Anda di halaman 1dari 12

Sutta Kendaraan Agung Pangkalan Tathagata Yang Tak Terbayangkan

Namo Amitofo

Maha Vaipulya Acinteyya Tathagata lokadhatu Mahayana Suttram

Demikianlah Telah Ku dengar. Pada satu waktu, Sang Buddha mencapai Samyak-Sambodhi di bawah Pohon
Bodhi, Negeri Magadha. Nama Pohon Bodhi itu adalah Ahsipah, akarnya sangat dalam di bawah tanah,
batangnya tinggi, lurus dan tidak punya simpul, seperti kayu cendana. Setiap saat Burung yang terbang
mendekat, burung itu harus kembali, karena tidak dapat terbang di atas Pohon Bodhi. Pohon Bodhi itu memiliki
kulit yang halus dan mengkilat, dengan macam-macam warna yang terjalin, mirip kain tebal merah muda.
Pohon Bodhi itu bercabang dan mahkotanya sangat Lebat dan Hijau. Di sekitar Pohon Bodhi, terdapat banyak
bunga indah dan cantik yang bermekaran dan memancarkan wewangian. Mereka jauh lebih indah dari semua
bunga-bunga kecuali Bunga Kovidars dan Parijatas. Di sekitar Pohon Bodhi, terdapat juga banyak pohon-pohon
yang lebih pendek. Pohon Bodhi ini, Sang Raja Pohon, sangatlah Indah dan menawan. Ia seperti gunung
Sumeru, yang merupakan raja dari semua gunung. Ia sangat tinggi yang bahkan orang yang berada di luar satu
yojana dapat melihatnya. Wewangiannya mengalir di seluruh tempat dan Lingkaran Cahayanya menyinari
semua tempat. Orang yang melihat Pohon Bodhi itu dari jarak yang jauh pada malam hari akan menduga
bahwa itu adalah sekelompok besar nyala api. Tempat di bawah Pohon Bodhi tampak megah, indah, luas, dan
rata, seperti taman kebahagiaan, dengan rimbunan rumput yang wangi. Ia seperti leher dari Raja merak, indah
dan wangi, orang-orang tidak akan bosan untuk melihatnya. Di tempat seperti itu, maka Sang Tathagata duduk
pada tempat-Nya dengan Sempurna, dengan banyak makhluk di sekeliling-Nya, seperti bulan yang dikelilingi
oleh banyak bintang. Pada saat itu, datang dari berbagai penjuru lain, Para Buddha sebanyakatom dari sepuluh
Alam Buddha. Untuk membuat Bodhi-manda (tempat pencerahan) dari Vairocana lebih Mulia, Para Buddha
muncul sebagai Bodhisattva-Bodhisattva dan bergabung dengan Persamuan (Perkumpulan) itu.

Nama-nama Para pemimpin Mereka adalah: Avalokitesvara Bodhisattva, Manjusri Bodhisattva, Ksitigarbha
Bodhisattva, Akasagarbha Bodhisattva, Vajragarbha Bodhisattva, Vimalakirti Bodhisattva, Bodhisattva cahaya
kuat budi luhur, Bodhisattva Penghancur semua gerhana , Ratna Pani Bodhisattva, Mahamati Bodhisattva,
Samantabhadra Bodhisattva, dan seterusnya. Selain itu, ratusan miliar Para Bodhisattva muncul sebagai
Sravaka dan datang untuk bergabung dalam Pesamuan. Nama-nama para pemimpin mereka adalah:
Shariputra, Maha Maudgalyayana, Subhuti, Rahula, Ajnata-Kaundinya, Maha-Kasyapa, Upali, Aniruddha,
Revata, Ananda, Devadatta, Upandanda, dan seterusnya. Mereka semuanya telah melaksanakan Enam-
Paramita dalam waktu yang lama, dan sudah sangat dekat dengan Pencapaian ke Bodhi menjadi Buddha. Untuk
memberikan penerangan kepada makhluk hidup, mereka muncul sebagai Sravaka di dunia yang kotor ini. Ada
juga banyak sekali Bhikshuni yang dipimpin oleh Maha-Prajapati. Mereka semua telah mencapai Jasa Kebajikan
dan Kebijaksanaan Besar, untuk meringankan penderitaan makhluk hidup yang rendah, mereka muncul sebagai
perempuan. Hadir juga tidak terhitung Para Sakra Devanam Indra, Brahma, Dharmapala Deva, Deva, Naga,
Yaksa, Gandharva, Asura, Garuda, Kinnara, Mahoraga, manusia dan makhluk bukan manusia. Mereka semua
adalah Para Bodhisattva Agung, tidak satupun dari mereka yang bersifat duniawi. Pada saat itu, Sang
Bhagavan, yang sedang duduk di bawah Pohon Bodhi, tampak Maha Mulia, Murni, Sangat Halus dan indah,
seperti Mutiara Pengabul Keinginan di bawah Pohon Citta. Dengan Kesadaran Benar yang Tenang, Dia seperti
Gunung Sumeru. Untuk membuat semua Bodhisattva dan makhluk hidup mengerti tentang Kekuatan Sang
Buddha Yang Perkasa, Suci, Mendalam Rahasia Dhyana, Dia memasuki samadhi yang bernama "Pangkalan
Tathagata Yang Tak Terbayangkan".

Tiba-tiba, masing-masing 32 Tanda-Tanda Besar dari Sang Bhagavan mengungkapkan Alam-Alam Buddha Yang
Tak Terbatas dan Para Buddha dari sepuluh penjuru, seperti cermin terang yang mencerminkan berbagai warna.
Selain itu, masing-masing dari 80 Tanda Tanda tambahan dari Sang Bhagavan mengungkapkan praktek
Bodhisattva-Nya di masa lalu. Dari Sang Raja Pancaran hingga inkarnasi terakhir di tempat Dipamkara Budha,
semua kesulitan dan praktek berat, sejarah bahwa Ia sepenuhnya menyumbangkan semua kepala, mata,
badan, kulit, daging, lengan, kaki, isteri, pembantu, dan martabat Raja, istana, dan seterusnya. Samadhi ini
memiliki Kekuatan Besar Yang Kuat, semua Buddha selalu berada dalam samadhi ini ketika Mereka sedang
makan, sedang berjalan, sedang mengajar Dharma, dan bahkan di Nirvana. Mengapa? Karena semua Buddha
mengandalkan Samadhi ini untuk mencapai Kekuatan Suci, Besar, Perkasa, Yang Tak ada batasnya, sejauh
untuk mewujudkan dan membuktikan Kehampaan Alami Dari Sifat Semua Dharma, sehingga Mereka dapat
menjelmakan berbagai hal yang tak terjangkau di seluruh alam Budha sepuluh penjuru dunia. Misalnya,
seseorang melihat berbagai hal dalam mimpinya, namun ketika ia bangun, segala sesuatu yang dilihat di
mimpinya hilang. Demikian juga, bagi orang duniawi, karena mimpi-mimpi dari ketidaktahuannya, mereka
keliru dengan berpikir bahwa segala sesuatu adalah satu kesatuan; Sementara itu, semua Buddha akan
terbangun dan tidak berpegang teguh kepada apa pun, sehingga mereka dapat secara bebas menunjukkan
Kegiatan Budha (Budha-karya) Yang Tak Terhingga dalam satu pemikiran kecil, untuk keuntungan semua
makhluk hidup dan membuat mereka berhasil, untuk membantu mereka memahami tak terbatas Hal yang
susah di mengerti dan Gerbang Kebebasan Yang Menakjubkan.

Pada saat itu, Bodhisattva Gudang Kebajikan, yang belum mencapai kesempurnaan dari praktek Bodhi,
bertanya kepada Samantabhadra Bodhisattva: "Apa Nama Samadhi yang di masuki Sang Tathagata tadi?
Bagaimana ia bebas menampilkan berbagai kegiatan-Budha di seluruh dunia dari sepuluh penjuru untuk
menyelamatkan makhluk hidup?"

Kemudian Samantabhadra Bodhisattva berkata kepada Bodhisattva Gudang Kebajikan: "Dengar dengan hati-
hati dan saya akan memberitahukan kepada Anda."

Pada saat itu, semua Bodhisattva melihat Mereka dengan rasa ingin tahu dan penuh hormat, serta bersama-
sama memuliakan dengan satu suara: "Sungguh sebuah pertanyaan yang sangat baik! Sungguh mendalam,
lembut dan indah! Yang Maha Suci Samantabhadra, Yang Maha Tahu Semuanya, akan segera mengabarkannya
sekarang."

Dengan segera, bumi berguncang dalam enam cara yang berbeda, langit menurunkan hujan bunga-bunga yang
sangat indah, semua makhluk hidup yang menderita banyak penderitaan dan kesukaran menjadi lega untuk
sementara waktu.

Samantabhadra Bodhisattva kemudian berkata: "Putra Budha, samadhi ini bernama Pangkalan Tathagata Yang
Tak Terbayangkan, yaitu, Bodhi Semua Buddha, karena semua Buddha selalu mengandalkan dan tinggal di
dalamnya. Sejak Sang Bhagavan telah diberikan Penetapan Menjadi Buddha Yang Akan Datang oleh Dipamkara
Budha, Ia telah selalu berada dalam samadhi ini. Dia selalu tidak berbuat sesuatupun, dan pada saat yang
sama, Dia secara alami mempertunjukkan Kegiatan-Kegiatan Buddha Yang Tidak Terbatas sebagai tanggapan
terhadap semua makhluk hidup. "

"Katakanlah, dalam satu-ujung rambut di dalam alam semesta, terdapat Dunia-Dunia Buddha sebanyak atom-
atom dari semua Dunia Buddha. Di dalam dunia-dunia ini, Sang Bhagavan mungkin lahir di Surga Tushita;
mungkin muncul dengan turun dari Surga itu dan memasuki rahim Ibu-Nya; Mungkin muncul sebagai yang baru
lahir, Yang telah mengambil Tujuh langkah dan berkata bahwa 'Saya telah bebas dari kelahiran dan kematian';
Mungkin muncul dengan berada di dalam Istana, mungkin muncul dengan meninggalkan rumah atau berlatih
kesucian; Mungkin muncul dengan menundukkan iblis, atau mencapai Kebangkitan Yang Benar, atau memutar
Roda Dharma Yang Indah; Mungkin tinggal di dunia selama kalpa-kalpa yang tidak terhingga, Menyelamatkan
semua makhluk hidup dan membuat mereka bebas dari penderitaan; mungkin muncul seperti di dalam Nirvana;
mungkin mengungkapkan bahwa semua kalpa berada dalam satu kshana, atau satu Kshana mencakup semua
kalpa, kalpa-kalpa dan kshana-kshana tidak meningkat atau menurun, sehingga semua makhluk hidup belum
terbebas. Dari kshana ke kshana, dan secara umum di seluruh dunia, Sang Bhagavan terus melakukan berbagai
Kegiatan Buddha dan tidak pernah beristirahat, namun pada kenyataannya, Ia tidak berbuat sesuatupun. "

"Seperti halnya, bahwa di dalam satu-ujung rambut dalam alam semesta, terdapat dunia-dunia yang tak
terbatas. Dalam dunia itu, setiap titik pemikiran yang sangat kecil dari Bhagavan secara menyeluruh
mengungkap berbagai Keagungan dan Prinsip semua Buddha, dan sementara itu, Dia tidak berbuat sesuatupun.
Demikian pula, di dalam semua ujung rambut yang tersebar di seluruh alam semesta, ada dunia-dunia yang
tidak terbatas. Untuk atom-atom dari dunia itu, setiap atom berisi dunia yang lebih banyak daripada atom-atom
dari semua Alam Buddha. Dalam satu kshana, dalam seluruh di dunia itu, berbagai kagungan dan Kegiatan Para
Buddha semua yang secara alami dan menyeluruh terungkapkan. Sebagai contoh, mungkin akan lahir di surga,
mungkin dalam Nirvana, Mungkin telah membebaskan tak terhitung Asamkhyeya makhluk hidup. Dalam
sedemikian rupa, pikiran yang sangat kecil sekali kepada masa depan yang tidak ada akhirnya, Sang Bhagavan
secara tetap melakukan Perbuatan Budha untuk manfaat semua makhluk hidup, tidak pernah beristirahat,
bahkan di ujung berakhirnya alam semesta, dan pada masa yang paling akhir dari dunia semua makhluk hidup.
Sementara itu, Alam Buddha tidak berkurang, atom tidak meningkat. Mengapa? karena semua dharma adalah
tidak nyata, seperti api yang tidak stabil. "

"Misalnya, di dalam Pesamuan ini, Para Bodhisattva-Bodhisattva Agung sebanyak atom dari Sepuluh Alam
Buddha, tinggal bersama di daerah ini dari 12 yojana di negara Magadha, tetapi tidak bertekanan satu sama
lain. Demikian pula, setiap atom-atom itu berisi Alam Buddha Yang Tak Terbatas. Alam-Alam Buddha itu,
beberapa ada yang naik, beberapa ada yang ke bawah, beberapa ada yang saling berhadapan, beberapa ada
yang saling membelakangi, beberapa ada yang berdampingan, beberapa ada yang saling meresap dalam sekali,
namun tidak menghambat satu sama lain."

"Misalnya, orang dalam mimpinya melihat banyak hal di tempat yang sama, karena mereka tidak nyata, mereka
tidak menghalangi satu sama lain. Demikian juga, seluruh alam semesta ditunjukkan oleh hati(Alaya). Makhluk
hidup dapat melihat kalpa api, atau api itu membakar segalanya; mungkin melihat dunia ini dibuat oleh angin,
mungkin melihat sesuatu yang bersih atau kotor, mungkin melihat dunia tanpa Buddha. Masing-masing dari
mereka melihat pemandangan yang berbeda, semua ini disebabkan oleh karma dari hati mereka sendiri. "

"Misalnya, karena didorong oleh rasa lapar dan haus, Hantu Kelaparan pergi ke Sungai Gangga. Ketika mereka
tiba, beberapa dari mereka mungkin melihat air, beberapa dari mereka mungkin melihat bahwa sungai itu
dipenuhi dengan debu, keadaan penuh dengan nanah, darah, kotoran, dan hal kotor lainnya. "
"Demikian juga, setiap makhluk hidup yang dipengaruhi oleh karmanya sendiri, mungkin melihat tanah Buddha
bersih atau kotor;
Dapat melihat Sang Buddha yang hidup, atau Sang Buddha di dalam Nirvana;
Mungkin melihat Sang Buddha sedang mengajar orang banyak di tempat pencerahan;
Mungkin mendengar tentang kebenaran yang terkemuka, atau mendengar pujian untuk kedermawanan dan
amal.
Mungkin melihat Sang Buddha yang masih sedang berjalan atau berdiri;
Mungkin melihat Sang Budha yang sedang duduk atau sedang mengambil makanan;
Mungkin melihat Sang Buddha adalah satu kali atau tujuh kali atau satu kali yojana lebih tinggi dari orang biasa,
atau bahkan ratusan, ribuan kali yojana lebih tinggi;
Mungkin melihat bahwa Cahaya Terang Yang Agung dari Sang Budha seperti Matahari Terbit atau Bulan
purnama;
Mungkin akan terlahir di masa Sang Buddha telah lama di dalam Nirvana jauh sebelumnya karena disebabkan
oleh rintangan karma;
Mungkin tidak dapat mendengar nama-nama Para Buddha, seperti para hantu kelaparan, melihat tidak ada air
di dalam sungai Gangga tetapi hanya berbagai tumpukan debu;
Mungkin akan melihat banyak Buddha berasal dari Tanah Suci Mereka Sendiri, dengan Tubuh Bodhisattva Yang
Besar dan Terpuji, masuk ke dalam Pesamuan atau sebuah dunia, sedangkan makhluk hidup lainnya hanya
melihat bahwa kalpa api sedang membakar;
Mungkin sebuah dunia dipenuhi dengan makhluk hidup dan semuanya itu dapat melihat Para Buddha;
Mungkin melihat Sang Tathagata mengumpulkan seluruh dunia dan menempatkan mereka menjadi satu Dunia
Buddha, atau memasukkan satu Dunia Buddha ke dalam seluruh dunia.
Sama seperti beberapa orang yang menderita penyakit mata, mereka tinggal di tempat yang sama tetapi
melihat peristiwa-peristiwa yang berbeda, dan peristiwa-peristiwa itu tidak saling bertentangan.
Mereka tidak dapat melihat kenyataan, semua di sebabkan penyakit mata mereka.
Demikian pula, Sifat Alami Dharma dari semuanya adalah tidak terintangi, namun karena berbagai pemikiran
dan hubungan, para makhluk hidup tertipu sehingga mereka tidak memiliki pandangan benar, dan tidak dapat
mengetahui kebenaran."

"Putra Budha, sekarang Saya akan memberitahukan kepada Anda secara singkat metode untuk tinggal di dalam
samadhi ini. Sama seperti Sang Buddha, Sang Bhagavan yang sedang tinggal di dalam samadhi ini, dengan
sebuah pemikiran yang sangat kecil, Ia secara menyeluruh menembus seluruh Tanah Suci Buddha Yang Tidak
Terbatas di dalam ujung rambut yang menyebar ke seluruh alam semesta. Untuk semua atom-atom di Tanah
Suci Buddha itu, masing-masing darinya berisi dunia-dunia sebanyak semua atom-atom dari Dunia Dharma.
Demi keuntungan semua makhluk hidup, dari kshana ke kshana, Dia secara menyeluruh meresap melalui
seluruh dunia, mengungkapkan makna yang bijaksana, Agung, dan Kegiatan-Kegiatan Para Buddha sebanyak
atom dari sepuluh Alam Budha, sedemikian rupa, bagi waktu dimana semua makhluk hidup telah mencapai
Bodhi, Kegiatan-kegiatan Buddha tidak pernah mengganggu. Juga, untuk satu Budha, dua Buddha, tiga Buddha
hingga semua Buddha dari sepuluh penjuru, Yang Perkasa dan Yang Kuasa Berbudi Luhur, yang ditampilkan
oleh masing-masing dari Mereka adalah seperti itu. "

Setelah mendengar Ajaran itu, Sang Bodhisattva Gudang Kebajikan segera memperoleh Samadhi ini diatas
tempat duduknya. Tiba-tiba, ia melihat Para Buddha yang tak terbatas dan mengetahui semua kekuatan,
kebaikan dan cara yang bijaksana dari Mereka. Dengan kekuatan samadhi ini, ia juga dapat menyelamatkan
makhluk hidup dengan cara yang sama. Pada saat yang sama, masing-masing Bodhisattva sebanyak ratusan
pasir sungai Gangga dalam Pesamuan (Pertemuan Agung) juga telah memperoleh berbagai jenis Samadhi,
ksanti (kesabaran), dan berbagai tingkat Bhumi.

Adapun Avalokitesvara Bodhisattva dan Bodhisattva-Bodhisattva Agung dari tingkat Dasa Bhumi lainnya, karena
semua jasa kebajikan dan praktik yang sangat baik dari mereka telah sempurna, mereka telah memperoleh
samadhi ini beribu-ribu tahun sebelumnya.

Mereka juga dapat mengumpulkan semua kalpa dan menempatkannya menjadi satu kshana, menyimpan dunia-
dunia yang tak terhingga menjadi satu biji atom, menembus ke seluruh dunia dengan satu pikiran kecil,
membebaskan banyak sekali makhluk hidup dan selalu tidak melakukan apapun, karena kemampuan mereka
dalam menunjukkan semua kegiatan Para Buddha yang alami.

Dengan demikian, walaupun mereka mendengar Dharma ini, mereka tidak memperoleh peningkatan dengan-
Nya, seperti botol yang diisi dengan air, yang tidak akan menerima bahkan satu tetes air tambahan dalam
hujan.

Pada saat itu, Sang Bhagavan dalam samadhi-Nya memancarkan sebuah cahaya yang bernama "Penyingkapan
Besar" dari posisi antara kedua alis mata-Nya (urna).

Untuk semua Bodhisattva-Bodhisattva yang berlatih dengan usaha dan belum mencapai Bhumi tingkat sepuluh
(dasa Bhumi), setelah mereka di sinari oleh Cahaya itu, mereka segera melihat dunia-dunia Buddha yang tak
terbatas dalam semua ujung rambut dari alam semesta dan dunia-dunia Buddha di dalam semua atom, sama
seperti botol kaca yang diisi dengan biji sesawi putih, pengamat dapat dengan jelas melihat di dalamnya.

Demikian pula, Para Bodhisattva`itu melihat Dunia-Dunia Buddha dalam atom, melihat semua Buddha dalam
dunia-dunia itu, dan melihat semua Tubuh Buddha di dalam setiap Tubuh Buddha.

Pemikiran Terkecil melalui Pikiran-Pikiran Terkecil, mereka terus-menerus dan dengan sendirinya muncul dalam
setiap Alam Buddha, dalam Anuttara-Samyak-Sambodhi (Penerangan Sempurna Tiada Tandingan).

Misalnya, mutiara pengabul permintaan pada pita yang tinggi dapat menurunkan hujan berbagai harta berharga
dengan alami sesuai dengan keinginan dari makhluk hidup.

Demikian pula, Para Tathagata, yang menjelma bahwa Mereka telah mencapai Kebangkitan Benar di berbagai
dunia, dapat membebaskan banyak sekali makhluk hidup secara alami, dan berbagai makhluk hidup di dunia
dengan tidak menghambat satu sama lain.

Sama seperti seseorang yang berkekuatan luar biasa, dapat melakukan perjalanan melalui ruang angkasa,
gunung-gunung, sungai-sungai, batu-batu, dan tebing-tebing tanpa halangan.

Mengapa? Karena semua tujuan sama seperti api khayalan, yang tidak stabil.

Setelah menyaksikan itu, setiap Bodhisattva melihat tubuhnya menyebar keseluruh dunia dan tetap berada di
depan setiap Buddha dengan satu pikiran kecil, dan dengan hormat menawarkan dan melayani Para Buddha
selama satu kalpa, dua kalpa, tiga kalpa, hingga ratusan, ribuan kalpa, atau untuk satu waktu, atau satu
muhurta (pecahan detik).

Mereka mungkin mendengar bahwa Bhagavan sedang berkhotbah Gerbang Dharma tentang berbagai Paramita
dan Dharani, atau menjelaskan tingkat Bhumi, atau menunjukkan kekuatan ghaib perubahan bentuk, atau
mengumpulkan semua kalpa-kalpa menjadi satu pikiran terkecil.

Dengan demikian mereka membangunkan suatu pemikiran yang indah dan sulit untuk dihadapi, dan
dipertimbangkan: "Mengapa Bhagavan terlalu luar biasa kuat, sehingga sangat berbudi dan tidak terbatas?
Dalam satu kshana, ia dapat membuat kita memenuhi akar kebajikan dan akar budi luhur dari kalpa-kalpa yang
tak terbatas, jadi kami dapat dengan cepat memperoleh kekuatan perkasa yang besar dari Samadhi Pangkalan
Tathagata Yang Tak Terbayangkan. "

Pada saat itu, demi keuntungan semua makhluk hidup, Bodhisattva Gudang Kebajikan melanjutkan untuk
meminta Samantabhadra Bodhisattva: "Untuk siapa saja yang ingin memperoleh samadhi ini, apakah jasa
kebajikan, sumbangan dan kebijaksanaan yang diperlukan?"

Kemudian Samantabhadra Bodhisattva, yang menunjukkan dirinya sebagai Seorang Yang Berkebangkitan Benar
(Buddha) di seluruh dunia yang suci dari sepuluh arah dan menerangi seluruh makhluk hidup, memberitahu
Sang Bodhisattva Gudang Kebajikan: "Putra Buddha, untuk memperoleh samadhi ini, seseorang harus mula-
mula menanam berkat dan mengembangkan akar-akar kebajikan. seperti, untuk terus menawarkan dan
melayani Para Buddha, Dharma, Sangha, dan orang tua; untuk menyelamatkan dan mengajar semua yang
miskin, mereka yang bersedih, mereka yang tanpa pengharapan, yang tak berumah, dan makhluk hidup yg
menyedihkan, dan tidak pernah meninggalkan mereka. Jangan mementingkan diri sendiri bahkan untuk tubuh
dan daging diri sendiri. "

"Mengapa? Karena seorang yang menawarkan dan melayani Para Buddha akan mendapatkan kebahagiaan dan
kebaikan besar, akan dengan cepat mencapai Anuttara-Samyak-Sambodhi, akan membuat semua makhluk
hidup tenang dan bahagia. Seorang yang mendukung Dharma akan ada meningkat kebijaksanaannya, akan
membuktikan dharma dari kemutlakan, akan dapat benar-benar mewujudkan semua sifat dharma. Seorang
yang menawarkan dan melayani Sangha akan mendapatkan banyak sekali kumpulan (sambhara) dari
Kebahagiaan dan Kebijaksanaan, akan mencapai KeBuddhaan dengan cepat. "

"Seseorang juga harus menawarkan dan melayani orang tuanya, para guru, semua orang-orang yang telah
membantu dia, dan semua orang yang diandalkannya. Dia harus berpikir untuk membayar mereka dua kali
lipat. Mengapa? Karena orang yang mengingat kebaikan orang lain tidak akan kehilangan akar kebajikannya
bahkan jika ia berada di dalam siklus lahir dan mati, dan satu yang tidak berterima kasih akan kehilangan akar
kebajikannya dan melakukan banyak perbuatan jahat. "

"Jadi, semua Tathagatas memuji penghargaan kebaikan, mengkritik orang-orang yang tidak tahu berterima
kasih, dan terus mengasihani dan meringankan penderitaan makhluk hidup. Oleh karena itu, Para Bodhisattva
tidak pernah kehilangan akar-akar berbudi yang tak terukur. Jika seseorang dapat dengan rajin memelihara
jasa kebajikan, selalu bersyukur, dan menyayangi semua makhluk hidup, maka Bodhi sudah berada di
tangannya. "

"Kita harus tahu bahwa Buddha bersabda, menawarkan dan melayani masing-masing dari tiga bidang itu dapat
mencapai banyak sekali akar-akar kebajikan."

"Kedua, Wahai Bodhisattva Gudang Kebajikan, kita harus tahu bahwa, Para Bodhisattva (siapapun yang ingin
mendapatkan samadhi ini. dikarenakan harapan luhur dan latihan, ia disebut " Bodhisattva ") harus menanam
bibit yang agung, karena bibit ini menumbuhkan kecambah tunas dari Samadhi-Samadhi, dan tumbuh besar ke
dalam buah Bodhi. Cara menanamnya adalah, dengan hormat menawarkan dan melayani Para Buddha masa
kini atau patung / gambar dari Para Buddha dengan aneka ragam bunga-bunga indah, panili-panili, pelekat
dupa wangi, serbuk dupa, dan berbagai pertunjukkan dan musik, dan bayangkan sebagaimana telah disebutkan
diatas: 'seluruh dunia yang tak terbatas di dalam semua ujung rambut dan semua atom (biji terkecil) di seluruh
alam semesta, untuk semua Buddha Yang Maha Kuasa dan Para Bodhisattva dalam Perkumpulan semua
Buddha, saya secara luas menawarkan dengan penyerapan dan melayani mereka dengan pandangan benar.
Karena sifat Dharma satu Budha Saya secara luas menawarkan dan mendukung Sifat Alami Dharma dari semua
Buddha, sehingga jika saya menawarkan dan melayani satu Tathagata, itu sama dengan menyembah dan
melayani semua Tathagata. Dengan kekuasaan Yang Kudus dari setiap Buddha-Buddha itu, saya dapat
mengumpulkan banyak jumlah kalpa-kalpa menjadi satu pikiran terkecil, maka itu sama seperti menyembah
dan dan melayani Para Tathagata selama banyak kalpa. "

"Jika ada mahluk hidup yang percaya dan memahami metode ini, menanam bibit yang agung, maka dia akan
mendapatkan samadhi agung dari Pangkalan Tathagata Yang Tak Terbayangkan. Jadi laki-laki yang baik, anda
harus berlatih dalam metode ini, menawarkan dan menopang hari ke hari. Karena bahkan dengan sekali
membungkukan badan di depan Para Buddha dapat membuat benih ini tumbuh dan menumbuhkan tunas-tunas
dari Samadhi-Samadhi. Juga , anda harus mengisinya dengan air amal, mengamati ajaran-ajaran, sumpah dan
Kebijaksanaan Agung. Ketika seorang Bodhisattva sedang berlatih memberi sumbangan untuk mengisi samadhi,
dia harus tidak membeda-bedakan bidang-bidang jasa, musuh, sanak keluarga, pelaku kebajikan, pelaku
kejahatan, mereka yang menjaga ajaran, mereka yang melanggar aturan, orang kaya, atau orang miskin. Dia
harus berpikir: "Meskipun sumbangan-sumbangan kepada orang-orang kaya akan sedikit manfaatnya, saya
masih harus berlatih amal kebajikan. "Dan juga, Bodhisattva harus tetap menjaga ajaran-ajaran murni, ketika
melihat orang-orang yang melanggar aturan, ia harus sangat mengasihani mereka, jangan membenci mereka."

"Dan juga, Bodhisattva harus membuat sumpah besar Bodhi jauh di dalam lubuk hatinya:" Dari pikiran ke
pikiran, untuk dunia-dunia yang di dalam ujung rambut yang tersebar di seluruh alam semesta, untuk dunia
yang ada di dalam setiap atom dari semua Alam Buddha, saya harus mencapai kebangkitan adil yang benar di
seluruh dunia dalam dunia-dunia yang tak terbatas, dan memutar Roda Dharma Yang Indah untuk menerangi
semua makhluk hidup, sama seperti apa yang dilakukan oleh Bhagavan Vairocana, tanpa beraksi, berkata dan
berpikir (vyapara); mengumpulkan tak terbatas kalpa-kalpa kedalam satu pikiran terkecil, masing-masing dunia
dalam kalpa-kalpa itu, mengungkapkan keagungan Para Buddha sebanyak semua atom dari Alam Buddha,
setiap keagungan mencerahkan makhluk hidup sebanyak pasir di sungai gangga dan membuat mereka terlepas
dari penderitaan. Dalam cara seperti itu, kepada seluruh alam semesta yang terakhir dan dunia-dunia para
makhluk hidup, saya tidak akan pernah istirahat."

"Putra Buddha, dengarkanlah dengan satu pikiran dan saya akan memberitahukan bagaimana untuk
mengembangkan kebijaksanaan. Jika ada laki-laki atau perempuan yang baik ingin memperoleh samadhi ini
untuk kesempurnaan Bodhi yang tak dapat dibandingi, ia harus maju mengembangkan Kebijaksanaannya,
karena Samadhi ini harus dicapai melalui Kebijaksanaan. "

"Seseorang yang mengembangkan Kebijaksanaan harus menjauh dari perkataan palsu, perkataan sembrono,
gosip, gangguan, dan semua hal yang sia-sia, walaupun ia membangkitkan hati yang penuh belas kasih agung
untuk semua makhluk hidup, pikirannya terkonsentrasi, tanpa tercemar atau kacau."

"Kemudian ia harus pergi ke tempat Yang Maha Mulia untuk menyaksikan sebuah patung Buddha. Tubuh
Buddha adalah emas dan Maha Luhur, karakteristik dari Tubuh Buddha adalah indah sempurna, tak terhingga
nirmana Buddha-Buddha dalam samadhi sedang duduk satu per satu di dalam lingkaran cahaya. "

"Kemudian sang praktisi harus menunduk ke kaki Sang Buddha di depan patung itu dan berpikir:" Aku tahu
bahwa tak terbatas Para Buddha dari sepuluh arah, yang ada sekarang adalah: kesempurnaan dari semua arti-
arti Buddha, Amitabha Buddha, Ratna-Ketu Buddha, Aksobhya Buddha, Vairocana Buddha, Ratna-candra
Buddha, Ratna-Prabha Buddha, dan seterusnya.

"Kemudian ia harus dengan hormat menimbulkan kepercayaan yang murni dalam Buddha manapun yang dia
sukai, dan memikirkan tentang gambar Buddha. Dia harus menganggap gambar itu sebagai tubuh Tathagata
yang sesungguhnya, dengan hormat dan sembah sujud. Dia harus memikirkan pada gambar sesuai dengan
patung Budha di depan dia, melihat ke atas dan ke bawah dengan hati-hati, dengan konsentrasi. "

"Kemudian ia harus tinggal di tempat yang kosong, duduk dengan sepatutnya dan memvisualisasikan gambar
Buddha, seolah-olah Buddha berada di depan dia dalam jarak lengan satu orang. Dia harus terus memikirkan
pada gambar Buddha, tidak pernah lupa atau kehilangan-Nya. Jika sementara ia lupa atau kehilangan gambar
tersebut, ia harus kembali ke tempat Yang Maha Mulia dan melihat patung Buddha itu lagi."

"Ketika melihat patung Buddha, ia harus sangat menghormati dan menyembah-Nya seperti tubuh nyata dari
Sang Buddha di depannya, lihatlah dengan seksama, dan jangan memperlakukannya sebagai sebuah patung
lagi. Ketika ia telah melihat bahwa, dia harus dengan hormat berkeliling searah jarum jam disekitar Sang
Buddha, menawarkan dan mempersembahkan kepada Sang Buddha bunga-bunga yang indah, tanah dupa,
pelekat dupa, dan berbagai macam bahan. "

"Dia harus selalu menonton sedemikian rupa, dengan tulus hati, jika Bhagavan sedang menetap di depan dia.
'Sang Buddha, Bhagavan yang melihat semua, mendengar semua, mengetahui semua, harus benar-benar tahu
hatiku.

" Dengan berpikir bahwa, ketika visualisasi telah selesai, ia harus kembali ke tempat kosong, memvisualisasikan
Buddha di depan dia, tidak pernah lupa atau kehilangan gambar. "

"Dengan satu pikiran, Prakteklah yang rajin selama 21 hari, jika kebahagiaan dan kebaikan yang ia telah capai
sudah cukup, dia akan segera melihat Tathagata muncul di depan dia. Jika ia tidak dapat melihat Tathagata
karena hambatan karma yang disebabkan oleh perbuatan jahat dalam kehidupannya yang sebelumnya, maka
jika ia dapat terus berlatih dengan rajin dengan satu pikiran, tidak mundur, dan tanpa berpikir apapun, maka
dia masih akan melihat Tathagata dengan cepat. "

"Mengapa? Karena jika salah seorang berupaya untuk Bodhi yang tiada banding, menyerap praktik satu
dharma, dia pasti akan berhasil. Sebaliknya, jika seseorang tidak berani dan mundur lagi dan lagi dalam apa
yang dia praktekkan, dia bahkan tidak dapat membebaskan dirinya sendiri, bagaimana ia dapat membebaskan
semua makhluk hidup yang menderita? Jika seseorang menemukan kebenarannya dan jalan pintas ke Bodhi
tetapi tidak mempraktekannya dengan rajin, maka ia hanya sebuah beban berat pada ibu bumi. "

"Sebagai contoh, di dalam laut, jika salah seorang meminum air laut dengan menyekopkan kedua tangannya
sekali saja, maka ia telah meminum air dari semua sungai-sungai di Jambudvipa. Demikian juga, jika
Bodhisattva mempraktikkan Bodhi-laut ini, maka dia telah melakukan semua Samadhi, Kesabaran, Bhumi-
Bhumi, Dharani-Dharani. Dengan demikian, seseorang harus terus berlatih dan rajin tanpa malas-malasan atau
pemborosan, pusatkan pikiran dengan tenang, tetapkan hatinya untuk melihat Sang Buddha di depan dia. "

"Praktik sedemikian rupa, bila seseorang melihat Buddha untuk pertama kalinya, dia akan berpikir:" Apakah ini
Buddha yang sesungguhnya, atau hanya sebuah gambar? "

' Jika ia tahu apa yang dia lihat adalah Buddha yang sesungguhnya, maka ia harus berlutut di depan Buddha,
merangkapkan kedua tangan, menyembah dan berpikir: "Di dalam semua ujung rambut yang menyebar melalui
alam semesta, di dalam semua atom, ada Buddha-Buddha yang tak terhingga. Kebaikan dan kekuasaan Mereka
tak ada batasnya. Karena Belas kasihan Agung Mereka, sekarang Mereka muncul sebagai salah satu orang dan
datang di depan saya. saya harus meminta, Bhagavan, silakan mengajarkan saya Dharma Samadhi Agung yang
Pangkalan Tathagata Yang Tak terbayangkan '.

Jika dia mendengar ajaran dari Tathagata, ia harus secara meyakinkan dan benar-benar yakin dalam segala
perkataan Buddha, jangan ragu-ragu, maka dia akan segera memperoleh samadhi ini di tempat itu. "

"Jika seseorang tidak bisa meminta kepada Budha karena rintangan karmanya, ia harus berpikir:" Semua
dharma seperti ilusi, seperti api, seperti kabut angkasa, seperti bayangan, seperti gambar, seperti mimpi.
Samadhi sedemikian rupa, tahu bahwa sifat dharma adalah kosong dan tenang. Meskipun Tathagata menyadari
bahwa semua dharma adalah seperti ilusi dan mimpi, yang penting adalah sifat alami Tathagata bukanlah ilusi
maupun mimpi, seperti ruang angkasa. Jadi Bhagavan dapat muncul di depan saya oleh kearifan dan belas
kasihan-Nya. Bhagavan, silakan pancarkan cahaya Agung Belas Kasihan Yang Terang kepada saya, untuk
memadamkan semua penderitaan.

"Kemudian, Buddha akan memancarkan sinar yang disebut 'api hijau' dari posisi antara alis mata-Nya. Segera
Pancaran Sinar menerangi dia, semua penderitaannya akan dipadamkan, lalu dia akan mendapatkan cahaya
Dharma-Kshanti oleh Dhyana, akan dapat untuk mewujudkan Samadhi-Samadhi Yang Tak Terhingga. Pada
malam ketujuh, dalam mimpinya, maka Tathagata akan memberikan kepadanya penetapan pencapaian
Anuttara-Samyak-Sambodhi. "

"Jika ia tahu apa yang dia lihat adalah sebuah gambar, ia harus berpikir:" Semua Buddha dan makhluk hidup
adalah juga sama seperti gambar, yang muncul bersama-sama dengan pemikiran, tanpa kekokohan.
Mengetahui bahwa Sang Tathagata seperti ilusi, seperti nirmana, seperti mimpi, seperti khayalan, lalu Sang
Buddha muncul secara alami di depan saya juga seperti hal-hal di dalam mimpi, bukan merupakan kesatuan,
tiada melahirkan begitu dilahirkan, tidak lenyap begitu lenyap, tidak pergi begitu pergi, tidak merasa begitu
merasa, tidak menlakukan apapun begitu menunjukkan banyak perbuatan, tidak berbicara begitu
membicarakan semua Dharma, bukan saya bukan mahluk hidup lainnya, bukan mahluk hidup bukan membantu
perkembangan, bukan keadaan menengah, bukan pikiran bukan perbuatan, bukan pengetahuan bukan makan,
bukan dengan Skandha bukan di dalam Skandha begitu menunjukkan semua Skandha. Demikian pula, bagi
yang terakhir, semua adalah tidak ada dan tidak juga tidak hidup. Oleh karena itu, semua Dharma dan Buddha
adalah benar-benar sama, yang memiliki karakter sama, sama seperti khayalan dengan sebuah karakter yang
sama. "

"Semua makhluk hidup, Semua Buddha dan Semua dunia, adalah ditunjukkan oleh kesadaran-kesadaran
(vijnana) dan pikiran-pikiran dari hati seseorang. Semua kejadian yang disebabkan oleh kesadaran-kesadaran
dan pikiran-pikiran adalah tidak ada setelah semuanya. Tathagata telah jauh dari semua kesadaran dan pikiran,
sehingga Saya harus tidak mencari Dia melalui wujud. Mengetahui bahwa gambar Sang Buddha yang Saya lihat
ditunjukkan oleh hati, lalu juga, semua Buddha yang nyata berada didalam ujung rambut yang tersebar di
sekeliling alam semesta adalah ditunjukkan oleh hati, semuanya sama seperti ruang angkasa, yang sama dan
tanpa perbedaan. Jika saya membeda-bedakannya, maka saya melihat Budha, jika saya jauh dari membeda-
bedakan, maka saya tidak melihat apapun. Hati (citta) menciptakan Para Buddha, jauh dari hati tidak ada
Buddha. Demikian juga, semua Buddha dari tiga masa, masa lalu, masa kini dan masa depan yang tanpa
kekokohan, dibuat oleh hati (Alaya). "

"Setelah Bodhisattva menyadari bahwa semua Buddhas dan semua dharma ditunjukkan dengan pemikiran di
hati, ia akan memperoleh Kshanti yang sesuai, atau masukkan Tahap Bhumi Pertama, setelah kehidupannya
yang sekarang, ia akan terlahir kembali dengan cepat di Dunia Kebahagiaan Yang Indah, atau terlahir kembali
di Tanah Suci Buddha Kebahagiaan Sepenuhnya, kemudian dia akan selalu melihat Tathagata, memuja dan
menyembah Sang Tathagata sendiri. "

" Kemudian Sang Bodhisattva Gudang Kebaikan bertanya lagi kepada Sang Samantabhadra Bodhisattva:
"Jika ada makhluk hidup mendengar Gerbang Dharma ini, menerima, menegakkan, membaca, menyanyikan,
menjelaskan, dan menuliskan-Nya, lalu berapa banyak kebahagiaan yang akan dia dapatkan?"

" Samantabhadra Bodhisattva menjawab: "Putra Buddha, dengarkanlah dengan hati-hati. Andaikata ada
seseorang dapat menerima semua makhluk hidup dari tiga dunia (Triloka), membuat mereka bebas dari
kelahiran dan kematian, dan membuat mereka semua menjadi Arhat; Misalnya ada satu orang yang menyokong
terus menerus setiap Arhat-Arhat itu dengan pakaian-pakaian surgawi yang indah, selimut-selimut tempat tidur,
minuman, makanan, sup, dan berbagai bahan selama seratus kalpa, dan membangun Menara dari Tujuh
Permata untuk setiap Orang dari Mereka setelah Mereka mencapai Nirvana, dan memuja dan memelihara
Menara itu dengan hormat; Andaikan masih ada lagi satu orang lain yang terus mengamati Ajaran-Ajaran
dengan suci selama seratus kalpa, atau melatih kesabaran, ketekunan dan Dhyana (Zen). Orang yang
disebutkan di atas akan mendapatkan tak terhingga kebahagiaan, namun jika orang lain mendengar Gerbang
Dharma ini, percaya dan menerima dengan hormat tanpa menfitnah atau menghujat, maka kebahagiaannya
akan melampaui kebahagiaan orang-orang yang terdahulu tersebut, dan dia akan mencapai Kebangkitan Benar
dengan cepat. "

Pada waktu itu, Para Buddha Yang Tak Terbatas dari seluruh dunia pada sepuluh penjuru arah muncul dengan
sendirinya dan memuji Samantabhadra Bodhisattva: "Sempurna, sempurna, Putra Buddha, sama seperti apa
yang Kamu katakan."

Lalu Sakyamuni Tathagata memancarkan banyak sekali aneka warna sinar dari wajah-Nya, menerangi tiga jenis
keberadaan di seluruh alam semesta, menurunkan hujan aneka bunga, berbagai merdu musik terlantunkan
dengan sendirinya, tanah terguncang sedikit. Di dalam sinar tersebut, Sakyamuni Budha berbicara sebuah
Gatha :

"Jika seseorang mendengar Dharma ini dengan hati yang murni,
Dia akan memperoleh Bhumi-Bhumi, Samadhi-Samadhi, dan Dharani-Dharani.
Dengan kuasa mengamati ajaran-ajaran, kesabaran-kesabaran penahanan nafsu, dan kemampuan-kemampuan
gaib yang tak terbatas,
Dia akan dengan cepat mencapai Bodhi yang tak tiada banding dari Para Buddha,
dan memutar Roda Dharma Besar Yang Indah,
sama seperti apa yang dilakukan Maharsi (Yang Abadi Dan Yang Besar) sebelumnya.
Mengumpulkan banyak sekali kalpas yang tak terhitung menjadi satu pikiran yang sangat kecil,
dan mengungkapkan dunia-dunia yang tak terbatas dari dalam satu atom.
banyak sekali makhluk hidup yang tenggelam dalam Tiga Dunia,
secara tetap tersiksa oleh berbagai penderitaan,
terikat oleh pandangan salah, mereka kehilangan jalan yang benar,
Satu ini akan membebaskan mereka semua dari pikiran ke pikiran. "

Karena Samantabhadra Bodhisattva telah mencapai Gerbang Dharma ini jutaan kalpa yang lalu, setelah
khotbah-Nya, miliaran dewa menyeberangi semua penderitaan, dan mencapai tingkat tanpa kemunduran dari
Anuttara-Samyak-Sambodhi (Penerangan Sempurna Tiada Tanding). Sang Bodhisattva Gudang Kebaikan dan
semua Bodhisattva, dewa, naga, Asura, dan yang lainnya, itu semua sangat senang, dan mereka menerima-Nya
dengan keyakinan dan dengan hormat mempraktekkan-Nya.

Anda mungkin juga menyukai