Anda di halaman 1dari 16

1

BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Kasus
1. Pengertian
Menurut prof. Dr. dr. Gulardi Harifa Winkjosastro partus lama
adalah fase laten lebih dan 87 jam persalinan telah berlangsung 12 jam
atau lebih bayi belum lahir dilaktar serviks garis waspada persalinan fase
aktif.
Menurut Rustam Muchtar partus lama adalah persalinan yang
berlangsung lebih dan 24 jam pada primi dan lebih dari 10 jam pada multi.
Sedangkan menurut sarwono partus macet adalah persalinan
dengan tidak adanya penurunan kepala > 1 jam nulipara dan multipara.

2. Etiologi
Menurut Rustam Muchtar faktor-faktor penyebabnya antara lain :
1. Kelainan letak janin
2. Kelainan-kelainan panggul
3. Kelainan his
4. Pimpinan partus yang salah
5. Janin besar atau adanya kelainan kongenital
6. Primitua
7. Ketuban pecah dini

2

3. Manifestasi Klinik
1) Pada ibu :
Gelisah, letih, suhu badan meningkat, berkeringat, nadi cepat,
pernapasan cepat, meteorismus. Di daerah lokal sering dijumpai
ring v/d bandl, edema valua, edema serviks, cairan ketuban berbau,
terdapart mekonium.
2) Pada janin
- DJJ cepat/ hebat/ tidak teratur bahkan negatif air ketuban
terdapat mekonium kental kehijau-hijauan berbau
- Caput suksedaneum yang besar
- Moulage kepala yang hebat
- Kematian janin dalam kandungan
- Kematian janin intra parbil

4. Penatalaksanaan
1) Perawatan Pendahuluan
Penatalaksanaan penderita dengan partus partus lama adalah
sebagai berikut :
- Suntikan cortune acetate 100.200 mg
- Perusilin prokain 1 jt IV IM
- Streptomisin : 1 gr IM
- Infus cairan
Larutan garam fisiologis
Larutan glukose 5-10% pada janin pertama 1 Liter/jam
3

- Istirahat 1 jam untuk observasi kecuali bila keadaan
mengharuskan untuk segera bertindak.
2) Pertolongan
Dapat dilakukan partus spontan, ekstraksi vacum, ekstraksi forsep
manual aid pada letak sungsang, embriotomi, bila janin meninggal
sexio caisaria, dan lain lain.

B. Teori Manajemen Asuhan Kebidanan
Vamey menjelaskan bahwa proses manajemen merupakan proses
pemecahan masalah yang ditemukan oleh perawat dan bidan pada
awal tahun 1970-an proses manajemen kebidanan terdiri dari 7
langkah yang berurutan.
1) Pengumpulan data dasar
Pada langkah ini dilakukan pengkajian dengan
pengumpulan semua data yang perlu untuk mengevaluasi
keadaaan klien secara lengkap yaitu :
a. Riwayat kesehatan
b. Pemeriksaan fisik secara kebutuhan
c. Meninjau cacatan terbaru
d. Meninjau data laboratorium
2) Interprestasi data dasar
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap
diagnosis/ masalah dan kebutuhan klien berdasarkan
interprestasi yang benar dan dasar data-data yang telah
4

diiterprestasikan sehingga ditemukan masalah/ diagnostik
spesifik.
3) Mengidentifikasi diagnosis / masalah
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah / diagnosis
potensial lain berdasarkan rangkaian dan diagnosis yang
telah diidentfifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi
bila memungkinkan dilakukan pencegahan.
4) Mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan yang memerlukan
penanganan segera.
Mengidentifikasi atas perlunya tindakan segera oleh bidan/
dokter untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan
anggota lain sesuai kondisi klien.
5) Merencanakan Asuhan Yang Menyeluruh
Pada langkah ini, rencana asuhan yang meyeluruh dalam
langkah ke lima harus dilaksanakan secara efesien dan man.
Perencanaan ini biasanya dilakukan oleh bulan/ sebagian
dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klen aau anggota
kesehatan lain.
6) Melaksanakan Perencanaan
Pada langkah ini, rencana asuhan yang menyeluruh dalam
langkah ke lima harus dilaksanakan secara efesien dan aman.
Perencanaan ini biasanya dillakukan oleh bidan/sebagian
dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi dilakukan oleh klien
atau anggota kesehatan lain.
5

7) Evalasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi efektifitas dan asuhan
yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan
bantuan. Apakah benar benar terpenuhi sesuai dengan
kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi dalam masalah dan
diagnosis.


















6

AKADEMI KEBIDANAN MUNAWARAH
PROGRAM DIPLOMA III KEBIDANAN
BIREUEN PROVINSI ACEH


FORMAT ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN
Lahan Praktik : Puskesmas Gandapura
Ruangan : Poned
Tanggal Pengkajian/ Jam : 25 Januari 2014
Nama Mahasiswa/ NPM : Eka Murdiana / 1205240010

I. PENGKAJIAN / PENGUMPULAN DATA
A. Anamnesa
Identitas
Nama Klien : Ibu R
Umur : 22 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Suku/ Kebangsaan : Aceh / Indonesia
Pekerjaan : IRT
Alamat Kantor : -
Alamat Rumah : Blang Rheum

Nama Suami : Tn. T
Umur : 30 Tahun
7

Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Suku/ Kebangsaan : Aceh / Indonesia
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat Kantor : -
Alamat Rumah : Blang Rheum
1. Keluhan utama pada waktu masuk (sejak kapan dan ciri khas) :
Kala I fase laten dan fase aktif memanjang
2. Keluhan tambahan :
Ibu merasa cemas
3. Riwayat Mentruasi
Riwayat menarche : 15 Tahun Siklus 28 hari
Hari Pertama Haid Terkhir (HPHT) : 03/04/2013 lamanya 6 Hari
Banyaknya : 2 kali ganti duk, Tafsiran Tanggal Persalinan (TTP) :
10/01/2014
Haid sebelumnya : 01/03/2013 lamanya : 6 hari, Banyaknya : 2 kali
ganti duk
Sikus : 28 hari, teratur, konsistensi : Kental
4. Riwayat Kehamilan Ini : G I P O A O
a. Trismester I : ibu periksa 2 kali ditempat bidan pada usia
kehamilan 1 s/d 3 bulan. Ibu mendapat vitamin dan konseling
tentang menu gizi seimbang.
8

b. Trismester II : ibu periksa 2 kali. Ibu dianjurkan untuk istirahat
dan mendapat imunisasi TT sebanyak 2 kali pada usia kehamilan 5
dan 6 bulan.
c. Trismester III : ibu periksa 2 kali. Ibu mendapat konseling tentang
personal hygiene, tanda-tanda persalinan dan persiapan persalinan.
5. Tanda tanda Persalinan
His : ada sejak pukul 03.00 WIB, frekuensi : 2 kali / 10 menit,
Lamanya : 15 detik, kekuatannya lemah.
6. Pengeluaran Pervaginam
Arah lendir : ada : Jumlah : 50 cc
Riwayat imunisasi TT :
TT
1
: sebelum menikah
TT
2
: pada usia kehamilan 5 bulan
TT
3 :
usia kehamilan 6 bulan
7. Riwayat Penggunaan Kontrasepsi
Ibu mengatakan belum menggunakan kontrasepsi jenis apapun.
8. Pola kebiasaan (sebelum dan selama kehamilan).
Sebelum Selama
a. Nutrisi : Ibu makan 3 kali sehari
dengan komposisi nasi,
lauk, dan sayur.
Ibu minum 7-8 gelas
sehari
Ibu makan 3 kali sehari
dengan komposisi nasi,
lauk, sayur dan kadang-
kadang ibu makan buah-
buahan.
Ibu minum 7-8 gelas
9

sehari.
b. Eliminasi : BAB : 1 kali/ hari
BAK : 5 kali/ hari
BAB : 1 kali/ hari
BAK : 8-9 kali/ hari
c. Istirahat : Siang : 1 jam
Malam : 7 jam
Siang : 1-2 jam
Malam : 7-8 jam
d. Aktivitas : Ibu melakukan aktivitas
sehari- hari seperti
menyapu, memasak,
menyuci dan lain-lain.
Ibu mengurangi
aktivitasnya.
e. Seksualitas : Ibu melakukan hubungan
seksualitas seminggu 2
kali
Ibu belum melakukan
hubungan seksualitas.
f. Kebersihan diri : Ibu mandi dan gosok gigi
2 kali sehari, ganti baju,
ibu keramas seminggu 3
kali.
Ibu mandi dan gosok gigi
2 kali sehari, ganti baju,
ibu keramas seminggu 3
kali.

9. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
Ibu mengatakan ini anak pertamanya.
10. Riwayat nifas yang lalu
Ibu mengatakan ini anak pertamanya]
11. Riwayat kesehatan
a. Riwayat penyakit yang pernah atau sudah diderita
Tidak ada
10

b. Riwayat kesehatan keluarga
Tidak ada
12. Riwayat Psikososial
a. Apakah kehamilan ini direncanakan/ diinginkan ? ( Ya )
b. Jenis kelamin yang diharapkan : laki-laki/ perempuan
c. Status perkawinan : sah
Jumlah : 1 kali
Lama perkawinan : 1.5 tahun
d. Susunan keluarga yang tinggal serumah
No Nama
( inisial)
Umur/tahun Jenis
kelamin
Hubungan
keluarga
Pendidikan Pekerjaan Ket
1
2
Tn. T
Ny. R
30 tahun
22 Tahun
L
P
Suami
Istri
SMA
SMA
Wiraswasta
IRT



13. Riwayat spiritual
Ibu selalu berdoa dan berzikir selama menghadapi persalinan
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. Keadaan Emosional : Stabil
4. Tanda vital
Tekanan Darah : 110/70 mmHg Denyut nadi : 80
x
/
m
Suhu tubuh : 36.5
0
C Pernafasan : 22
x
/
m
5. Tinggi badan : 150 cm Berat Badan : 65 Kg
Kenaikan BB selam hamil : 10 Kg
11

6. Pemeriksaan Fisik (head to toe)
a. Kepala : Bersih, rambut tidak ada ketombe, konjungtiva
tidak pucat, sklera tidak iktenk, mata simetris,
hidung tak ada benjolan, mulut dan gigi bersih,
telinga simetris tidak ada pengeluaran cairan.
b. Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar thyroid dan
vena jugu laris
c. Dada : Simetris putting susu menonjol, tidak ada
benjolan
d. Abdomen : Tidak ada bekas operasi, adanya straie
gravidarum dan linea nigra.
LI : 35 cm. LII : PukI, LIII : Kepala, LIV :
sebagian masuk PAP
e. Punggung : Posisi tulang lordosis
f. Ekstremitas : Atas dan bawah simetris, tidak ada oedema dan
tidak ada varises.
g. Anogenital : Vulva dan vagina tidak ada varises, tidak ada
luka parut di perineum anus tidak ada hemoroid.

7. Usia kehamilan : 39 Minggu > 1 Hari
8. Tafsiran berat janin : 3.500 Gram



12

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah : USG :
Urine : Rontgen

I. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
Diagnosa : Ibu R GI P0 A0 usia kehamilan 39 minggu > 1 hari janin tunggal
hidup intra uteri dengan partus macet
Masalah :
- Kala I memanjang
- Ibu cemas

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
- Kematian janin dalam kandungan

III. TINDAKAN SEGERA ATAU KOLABORASI
- Kolaborasi dengan dokter spesial

IV. PERENCANAAN TINDAKAN
- Informasikan keadaan ibu
R/ agar ibu tidak cemas dengan keadaannya
- Observasi keadaan umum ibu, TTV
R/ agar mengetahui kondisi ibu
- Atur posisi ibu senyaman mungkin
R/ posisi yang baik dapat mempercepat persalinan
- Beri ibu cukup cairan
R/ mencegah terjadinya dehidrasi
13

- Beri dukungan pada ibu
R/ agar ibu tidak kehilangan semangat

V. PELAKSANAAN TINDAKAN
- Menginformasikan keadaan ibu
m : 110/70 Nadi : 80
x
/
m
suhu : 36.5
0
C RR : 20
x
/
m
- Mengobservasi keadaan umum ibu, TTV
- Mengatur posisi ibu senyaman mungkin
Posisi miring ke kiri
- Memberi ibu cukup cairan
- Memberi dukungan kepada ibu

VI. EVALUASI
- Ibu mengerti dengan penjelasan bidan
- Ibu dirujuk kerumah sakit










14

BAB II
PEMBAHASAN
Pada tahap pengkajian telah dilakukan pengumpulan data dapat ditemukan
masalah pada ibu R GI PO AO dengan gangguan pada kal I ( Pembukaan ) yaitu
partus macet/partus lama. Dan masalah yang ada telah dilakukan asuhan
kebidanan sesuai langkah langkah manajemen kebidanan.
Partus macet/partus lama dapat menyebabkan komersial pada ibu dan
janin.
















15

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dalam penanganan partus macet, seorang bidan harus memiliki
keterampilan dan harus bisa mendeteksi secara dini serta mengetahui
komplikasi yang terjadi pada ibu dengan partus macet. Partus macet jika
tidak ditangani dengan sebaik-baiknya akan dapat menyebabkan kematian
pada ibu dan juga janin.

2. Saran
1) Untuk Petugas Kesehaan
Meningkatan pelayanan kesehatan yang lebih baik sehingga kejadian
apapun yang terjadi pada masyarakat khususnya ibu hamil, ibu
bersalin, nifas serta bayi baru lahir dapat dicegah.
2) Untuk Masyarakat
Diharapkan dapat menerapkan pola hidup sehat, sehingga dapat
terhindar dan berbagai hal yang tidak diinginkan.
3) Untuk Mahasiswa
Menggali ilmu semaksimal mungkin untuk menambah pengetahuan
dan keterampilan tentang masalah yang terjadi pada masyarakat.




16

DAFTAR PUSTAKA
Mochtar, Rustam. 2002. Sinopsis Observasi. Jakarta. Ilmu Kesehatan EGC.
Winknjosastro. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Material dan Neunatal
Jakarta, Yayasan Bina Pstaka Sarwono Prawitoharjo.

Anda mungkin juga menyukai