Kanker serviks adalah tumor ganas primer leher rahim yang merupakan
salah satu kanker yang paling sering diderita oleh perempuan di seluruh dunia. Di
Indonesia, kanker serviks menempati peringkat kedua dari segi jumlah penderita
kanker pada perempuan namun sebagai penyebab kematian masih menempati
peringkat pertama.
1
Diperkirakan ditemukan 40 ribu kasus baru kanker mulut rahim setiap
tahunnya. Menurut data kanker berbasis patologi di 13 pusat laboratorium
patologi, kanker serviks merupakan penyakit kanker yang memiliki jumlah
penderita terbanyak di Indonesia, yaitu lebih kurang 3! dari seluruh kasus
kanker yang berhasil didiagnosa.
"
Kanker serviks diperkirakan disebabkan oleh #$% &#uman $apilloma
%irus', terjadi pada (anita berusia dekade tiga sampai enam, akan tetapi bukti
terkini menunjukan bah(a kanker serviks juga menyerang (anita berusia "0
tahun sampai 30 tahun. )ntuk itu meskipun masih menjadi kontroversi, di
beberapa negara berkembang telah diberikan imunisasi #$% kepada remaja, di
negara*negara yang sumber daya kesehatannya rendah, pemberian vaksin se+ara
massal belum diberikan dengan alasan biaya tetapi protokol*protokol untuk
skrining telah mulai dikembangkan yaitu pemeriksaan pap smear dan I%,.
3
KARSINOMA SERVIKS UTERI
1
DEFINISI DAN ETIOLOGI
Kanker leher rahim adalah kanker primer yang terjadi pada jaringan leher rahim
&serviks'. -ementara lesi prakanker, adalah kelainan pada epitel serviks akibat terjadinya
perubahan sel*sel epitel, namun kelainannya belum menembus lapisan basal &membrana
basalis'.
1,10,11
-aat ini sudah diketahui bah(a kanker serviks disebabkan in.eksi virus
human papilloma &#$%' yang onkogenik. /enis #$% yang onkogenik adalah tipe
1, 10, 41, 31, 33, 1", 10, 31, 12, 1, 11, 32, 0, 33, dan 0".4 Di antara tipetipe
tersebut, #$% tipe 1 dan 10 merupakan penyebab utama &30!' dari kanker
serviks.1 %irus ini mengin.eksi serviks melalui kontak seksual. In.eksi #$%
umumnya tidak menimbulkan gejala apapun pada penderitanya, bahkan ketika
in.eksi tersebut sudah menyebabkan lesi prakanker.
1,"
#uman papilloma virus &#$%', merupakan virus D4, yang mengin.eksi
jaringan epitel manusia termasuk kulit, epitel anogenital dan mukosa mulut.
-etelah masuk ke dalam sel epitel, virus akan mengin.eksi sel keratinosit yang
masih muda di lapisan basal epitelium. %irus tidak mensintesis en5im sendiri dan
sangat tergantung pada siklus hidup sel hospesnya. -iklus hidup virus mengikuti
di.erensiasi dari sel epitel yang terin.eksi. $rotein virus terdiri dari protein early
&61*60' dan protein late 71 dan 7". protein 6 dan 63 merupakan protein yang
terdapat pada #$% yang bersi.at onkogenik ber.ungsi pada proses trans.ormasi
sel hospes.
4,1
FAKTOR RISIKO
2,3
"
8aktor risiko kanker serviks yang telah diteliti dan memiliki hubungan
yang kuat antara lain perilaku seksual dan merokok. -edangkan .aktor risiko yang
masih diperkirakan antara lain kontrasepsi, nutrisi, dan higienitas.
1. 8aktor 9isiko yang sudah dibuktikan:
a. $erilaku -eksual
$ada berbagai penelitian epidemiologi menunjukkan bah(a golongan
(anita yang mulai melakukan hubungan seksual pada usia ;"0 tahun atau
mempunyai pasangan seksual yang berganti*ganti lebih berisiko untuk menderita
kanker serviks. 8aktor risiko lain yang penting adalah hubungan seksual dengan
suami promiskus
Keterlibatan peranan pria terlihat dari adanya korelasi antara kejadian
kanker serviks dengan kanker penis di (ilayah tertentu. 7ebih jauh meningkatnya
kejadian tumor pada (anita monogami dengan suami promiskus menyebabkan
semakin jelasnya peran pria dalam penyebaran penyakit ini.
$enyakit kelamin dan keganasan serviks keduanya saling berkaitan se+ara
bebas, dan diduga terdapat korelasi non*kausal antara beberapa penyakit akibat
hubungan seksual dengan kanker serviks.
",3
b. Merokok
<embakau mengandung bahan*bahan karsinogen baik yang dihisap
sebagai rokok=sigaret atau dikunyah. ,sap rokok menghasilkan poly+y+li+
aromati+ hydro+arbon hetero+y+li+ nitrosamines. $ada (anita perokok konsentrasi
nikotin pada getah serviks 1 kali lebih tinggi dibandingkan di dalam serum. 6.ek
3
langsung bahan*bahan tersebut pada serviks adalah e.ek immunosupressi.
sehingga dapat menjadi kokarsinogen in.eksi virus.
",3
". 8aktor 9isiko yang diperkirakan
a. Kontrasepsi
Kondom dan dia.ragma dapat memberikan perlindungan. Kontrasepsi oral
yang dipakai dalam jangka panjang yaitu lebih dari 1 tahun dapat meningkatkan
risiko relati. 1,13 kali. >#? melaporkan risiko relati. pada pemakaian
kontrasepsi oral sebesar 1,12 kali dan meningkat sesuai dengan lamanya
pemakaian
"
b. 4utrisi
,ntioksidan dapat melindungi D4,=94, terhadap pengaruh buruk radikal
bebas yang terbentuk akibat oksidasi karsinogen bahan kimia. @anyak sayur dan
buah mengandung bahan*bahan antioksidan dan berkhasiat men+egah kanker
misalnya alpukat, brokoli, kol, (ortel, jeruk, anggur, ba(ang, bayam, tomat. Dari
beberapa penelitian ternyata de.isiensi asam .olat &.oli+ a+id', vitamin A, vitamin
6, beta karoten=retinol dihubungkan dengan peningkatan risiko kanker serviks.
%itamin 6, vitamin A dan beta karoten mempunyai khasiat antioksidan yang
kuat.
",3
+. #igienitas
Ketika terdapat virus ini pada tangan seseorang, lalu menyentuh daerah
genital, virus ini akan berpindah dan dapat mengin.eksi daerah serviks atau leher
rahim. Aara penularan lain adalah di +loset pada >A umum yang sudah
4
terkontaminasi virus ini. -eorang (anita penderita kanker serviks menggunakan
+loset, virus #$% yang terdapat pada penderita berpindah ke +loset.
3
PATOFISIOLOGI DAN PERJALANAN PENYAKIT
Bambar 1.1 $erjalanan In.eksi #$% Menjadi Karsinoma -erviks
"
-umber: 9asjidi, I. 6pidemiologi Kanker -erviks. Indonesian Journal of Cancer, %olume
III, 4omor: 3, /uli*-eptember "002.
#$% yang merupakan .aktor inisiator dari kanker serviks yang
menyebabkan terjadinya gangguan sel serviks. ?nkoprotein 6 dan 63 yang
berasal dari #$% merupakan penyebab terjadinya degenerasi keganasan. Integrasi
D4, virus dengan genom sel tubuh merupakan a(al dari proses yang mengarah
trans.ormasi. Integrasi D4, virus dimulai pada daerah 61*6". Integrasi
menyebabkan 6" tidak ber.ungsi, tidak ber.ungsinya 6" menyebabkan
rangsangan terhadap 6 dan 63 yang akan menghambat p13 dan p9b. #ambatan
kedua <-B menyebabkan siklus sel tidak terkontrol, perbaikan D4, tidak terjadi,
dan apoptosis tidak terjadi. 6 akan mengikat p13 sehingga <umor suppressor
gene &<-B' p13 akan kehilangan .ungsinya, yaitu untuk menghentikan siklus sel
1
pada .ase B1. -edangkan onkoprotein 63 akan mengikat <-B 9b, ikatan ini
menyebabkan terlepasnya 6"8, yang merupakan .aktor transkripsi sehingga siklus
sel berjalan tanpa kontrol.
4,1
$roses karsinogenesis melalui tahap lesi prakanker yang terdiri dari
4eoplasia Intraepitelial -erviks &4I-' I, II, dan III. 7esi prakanker 4I- I sebagian
besar akan mengalami regresi, sebagian ke+il yang berlanjut menjadi 4I- II, dan
kemudian berlanjut menjadi kanker invasi. serviks uterus.
4,1,11
KLASIFIKASI
1. Klasi.ikasi #istopatologi
-e+ara histopatologi kanker serviks terdiri atas berbagai jenis. Dua bentuk
yang sering dijumpai adalah karsinoma sel skuamosa dan adenokarsinoma.
-ekitar 01! merupakan karsinoma serviks jenis skuamosa &epidermoid', 10!
jenis adenokarsinoma dan 1! adalah jenis adenoskuamosa, clear cell, small cell,
verucous, dan lain*lain
",3
.
7esi prakanker terdiri dari tiga tingkatan yaitu AI4 &Cervical Intraepithelial
Neoplasia' = 4I- &4eoplasma Intraepitel -ervikal' I sampai dengan AI4 III. AI4 I
digolongkan sebagai 7-I7 &Low-grade Squamous Intraepithelial Lesion' sedangkan
AI4 II dan AI4 III digolongkan sebagai #-I7 &High-grade Squamous
Intraepithelial Lesion'.
3