Anda di halaman 1dari 20

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembahasan tentang sistem ekonomi dan permasalahannya, seperti tidak
akan lekang dimakan zaman. Apakah itu dalam tingkat yang paling sederhana
yaitu ekonomi rumah tangga, ataupun dalam tataran yang lebih luas, dalam
konteks ekonomi negara. Sifat dasar manusia yang ingin selalu memenuhi
kebutuhannya, semakin menambah ruang lingkup pembahasan tentang
perekonomian, Sebuah keniscayaan bahwa manusia dalam kehidupannya di dunia
ini pasti tidak akan pernah lepas dari kehidupan berekonomi. Manusia
membutuhkan makanan yang harus mereka konsumsi untuk bisa bertahan hidup,
makanan yang manusia makan juga harus didistribusikan dari para produsen
sehingga sampai pada konsumen yang membutuhkan. Produksi, distribusi dan
konsumsi menjadi kegiatan inti dari ekonomi yang pasti dilakukan manusia demi
memenuhi kebutuhannya. Dalam mendukung lancarnya itu semua diperlukan
sistem yang mengatur kegiatan ekonomi sehingga mampu menghasilkan
kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Tentu saja setiap masyarakat, negara dan
bangsa mempunyai kultur atau latar belakang yang berbeda-beda sehingga dalam
mengatur kegiatan ekonominya juga memiliki sistem yang berbeda-beda
meskipun ada juga yang menggunakan sistem yang sama sesuai dengan keadaan
lingkungan di mana sistem ini akan digunakan.
Dalam ekonomi, terdapat berbagai macam sistem yang merupakan hasil
dari kemampuan untuk menginterpretasikan yang berbeda-beda sesuai dengan
kultur dan lingkungan yang mempengaruhi cara berpikir untuk menemukan
sebuah sistem. Kehidupan berekonomi juga tak lepas dari berbagai masalah yang
terus mengahantui seperti pengentasan kemiskinan, menyediakan kesempatan
bagi setiap orang untuk mendapatkan penghasilan, memenuhi kebutuhan dasar
setiap individu, pemerataan distribusi pendapatan dan kesejahteraan.
2

Ini mendorong masyarakat membentuk sistem yang diharapkan nantinya
mampu mengatasi atau mencegah terjadinya masalah-masalah yang disebutkan di
atas. Sistem ekonomi dengan pusat perencanaan adalah negara, yang diklaim
mampu untuk memenuhi tujuan pokok, tidak hanya gagal untuk mewujudkannya
tetapi juga menghadapi krisis ekonomi yang serius, meyakinkan kegagalan sistem.
Kemudian sistem ekonomi pasar menawarkan bahwa sistem pasar lebih baik dari
sebelumnya, tetapi walaupun performanya lebih baik, mereka juga gagal dalam
mewujudkan tujuan pokok yang diinginkan. Kegagalan mereka yang sangat
menonjol dari ketidastabilan ekonomi dan ketidakseimbangan ekonomi makro,
tingkat inflasi yang tinggi tercermin dalam fluktuasi ekonomi yang sering terjadi
tingginya tingkat inflasi dan pengangguran.
1

Negara-negara muslim, mereka juga dalam keadaan sangat goyah seperti
halnya dunia lainnya. Kemiskinan dan ketidakmerataan menjadi lebih kentara.
Kebutuhan-kebutuhan pokok masih belum terjangkau oleh sebagian besar
penduduknya, sementara sebagian golongan atas dan orang kaya hidup dalam
kemewahan. Adanya kemiskinan bersamaan dengan golongan hidup mewah
cenderung menggerogoti jalinan ukhuwah dan solidaritas sosial serta berfungsi
sebagai salah satu penyebab utama kejahatan, kekerasan, kerusuhan sosial dan
ketidakstabilan politik. Mayoritas negara-negara ini juga dihadapkan pada
ketidakseimbangan makro ekonomi. Kegagalan negara-negara muslim lebih
menegaskan lagi karena islam memberikan tekanan tanpa kompromi terhadap
martabat manusia, ukhuwah, dan keadilan sosial sampai ekonomi yang tetap
menjadi slogan kosong sampai elemen pokok dari kebahagiaan itu dipenuhi.
2

Beberapa sistem telah berhasil dalam beberapa periode atau rentan waktu
saja tetapi setelah itu menghilang. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya
bahwa pengentasan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, full employment,
kestabilan harga, ditribusi pendapatan menjadi masalah-masalah yang harus


1
Muhammad Umer Chapra, Islam and The Economic Chalenge, (Riyadh: The Islamic
Foundation and The International Institute of Islamic Thought, 1992 ), hal. 1.

2
Ibid., hal. 2.
3

diusahakan untuk tidak terjadi dalam sebuah perekonomian. Tidak hanya di
negara-negara Asia, bahkan negara-negara barat sedang mencari solusi sistem
yang mampu memecahkan permasalahan yang sedang atau diprediksikan akan
terjadi. Dalam makalah ini akan diuraikan berbagai sistem yang ada di dunia
diantaranya: kapitalisme, sosialisme, dan syariah Islam. Sistem yang ada ini
merupakan suatu konsep yang berusaha diterapkan untuk mencapai kemakmuran
dan keadilan ditengah-tengah masyarakat. Makalah ini juga akan menerangkan
beberapa kebaikan dan juga kelemahannya dari beberapa sistem perekonomian
yang ada di atas, pemakalah juga berusaha menjawab apakah sistem ekonomi
sosialism, kapitalism, dan Islam memiliki keselarasan dalam konsepsinya
menyelesaikan permasalahan perekonomian di masyarakat dan negara.
3

.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem ?
2. Bagaimana pengertian dari sistem ekonomi Sosialism, Kapitalism dan
Islam ?
3. Bagaimana kelebihan dan kelemahan dari sistem perekonomian tersebut ?
4. Apakah sistem ekonomi Kapitalism, Sosialism, dan Islam memiliki
keselarasan ?









3
Ikhwan Abidin Basri, Islam dan Tantangan Ekonomi, (Jakarta: Gema Insani Press,
2000), hal. 58.
4

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem
Pengertian sistem adalah merujuk pada sehimpunan gagasan (ide) yang
tersusun diorganisasikan, suatu himpunan gagasan, prinsip, doktrin, hukum dsb.
yang membentuk suatu kesatuan yang logik dan dikenal sebagai isi buah pikiran
tertentu, agama, atau bentuk pemerintahan tertentu. Sistem mengandung ciri-ciri
sebagai berikut :
1. Setiap sistem mempunyai tujuan
2. Setiap sistem mempunyai batas, akan tetapi sistem itu bersifat terbuka, dalam
arti berinteraksi dengan lingkungannya
3. Setiap suatu sistem terdiri dari beberapa sub sistem yang biasa pula disebut
bagian, unsur atau komponen
4. Sistem tidak hanya sekedar sekumpulan dari bagian atau unsur melainkan juga
merupakan suatu kebulatan yang utuh dan padu atau mempunyai wholisme
(keterpaduan)
5. Terdapat saling hubungan dan saling ketergantungan baik dalam sistem
(internal) maupun antara sistem dengan lingkungannya (eksternal)
6. Setiap sistem melakukan kegiatan atau proses transformasi atau proses
mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output), sehingga sistem disebut
juga dengan istilah processor atau transformator
7. Dalam setiap sistem terdapat mekanisme kontrol dengan memanfaatkan
tersedianya umpan balik .
8. Adanya mekanisme kontrol memungkinkan setiap sistem melakukan adaptasi
terhadap lingkungannya secara otomatis.
4

Pada dasarnya sistem ekonomi dibagi menjadi dua yaitu sistem ekonomi
islam dan sistem ekonomi konvensional. Banyak negara yang telah menggunakan
sistem ekonomi islam untuk mengatur kehidupan manusia baik kehidupan didunia


4
Imamudin Yuliadi, Ekonomi Islam: Filosofi, Teori dan Implementasi, (Yogyakarta:
LPPI UMY, 2007), hal. 72 73.
5

dan di akhirat karena perekonomian adalah bagian dari kehidupan manusia maka
harus ada sumber mutlak yaitu Alquran dan sunah. Seperti yang telah kita ketahui
tentang definisi sistem ekonomi islam yaitu sebuah sistem yang dibangun di atas
nilai-nilai islam dengan prinsip tauhid dan keadilan dan sistem ekonomi islam
menjamin keselarasan antara pertumbuhan ekonomi. Sumber (epistimologi) dan
tujuan kehidupan kehidupan ekonomi islam berasaskan kepada Alquran dan
Sunah. Perkara asas muamalah dijelaskan di dalamya termasuk bentuk suruhan
dan larangan. Suruhan dan larangan tersebut bertujuan untuk membangun
keseimbangan rohani dan jasmani manusia dengan berasaskan tauhid.
Sistem ekonomi konvensional secara bahasa dapat didefinisikan sebagai
suatu masalah atau pekara yang sudah diterima, digunakan dan dipraktikan dalam
masyarakat. Apabila dihubungkan dengan ekonomi maka sistem ekonomi
konvensional merupakan suatu sistem yang sudah dipraktekan secara luas di
masyarakat. Dengan kata lain sistem ekonomi konvensional merupakan sistem
yang ditentukan oleh manusia di dalam suatu masyarakat yang bersifat dinamis
sehingga dapat berubah sesuai ketentuan dan kebutuhan masyarakat. Dalam
sejarah dunia ada beberapa sistem ekonomi konvensional yaitu Kapitalism dan
Sosialism.
5

B. Sejarah dan Pengertian Sistem Ekonomi Kapitalism, Sosialism dan Islam
a. Sistem Ekonomi Kapitalism
1. Sejarah Sistem Ekonomi Kapitalism
Eropa pernah diperintah kerajaan Romawi yg telah mewariskan sistem
feodalistik. Dalam rentang waktu antara abad ke-14 sampai abad ke-16 muncul
apa yang disebut kelas bourgeois mengiringi tahap feodal dimana keduanya saling
mengisi. Kemudian sejak awal abad ke-16 secara bertahap fase borjuis disusul
degan fase kapitalisme.
6

Sistem kapitalisme merupakan sistem sosial yang lahir dari relasi
hubungan produksi dan tenaga produktif. Runtuhnya sistem feodalisme
merupakan titik mula dari kelahiran sistem ini. Jika dirunut dari sejarah


5
Ibid Imamudin Yuliadi, hal. 10.

6
http://blog.re.or.id/kapitalisme.html , tanggal 23 April 2014, pukul 21.25 wib
6

perkembangan sistem sosial manusia, kapitalisme merupakan tahapan keempat
setelah sistem feodalisme. Pendapat demikian sebagaimana Karl Marx katakan
dalam teori materialisme historis.
Menurut Karl Marx, perkembangan sistem sosial masyarakat di awali
sistem komunal primitif, perbudakan (slavery), feodalisme, kapitalisme,
sosialisme dan komunisme. Perkembangan sistem sosial masyarakat di atas,
disebabkan oleh perkembangan tenaga-tenaga produktif atau faktor ekonomi.
7

Kapitalisme yang muncul setelah feodalisme runtuh secara garis besar
terbagi menjadi tiga fase:
1. Kapitalisme Awal (1500-1750). Kapitalisme pada fase ini masih
mengacu pada kebutuhan pokok yang ditandai dengan hadirnya industri sandang
di Inggris sejak abad XVI sampai abad XVIII. Dan berlanjut pada usaha
perkapalan, pergudangan, bahan - bahan mentah, barang - barang jadi dan variasi
bentuk kekayaan yang lain. Dan kemudian berubah menjadi perluasan kapasitas
produksi, dan talenta kapitalisme ini yang kemudian hari justru banyak menelan
korban. Di perkotaan, para saudagar kapitalis menjual barang-barang produksi
mereka dalam satu perjalanan dari satu tempat ke tempat lainnya. Mula-mula
mereka menjual barang pada teman sesama saudagar seperjalanan, lalu
berkembang menjadi perdagangan publik. Sementara di wilayah pedesaan saat itu
masih cenderung feodalistik. Dalam hal ini Russel mengemukakan adanya tiga
faktor yang menghambat kapitalisme di pedesaan dan berbagai wilayah lain.
Kendala itu adalah
a. Tanah yang ada hanya digunakan untuk bercocok tanam, sehingga hasil
produksinya sangat terbatas. Russel mengusulkan untuk mengubah tanah menjadi
sesuatu yang lebih menguntungkan (profitable). Atau dengan pengertian lain
tanah bisa diperjual belikan seperti barang lainnya.


7
Anthony Giddens, Kapitalisme dan Teori Sosial Modern:Suatu Analisis Karya Tulis
Marx, Durkheim dan Max Weber, (Jakarta:UI Press, 2009), hal. 36.

7

b. Para petani atau buruh tani yang masih terikat pada sistem ekonomi
subsistensi . komentar Russel untuk hal ini adalah mereka siap untuk dipekerjakan
dengan upah tertentu.
c. Hasil produksi yang diperoleh petani saat itu hanya sekedar digunakan
untuk mencukupi kebutuhan pribadi. Menurutnya produksi hasil petani harus
ditawarkan ke pasar dan siap dikonsumsi oleh publik.
2. Kapitalisme Klasik (1750-1914). Kapitalisme pada fase ini merupakan
pergeseran dari perdagangan publik kebidang industri yang ditandai oleh Revolusi
Industri di Inggris dimana banyak diciptakan mesin-mesin besar yang sangat
menunjang industri. Di fase inilah terkenal tokoh yang disebut bapak
kapitalisme dengan bukunya yang sangat tekenal The Wealth Of Nations (1776)
dimana salah satu poin ajarannya Laissez Faire dengan invisible hand-nya
(mekanisme pasar) dan beberapa tokoh seangkatan seperti David Ricardo dan
John Stuart Mills, yang sering dikenal sebagai tokoh ekonomi neo-klasik. Pada
fase inilah kapitalisme sering mendapat hujatan pedas dari kelompok Marx.
3. Kapitalisme Lanjut ( 1914 sekarang ). Momentum utama fase ini
adalah terjadinya Perang Dunia I, kapitalisme lanjut sebagai peristiwa penting ini
ditandai paling tidak oleh tiga momentum. Pertama, pergeseran dominasi modal
dari Eropa ke Amerika. Kedua, bangkitnya kesadaran bangsa-bangsa di Asia dan
Afrika sebagai ekses dari kapitalisme klasik, yang kemudian memanifestasikan
kesadaran itu dengan perlawanan. Ketiga, revolusi Bolshevik Rusia yang
berhasrat meluluh lantakkan institusi fundamental kapitalisme yang berupa
pemilikan secara individu atas penguasaan sarana produksi, struktur kelas sosial,
bentuk pemerintahan dan kemapanan agama. Dari sana muncul ideolog tandingan
yaitu komunisme.
8

Perkembangan kapitalisme tidak bisa lepas Dari sang maestro, yaitu Adam
Smith dimana ia mengemukakan 5 teori dasar dari kapitalisme :
1. Pengakuan hak milik pribadi tanpa batas-batas tertentu.
2. Pengakuan hak pribadi untuk melakukan kegiatan ekonomi demi meningkatkan
status sosial ekonomi.


8
Ibid, Anthony Giddens, hal. 130.
8

2. Pengakuan adanya motivasi ekonomi dalam bentuk semangat meraih
keuntungan semaksimal mungkin.
3. Kebebasan melakukan kompetisi.
4. Mengakui hukum ekonomi pasar bebas atau mekanisme pasar.
2. Pengertian Sistem Ekonomi Kapitalism
Kapitalisme adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan
secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian
seperti memproduksi barang, menjual barang, menyalurkan barang dan lain
sebagainya. Sistem ini pemerintah bisa turut ambil bagian untuk memastikan
kelancaran dan keberlangsungan kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa
juga pemerintah tidak ikut campur dalam ekonomi.
Didalam perekonomian kapitalism setiap warga dapat mengatur nasibnya
sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis
untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. Semua orang bebas melakukan
kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas dengan berbagai cara.
Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Kapitalism :
a. Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi.
b. Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar.
c. Manusia dipandang sebagai mahluk homo economicus, yang selalu mengejar
kepentingan (keuntungan) sendiri.
d. Paham individualisme didasarkan materialisme, warisan zaman Yunani Kuno
(disebut hedonisme).
9

Kelebihan Sistem Ekonomi Kapitalism
1. Mendorong aktifitas ekonomi secara signifikan.
2. Persaingan bebas akan mewujudkan produksi dan harga ke tingkat wajar dan
rasional.
3. Mendorong motivasi pelaku ekonomi mencapai prestasi terbaik.




9
Dede Mulyanto, Kapitalism Perspektif Sosio-Historis, (Bandung: Ultimus, 2010), hal. 5
9

Kelemahan Sistem Ekonomi Kapitalism
1. Penumpukan harta dan Individualisme.
2. Distorsi pada nilai-nilai moral.
3. Pertentangan antar kelas.
10


b. Sistem Ekonomi Sosialism
1. Sejarah Sistem Ekonomi Sosialism
Sosialisme (sosialism) secara etimologi berasal dari bahasa Perancis, sosial
yang berarti kemasyarakatan. Istilah sosialisme pertama kali muncul di Perancis
sekitar 1830. Umumnya sebutan itu digunakan bagi aliran yang masing-masing
hendak mewujudkan masyarakat yang berdasarkan hak milik bersama terhadap
alat-alat produksi, dengan maksud agar produksi tidak lagi diselenggarakan oleh
orang-orang atau lembaga perorangan atau swasta yang hanya memperoleh laba
tetapi semata-mata untuk melayani kebutuhan masyarakat. Dalam arti tersebut ada
empat macam aliran yang dinamakan sosialisme: (1) sosial demokrat, (2)
komunisme, (3) anarkhisme, dan (4) sinkalisme. Sosialisme ini muncul kira-kira
pada awal abad 19, tetapi gerakan ini belum berarti dalam lapangan politik. Baru
sejak pertengahan abad 19 yaitu sejak terbit bukunya Marx, Manifes Komunis
(1848), sosialisme itu (seakan-akan) sebagai faktor yang sangat menentukan
jalannya sejarah umat manusia.
Sosialisme muncul sebagai faham ekonomi dan kemasyarakatan pada
akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 M di Eropa. Revolusi industri yang terjadi
di Inggris telah memunculkan kelas baru dalam masyarakat, yaitu kaum borjuis
yang menguasai sarana produksi karena penguasaan modal bertimbun di tangan
mereka. Di sebelahnya sebagian besar masyarakat kota hidup sebagai buruh yang
tenaga kerjanya diperas dan semakin miskin. Kekayaan yang dihasilkan karena
kerja keras kaum pekerja ini hanya bisa dinikmati oleh kaum borjuis kapitalis
yang jumlahnya tidak besar. Dari waktu ke waktu kesenjangan sosial dan ekonomi
semakin ketara. Ketika itulah individualisme tumbuh.


10
http://kinanzahirah.wordpress.com/2012/05/23/perbedaan-sistem-ekonomi-sosialism-
kapitalism-dan-islam, tanggal 24 April 2014, pukul 22.00 Wib.
10

Sosialisme, seperti telah dikemukakan, mula-mula muncul sebagai sebagai
reaksi terhadap kondisi buruk yang dialami rakyat di bawah sistem kapitalisme
liberal yang tamak dan murtad. Kondisi buruk terutama dialami kaum pekerja atau
buruh yang bekerja di pabrik-pabrik dan pusat-pusat sarana produksi dan
transportasi. Sejumlah kaum cendekiawan muncul untuk membela hak-hak kaum
buruh dan menyerukan persamaan hak bagi semua lapisan, golongan dan kelas
masyarakat dalam menikmati kesejahteraan, kekayaan dan kemakmuran. Mereka
menginginkan pembagian keadilan dalam ekonomi Di antara tokoh-tokoh awal
penganjur sosialisme dapat disebut antara lain: St. Simon (1769-1873), Fourisee
(1770-1837) , Robert Owen (1771-1858) dan Louise Blane (1813-1882). Setelah
itu baru muncul tokoh-tokoh seperti Proudhon, Marx, Engels, Bakunin dan lain
sebagainya.
11

Pengertian Sistem Ekonomi Sosialism
Sosialism adalah suatu sistem perekonomian yang seluruh kegiatan
ekonominya direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh pemerintah secara
terpusat dan memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk
melaksanakan kegiatan ekonomi tersebut. Pemerintah masuk ke dalam system
perekonomian tersebut untuk mengatur tata kehidupan negara serta jenis-jenis
perekonomian yang menguasai kebutuhan hidup orang banyak seperti air, listrik,
telekomunikasi, gas, dan lain sebagainya.
Sistem ekonomi sosialism merupakan suatu sistem ekonomi dengan
kebijakan atau teori yang bertujuan untuk memperoleh suatu distribusi yang lebih
baik dengan tindakan otoritas demokratisasi terpusat dan kepadanya perolehan
produksi kekayaan yang lebih baik daripada yang kini berlaku sebagaimana yang
diharapkan.
Sistem Sosialism (Socialist Economy) berpandangan bahwa kemakmuran
individu hanya mungkin tercapai bila berfondasikan kemakmuran bersama.


11
Gregory Grosmann, Sistem-Sistem Ekonomi, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hal. 45.
11

Sebagai Konsekuensinya, penguasaan individu atas aset-aset ekonomi atau faktor-
faktor produksi sebagian besar merupakan kepemilikan sosial.
12

2. Faktor-faktor yang mendorong lahirnya sosialisme :
1. Karena adanya revolusi industri
2. Karena bangkitnya kaum borjuis dan kaum proletar
3. Munculnya pemikiran-pemikiran baru yang lebih terpelajar dan lebih rasional
terhadap kehidupan manusia dan masyarakat
4. Adanya tuntutan-tuntutan berlakunya demokrasi dari hasil Revolusi Perancis
a. Prinsip Dasar Ekonomi Sosialism
1. Pemilikan harta oleh negara
2. Kesamaan ekonomi
3. Disiplin Politik
b. Ciri-ciri Ekonomi Sosialism:
1. Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme).
2. Peran pemerintah sangat kuat
3. Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
c. Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialism
1. Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan
masalah ekonomi lainnya
2. Pasar barang dalam negeri berjalan lancar
3. Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga
4. Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan
5. Jarang terjadi krisis ekonomi.
d. Kelemahan sistem ekonomi sosialis
1. Mematikan inisiatif individu untuk maju
2. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
3. Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya
13



12
Hudiyanto, Keluar dari Ayun Pendulum Kapitalisme-Sosialisme, (Yogyakarta:UMY
Press, 2004), hal. 57 -58
12

3. Sistem Ekonomi Islam
1. Sejarah Ekonomi Islam
Pemikiran ekonomi Islam berusia setua Islam itu sendiri. Sepanjang 14
abad sejarah Islam kita menemukan studi yang berkelanjutan tentang isu ekonomi
dalam pandangan syariah.
14
Sebagian besar diskusi ini hanya terkubur dalam
literatur tafsir Al-Quran, sarah Hadits, dasar-dasar hukum Ushul fiqih dan
Hukum Fiqih. Belum ada usaha yang dilakukan untuk mengkaji lebih dalam
materi-materi ini dan menyajikannya secara sistematis. Studi ini dan studi filsafat
moral dan histografi mendapatkan perhatian ketika ilmu sosial yang baru
dilahirkan tersebut menjadi kurikulum di Universitas Negara muslim dan para
sarjana mulai menjari warisan Islam di bidang ini.
Beberapa usaha telah dilakukan akhir-akhir ini untuk mempelajari ilmu
ekonomi yang telah diajarkan oleh Al-Quran dan Sunnah. Karena isi kedua
sumber ini bersifat ketuhanan, ekonomi Islam hanya berupa interpretasi manusia
itu sendiri yang dalam hal ini menampakkan ciri khas pemikiran ekonomi dalam
Islam. Pengajaran ekonomi di dalam Al-Quran dan Sunnah bersifat Universal,
tetapi manusia mencoba menginterpretasikan dan mengaplikasikannya sesuai
dengan kepentingan pada waktu dan tempat usaha-usaha tersebut dilakukan.
Tetapi yang jelas banyak aktivitas pengaturan ekonomi yang dilakukan
selama masa kepemimpinan Khulafaur Rasyidin dan Dinasti Umayyah yang
berhubungan dengan subjek ini seperti administrasi tanah kharaj.
15

Pengumpulan dan pembayaran zakat, serta cara para penguasa dan
penasehat menggunakan Baitul Maal dalam menangani permasalahan ekonomi
pada masa mereka. Satu hal yang dapat ditangkap dengan jelas adalah bahwa
perhatian mereka pada pemenuhan kebutuhan, keadilan, efisiensi, pertumbuhan,
dan kebebasan merupakan objek utama yang menginspirasikan ekonomi Islam
sejak permulaan dulu.


13
http://kinanzahirah.wordpress.com/2012/05/23/perbedaan-sistem-ekonomi-sosialism-
kapitalism-dan-islam, tanggal 24 April 2014, pukul 22.00 Wib

14
Adiwarman Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Jakarta:Rajawali Press
cet. III, 2010 ), hal. 10

15
Ibid, Adiwarman Azwar Karim, hal. 15-16
13

2. Pengertian Ekonomi Islam
Ekonomi Islam didefinisikan sebagai cabang ilmu yang membantu
merealisasikan kesejahteraan manusia melalui alokasi dan distribusi sumber daya
yang langka, yang sejalan dengan ajaran islam, tanpa membatasi kebebasan
individu ataupun menciptakan ketidakseimbangan makro dan ekonomi logis.
16

Pandangan islam terhadap masalah kekayaan berbeda dengan pandangan
islam terhadap masalah pemanfaatan kekayaan. Menurut Islam, sarana - sarana
yang memberikan kegunaan ( utility ) adalah masalah lain. Karena itu, kekayaan
dan tenaga manusia, dua - duanya merupakan kekayaan sekaligus sarana yang
bisa memberikan kegunaan ( utility ) atau manfaat. Sehingga, kedudukan kedua -
duanya dalam pandangan islam, dari segi keberadaan dan produksinya dalam
kehidupan, berbeda dengan kedudukan pemanfaatan serta tata cara perolehan
manfaatnya.
17

M.A.Manan di dalam bukunya yang berjudul Teori dan Praktik Ekonomi
Islam menyatakan bahwa ekonomi islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang
mempelajari masalah ekonomi rakyat yang di ilhami oleh nilai-nilai islam.
Sementara itu, H. Halide berpendapat bahwa yang di maksud dengan ekonomi
islam ialah kumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang di simpulkan dari Al-
Quran dan sunnah yang ada hubungannya dengan urusan ekonomi.
18

Sistem ekonomi islam adalah sekumpulan dasar-dasar umum ekonomi
yang di simpulkan dari Al-Quran dan sunnah, dan merupakan bangunan
perekonomian yang di dirikan atas landasan dasar-dasar tersebut yang sesuai
dengan kondisi lingkungan dan masa.
19

a. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam:
1. Berbagai sumber daya dipandang sebagai pemberian atau titipan dari Allah swt
kepada manusia.


16
Ikhwan Abidin Basri, Islam dan Tantangan Ekonomi, (Jakarta: Gema Insani Press,
2000), hal. 6

17
Muhammad Umer Chapra, Islam and The Economic Chalenge, (Riyadh: The Islamic
Foundation and The International Institute of Islamic Thought, 1992 ), hal. 170

18
M.Abdul Mannan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, (Jakarta: Dana Bakti
Wakaf,1997), hal. 15

19
Ibid, M. Abdul Manan, hal 18
14

2. Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu.
3. Kekuatan penggerak utama ekonomi Islam adalah kerja sama.
4. Ekonomi Islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang dikuasai oleh
segelintir orang saja.
5. Ekonomi Islam menjamin pemilikan masyarakat dan penggunaannya
direncanakan untuk kepentingan banyak orang.
6. Seorang mulsim harus takut kepada Allah swt dan hari penentuan di akhirat
nanti.
7. Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab)
8. Islam melarang riba dalam segala bentuk.
a. Ciri-ciri Ekonomi Islam:
1. Aqidah sebagai substansi (inti) yang menggerakkan dan mengarahkan kegiatan
ekonomi.
2. Syariah sebagai batasan untuk memformulasi keputusan ekonomi.
3. Akhlak berfungsi sebagai parameter dalam proses optimalisasi kegiatan
ekonomi.
20


C. Keselarasan Sistem Ekonomi Sosialism, Kapitalism, dengan Syariah
Islam.
Sistem Ekonomi merupakan suatu cara untuk mengatur alur dari
perekonomian yang ada di suatu Negara, hal ini berfungsi agar setiap pemilik
usaha dapat mendapatkan hasil sesuai dari usahanya dan dapat memakmurkan
dirinya serta keluarganya. Sistem ekonomi juga bertanggung jawab atas
kemakmuran dan kesejahteraan bagi suatu bangsa ataupun Negara. Seperti yang
sudah dipaparkan diatas bahwa ada beberapa sistem ekonomi yang pernah dianut
di berbagai Negara dari mulai Sistem Ekonomi yang dipedomani oleh pengalaman
dan kecerdasan para penciptanya sampai sistem ekonomi yang dipedomani oleh
kitab suci. Ini menyatakan bahwa sangat pentingnya sistem ekonomi bagi sebuah
negara.


20
http://kinanzahirah.wordpress.com/2012/05/23/perbedaan-sistem-ekonomi-sosialism-
kapitalism-dan-islam, tanggal 24 April 2014, pukul 22.00 Wib
15

Sistem ekonomi seperti yang disebutkan diatas merupakan suatu sistem
yang antitesis dengan sistem ekonomi yang lainnya, contohnya sistem sosialism
merupakan suatu antitesis dari sistem ekonomi Kapitalism, jadi memang
munculnya sosialism akibat kapitalism dianggap tidak dapat menyelesaikan
permasalahan di bidang ekonomi, kapitalism menjadikan kesenjangan sosial
semakin tinggi dan hal ini oleh para sosialism merupakan sesuatu yang tidak adil
oleh sebab itu diciptakanlah sistem ekonomi yang dianggap lebih baik atau
perlawanan dari sistem yang sudah ada sebelumnya. Akan Tetapi kapitalism sediri
juga merupakan hasil pembaharuan dari sistem feodalisme dimana struktur
masyarakat dikuasai oleh kaum bangsawan baik dari sikap, cara hidup, mengenai
kepemilikan tanah dan sebagainya. Feodalisme juga sangat mengagung-agungkan
jabatan atau pangkat dan bukan mengagung-agungkan prestasi kerja. Hal ini lah
yang memicu munculnya Kapitalisme yang memberikan kebebesan kepada setiap
orang untuk berpacu memakmurkan pribadinya tanpa pengaruh orang lain, ini
merupakan metamorphosis dari sistem ekonomi konvensional yang dinamis.
Oleh para kelompok agamawan menganggap bahwa sistem yang terbaik
dalam mengatur kehidupan manusia adalah agama yang berpedomankan pada
kitab suci. Terutama kaum muslimin, mereka menganggap bahwa ajaran dari
agama Islam sudah sempurna untuk mengatur kehidupan manusia dari segi sosial
budaya, ekonomi dan pemerintahan. Himpunan Mahasiswa Islam sebagai gerakan
pembaharu Islam di Indonesia juga mengatakan di Muqaddimahnya pada alinea
pertama Sesungguhnya Allah Subhanahu wataala telah mewahyukan Islam
sebagai ajaran yang haq lagi sempurna untuk mengatur umat manusia
berkehidupan sesuai dengan fitrahnya sebagai khalifah di muka bumi dengan
kewajiban mengabdikan diri semata-mata kehadiratnya.
21

Hal ini menjadikan bahwa sistem ekonomi islam menjadi sistem yang
terbaik oleh para kelompok muslim karena dari prinsip yang ada di agama islam
yang banyak mengedepankan keadilan di antara masyarakat, karena keadilan
menuntut agar setiap orang dapat bagian yang wajar dari kekayaan atau rejeki.
Islam tidak ingin tercipta kehidupan masyarakat yang tidak adil, Karena jika itu


21
Hasil-Hasil Kongers HMI XXVIII, Muqaddimah.
16

terjadi kekayaan dan kemiskinan akan terjadi dalam kualitas dan proporsi yang
tidak wajar sekalipun realitas selalu menunjukkan perbedaan-perbedaan antara
manusia dalam kemamuan fisik maupun mental namun dalam kemiskinan dalam
masyarakat dengan pemerintah yang tidak menegakkan keadilan adalah
merupakan perwujudan dari kezaliman. Orang-orang kaya menjadi pelaku
daripada kezaliman sedangkan orang-orang miskin dijadikan sasaran atau
korbannya.
Maka kaum muslimin dan HMI menganggap bahwa kejahatan di bidang
ekonomi yang menyeluruh adalah penindasan oleh kapitalisme. Dengan
kapitalisme seseorang dapat dengan mudahnya memeras orang lain yang berjuang
mempertahankan hidupnya dari kemiskinan, kemudian merampas hak-haknya
secara tidak sah. Oleh karena itu menegakkan keadilan mencakup pemberantasan
kapitalisme dan segenap usaha akumulasi kekayaan pada sekolompok kecil
masyarakat.
22

Dari berbagai penjelasan yang sudah dipaparkan sulit memang jika kita
ingin menselaraskan antara sistem ekonomi konvensional dan sistem ekonomi
Syariah yang di bawa oleh islam, karena memang saling bertolak belakang apalagi
antara islam (Syariah) dengan kapitalisme ini tidak akan pernah bisa diselaraskan
tetapi kalau islam (syariah) dan sosialisme masih bisa untuk di selaraskan selama
tujuan untuk memakmurakan dan mensejahterakan masyarakat.
D. Perbedaan Konsep Ekonomi Kapitalism, Islam dan Sosialism
Konsep Kapitalism Islam Sosialism
Sumber
kekayaan
Sumber
kekayaan sangat
langka( scarcity
of resources)
Sumber Kekayaan
alam semesta dari
ALLAH SWT
Sumber kekayaan
sangat langka(
scarcity of
resources)


22
Hasil-Hasil Kongers HMI XXVIII, NDP, Keadilan Sosial dan Keadilan Ekonomi
17

Kepemilikan Setiap pribadi di
bebaskan untuk
memiliki semua
kekayaan yang di
peroleh nya
Sumber
kekayayan yang
kita miliki adalah
titipan dari
ALLAH SWT
Sumber kekayaan
di dapat dari
pemberdayaan
tenaga kerja
(buruh)
Tujuan Gaya
hidup
perorangan
Kepuasan pribadi Untuk mencapai
ke
makmuran/sucess
(Al-Falah), di
dunia dan akhirat
Ke setaraan
penghasilan di
antara kaum
buruh

Konsep dari ekonomi kapitalism di mana sumber kekayaan itu sangat
langka dan harus di peroleh dengan cara bekerja keras di mana setiap pribadi
boleh memiliki kekayaan yang tiada batas, untuk mencapai tujuan hidup nya.
Dalam sistem ekonomi kapitalism perusahaan di miliki oleh perorangan. Terjadi
nya pasar (market) dan terjadinya demand and supply adalah ciri khas dari
ekonomi kapitalism. Keputusan yang diambil atas isu yang terjadi seputar masalah
ekonomi sumbernya adalah dari kalangan kelas bawah yang membawa masalah
tersebut ke level yang lebih atas.
Sementara Islam mempunyai suatu konsep yang berbeda mengenai
kekayaan, semua kekayaan di dunia adalah milik dari Allah SWT yang dititipkan
kepada kita, dan kekayaan yang kita miliki harus di peroleh dengan cara yang
halal, untuk mencapai Al-falah (makmur dan success) dan Saada Haqiqiyah
(kebahagian yang abadi baik di dunia dan akhirat. Dalam Islam yang ingin punya
property atau perusahaan harus mendapat kan nya dengan usaha yang keras untuk
mencapai yang nama nya Islamic Legal Maxim, yaitu mencari keuntungan yang
sebanyak banyak nya yang sesuai dengan ketentuan dari prinsip prinsip syariah.
Yang sangat penting dalam transaksi Ekonomi Islam adalah tidak ada nya unsur
Riba (interest) Maisir (judi) dan Gharar (ke tidak pastian).
18

Lain halnya dengan konsep ekonomi sosialism, di mana sumber kekayaan
itu sangat langka dan harus di peroleh lewat pemberdayaan tenaga kerja (buruh),
di semua bidang, pertambangan, pertanian, dan lainnya. Dalam sistem Sosialism,
semua Bidang usaha dimiliki dan diproduksi oleh Negara. Tidak terciptanya
market (pasar) dan tidak terjadinya supply dan demand, karena Negara yang
menyediakan semua kebutuhan rakyatnya secara merata. Perumusan masalah dan
keputusan di tangani langsung oleh negara.
23

















23
http://kinanzahirah.wordpress.com/2012/05/23/perbedaan-sistem-ekonomi-sosialism-
kapitalism-dan-islam, tanggal 24 April 2014, pukul 22.00 Wib
19

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem ekonomi kapitalism,
sosialism dan syariah islam merupakan suatu konsep tentang perekonomian yang
sangat tidak tidak bisa untuk diselaraskan satu sama lainnya, karena ini
merupakan sesuatu yang bertolak belakang, baik dari segi konsepsinya maupun
unsur penerapannya di masyarakat. Para kaum muslimin menganggap bahwa
sistem yang terbaik yang dijalankan pada perekonomian adalah syariah tetapi
sistem ini tidak akan bersifat universal karena sistem ini milik suatu kelompok
walaupun kelompok tersebut membolehkan setiap orang untuk memakainya.
Dan perbedaan yang mendasar dari sistem ekonomi sosialism, kapitalisme
dan islam sendiri bisa terlihat dari konsepnya seperti sumber kekayaan,
kepemilikan dan gaya hidup perorangan yang juga merupakan salah satu landasan
bahwa sistem ini akan sulit untuk diselaraskan satu sama lainnya.

B. Saran dan Kritik
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini untuk penulisan-
penulisan makalah di kesempatan lainnya.







20

DAFTAR PUSTAKA
Abidin Basri, Ikhwan, Islam dan Tantangan Ekonomi, Jakarta : Gema Insani
Press, 2000.
Azwar Karim, Adiwarman, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Jakarta : Rajawali
Press cet. III, 2010.
Gregory, Grosmann, Sistem-Sistem Ekonomi, Jakarta : Bumi Aksara, 1995.
Giddens, Anthony, Kapitalisme dan Teori Sosial Modern : Suatu Analisis Karya
Tulis Marx, Durkheim dan Max Weber, Jakarta : UI Press, 2009.
Hudiyanto, Keluar dari Ayun Pendulum Kapitalisme - Sosialisme, Yogyakarta :
UMY Press, 2004.
http://kinanzahirah.wordpress.com/2012/05/23/perbedaan-sistem-ekonomi-
sosialism-kapitalism-dan-islam
http://blog.re.or.id/kapitalisme.html
Hasil-Hasil Kongers HMI XXVIII
Mannan, M.Abdul, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, Jakarta: Dana Bakti
Wakaf,1997.
Mulyanto, Dede, Kapitalisme Perspektif Sosio Historis, Bandung : Ultimus, 2010.
Umer Chapra, Muhammad, Islam and The Economic Chalenge, Riyadh : The
Islamic Foundation and The International Institute of Islamic Thought,
1992.
Yuliadi, Imamudin, Ekonomi Islam: Filosofi, Teori dan Implementasi,
Yogyakarta : LPPI UMY, 2007.

Anda mungkin juga menyukai