Anda di halaman 1dari 51

Curuculum vitae:

Tempat/tgl.lahir : Makassar /19-08-1975


Alumnus UNHAS 2002
Status : Sudah menikah (1 Putri )
Motto : Do the best for everyone
Alamat : Jl.Yossudarso No.2 kel.cellu
No.HP : 081342772032
E-mail : eko-nugroho75@yahoo.co.id



Target
RPJMN 2009 :
1. Meningkatnya UHH dari
62,2 thn menjadi 70,6 thn
2. Menurunnya AKB dari 35
menjadi 26 per 1000 Kh
3. Menurunnya AKI dari 307
menjadi 226 per 100.000 Kh
4. Menurunnya Prevalensi gizi
kurang pada anak balita dari
25,8 menjadi 20%
MDGs 2015 :
1. Menanggulangi kemiskinan
dan kelaparan
2. Memenuhi pendidikan dasar untuk
semua
3. Mendorong kesetaraan jender dan
pemberdayaan perempuan
4. Menurunkan angka kematian
balita
5. Meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan ibu
6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan
penyakit menular lainnya
7. Menjamin kelestarian lingkungan
hidup
8. Mengembangkan kemitraan global
untuk pembangunan


DASAR HUKUM TERKAIT
1. UU KESEHATAN NO. 23 TAHUN 1992.
2. UU PRAKTEK KEDOKTERAN NO. 29/2004,
3. SK. PERMENKES PRAKTEK PERAWAT NO. 1239/2000,
4. SK. PERMENKES PRAKTEK BIDAN NO.900/2002

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM



Peserta mampu menguraikan
pelayanan medik dasar sesuai
dengan kompetensi dan
kewenangannya.
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
peserta mampu:
1. Menjelaskan tata laksana pelayanan
medis dasar pra rujukan
2. Menjelaskan pencegahan kematian Ibu
dan Bayi
3. Menjelaskan pengelolaan obat secara
sederhana

STRATEGI
IMPLEMENTASI
Untuk dapat melaksanakan Pelayanan Medik Dasar pada
Poskesdes, maka harus dipenuhi persyaratan sbb:

1. Petugas yang boleh melaksanakan Pelayanan Medik
Dasar Sederhana adalah Perawat dan Bidan
2. Petugas (Bidan) yang akan melaksanakan Pelayanan
Medik Dasar harus mendapatkan Pelatihan dahulu oleh
Tenaga Terlatih
3. Petugas yang akan melaksanakan Pelayanan Medik dasar
harus mendapatkan pelimpahan wewenang tertulis dari
Dokter (Dokter Puskesmas)
4. Pemberian Pelayanan Medik Dasar Sederhana harus
Dipandu oleh Dinas Kesehatan
5. Ada tempat yang memenuhi syarat untuk Pelayanan dan
Penyediaan/pengelolaan Obat

Pengertian Pelayanan Medik Dasar :

standar pelayanan kesehatan di semua
tempat pelayanan kesehatan yang berupa
deteksi dini penyakit yang perlu
diwaspadai dan pelayanan pengobatan
penyakit ringan.
Pokok Bahasan
I. Tata Laksana Pelayanan
Medis Dasar yang meliputi :

Batuk pilek (TBC, Bronkitis, Faringitis, Asma
Bronkiale, Tonsilitis akut, Influensa)
Demam < 5 hari (susp. Tipoid, Malaria, DHF,
Apendisitis, Demam sebab lain)
Demam > 5 hari (Kemungkinan DHF dg KU
buruk)
Gangguan pendengaran (Serumen prop,
Benda asing, kemasukan air, OMSK, otitis
Eksterna, Mastoiditis, Kelainan telinga
penyebab lain)
Kelainan kulit bercak (Varicela, Campak,
Kemungkinan kusta, Tinea, Abses, koreng
basah/kering, skabies, dll)
Mata merah (benda asing, konjungtivitis, katarak)
Diare (diare, kolera, disentri, radang usus besar)
Mual mulas (sindroma pra haid, kehamilan,
gastritis, hepatitis, vertigo)
Pegal linu (artritis, kelelahan otot, osteoporosis)
Sakit kepala (migren, hipertensi, gegar otak,
anemia)
Sakit ulu hati (jantung, pankreatitis, kolestitis,
tukak lambung)
Sesak napas (gagal pernafasan, pneumonia,
kelainan hati, gagal ginjal, koma diabetikum,
kelainan di otak)
Demam dengan sesak nafas (flu burung, flu babi)
Penyakit penyakit lain (filariasis, cacingan)
II. PENCEGAHAN KEMATIAN
IBU DAN ANAK
Proporsi jenis kematian
Neonatus
Bayi
Balita
43%
37%
20%
Anak
KAB. BONE Tahun 2009
0
20
40
60
Grafik situasi jumlah kematian neonatus Kab.Bone
tahun 2009
51 23 27
2007 2008 2009
0
2
4
6
8
10
12
14
BBLR infeksi asfiksia lain-lain kongenital
Grafik Penyeebab Kematian Neonatus dan Bayi
Kab.Bone Tahun 2009
Kehamilan Persalinan BBL
Kematian Ibu
Lahir mati Kematian BBL
Kematian Bayi
A. Pemantauan persalinan denganPartograf
Tujuan :
1. Mencatat hasil observasi dan
kemajuan persalinan
2. Deteksi proses persalinan
3. Data kondisi ibu, bayi, obat2an dsb


B. Penatalaksanaan BBLR dengan Asfiksia
1. Jaga bayi tetap hangat
2. Atur posisi bayi
3. Isap lendir
4. Keringkan dan rangsangan taktil
5. Reposisi
6. Penilaian nafas bayi dan tangisan bayi

C. Perdarahan Post Partum
Keuntungan manajemen aktif Kala Tiga
1. Persalinan Kala tiga lebih singkat
2. Mengurangi jumlah kehilangan darah
3. Mengurangi kejadian retensio plasenta
Kompresi Bimanual Internal dan
Eksternal

D. INFEKSI/SEPSIS
Demam, menggigil dan berkeringat
Sekret pervaginam yg berbau/ keluar
cairan mukopurulen malalui ostium
serviks
Dinding perut bawah tegang/kaku
Nyeri goyang lepas
E. Preklamsia dan eklamsi
Diagnosa hipertensi dibuat jika tekanan
darah diastolik 90 mmHg pada 2
pengukuran berjarak 1 jam atau lebih
Hipertensi dlm kehamilan dibagi 2:
- Hipertensi krn kehamilan, trjd sesudah
kehamilan 20 mgg, selama persalinan
dan atau dalam 48 jam post partum;
- Hipertensi kronik, trjd sebelum
kehamilan 20 mgg
1. KEPMENKES NO 388/Menkes/SK/III/2007
tentang pen gelolaan obat dan perbekalan
kesehatan di Poskesdes meliputi :
a. Perencanaan Kebutuhan
b. Permintaan/pengadaan dan penerimaan
c. Penyimpanan
d. Penggunaan
e. Pencatatan dan pelaporan
f. Pembinaan
g. pembiayaan
III. Pengelolaan obat sederhana
KRITERIA OBAT YANG DISEDIAKAN DI POSKESDES:
1. Obat untuk penanggulangan 10 penyakit
terbanyak
2. Obat untuk penyelamat jiwa/pertolongan
pertama/ emergensi/ kedaruratan medik
3. Obat untuk pelayanan medik dasar tanpa
pemeriksaan penunjang/laboratorium
4. Obat yg digunakan u terapi follow-up dr PKM
induk/RS
5. Obat-obat program kesehatan
A. Pengertian
Poskesdes
Perencanaan kebutuhan obat di
Poskesdes adalah suatu proses
kegiatan seleksi obat dan
perbekalan kesehatan untuk
menentukan jenis dan jumlah obat
untuk kebutuhan Poskesdes
A. Pengertian
Poskesdes
Perhitungan kebutuhan obat
menggunakan metode konsumsi
dengan terlebih dahulu
menetapkan stok optimum
setiap jenis obat serta
menghitungkan pola penyakit
KEBUTUHAN OBAT = STOK OPTIMUM SISA STOK
RUMUS STOK OPTIMUM= Pemakaian per
periode distribusi + Stok Pengaman + waktu
tunggu
Periode distribusi : waktu distribusi obat dari UPK ke sub
UPK
Stok Pengaman : Persediaan obat untuk mengantisipasi
terjadinya peningkatan kunjungan,
keterlambatan kedatangan obat
Waktu tunggu(lead time): dihitung dari waktu permintaan
obat ke PKM sampai dgn
penerimaan obat di Poskesdes
Contoh Perhitungan Kebutuhan Obat
Pemakaian Paracetamol di Poskesdes
Bapelkes pada bulan Oktober 2009 sebanyak
1000 tablet. Sisa stok per 30 November 2009
adalah 100 tablet. Permintaan obat pada
Puskesmas induk dilakukan setiap bulan.
1. Pemakaian perbulan = 1000 tablet
2. Pemakaian rata-rata perhari = 1000/25 = 40
tablet ( dengan catatan Poskesdes
melakukan pelayanan 25 hari perbulan
3. Stok penagaman pada umumnya berkisar
antara 10 % s/d 20 % ( termasuk untuk
mengatisipasi kemungkinan kenaikan
kunjungan).
Misalkan berdasarkan evaluasi data
diperkirakan 10% = 10% x 1000 tablet = 100
tablet
4. Pada umumnya waktu tunggu berkisar
antara 2-3 hari. Misalkan waktu tunggu
diperkirakan 3 hari = 3 x 40 tablet = 120
tablet
5. Kebutuhan Paracetamol untuk bulan
Desember 2009 adalah (1+3+4)- sisa stok=
(1000 + 100 + 120) 100 = 1120 tablet
diskusikan
1. pemakaian tab.B6 pada bln September
2009 di Poskesdes Lentu,Kec.Bontoramba
Kab.Jeneponto sebanyak 550 tab, sisa stok
tanggal 30 Oktober 2009 adalah 75 tablet,
permintaan obat ke Puskesmas induk
dilakukan tiap bulan . Hitung kebutuhan
tablet B6 pada bulan November 2009


diskusikan
2.Pemakaian CTM di Poskesdes Masila
Kecamatan Patimpeng pada bulan
November 2009 sebanyak 65 tablet. Sisa
stok per 30 Desember 2009 adalah 15 tablet.
Permintaan obat pada Puskesmas induk
dilakukan setiap 3 bulan dengan waktu
tunggu 1 hari.Hitung kebutuhan obat CTM
untuk 3 bulan berikutnya

PERMINTAAN/ PENGADAAN
DAN
PENERIMAAN OBAT
Alur Permintaan Obat dr PKM :
Pustu Poskesdes Pustu


LPLPO sub unit LPLPO sub unit


Puskesmas

LPLPO LPLPO



IFK/GFK
Alur Koordinasi
Alur Permintaan
Alur Penyerahan


PENYEDIAAN OBAT POSKESDES
1. Swadaya masyarakat dibawah pengawasan
dan pembinaan Puskesmas.Poskesdes dapat
pembelian langsung obat bebas dan obat
bebas terbatas k apotek dan toko obat berizin
2. Bantuan dan donatur Poskesdes dapat
melakukan pembelian langsung obat bebas
dan obat bebas terbatas ke apotek dan toko
obat berizin
3. Pemerintah pusat atau daerah melalui
Puskesmas

Katagori Obat
Secara umum dapat dikelompokkan pada 2 gol
1. Bisa diperoleh secara bebas
Masyarakat dpt membeli secara langsung,
dengan atau tanpa resep dokter
Obat bebas dijual
Obat bebas terbatas
Hanya diperoleh dgn resep
dokter
K
PADA WAKTU PENERIMAAN
Petugas Poskesdes wajib melakukan:
1. Pemeriksaan fisik dan mutu obat :
kadaluarsa,kemasan
2. Administrasi : jenis dan junlah obat,
kesesuaian dengan dokumen
Cara identifikasi obat rusak:
Tablet : warna, bau, rasa, bintik,
retak, pecah, wadah rusak
Tablet salut : basah, lengket
Kapsul : terbuka, lengket
Salep : warna, berbintik, wadah rsk
Cairan : warna, ada endapan/keruh,
kekentalan, wadah rusak
Injeksi : warna, ada endapan/keruh,
benda asing, kekentalan, wadah
Pembiayaan :
Utk obat dan perbekkes yg berasal dari
anggaran pemerintah pusat, provinsi
maupun pemerintah Kab/Kota melalui
Puskesmas Gratis

Untuk obat dan perbekalan kesehatan yang
pengadaannya berasal dari dana swadaya
masyarakat atau bantuan donator/dunia
usaha/ swasta, akan diatur dgn Keputusan
Kepala Desa melalui hasil musyawarah
desa.
Mengapa perlu ??
Rusak dan membahayakan
Faktor Ekonomis
Ruang penyimpanan harus
terpisah dari ruang pemberian
obat
Hal yg perlu di perhatikan dalam
penyimpanan :
Kelembaban (Tablet salut, Capsul)
Sinar matahari langsung (injeksi)
Suhu Tinggi (Salep, Suppositoria)
Kerusakan Fisik
Kontaminasi bakteri
Pengotoran
Ruang Penyimpanan Obat
a. Pilih ruang yg aman sbg gudang
Mudah mengetahui stok
Menampung seluruh persediaan
Dpt berupa ruangan / lemari
Harus terkunci

b. Simpanlah obat di tempat yang sejuk dan kering
c. Agar ruang/tempat penyimpanan obat dlm keadaan baik :
Atur struktur fisik ruangan
Atur suhu, sinar dan kelembaban ruangan
Bebas hama
Bersih dan teratur rapih
Pengaturan persediaan harus disesuaikan dgn
pelayanan yg diberikan
Obat obatan yg punya kesamaan
dikelompokan diatas rak, diatur
menurut abjad nama generik
Simpan obat tanpa tanggal kadaluarsa dengan FI FO
Pisahkan obat yang kadaluarsa dan rusak
Bagaimana Obat Diberikan ??
a. Menyiapkan obat dan persediaan barang
b. Jaga persediaan barang dalam ruang pemberian obat
c. Pastikan bahwa resep telah sesuai untuk pasien
d. Ambil wadah obat, dan periksa kadaluarsanya
e. Beri label pada kemasan obat
f. Buka wadah, peiksa kualitas isi wadah.
g. Masukan jml obat yang diresepkan
h. Masukan kembali sisa obat ke wadah semula
i. Berikan obat kepada pasien.
Ketika anda memberikan obat, terangkan kepada
pasien bagaimana cara meminum obat tersebut !
Periksa apakah pasien mengerti !
Pencatatan & Pelaporan :
Kartu Stok (obat kosong/berlebih,
kecendrungan penggunaan obat, bahan utk
LPLPO sub unit

Buku Catatan Harian Pemakaian/
Pengeluaran Obat

LPLPO Sub Unit

Berita Acara Pengembalian Obat
Rusak/Kadaluwarsa
KESIMPULAN
KESEMPURNAAN DESA SIAGA TIDAK
LEPAS DARI PELAYANAN
KESEHATAN OLEH PETUGAS ------
PELAYANAN MEDIS DASAR
DIHARAPKAN DENGAN DESA SIAGA
YANG AKTIF DAPAT MENCEGAH
KEMATIAN IBU DAN ANAK

PENGELOLAAN OBAT DI POSKESDES MELIPUTI ASPEK
PERMINTAAN DAN PENERIMAAN, PENYIMPANAN,
PENGGUNAAN, PENCATATAN PELAPORAN DAN
PEMBINAAN
KEBERHASILAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN OBAT
DI POSKESDES MELIPUTI
- TERJ AMINNYA KETERSEDIAAN OBAT (J ENIS DAN
J UMLAH )
- MUTU YANG TERJ AMIN DAN
- TERSEBAR SECARA MERATA.

Anda mungkin juga menyukai