Anda di halaman 1dari 12

1.

Pada saat ini banyak dikalangan para anak-anak, remaja, dewasa dan mahasiswa, hanya
beberapa yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, sebagian besar dari mereka
sudah tidak memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, mereka seperti tak punya arah,
mereka lebih cinta Negara lain di banding negaranya sendiri. Jika di ibaratkan seorang
muslim ada dua cara ynag dilakukan untuk mengetahui apakah dia memiliki rasa
kebangsaan dan cinta tanah air, yaitu: hablu minallah dan hablu minannas. Hablu
minallah berkaitan dengan tauhid, tauhid itu berkaitan dengan iman dan takwa sedangkan
iman dan takwa pasti berhubungan dengan kejiwaan seseorang, begitu pula dengan
kebangsaan dia berkaitan dengan kejiwaan, contohnya para pemain bola saat di
dendangkan lagu kebangsaan, mereka pasti memegang dada mereka, karena mereka
merasa bangga akan bangsa mereka. Maka dari itu jika ingin melakukan pendekatan
kebangsaan melalui kejiwaan. Hablu minannas bukan hanya berkaitan dengan sesama
manusia saja tetapi dengan makhluk hidup lainnya pula, hablu minannas ini mengandung
ajaran fiqih, syariat dan ibadah. Dimana harus dipupuk dan ditanam terus menurus supaya
lebih mendalaminya. Begitu pula dengan cinta tanah air, yang harus di pupuk dan ditanam
agar rasa cinta tanah air tetap terus berkembang.
Bangsa indonesia lahir tidak begitu saja lahir, tetapi butuh perjuangan untuk
melawan penjajah-penjajah dan kolonialisme selama berabad-abad lamanya, tak sedikit
para pejuang yang gugur di medan peperangan. Kondisi ketertindasan itulah yang
kemudian mendorong para pemuda saat itu membulatkan tekad demi mengangkat harkat
dan martabat hidup orang Indonesia asli. Tekad ini menjadi komitmen perjuangan rakyat
Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaan bangsa indonesia. Indonesia adalah
satu-satunya negara di dunia saat ini yang bangsanya dulu dilahirkan sebelum terbentuk
sebuah negara. Lahirnya bangsa indonesia, mayoritas warga Negara indonesia mengetahui
bahwa lahirnya bangsa indonesia itu jatuh pada tangga 17 agustus 1945, namun itu
bukanlah tanggal lahirnya bangsa Indonesia tetapi tanggal kebebasan bangsa Indonesia,
sedangkan lahirnya Bangsa Indonesia itu pada tanggal 28 Oktober 1928, pada saat
sumpah pemuda. Rumusan Sumpah Pemuda ditulis oleh Muhammad Yamin pada sebuah
kertas ketika Mr.Sunario sebagai utusan kepaduan tengah berpidato pada sesi terakhir
kongres. Sumpah Pemuda awalnya dibacakan oleh Soegodo dan kemudian dijelaskan
panjang lebar oleh Muhammad Yamin. Berdirinya Negara Indonesia jatuh pada tanggal

218 Agustus 1945, satu hari setelah kebebasan Bangsa Indonesia. Beridirnya Negara
Indonesia disaksikan langsung oleh PPKI.
Perjuangan Bangsa Indonesia sebelum tahun 1908 banyak sekali mengalami
hambatan-hambatan, antara lain: Perlawanan rakyat yang masih bersifat kedaerahan,
persenjataan masih tradisional. Adanya politik Devide Ft Imperal oleh Belanda.
Pendidikan rakyat yang masih rendah, masyarakat Indonesia yang belum mempunyai rasa
Nasionalisme, maka untuk mengatasi hambatan-hambatan itu dibentuklah organisasi Budi
Utomo yang nantinya akan melahirkan calon pemimpin Bangsa Indonesia. Hal tersebut
diwujudkan dengan mengadakan berbagai kongres yang melahirkan Sumpah Pemuda,
tonggak pemersatu Bangsa Indonesia.
Modal sosial Bangsa Indonesia, modal sosial ini terletak pada bagaiman
kemampuan masyarakat dalam suatu entitas atau kelompok untuk bekerja sama
membangun Bangsa Indonesia yaitu akan cenderung lebih efisien dan efektif dalam
menjalankan berbagai kegiatan kegiatan untuk mensejahterakan dan memajukan bangsa.
Ciri-ciri kehancuran bangsa dan Negara yaitu: 1) meningkatnya perilaku dan merusak
dikalangan remaja, pelajar. 2) penggunaan kata atau bahasa yang cenderung memburuk (
seperti ejekan, makian, celaan). 3) pengaruh teman jauh lebih kuat dari pada orangtua dan
guru. 4) meningkatnya perilaku penyalahgunaan sex, merokok dan obat-obatan terlarang
dikalangan remaja. 5) merosotnya perilaku moral dan meningkatnya egoisme. 6)
menurunkan rasa Bangsa dan Cinta tanah air. 7) rendahnya rasa hormat pada oranglain. 8)
meningkatnya perilaku merusak kepentingan public. 9) ketidak jujuran terjadi dimana-
mana. 10) berkembangnya rasa saling curiga, membenci dan memenuhi dan memusuhi
diantara sesama warga Negara (kekerasan SARA).
Sedangkan Ancaman bagi Bangsa Indonesia yaitu ancaman militer. Ancaman
militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang
dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan Negara, keutuhan
wilayah dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer dapat terbentuk karena
Agresioleh Negara lain, Pelanggaran wilayah, Spionase, Sabotase, Aksi terror bersenjata,
Pemberontakan senjata, perang saudara. Pada saat ini Indonesia bisa dibilang sedang
mengalami krisis moral dan budaya. Kebanyakan warga Indonesia saling mencurigai,
budaya yang bersih, bebas korupsi kini sudah tidak ada lagi. Kejujuran yang berintergrasi

tinggi dalam membentuk moral yang baik kini sudah tidak adalagi, semua orang mulai
berbohong hanya untuk kebahagiaan diri sendiri. Keterbukaan pun hanya dijadikan
pencitraan oleh sebagian orang. Rasa pemersatu Bangsa Indoensia perlu diterapkan dan
dibina. Pancasila adalah salah satu alat pemersatu Bangsa Indonesia, tanpa pancasila
masyarakat Indonesia tidak akan pernah mencapai kemerdekaan, kekukuhan seperti
sekarang ini. Adapun upaya dalam mewarisi nilai kejuangan 1945 yaitu: berani dan jujur
dalam membela kebenaran dan keadilan. Menjunjung tinggi martabat diri, keluarga,
bangsa serta Negara. Keikhlasan dan kerelaan berkorban demi keluarga, sesame manusia,
masyarakat bangsa dan Negara. Tekad dan kemauan untuk mengejar kemajuan.
Sikap mental yang dibutuhkan Bangsa Indonesia untuk membangkitkan semangat
rasa kebangsaan dan cinta tanah air, diantaranya: 1) jujur. 2) tanggung jawab memikul
akibat atas putusan dan tindakan yang dilakukan. 3) ikhlas untuk berbuat yang positif bagi
oranglain. 4) disiplin tercermin dalam perilaku kepatuhan dan ketaatan terhadap aturan
kerja, hukum dan norma dalam bermasyarakat. 5) visioner, mempunyai wawasan atau
pandangan jauh kemasa depan untuk memajukan Bangsa Indonesia. 6) adil, tidak
sewenang-wenang terhadap suatu hal, peraturan yang akan dibuat. 7) peduli,
memperhatikan orang lain dilingkungan. 8) kejasama, untuk mencapai hasil guna dan
daya guna yang optimal. 9) professional, keputusan atau tindakan didasari atas
rasionalitas dan etika profesi.

Tidak ada yang mau mencintai Negara Indonesia selain warga negaranya sendiri,
banyak hal yang dilakukan dalam mempuk rasa kebangsaan dan cinta tanah air, salah
satunya adalah menonton video perjuangan. Sikap yang dibutuhkan Bangsa Indonesia
adalah jujur, tenggung jawab, ikhlas, visioner, dispilin, adil, peduli, kerjasama,
professional. Ancaman bagi bangsa Indonesia adalah ancaman militer. Pemersatu
bangsa indonesia adalah pancasila.





2. Unsur-usur terbentuknya suatu nnegara adalah ada rakyat, wilayah, pemerintahan yang
berdaulat dan pengakuan negra lain.
Negara palestina telah mememenuhi tiga unsur terbentuknya suatu negara yaitu
ada rakyat, wilayah dan pemerintahan yang berdaulat. Tapi ada satu poin yang sangat
penting dalam pelaksanaan hubungan internasional yang belum terpenuhi yaitu
pengakuan dari negara lain walaupun unsur ke empat ini merupakan unsur deklaratif yang
dapat dipenuhi setelah terpenuhinya unsur mutlak/konstitutif, tetapi intulah yang
menyebabkan palestina belum di syah kan oleh PBB menjadi suatu negara.
Pentingnya Pengakuan Suatu Negara dai Negara Lain
Diadaknnya pengakuan oleh negara lain terhadap negara baru bertujuan untuk
mengawalu dilaksanakannya hubungan secara formal antara negara yang mengakui
dengan negara yang diakui. Dipandang dari sudut hukum internasional, pengakuan
negara lain sangat penting bagi negara baru kaena pengakuan negara lain dapat
menimbulkan akibat-akibat hukum yaitu :
- Negara baru dapat diterima secara penuh sebagai anggota dalam pergaulan antar
bangsa.
- Negara baru dapat melakukuan hubungan internasional atau dapat melaksanakan
hubungan kerjasama dengan negara lain.
- Negara baru dapat dikatakan sebagai Internasional Person (Pribadi internasional) atau
sebagai subyek hukum internasional.
Menurut Moore, suatu negara tanpa pengakuan bukanlah berarti negara itu tidak dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya, melainkan peranan pengakuan negara lain
mengakibatkan negara yang diakui dapat menggunakan atribut negara yang
bersangkuatan.
Fungsi pengakuan :
- Untuk tidak mengasingkan suatu kumpulan manusia dari hubungan internasional.
- Untuk menjamin kelanjutan hubungan internasional dengan jalan mencagah adanya
kekosongan hukum yang dapat merugikan bagi kepentingan individu maupun
hubungan antar bangsa.




I. Pengakuan de facto
Pengertian pengakuan de facto
Pengakuan yang diberikan oleh suatu negara kepada negara lain yang telah
memenuhi unsur-unsur negara, seperti ada pemimpin, rakyat dan wilayahnya.
Berdasarkan sifatnya, pengakuan de facto bersifat tetap, yakni pengakuan dari negara lain
dapat menimbulkan hubungan bilateral di bidang perdagangan dan ekonomi untuk tingkat
diplomatik belum dapat dilaksanakan. Dan pengakuan de fakto yang bersifat sementara,
yakni pengakuan yang diberikan oleh negara lain dengan tidak melihat jangka panjang
apakah negara itu eksis atau tidak, apabila ternyata negara tersebut tidak dapat bertahan
maka pengakuan terhadap negara tersebut ditarik kembali.
Pengakuan de facto ini berkaitan dengan pengakuan kedaulatan de facto suatu
negara, menunjuk pada adanya pelaksanaan kekuasaan secara nyata dalam masyarakat
yang dinyatakan merdeka atau telah memiliki independensi. Kekuasaan yang nyata dalam
masyarakat yaitu dimana masyarakat telah tunduk pada kekuatan penguasa secara nyata
yang di sebut de facto.
Penguasa yang secara nyata di kuasai oleh suatu masyarakat dianggap memiliki
pengakuan secara de facto. Penguasaan dalam memperoleh kekuasaan mungkin syah dan
tidak syah. Tapi penguasa tetap berstatus sebagai orang yang ditaati oleh masyarakat.
Untuk itu perolehan kekuasaan bukan merupakan suatu ukuran untuk dapat menjastifikasi
keabsahan kedaulatan secara de facto.
Kedaulatan de facto yang tidak syah
Disebabkan oleh adanya penguasa yang berkuasa terhadap suatu kelompok
masyarakat tidak didasarkan atas persetujuan masyarakat dan keinginan masyarakat. Tapi
kekuasaan yang diperoleh dengan menggunakan cara-cara yang tidak moral seperti cara
membujuk, menteror, mengancam, dan pada tingkat yang tertinggi melakukan kegiatan
pembunuhan. Kekuasaan dengan melakukan hal-hal seperti itu dapat dibenarkan atau
diakui ( ini pernah terjadi pada masa pemerintahan Hitler di Eropa dan Asia, juga pada
masa pendudukan belanda dan Jepang di indonesia ) tapi ketaatan rakyat terhadap
panguasa disebabkan karena ketakutan akan ancaman dan berbagai teror sehingga rakyat
tidak tenang dalam hidup bermasyarakat. Oleh karena itu masyarakat di paksa untuk

mengakui penguasa, dan pada saat itu, penguasa memperoleh pengakuan kedaulatan de
facto yang tidak syah.
Kedaulatan de facto yang syah
Kekuasaan yang diperoleh penguasa secara murni dari masyarakat atau kehendak
masyarakat ( hal ini pernah terjadi pada kasus Timor-Timur pada tahun 1975, pada saat
itu sebagian besar rakyat Timor-timur secara sadar memilih penguasa pemerintah
Indonesia berkuasa atasnya, dan dinyatakan pemerintah Indonesia mempunyai pengakuan
kedaulatan de facto atas Timor Timur secara syah.
II. Pengakuan de jure
Pengakuan de jure adalah pengakuan terhadap suatu negara secara resmi
berdasarkan hukum dengan segala konsekuensi atau pengakuan secara internasional
Berdasarkan sifatnya pengakuan de jure dibagi menjadi dua, yakni :
1. Tetap, ini berlaku untuk selama-lamanya sampai waktu yang tidak terbatas
2. Penuh, ini mempunyai dampak dibukanya hubungan bilateral di tingkat
diplomatik dan Konsul, sehingga masing-masing negara akan menempatkan
perwakilannya di negara tersebut yang biasanya di pimpin oleh seorang duta besar yang
berkuasa penuh.
Pengakuan ini juga berkaitan dengan pengakuan kedaulatan de jure suatu negara.
Kedaulata de jure suatu negara adalah pengakuan suatu wilayah atau suatu situasi menurut
hukum yang berlaku yang ditandai dengan adanya pengakuan dunia internasional secara
hukum, sudah dicapai ketika para pendahulu kita memproklamasikan kemerdekaan RI
pada tanggal 17 Agustus 1945.
Secara teoritis kedaulatan de jure menjalankan kekuasaan, dan tidak perlu ditaati
secara nyata. Oleh karena itu, kedaulatan de jure hanya membutuhkan pengakuan dari
rakyat dan ketaatan rakyat pada penguasa secara hukum. Dalam pengakuan kedaulatan de
jure yang dibutuhkan yaitu berbagai norma negara dan aturan negara dapat ditaati dan
dapat berfungsi untuk mengatur kehidupan bernegara.
Penguasa menggunakan kedaulatan de jure adalah untuk semata-mata mengatur tingkah
laku masyarakat dalam berhubungan dengan pemerintah atau penguasa, mengatur batas
wilayah negara, mengatur gerak dan langkah aparat dalam melayani masyarakat.

Dalam suatu sistem politik secara yuridis formal kedaulatan de jure haruslah memiliki
unsur warga negara dan wilayah negara sebagai tempat berpijak warga negara serta unsur
pemerintah yang berfungsi menjalankan kekuasaan negara.

3. Terbentuknya suatu negara terdapat beberapa teori, antara lain:
1. Terjadinya negara secara primer
Terjadinya negara secara primer membahas bagaimana asal mula terjadinya
negara di dunia. Menurut pandangan ini, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia
selalu membutuhkan bantuan manusia yang lainnya. Atau dengan kata lain manusia harus
berhubungan dengan manusia lain demi kelangsungan hidupnya. Pada awalnya hubungan
itu dalam bentuk keluarga, lambat laun berkembang dalam bentuk kelompok-kelompok
lebih besar, dipimpin oleh salah seorang dari mereka yang dianggap terkemuka.
Terbentuknya kelompok-kelompok itu didasari oleh kesesuaian dan kesamaan, misalnya
nasib, budaya, dan lain-lain.
2. Teori perjanjian masyarakat
Teori perjanjian masyarakat dipelopori oleh Thomas Hobbes, John Locke dan J.J.
Rousseau, menurut Thomas, rakyat di suatu wilayah tertentu sepakat untuk membentuk
suatu wilayah negara dan menyerahkan hak-hak mereka kepada negara yang baru
dibentuk. Berbeda halnya dengan John Locke yang mengemukakan tentang adanya
pactum unionis selain pactum subjectionsnya Hobbes, John mengatakan bahwa sebagian
besar anggota suatu masyarakat membentuk persatuan terlebih dahulu, kemudian mereka
menyatakan diri mereka menjadi warga negara dari negara tersebut. Sedangkan Rousseau
menyatakan bahwa orang-orang membuat suatu perjanjian untuk membentuk negara,
tetapi mereka tidak sepenuhnya memberikan hak-hak mereka kepada negara. Teri-teori
mereka ini disebut juga dengan istilah mainstream liberalism sebagai dari hasil gaya
berfikir renaissance yang menggunakan otonomi manusia.
3. Teori penaklukan
Menurut teori ini pihak-pihak atau kelompok-kelompok bangsa tertentu yang kuat
menaklukkan hak atau kelompok yang lain pada akhirnya kelompok yang kuat
mendirikan Negara.


4. Teori organis
Menurut teori organis negara lahir dan berkembang sebagai halnya dengan
kelahiran mahluk hidup lainnya. Negara akan memiliki organ-organ seperti halnya dengan
tubuh manusia dan mahluk lainnya. Contohnya terbentuknya suku suku tradisional

4. Sebelum kita menilai perlukah ormas ormas ada di indonesia ada baiknya kita mencari
tahu apa itu ormas sendiri dan untuk apa fungsinya. Untuk penjelasannya saya simpulkan
sebagai berikut.
Organisasi Kemasyarakatan atau disingkat Orkemas adalah suatu istilah yang
digunakan di Indonesia untuk bentuk organisasi berbasis kemasyarakatan yang tidak
bertujuan politis, istilah semula adalah "organisasi Massa" yang disingkat "Ormas".
Namun sejak dikeluarkannya Permendagri nomor 33 tahun 2012 istilahnya diganti
menjadi "organisasi Kemasyarakatan" dan disingkan "Orkemas", lihat BAB I pasal 1 ayat
1. Bentuk organisasi ini digunakan sebagai lawan dari istilah partai politik. Orkemas
dapat dibentuk berdasarkan beberapa kesamaan atau tujuan, misalnya: agama, pendidikan,
sosial.
Pasca reformasi tampak muncul banyak organiasi kemasyarakatan, "bak jamur
dimusim hujan", dalam hal ini penulis mengkaian dengan konstitusi Negara Kesatuan
Republik Indonesia, yaitu Undang-undang Dasar 1945 amandemen keempat. Pasal
mengenai Hak Asasi Manusia menjiwai ketetapan-ketepan Pasal 28 C tentang hak
memajukan diri dan memperjuangkan haknya secara kolektif untuk masyarakat, bangsa
dan negaranya. Pasal 28 E (2) tentang kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan
pikiran dan bersikap seusai hati nurani, (2) hak berserikat, berkumpul dan berpendapat.
Pasal 28 F tentang hak berkomunikasi untuk mengembangkan pribadi & lingkungan.
Sebelum UUD '45 diamandemen bolak-balik, kita telah memiliki aturan tentang
organisasi yang didirikan masyarakat atau yang dewasa ini dikenal dengan NGO (Non
Goverment Organization), yaitu Undang-undang R.I Nomor 8 tahun 1985 tentang
Organisasi Kemasyarakatan
Mari kita menelaah lebih dalam organisasi kemasyarakat dengan dasar Undang-undang
R.I Nomor 8 tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan

Definisi organisasi kemasyarakatan ditetapkan dalam Pasal 1:
Yang dimaksud dengan Organisasi Kemasyarakatan adalah organisasi yang
dibentuk oleh anggota masyarakat Warganegara Republik Indonesia secara sukarela atas
dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, untuk berperanserta dalam pembangunan dalam rangka mencapai tujuan
nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.

Asas Ormas ditetapkan kembali dalam Pasal 2:
Organisasi Kemasyarakatan berasaskan Pancasila sebagai satu-satunya asas (asas
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara).
Didalam penjelasan Undang-undang ini menetapkan bahwa penetapan Pancasila
sebagai satu-satunya asas bagi Organisasi Kemasyarakatan tidaklah berarti Pancasila akan
menggantikan agama, dan agama tidak mungkin di-Pancasilakan; antara keduanya tidak
ada pertentangan nilai

Tujuan Ormas sesuai kekhususannya diatur dalam Pasal 3:
Kekhususan Ormas seperti yang ada saat ini, missal dalam bidang lingkungan
hidup (Walhi, Kalhi, dll), hukum (Bina Kesadaran Hukum Indonesia, Rifka Annisa, LBH
Apik), Agama (FPUB, Institut Dialog Antar Iman Di Indonesia), Budaya, Kesehatan, dll.
Dijelaskan bahwa Organisasi Kemasyarakatan dapat mempunyai satu atau lebih
dari satu sifat kekhususan sebagaimana dimaksud dalam pasal ini, yaitu kesamaan
kegiatan, profesi, fungsi, agama, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Salah satu fungsi berdasar Pasal 5 d:
sarana penyalur aspirasi anggota, dan sebagai sarana komunikasi sosial timbal
balik antar anggota dan/atau antar Organisasi Kemasyarakatan, dan antara Organisasi
Kemasyarakatan dengan organisasi kekuatan sosial politik, Badan
Permusyawaratan/Perwakilan Rakyat, dan Pemerintah.
Harus memiliki AD/ART sesuai Pasal 7.
Dapat disimpulakan bahwa ormas ormas yang ada di indonesia bukan semata
mata dibentuk tanpa tujuan yang jelas, bahkan telah diatur dalam Undang Undang RI.

Dengan demikian peranan ormas tentunya diperlukan sebagai sarana apresiasi
masyarakat, sebagai jembatan suara rakyat.
5. Dalam menjalankan fungsi Bela negara, sesuai pasal 30 ayat 1, UUD 1945, Hak dan
kewajiban warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara. Kita sebagai
masyarakat dapan mewujudkannya dalam kehidupan sehari hari dalam berbagai bidang.
Contohnya yaitu dalam bidang;
a. Pendidikan
Dalam bidang pendidikan kita sebagai mahasiswa dapat mewujudkannya
dengan cara belajar dengan tekun dan sungguh sungguh, yang berkaitan dengan
bela negara yang utama yaitu pelajaran pkn (pendidikan kewarganegaraan).
Karena dengan belajar pastilah dimasa depan akan berguna bagi kelangsungan
hidup bermasyarakat dan bernegara. Adanya pendidikan kewarganegaraan
siswa/mahasiswa mampu mengetahui tentang hak dan kewajibannya sebagai
warga negara
b. Olahraga
Berjuang untuk menang dalam mempertaruhkan kehormatan bangsa dalam
laga pertandingan olahraga seperti bulu tangkis, sepak bola dll., juga termasuk
bela negara. Tumbuhnya rasa nasionalisme untuk dukungan kemenangan bagi
negara, kehormatan bangsa.
c. Pasar / ekonomi
cintailah produk dalam negri menjadikan ekonomi stabil, penghasilan
produsen lokal juga pemasukan negara. Tentunya dengan membeli produk dalam
negeri kita indonesia merupakan wujud bela negara dalam bidang ekonomi.
Karena dengan membeli produk dalam negri kita telah membantu negara untuk
menstabilkan ekonomi.







Dengan hak dan kewajiban yang sama setiap orang Indonesia tanpa harus
dikomando dapat berperan aktif dalam melaksanakan bela negara. Membela negara tidak
harus dalam wujud perang tetapi bisa diwujudkan dengan cara lain seperti :
1. Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti siskamling)
2. Ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri
3. Belajar dengan tekun pelajaran atau mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan atau
PKn
4. Mengikuti kegiatan ekstraklurikuler seperti Paskibra, PMR dan Pramuka
Sebagai warga negara yang baik sudah sepantasnya kita turut serta dalam bela negara
dengan mewaspadai dan mengatasi berbagai macam ATHG / ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan pada NKRI / Negara Kesatuan Republik Indonesia seperti para
pahlawan yang rela berkorban demi kedaulatan dan kesatuan NKRI.

Beberapa jenis / macam ancaman dan gangguan pertahanan dan keamanan negara :
1. Terorisme Internasional dan Nasional.
2. Aksi kekerasan yang berbau SARA.
3. Pelanggaran wilayah negara baik di darat, laut, udara dan luar angkasa.
4. Gerakan separatis pemisahan diri membuat negara baru.
5. Kejahatan dan gangguan lintas negara.
6. Pengrusakan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai