Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

PEMBANGKIT ENERGI ELEKTRIK


Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro

1. Blok Diagram






1. Survei sumber daya alam diperlukan untuk melihat potensi energi yang dapat digunakan
atau dikonversikan menjadi sumber energi listrik, termasuk potensi energi dari energi yang
dibuat dari tenaga air.
2. Melakukan studi mengenai :
1. Studi Hidrologi meliputi :
1. Pengukuran debit aliran air sesaat
PLTMH
Survei Sumber Daya
Alam
Studi Hidrologi,
Topografi, dan Soil
Investigation Sungai
Sebagai PLTMH
Studi Kelayakan
PLTMH
Detail Perancangan
PLTMH
Pembangunan
1. Perhitungan Debit Air
2. Perhitungan Ukuran
dan Panjang Penstock
3. Perhitungan
Perancangan Turbin
4. Perhitungan
Perancangan
Generator
2. Pengumpulan data curah hujan wilayah setempat selama 10 tahun terakhir
3. Analisis debit andalan PLTM
4. Analisis debit banjir sungai
5. Penghitungan head netto
2. Studi Topografi dilakukan untuk mendapatkan peta kontur tanah sesuai skala yang
diinginkan. Pengukuran topografi dibagi dalam 2 tahap, yaitu:
1. Pengukuran Polygon
1. Bertujuan untuk menentukan head total sistem PLTM. Apabila sudah dilakukan
2. studi potensi dan telah diketahui head sebelumnya, maka pengukuran ini dapat
3. berfungsi sebagai review.
2. Pengukuran Situasi Detail
Pengukuran pada arah memanjang dan melintang yang akan menghasilkan peta
situasi pada daerah-daerah pengukuran sebagai berikut:
1) Bagian hulu & hilir daerah rencana bendung
2) Sepanjang rencana saluran terbuka dan penstock
3) Daerah rencana power house dan tailrace
4) Sepanjang rencana jalan masuk dan trafo
3. Hasil soil invetigation akan digunakan dalam perancangan struktur sipil berikut prediksi
biaya konstruksi & perawatannya.
Kegiatan soil investigation meliputi survey lapangan dan tes laboratorium. Survey
lapangan meliputi:
1. Pekerjaan bor tangan Kedalaman 5 m
2. Pekerjaan sondir Kedalaman 10 - 20 m
3. Studi kelayakan
Laporan studi kelayakan merupakan akumulasi dari data dan informasi yang telah
diperoleh pada studi semua aspek PLTM yang meliputi topografi, hidrologi, geologi, dan
analisis dampak lingkungan. Laporan ini memberikan kesimpulan berupa rekomendasi opsi
pembangunan yang dinilai layak berdasarkan hasil studi tersebut.
Lingkup Studi Kelayakan meliputi:
1. Rekomendasi akhir yang merupakan hasil pembandingan antar opsi: kelebihan dan
kekurangan serta kekuatan & kelemahan dari sistem PLTM yang akan
direalisasikan
2. Membuat estimasi biaya pekerjaan konstruksi sipil, mekanikal/elektrikal, dan
jaringan
3. Evaluasi/analisis ekonomi
Hasil kajian studi kelayakan disusun dalam suatu pelaporan studi kelayakan yang memuat:
1. Ringkasan hasil studi kelayakan hidrologi, meliputi :
a. Debit aliran di sungai atau saluran dimana lokasi PLTM direncanakan akan
dibangun.
b. Pengukuran dan survei data aliran secara langsung dengan penentuan head, debit,
kondisi aliran dan pengambilan contoh sedimen.
c. Hasil pencatatan data curah hujan dan sebaran curah hujan di sekitar daerah
tangkapan air.
d. Analisis debit banjir, debit minimum dan penempatan posisi atau elevasi bangunan
utama, saluran dan bangunan lainnya serta rumah pembangkit yang aman terhadap
debit banjir.
2. Ringkasan hasil analisis dan perencanaan awal kelayakan sipil, meliputi:
a. Perencanaan bangunan inti sistem pembangkit tenaga listrik minihidro (PLTM)
yang terdiri atas bendung, intake, bak pengendap, saluran pembawa, bak utama,
saluran pembuang, penstock, rumah turbin, tailrace dan lain-lain.
b. Data geologi meliputi pengumpulan informasi tentang:
1. Pergerakan permukaan tanah yang mungkin terjadi, seperti batuan dan
permukaan tanah yang dapat bergerak bila turun hujan lebat, pergerakan air
dan lumpur.
2. Pergerakan tanah di bawah permukaan yang mungkin terjadi seperti gempa
atau tanah longsor.
3. Tipe batuan, tanah dan pasir.
c. Data dan analisis topografi meliputi pengumpulan peta dan informasi tentang:
1. Keadaan kontur tanah yang digambarkan dalam peta topografi.
2. Tingkat kemiringan berdasarkan topografi lokasi-lokasi sistem PLTM.
3. Letak terbaik untuk mendapatkan tinggi jatuhan air (head) yang memadai.
3. Ringkasan mengenai analisis kelayakan Mekanikal/Elektrikal, meliputi :
a. Desk study referensi pemilihan turbin dan peralatan elektrikal dan kontrol
berdasarkan spesifikasi teknis yang telah direncanakan.
b. Informasi dan bantuan teknis dari pabrikan penyedia peralatan mekanikal elektrikal
PLTM.
c. Informasi dari PLTM lain sebagai acuan perbandingan (benchmarking).
4. Ringkasan mengenai analisis kelayakan Ekonomi/Finansial
5. Ringkasan mengenai analisis kelayakan Sosial Budaya, memuat: kajian kondisi sosial
masyarakat untuk mengkaji dampak keberadaan program pengembangan potensi PLTM
terhadap kondisi kehidupan masyarakat setempat.
6. Ringkasan mengenai analisis kelayakan Lingkungan sesuai Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup no. 86 tahun 2002 yang memberikan kemudahan dalam
pembangunan PLTM kapasitas < 10 MW dimana kajian detail hanya melakukan upaya
pengelolaan lingkungan (UKL) dan upaya pemantauan lingkungan (UPL) dengan hasil
studi meliputi:
a. Hasil inventarisasi kondisi lingkungan fisik dan pemanfaatannya oleh masyarakat.
b. Identifikasi dampak rencana pembangunan pembangkit tenaga listrik tenaga
minihidro.
c. Analisis parameter yang dikelola berdasarkan aspek fisika, biologi dan kimia
dengan metode sederhana.
d. Pembobotan dan tolok ukur dampak kepentingan yang bersifat kuantitatif dan
kualitatif.


Gambar Contoh Tata Letak Power House




4. Detail perancangan PLTMH diantaranya:
a. Perhitungan debit air (Q) dan laju air (C) didapat pada saat melakukan studi
hidrologi dengan cara pengamatan dan pengukuran langsung. Dari sumber potensi
sungai Danawari.
b. Perancangan diameter dan panjang penstock, dimana diketahui Q = 3.46m
3
/det, dan
C = 1,76 m/det.
A = .d
2

Q = A x C
A = Q / C
A =


= 1,97 m
2
d =

= 1,28 m
Jadi diperoleh diameter pipa sebesar 1,584 m.
Dalam perencanaan pembangkit ini, direncanakan menggunakan pipa pesat atau
penstock terbuat dari pipa beton dengan diameter (d) 1,28m dibuat lurus untuk
mengurangi rugi rugi pusaran dan rugi gesekan. Dimisalkan tekanan air pada
kepala pipa adalah (P=17,6 kg/cm
2
) dan ada kemungkinan terjadi peningkatan
tekanan sebesar 20%. Tekanan desain dan efisiensinya diperkirakan sebesar
(S=1020kg/cm
2
) dan (=85%). Panjang pipa (R) 100 m dengan kemiringan 45


terhadap tinggi jatuh turbin. Untuk mengurangi rugi-rugi pusaran air pada sisi
masuk penstock maka harus ditentukan jarak minimum intake penstok dari
permukaan air forebay. untuk debit 3,46m
3
/detik maka :
- Jarak minimum batang pipa dari permukaan penampung air:
V =

= 1,76m/det

= 0,36m
Sehingga sisi masuk penstock diletakkan 0,36m dibawah permukaan air
penampung (forebay).
- Ketebalan pipa adalah:
P = 17,6 + (20/10017,6) = 21, 12 kg/cm2
S = 1020 kg/cm2 ; = 85% ; R = 100 m
t =


t =


t = 2,62 cm

c. Perencanaan mesin turbin

Dari pengukuran diperoleh Hn = 32,05 m dengan Q =3,46 m
3
/det digunakan turbin
Impuls aliran radial yaitu turbin Crossflow (gambar 2.14), dengan konversi :
Hn = 32,05 m = 105.15 ft
Q = 3,46 m
3
/det = 148,82 ft
3
/det
Gambar 1 Jalan Air Pada Turbin Crossflow
1. Lebar dan Diameter Runner
Dengan konstanta tetapan C = 0,98 dan k = 0,087 maka:
L = 144.QN/(862)(0,98)(0,087)(2g)
1/2
H
= 0,244.QN/H
dengan
N = (862 / D
1
)H
1/2

Maka
L = 144.Q/(0,98)(0,087)(2g)
1/2
D
1
H
1/2

= 210,6.Q / D
1
H
1/2

sehingga
LD
1
= (210,6)(148,82)/(105.15)
1/2

= 3051,22




Untuk mencari lebar turbin :

L =


Dimana L dan D dalam inch, dan nilai D mulai dari 30cm sampai 60cm.

Tabel 4.7. Jarak diameter runner berdasarkan lebar turbin.
L (inch) D (inch) L (cm) D (cm)
258,359 11.81 656,23 30
221,263 13,78 562,01 35
193.7525 15.74803 492.131 40
172.2244 17.71654 437.45 45
155.002 19.68504 393.705 50
140.9109 21.65354 357.914 55
129.1683 23.62205 328.088 60

Dipilih L = 258,36 sehingga D
1
= 11,81. Pemilihan lebar L turbin akan
berpengaruh pada N, D
1
, s
o
dan t.

2. Putaran Turbin
N = (862/D
1
)H
1/2
= (862/11,81)(105.15)
1/2

= 748,39 rpm

3. Tebal Pancaran
Luas pancaran dengan V adalah kecepatan absolut air :
A = Q/V = 148,82/(0,98)[2(9,81)(105,15)]
1/2

= 3,34 ft
2



sehingga tebal pancaran s
o
:
s
o
= A/L = (3,34)(144)/258,36
= 1,86 inch = 4,72 cm

4. Jarak Antar Sudu
s
1
= kD
1
= (0,087)(11,81)
= 1,03 inch = 2,62 cm
maka
t = s
1
/sin
1
= 1,03/0,5
= 2,06 inch = 5,23 cm

5. Jumlah Sudu
Jika jarak antar sudu t, maka jumlah sudu n diperoleh :
N = .D
1
/t = (11,81)/(2,06)
18 buah

6. Lebar Keliling Radial
a = 0,17.D
1

= (0,17)(11,81)
= 2,01 inch = 5,1 cm

7. Kelengkungan Sudu
= 0,326.r
1

= (0,326)(9,84)
= 3,21 inch = 8,15 cm

8. Jarak Pancaran dari Pusat Poros
y
1
= (0,1986 - 0,945.k)D
1

= [0,1986 0,945(0,087)]11,81
= 1,375 inch = 3,49 cm

9. Jarak Pancaran dari Tepi Dalam Runner
y
2
= (0,1314 0,945.k)D
1

= [0.1314 0,945(0,087)]11,81
= 0,581 inch = 1,48 cm

10. Daya Output Turbin
Dari persamaan house power dengan efisiensi maksimum turbin 0,87 :
HP = QH
t
/8,8
= (148,82)(105,15)(0,87) /8,8
= 1.547,06 HP
dalam kW
P = HP x 0,746 kW = 1.547,06 x 0,746
= 1.154,06 kW
11. Perhitungan Pembanding
Dari persamaan umum daya output :
P = .9,81.QH = 0,88(9,81)(3,46)(32,05)
= 957,32 kW

d. Perencanaan generator
Berdasarkan perhitungan dalam perencanaan PLTMH dengan potensi sungai
Danawari ini digunakan dua buah generator dengan kapasitas masing - masing
1000kW terpasang paralel. Generator tersebut merupakan generator sinkron 4 kutub
(brussless) yang mempunyai kecepatan putar 1500 rpm dengan tegangan keluaran
220/380 volt, cos = 0,83 dan frekuensi output 50 Hz. Untuk menaikan kecepatan
sampai 1500 rpm digunakan speed increaser dengan gearing ratio :


= 2,004 ;
P = 957,32 kW ;
S = 1153,4 kVA
Arus Generator Sinkron :
I =



= 1454,5 A

e. Perancangan Transformator dimana besaran nilai untuk trafo menggunakan daya
nyata, maka:
KVA
P
S 65 , 1196
8 , 0
32 , 957
cos


Dengan memberikan pembebanan trafo sebesar 80% dari nilai nominal trafo, maka:
KVA
KVA S
S 8 , 1495
8 , 0
384
% 80


f. Perancangan Proteksi untuk PLTM digunakan pada transformator, generator, dan
komponen komponen elektrik berupa komponen esensial dan komponen
penunjang. Untuk transformator menggunakan Netral Earth Resistance (NER),
untuk generator menggunakan Neutral Grounding Transformator (NGT), untuk
komponen komponen elektrik menggunakan Circuit Breaker (CB).
Perhitungan CB:
(Lampiran)
g. Perancangan Kapasitas Baterai
Tegangan baterai yang diperlukan untuk peralatan di klasifikasikan sebagai
berikut :
Proteksi 110V
Untuk alat proteksi atau pengaman bagi alat-alat industri yang besar, diperlukan
motor-motor yang menggerakkan nya. Berdasarkan single line PLTM, alat
proteksi yang dioperasikan memakai motor terdiri dari 2 buah OCR dan 2 buah
GFR, (dengan asumsi motor yang digunakan adalah 3KW), maka :
4 buah motor x 3KW = 12 KW
Kapasitas baterai AH AH
V
jam KWx
900 ~ 72 , 872
110
8 12

PLC 48V
PLC yang digunakan sebanyak 6 buah untuk control turbin, generator, MCC,
MCB, server, dan database. Masing-masing PLC berkapasitas 700W, maka :
6 buah PLC x 700W =4200W
Kapasitas baterai AH
V
jam Wx
700
48
8 4200


SCADA 24V
Scada digunakan untuk mengontrol semua peralatan yang ada pada PLTM,
asumsi perhitungan diambil dari Main Distribution Panel (MDP) dan peralatan
pada MDP berkapasitas 75 KW, yaitu berupa panel panel pengukuran dan
proteksi, maka :

Kapasitas baterai AH
V
jam Wx
000 . 25
24
8 000 . 75

Baterai yang digunakan memiliki kapasitas 110 V 5000 AH, sehingga:
Jumlah Baterai = 5
5000
25000

AH
AH
baterai

Anda mungkin juga menyukai