= 1,97 m
2
d =
= 1,28 m
Jadi diperoleh diameter pipa sebesar 1,584 m.
Dalam perencanaan pembangkit ini, direncanakan menggunakan pipa pesat atau
penstock terbuat dari pipa beton dengan diameter (d) 1,28m dibuat lurus untuk
mengurangi rugi rugi pusaran dan rugi gesekan. Dimisalkan tekanan air pada
kepala pipa adalah (P=17,6 kg/cm
2
) dan ada kemungkinan terjadi peningkatan
tekanan sebesar 20%. Tekanan desain dan efisiensinya diperkirakan sebesar
(S=1020kg/cm
2
) dan (=85%). Panjang pipa (R) 100 m dengan kemiringan 45
terhadap tinggi jatuh turbin. Untuk mengurangi rugi-rugi pusaran air pada sisi
masuk penstock maka harus ditentukan jarak minimum intake penstok dari
permukaan air forebay. untuk debit 3,46m
3
/detik maka :
- Jarak minimum batang pipa dari permukaan penampung air:
V =
= 1,76m/det
= 0,36m
Sehingga sisi masuk penstock diletakkan 0,36m dibawah permukaan air
penampung (forebay).
- Ketebalan pipa adalah:
P = 17,6 + (20/10017,6) = 21, 12 kg/cm2
S = 1020 kg/cm2 ; = 85% ; R = 100 m
t =
t =
t = 2,62 cm
c. Perencanaan mesin turbin
Dari pengukuran diperoleh Hn = 32,05 m dengan Q =3,46 m
3
/det digunakan turbin
Impuls aliran radial yaitu turbin Crossflow (gambar 2.14), dengan konversi :
Hn = 32,05 m = 105.15 ft
Q = 3,46 m
3
/det = 148,82 ft
3
/det
Gambar 1 Jalan Air Pada Turbin Crossflow
1. Lebar dan Diameter Runner
Dengan konstanta tetapan C = 0,98 dan k = 0,087 maka:
L = 144.QN/(862)(0,98)(0,087)(2g)
1/2
H
= 0,244.QN/H
dengan
N = (862 / D
1
)H
1/2
Maka
L = 144.Q/(0,98)(0,087)(2g)
1/2
D
1
H
1/2
= 210,6.Q / D
1
H
1/2
sehingga
LD
1
= (210,6)(148,82)/(105.15)
1/2
= 3051,22
Untuk mencari lebar turbin :
L =
Dimana L dan D dalam inch, dan nilai D mulai dari 30cm sampai 60cm.
Tabel 4.7. Jarak diameter runner berdasarkan lebar turbin.
L (inch) D (inch) L (cm) D (cm)
258,359 11.81 656,23 30
221,263 13,78 562,01 35
193.7525 15.74803 492.131 40
172.2244 17.71654 437.45 45
155.002 19.68504 393.705 50
140.9109 21.65354 357.914 55
129.1683 23.62205 328.088 60
Dipilih L = 258,36 sehingga D
1
= 11,81. Pemilihan lebar L turbin akan
berpengaruh pada N, D
1
, s
o
dan t.
2. Putaran Turbin
N = (862/D
1
)H
1/2
= (862/11,81)(105.15)
1/2
= 748,39 rpm
3. Tebal Pancaran
Luas pancaran dengan V adalah kecepatan absolut air :
A = Q/V = 148,82/(0,98)[2(9,81)(105,15)]
1/2
= 3,34 ft
2
sehingga tebal pancaran s
o
:
s
o
= A/L = (3,34)(144)/258,36
= 1,86 inch = 4,72 cm
4. Jarak Antar Sudu
s
1
= kD
1
= (0,087)(11,81)
= 1,03 inch = 2,62 cm
maka
t = s
1
/sin
1
= 1,03/0,5
= 2,06 inch = 5,23 cm
5. Jumlah Sudu
Jika jarak antar sudu t, maka jumlah sudu n diperoleh :
N = .D
1
/t = (11,81)/(2,06)
18 buah
6. Lebar Keliling Radial
a = 0,17.D
1
= (0,17)(11,81)
= 2,01 inch = 5,1 cm
7. Kelengkungan Sudu
= 0,326.r
1
= (0,326)(9,84)
= 3,21 inch = 8,15 cm
8. Jarak Pancaran dari Pusat Poros
y
1
= (0,1986 - 0,945.k)D
1
= [0,1986 0,945(0,087)]11,81
= 1,375 inch = 3,49 cm
9. Jarak Pancaran dari Tepi Dalam Runner
y
2
= (0,1314 0,945.k)D
1
= [0.1314 0,945(0,087)]11,81
= 0,581 inch = 1,48 cm
10. Daya Output Turbin
Dari persamaan house power dengan efisiensi maksimum turbin 0,87 :
HP = QH
t
/8,8
= (148,82)(105,15)(0,87) /8,8
= 1.547,06 HP
dalam kW
P = HP x 0,746 kW = 1.547,06 x 0,746
= 1.154,06 kW
11. Perhitungan Pembanding
Dari persamaan umum daya output :
P = .9,81.QH = 0,88(9,81)(3,46)(32,05)
= 957,32 kW
d. Perencanaan generator
Berdasarkan perhitungan dalam perencanaan PLTMH dengan potensi sungai
Danawari ini digunakan dua buah generator dengan kapasitas masing - masing
1000kW terpasang paralel. Generator tersebut merupakan generator sinkron 4 kutub
(brussless) yang mempunyai kecepatan putar 1500 rpm dengan tegangan keluaran
220/380 volt, cos = 0,83 dan frekuensi output 50 Hz. Untuk menaikan kecepatan
sampai 1500 rpm digunakan speed increaser dengan gearing ratio :
= 2,004 ;
P = 957,32 kW ;
S = 1153,4 kVA
Arus Generator Sinkron :
I =
= 1454,5 A
e. Perancangan Transformator dimana besaran nilai untuk trafo menggunakan daya
nyata, maka:
KVA
P
S 65 , 1196
8 , 0
32 , 957
cos
Dengan memberikan pembebanan trafo sebesar 80% dari nilai nominal trafo, maka:
KVA
KVA S
S 8 , 1495
8 , 0
384
% 80
f. Perancangan Proteksi untuk PLTM digunakan pada transformator, generator, dan
komponen komponen elektrik berupa komponen esensial dan komponen
penunjang. Untuk transformator menggunakan Netral Earth Resistance (NER),
untuk generator menggunakan Neutral Grounding Transformator (NGT), untuk
komponen komponen elektrik menggunakan Circuit Breaker (CB).
Perhitungan CB:
(Lampiran)
g. Perancangan Kapasitas Baterai
Tegangan baterai yang diperlukan untuk peralatan di klasifikasikan sebagai
berikut :
Proteksi 110V
Untuk alat proteksi atau pengaman bagi alat-alat industri yang besar, diperlukan
motor-motor yang menggerakkan nya. Berdasarkan single line PLTM, alat
proteksi yang dioperasikan memakai motor terdiri dari 2 buah OCR dan 2 buah
GFR, (dengan asumsi motor yang digunakan adalah 3KW), maka :
4 buah motor x 3KW = 12 KW
Kapasitas baterai AH AH
V
jam KWx
900 ~ 72 , 872
110
8 12
PLC 48V
PLC yang digunakan sebanyak 6 buah untuk control turbin, generator, MCC,
MCB, server, dan database. Masing-masing PLC berkapasitas 700W, maka :
6 buah PLC x 700W =4200W
Kapasitas baterai AH
V
jam Wx
700
48
8 4200
SCADA 24V
Scada digunakan untuk mengontrol semua peralatan yang ada pada PLTM,
asumsi perhitungan diambil dari Main Distribution Panel (MDP) dan peralatan
pada MDP berkapasitas 75 KW, yaitu berupa panel panel pengukuran dan
proteksi, maka :
Kapasitas baterai AH
V
jam Wx
000 . 25
24
8 000 . 75
Baterai yang digunakan memiliki kapasitas 110 V 5000 AH, sehingga:
Jumlah Baterai = 5
5000
25000
AH
AH
baterai