Anda di halaman 1dari 50

April 2010 Soekirman GIZI DAN MDG

Bhn Kuliah JAKARTA


1
Gizi , MDGs dan RPJMN
2010-2014
Oleh : Soekirman, SKM, MPS-ID, Ph.D.
Guru Besar (Em.) Ilmu Gizi, Fakultas Ekologi
Manusia, Departemen Gizi Masyarakat, IPB, Bogor
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
2 April 2010
Ilmu Gizi
Ilmu mempelajari mekanisme hubungan
antara makanan, lingkungan sosial-
ekonomi. penyakit, dan kesehatan baik
pada manusia maupun binatang

Untuk manusia ilmu tersebut dalam bahasa
Inggris disebut Human Nutrition, dlm bhs
Indonesia oleh Lembaga Bahasa Fakultas
Sastra UI tahun 1950 diterjemahkan sebagai
Ilmu Gizi (Manusia) bukan NUTRISI



Ilmu Gizi untuk disiplin ilmu kedokteran hewan
dan peternakan

Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
3 April 2010
Untuk hewan ilmu tersebut disebut
dalam bahasa Inggris disebut Animal
Nutrition, dikalangan disiplin ilmu
kedokteran hewan diterjemahkan
sebagai llmu Nutrisi Makanan Ternak

* Nutrisi bahasa Iklan tidak dipakai di
profesi gizi (lihat Kamus Gizi PERSAGI,
2009)
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
4 April 2010
Millennium Development Goals (MDGs)
Goal 1: Eradicate extreme poverty and hunger

Malnutrition erodes human capital, reduces resilience to
shocks and reduces productivity (impaired physical and
mental capacity).

Goal 2: Achieve universal primary education Malnutrition
reduces mental capacity. Malnourished children are less likely
to enrol in school, or more likely to enrol later. Current hunger
and malnutrition reduces school performance.

Goal 3: Promote gender equality and empower women
Better-nourished girls are more likely to stay in school and
to have more control over future choices.

on the World Nutrition Situation:
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
5 April 2010
Goal 4: Reduce child mortality Malnutrition is directly or
indirectly associated with more than 50% of all child
mortality. Malnutrition is the main contributor to the burden
of disease in the developing world.

Goal 5: Improve maternal health Maternal health is
compromised by an anti-female bias in allocations of food,
health and care. Malnutrition is associated with most major
risk factors for maternal mortality.


Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
6 April 2010
Goal 6: Combat HIV/AIDS, malaria, and other
diseases

Malnutrition hastens onset of AIDS among HIV-
positive.
Malnutrition weakens resistance to infections and
reduces malarial survival rates.

Box 1: Nutritions contributions to the attainment of
the MDGs
Source: SCN (2004
April 2010 Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
7
1. Mengurang Kemiskinan dan
Kelaparan
Kekurangan gizi
menurunkan kualitas
SDM melalui
penurunan potensi
pertumbuhan fisik dan
perkembangan
kecerdasan anak yang
bersifat permanen dan
inter-generasi .
2. Mencapai wajib belajar 9
tahun
Kekurangan gizi
mengurangi
kesempatan anak
untuk bersekolah, dan
menyelesaikan
sekolah dengan
prestasi yang baik.
Gizi dan MDG
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
8 April 2010
Gizi dan MDG
3. Mendorong kesetaraan gender Adat kebiasaan yang
merendahkan martabat
perempuan berdampak
perempuan beresiko tinggi
kekurangan gizi karena kurang
mendapat akses terhadap
makanan yang bergizi
seimbang,. Program perbaikan
gizi memberdayakan
perempuan lebih besar
daripada laki-laki.
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
9 April 2010
Gizi dan MDG
4. Mengurangi angka kematian
balita
Kematian balita terutama karena
penyakit infeksi, 55% akibat
daya tahan tubuh yang lemah
karena kekurangan gizi.
Program perbaikan gizi
meningkatkan daya tahan anak
terhadap penyakit infeksi dan
menurunkan angka kematian
5. Meningkatkan kesehatan ibu Kesehatan ibu khususnya waktu
hamil dan menyusui sangat
tergantung pada keseimbangan
gizi makanan sehari-hari.
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
10 April 2010
Gizi dan MDG
6. Membrantas HIV/AID, malaria, dan
penyakit lainnya.
Kekurangan gizi meningkatkan resiko
tertular HIV, mengurangi efektivitas
terapi antiretroviral, mempercepat
terjadinya AID yang parah (full-
blown) dan kematian dini;
meningkatkan penularan malaria, dan
mengurangi kemampuan obat-obat
malaria untuk mengurangi kematian.
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
11 April 2010
B. Gizi Dalam RPJMN 2010-
2014: KESEHATAN
ARUM_BAPPENAS_MA
RCH 2010
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
12 April 2010
DR. ARUM ATMAWIKARTA, SKM, MPH
DIREKTUR KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT
BAPPENAS

PANGAN DAN GIZI
DALAM RPJMN 2010-2014
LAUNCHING LANDSCAPE ANALYSIS PROGRAM GIZI DI INDONESIA
JAKARTA, 12 MARET 2010
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
13 April 2010
A. Arah Pembangunan Gizi
(UU 17/2007: RPJPN (2005-2025)
Pembangunan dan perbaikan gizi dilaksanakan
secara lintas sektor meliputi:
Produksi,
Pengolahan,
Distribusi,
Hingga konsumsi pangan
Dengan kandungan gizi yang cukup, seimbang,
Serta terjamin keamanannya
ARUM_BAPPENAS_MA
RCH 2010
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
14 April 2010
RPJMN Merupakan:
Penjabaran Visi, Misi dan Program Presiden
Memuat:
Srategi pembangunan Nasional, dan Kebijakan umum
Program Kementerian/Lembaga (K/L), dan lintas K/L
Program kewilayahan dan lintas wilayah
Kerangka ekonomi makro, termasuk:
Arah kebijakan fiskal;
Kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat
indikatif

(Menurut UU 25 Tahun 2004, Pasal 4 ayat 2)
14
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN)
ARUM_BAPPENAS_MA
RCH 2010
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
15 April 2010
RPJMN 2010 - 2014
Terdiri atas:
Buku I memuat rencana aksi yang menjadi
prioritas pembangunan nasional selama
lima tahun ke depan.
Buku II memuat kegiatan-kegiatan prioritas
untuk masing-masing bidang
pembangunan.
Buku III memuat arah pembangunan
kewilayahan.
15
ARUM_BAPPENAS_MA
RCH 2010
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
16 April 2010
ADA 36,8% BALITA BERTUBUH PENDEK
KARENA KEKURANGAN GIZI (PETA HITAM)
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
17 April 2010
17
Sumber data : Riskesdas 2007
3
3
,
6
2
7
,
8
2
7
,
6
2
6
,
6
2
6
,
5
2
5
,
4
2
5
,
4
2
4
,
8
2
4
,
2
2
3
,
2
2
2
,
8
2
2
,
7
2
2
,
7
2
2
,
5
2
1
,
4
2
1
,
2
2
0
,
2
1
9
,
3
1
8
,
9
1
8
,
4
1
8
,
3
1
8
,
2
1
7
,
6
1
7
,
5
1
7
,
4
1
6
,
7
1
6
,
6
1
6
,
0
1
5
,
8
1
5
,
0
1
2
,
9
1
2
,
4
1
1
,
4
1
0
,
9
0,0
5,0
10,0
15,0
20,0
25,0
30,0
35,0
40,0
N
u
s
a

T
e
n
g
g
a
r
a

T
i
m
u
r
M
a
l
u
k
u
S
u
l
a
w
e
s
i

T
e
n
g
a
h
K
a
l
i
m
a
n
t
a
n

S
e
l
a
t
a
n
A
c
e
h
G
o
r
o
n
t
a
l
o
S
u
l
a
w
e
s
i

B
a
r
a
t
N
u
s
a

T
e
n
g
g
a
r
a

B
a
r
a
t
K
a
l
i
m
a
n
t
a
n

T
e
n
g
a
h
P
a
p
u
a

B
a
r
a
t
M
a
l
u
k
u

U
t
a
r
a
S
u
m
a
t
e
r
a

U
t
a
r
a
S
u
l
a
w
e
s
i

T
e
n
g
g
a
r
a
K
a
l
i
m
a
n
t
a
n

B
a
r
a
t
R
i
a
u
P
a
p
u
a
S
u
m
a
t
e
r
a

B
a
r
a
t
K
a
l
i
m
a
n
t
a
n

T
i
m
u
r
J
a
m
b
i
I
n
d
o
n
e
s
i
a
B
a
n
g
k
a

B
e
l
i
t
u
n
g
S
u
m
a
t
e
r
a

S
e
l
a
t
a
n
S
u
l
a
w
e
s
i

S
e
l
a
t
a
n
L
a
m
p
u
n
g
J
a
w
a

T
i
m
u
r
B
e
n
g
k
u
l
u
B
a
n
t
e
n
J
a
w
a

T
e
n
g
a
h
S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a
J
a
w
a

B
a
r
a
t
D
K
I

J
a
k
a
r
t
a
K
e
p
u
l
a
u
a
n

R
i
a
u
B
a
l
i
D
.
I
.

Y
o
g
y
a
k
a
r
t
a
No Indikator
Status
(persen)
1 Prevalensi anak balita yang pendek
(stunting)
36,8
2 Prevalensi anak balita yang kurus dan
sangat kurus (wasting)
13,6
3 Perempuan usia subur (15-45 tahun)
mengalami kurang energi kronis (KEK)
13,6
4 Prevalensi bayi lahir dengan berat badan
rendah (BBLR)
11,5
5 Prevalensi balita mengalami gizi lebih 4,3
6 Prevalensi penduduk usia diatas 15 tahun
keatas mengalami obesitas (kelebihan
berat badan)
10,3
Angka Kekurangan Gizi pd Balita Per Provinsi
Tahun 2007
Sumber data : Riskesdas 2007
Permasalahan Gizi Lainnya Tahun 2007
ARUM_BAPPENAS_MA
RCH 2010
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
18 April 2010
18
Kondisi Umum: Angka Kekurangan Gizi Pada Balita di Indonesia
Tahun 1989 - 2007
Kekurangan Gizi pada Balita
6.3
7.2
11.6
10.5
8.1
7.5
6.3
8.0
8.3 8.6
8.8
5.4
31.2
28.3
20.0
19.0
18.3
17.1
19.8
19.3 19.2
19.6
19.2
13.0
37.5
35.5
31.6
29.5
26.4
24.6
26.1
27.3 27.5
28.2 28.0
18.4
20
18.5
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
1
9
8
9
1
9
9
2
1
9
9
5
1
9
9
8
1
9
9
9
2
0
0
0
2
0
0
1
2
0
0
2
2
0
0
3
2
0
0
4
2
0
0
5
2
0
0
7
2
0
0
9
2
0
1
2
2
0
1
5
P
e
r
s
e
n
Gizi Buruk Gizi Kurang Kekurangan Gizi Target
Target RPJM 2009
Target MDG 2015
Sumber : Susenas(1989-2005), Riskesdas 2007
Prevalensi kekurangan gizi pada anak balita menurun secara signifikan dari 28,0 % (Susenas, 2005)
menjadi 18,4 % (Riskesdas, 2007). Angka penurunan prevalensi kekurangan gizi ini telah melampaui
target yang ditetapkan pada tahun 2009 yaitu sebesar 20 persen.
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
19 April 2010
Permasalahan
Masih tingginya prevalensi kekurangan gizi pada anak
balita
Masih terjadi disparitas yang cukup besar antar provinsi
Kekurangan energi protein, kurang vitamin A (KVA),
gangguan akibat kurang yodium (GAKY), anemia gizi
besi dan kekurangan zat gizi mikro lainnya
Akibat kekurangan gizi pada waktu yang lama
menyebabkan tingginya prevalensi anak balita yang
kronis (pendek atau stunting)
Status gizi ibu hamil yang masih rendah dan
menyebabkan tingginya bayi BBLR
Keadaan gizi-lebih (kelebihan berat badan dan obesitas)
menunjukkan kecenderungan meningkat

ARUM_BAPPENAS_MA
RCH 2010
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
20 April 2010
Permasalahan
Masih tingginya prevalensi kekurangan gizi pada anak
balita
Masih terjadi disparitas yang cukup besar antar provinsi
Kekurangan energi protein, kurang vitamin A (KVA),
gangguan akibat kurang yodium (GAKY), anemia gizi
besi dan kekurangan zat gizi mikro lainnya
Akibat kekurangan gizi pada waktu yang lama
menyebabkan tingginya prevalensi anak balita yang
pendek (stunting)
Status gizi ibu hamil yang masih rendah dan
menyebabkan tingginya bayi BBLR
Keadaan gizi-lebih (kelebihan berat badan dan obesitas)
menunjukkan kecenderungan meningkat

ARUM_BAPPENAS_MA
RCH 2010
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
21 April 2010
21
Tantangan
Bagaimana meningkatkan status gizi masyarakat
dengan fokus pada ibu hamil dan anak usia 0-2
tahun, menjamin keamanan pangan,
meningkatkan pola hidup sehat, menjamin
kecukupan zat gizi dengan memperkuat
kerjasama lintas sektor, meningkatkan
pemberdayaan masyarakat, dan
meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan.
ARUM_BAPPENAS_MA
RCH 2010
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
22 April 2010
Sasaran RPJMN Kesehatan 2010-2014
Sasaran Status Awal
Target
2014
a.Meningkatnya umur harapan hidup (tahun) 70,6 72,0
b. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan
per 100.000 kelahiran hidup
228 118
c. Menurunnya angka kematian bayi per 1.000
kelahiran hidup
34 24
d. Menurunnya angka kematian neonatal per
1.000 kelahiran hidup
19 15
e. Menurunnya prevalensi kekurangan gizi
(terdiri dari gizi-kurang dan gizi-buruk) pada
anak balita (persen)
18,4 < 15,0
f. Menurunnya prevalensi anak balita yang
pendek/stunting (persen)
36,8 < 32
1.Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat, yang ditandai dengan:
ARUM_BAPPENAS_MA
RCH 2010
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
23 April 2010
Arah Kebijakan dan Strategi Perbaikan Status Gizi Masyarakat
dengan meningkatkan:
a) asupan zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) dan zat gizi
mikro (kapsul Vitamin A, zat besi (Fe), garam beryodium, dan zat gizi
mikro lainnya) untuk memenuhi angka kecukupan gizi;
b) survailans pangan dan gizi;
c) pengetahuan masyarakat tentang pola hidup sehat dan penerapan
gizi seimbang;
d) pemberian ASI eksklusif sampai enam bulan;
e) pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) mulai dari bayi usia
624 bulan dan makanan bagi ibu hamil KEK;
f) pemantauan pertumbuhan bayi dengan prioritas usia dua tahun
pertama;
g) kegiatan gizi berbasis masyarakat melalui posyandu dan keluarga
sadar gizi;
h) fortifikasi;
i) pemberian makanan pemulihan balita gizi-kurang;
j) penanggulangan gizi darurat;
k) tatalaksana penanganan gizi buruk anak balita (059 bulan); dan
l) peningkatan jumlah, kualitas, dan penyebaran tenaga gizi.

23
ARUM_BAPPENAS_MA
RCH 2010
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
24 April 2010
Pembiayaan Program Pembinaan Gizi Masyarakat
Program /
Kegiatan
Prioritas


Sasaran

Indikator

Target
Total
Alokas
i 2010-
2014
(Rp
Milyar)
2010 2014
Pembinaa
n Gizi
Masyaraka
t
Meningkatkan
kualitas
penanganan
masalah gizi
masyarakat
1. Persentase
balita gizi
buruk yang
mendapati
perawatan
100 100 2.804,
2
2. Persentase
balita
ditimbang
berat
badannya
(D/S)
65 85
ARUM_BAPPENAS_MA
RCH 2010
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
25 April 2010
25
Tantangan
Bagaimana meningkatkan status gizi masyarakat
dengan fokus pada ibu hamil dan anak usia 0-2
tahun, menjamin keamanan pangan,
meningkatkan pola hidup sehat, menjamin
kecukupan zat gizi dengan memperkuat
kerjasama lintas sektor, meningkatkan
pemberdayaan masyarakat, dan meningkatkan
kualitas kesehatan lingkungan.
ARUM_BAPPENAS_MA
RCH 2010
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
26 April 2010
Sasaran RPJMN Kesehatan 2010-2014
Sasaran Status Awal
Target
2014
a.Meningkatnya umur harapan hidup (tahun) 70,6 72,0
b. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan
per 100.000 kelahiran hidup
228 118
c. Menurunnya angka kematian bayi per 1.000
kelahiran hidup
34 24
d. Menurunnya angka kematian neonatal per
1.000 kelahiran hidup
19 15
e. Menurunnya prevalensi kekurangan gizi
(terdiri dari gizi-kurang dan gizi-buruk) pada
anak balita (persen)
18,4 < 15,0
f. Menurunnya prevalensi anak balita yang
pendek/stunting (persen)
36,8 < 32
1.Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat, yang ditandai dengan:
ARUM_BAPPENAS_MA
RCH 2010
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
27 April 2010

Arah Kebijakan dan Strategi Perbaikan Status Gizi Masyarakat dengan
meningkatkan:
a) asupan zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) dan zat gizi mikro
(kapsul Vitamin A, zat besi (Fe), garam beryodium, dan zat gizi mikro lainnya)
untuk memenuhi angka kecukupan gizi;
b) survailans pangan dan gizi;
c) pengetahuan masyarakat tentang pola hidup sehat dan penerapan gizi
seimbang;
d) pemberian ASI eksklusif sampai enam bulan;
e) pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) mulai dari bayi usia 624 bulan
dan makanan bagi ibu hamil KEK;
f) pemantauan pertumbuhan bayi dengan prioritas usia dua tahun pertama;
g) kegiatan gizi berbasis masyarakat melalui posyandu dan keluarga sadar gizi;
h) fortifikasi;
i) pemberian makanan pemulihan balita gizi-kurang;
j) penanggulangan gizi darurat;
k) tatalaksana penanganan gizi buruk anak balita (059 bulan); dan
l) peningkatan jumlah, kualitas, dan penyebaran tenaga gizi.

27
ARUM_BAPPENAS_MA
RCH 2010
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
28 April 2010
Pembiayaan Program Pembinaan Gizi Masyarakat
Program /
Kegiatan
Prioritas


Sasaran

Indikator

Target
Total
Alokas
i 2010-
2014
(Rp
Milyar)
2010 2014
Pembinaa
n Gizi
Masyaraka
t
Meningkatkan
kualitas
penanganan
masalah gizi
masyarakat
1. Persentase
balita gizi
buruk yang
mendapati
perawatan
100 100 2.804,
2
2. Persentase
balita
ditimbang
berat
badannya
(D/S)
65 85
ARUM_BAPPENAS_MA
RCH 2010
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
29 April 2010
C. Gizi dalam RPJMN 2010-
2014: PANGAN
ARUM_BAPPENAS_MA
RCH 2010
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
30 April 2010
30
Kondisi Umum: Aksesibilitas Pangan
17.1
11
7.2
13.1
12.1
17.1
13.9 13.8
13.6
16.9
17.5
18.8
20
19.3
10.2
4.8
7.7
14.9
16.5
6.6
11.8
18.2
11.4
10.5
15.2
12.8
11.8
15.3
16.9
19.1
0
5
10
15
20
25
0
1
2
3
4
5
6
7
8
N
A
D
S
u
m
a
t
e
r
a

U
t
a
r
a
S
u
m
a
t
e
r
a

B
a
r
a
t
R
i
a
u
J
a
m
b
i
S
u
m
a
t
e
r
a

B
e
n
g
k
u
l
u
L
a
m
p
u
n
g
K
e
p

B
a
b
e
l
D
K
I

J
a
k
a
r
t
a
J
a
w
a

B
a
r
a
t
J
a
w
a

T
e
n
g
a
h
D
I
.
Y
o
g
y
a
k
a
r
t
a
J
a
w
a

T
i
m
u
r
B
a
n
t
e
n
B
a
l
i
N
T
B
N
T
T
K
a
l
i
m
a
n
t
a
n

K
a
l
i
m
a
n
t
a
n

K
a
l
i
m
a
n
t
a
n

K
a
l
i
m
a
n
t
a
n

S
u
l
a
w
e
s
i

U
t
a
r
a
S
u
l
a
w
e
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

S
u
l
a
w
e
s
i

G
o
r
o
n
t
a
l
o
M
a
l
u
k
u
M
a
l
u
k
u

U
t
a
r
a
P
a
p
u
a
P
e
n
d
u
d
u
k

(
%
)
J
u
m
l
a
h

(
j
u
t
a
)
Penduduk Rawan Pangan
Jumlah (juta)
Sumber: Susenas
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
31 April 2010
Permasalahan
Kemampuan produksi pangan, pertanian, dan perikanan
yang menghadapi kendala dan keterbatasan dukungan
kapasitas sumber daya.
Stabilitas harga pangan dan masih belum meratanya
aksesibilitas masyarakat terhadap pangan.
Pengelolaan logistik dan distribusi pangan untuk
menjawab permasalahan belum meratanya kemampuan
produksi pangan antarwilayah dan antarwaktu.
Penganekaragaman konsumsi pangan masyarakat dalam
perbaikan pola konsumsi pangan masyarakat agar sesuai
dengan pola konsumsi pangan yang cukup dan bergizi
seimbang.

ARUM_BAPPENAS_MA
RCH 2010
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
32 April 2010
Tantangan
Memantapkan ketahanan dan
kemandirian pangan yang bertumpu
pada produksi dalam negeri
ARUM_BAPPENAS_MA
RCH 2010
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
33 April 2010
Sasaran Utama Peningkatan Ketahanan
Pangan dalam RPJMN 2010-2014
1. Terpeliharanya ketersediaan beras dan meningkatnya tingkat ketersediaan pangan
pokok lainnya dari produksi dalam negeri;
2. Tercapainya tingkat pertumbuhan PDB sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan
rata-rata 3,7 - 3,9 persen per tahun;
3. Meningkatnya aksesibilitas rumah tangga miskin dan rumah tangga rawan pangan
terhadap pangan;
4. Terjaganya stabilitas harga komoditas pangan, termasuk ikan pada tingkat yang
terjangkau oleh kelompok masyarakat berpendapatan menengah ke bawah
5. Meningkatnya ketersediaan dan konsumsi ikan sebagai sumber pangan protein
hewani;
6. Meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk pertanian, perikanan, dan
kehutanan di kawasan Asia dan global;
7. Membaiknya tingkat kesejahteraan petani, yang diindikasikan oleh peningkatan
indeks Nilai Tukar Petani (NTP) menjadi 115-120 dan Nilai Tukar Nelayan (NTN)
menjadi 115-120.

33
ARUM_BAPPENAS_MA
RCH 2010
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
34 April 2010
ARAH KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN
Prioritas Bidang Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan dituangkan dalam 5 fokus prioritas, yaitu:
(1)Peningkatan Produksi dan Produktivitas untuk Menjamin
Ketersediaan Pangan dan Bahan Baku Industri dari Dalam Negeri;
(2)Peningkatan Efisiensi Sistem Distribusi dan Stabilisasi Harga
Pangan;
(3) Peningkatan Pemenuhan Kebutuhan Konsumsi Pangan;
(4)Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, dan Pemasaran Produk
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan; serta
(5)Peningkatan Kapasitas Masyarakat Pertanian, Perikanan, dan
Kehutanan.

34
ARUM_BAPPENAS_MA
RCH 2010
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
35 April 2010
D. Program Pangan dan Gizi
di Sektor Lain

ARUM_BAPPENAS_MA
RCH 2010
Penanggulangan Kemiskinan
Ketahanan Pangan
Pendidikan
Dalam Negeri
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
36 April 2010
Prioritas: Gizi dan Penanggulangan Kemiskinan
Jumlah penduduk miskin masih tinggi 32,5 jt (2009) = 14,15%
sumber: BPS,
54,2
22,5
34
47,9
38,4
37,4
36,1
35,1
39,3
37,2
34,9
32,5
14,15
17,4
18,2
23,4
17,3
11,3
13,7
15,1
17,4
21,6
28,6
40,1
16,7
15,9
17,8
16,6
15,4
1976 1980 1984 1987 1990 1993 1996 1996 1999 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
penduduk miskin [juta] % penduduk miskin
36
ARUM_BAPPENAS_MA
RCH 2010
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
37 April 2010
Prioritas: Penanggulangan Kemiskinan
Program: Penyempurnaan program bantuan sosial berbasis
keluarga
Tindakan:
1. Penguatan pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH)
Pemberian vitamin A, penimbangan bayi dan pemberian
tablet besi
Jumlah RTSM yang mendapatkan bantuan tunai
bersyarat/PKH 816.000 RTSM (2010)
2. Penyediaan subsidi beras untuk masyarakat berpendapatan
rendah (RASKIN)
Jumlah RTS penerima Raskin (dengan 15 kg per RTS
selama 12 bulan) 17.500.000 (2010)


ARUM_BAPPENAS_MA
RCH 2010
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
38 April 2010
Prioritas : Gizi dan Ketahanan Pangan
Program: Pemenuhan konsumsi pangan dan kualitas
gizi masyarakat
Tindakan: Percepatan penganekaragaman konsumsi
pangan
Keluaran:
Terbinanya kelompok wanita dalam konsumsi pangan yang
beragam, bergizi seimbang 2000 Desa (2010)
Pengembangan pangan lokal berbasis tepung-tepungan non
beras dan terigu 2000 kelompok (2010)
Sosialisasi dan promosi penganekaragaman konsumsi
pangan 200 kabupaten (2010)
Berkembangnya teknologi pengolahan pangan lokal 33
Provinsi (2010)
ARUM_BAPPENAS_MA
RCH 2010
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
39 April 2010
Prioritas: Gizi dan Pendidikan
Program: Perbaikan status gizi anak sekolah
Tindakan: Pemberian makanan tambahan anak
sekolah (PMTAS) untuk siswa TK/RA/dan siswa
SD/MI terutama di daerah tertinggal, terpencil,
perbatasan, dan kepulauan
Keluaran:
Jumlah siswa TK dan SD di daerah tertinggal, terpencil,
perbatasan, dan kepulauan yang memperoleh PMTAS
1.200.000 siswa (2010)
Jumlah siswa RA dan MI di daerah tertinggal, terpencil,
perbatasan, dan kepulauan yang memperoleh PMTAS
180.000 siswa (2010)


ARUM_BAPPENAS_MA
RCH 2010
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
40 April 2010
Prioritas: Gizi dan Pendidikan
Program: Penyediaan layanan PAUD
nonformal
Terciptanya keluasan dan kemerataan
akses PAUD nonformal bermutu dan
berkesetaraan gender di kabupaten dan
kota
APK PAUD nonformal 11,31 % (2010)
Persentase PAUD nonformal berakreditasi
15% (2014)
ARUM_BAPPENAS_MA
RCH 2010
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
41 April 2010
Gizi dan Pemberdayaan Masyarakat
Program: Fasilitasi pemberdayaan adat
dan sosial budaya masyarakat
Jumlah fasilitasi pemberdayaan dan
kesejahteraan keluarga (PKK) melalui
penguatan kelembagaan posyandu,
pendataan posyandu, peningkatan peran
posyandu dalam kesehatan keluarga,
pelaksanaan Bangdesmadu 33
prov/468 kab (2010)
ARUM_BAPPENAS_MA
RCH 2010
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
42 April 2010
42

PENUTUP
1. Indonesia menghadapi beban ganda gizi, di satu pihak
masalah kekurangan gizi masih besar, di pihak lain terdapat
kecenderungan gizi lebih.
2. Terjadi disparitas status gizi antarwilayah, desa-kota, dan
antartingkat sosial ekonomi.
3. Upaya perbaikan gizi harus difokuskan pada ibu hamil dan
anak usia 0-2 tahun karena dampaknya sangat besar terhadap
pertumbuhan fisik, intelektual dan produktivitas.
4. Kebijakan Pangan dan Gizi memerlukan penanganan
terintegrasi dan holistik dari mulai produksi, pengolahan,
distribusi hingga konsumsi pangan, dan memerlukan
kerjasama lintas sektor
5. Integrasi substansi pangan dan gizi memerlukan sinkronisasi
pada tingkatan kebijakan, program dan kegiatan serta indikator
capaiannya baik di tingkat Pusat maupun Daerah.
ARUM_BAPPENAS_MA
RCH 2010
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
43 April 2010

Kesimpulan
(soekirman)
Ilmu Gizi yang akar ilmunya ada pada
ilmu kimia, biologi, kedokteran,
pertanian, kesehatan, yg ditegakkan
diawal abad 19

Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
44 April 2010
Ilmu Gizi pohon ilmunya terus
berkembang sejak awal abad 20 sampai
sekarang dan seterusnya, diluar ilmu-
ilmu akar ilmu menjadi pohon ilmu gizi
yang rindang dengan ilmu-ilmu
kemasyaratan (sosiologi), ekonomi,
politik,kependudukan, kesehatan
masyarakat, teknologi pangan, genetika
gizi (nutrigenomic)

Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
45 April 2010
Perkembangan Kelompok Kopentensi-
berkembang kelopmpok profesi
Berkembang sejak tahun berbagai bidang-
bidang kopetensi
Sejak 1950an :Gizi Dietetik (RS)- non dokter
Sejak 1960an : Gizi Masyarakat (Lembaga2
Masy.di Kesehatan, Posyandu, Pertanian,
Pendidikan, Penyuluhan, KIE)-dokter & non
dokter
Sejak 1970an : Gizi Medik (dokter)
Sejak 1980an : Gizi Klinik (dokter)
Sejak 1990an : Gizi Publik (ekonomi, politik,
pembangunan, pangan, teknologi,
kependudukan, sosiologi-antropologi )

Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
46 April 2010
Perkembangan Pendidikan Profesi
Kegizian
Di USA dan Belanda dipelopori oleh universitas
dan colleges dibidang pertanian
Di Indonesia diawali th 1953 dengan pendirian
Akademi Gizi Departemen Kesehatan, Bagian
Ilmu Gizi FK dan FKM mulai dari UI Jakarta ke
banyak Un lain, Bagian Gizi FP-IPB, sejak akhir
1990an Poltek Gizi di STIKES dll.
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
47 April 2010
Organisasi Profesi Gizi & Non Profesi
Tertuan di USA- tahun 1950an
:American Dietetic Association
Tertua (1963) : PERSAGI (Persatuan
Ahli Gizi Indonesia), pendiri
alm.DR.Ig.Tarwotjo,MSc
Tahun 1967 : PERGIZI-PANGAN
(Persatuan Peminat Gizi dan Pangan
Indonesia)-pendiri Prof,Dr.Sayogyo (so
siolog IPB)
Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
48 April 2010
Organisai Profesi Gizi & Non Profesi
Tahun sejak 1970an : PDGMI (gizi
medik, PDGKI (gizi klinik), ASDI (AG
dietetik)
DI USA sejak tahun 2000an berdiri
Asosiasi Ahli Gizi Publik dlm (Public
Nutrition Solution)
Sejak 1970an marak pendidikan
diploma (D1-D4) di bidang Gizi baik di
Fakultas Kedokteran, Kes.Mas, STIKES)

Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
49 April 2010
Lembaga Koordinasi Pendidikan
Tenaga Profesi dan Ilmu Gizi
AIPGI (Asosiasi Institusi Pendidikan
Tenaga Gizi Indonesia) di UGM Jogya
KIGI (Kolegium Ilmu Gizi Indonesia)
April 2010 Soekirman GIZI DAN MDG
Bhn Kuliah JAKARTA
50
Trima Kasih

Anda mungkin juga menyukai