1 Gizi , MDGs dan RPJMN 2010-2014 Oleh : Soekirman, SKM, MPS-ID, Ph.D. Guru Besar (Em.) Ilmu Gizi, Fakultas Ekologi Manusia, Departemen Gizi Masyarakat, IPB, Bogor Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 2 April 2010 Ilmu Gizi Ilmu mempelajari mekanisme hubungan antara makanan, lingkungan sosial- ekonomi. penyakit, dan kesehatan baik pada manusia maupun binatang
Untuk manusia ilmu tersebut dalam bahasa Inggris disebut Human Nutrition, dlm bhs Indonesia oleh Lembaga Bahasa Fakultas Sastra UI tahun 1950 diterjemahkan sebagai Ilmu Gizi (Manusia) bukan NUTRISI
Ilmu Gizi untuk disiplin ilmu kedokteran hewan dan peternakan
Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 3 April 2010 Untuk hewan ilmu tersebut disebut dalam bahasa Inggris disebut Animal Nutrition, dikalangan disiplin ilmu kedokteran hewan diterjemahkan sebagai llmu Nutrisi Makanan Ternak
* Nutrisi bahasa Iklan tidak dipakai di profesi gizi (lihat Kamus Gizi PERSAGI, 2009) Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 4 April 2010 Millennium Development Goals (MDGs) Goal 1: Eradicate extreme poverty and hunger
Malnutrition erodes human capital, reduces resilience to shocks and reduces productivity (impaired physical and mental capacity).
Goal 2: Achieve universal primary education Malnutrition reduces mental capacity. Malnourished children are less likely to enrol in school, or more likely to enrol later. Current hunger and malnutrition reduces school performance.
Goal 3: Promote gender equality and empower women Better-nourished girls are more likely to stay in school and to have more control over future choices.
on the World Nutrition Situation: Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 5 April 2010 Goal 4: Reduce child mortality Malnutrition is directly or indirectly associated with more than 50% of all child mortality. Malnutrition is the main contributor to the burden of disease in the developing world.
Goal 5: Improve maternal health Maternal health is compromised by an anti-female bias in allocations of food, health and care. Malnutrition is associated with most major risk factors for maternal mortality.
Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 6 April 2010 Goal 6: Combat HIV/AIDS, malaria, and other diseases
Malnutrition hastens onset of AIDS among HIV- positive. Malnutrition weakens resistance to infections and reduces malarial survival rates.
Box 1: Nutritions contributions to the attainment of the MDGs Source: SCN (2004 April 2010 Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 7 1. Mengurang Kemiskinan dan Kelaparan Kekurangan gizi menurunkan kualitas SDM melalui penurunan potensi pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak yang bersifat permanen dan inter-generasi . 2. Mencapai wajib belajar 9 tahun Kekurangan gizi mengurangi kesempatan anak untuk bersekolah, dan menyelesaikan sekolah dengan prestasi yang baik. Gizi dan MDG Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 8 April 2010 Gizi dan MDG 3. Mendorong kesetaraan gender Adat kebiasaan yang merendahkan martabat perempuan berdampak perempuan beresiko tinggi kekurangan gizi karena kurang mendapat akses terhadap makanan yang bergizi seimbang,. Program perbaikan gizi memberdayakan perempuan lebih besar daripada laki-laki. Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 9 April 2010 Gizi dan MDG 4. Mengurangi angka kematian balita Kematian balita terutama karena penyakit infeksi, 55% akibat daya tahan tubuh yang lemah karena kekurangan gizi. Program perbaikan gizi meningkatkan daya tahan anak terhadap penyakit infeksi dan menurunkan angka kematian 5. Meningkatkan kesehatan ibu Kesehatan ibu khususnya waktu hamil dan menyusui sangat tergantung pada keseimbangan gizi makanan sehari-hari. Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 10 April 2010 Gizi dan MDG 6. Membrantas HIV/AID, malaria, dan penyakit lainnya. Kekurangan gizi meningkatkan resiko tertular HIV, mengurangi efektivitas terapi antiretroviral, mempercepat terjadinya AID yang parah (full- blown) dan kematian dini; meningkatkan penularan malaria, dan mengurangi kemampuan obat-obat malaria untuk mengurangi kematian. Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 11 April 2010 B. Gizi Dalam RPJMN 2010- 2014: KESEHATAN ARUM_BAPPENAS_MA RCH 2010 Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 12 April 2010 DR. ARUM ATMAWIKARTA, SKM, MPH DIREKTUR KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT BAPPENAS
PANGAN DAN GIZI DALAM RPJMN 2010-2014 LAUNCHING LANDSCAPE ANALYSIS PROGRAM GIZI DI INDONESIA JAKARTA, 12 MARET 2010 Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 13 April 2010 A. Arah Pembangunan Gizi (UU 17/2007: RPJPN (2005-2025) Pembangunan dan perbaikan gizi dilaksanakan secara lintas sektor meliputi: Produksi, Pengolahan, Distribusi, Hingga konsumsi pangan Dengan kandungan gizi yang cukup, seimbang, Serta terjamin keamanannya ARUM_BAPPENAS_MA RCH 2010 Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 14 April 2010 RPJMN Merupakan: Penjabaran Visi, Misi dan Program Presiden Memuat: Srategi pembangunan Nasional, dan Kebijakan umum Program Kementerian/Lembaga (K/L), dan lintas K/L Program kewilayahan dan lintas wilayah Kerangka ekonomi makro, termasuk: Arah kebijakan fiskal; Kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif
(Menurut UU 25 Tahun 2004, Pasal 4 ayat 2) 14 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN) ARUM_BAPPENAS_MA RCH 2010 Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 15 April 2010 RPJMN 2010 - 2014 Terdiri atas: Buku I memuat rencana aksi yang menjadi prioritas pembangunan nasional selama lima tahun ke depan. Buku II memuat kegiatan-kegiatan prioritas untuk masing-masing bidang pembangunan. Buku III memuat arah pembangunan kewilayahan. 15 ARUM_BAPPENAS_MA RCH 2010 Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 16 April 2010 ADA 36,8% BALITA BERTUBUH PENDEK KARENA KEKURANGAN GIZI (PETA HITAM) Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 17 April 2010 17 Sumber data : Riskesdas 2007 3 3 , 6 2 7 , 8 2 7 , 6 2 6 , 6 2 6 , 5 2 5 , 4 2 5 , 4 2 4 , 8 2 4 , 2 2 3 , 2 2 2 , 8 2 2 , 7 2 2 , 7 2 2 , 5 2 1 , 4 2 1 , 2 2 0 , 2 1 9 , 3 1 8 , 9 1 8 , 4 1 8 , 3 1 8 , 2 1 7 , 6 1 7 , 5 1 7 , 4 1 6 , 7 1 6 , 6 1 6 , 0 1 5 , 8 1 5 , 0 1 2 , 9 1 2 , 4 1 1 , 4 1 0 , 9 0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 25,0 30,0 35,0 40,0 N u s a
T e n g g a r a
T i m u r M a l u k u S u l a w e s i
T e n g a h K a l i m a n t a n
S e l a t a n A c e h G o r o n t a l o S u l a w e s i
B a r a t N u s a
T e n g g a r a
B a r a t K a l i m a n t a n
T e n g a h P a p u a
B a r a t M a l u k u
U t a r a S u m a t e r a
U t a r a S u l a w e s i
T e n g g a r a K a l i m a n t a n
B a r a t R i a u P a p u a S u m a t e r a
B a r a t K a l i m a n t a n
T i m u r J a m b i I n d o n e s i a B a n g k a
B e l i t u n g S u m a t e r a
S e l a t a n S u l a w e s i
S e l a t a n L a m p u n g J a w a
T i m u r B e n g k u l u B a n t e n J a w a
T e n g a h S u l a w e s i
U t a r a J a w a
B a r a t D K I
J a k a r t a K e p u l a u a n
R i a u B a l i D . I .
Y o g y a k a r t a No Indikator Status (persen) 1 Prevalensi anak balita yang pendek (stunting) 36,8 2 Prevalensi anak balita yang kurus dan sangat kurus (wasting) 13,6 3 Perempuan usia subur (15-45 tahun) mengalami kurang energi kronis (KEK) 13,6 4 Prevalensi bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR) 11,5 5 Prevalensi balita mengalami gizi lebih 4,3 6 Prevalensi penduduk usia diatas 15 tahun keatas mengalami obesitas (kelebihan berat badan) 10,3 Angka Kekurangan Gizi pd Balita Per Provinsi Tahun 2007 Sumber data : Riskesdas 2007 Permasalahan Gizi Lainnya Tahun 2007 ARUM_BAPPENAS_MA RCH 2010 Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 18 April 2010 18 Kondisi Umum: Angka Kekurangan Gizi Pada Balita di Indonesia Tahun 1989 - 2007 Kekurangan Gizi pada Balita 6.3 7.2 11.6 10.5 8.1 7.5 6.3 8.0 8.3 8.6 8.8 5.4 31.2 28.3 20.0 19.0 18.3 17.1 19.8 19.3 19.2 19.6 19.2 13.0 37.5 35.5 31.6 29.5 26.4 24.6 26.1 27.3 27.5 28.2 28.0 18.4 20 18.5 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 1 9 8 9 1 9 9 2 1 9 9 5 1 9 9 8 1 9 9 9 2 0 0 0 2 0 0 1 2 0 0 2 2 0 0 3 2 0 0 4 2 0 0 5 2 0 0 7 2 0 0 9 2 0 1 2 2 0 1 5 P e r s e n Gizi Buruk Gizi Kurang Kekurangan Gizi Target Target RPJM 2009 Target MDG 2015 Sumber : Susenas(1989-2005), Riskesdas 2007 Prevalensi kekurangan gizi pada anak balita menurun secara signifikan dari 28,0 % (Susenas, 2005) menjadi 18,4 % (Riskesdas, 2007). Angka penurunan prevalensi kekurangan gizi ini telah melampaui target yang ditetapkan pada tahun 2009 yaitu sebesar 20 persen. Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 19 April 2010 Permasalahan Masih tingginya prevalensi kekurangan gizi pada anak balita Masih terjadi disparitas yang cukup besar antar provinsi Kekurangan energi protein, kurang vitamin A (KVA), gangguan akibat kurang yodium (GAKY), anemia gizi besi dan kekurangan zat gizi mikro lainnya Akibat kekurangan gizi pada waktu yang lama menyebabkan tingginya prevalensi anak balita yang kronis (pendek atau stunting) Status gizi ibu hamil yang masih rendah dan menyebabkan tingginya bayi BBLR Keadaan gizi-lebih (kelebihan berat badan dan obesitas) menunjukkan kecenderungan meningkat
ARUM_BAPPENAS_MA RCH 2010 Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 20 April 2010 Permasalahan Masih tingginya prevalensi kekurangan gizi pada anak balita Masih terjadi disparitas yang cukup besar antar provinsi Kekurangan energi protein, kurang vitamin A (KVA), gangguan akibat kurang yodium (GAKY), anemia gizi besi dan kekurangan zat gizi mikro lainnya Akibat kekurangan gizi pada waktu yang lama menyebabkan tingginya prevalensi anak balita yang pendek (stunting) Status gizi ibu hamil yang masih rendah dan menyebabkan tingginya bayi BBLR Keadaan gizi-lebih (kelebihan berat badan dan obesitas) menunjukkan kecenderungan meningkat
ARUM_BAPPENAS_MA RCH 2010 Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 21 April 2010 21 Tantangan Bagaimana meningkatkan status gizi masyarakat dengan fokus pada ibu hamil dan anak usia 0-2 tahun, menjamin keamanan pangan, meningkatkan pola hidup sehat, menjamin kecukupan zat gizi dengan memperkuat kerjasama lintas sektor, meningkatkan pemberdayaan masyarakat, dan meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan. ARUM_BAPPENAS_MA RCH 2010 Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 22 April 2010 Sasaran RPJMN Kesehatan 2010-2014 Sasaran Status Awal Target 2014 a.Meningkatnya umur harapan hidup (tahun) 70,6 72,0 b. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup 228 118 c. Menurunnya angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 34 24 d. Menurunnya angka kematian neonatal per 1.000 kelahiran hidup 19 15 e. Menurunnya prevalensi kekurangan gizi (terdiri dari gizi-kurang dan gizi-buruk) pada anak balita (persen) 18,4 < 15,0 f. Menurunnya prevalensi anak balita yang pendek/stunting (persen) 36,8 < 32 1.Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat, yang ditandai dengan: ARUM_BAPPENAS_MA RCH 2010 Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 23 April 2010 Arah Kebijakan dan Strategi Perbaikan Status Gizi Masyarakat dengan meningkatkan: a) asupan zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) dan zat gizi mikro (kapsul Vitamin A, zat besi (Fe), garam beryodium, dan zat gizi mikro lainnya) untuk memenuhi angka kecukupan gizi; b) survailans pangan dan gizi; c) pengetahuan masyarakat tentang pola hidup sehat dan penerapan gizi seimbang; d) pemberian ASI eksklusif sampai enam bulan; e) pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) mulai dari bayi usia 624 bulan dan makanan bagi ibu hamil KEK; f) pemantauan pertumbuhan bayi dengan prioritas usia dua tahun pertama; g) kegiatan gizi berbasis masyarakat melalui posyandu dan keluarga sadar gizi; h) fortifikasi; i) pemberian makanan pemulihan balita gizi-kurang; j) penanggulangan gizi darurat; k) tatalaksana penanganan gizi buruk anak balita (059 bulan); dan l) peningkatan jumlah, kualitas, dan penyebaran tenaga gizi.
23 ARUM_BAPPENAS_MA RCH 2010 Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 24 April 2010 Pembiayaan Program Pembinaan Gizi Masyarakat Program / Kegiatan Prioritas
Sasaran
Indikator
Target Total Alokas i 2010- 2014 (Rp Milyar) 2010 2014 Pembinaa n Gizi Masyaraka t Meningkatkan kualitas penanganan masalah gizi masyarakat 1. Persentase balita gizi buruk yang mendapati perawatan 100 100 2.804, 2 2. Persentase balita ditimbang berat badannya (D/S) 65 85 ARUM_BAPPENAS_MA RCH 2010 Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 25 April 2010 25 Tantangan Bagaimana meningkatkan status gizi masyarakat dengan fokus pada ibu hamil dan anak usia 0-2 tahun, menjamin keamanan pangan, meningkatkan pola hidup sehat, menjamin kecukupan zat gizi dengan memperkuat kerjasama lintas sektor, meningkatkan pemberdayaan masyarakat, dan meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan. ARUM_BAPPENAS_MA RCH 2010 Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 26 April 2010 Sasaran RPJMN Kesehatan 2010-2014 Sasaran Status Awal Target 2014 a.Meningkatnya umur harapan hidup (tahun) 70,6 72,0 b. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup 228 118 c. Menurunnya angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 34 24 d. Menurunnya angka kematian neonatal per 1.000 kelahiran hidup 19 15 e. Menurunnya prevalensi kekurangan gizi (terdiri dari gizi-kurang dan gizi-buruk) pada anak balita (persen) 18,4 < 15,0 f. Menurunnya prevalensi anak balita yang pendek/stunting (persen) 36,8 < 32 1.Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat, yang ditandai dengan: ARUM_BAPPENAS_MA RCH 2010 Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 27 April 2010
Arah Kebijakan dan Strategi Perbaikan Status Gizi Masyarakat dengan meningkatkan: a) asupan zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) dan zat gizi mikro (kapsul Vitamin A, zat besi (Fe), garam beryodium, dan zat gizi mikro lainnya) untuk memenuhi angka kecukupan gizi; b) survailans pangan dan gizi; c) pengetahuan masyarakat tentang pola hidup sehat dan penerapan gizi seimbang; d) pemberian ASI eksklusif sampai enam bulan; e) pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) mulai dari bayi usia 624 bulan dan makanan bagi ibu hamil KEK; f) pemantauan pertumbuhan bayi dengan prioritas usia dua tahun pertama; g) kegiatan gizi berbasis masyarakat melalui posyandu dan keluarga sadar gizi; h) fortifikasi; i) pemberian makanan pemulihan balita gizi-kurang; j) penanggulangan gizi darurat; k) tatalaksana penanganan gizi buruk anak balita (059 bulan); dan l) peningkatan jumlah, kualitas, dan penyebaran tenaga gizi.
27 ARUM_BAPPENAS_MA RCH 2010 Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 28 April 2010 Pembiayaan Program Pembinaan Gizi Masyarakat Program / Kegiatan Prioritas
Sasaran
Indikator
Target Total Alokas i 2010- 2014 (Rp Milyar) 2010 2014 Pembinaa n Gizi Masyaraka t Meningkatkan kualitas penanganan masalah gizi masyarakat 1. Persentase balita gizi buruk yang mendapati perawatan 100 100 2.804, 2 2. Persentase balita ditimbang berat badannya (D/S) 65 85 ARUM_BAPPENAS_MA RCH 2010 Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 29 April 2010 C. Gizi dalam RPJMN 2010- 2014: PANGAN ARUM_BAPPENAS_MA RCH 2010 Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 30 April 2010 30 Kondisi Umum: Aksesibilitas Pangan 17.1 11 7.2 13.1 12.1 17.1 13.9 13.8 13.6 16.9 17.5 18.8 20 19.3 10.2 4.8 7.7 14.9 16.5 6.6 11.8 18.2 11.4 10.5 15.2 12.8 11.8 15.3 16.9 19.1 0 5 10 15 20 25 0 1 2 3 4 5 6 7 8 N A D S u m a t e r a
U t a r a S u m a t e r a
B a r a t R i a u J a m b i S u m a t e r a
B e n g k u l u L a m p u n g K e p
B a b e l D K I
J a k a r t a J a w a
B a r a t J a w a
T e n g a h D I . Y o g y a k a r t a J a w a
T i m u r B a n t e n B a l i N T B N T T K a l i m a n t a n
K a l i m a n t a n
K a l i m a n t a n
K a l i m a n t a n
S u l a w e s i
U t a r a S u l a w e s i
S u l a w e s i
S u l a w e s i
G o r o n t a l o M a l u k u M a l u k u
U t a r a P a p u a P e n d u d u k
( % ) J u m l a h
( j u t a ) Penduduk Rawan Pangan Jumlah (juta) Sumber: Susenas Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 31 April 2010 Permasalahan Kemampuan produksi pangan, pertanian, dan perikanan yang menghadapi kendala dan keterbatasan dukungan kapasitas sumber daya. Stabilitas harga pangan dan masih belum meratanya aksesibilitas masyarakat terhadap pangan. Pengelolaan logistik dan distribusi pangan untuk menjawab permasalahan belum meratanya kemampuan produksi pangan antarwilayah dan antarwaktu. Penganekaragaman konsumsi pangan masyarakat dalam perbaikan pola konsumsi pangan masyarakat agar sesuai dengan pola konsumsi pangan yang cukup dan bergizi seimbang.
ARUM_BAPPENAS_MA RCH 2010 Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 32 April 2010 Tantangan Memantapkan ketahanan dan kemandirian pangan yang bertumpu pada produksi dalam negeri ARUM_BAPPENAS_MA RCH 2010 Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 33 April 2010 Sasaran Utama Peningkatan Ketahanan Pangan dalam RPJMN 2010-2014 1. Terpeliharanya ketersediaan beras dan meningkatnya tingkat ketersediaan pangan pokok lainnya dari produksi dalam negeri; 2. Tercapainya tingkat pertumbuhan PDB sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan rata-rata 3,7 - 3,9 persen per tahun; 3. Meningkatnya aksesibilitas rumah tangga miskin dan rumah tangga rawan pangan terhadap pangan; 4. Terjaganya stabilitas harga komoditas pangan, termasuk ikan pada tingkat yang terjangkau oleh kelompok masyarakat berpendapatan menengah ke bawah 5. Meningkatnya ketersediaan dan konsumsi ikan sebagai sumber pangan protein hewani; 6. Meningkatnya nilai tambah dan daya saing produk pertanian, perikanan, dan kehutanan di kawasan Asia dan global; 7. Membaiknya tingkat kesejahteraan petani, yang diindikasikan oleh peningkatan indeks Nilai Tukar Petani (NTP) menjadi 115-120 dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) menjadi 115-120.
33 ARUM_BAPPENAS_MA RCH 2010 Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 34 April 2010 ARAH KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN Prioritas Bidang Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan dituangkan dalam 5 fokus prioritas, yaitu: (1)Peningkatan Produksi dan Produktivitas untuk Menjamin Ketersediaan Pangan dan Bahan Baku Industri dari Dalam Negeri; (2)Peningkatan Efisiensi Sistem Distribusi dan Stabilisasi Harga Pangan; (3) Peningkatan Pemenuhan Kebutuhan Konsumsi Pangan; (4)Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, dan Pemasaran Produk Pertanian, Perikanan dan Kehutanan; serta (5)Peningkatan Kapasitas Masyarakat Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan.
34 ARUM_BAPPENAS_MA RCH 2010 Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 35 April 2010 D. Program Pangan dan Gizi di Sektor Lain
ARUM_BAPPENAS_MA RCH 2010 Penanggulangan Kemiskinan Ketahanan Pangan Pendidikan Dalam Negeri Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 36 April 2010 Prioritas: Gizi dan Penanggulangan Kemiskinan Jumlah penduduk miskin masih tinggi 32,5 jt (2009) = 14,15% sumber: BPS, 54,2 22,5 34 47,9 38,4 37,4 36,1 35,1 39,3 37,2 34,9 32,5 14,15 17,4 18,2 23,4 17,3 11,3 13,7 15,1 17,4 21,6 28,6 40,1 16,7 15,9 17,8 16,6 15,4 1976 1980 1984 1987 1990 1993 1996 1996 1999 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 penduduk miskin [juta] % penduduk miskin 36 ARUM_BAPPENAS_MA RCH 2010 Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 37 April 2010 Prioritas: Penanggulangan Kemiskinan Program: Penyempurnaan program bantuan sosial berbasis keluarga Tindakan: 1. Penguatan pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) Pemberian vitamin A, penimbangan bayi dan pemberian tablet besi Jumlah RTSM yang mendapatkan bantuan tunai bersyarat/PKH 816.000 RTSM (2010) 2. Penyediaan subsidi beras untuk masyarakat berpendapatan rendah (RASKIN) Jumlah RTS penerima Raskin (dengan 15 kg per RTS selama 12 bulan) 17.500.000 (2010)
ARUM_BAPPENAS_MA RCH 2010 Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 38 April 2010 Prioritas : Gizi dan Ketahanan Pangan Program: Pemenuhan konsumsi pangan dan kualitas gizi masyarakat Tindakan: Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan Keluaran: Terbinanya kelompok wanita dalam konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang 2000 Desa (2010) Pengembangan pangan lokal berbasis tepung-tepungan non beras dan terigu 2000 kelompok (2010) Sosialisasi dan promosi penganekaragaman konsumsi pangan 200 kabupaten (2010) Berkembangnya teknologi pengolahan pangan lokal 33 Provinsi (2010) ARUM_BAPPENAS_MA RCH 2010 Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 39 April 2010 Prioritas: Gizi dan Pendidikan Program: Perbaikan status gizi anak sekolah Tindakan: Pemberian makanan tambahan anak sekolah (PMTAS) untuk siswa TK/RA/dan siswa SD/MI terutama di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan, dan kepulauan Keluaran: Jumlah siswa TK dan SD di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan, dan kepulauan yang memperoleh PMTAS 1.200.000 siswa (2010) Jumlah siswa RA dan MI di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan, dan kepulauan yang memperoleh PMTAS 180.000 siswa (2010)
ARUM_BAPPENAS_MA RCH 2010 Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 40 April 2010 Prioritas: Gizi dan Pendidikan Program: Penyediaan layanan PAUD nonformal Terciptanya keluasan dan kemerataan akses PAUD nonformal bermutu dan berkesetaraan gender di kabupaten dan kota APK PAUD nonformal 11,31 % (2010) Persentase PAUD nonformal berakreditasi 15% (2014) ARUM_BAPPENAS_MA RCH 2010 Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 41 April 2010 Gizi dan Pemberdayaan Masyarakat Program: Fasilitasi pemberdayaan adat dan sosial budaya masyarakat Jumlah fasilitasi pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK) melalui penguatan kelembagaan posyandu, pendataan posyandu, peningkatan peran posyandu dalam kesehatan keluarga, pelaksanaan Bangdesmadu 33 prov/468 kab (2010) ARUM_BAPPENAS_MA RCH 2010 Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 42 April 2010 42
PENUTUP 1. Indonesia menghadapi beban ganda gizi, di satu pihak masalah kekurangan gizi masih besar, di pihak lain terdapat kecenderungan gizi lebih. 2. Terjadi disparitas status gizi antarwilayah, desa-kota, dan antartingkat sosial ekonomi. 3. Upaya perbaikan gizi harus difokuskan pada ibu hamil dan anak usia 0-2 tahun karena dampaknya sangat besar terhadap pertumbuhan fisik, intelektual dan produktivitas. 4. Kebijakan Pangan dan Gizi memerlukan penanganan terintegrasi dan holistik dari mulai produksi, pengolahan, distribusi hingga konsumsi pangan, dan memerlukan kerjasama lintas sektor 5. Integrasi substansi pangan dan gizi memerlukan sinkronisasi pada tingkatan kebijakan, program dan kegiatan serta indikator capaiannya baik di tingkat Pusat maupun Daerah. ARUM_BAPPENAS_MA RCH 2010 Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 43 April 2010
Kesimpulan (soekirman) Ilmu Gizi yang akar ilmunya ada pada ilmu kimia, biologi, kedokteran, pertanian, kesehatan, yg ditegakkan diawal abad 19
Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 44 April 2010 Ilmu Gizi pohon ilmunya terus berkembang sejak awal abad 20 sampai sekarang dan seterusnya, diluar ilmu- ilmu akar ilmu menjadi pohon ilmu gizi yang rindang dengan ilmu-ilmu kemasyaratan (sosiologi), ekonomi, politik,kependudukan, kesehatan masyarakat, teknologi pangan, genetika gizi (nutrigenomic)
Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 45 April 2010 Perkembangan Kelompok Kopentensi- berkembang kelopmpok profesi Berkembang sejak tahun berbagai bidang- bidang kopetensi Sejak 1950an :Gizi Dietetik (RS)- non dokter Sejak 1960an : Gizi Masyarakat (Lembaga2 Masy.di Kesehatan, Posyandu, Pertanian, Pendidikan, Penyuluhan, KIE)-dokter & non dokter Sejak 1970an : Gizi Medik (dokter) Sejak 1980an : Gizi Klinik (dokter) Sejak 1990an : Gizi Publik (ekonomi, politik, pembangunan, pangan, teknologi, kependudukan, sosiologi-antropologi )
Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 46 April 2010 Perkembangan Pendidikan Profesi Kegizian Di USA dan Belanda dipelopori oleh universitas dan colleges dibidang pertanian Di Indonesia diawali th 1953 dengan pendirian Akademi Gizi Departemen Kesehatan, Bagian Ilmu Gizi FK dan FKM mulai dari UI Jakarta ke banyak Un lain, Bagian Gizi FP-IPB, sejak akhir 1990an Poltek Gizi di STIKES dll. Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 47 April 2010 Organisasi Profesi Gizi & Non Profesi Tertuan di USA- tahun 1950an :American Dietetic Association Tertua (1963) : PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia), pendiri alm.DR.Ig.Tarwotjo,MSc Tahun 1967 : PERGIZI-PANGAN (Persatuan Peminat Gizi dan Pangan Indonesia)-pendiri Prof,Dr.Sayogyo (so siolog IPB) Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 48 April 2010 Organisai Profesi Gizi & Non Profesi Tahun sejak 1970an : PDGMI (gizi medik, PDGKI (gizi klinik), ASDI (AG dietetik) DI USA sejak tahun 2000an berdiri Asosiasi Ahli Gizi Publik dlm (Public Nutrition Solution) Sejak 1970an marak pendidikan diploma (D1-D4) di bidang Gizi baik di Fakultas Kedokteran, Kes.Mas, STIKES)
Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 49 April 2010 Lembaga Koordinasi Pendidikan Tenaga Profesi dan Ilmu Gizi AIPGI (Asosiasi Institusi Pendidikan Tenaga Gizi Indonesia) di UGM Jogya KIGI (Kolegium Ilmu Gizi Indonesia) April 2010 Soekirman GIZI DAN MDG Bhn Kuliah JAKARTA 50 Trima Kasih