Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH TELEVISI TERHADAP REMAJA

Tugas Mata Kuliah Prinsip Dasar Komunikasi


Tugas dari
Drs. M.S.Sailillah, MSi

Oleh:
Rina Aprina
13910020

Abstract
Television as a medium of mass communication that almost everyone has it. In use has a
positive effect not only but also negative. His influence especially in teenager and children.
The purpose of this study was to determine the effect of negative excessively watching
television programs. For example, violence, sexual acts, impaired learning achievement and its
negative effects on Health.
Abstrak
Televisi sebagai media komunikasi massa yang hampir semua orang memilikinya. Dalam
penggunaannya memiliki pengaruh yang bukan hanya positif tapi juga negatif. Pengaruhnya
terlebih lagi pada remaja dan anak-anak. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui
pengaruh negatif dari menonton program televisi secara berlebihan. Misalnya, kekerasan,
tindakan seksual, prestasi belajar terganggu dan efek negatifnya pada kesehatan.
1. PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Televisi merupakan alat komunikasi masa yang memiliki sisi positif misalnya pada
bidang pendidikan dan perkembangan anak dan remaja. TV mampu mendidik anak-
anak (khususnya remaja) untuk mengenal banyak kebudayaan dan pandangan hidup.
Berdasarkan teori komunikasi massa model peluru yang dikenal sebagai teori
Hypodermic Needle atau teori Stimulus-Response yang mekanistis merupakan
suatu pandangan yang menyatakan, komunikasi massa memiliki kekuatan besar atas
Mass audiensi. Media massa dianggap memiliki kekuatan dan pengaruh yang sangat
besar, layaknya jarum suntik yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien, penonton
menerimanya secara langsung dan pengaruhnya spontan dirasakan. Hal ini
menyebabkan adanya perubahan pemikiran khalayak, maupun perubahan prilakunya
secara spontan.
Terlalu banyak menonton tv juga dapat menyebabkan efek negatif terhadap para
remaja, khususnya pada perkembangan di masa mudanya, karena remaja adalah saat-
saat usia dimana seseorang jadi gampang terpengaruh, terprovokasi, dan mudah
mengikuti yang mana menurut mereka menarik dan keren. Menurut Sistem Kesehatan
di Universitas Michigan, 71% dari usia 8 sampai 18 tahun memiliki TV di kamar
mereka masing-masing, 54% remaja memiliki sebuah DVD Player, dan 20% memiliki
akses tv kabel.
b. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh TV terhadap remaja.
c. Manfaat penelitian
Agar menjadi pengetahuan bagi para orang tua dan khususnya remaja itu sendiri tentang
pengaruh dari alat komunikasi massa yang berupa televisi.
d. Kerangka Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini yaitu :
1. Abstrak
Menyajikan secara singkat tentang review isi dari keseluruhan dari penelitian.
2. Pendahuluan
Berisi tentang penjelasan latar belakang, tujuan, manfaat dan kerangka penelitian.
3. Metode penelitian
Berisi tentang cara memperoleh data dan tahapan penelitian
4. Pembahasan
Berisi tentang membahas hasil penelitian.
5. Kesimpulan
Berisi tentang hasil dan kesimpulan yang didapat dari pembahasan penelitian.
6. Daftar pustaka
Berisi tentang sumber pustaka yang mendukung dalam penelitian ini.



2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif mencoba mendalami dan
menerobos gejalanya yang menginterpretasikan masalahnya atau menyimpulkan kombinasi
dari berbagai permasalahan sebagaimana disajikan situasinya (Moelong, 2002:3).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan fenomena sosial secara jelas dan
cermat, maka metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Nawawi memberikan
pengertian metode deskriptif sebagai suatu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki
dengan menggambarkan dan melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat
sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Nawawi,
2001:63).
Data diperoleh dengan cara menganalisis isi media massa. Media massa dijadikan
sumber untuk pengumpulan data, misalnya radio, televisi, Koran, majalah, dan internet.
Data yang dapat dijadikan adalah sebagai berikut :
a. Data yang objektif / apa adanya.
b. Tidak memihak sehingga tidak menyesatkan pengumpulan data.
c. Mengandung wawasan ilmiah.
d. Aktual.

3. PEMBAHASAN
Pengaruh TV terhadap Remaja
Banyak penelitian yang berhasil membuktikan bahwa Televisi yang merupakan salah satu
media komunikasi massa ini memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap remaja. Berikut
adalah beberapa pengaruh yang terjadi pada remaja, yaitu :
a. Kekerasan
Leonard Eron, seorang ilmuwan senior di Universitas Michigan, mengatakan bahwa
televisi bertanggung jawab sebesar 10% terhadap kekerasan yang dilakukan remaja.
Remaja yang sering menonton kekerasan yang ditayangkan di televisi umumnya akan
memiliki kelakuan yang agresif. Tayangan kekerasan di televisi kebanyakan tidak nyata
(misalnya, film kekerasan yang menggunakan teknologi komputer) dan tidak
memberikan akibat dan konsekuensi dari adegan tersebut: anak-anak kebanyakan
menjadi tidak peka kepada kekerasan yang mereka lihat di TV karena mereka tidak
melihat adanya hukuman dan akibat dari tindakan tersebut. Remaja mungkin saja bisa
menirukan tindakan kekerasan yang mereka lihat di TV. Universitas Michigan mencatat
bahwa separu dari remaja Amerika menyaksikan sekitar 200,000 kekerasan dan 16,000
pembunuhan di TV dalam usia 18 tahun. Walaupun memang bukan hanya kekerasan di
televisi yang menjadi penyebab kekerasan remaja, namun tetap saja memiliki kontribusi
dalam hal ini.
b. Kesehatan
Televisi memiliki pengaruh terhadap kesehatan dan perkembangan remaja. Waktu yang
dihabiskan untuk menonton program di televisi tidak memerlukan banyak energi. Salah
satu penyebab kelebihan berat badan pada remaja atau obesitas, yang merupakan akibat
dari gaya hidup menonton TV berlebihan. Remaja yang tidak memiliki kegiatan olah
raga, bermain di luar, atau melakukan kegiatan di luar rumah, biasanya kebiasaan ini
terbawa sampai mereka dewasa. Media Awareness Network menyatakan bahwa iklan
televisi mendorong remaja untuk membeli makanan cepat saji atau junk food.
Pemasarannya di televisi sering diarahkan untuk remaja. Iklan yang memasarkan produk
makanan sehat hanya mencapai empat persen dari semua iklan.
c. Perkembangan Otak
Pengaruh televisi terhadap perkembangan otak dan kinerja otak dari mereka sejak anak-
anak akan berpengaruh sampai remaja. Universitas Michigan mengatakan bahwa anak-
anak dibawah tiga tahun yang sudah diberikan tontonan TV oleh orang tuanya akan
memiliki efek perkembangan anak. Begitu pula dengan semangat untuk belajar, mereka
akan lebih memilih menonton televisi. Belajar memerlukan kemampuan pemahaman
dari otak. Remaja yang menonton TV berlebihan tidak sedikit yang memiliki masalah
dalam pelajaran.
d. Tindakan Seksual
Muatan seks dalam program televisi dan iklannya telah memberikan pengaruh yang kuat
pada remaja. Televisi dapat menjadi alat yang mendidik remaja tentang penyakit-
penyakit akibat seks bebas dan kehamilan dini pada remaja perempuan. Namun, televisi
juga bisa menjadi bumerang untuk mendukung dan mempengaruhi remaja tentang
tindakan seksual pada usia dini. The Media Awareness menetapkan bahwa tiga dari
empat program di televisi mengandung program yang hanya pantas ditonton orang
dewasa. Parents-TV menyatakan bahwa 62% remaja mengaku bahwa tayangan seks di
TV mempengaruhi mereka untuk melakukan hubungan seks di usia dini.

4. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa fenomena maraknya teknologi
komunikasi massa yang salah satunya adalah televisi, dimana setiap orang dapat
melihat, mendengar, dan mungkin akan meniru apa yang mereka tonton di TV, hal ini
tanpa banyak orang tua sadari sangat berpengaruh terhadap anak mereka, khususnya
anak-anak dan remaja yang memiliki kemampuan untuk meniru dan mudah terpengaruh.
Ada beberapa pengaruh negatif dari televisi, yaitu: Kekerasan, banyaknya tindakan
kekerasan oleh para remaja juga tidak luput dari kontribusi program televisi yang
seharusnya tidak dilihat oleh anak-anak dan remaja. Tidak terjaganya kesehatan yang
seharusnya pada usia dinilah pentingnya kesehatan untuk diajarkan pada anak,
Perkembangan otak mempengaruhi prestasi belajar di usia dini, apabila perkembangan
otak tersebut sudah bermasalah sejak dini, maka akan sangat sulit untuk dipulihkan. Dan
tindakan seksual, banyak seks bebas, hamil di luar nikah, dan berbagai penyakit kelamin
juga disebabkan karena program televisi yang tidak mendidik dan hanya mementingkan
ratingnya saja.

5. DAFTAR PUSTAKA
Meolong, L.J., 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosada Karya,
Bandung.
Nawawi, H., 2001, Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta, Gadjah Mada
University Press.
University OF Michigan Health System:Television and Children,
http://www.med.umich.edu/yourchild/topics/tv.htm, diakses pada tanggal 03 July
2014.
Parental Television Council : Fact And Statistic,
http://www.parentstv.org/ptc/facts/mediafacts.asp, diakses pada tanggal 3 juli 2014.
Media Awareness Network: Televisions Impack On Kids, http://mediasmarts.ca/, diakses
pada tanggal 4 juli 2014.

Anda mungkin juga menyukai