Anda di halaman 1dari 3

Sampah

Sampah merupakan salah satu penyebab tidak seimbangnya lingkungan hidup, yang umumnya terdiri dari
komposisi sisa makanan, daun, plastik, kain bekas, karet dan lain - lain. Bila dibuang dengan cara ditumpuk saja
maka akan menimbulkan bau dan gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Bila dibakar akan
menimbulkan pengotoran udara. selain itu tradisi membuang sampah disungai dapat mengakibatkan
pendangkalan yang demikian cepat, banjir juga mencemari sumber air permukaan karena pembusukan
sampah tersebut. Jadi pada kenyataannya sampah telah mencemari tanah, badan air dan udara dalam kota.

Secara umum, sampah padat dapat dibagi 2, yaitu sampah organik (biasa disebut sampah basah) dan sampah
anorganik (sampah kering). Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang
diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah
diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik, misalnya
sampah dari dapur, sisa tepung, sayuran, kulit buah, dan daun.

Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari
proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat
anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan
dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol
plastik, tas plastik, dan kaleng.
Kertas, koran, dan karton merupakan pengecualian. Berdasarkan asalnya, kertas, koran, dan karton termasuk
sampah organik. Tetapi karena kertas, koran, dan karton dapat didaur ulang seperti sampah anorganik lain
(misalnya gelas, kaleng, dan plastik), maka dimasukkan ke dalam kelompok sampah anorganik.
Jenis sampah anorganik rata-rata membutuhkan waktu yang lama agar dapat hancur. Seperti kertas yang
membutuhkan waktu 2-5 bulan, filter rokok 10-12 tahun, kantong plastik 10-20 tahun, kulit sepatu 25-40
tahun, pakaian/nylon 30-40 tahun, plastik 50-80 tahun, alumunium 80-100 tahun, dan yang tidak dapat
hancur adalah jenis sterofoam.

Dampak Sampah Terhadap Manusia dan Lingkungan

Sudah kita sadari bahwa pencemaran lingkungan akibat perindustrian maupun rumah tangga sangat
merugikan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui kegiatan perindustrian dan
teknologi diharapkan kualitas kehidupan dapat lebih ditingkatkan. Namun seringkali peningkatan teknologi
juga menyebabkan dampak negatif yang tidak sedikit.

a. Dampak terhadap Kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol)
merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan
anjing yang dapat menimbulkan penyakit.

Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan
pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever)
dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit
yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernakan
binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.
Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat
mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang
dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.

b. Dampak terhadap Lingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme
termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya
ekosistem perairan biologis.

Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti
metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.

c. Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi
Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi
masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-
mana.
Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.
Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat.
Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit)
dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas).
Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak
bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.
Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti
tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau
tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu
lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.

Prinsip-prinsip Produksi Bersih adalah prinsip-prinsip yang juga bisa diterapkan dalam keseharian, misalnya,
dengan menerapkan Prinsip 4R, yaitu:
1. Reduce (Mengurangi); sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang kita pergunakan.
Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
2. Re-use (Memakai kembali); sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari
pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu
pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.
3. Recycle (Mendaur ulang); sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang.
Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri non-formal dan industri
rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain. Teknologi daur ulang, khususnya bagi
sampah plastik, sampah kaca, dan sampah logam, merupakan suatu jawaban atas upaya memaksimalkan
material setelah menjadi sampah, untuk dikembalikan lagi dalam siklus daur ulang material tersebut.
4. Replace ( Mengganti); teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang yang hanya bisa
dipakai sekalai dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-
barang yang lebih ramah lingkungan, Misalnya, ganti kantong keresek kita dnegan keranjang bila
berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa didegradasi secara alami.

Tehnik-teknik yang dapat digunakan untuk menajemen pengelolaan sampah adalah sebagai berikut:

Pengkomposan, Cara pengkomposan merupakan cara sederhana dan dapat menghasilkan pupuk
yang mempunyai nilai ekonomi. Sampah biologis, basah atau organik dapat dijadikan kompos dengan
cara menimbun sampah tersebut di tanah untuk jangka waktu tertentu hingga membusuk.
Sanitary Landfill, Metode ini hampir sama dengan penumpukan, tetapi cekungan yang telah penuh
terisi sampah ditutupi tanah, namun cara ini memerlukan areal khusus yang sangat luas.
Pangan dan Makanan Ternak, Sampah yang berupa buah-buahan dan sayur-sayuran yang belum
sepenuhnya rusak dapat dijadikan makanan ternak atau binatang lain yang dikembangbiakkan.
Open dumping, Open dumping adalah teknik atau metode pengelolaan sampah yang dilakukan di TPA
hanya dengan menumpuk sampah dihamparan tanah yang luas dan selanjutnya tidak dilakukan
pengelolaan khusus.
Incineration / Incinerator, Metode incineration adalah pembakaran sampah baik dengan cara
sederhana maupun modern secara masal. Teknologi ini memungkinkan hasil energi pembakaran
diubah menjadi energi listrik.





Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

Mengapa Sampah Harus Dipilah?
o Sampah yang dipilah dengan benar akan memberi nilai tambah (manfaat), baik ekonomi maupun kesehatan
o Pemilahan harus dilakukan agar sember makanan (daging, buah-buahan, dan sayuran) terhindar dari
kandungan logam berat (timbal, seng, raksa, alumunium, besi, dll)
o Kompos yang berasal dari sampah organik yang tercemar logam berat, jika diserap tanaman akan
menghasilkan buah dan sayur yang mengandung logam berat. Logam berat pada buah dan sayuran dapat
menyebabkan kanker.
o Logam berat jika termakan oleh hewan akan menyababkan seluruh bagian hewan tersebut mengandung
logam berat (misal: daging, tulang, susu, dll)
o Logam berat termasuk B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya) mempunyai sifat karsinogen (penyebab penyakit
kanker), mutagenik (penyebab mutasi gen), Neurologis (mempengaruhi Syaraf), dan Fisiologi (perubahan
fisik) Bagaimana Cara Agar Sampah Bernilai Ekonomi?

Dengan melakukan pemilahan sampah
o Pemilahan dapat mencegah sampah kering yang memiliki nilai jual menjadi kotor karena tercampur sampah
basah (sisa makanan basi) atau tercemar sampah B3 sehingga menurunkan nilai jual
o Sampah kering yang sudah dipilah dapat dijual kepada pengumpul barang bekas, atau digunakan kembali
o Sampah basah yang sudah dipilah dapat dibuat kompos

Apa Yang Dihasilkan Dari Pemilahan Yang Benar?
o Sampah basah (organik/sampah yang mudah membusuk) diolah menjadi kompos dan pakan ternak
o Sampah kering (anorganik) bisa dijual kembali untuk didaur ulang (Recycle) atau digunakan kembali
(Reuse)
o Mengurangi volume sampah (Reduce) yang dibuang ke TPS/TPA, sehingga memperpanjang umur pakai
Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Bagaimana Cara Memilah Sampah Dengan Benar?
Mudah sekali:
o Sampah dipilah langsung dari sumbernya (dapr, kantor, taman, dan jalan)
o Pilah sampah kering dan basah pada dua tempat
o Tiriskan sisa makanan berkuah & buang ampasnya ke tempat sampah organik. Akan lebih baik jika
o sampah organik tersebut dimasukkan kedalam komposter untuk dijadikan kompos yang baik bagi tanaman
o Pilah sampah yang temasuk B3 dan pisahkan pada tempat khusus Hal Paling Penting Dalam Mengurus
Sampah Kita

Jangan Membakar Sampah
Racun di dalam sampah akan mencemari udara yang kita hirup setiap saat dan dapat membuat kita sakit.
Jangan Mengubur Sampah
Racun yang ada di dalam sampah akan meresap atau merembes ke dalam tanah dan mencemari air tanah
begitu juga lingkungan disekitarnya. Hal ini dapat merusak semua mahluk hidup de daerah itu.
Jangan Membuang Sampah Sembarangan
Racun di dalam sampah akan mencemari lingkungan sekitar, menyumbat saluran air dan sungai, juga
mengganggu pemandangan.
Tahukah Anda?

o Alam memerlukan waktu 100 tahun untuk mengurai sampah plastik, styrofoam, spon, dan sejenisnya
o Membakar plastik dapat menyebabkan lepasnya racun berbahaya ke udara yang kita hirup yang dapat
menyebabkan masalah serius pada kesehatan kita, termasuk melemahkan sistem kekebalan tubuh dan
kanker paru-paru
o Timbulnya bau busuk sampah dan larva lalat (belatung) dari sampah basah (sampah organik). Akan tetapi
dengan pengolahan sampah yang benar, sampah organik dapat dipakai untuk kompos yang baik bagi
tanaman dan memperbaikik struktur tanah (meningkatkan kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan
air serta menambah unsur zat hara) Mencoba Berhitung

Anda mungkin juga menyukai