Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN
Salah satu massa pada pelvis yang sering dijumpai pada wanita usia reproduktif
adalah mioma uteri. Mioma uteri merupakan tumor jinak yang sebagian besar terdiri dari
otot polos. Dalam kepustakaan dikenal juga istilah fibromioma, leiomioma, atau fibroid.
Menurut perkiraan frekuensi myoma uteri dalam kehamilan dan persalinan berkisar 1%,
dengan menyisihkan myoma kecil yang tidak terdeteksi, sedangkan menurut Merill,
insiden myoma uteri selama kehamilan bervariasi antara .!% " #.$%.
%tiologi pasti dari tumor ini hingga kini belum diketahui secara jelas. Mioma
tidak terdeteksi sebelum pubertas dan berespon terhadap hormon, umumnya tumbuh
hanya selama usia reproduksi. Mioma yang diameternya kecil dari & cm jarang
mengalami degenerasi selama kehamilan, sedangkan mioma yang diameternya lebih dari
' cm erat hubungannya dengan tingginya insiden komplikasi mioma dalam kehamilan.
(kuran mioma akan terus membesar selama kehamilan, karena peningkatan dari
hormon esterogen. )ejala dari mioma bervariasi tergantung dari ukuran, jumlah, dan
lokasinya. *ebanyakan wanita dengan mioma bersifat asimtomatis+ gejala muncul dalam
1,-% wanita yang menderita penyakit ini. Myoma dapat menimbulkan nyeri dan sering
terjadi persalinan preterm.
.enatalaksanaan mioma dalam kehamilan biasanya adalah menunggu dan
tindakan operasi pengangkatan mioma itu umumnya dilakukan setelah persalinan.
.ertimbangan untuk melakukan pengangkatan mioma dalam kehamilan didasarkan pada
ukuran mioma dan gejala yang dikeluhkan pasien.


1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Mioma uteri merupakan tumor jinak yang terdiri dari otot polos dan jaringan ikat
fibrus. Merupakan struktur yang padat, memiliki pseudokapsul, dan membentuk nodul
kecil maupun besar yang dapat diraba pada dinding otot uterus tumor ini sering juga
disebut fibroid, leiomyoma, atau fibromioma. /umor ini merupakan tumor jinak dan
massa pada uterus yang paling sering ditemui pada pelvis wanita. Mioma ini bisa muncul
single/tunggal, tapi lebih sering dijumpai multipel serta memiliki ukuran yang bervariasi
mulai dari ukuran mikroskopik 1 mm sampai dengan ukuran yang besar yakni $ cm, dan
mengisi hampir seluruh ruang abdomen.
2.2 Insiden
Myoma uteri merupakan jenis tumor pelvic yang paling sering ditemukan. 0nsiden
tertinggi dari mioma ini dijumpai pada wanita usia reproduksi antara !,-& tahun, dimana
angka insiden yang lebih tinggi dijumpai pada wanita berkulit hitam daripada wanita
berkulit putih, yakni sebesar !,12 lipat lebih tinggi. 0nsiden meningkat dengan
pertambahan umur, menurun pada wanita yang baru melahirkan, kemungkinan meningkat
dengan peningkatan 3M0 dan menurun pada perokok. 4esikonya juga meningkat dengan
diet yang tinggi kalori dan berkurang dengan diet yang tinggi sayuran hijau. /umor ini
tidak terdeteksi sebelum pubertas dan merupakan tumor yang pertumbuhannya
tergantung pada hormon.
3erdasarkan otopsi, 5ovac menemukan $#% wanita berumur diatas !& th
menunjukkan adanya myoma. .eneliti yang lain menyebutkan myoma uteri mencapai
-% dari wanita setelah berumur !& th. Diperkirakan lebih banyak lagi wanita yang
menderita mioma yang kecil tapi tidak terdeteksi.
Menurut perkiraan frekuensi myoma uteri dalam kehamilan dan persalinan
berkisar 1%, dengan menyisihkan myoma kecil yang tidak terdeteksi, sedang menurut
Merill, insident myoma uteri selama kehamilan bervariasi antara .!% " #.$%.
$
Mioma uteri adalah tumor jinak yang berpotensi menjadi ganas walaupun jarang,
mioma uteri dapat mengalami transformasi ganas kurang dari ,&%. Monta6ue dkk
7dikutip dari 8allach9 melaporkan bahwa dari 1!. kasus mioma uteri, terdapat !'
kasus 7,$1%9 memperlihatkan perubahan ganas. Sedangkan :orscaden dan singh
7dikutip dari 8allach 9 melaporkan ,1!% dari mioma uteri.
2.3 Etiopatogenesis
Mioma merupakan tumor jinak yang terdiri dari sel otot polos yang berproliferasi
lokal dan terdapat akumulasi dari matriks ekstraseluler. .enyebab pasti dari terjadinya
mioma uterus sampai saat ini belum diketahui dengan jelas, diperkirakan sumber;asal dari
dari mioma ini bukan dari elemen otot yang matang, melainkan dari tipe sel yang imatur
7genitoblas9 dari jaringan otot uterus ataupun otot polos pembuluh darah disekitar uterus.
.enelitian sitogenetik menunjukkan bahwa mioma muncul dari satu sel otot polos
neoplastik+ mioma merupakan tumor monoklonal yang berasal dari mutasi somatik.
<ariasi dari abnormalitas kromosom yang melibatkan beberapa kromosom 7terutama
kromosom 1$9 telah dapat diidentifilasi dan menimbulkan pendapat bahwa terdapat
peranan genetik dalam patogenesis tumor ini, dimana proses yang bertanggung jawab
terhadap transformasi neoplastik ini belum diketahui dengan jelas, namun diduga
estrogen dibutuhkan untuk terjadinya mutasi ini.
1
Dilihat dari mekanisme etiologinya, terdapat faktor,faktor yang berpengaruh
terhadap pertumbuhan mioma ini, antara lain progesteron, estrogen, dan Peptide Growth
Factor 7.)=9. .rogesteron dapat meningkatkan aktivitas mitosis dari mioma, namun
mekanisme dan faktor pertumbuhan yang terlibat belum jelas, selain itu progesteron juga
menyebabkan pembesaran tumor dengan jalan menstimulasi produksi apoptosis-
inhibiting protein yang berakibat pada penurunan apoptosis dari tumor. Sedangkan
estrogen berpengaruh terhadap pembesaran tumor dengan meningkatkan produksi
matriks ekstraseluler, dimana mioma mengandung reseptor estrogen dengan konsentrasi
yang lebih tinggi daripada miometrium sekitarnya, namun lebih rendah dibandingkan
endometrium.
!
3ukti,bukti yang menunjukkan peranan estrogen sebagai promotor pertumbuhan
mioma antara lain >
, Mioma jarang ditemukan sebelum pubertas dan berhenti pertumbuhannya setelah
menopause
, Mioma yang baru jarang muncul setelah menopause
, Sering terdapat pertumbuhan yang cepat dari mioma selama kehamilan
, )n4? agonis menyebabkan lingkungan yang hipoestrogenik yang berakibat pada
reduksi tumor maupun ukuran uterus
.enelitian lebih lanjut menunjukkan adanya keterlibatan .)= 7yakni Epidermal
Growth Factor/%)=, insulin-like growth factor, platelet-derived growth factor) dalam
regulasi pertumbuhan mioma, dimana %)= merangsang sintesis D5@ pada mioma dan
sel miometrium, sedang estrogen memacu efek tersebut melalui %)=. Selain faktor,faktor
hormonal tersebut, terdapat juga faktor lokal yang mempengaruhi variasi besar tumor dan
tingkat pertumbuhannya, antara lain suply darah, kedekatannya dengan tumor lain, dan
perubahan degeneratif. Sedangkan faktor resiko terjadinya mioma ini antara lain
multipara, obesitas, riwayat keluarga, ras asli @frika.
2.4 Kaa!teisti!
Mioma biasanya memiliki ciri tersendiri, bersifat multiple, dan berlobulasi bulat
ataupun ireguler. /umor ini memiliki pseudokapsul yang menutupinya dan secara jelas
dibatasi dengan miometrium sekitarnya. Mioma ini dapat dienukleasi secara mudah dari
jaringan miometrium sekelilingnya. .ada pemeriksan makros dengan potongan
transversal, tumor ini tampak buff-colored, bulat, halus, dan biasanya padat. Secara
umum, tumor ini berwarna lebih terang dibandingkan miometrium.
1,!
a. *lasifikasi
3erdasarkan lokasinya pada uterus, mioma dapat dibedakan menjadi beberapa
macam, yakni >
Mioma intramural;interstisial > merupakan bentuk yang paling umum;sering
terjadi. Mioma ini terdapat di dinding uterus di antara serabut miometrium,
berbentuk nodul berkapsul yang terisolasi dalam berbagai ukuran. /umor ini
dapat menimbulkan distorsi dari ruang uterus atau permukaan luar uterus,
-
dimana jika tumor ini muncul single;tunggal dapat menyebabkan pembesaran
uterus yang simetris.
Mioma submukosum > berada di bawah endometrium dan tumbuh menonjol
ke dalam rongga uterus, serta mengadakan perlekatan dengan uterus melalui
pedicle;tangkai dan dapat tumbuh menjadi polip, kemudian dilahirkan melalui
saluran serviks 7myoma geburt9. /umor ini sering dihubungkan dengan
abnormalitas dari susunan endometrium dan dapat menyebabkan terjadinya
perdarahan.
Mioma subserosum > apabila tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol
pada permukaan uterus, diliputi oleh serosa. Mioma subserosum ini dapat
tumbuh di antara kedua lapisan ligamentum latum menjadi mioma intra
ligamenter. Mioma subserosum dapat pula tumbuh menempel pada jaringan
lain misalnya ke ligamentum atau omentum dan kemudian membebaskan diri
dari uterus, sehingga disebut wandering/parasitic myoma
b. .atologi
)ambaran Makroskopik > Mioma merupakan tumor padat dengan
pseudokapsul, memiliki batas yang jelas dengan miometrium sekitarnya.
.seudokapsul sendiri bukan kapsul yang sesungguhnya, melainkan dihasilkan
dari kompresi fibrus dan jaringan otot pada permukaan tumor. *arena
vaskularisasinya berlokasi di perifer, bagian sentral dari tumor ini mudah
mengalami perubahan degeneratif. .ada permukaan potongan, tumor ini
halus, padat, dan biasanya berwarna putih kemerahan tergantung dari
vaskularisasinya.
)ambaran Mikroskopik > Mioma terdiri atas berkas otot polos dan jaringan
ikat fibrus yang tersusun seperti konde;pusaran air 7whorl like pattern9,
dengan pseudokapsul yang terdiri dari jaringan ikat longgar yang terdesak
karena pertumbuhan sarang mioma. /erdapat sedikit struktur vaskular dan
mitosis yang jarang.
c. .erubahan degeneratif
3erbagai variasi perubahan degeneratif dapat muncul pada mioma yang
akhirnya dapat menyebabkan perubahan pada gambaran mikroskopis dan
&
makroskopis dari tumor. Sebagian besar perubahan ini tidak tampak secara
signifikan dengan sedikit efek pada gambaran maupun gejala klinisnya.
.erubahan degeneratif ini muncul karena terjadi perubahan pada sirkulasi 7baik
arteri maupun vena9, atrofi postmenopause, infeksi, atau bisa juga merupakan
akibat dari transformasi maligna;keganasan. @dapun perubahan degeneratif
tersebut antara lain >
@trofi> sesudah menopause ataupun sesudah kehamilan mioma uteri menjadi
kecil.
Degenerasi hialin> perubahan ini sering terjadi terutama pada penderita
berusia lanjut. /umor kehilangan struktur aslinya menjadi homogen. Dapat
meliputi sebagian besar atau hanya sebagian kecil daripada tumor, seolah,olah
memisahkan satu kelompok serabut otot dari kelompok lainnya.
Degenerasi kistik> dapat meliputi daerah kecil maupun luas, di mana sebagian
dari mioma menjadi cair, sehingga terbentuk ruangan,ruangan yang tidak
teratur berisi seperti agar,agar, dapat juga terjadi pembengkakan yang luas dan
bendungan limfe sehingga menyerupai limfangioma. Dengan konsistensi yang
lunak ini tumor sukar dibedakan dari kista ovarium atau suatu kehamilan.
Degenerasi membatu calcireous degeneration)> terutama terjadi pada wanita
berusia lanjut oleh karena adanya gangguan dalam sirkulasi. Dengan adanya
pengendapan garam kapur pada sarang mioma maka mioma menjadi keras
dan memberikan bayangan pada foto 4ontgen.
Degenerasi merah carneous degeneration)> perubahan ini biasanya terjadi
pada kehamilan dan nifas. .atogenesis> diperkirakan karena suatu nekrosis
subakut sebagai gangguan vaskularisasi. .ada pembelahan dapat dilihat
sarang mioma seperti daging mentah berwarna merah disebabkan oleh pigmen
hemosiderin dan hemofusin. Degenerasi merah tampak khas apabila terjadi
pada kehamilan muda disertai emesis, haus, sedikit demam, kesakitan, tumor
pada uterus membesar dan nyeri pada perabaan. .enampilan klinik ini seperti
pada putaran tangkai tumor ovarium atau mioma bertangkai.
Degenerasi lemak> jarang terjadi, merupakan kelanjutan degenerasi hialin.
A
.ada kehamilan ukuran mioma cenderung membesar akibat adanya edema dan
berdegenerasi namun bukan akibat peningkatan proses proliferasi. Selain itu kehamilan
sendiri dapat menyebabkan perubahan pada mioma uteri antara lain > tumor tumbuh lebih
cepat terutama bulan,bulan pertama, terjadi degenerasi merah pada waktu hamil maupun
nifas dan dapat juga mengalami torsi dengan gejala,gejala sindroma abdomen akut
walaupun jarang.
Mioma uteri yang mengalami degenerasi mirip dengan tumor ovarium dalam
kehamilan dan seorang ahli obstetri harus waspada terhadap DD ini. (S) mungkin bisa
digunakan digunakan untuk mengevaluasi ukuran , jumlah, posisi, lokasi , hubungannya
dengan plasenta dan structur echogenicnya, tetapi ini bisa jadi sulit untuk membedakan
massa komplek dari ovarium dengan mioma yang mengalami degenerasi.
Mioma yang diameternya kecil dari & cm jarang mengalami degenerasi selama
kehamilan, sedangkan mioma yang diameternya lebih dari ' cm erat hubungannya
dengan tingginya insiden komplikasi mioma dalam kehamilan.
(kuran mioma akan terus membesar selama kehamilan, karena peningkatan dari
hormon esterogen. Dapat menimbulkan nyeri dan sering terjadi persalinan preterm.
Degenerasi merah atau hialin mungkin ditemui dengan nyeri yang terlokalisir
ataupun menjalar, demam dan peningkatan jumlah sel darah putih. .ada kebanyakan
kasus degenerasi merah pada pemeriksaan (S) tampak ruang kistik pada mioma 7Bev,
/oaff et al., 11'# + %2acoustos

and 4osati, 111! 9.
2." #e$a%a !%inis
)ejala dari mioma bervariasi tergantung dari ukuran, jumlah, dan lokasinya.
*ebanyakan wanita dengan mioma bersifat asimtomatis+ gejala muncul dalam 1,-%
wanita yang menderita penyakit ini. @dapun gejala yang mungkin timbul antara lain >
a. .erdarahan uterus abnormal. Merupakan gejala yang paling sering
dihubungkan dengan mioma uteri, muncul hingga C!% wanita yang menderita
penyakit ini. /ipe perdarahan yang muncul adalah menorrhagia, perdarahan
berlebih saat periode menstruasi 7DC' ml9. .eningkatan aliran biasanya muncul
secara gradual, tapi perdarahan dapat menyebabkan anemia. Mekanisme pasti
terjadinya peningkatan perdarahan tidak jelas. =aktor,faktor yang mungkin antara
#
lain nekrosis permukaan endometrium yang ada diatas mioma submukosa+
gangguan kontraksi otot uterus bila terdapat mioma intramural yang luas+
peningkatan luas area permukaan kavitas endometrium+ dan perubahan
mikovaskulatur endometrium.
b. 5yeri. Mioma yang tidak berkomplikasi biasanya tidak menyebabkan
nyeri. 5yeri akut dihubungkan dengan fibroid, biasanya disebabkan oleh torsi
pedunculated myoma atau infark yang progresif menjadi degenerasi carneous
dalam mioma. 5yeri biasanya seperti nyeri kram, bila mioma submukosum dalam
kavitas endometrium bertindak sebagai benda asing. 3eberapa pasien dengan
mioma intramural mengeluhkan dismenore yang muncul lagi setelah beberapa
tahun periode menstruasi bebas nyeri.
c. /ekanan. 3egitu mioma membesar, akan memberi rasa seperti rasa berat
pada pelvik atau gejala tekanan pada struktur,struktur disekitarnya.
Sering kencing, adalah gejala yang sering muncul bila mioma
yang tumbuh menyebabkan penekanan pada kandung kencing.
4etensi urin, jarang terjadi, biasanya terjadi bila pertumbuhan
mioma menybabkan uterus retroversi terfiksasi yang mendorong serviks ke
anterior dibawah simfisis pubis di area sudut uretrovesikuler posterior.
%fek tekanan mioma asimtomatis biasanya disebabkan oleh
ekstensi laterla atau mioma intralegamen, yang menyebabkan obstruksi ureter
unilateral dan hidronefrosis.
*onstipasi dan susah defekasi dapat disebabkan oleh mioma
posterior yang besar.
*ompres vaskulatur pelvis oleh uterus yang membesar dengan
hebat dapat menyebabkan varicositis atau edema ekstremitas bawah.
d. )angguan reproduksi. 0nfertilitas dapat terjadi bila mioma mempengaruhi
transportasi tuba normal atau implantasi ovum yang terfertilisasi.
Mioma intramural besar yang berlokasi di kornu dapat
menutup pars interstisialis tuba.
.erdarahan kontinyu pada pasien dengan mioma
submukosum dapat mengganggu implantasi+ endometrium diatas mioma
'
dapat tidak mengalami fase,fase seperti endometrium normal, sehingga
merupakan permukaan yang tidak baik untuk implantasi.
/erdapat peningkatan insiden abortus dan kelahiran
prematur pada pasien dengan mioma submukosum atau intramural.
e. *elainan berhubungan dengan kehamilan. Mioma uteri pada ,!%,#,$%
kehamilan biasanya muncul sebelum konsepsi dan dapat meningkat ukurannya
selama gestasi.
0nsiden abortus spontan lebih tinggi pada wanita dengan
mioma, tetapi mioma merupakan penyebab abortus yang tidak biasa.
*elahiran prematur dapat meningkat pada wanita dengan
mioma
Dalam trimester ketiga, mioma dapat menjadi faktor
penyebab malpresentasi, obstruksi mekanik, keterlambatan pertumbuhan intra
uterin atau distosia uteri. Mioma,mioma yang besar pada segmen bawah
uterus dapat menghalangi penurunan bagian presentasi janin dan pada kala 000
dapat terjadi retensio plasenta. Mioma intramural dapat mempengaruhi
kontraksi uterus dan persalinan normal.
.erdarahan .ost .artum 7?..9 lebih sering terjadi pada pasien dengan mioma
uteri
2.& Pe'ei!saan
a. .emeriksaan =isik
Diagnosis mioma uteri dapat ditegakkan 1&% dari hasil pemeriksaan fisik.
(kuran uterus diukur sesuai dengan ukuran gestasi dan ditentukan dengan
pemeriksaan abdomen dan pelvik.
.emeriksaan @bdominal
Mioma uteri dipalpasi sebagai tumor yang ireguler, noduler, menonjol ke
dinding anterior abdomen, dan biasanya padat serta kencang saat dipalpasi+
apabila ada edema akan terasa lembek, begitu juga bila ada sarkoma,
kehamilan, atau perubahan degeneratif.
1
.emeriksaan .elvik
/emuan yang paling sering adalah pembesaran uterus+ ukuran uterus biasanya
asimetris dan ireguler. (terus biasanya bergerak bebas kecuali bila ada residu
.0D. .ada mioma submukosum, pembesaran uterus biasanya simetris.
3eberapa mioma subserosum, sangat berbeda dari korpus uteri dan dapat
bergerak bebas, biasanya sering menunjukkan adanya tumor adneksa;ekstra
pelvis. Diagnosa mioma cervical atau mioma submukosum pedunculated
dapat dibuat pada tumor yang ekstensi ke kanalis cervicalis+ biasanya suatu
mioma submukosum dapat dilihat pada cervical os atau introitus.
b. %valuasi dan Studi Diagnostik
Studi diagnostik tambahan lain didasarkan pada presentasi individual dan
pemeriksaan fisik. .ada pasien asimtomatis dengan pemeriksaan fisik yang sesuai
dengan mioma, tidak perlu dilakukan studi diagnosis tambahan lain.
?emoglobin;?ematokrit + dilakukan pada pasien dengan
perdarahan vaginal yang berlebihan. (ntuk mengetahui tingkat kehilangan
darah dan keadekuatan penggantian.
.rofil koagulasi dan waktu perdarahan + dilakukan bila ada
riwayat diathesis perdarahan.
3iopsi endometrium + dilakukan pada pasien dengan
perdarahan uterus abnormal yang diperkirakan anovulatory atau beresiko
tinggi untuk hiperplasia endometrium.
b. .emeriksaan .enunjang. (S) secara akurat digunakan untuk menilai dimensi uterus,
lokasi mioma, interval pertumbuhan, dan anatomi adneksa. Mioma pada kehamilan
ditemukan melalui pemeriksaan (S) selama kontrol kehamilan untuk memonitor keadaan janin
.
@dalah tepat untuk melakukan (S) pelvik pada situasi saat pengambilan kesimpulan
dengan pemeriksaan fisik sulit atau kurang pasti+ bila pemeriksaan fisik suboptimal
seperti dalam kasus obesitas + atau adneksa patologi, tidak dapat dibedakan dengan
pemeriksaan fisik saja.
Dengan (S) akan tampak gambaran sedikit echogenik, massa intra uterin yang dapat
memperlihatkan gambaran berbenjol,benjol dari permukaan uterus atau
1
miometrium.dapat terjadi degenerasi darii mioma 7corneus, hialin, kistik dan degenerasi
merah 9 atau terjadi kalsifikasi dapat menyebabkan perubahan tampilan dari fibroid
7carneus, hyaline, cystic, hemorrhagic9.
2.( Diagnosis diffeensia%
a. *ehamilan
.ada fibroid dengan degenerasi kistik, uterus membesar dan lunak sehingga
memiliki penampakan klinis yang sama dengan kehamilan. 3erdasarkan
penampakan payudara, serviks yang lunak, tes kehamilan, dan (S)
menyingkirkan keraguan.
b. ?ematometra
Disebabkan oleh stenosis servikal dengan gejala uterus membesar, amenore
sekunder. (S) dan tes kehamilan dapat menyingkirkan hematometra.
c. @denomiosis
)ejala klinis hampir sama dengan mioma uteri. (terus dengan ukuran 1$ minggu
atau pembesaran ireguler uterus mengarah pada diagnosis fibroma. @denomiosis
cenderung lebih lunak. (S) dapat menegakkan diagnosis.
d. (terus bikornus
(ntuk menegakkan diagnosa dipakai histerogram, histeroskopi, dfan (S).
e. %ndometriosis
)ejala klinis hampir sama, tapi uterus dalam ukuran normal dan melekat dengan
massa pelvis.
f. *ehamilan ektopik
%ktopik yang kronik dengan pelvic hematocele dapat memberikan kesan fibroid,
dengan anamnesa yang baik dan (S) dapat menyingkirkan keraguan
g. .enyakit 4adang .anggul *ronik
4iwayat dan gejala klinis mungkin sama, tapi massa radang lebih lunak dan
uterus terfiksir dengan ukuran normal.
h. /umor jinak ovarium
11
Subserus atau pedunculated mioma mirip dengan tumor ovarium. (S) dapat
menunjukkan asal tumor tapi asal tumor yang sebenarnya diketahui dari
laparotomi.
i. /umor ganas ovarium
=ibroid dapat didiagnosa sebagai tumor ganas ovarium. Baparotomi perlu
dilakukan untuk menegakkan diagnosa.
j. *arsinoma %ndometrium
Dapat timbul bersamaan dengan mioma pada perempuan lanjut usia. .erlu
dilakukan kuretase untuk menyingkirkan keganasan.
k. Miomatous polip
.enonjolan ke dalam ostium uteri dapat menyerupai produk konsepsi dan kanker
serviks. 4iwayat penyakit dan biopsi dapat menegakkan diagnosa.
2.) Penata%a!sanaan
.enatalaksanaan mioma dalam kehamilan biasanya adalah menunggu dan
tindakan operasi pengangkatan mioma itu umumnya dilakukan setelah persalinan.
Miomektomi adalah pengambilan sarang mioma saja tanpa pengangkatan uterus.
/indakan ini dapat dikerjakan misalnya pada mioma submukosum pada myom geburt
dengan cara ekstirpasi lewat vagina. .engambilan sarang mioma subserosum dapat
mudah dilaksanakan apabila tumor bertangkai. @pabila miomektomi ini dikerjakan
karena keinginan memperoleh anak, maka kemungkinan akan terjadi kehamilan adalah
!,&%.
.erlu disadari bahwa $&,!&% dari penderita tersebut akan masih memerlukan
histerektomi. ?isterektomi adalah pengangkatan uterus, yang umumnya merupakan
tindakan terpilih. ?isterektomi dapat dilaksanakan per abdominam atau per vaginam.
Eang akhir ini jarang dilakukan karena uterus harus lebih kecil dari telor angsa dan tidak
ada perlekatan dengan sekitarnya. @danya prolapsus uteri akan mempermudah prosedur
pembedahan. ?isterektomi total umumnya dilakukan dengan alasan mencegah akan
timbulnya karsinoma servisis uteri. ?isterektomi supravaginal hanya dilakukan apabila
terdapat kesukaran teknis dalam mengangkat uterus keseluruhannya.
1$
Dari literatur medis dilaporkan peningkatan insiden miomectomy yang dilakukan
sewaktu sectio cesarea pada dekade terakhir. Sampai sekarang miomectomy yang
dilakukan dalam kehamilan masih kontoversi, namun masih ada juga yang berhasil
melakukan.
.ertimbangan untuk melakukan pengangkatan mioma dalam kehamilan
didasarkan pada ukuran mioma dan gejala yang dikeluhkan pasien. Bokasi mioma uteri
sub serosa memberikan kemudahan dalam melakukan enukleasi dan menutup dasar dari
mioma. ?iperkoagulasi pada kehamilan juga ikut memudahkan dalam proses hemostasis
sehingganya prosedur miomectomi pada kehamilan ini jadi lebih aman.
3erdasarkan pengalaman sebelumnya 7Bolis et all 111-9 membuat kriteria untuk
memutuskan miomektomi pada kehamilan adalah *
1. .ertumbuhan mioma yang cepat yang menyebabkan kurang nyaman
$. 5yeri perut yang hebat yang tidak respon dengan pengobatan konservatif
!. Farak mioma uteri dengan cofum endometrium lebih dari &mm.
-. /elah dilakukan konseling dengan pasien tentang resiko interfensi bedah ini
&. /indakan miomektomi dilakukan antara minggu 1&,11 kehamilan.
.ersalinan yang terhambat oleh adanya mioma uteri harus dilakukan seksio
sesarea. /etapi miomektomi tidak dilakukan kecuali mioma tersebut berada pada daerah
yang akan dilakukan insisi, karena dapat terjadi perdarahan yang hebat. @pabila tetap
akan dilakukan miomektomi maka sebaiknya dilakukan sekaligus histerektomi
Bace menyatakan bahwa jika tumor yang ditemukan pada saat operasi ukurannya
besar, maka operasi pengangkatannya sebaiknya dilakukan setelah &,A bulan pasca seksio
sesarea. ?owkins menyatakan bahwa pada hampir semua kasus adalah bijaksana untuk
menunda miomektomi sampai uterus mengalami involusi, sebaiknya setelah A bulan
setelah seksio sesarea.
*arena terjadi peningkatan vaskularisasi uterus selama kehamilan, resiko untuk
terjadi peradarahan dan angka kesakitan post operatif selama miomectomi. 3eberapa
laporan memperlihatkan miomectomi sewaktu S: bisa aman. Eang masih kontroversi
sampai sekarang adalah miomectomi yang dilakuan dalam kehamilan, beberapa kasus
dilaporkan aman melakukan miomectomi dalam kehamilan yang dikerjakan secara hati,
hati dan pada pasien yang terseleksi.
1!
Bolis et all, $! melaporkan hasil suatu studi penelitian terhadap luaran
kehamilan yang dilakukan miomectomi dalam kehamilannya yang dilakukan secara hati,
hati pada beberapa pasien terseleksi. Dari 1! pasien yang dilakukan miomectomi dalam
kehamilannya dengan berdasarkan pada karateristic mioma dan gejala yang ditimbulkan,
1$ 71$,!%9 dari kasus itu miomectomi berhasil dilakukan dan aman serta tanpa
komplikasi terhadap kehamilannya sampai aterm. Satu kasus mengalami kontraksi uterus
sehari setelah operasi dan tidak respon dengan pengobatan medical sehingga terjadi
abortus. Dari yang 11 kasus itu persaliannya diakhiri dengan S: elektif dengan
melahirkan bayi yang baik 7 33, $&,!'& gr @;S yang baik9. Serta satu kasus
dilakukan S: emergensi karena terjadi perdarahan karena plasenta previa. /idak ada
dilakukan transfusi darah dilakukan post operatif.
Boefler an 5oble 711#9 7dikutip dari 8ietfeld9 melaporkan 1;! dari 1' wanita
yang dilakukan miomektomi mengalami abortus pada kehamilannya, hanya -1 pasien
yang melahirkan anak hidup dimana $&% diantarannya melalui seksio.

7*atG et all, 11'1 9 melaporkan berhasil melakukan miomectomi pada kehamilan
1- minggu pada suatu mioma uteri pedunculated yang besar karena menimbulkan nyeri
yang hebat dan mengganggu pernafasan. .arks and 3arter juga mencatat miomectomi
kadang,kadang penting dilakukan jika ditemui tumor yang ukurannya besar dan
menimbulkan nyeri yang ekstrim.
Baparotomi dilakukan dibawah anastesi umum dengan insisi medial dalam
pengangkatan mioma hemostatis dilakukan secara hati,hati dan endometrium ditutup
dengan $ lapis jahitan terputus menggunakan vikril $. sebagian omentum dijaga
menutupi insisi uterus untuk menutupi sikatrik 7Bolis at all 111-> 8ittich at all $9.
Drain intra abdominal digunakan pada semua pasien dan dilepaskan sehari setelah
operasi. Fanin dimonitor dengan (S) segera setelah operasi untuk mengevaluasi
viabilitas janin. .asien diberi relaksan uteri selama - hari dan dikontrol # hari berikutnya.
3egitu selesai operasi pasien difollow up menggunakan (S) dengan interval $ minggu.
8alaupun terapi medicinal seperti analgetik, cairan dan antibiotik sering
digunakan pada sebagian besar pasien dengan nyeri perut yang berat atau peningkatan
ukuran mioma yang menyebabkan nyeri perut dan rasa tidak enak ,telah dilakukan dan
jika tidak berhasil waktunya untuk merencanakan miomectomi sebagai suatu pilihan.
1-
7*atG et al., 11'1 + 4ice et al.,

11'1 + ?asan et al., 111 + %2acoustos and 4osati, 111! +
Moise,

111! 9
2.+ Ko'p%i!asi
*omplikasi yang sering ditemui mioma dalam kehamilan adalah nyeri yang
merupakan suatu syndroma yang disertai dengan mual, muntah dan demam yang muncul
pada trimester kedua kehamilan atau awal trimester ketiga kehamilan. Sindroma ini
pertanda dari perubahan degenerativ dari mioma dan merupakan hasil dari insufisiensi
vaskuler karena tidak adekuatnya suplay darah. Mioma yang ukurannya kecil dari & cm
jarang mengalami degenerasi dalam kehamilan sedangkan yang berukuran lebih dari '
cm sering berhubungan dengan isiden yang tinggi menimbulkan komplikasi dalam
kehamilan.
3ahaya yang mungkin terjadi pada tindakan miomektomi pada kehamilan adalah
sulitnya mengatasi perdarahan, terutama bila enukleasi dilakukan pada daerah pembuluh
darah besar dari uterus atau pada daerah bekas implantasi plasenta.
*omplikasi yang sering terjadi tergantung pada
1. Bokasi antara mioma dan plasenta 7relatif9
$. Bokasi pada segmen bawah rahim
!. <olume 7C $ cc9
-. Struktur yang echogenic.
Dengan meningkatnya usia kehamilan dan frekuensi penggunaan (S) oleh ahli
obstetri akan ditemukan lebih banyak lagi komplikasi kehamilan oleh mioma uteri.
*omplikasi yang umum dari nyeri akibat mioma adalah suatu syndroma yang
biasanya terdiri dari mual, muntah dan demam yang biasanya ditemui pada trimester
kedua dan trimester tiga awal dari kehamilan. Syndroma ini ditandai perubahan
degeneratif dari mioma, dan akibat dari insufisiensi vaskuler yang disebabkan oleh tidak
adekuatnya suplay darah.
Mioma yang besar dapat menekan organ lain yang berdekatan dengannya seperti
kandung kemih dan usus yang menyebabkan penekanan dan rasa nyeri. 3iasanya mioma
akan mengalami involusi yang nyata setelah kelahiran
1&
@dapun komplikasi kehamilan dengan disertai mioma uteri menimbulkan proses
saling mempengaruhi.
.engaruh mioma terhadap kehamilan
*ehamilan dapat mengalami keguguran.
.ersalinan prematuritas.
*elainan letak janin
Distosia persalinan.
/ertutupnya saluran indung telur menimbulkan infentiritas.
.ada kala 000 dapat terjadi retensio plasenta
.endarahan ante partum
.endarahan post partum
*etuban pecah dini
*ehamilan %ktopik
0nersia uteri
.engaruh kehamilan terhadap mioma uteri
Mioma cepat membesar karena rangsangan estrogen.
*omplikasi utama yang terjadi selama kehamilan tergantung pada >
Bokasi dari fibroid pada plasenta
Bokasi segment bawah rahim
<olume atau ukuran 7lebih dari $cc9
Struktur ekogenik
*omplikasi lain yang berhubungan dengan myoma antara lain >
Beiomyomatosis intravena yang berhubungan dengan jantung
.otensi perubahan ke malignansi selama atau setelah kehamilan
1A
Hbstruksi uretra
Sepsis
.untiran yang mennyebabkan demam tanpa diketahui sumbernya
BAB III
LAP,-AN KASUS
3.1 Identitas
5ama > )usti *ompyang
.ekerjaan > .edagang
.ekerjaan suami > .etani
/empat lahir > )ianyar
(mur > & tahun
@lamat > 3r. Saba, 3lahbatuh, )ianyar
3angsa > 0ndonesia
@gama > ?indu
.endidikan > /amat SD
5omor registrasi > $-'-'
M4S > .kl. 11.& 8ita 711;1;$'9
3.2 Ana'nesis
*eluhan (tama > .erdarahan pervaginam banyak sejak D 1 bulan yang lalu.
.enderita datang ke 4S(D Sanjiwani )ianyar dengan rujukan dari dokter spesialis
kandungan dengan diagnosa mioma uteri pro laparotomi. .enderita mengeluh nyeri perut
hebat saat menstruasi sejak D A bulan yang lalu, setelah *3 pasang yang digunakan
penderita terlepas tanpa sengaja. *eluhan ini dirasakan sangat mengganggu aktivitas,
penderita tidak bisa bekerja dan harus berbaring di tempat tidur selama menstruasi. Sejak
saat itu juga, penderita mengeluh jumlah darah yang keluar saat menstruasi sangat
banyak, tidak seperti biasanya. .enderita harus sering mengganti pembalut dan setiap
harinya penderita menghabiskan 1 pembalut akibat banyaknya jumlah darah yang keluar.
1#
Darah yang keluar bergumpal,gumpal, berwarna merah agak kehitaman. *urang lebih
sejak 1 bulan terakhir ini penderita mengeluh mengeluarkan darah dari kemaluannya
secara terus menerus, menetap hingga sekarang. @walnya, A hari pertama penderita
merasakan nyeri yang hebat, namun setelah itu rasa nyeri tidak dirasakan lagi oleh
penderita. Dan saat ini darah yang keluar hanya berupa bercak darah sedikit. Selain itu,
penderita juga menyadari timbulnya benjolan pada perut diatas kemaluannya sejak D 1
bulan yang lalu, benjolan dirasakan makin membesar. 3enjolan padat kenyal dan tidak
nyeri. .enderita juga merasakan berat badannya turun sejak & bulan yang lalu, dan $& hari
terakhir ini badan tampak kuning pucat. .enderita mempunyai riwayat keputihan
berwarna kekuningan, gatal terutama saat menjelang menstruasi. 4iwayat kencing nanah
disangkal penderita, pusing, lemas, mata berkunang,kunang tidak dikeluhkan oleh
penderita. 3uang air kecil dan buang air besar tidak ada gangguan. 5afsu makan baik dan
tidak ada panas badan. 4iwayat menstruasi sebelumnya teratur tiap $& hari, lancar dan
tidak ada keluhan dismennore.
?.?/ 7?ari .ertama ?aid /erakhir9 > 1 " 1$ " $#
4iwayat Menstruasi > !enarche > $! tahun
Siklus haid > D $& hari sekali, teratur
Bama > - hari
*eluhan saat menstruasi hampir tidak pernah dirasakan oleh
penderita sebelumnya.
4iwayat .erkawinan > penderita menikah 12 dengan suami sekarang selama -! tahun.
4iwayat .ersalinan > @nak 0. .erempuan, ! thn, 33 tidak ditimbang, spt , di rumah.
@nak 00. .erempuan, $# thn, 33 tidak ditimbang, spt, di rumah.
4iwayat *ontrasepsi > penderita menggunakan *3 pasang Bestari 70(D9 sejak lahir
anak kedua hingga lepas sendiri A bulan yang lalu.
4iwayat @bortus > penderita tidak pernah mengalami abortus.
4iwayat .engobatan > penderita sempat memeriksakan diri ke bidan sebanyak $2
dengan keluhan nyeri hebat saat menstruasi dan diberi obat anti
nyeri serta penambah darah. 5amun keluhan muncul lagi setiap
menstruasi, sehingga sebulan yang lalu penderita memutuskan
periksa ke dokter spesialis kandungan dan dikatakan tidak ada
1'
masalah. *emudian tanggal 1' Fanuari $', penderita periksa
kembali ke dokter yang berbeda, dianjurkan untuk periksa
laboratorium dan dirujuk ke 4S(D Sanjiwani )ianyar.
4iwayat penyakit dahulu > keluhan ini baru pertama kali dirasakan penderita, riwayat
penyakit jantung, hipertensi, diabetes melitus, /3:, asma dan penyakit sistemik
disangkal penderita. 4iwayat operasi tidak ada.
4iwayat keluarga dan sosial > *eluarga penderita tidak ada yang mengalami penyakit
yang sama. .enderita merupakan keluarga kurang mampu yang bekerja sebagai
pedagang.
3.3 Pe'ei!saan .isi! *
Stat/s Pesent
*eadaan umum > Sedang
*esadaran > :ompos mentis
/anda <ital > /ekanan darah > 11;# mm?g
5adi > '2;menit
=rekuensi nafas > $2;menit
Suhu aksilla > !A,&
o
:
3erat badan > -',& kg
/inggi badan > 1&! cm
Stat/s #enea%is
Mata > @nemis 7 I;I 9, 0kterus 7 ,;, 9
/?/ > *esan normal
/hora2 >
Fantung > S1S$ tunggal, regular, murmur 7,9
.aru > <esikuler 7I;I9, 4honki 7,;,9, 8heeGing 7,;,9
@bdomen > J status ginekologis
<agina > J status ginekologis
%kstremitas > 7superior;inferior9 edema ,;,, hangat I;I
11
Stat/s #ine!o%ogis
@bdomen >
, 0nspeksi > perut bagian bawah tampak sedikit membesar
, @uskultasi > 3( 7I9 5ormal
, .alpasi > /inggi fundus uteri K pusat " simfisis,
padat, permukaan berdungkul, mobilitas terbatas
, .erkusi > 4edup pada abdomen bagian bawah
<agina >
, 0nspeksi > =l2 7I9, fl 7,9
, .emeriksaan dalam 7vagina9
<aginal /oucher 7</9 , 1';1;$' > =l2 7I9, =l 7,9
. L 7,9 licin
livide7,9
:(@= 3;: J 1A,1' mggu
@.:D taa
3.4 Pe'ei!saan Pen/n$ang
La0oatoi/'
Pe'ei!saan 1+ Jan 211) Sat/an
DA-AH -UTIN
83: #,A 1
!
;MB
43: $,A 1
A
;MB
?)3 -,! gr;dl
.B/ !!! 1
!
;MB
?:/ 1A,- %
3/ $N ,
:/ #N ,
Pe'ei!saan 1+ Jan 211) Sat/an
KI2IA DA-AH
)DS #' mg;dl
S)H/ 1 (;B
S)./ 1! (;B
(reum $!,1 mg %
*reatinin ,'$ mg;dl
$
@sam urat $,$ mg;dl
3." Diagnosis
3erdasarkan anamnesis riwayat perjalanan penyakit dan pemeriksaan ginekologik
ditegakkan diagnosis kerja mioma uteri I menstruasi I anemia gravis.
3.& -es/'e
.enderita, & tahun, ?indu, 3ali datang dengan rujukan dokter spesialis kandungan,
mengeluh perdarahan pervaginam banyak sejak D sebulan yang lalu. Darah yang keluar
terus menerus dan menetap hingga sekarang. Selain itu, penderita juga merasakan
timbulnya benjolan padat pada perut bawah, makin membesar dan tidak nyeri. *urang
lebih A bulan sebelumnya, *3 yang digunakan penderita lepas tanpa sengaja dan
semenjak itu penderita mengeluh darah yang keluar saat menstruasi sangat banyak, tidak
seperti biasanya. *eluhan ini juga disertai nyeri hebat saat menstruasi hingga
mengganggu aktivitas penderita. .enderita juga mengeluh badannya semakin kurus dan
pucat. .enderita mempunyai riwayat keputihan berwarna kekuningan, gatal terutama saat
menjelang menstruasi. 3@* dan 3@3 tidak ada gangguan. 4iwayat menstruasi teratur
tiap $& hari, selama - hari, lancar dan tidak ada keluhan dismennore. .enderita menikah
selama -! tahun dengan suami sekarang. 4iwayat persalinan, penderita mempunyai $
orang anak perempuan, masing,masing umur ! tahun dan $# tahun yang keduanya lahir
di rumah tanpa ditolong bidan atau dokter. .enderita pernah menggunakan *3 pasang
sejak anak kedua lahir hingga A bulan yang lalu. @bortus 7,9. 4iwayat pengobatan 7I9 ke
bidan sebanyak $2 dan ke dokter spesialis kandungan. 4iwayat penyakit sistemik tidak
ada. *eluhan ini baru pertama kali dan tidak ada anggota keluarga yang mengalami
penyakit yang sama. Dari pemeriksaan fisik didapatkan mata > anI;I, @bd > /fu K pusat,
simfisis, padat berdungkul, mobilitas terbatas, </ > =l2 7I9, =l 7,9, . L 7,9 licin, livide 7,9,
:(@= 3;: J 1A,1' mggu, @.:D taa. .emeriksaan penunjang laboratorium
menunjukkan ?b -,! gr;dl. 3erdasarkan anamnesis riwayat perjalanan penyakit dan
pemeriksaan ginekologik ditegakkan diagnosis kerja mioma uteri I menstruasi I anemia
gravis.
$1
3.( Penata%a!sanaan
-en3ana diagnosis
, DB, (B, 3/;:/, B=/, 4=/, /hora2 foto, %*).
-en3ana Teapi
, /ransfusi .4: s;d ?b O 1 gr %
, Sulfas =errosus $ 2 1
, 4encana Baparotomi 7 /@? 9
-en3ana 'onitoing
4 .re op > <S dan keluhan
-en3ana ed/!asi
*0% penderita dan keluarga tentang rencana perawatan.
BAB 5
-IN#KASAN
$$
Mioma uteri merupakan tumor jinak yang terdiri dari otot polos dan jaringan ikat
fibrus /umor ini merupakan tumor jinak dan massa pada uterus yang paling sering
ditemui pada pelvis wanita. .enyebab pasti dari terjadinya mioma uterus sampai saat ini
belum diketahui dengan jelas. 3erdasarkan lokasinya pada uterus, mioma dapat
dibedakan menjadi beberapa macam, yakni mioma intramural;interstisial, sub mukosum,
sub serosum. Menurut perkiraan frekuensi myoma uteri dalam kehamilan dan persalinan
berkisar 1%, dengan menyisihkan myoma kecil yang tidak terdeteksi, sedang menurut
Merill, insident myoma uteri selama kehamilan bervariasi antara .!% " #.$%.
)ejala dari mioma bervariasi tergantung dari ukuran, jumlah, dan lokasinya.
*ebanyakan wanita dengan mioma bersifat asimtomatis. Diagnosis mioma uteri dapat
ditegakkan 1&% dari hasil pemeriksaan fisik. Mioma pada kehamilan ditemukan melalui
pemeriksaan (S) selama kontrol kehamilan untuk memonitor keadaan janin
.enatalaksanaan mioma dalam kehamilan biasanya adalah menunggu dan
tindakan operasi pengangkatan mioma itu umumnya dilakukan setelah persalinan.
Miomektomi adalah pengambilan sarang mioma saja tanpa pengangkatan uterus.
.ersalinan yang terhambat oleh adanya mioma uteri harus dilakukan seksio sesarea.
/etapi miomektomi tidak dilakukan kecuali mioma tersebut berada pada daerah yang
akan dilakukan insisi, karena dapat terjadi perdarahan yang hebat. @pabila tetap akan
dilakukan miomektomi maka sebaiknya dilakukan sekaligus histerektomi. @dapun
komplikasi kehamilan dengan disertai mioma uteri menimbulkan proses saling
mempengaruhi.
DA.TA- PUSTAKA
$!
1. 3eck, 8.8. 5MS Hbstetri and )ynaecology. -
th
%d. /he 8illiams P 8ilkins,
111#+ !> !!1 , !-&
$. :ampbell, S., Monga, @. Gynaecology by "# $eachers. 1#
th
%d. .> 11& , 11#
!. De:herney, @.?., 5athan, B. %urrent &bstetri and Gynaecology 'iagnosis and
$herapy. Mc)raw,?ill, $!+ .> A1! , A11
-. ?owkinNs P 3ourne( )haw*s $e+tbook of Gynaecology. 1$
th
%d. 5ew Delhi> 3. 0.
:hurchill Bivingstone+ $$> $#& , $'-
&. Bing, =. 8., Duff, .. &bstetri and Gynaecology Principles of Practice. Mc)raw,
?ill, $1+ .> 11&1 " 11#$
A. 5ovak P 5ovak. $e+tbook of Gynaecology. &
th
%d. /he 8illiams P 8ilkins
:ompany, 11&A+ .> !-1 , !&1
#. ?anifa, 8. /umor Finak .ada @lat )enital dalam 0lmu *andungan. %disi 000,
Fakarta>Eayasan 3ina .ustaka Sarwono .rawirohardjo, 1111+!!',!-&
$-
DA.TA- ISI
*@/@ .%5)@5/@4..................................................................................
D@=/@4 0S0................................................................................................ iii
3@3 0 .%5D@?(B(@5....................................................................
3@3 00 /05F@(@5 .(S/@*@............................................................
$. 1 Definisi.............................................................................
$. $ 0nsiden..............................................................................
$. ! %tiopatogenesis.................................................................
$. - *arakteristik.....................................................................
$. & )ejala *linis.....................................................................
$. A .emeriksaan......................................................................
$. # Diferensial Diagnosis....................................................... 1
$. ' .engobatan....................................................................... 11
$. 1 *omplikasi....................................................................... 1$
$. 1 .rognosis......................................................................... 1!
3@3 000 B@.H4@5 *@S(S..................................................................... 1-
3@3 0< .%M3@?@S@5........................................................................... $1
3@3 < 405)*@S@5 ................................................................................ $!
D@=/@4 .(S/@*@ .................................................................................. $-
$&

Anda mungkin juga menyukai