Anda di halaman 1dari 38

Presentasi Kasus

Mola Hidatidosa
Oleh : dr. Ardi Kuncoro
IDENTITAS
Nama : Ny. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 50 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl Erijan Gg Pipit RT 08
Sanggulan Sebulu
Tanggal Masuk : 17 November 2013
No RM : RS 3691
KELUHAN UTAMA
Perdarahan per vaginam
Riwayat Penyakit Sekarang
HSMRS
(17 nov 13)
Pasien datang dengan keluhan
perdarahan pervaginam sejak 1 hari
SMRS, pasien mengatakan habis
pembalut 2 penuh selama keluar
darah ini. Darah keluar bergumpal
gumpal, warna merah kehitaman,
ada yang berbentuk bulat kecil
seperti gelembung/buah anggur.
Pasien juga mengeluhkan nyeri perut
bagian bawah yang mendahului
keluarnya darah dan setelah darah
keluar nyeri perut berkurang. Pasien
juga mengeluhkan nafsu makan
turun, mual, muntah, demam dan
sesak nafas disangkal. BAB dan BAK
dikatakan normal seperti biasa.
Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat penyakit serupa disangkal
Riwayat trauma (+), jatuh dari sepeda
motor sekitar 1 bulan SMRS, luka lecet
di tangan dan kaki
Riwayat penyakit gangguan
perdarahan (-)
Riwayat Hipertensi, Asma/sesak nafas,
DM, Jantung disangkal



Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada keluarga yang menderita sakit
yang sama.
Riwayat Ht, jantung, asma/sesak nafas, DM
dalam keluarga disangkal.
Riwayat Obstetri
Haid tidak teratur, terakhir haid bulan 9 th 2013,
riwayat KB suntik per 3 bulan 2007 sampai sekarang.
G9 P9 A0
Th 1982 : laki-laki, spontan di bidan
Th 1984 : laki-laki, spontan di bidan
Th 1986 : laki-laki, spontan di bidan
Th 1988: laki-laki, spontan di bidan
Th 1990: laki-laki, spontan di bidan
Th 1992: laki-laki, spontan di bidan
Th 1994: laki-laki, spontan di bidan
Th 1995 : perempuan, spontan di bidan
Th 2002 : perempuan, spontan di bidan

Pemeriksaan Fisik
Kesan Umum : tampak sakit sedang, kesadaran
compos mentis
Vital Sign :
Suhu Axila : 36
0
C
Heart Rate : 88x/mnt
Pernafasan : 20x/mnt
Tekanan darah : 80/60 mmHg
Pemeriksaan Fisik

Kepala : conjunctiva anemis +/+, sklera ikterik
-/-
Leher : lnn tidak teraba
Thoraks : simetris, ketinggalan gerak (-) ,
retraksi (-).
Paru
Inspeksi Simetris, KG (-), retraksi (-)
Palpasi Tactile fremitus N, nyeri tekan
(-)
Perkusi Sonor
Auskultasi Vesikuler (+) N
Jantung
Inspeksi Ictus cordis tak tampak
Palpasi Ictus cordis teraba (+) di SIC IV
Perkusi Batas jantung dalam batas normal
Auskultasi S1 S2 tunggal, bising (-)
Abdomen
Inspeksi rounded
Auskultasi bising usus (+)
Perkusi timpani (+), pekak beralih (-),
hepatomegali (-),splenomegali (-)
Palpasi Supel, nyeri tekan (+) suprapubic

Ekstremitas : Akral hangat, nadi reguler, CRT<2 detik,
edem tungkai (-/-),
Vaginal toeshae : Pembukaan seujung jari, portio tebal,
teraba jaringan seperti jaringan mola.
Resume
Perempuan usia 50 tahun
Keluar darah per vaginam 1 hari SMRS,
darah bergumpal warna kehitaman, ada yang
berbentuk bulat seperti gelembung/buah
anggur.
Conjungtiva anemis (+/+)
Nyeri tekan suprapubik
VT : Pembukaan seujung jari, portio tebal,
teraba jaringan seperti jaringan mola.
Pemeriksaan Laboratorium



Darah Rutin (17-11-2013)

HB : 8,3 (12-18)

AL : 11.300 (4,8-10,8)
AT : 265.000 (150-450)
Hct : 27 (40-48)
Neut : 76,3 (50-70)
Lymp : 16,1 (20-40)
Mono : 7,6 (2-8)
CT : 330 (1-6)
BT : 130 (1-3)
GDs : 158 (60-150)
HbsAG : negatif (negatif)
Test kehamilan : negatif


Diagnosis
Anemia
Perdarahan pervaginam ec mola hidatidosa
dd choriocarcinoma
Planning diagnosis
Ro Thorax
USG
Pemeriksaan Patologi Anatomi
Cek HCG darah
Planning terapi
IVFD RL 20 tpm
Inj. Kalnex 3x1 gr IV
Loading cairan 250 cc
Pengawasan KU, VS, Perdarahan



Follow-up
T
g
l
18/11/2013 19/11/2013 20/11/2013
S
Perdarahan keluar kadang-kadang dari
kemaluan, mual, muntah demam disangkal
Perdarhan keluar dari vagina 1x tadi
malam,jumlah dikatakan banyak sampai
sarung basah, demam menggigil (+)
Keluar darah dari kemaluan (+) kemarin sore
dan malam, jumlah dikatakan cukup banyak,
demam mengigil (-), rasa berdebar (-)
O
KU : lemah, compos mentis
TD : 120/70
T : 36,4C
CA +/+ SI -/-
Cor : dbn
Pulmo : dbn
Abd : NT(+) suprapubik
Ext : hangat (+) edema (-)
USG :(17-11-2013)
kesan mola hidatidosa

KU : CM
TD : 120/80
T : 38,4C
CA +/+, SI -/-
Cor : dbn
Pulmo : dbn
Abd : NT(+) suprapubik
Ext : hangat (+) edema (-)
T3 : 2,79 Eutiroid : 0,9-2,5 nmol/L
Hipertiroid : >3
FT4 : 44,60 Eutiroid : 9-20 pmol/L
Hipertiroid : >24 pmol/L
KU : CM
TD : 100/70
T : 36,6C
CA +/+ SI -/-
Cor : dbn
Pulmo : dbn
Abd : NT(+) suprapubik
Ext : hangat (+) edema (-)

A
Mola hidatidosa
Anemia (dalam perbaikan)
Mola hidatidosa
Hipertiroid
Anemia (dalam perbaikan)
Mola hidatidosa
Anemia (dalam perbaikan)
Hipertiroid
P

IVFD RL 20 tpm
Inj. Kalnex 3x1 gr IV
Awasi KU, VS
Cek T3, FT4, TSH
Transfusi PRC s/d Hb >10 kolf 1
IVFD RL 20 tpm
Inj. Kalnex 3x1 gr IV
PCT 3x1
Awasi KU, VS
Transfusi PRC s/d Hb >10
Cek HCG darah
Raber interna
IVFD RL 20 tpm
Inj. Kalnex 3x1 gr IV
Inj. Ceftriaxon 2x1 gr
PCT 3x1
PTU 3x1 tab
Awasi KU, VS
Transfusi PRC s/d Hb >10 kolf 2
Follow-up
T
g
l
21/09/2013 22/11/2013 23/11/2013(ICU)
S
Keluar darah dari kemaluan (+), demam
mengigil (-), rasa berdebar (-)
Keluar darah dari kemaluan (+), demam
mengigil (+) semalam, rasa berdebar (-)
Keluar darah dari kemaluan (+) sedikit, batuk
berdahak (+), rasa berdebar (+)
O
KU : CM
TD : 110/70
T : 37,3C
CA +/+ SI -/-
Cor : dbn
Pulmo : dbn
Abd : NT(+) suprapubik
Ext : hangat (+) edema (-)
Hb : 6,5
HCG darah 1.224.320 IU

KU : lemah, compos mentis
TD : 110/70
T : 37,9C
CA +/+ SI -/-
Cor : dbn
Pulmo : dbn
Abd : NT(+) suprapubik
Ext : hangat (+) edema (-)
Keluar jaringan mola dan jaringan placenta,
dilakukan eksplorasi, jaringan disiapkan
untuk pemeriksaan patologi anatomi
KU : CM
TD : 121/69
T : 36,7C
CA +/+ SI -/-
Cor : dbn
Pulmo : dbn
Abd : NT(-)
Ext : hangat (+) edema (-)
A
Mola hidatidosa
Anemia (dalam perbaikan)
Hipertiroid
Susp. choriocarcinoma
Mola hidatidosa
Anemia (dalam perbaikan)
Hipertiroid
Susp. Choriocarcinoma
Mola hidatidosa
Anemia (dalam perbaikan)
Hipertiroid
Susp. Choriocarcinoma
P
IVFD RL 20 tpm
Inj. Kalnex 3x1 gr IV
Inj. Ceftriaxon 2x1 gr
PCT 3x1
PTU 3x1 tab
Awasi KU, VS
Transfusi PRC s/d Hb >10
IVFD RL 20 tpm
Inj. Kalnex 3x1 gr IV
Inj. Ceftriaxon 2x1 gr
PCT 3x1
PTU 3x1 tab
Awasi KU, VS
Transfusi PRC s/d Hb >10
Pasien dipindah ICU atas instruksi SP PD
IVFD RL 20 tpm
Inj. Kalnex 3x1 gr IV
Inj. Ceftriaxon 2x1 gr
PCT infus 2x1gr
PTU 3x1 tab
Propanolol 3x1
OBH 3x1C
Awasi KU, VS
Transfusi PRC s/d Hb >10
Terima Kasih
Mohon Asupan
T
g
l
26/11/2013 pasien kembali ke ruangan 27/11/2013 28/11/2013
S
Keluar darah dari kemaluan (-), demam
mengigil (-) , rasa berdebar berkurang, batuk
berkurang
Keluar darah dari kemaluan (+) sedikit, batuk
berdahak (+) berkurang, rasa berdebar
berkurang
Keluar darah dari kemaluan (+)sedikit,
demam mengigil (-) , rasa berdebar
berkurang, batuk berkurang
O

KU : lemah, compos mentis
TD : 110/70
T : 37,9C
CA -/- SI -/-
Cor : dbn
Pulmo : dbn
Abd : NT(-) suprapubik
Ext : hangat (+) edema (-)
Hb : 11,2
KU : CM
TD : 120/80
T : 36,7C
CA +/+ SI -/-
Cor : dbn
Pulmo : dbn
Abd : NT(-)
Ext : hangat (+) edema (-)

KU : lemah, compos mentis
TD : 110/80
T : 36,3C
CA -/- SI -/-
Cor : dbn
Pulmo : dbn
Abd : NT(-) suprapubik
Ext : hangat (+) edema (-)
A
Mola hidatidosa
Anemia (dalam perbaikan)
Hipertiroid
Susp. Choriocarcinoma
Mola hidatidosa
Anemia (dalam perbaikan)
Hipertiroid
Susp. Choriocarcinoma
Mola hidatidosa
Anemia (dalam perbaikan)
Hipertiroid
Susp. Choriocarcinoma
P
IVFD RL 20 tpm
Inj. Kalnex 3x1 gr IV
Inj. Ceftriaxon 2x1 gr
PCT infus 2x1gr (k/p)
PTU 3x1 tab
Propanolol 3x1
OBH 3x1C
Awasi KU, VS
IVFD RL 20 tpm
Inj. Kalnex 3x1 gr IV
Inj. Ceftriaxon 2x1 gr
PCT infus 2x1gr (k/p)
PTU 3x1 tab
Propanolol 3x1
OBH 3x1C
Awasi KU, VS
28/11/2013

T
g
l
29/11/2013
S
Keluar darah dari kemaluan (+) sedikit, batuk
berdahak (+) berkurang, rasa berdebar
berkurang
O
KU : CM
TD : 110/80
T : 36,4C
CA +/+ SI -/-
Cor : dbn
Pulmo : dbn
Abd : NT(-)
Ext : hangat (+) edema (-)
Pasien menjalani kuret
A
Mola hidatidosa
Anemia (dalam perbaikan)
Hipertiroid
Susp. Choriocarcinoma
P
IVFD RL 20 tpm
Inj. Kalnex 3x1 gr IV
Inj. Ceftriaxon 2x1 gr
PCT infus 2x1gr (k/p)
PTU 3x1 tab
Propanolol 3x1
OBH 3x1C
Awasi KU, VS
Post kuret : pasien Boleh pulang
Hasil pemeriksaan PA
Tinjauan Pustaka
Penyakit Trofoblastik Gestasional
merupakan penyakit yang terjadi pada
wanita hamil, ditandai oleh kelainan
pada vili korialis, yang terdiri dari
proliferasi trofoblastik dengan derajat
yang bervariasi dan edema stroma
vilus.
1

Salah satu penyakit trofoblas
gestasional yang sering ditemukan
adalah mola hidatidosa. Angka
kejadian mola di rumah sakit besar di
Indonesia kira-kira 1 di antara 80
persalinan normal.
Persentase 80% mola bersifat jinak.
Meskipun demikian kemungkinan
keganasan pada kasus mola juga
harus dipikirkan.
Definisi
Mola berasal dari bahasa Latin yang
berarti massa, sedangkan hidatidosa
berasal dari kata hydatis yang berarti
tetesan air.

Molahidatidosa ialah kehamilan
abnormal, dengan ciri-ciri stroma villus
korialis langka vaskularisasi, dan
edematus
Gambaran yang diberikan ialah
sebagai segugus buah anggur.
Etiologi dan faktor risiko
Teori desidua
Teori telur
Teori infeksi
Teori hipofungsi ovarium


Patogenesis
Teori missed abortion
Kematian mudigah pada usia kehamilan 3-5 minggu
menyebabkan gangguan peredaran darah. Terjadi
sekresi dari sel-sel yang mengalami hiperplasia
dan menghasilkan substansi-substansi yang
berasal dari sirkulasi darah ibu, diakumulasikan ke
dalam stroma vili sehingga terjadi kista vili yang
kecil-kecil. Cairan yang terdapat dalam kista
tersebut adalah cairan interstitial yang menyerupai
cairan ascites atau edema, tetapi kaya akan HCG.

Teori neoplasma dari Park
Teori ini mengemukakan bahwa yang
abnormal adalah sel-sel trofoblas,
yang mempunyai fungsi yang
abnormal pula, dimana terjadi resorpsi
cairan yang berlebihan ke dalam vili
sehingga timbul gelembung. Hal ini
menyebabkan gangguan peredaran
darah dan kematian mudigah.
Sebagian dari vili berubah menjadi
gelembung-gelembung yang berisi
cairan jernih.

Patologi anatomi
Makroskopik
Molahidatidosa mempunyai gambaran
makroskopik yang sangat khas, yaitu
berupa gelembung-gelembung berisi
cairan dengan dinding tipis, kenyal
dan tembus pandang. Gelembung-
gelembung tersebut ialah vili korialis
yang berisi cairan jernih, dengan
diameter 1 sampai 30 mm
Mikroskopik :
Proliferasi abnormal sel-sel trofoblas
Stroma vili korialis hidrofik
Pembuluh darah di dalam stroma vili
korialis sangat sedikit sampai tidak
ada sama sekali.

Klasifikasi
a.Mola hidatidosa Komplit (Klasik)
Degenerasi hidropik dan
pembengkakan stroma villus
Tidak adanya pembuluh darah dalam
vili
Proliferasi epitel trofoblas sehingga
mencapai derajat yang beragam
Tidak ditemukan janin dan amnion

Mola hidatidosa parsial
Kalau perubahan hidatidosa bersifat
fokal serta belum begitu jauh dan
masih terdapat janin atau sedikitnya
kantong amnion, keadaan ini
digolongkan sebagai mola hidatidosa
parsial.

Gejala
Perdarahan uterus
Tidak adanya aktivitas janin
Eklampsi/preeklampsi pada trimester
pertama hamil
Hiperemesis gravidarum
Embolisasi
Tirotoxicosis

Diagnosis
Diagnosis pasti molahidatidosa adalah
keluarnya gelembung-gelembung
mola
gambaran USG mola tampak sebagai
gambaran badai salju. Dengan cara ini
molahidatidosa sudah dapat
didiagnosis pada kehamilan 12
minggu.
Molahidatidosa biasanya didiagnosis
selama kehamilan trimester pertama,
dengan perdarahan pervaginam
sebagai keluhan utamanya.
Penunjang
Lab : B hcg, test fungsi tiroid
Radiologi : USG

Tatalaksana
Perbaikan keadaan umum (pemberian
cairan, transfusi, obat antitiroid)
Evakuasi Jaringan (kuretase,
hysterectomy)
Profilaxis ( hysterectomy, kemoterapy)
Follow up.

Anda mungkin juga menyukai