Anda di halaman 1dari 26

Sindrom Pernapasan Timur Tengah

MERS adalah penyakit pada pernapasan yang


disebabkan oleh virus jenis Coronavirus, yaitu
Mers-CoV.
Kasus pertama ditemukan di Arab Saudi, pada
tahun 2012.
Masa inkubasi 2 - 14 hari.

Timur tengah :

Negara Jumlah kasus Meninggal
Arab Saudi 511 160
Uni Emirat
Arab
67 9
Qatar 7 4
Yordania 9 4
Oman 2 2
Kuwait 3 1
Mesir 1 0
Yaman 1 1
Lebanon 1 0
Eropa
Negara Jumlah kasus meninggal
Inggris 4 3
Jerman 2 1
Perancis 2 1
Italia 1 0
Yunani 1 0
Belanda 2 0
Afrika, Asia dan Amerika
Negara Jumlah
kasus
Meninggal
Tunisia (Afrika) 3 1
Malaysia (Asia) 1 1
Filipina (Asia) 1 0
Amerika serikat
(Amerika)
2 0

Coronavirus?

Salah satu bentuk dari virus, yang berbentuk
seperti mahkota ketika diamati dari
mikroskop (Bahasa Latin: mahkota = corona).

Contoh lain coronavirus : virus SARS.


Kebanyakan : seperti gejala flu
(demam, batuk, bersin, nafas sesak ).
Beberapa dapat mengalami gejala lain seperti
diare, mual dan muntah.
Komplikasi : infeksi paru-paru (pneumonia),
gagal ginjal.

Melalui udara (batuk dan bersin)
Melalui kontak dengan orang yang sakit
(menyentuh, berjabat tangan, saling
bergantian alat makan dan minum)
Sering cuci tangan dengan sabun dan air
Tidak menyentuh mata, hidung, atau mulut
dengan tangan yang belum dicuci
Mencegah kontak dengan orang yang sakit

Istirahat
Mencegah/mengurangi kontak dengan orang
lain
Menutup hidung dan mulut ketika batuk dan
bersin (dengan masker atau tissue)
Sering mencuci tangan dengan sabun
Belum ada obat antivirus khusus untuk Mers
Pengobatan untuk meringankan gejala
Pada kasus yang lebih parah, dibutuhkan
penanganan lebih lanjut
Sekitar 30 % penderita MERS meninggal
(merupakan penderita dengan penyakit
penyerta, seperti diabetes, kanker, penyakit
kronis pada paru-paru, jantung dan ginjal)

Sekitar 70 % sisanya sembuh.


Untuk mencegah penyakit meningitis ( radang
selaput otak ).
Diwajibkan (sebagai syarat memperoleh visa
haji dan umroh) oleh kementrian kesehatan
Arab Saudi sejak 2002.
Pemberian : suntik 0,5 cc subcutan di lengan
atas atau pantat (perlindungan 10-14 hari
s/d 2-3 tahun)
Efektifitas : 90 % mencegah meningitis.
Mencegah infeksi virus influenza (mengurangi
70-90 % risiko influenza pada dewasa dan 60
% pada lansia)
Jenis : vaksin hidup yang dilemahkan dan
vaksin inaktif.
Yang diberikan pada jamaah haji : vaksin
inaktif.

Pemberian : 0,5 cc intramuskuler di otot
deltoid (lengan atas)
Perlindungan mulai 2 minggu sampai 1
tahun.
Anak usia 6 bulan sampai 18 tahun
Orang dewasa > 50 tahun
Penderita penyakit kronis : jantung, diabetes
Ibu hamil trimester 2 atau 3 selama musim
influenza
Orang-orang dengan risiko paparan tinggi
misal jamaah haji dan petugas kesehatan
Polio, campak, rubella, tetanus, diphteria,
pertusis

Berdasar SKB Menteri Agama dan Menteri
Kesehatan No 458 Tahun 2000 tentang Calon
Haji Wanita, pada keadaan khusus seperti
wanita hamil diperbolehkan untuk berhaji,
dengan syarat :
- Usia kehamilan antara 14 sampai 26 minggu
- Sudah mendapat suntikan vaksin monokokus



Wassalam
CDC .Middle East Respiratory
Syndrome(MERS)
CDC.Coronavirus
ECDC .Epidemiological update: Middle East
respiratory syndrome coronavirus (Mers-
CoV), 16 May, 2014.
Vaksinasi untuk Jamaah Haji.
www.imunisasidewasa.com (cited 15 June
2014)

Anda mungkin juga menyukai