Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

(INDIVIDU)
KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN : 2013
SUB. UNIT : MOJOSARI
UNIT : BTL - 09
KECAMATAN : PIYUNGAN
KABUPATEN : BANTUL
PROVINSI : D.I. YOGYAKARTA
Disusun oleh :
Nama Mahasiswa : Tunjung Bayu Hernawan
Nomor Mahasiswa : 10/300816/TP/09883
BAGIAN PENGELOLAAN KKN-PPM
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2013
Kode : KKN PPM-UGM-16
I. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata- Pembelajaran dan
Pemberdayaan Mahasiswa (KKN-PPM) merupakan salah satu
upaya mencapai penyempurnaan pembelajaran mahasiswa selama
berada dalam lingkup civitas akademika UGM. Kegiatan KKN
tersebut juga berfungsi sebagai penyempurna yang mengimbangi
kegiatan pembelajaran mahasiswa di kampus yang lebih bersifat
teoritis mengingat kegiatan KKN lebih berorientasi praktis di
masyarakat. Melalui kegiatan KKN-PPM diharapkan dapat
menerapkan apa yang mereka pelajari di kampus selama ini secara
teori dan mempraktekannya secara praktis di masyarakat. Selain itu
kegiatan KKN tersebut juga penting sebagai sarana belajar
bersosialisasi dan membentuk relasi dengan masyarakat yang
nantinya dapat bermanfaat dan menjadi pelajaran ketika nanti
menghadapi dunia kerja dan berhadapan langsung dengan
masyarakat setelah lulus.
Kegiatan KKN-PPM ini sendiri dimulai sejak hari Senin,
tanggal 1 juli 2013 yang berlokasi di Dusun mojosari, Desa
Srimartani, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Tema pokok KKN PPM yaitu Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Pengembangan Wilayah Agropolitan Untuk mendukung Program
Ketahanan Pangan.
Kegiatan KKN-PPM tersebut dilaksanakan kurang lebih
selama 2 bulan . Selama kurun waktu tersebut, mahasiswa dituntut
untuk peka dan tanggap dengan lingkungan sekitar kemudian
dapat memecahkan permasalahan - permasalahan yang ada di
lingkungan tersebut melalui pemberdayaan masyarakat.
Laporan ini akan membahas tentang program program
yang dilakukan selama program KKN-PPM berlangsung di desa
Srimartani, khususnya di dusun Mojosari. Program program yang
dilaksanakan antara lain :
1. Budidaya tanaman dalam pot bambu
2. Diversifikasi pelepah daun talas untuk penganti sayuran
3. Diversifikasi tanaman talas menjadi pangan benilai
ekonomi
4. Sosialisasi pembuatan benih padi dan holtikultura
5. Sosialisasi cara budidaya talas
Program-program tersebut di uraikan menjadi sebagai
berikut :
1. Budidaya tanaman dalam pot bambu ( pokok non tema )
Realisasi program :
Waktu/lokasi
Lokasi pelaksanaan program ini dilakukan di dusun
mojosari tepatnya berada di RT 05. Dengan waktu
pelaksanaan yang tidak tentu karena adanya program
lainnya yang lebih mendesak.
Penilaian program
Pada pelaksanaan program ini, masyarakat RT 5 sangat
antusias, karena dengan adanya pemuda yang ikut
membuat pot dari bambu ini.
Pengayaan batin dan petualangan kemanusiaan
Program ini dilakukan karena masih banyaknya bambu
yang belum digunakan atau dimanfaatkan dengan baik.
Hanya dibiarkan di samping-samping jalan. Oleh karena
itu untuk memenfaatkan bamboo yang berada disamping
jalan, bamboo tersebut digunakan sebagai pot. Sehingga
dengan begitu akan lebih berguna.
Keterlibatan dalam masyarakat
Dalam program ini, masyarakat ikut terlibat langsung
dalam pembuatan pot bamboo, sehingga pot bamboo
yang dibuat oleh masyarakat dapat diletakkan di depan
rumahnya dan kemudian ditanami dengan tanaman
sayur.
Faktor pendukung kegiatan
Factor yang menjadi pendukung utama adanya program
ini adalah jumlah bamboo yang sangat banyak yang
belum dimanfaatkan oleh warga menjadi lebih berguna
dan bermanfaat.
Hambatan/Tantangan
Hambatan utama dalam program ini adalah ukuran
bamboo yang terdapat kebanyakan memiliki ukuran yang
kecil sehingga kesulitan dalam memilih bamboo yang
cocok untuk digunakan untuk membuat pot.
J ejaring kemitraan dan peran serta masyarakat
Pada program ini tidak terdapat jejaring kemitraan, tetapi
dalam program ini terdapat peran masyarakat yang
cukup banyak seperti menyediakan bamboo dan martil.
Karena dalam pembutan pot ini bamboo merupakan
bahan utama.
Hasil kegiatan
Dari kegiatan program ini dihasilkan sebuah pot bamboo
yang disusun seperti penanaman vertikultur. Dan sudah
ditanami dengan tanaman terong dan cabai.
Temuan baru dan atau unik dalam hal kekayaan alam,
teknologi lokal dan budaya
Di daerah RT 5 mojosari terdapat banyak sekali jenis
bamboo dari yang ukurannya kecil sampai besar dan
juga dari yang lapisan tipis sampai yang tebal. Sehingga
dengan begitu dapat digunakan sebagai pot yang lebih
baik lagi atau digunakan sebagai kerajinan tangan.
Potensi pengembangan/keberlanjutan
Dalam pembuatan pot dai bamboo ini dapat
dikembangkan menjadi pot untuk tanam model
vertikultur, dan juga dapat digunakan sebagai bahan
untuk kerajian tangan yang memiliki harga jual yang
cukup menjanjikan.
2. Diversifikasi pelepah daunt alas untuk penganti sayuran
Realisasi program :
Waktu/lokasi
Lokasi pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di dusun
mojosari tepatnya berada di RT 05. Dengan waktu
pelaksanaan yang tidak tentu karena adanya program
lainnya yang lebih mendesak.
Penilaian program
Program ini dilakukan oleh ibu-ibu RT 5 dusun mojosari
dan dapat terlaksana dengan lancar.
Pengayaan batin dan petualangan kemanusiaan
Dalam pemanfaatan pelepah daun talas, masyarakat RT
5 masih kurang mengetahui pemanfaatannya yang cukup
beragam. Karena dalam masyarakat RT 5 pelepah daun
talas hanya dimanfaatkan yang masih basah saja.
Sedangkan yang kering belum dimanfatkan. Sehingga
dengan begitu program ini dibuat agar pelepah dauntalas
yang kering dapat dimanfaatkan.
Keterlibatan dalam masyarakat
Dalam pembuatan produk pangan dari pelepah daunt
alas ini masyarakat terlibat langsung dan tidak langsung,
terlibat langsung karena ikut dalam pembuatannya dan
tidak langsung karena bahn utamanya didapat dari
pekarangan warga.
Faktor pendukung kegiatan
Factor pendukung dari program ini adalah banyaknya
pelepah yang sudak kering, tetapi masih belum
dimanfaatkan dengan baik.
Hambatan/Tantangan
Masih kurangnya pengetahuan warga dalam
pemanfaatan pelepah yang sudah kering.
J ejaring kemitraan dan peran serta masyarakat
Pada program ini tidak terdapat jejaring kemitraan, tetapi
dalam program ini terdapat peran masyarakat yang
cukup banyak seperti menyediakan pelepah kering yang
merupakan bahan utama dalam pelaksanaan program
ini.
Hasil kegiatan
Hasil dari program ini adalah inovasi dalam pengolahan
pelepah kering menjadi alternative penganti sayuran.
Temuan baru dan atau unik dalam hal kekayaan alam,
teknologi lokal dan budaya
Di RT 5 terdapat banyak sekali tanaman ketela dan daun-
daunan yang dapat digunakan sebagai variasi dalam
pengolahan pangan.
Potensi pengembangan/keberlanjutan
Pengembangan dari pengolahan pelepah yang kering ini
adalah dapat digunakan untuk bahan dasar dalam
pembuatan kerajinan tangan.
3. Diversifikasi tanaman talas menjadi pangan benilai ekonomi
Realisasi program :
Waktu/lokasi
Lokasi pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di dusun
mojosari tepatnya berada di RT 05. Dengan waktu
pelaksanaan antara tanggal 3 juli sampai 25 agustus
2013.
Penilaian program
Program ini dapat terlaksana dengan baik karena
banyaknya antusias warga dalam melakukan program ini.
Pengayaan batin dan petualangan kemanusiaan
Warga mojosari khususnya di RT 5 banyak sekali ibu
rumah tangga yang pada waktu pagi sampai sore tidak
melakukan pekerjaan yang produktif, karena hanya
bapak-bapak yang bekerja. Sehingga dengan begitu ibu-
ibu diberdayaakan untuk membuat kripik talas. Karena
agar dapat menambah pendapatan warga di sana.
Keterlibatan dalam masyarakat
Dalam pelaksanaan program ini warga banyak terlibat
seperti saat proses mencari talas sampai mengoreng
talas.
Faktor pendukung kegiatan
Yang menjadi factor pendukung utama dalam program ini
adalh banyaknya tanamna talas yang tumbuh di dusun
mojosari
Hambatan/Tantangan
Kondisi tanah yang keras sehingga kurang cocok untuk
dijadikan media tanam tanaman talas.
J ejaring kemitraan dan peran serta masyarakat
Dalam hal ini program ini mendapat dukungan dana dari
BASNAZ yang merupakan mitra utama dalam
pelaksanaan KKN di dusun mojosari ini. Dan masyarakat
juga memegang peran penting dalam terlaksananya
program ini, karan masyarakat menyediakan bahan
utama pembuatan kripik.
Hasil kegiatan
Hasil dari kegiatan ini adalah kripik talas yang dapat
dijual dengan harga 2ribu rupiah untuk ukuran kecil dan
8ribu rupiah dengan ukuran besar.
Temuan baru dan atau unik dalam hal kekayaan alam,
teknologi lokal dan budaya
Di dusun mojosari juga terdapat banyak sekali tananam
pisang dan ketela. Untuk pisang dapat dibuat makanan
seperti sale atau selai dan ketela dapat di buat makanan
seperti diambil patinya dan dibuat kue.
Potensi pengembangan/keberlanjutan
Program ini sangat berpotensi untuk dikembangkan
terutama dalam pembuatan jaringan pasar kripik talas.
4. Sosialisasi pembuatan benih padi dan holtikultura
Realisasi program :
Waktu/lokasi
Lokasi pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di dusun
mojosari tepatnya berada di RT 05. Dengan waktu
pelaksanaan antara tanggal 4 juli sampai 19 juli 2013.
Penilaian program
Program ini dapat terlaksana dengan baik, karena
terdapat antusias dari warga. Seperti membuat benih
sendiri.
Pengayaan batin dan petualangan kemanusiaan
Banyaknya terdapat benih hibrida membuat petani
menjadi tidak bias membuat benihnya sendiri karena
benih hibrida hanya untuk seali tanam. Berbeda dengan
benih local yang dapat dibuat benihnya. Oleh karena itu
di buat sosialisasi mengenai benih yang dapat
dibenihkan lagi dan tidak serta cara pembuatan benih
yang baik dan benar.
Keterlibatan dalam masyarakat
Masyarakat terlibat dengan sangat antusias dalam
pelaksanaan sosialisasi ini karena pembuatan benih ini
sedikit rumit. Sehingga warga terlihat sangat antusias.
Faktor pendukung kegiatan
Saat terjadinya sosialisasi ini warga saat setelah panen
sehingga dapat langsung mempraktekannya.
Hambatan/Tantangan
Hambatan yang sering terjadi adalah masalah cuaca
yang sering berganti dengan cepat, sehingga proses
pembuatan benih menjadi sedikit terganggu.
J ejaring kemitraan dan peran serta masyarakat
Pada program ini tidak terdapat jejaring kemitraan, tetapi
dalam program ini terdapat peran masyarakat yang
cukup banyak seperti menyediakan bahan yang akan
dibuta untuk benih.
Hasil kegiatan
Hasil dari kegiatan ini adalah pengetahuan warga yang
dapat membuat benih sendiri dengan baik dan benar.
Temuan baru dan atau unik dalam hal kekayaan alam,
teknologi lokal dan budaya
Dalam hal pembuatan benih warga masih menggunakan
cara pengambilan benih yang kurang tepat, karena
pengambilan benih terdapat letak yang baik untuk
dilakukan pengambilan benih.
Potensi pengembangan/keberlanjutan
Pembuatan benih ini dapat dikembangkan dengan
menggunakan pengering benih yang tidak menggunakan
tenaga surya.
5. Sosialisasi cara budidaya talas
Realisasi program :
Waktu/lokasi
Lokasi pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di dusun
mojosari tepatnya berada di RT 05. Dengan waktu
pelaksanaan yang tidak tentu karena adanya program
lainnya yang lebih mendesak.
Penilaian program
Program ini dapat terlaksana dengan cukup baik, karena
di dalam program ini juga terdapat keterlibatan warga
yang cukup antusias.
Pengayaan batin dan petualangan kemanusiaan
Pembuatan program ini dilakukan karena adanya
progam pembuatan kripik talas, sehingga dengan adanya
pembutan kripik talas. Agar pembutannya tetap dapat
berjalan dengan baik perlu adanya cara budidaya yang
baik dan benar, agar talas dapat tumbuh dengan cepat.
Keterlibatan dalam masyarakat
Dalam pelaksanaan program ini masyarakat terlibat
cukup banyak seperti menyediakan tananam talas yang
sudah diambiul talasnya.
Faktor pendukung kegiatan
Banyaknya tanaman talas yang terdapat di wilayah
mojosari.
Hambatan/Tantangan
Saat akan dilaksanakan proram ini sudah jarang turun
hujan. Sehingga untuk itu dilakukan penyiraman yang
cukup sering.
J ejaring kemitraan dan peran serta masyarakat
Dalam hal ini program ini mendapat dukungan dana dari
BASNAZ yang merupakan mitra utama dalam
pelaksanaan KKN di dusun mojosari ini. Dan masyarakat
juga memegang peran penting dalam terlaksananya
program ini, karan masyarakat menyediakan bahan
utama bibit tanaman talas..
Hasil kegiatan
Hasil dari program ini adalah pengetahuan warga untuk
membudidayakan tanaman talas untuk mendukung
pembuatan kripik talas.
Temuan baru dan atau unik dalam hal kekayaan alam,
teknologi lokal dan budaya
Dalam menanam dan membudidayakan talas warga
hanya mengemburkan tanahnya sedikit, kemudian
meletakkan bibit, kemudian ditutup dengan tanah.
Setelah itu tidak terdapat perlakuan yang lainnya lagi
Potensi pengembangan/keberlanjutan
Program ini sangat berpotensi untuk dilanjutkan karena
dengan begitu akan dapat memproduksi kripik talas
dengan berkelanjutan.
II. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat di simpulkan dari kegiatan-kegiatan ini
adalah
1. Masyarakat menyambut baik akan usaha pembuatan
kripik talas, karena jika usaha ini berhasil maka secara
tidak langsung dapat meningkatkan pendapatan
penduduk mojosari,
2. banyak kegiatan yang berguna atau bermanfaat bagi
masyarakat, karena saat dilakukan kegiatan ini
masyarakat sangat antusias.
III. SARAN
1. Untuk memasarkan produk hasil olahan talas, perlu
ditingkatkan lagi agar hasil olahan ini dapat menjadi camilan
faforit.
2. Perlu diadakannya pendampingan mengenai pembuatan
kripik talas. Agar usaha ini dapat terus berlanjut.
3. Diharapkan adanya dukungan dari kecamatan mengenai
produk-produk olahan makanan.
IV. LAMPIRAN
Sosialisasi mengenai pembuatan benih padi dan hortikultura
didusun mojosari khususnya di RT 2 dan 3. Yang dilakukan di
rumah pak RT.
Sosialisasi pembuatan benih yang di ikuti dengan antusias oleh
warga dusun mojosari RT 2 dan 3. Warga mendengarkan materi
sosialisasi dengan baik.
Bahan utama pembuatan kripik talas yang akan di produksi di
dusun mojosari khususnya RT 5. Talas ini didapat dari
pekarangan warga yang diperoleh dengan gratis. Tetapi untuk
mendapatkan talas yang cukup besar harus mencabut tanaman
talas yang cukup banyak.
Warga sangat antusias dalam proses pembuatan kripik talas.
Yang prosesnya dimulai dari pengupasan, perendaman air
garam dan pengorengan. Serta tahap pemberian bumbu.
Hasil akhir dari kripik talas yang sudah di bungkus dan siap di
jual dalam acara Bantul EXPO. Yang akan di gelar dari tanggal
24-29 Agustus 2013.
Warga sangat antusias dalam pembuatan pot bambu yang akan
digunakan atau dimanfaatkan untuk menanam sayuran seperti
terong atau cabai.
Pembuatan pot bambu juga dibantu dari teman-teman KKN sub
unit 1 mojosari. Karena untuk mempererat kerjasama yang baik.
Warga sangat bersemangat untuk menyelesaikan pot bambu
yang akan ditanami sayuran.
Sosialisasi cara membudidayakan talas dengan baiok dan
benar. Sosialisasi ini dilakukan di mushola yang terdapat di RT
5.

Anda mungkin juga menyukai