Anda di halaman 1dari 1

56

Bab II. TOPIK PEMBAHASAN


A. Latar Belakang Penulisan Masalah
Saat ini kegiatan penambangan pada PT. X seiring dengan telah ditutupnya
penambangan secara terbuka, kegiatan penambangan dilakukan secara tambang bawah tanah.
Penambangan secara tambang bawah tanah dilakukan karena letak endapan batubara berada
jauh di bawah permukaan tanah sehingga stripping rationya jauh lebih besar dan tidak
ekonomis jika dilakukan penambangan secara tambang terbuka. Metoda penambangan bawah
tanah yang diterapkan di PT. X pada saat sebelumnya adalah sistim Longwal l fully Mechanized
dan room & pillar. Akan tetapi untuk saat sekarang menggunakan sistim Development (lobang
bukaan).
Sistim apapun yang diterapkan pada tambang bawah tanah, tentu saja sangat
berkaitan dengan pemakaian penyangga seperti apa yang cocok sekali digunakan. Setiap
terowongan yang telah dibentuk tentu membutuhkan penyanggaan langsung, jika pemasangan
penyangga tidak dilakukan pada terowongan maka terowongan tersebut akan mudah runtuh
apalagi kalau kerapatan batuan diatasnya lemah. Sehingga penyanggaan merupakan hal
terpenting pada terowongan bawah tanah, apalagi pada kemajuan lubang bukaan.
Untuk itu, penulis mengambil judul pada praktek ini adalah Pemasangan Penyangga
Kombinasi antara I-beam (Penyangga Baja) dengan balok persegi (Penyangga Kayu).Hal ini
disebabkan karena biaya pemakaian pemasangan penyanggaan ini lebih murah dibandingkan
dengan penyanggaan lainnya. Maka dari itu Penulis mengambil judul mengenai penyanggaan
pada tambang bawah tanah dikarenakan alasan-alasan seperti diatas.

Anda mungkin juga menyukai