0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
21 tayangan26 halaman
Metode Berfilsafat Immanuel Kant yang disajikan dalam bentuk Presentasi ini dapat digunakan untuk memahami bagaimana pengetahuan filsafati dapat terbentuk
Metode Berfilsafat Immanuel Kant yang disajikan dalam bentuk Presentasi ini dapat digunakan untuk memahami bagaimana pengetahuan filsafati dapat terbentuk
Metode Berfilsafat Immanuel Kant yang disajikan dalam bentuk Presentasi ini dapat digunakan untuk memahami bagaimana pengetahuan filsafati dapat terbentuk
Metode Transendental-Kritis Bertitik tolak dari tepatnya pengertian tertentu Dengan jalan analisa diselidiki syarat- syarat apriori bagi pengertian sedemikian Tokoh Immanuel Kant (17!-1"#!$ Kant Immanuel Kant (1724-1804) adalah tokoh sentral dalam filsafat modern Ide dasar "filsafat kritis" Kant terdapat pada tiga kara utamana! Critique of Pure Reason (1781" 1787)" Critique of Practical Reason (1788)" dan Critique of the Power of Judgment (17#0) - adalah otonomi manusia$ %ia &erpendapat &ah'a pemahaman manusia adalah sum&er dari hukum alam ang umum dan mengkonstruk seluruh pengalaman manusia" dan &ah'a akal mem&erikan hukum moral ang men(adi dasar untuk meakini adana )uhan" ke&e&asan kehendak" dan immortalitas (kea&adian) Kant (2) %leh karena itu& pengetahuan ilmiah& moralitas& dan keyakinan agama saling konsisten karena mereka semua berdasar yang sama pada otonomi manusia& yang juga merupakan akhir dari alam sesuai dengan pandangan dunia teleologis men'erminkan penilaian bah(a Kant menyatukan teori dan praktek dari sistem )ilosa)atnya* Ia mensintesiskan antara aliran empirisisme dan rasionalisme Revolusi Kopernikan II Re+olusi kopernikus kedua karena mengubah pendapat umum tentang pengetahuan manusia menyesuaikan diri dengan objek& menjadi bah(a objek menyesuaikan diri dengan pengetahuan manusia ,opyright #1# - Basic Concept of Knowledge .**/// S0B12K S0B12K %B12K %B12K Titik tolak Keragu-raguan 3a'am bentuk pengertian Keragu-raguan Kant mulai dari meragukan kemungkinan dan kompetensi meta)isik karena tidak pernah menemukan metode ilmiah yang pasti 4erlu diselidiki dulu kemampuan dan batas-batas akal-budi Maca pengertian Suatu putusan menghubungkan dua pengertian& yang terdiri dari subjek dan predikat 4engertian analitis apriori 4engertian sintetis aposteriori 4engertian sintetis apriori !engertian analitis 4engertian analitis5 tidak menambah sesuatu yang baru kepada subjeknya& selalu (diperoleh se'ara$ apriori& predikat sudah termasuk ke dalam konsep subjek& misal5 segitiga mempunyai tiga sisi 6anya merupakan pengertian )ormal& suatu tautologi Bersi)at umum dan mutlak 7idak memberikan pengertian baru Dasar kebenarannya prinsip kontradiksi !engertian sintetis 4engertian yang predikatnya menambahkan sesuatu yang baru pada subjeknya& Relasi subjek dan predikat berdasarkan objek riil& terjadilah kesatuan dari hal-hal yang berbeda 3isal& meja itu mahal 4engertian sintetis ada dua ma'am5 Sintetis aposteriori Sintetis apriori "intetis aposteriori Bersi)at singular Dasar kebenaran pengalaman subjekti) 3isal5 saya merasa panas "intetis apriori 4utusan yang sekalipun sintetis tapi tidak tergantung dari pengalaman 4utusan yang berlaku umum dan mutlak (apriori$ 8amun& belum dengan sendirinya predikat menjadi bagian dari subjek& sehingga memberi pengertian baru 3isal5 segala kejadian ada sebabnya& bersi)at umum dan mutlak tapi dalam pengertian 9kejadian9 belum dengan sendirinya tersirat pengertian 9sebab9 !ertan#aan etodis Apa yang menjadi rantai penghubung pada pengetahuan sintetis apriori/ Apa dasar objekti+itas pengertian sema'am itu/ 1elas dasarnya bukan saja empiris Kant menyebut )ilsa)at yang mengolah persoalan ini dengan analisa transendental $nalisa transendental Kant menganalisa syarat yang dengan mutlak harus dipenuhi subjek (sebelum segala pengertian:penilaian aktual$ supaya memungkinkan ojekti+itas Analisa ini disebut juga deduksi meta)isis Kant men'ari yang de )a'to dalam subjek untuk memungkinkan )akta pengertian *e+ara metodis Pertama: Kant harus membedakan dalamfenomen, apa yang bersal dr pengalaman dan apa yang berasal dari subjek Kedua: ia harus membatasi pada syarat minimal karena hanya itu yang harus diterima secara mutlak Kant memperkenalkan daya pengenalan yang bertingkat Setiap pengalaman terjadi karena pengamatan indrawi dan penyadaran akali Bidang indrawi ,idang indra'i! ditemukan adana unsur reseptif (pasif) dulu %alam su&(ek selalu ada dua &entuk murni (apriori) ang diterapkan pada pengalaman! -uang .aktu /enerapan demikian merupakan intuis (ans+haung) indra'i /ersatuan dengan &entuk apriori menghasilkan fenomen kongkrit Bidang akal (verstand) Bidang indra(i belum dengan penuh menerangkan adanya pengertian objekti)-uni+ersal 4ada tara) ini ada sejumlah bentuk- bentuk )ormal tanpa isi yang bersi)at uni+ersal dan nis'aya Bentuk itu menampung )enomen (isi dari pengalaman melalui bidang indra(i$ Bentuk dalam aku transendental berpikir itu disebut kategori Kategori-kategori Kuantitas: Universal kesatuan Partikular pluralitas Singular totalitas Kualitas: Afirmatif realitas egatif negasi !nfinitif pembatasan "tak terbatas# $elasi: Kategoris substansi %ipotetis penyebab &isjungtif komunitas 'odalitas: Problematis kemungkinan Assertoris eksistensi Apodiktis keniscayaan Dalam kehendak ditolak kemungkinan lain sebagai dasar pengertian moral5 pemuasan subjekti) ;alu dituntut adanya suatu postulat )ormal (apriori$ yaitu imperati) kategoris <engkaulah (ajib***= %ernunft (rasio&'udi) (aku transendental( 4ada pengertian terjadilah kesatuan antara subjek dan ojek 7erjadi juga kesatuan antara semua bentuk dan postulat apriori 3enuntut adanya kesatuan kesadaran ialah aku transendental Struktur yang merupakan akibat dari postulat objekti+itas pengertian sintesis apriori terdapat dalam Analisa transendental& men'akup ilmu alam dan moral ) !ostulat Kant Kebebasan Kehendak !mmortalitas (ksistensi )uhan coelum stellatum supra me, lex moralis intra me (bintang di langit di atasku, tapi hukum moral ada di bawahku) "ekian dan Teria Kasih ,opyright #1# -