Anda di halaman 1dari 24

1

PENANGANAN SAMPAH DI SUMBER SAMPAH




Penanganan sampah di sumbernya, yang meliputi pemisahan/sortasi,
penyimpanan, dan pengolahan, merupakan tahap kedua dalam kegiatan pengelolaan
sampah. Karena tahap ini dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
karakteristik sampah, kesehatan masyarakat, serta sikap masyarakat terhadap sistem
pengelolaan sampah, maka sangatlah penting untuk memahami bagaimana sebaiknya
kegiatan penanganan sampah on-site dilakukan.
Berdasarkan SNI 0-!"-!00# tentang $ata %ara Pengelolaan Sampah
Permukiman, maka teknis operasional penanganan sampah di sumber meliputi &
'( )enerapkan pemilahan sampah organik dan non organik
!( )enerapkan teknik * di sumber dan $PS

+alam modul ini diuraikan teknik penanganan sampah di sumbernya, yang
terdiri atas pemisahan, penyimpanan, dan pengolahan. Penekanan diberikan pada
penanganan sampah permukiman sebelum dilakukan kegiatan pengumpulan, yaitu
sebelum, selama, dan setelah penyimpanan. ,ambaran umum penanganan sampah di
sumber sampah terutama dari pemukiman dapat dilihat pada ,ambar '. berikut.
Pemilahan dilaksanakan mulai dari sumber sampah dan konsep * dikembangkan
dengan adanya pemilahan ini. Pemanfaatan sampah organik adalah sebagai kompos
baik skala indi-idu maupun skala komunal. Berdasarkan tipe rumah yaitu rumah
sederhana tipe !'-./ menengah tipe "0-0" dan rumah me1ah tipe 2 30, pe1adahan
sampah dan penanganan sampah di masing-masing rumah berbeda. $ergantung dari
kemampuan dari masyarakat untuk melakukan penanganan se4ak dari sumbernya.



2


,ambar '. Pola operasional sampah di pemukiman


1. Penanganan Dan Pemisahan Sampah Di Sumbernya
Penanganan dan pemisahan sampah di sumbernya, sebelum kegiatan
pengumpulan, merupakan hal yang kritis karena ikut menentukan langkah pengelolaan
berikutnya. Penanganan sampah di sumbernya adalah semua perlakuan terhadap
sampah yang dilakukan sebelum sampah ditempatkan dalam kontainer untuk kegiatan
3

pengelolaan berikutnya. Penanganan sampah di sumbernya ber-ariasi menurut 4enis
sampah yang dipisahkan untuk reuse/re5y5ling. Penanganan dan pemisahan sampah
untuk daerah permukiman dan pertokoan akan dibahas se5ara lebih rin5i pada
bahasan berikut ini.
Pemisahan sampah kertas, karton, kaleng aluminium, gelas, dan plastik di
sumbernya merupakan hal yang positif dan efektif untuk pemanfaatan kembali dan
daur-ulang sampah. Setelah komponen sampah dipisahkan, hal yang kerap
membingungkan pelakunya adalah apa yang harus dilakukan sebelum sampah hasil
pemisahan tersebut dipasarkan atau diolah. $entunya sampah hasil pemisahan
memerlukan tempat penyimpanan khusus sebelum dipasarkan atau diolah.

2. Tanggung a!ab Penanganan Di Sumber Sampah
Klasifikasi penanganan berdasarkan lingkungan permukiman yang ter5antum di
dalam SNI 0-!"-!00# yaitu &
'( ' *ukun $etangga dengan 4umlah penduduk '00 6 !00 4i1a 70 6 00 rumah(
!( ' *ukun 8arga & !.000 4i1a 79 000 rumah(
( ' kelurahan & 0.000 4i1a penduduk 79 ..000 rumah(
"( ' ke5amatan & '!0.000 4i1a 79 !".000 rumah(

Penanggung 4a1ab pengelolaan persampahan pada skala pemukiman akan
dilaksanakan oleh &
'( S1asta/de-eloper dan atau/
!( :rganisasi kemasyarakatan.
( Sampah B-rumah tangga ditangani khusus oleh lembaga tertentu

$anggung 4a1ab lembaga pengelola sampah permukiman ini dalam &
'( pengelolaan sampah di lingkungan permukiman dari mulai sumber sampah
sampai dengan $PS dilaksanakan oleh lembaga yang dibentuk/ditun4uk oleh
organisasi masyarakat permukiman setempat 7berbasis masyarakat(.
!( pengelolaan sampah dari $PS sampai dengan $P; dikelola oleh lembaga
pengelola sampah kota yang dibentuk atau dibentuk oleh pemerintah
Kota/kabupaten dan pemerintah pro-insi
( menge-aluasi kiner4a pengelolaan sampah atau men5ari bantuan teknis
e-aluasi kiner4a pengelolaan sampah
"( men5ari bantuan teknik perkuatan struktur organisasi
0( menyusun mekanisme ker4asama pengelolaan sampah dengan pemerintah
daerah atau dengan s1asta
.( menggiatkan forum koordinasi asosiasi pengelola persampahan
3( meningkatkan kualitas S+) berupa men5ari bantuan pelatihan teknis dan
mana4emen persampahan ke tingkat daerah.
4

#( <ntuk sampah B-rumah tangga diatur sesuai dengan ketentuan yang
berlaku .

Bagi lingkungan permukiman yang teratur seperti perumahan, de-eloper 4uga
bertanggung 4a1ab dalam pengelolaan sampah, seperti yang sudah disebutkan di
dalam SNI !"-!00#. +e-eloper mempunyai tanggung 4a1ab sebagai berikut
'( Penyediaan lahan untuk pembangunan pengolah sampah organik berupa
pengomposan rumah tangga dan daur ulang sampah skala lingkungan 7$PS
*( serta $PS/
!( Penyediaan peralatan pengumpulan sampah/
( Pengelolaan sampah selama masa konstruksi sampai dengan diserahkan ke
pihak yang ber1enang/
"( Bagi de-eloper yang membangun minimum #0 rumah harus menyediakan
1adah komunal dan alat pengumpul.

)asyarakat memiliki peranan yang sangat penting untuk mengelola sampah di
lingkungan pemukimannya sendiri. Keikutsertaan masyarakat dalam mengelola sampah
akan mempermudah penanganan sampah pada skala kota dan menurunkan beban
pengelolaan di $PS, $PS * serta $P;.

;dapun peran serta masyarakat tersebut dapat berupa &
'( melakukan pemilahan sampah di sumber
!( melakukan pengolahan sampah dengan konsep *
( berke1a4iban membayar iuran/retribusi sampah
"( mematuhi aturan pembuangan sampah yang ditetapkan
0( turut men4aga kebersihan lingkungan sekitarnya
.( berperan aktif dalam sosialisasi pengelolaan sampah lingkungan

". Penanganan Dan Pemisahan Sampah Di Permu#iman Pen$u$u#
+alam pengelolaan sampah, perumahan penduduk dapat dibagi men4adi "
ma5am, yaitu&
'. *umah tunggal
!. *umah susun 7rusun( rendah& terdiri atas = " lantai
. *usun medium& terdiri atas "-3 lantai
". *usun tinggi& terdiri atas 2 3 lantai.

$abel '. menun4ukkan penanggung-4a1ab serta peralatan dan fasilitas
pendukung untuk penanganan sampah di daerah permukiman, pertokoan dan
se4umlah sumber sampah lainnya.


5

$abel '. Penanggung-4a1ab serta peralatan/fasilitas pendukung
penanganan sampah di sumbernya
Sumber sampah Penanggung%&a!ab Pera'a(an yang $ibu(uh#an
Permukiman
- rumah tunggal Penghuni rumah Kompaktor rumah tangga
- rusun rendah Penghuni rumah Kompaktor rumah tangga, tempat
sampah beroda, kereta ukuran ke5il
- rusun medium Penghuni rumah,
petugas pengelola
gedung, petugas
5leaning ser-i5e
%erobong gra-itasi, ser-i5e ele-ator,
kereta sampah, pneumati5 5on-eyor
- rusun tinggi Penghuni rumah,
petugas pengelola
gedung, petugas
5leaning ser-i5e
%erobong gra-itasi, ser-i5e ele-ator,
kereta sampah, pneumati5 5on-eyor

Pertokoan Petugas khusus, petugas
5leaning ser-i5e
Kereta sampah, ser-i5e ele-ator,
5on-eyor, pneumati5 5on-ey
Industri Petugas khusus, petugas
5leaning ser-i5e
Kereta sampah, ser-i5e ele-ator,
5on-eyor, pneumati5 5on-ey
+aerah terbuka,
taman
Pemilik, petugas taman,
petugas +inas
Kebersihan
Kontainer anti -andalisme
>asilitas
pengolahan limbah
:perator Berbagai 4enis 5on-eyor, peralatan
manual 7sekop, pa5ul(
Pertanian Pemilik lahan/petani,
buruh
Ber-ariasi menurut kemampuan petani

1. Penanganan sampah $i perumahan (ungga'
Klasifikasi tipe rumah menurut peraturan tentang perumahan dibedakan
atas &
7a( )e1ah yang setara dengan $ipe 2 30
7b( Sedang yang setara dengan $ipe "0 - 0"
75( Sederhana yang setara dengan $ipe !'

Klasifikasi ini akan mempengaruhi metoda penanganan sampah dan
kebutuhan akan alat pengelolaan sampah di lokasi pemukiman.
Se5ara umum, penghuni rumah bertanggung 4a1ab terhadap penanganan
sampah, baik yang dapat didaur-ulang, maupun yang harus dibuang. $ipe
tempat sampah yang digunakan dapat ditentukan oleh Pemerintah +aerah
seandainya di 1ilayah di mana perumahan tersebut berada telah
6

diterapkan program daur-ulang sampah. +i se4umlah besar 1ilayah belum
ada ketentuan mengenai tipe tempat sampah yang dian4urkan, sehingga
berbagai 4enis sampah ditempatkan dalam satu kontainer. +i daerah
perumahan yang berukuran besar dan di pusat-pusat perdagangan, telah
digunakan kontainer sampah beroda yang berukuran '!0-!"0 ?.
Perumahan atau pertokoan yang dilengkapi dengan 4enis kontainer ini
umumnya dilayani pengangkutan sampahnya oleh truk kompaktor yang
dapat menumpahkan isi kontainer se5ara hidraulik.
;lat kompaktor untuk sampah rumah tangga dapat digunakan di
perumahan-perumahan guna mengurangi -olume sampah. Sampah yang
telah dipadatkan ditempatkan dalam kontainer atau kantung plastik.

2. Penanganan sampah $i rusun ren$ah hingga me$ium
Penanganan sampah di rusun rendah hingga medium tidak 4auh berbeda
dengan yang dilakukan di perumahan tunggal. Perbedaannya terletak pada
penempatan kontainer dan 5ara pengumpulan sampah. $empat sampah di
rusun 4enis ini biasanya diletakkan di basement atau di halaman.

". Penanganan sampah $i rusun (inggi
Penanganan sampah di rusun tinggi dapat merupakan salah satu dari
beberapa alternatif berikut ini&
Sampah dikumpulkan oleh petugas pengelola bangunan dari setiap
rumah di semua lantai dan ditempatkan di kontainer besar di basement
Sampah ditangani oleh masing-masing penghuni rumah untuk
ditempatkan dalam kontainer besar di basement
Sampah ditempatkan dalam kantung plastik dan dile1atkan melalui
5erobong gra-itasi ke kontainer yang tersedia di basement 7,ambar !(.


,ambar !. %erobong gra-itasi untuk pengumpulan sampah
5olle5tor
Silen5er
5on-eyor
storage
+isposal
e@uipment
storage
sorter
Po1er unit %ontrol panel
Aerti5al %hute
>alling speed
5ontroller
Bottom re5ei-er
*e5y5le 5orner
7

Setelah melalui 5erobong gra-itasi, sampah yang terkumpul di kontainer
segera dikompaksi se5ara mekanis untuk kemudian diangkut oleh truk
pengangkut ke $P;. Sampah berukuran besar yang tidak dapat dile1atkan
5erobong harus ditangani oleh penghuni untuk ditempatkan dalam
kontainer se5ara manual. %erobong gra-itasi umumnya berukuran diameter
0-B0 5m. Cang banyak digunakan adalah yang berdiameter .0 5m.
Pengumpulan sampah di apartemen-apartemen bertingkat modern
dilakukan dengan sistem transport pneumatik ba1ah tanah yang memba1a
sampah ke lokasi pengolahan sampah atau $PS 7,ambar (.

































8









































,ambar . Sistem pengumpulan sampah pneumatik ba1ah tanah pada
rusun tinggi. 7Sumber&$5hobanoglous, $heisen D Aigil, 'BB(
9

). *asi'i(as penanganan sampah $i pusa( per$agangan $an in$us(ri
Selain klasifikasi rumah, SNI !"-!00# 4uga mengklasifikasikan tipe
bangunan untuk sarana umum/sosial dan bangunan komersial. Sampah di
pusat-pusat perdagangan, ka1asan perkantoran dan industri umumnya
ditempatkan di kontainer berukuran besar yang apabila telah terisi akan
diangkut ke $PS atau $P; dengan truk arm roll. Eenis kontainer ini ada yang
dilengkapi dengan kompaktor.
$oko atau kantor yang menghasilkan sampah dalam -olume besar
7misalnya kertas, karton( menggunakan kompaktor atau baler guna
memudahkan pengangkutan sampah. Sampah yang dikompaksi dengan
kompaktor indi-idual/baler umumnya berbentuk kubus/bal dengan ukuran
tertentu. Selain baler, 4enis fasilitas pengolah sampah di pusat perdagangan
adalah penghan5ur kaleng.

). Penyimpanan Sampah
Sebelum diangkut ke $PS atau $P;, sampah ditempatkan oleh penghasil di
kontainer sampah. Fal-hal yang harus diperhatikan selama penyimpanan sampah
adalah& 7'( pengaruh penyimpanan terhadap komponen sampah, 7!( 4enis kontainer
yang digunakan, 7( lokasi kontainer, 7"( kesehatan masyarakat dan estetika.

Pengaruh dari masa penyimpanan terhadap sampah adalah&
'. +ekomposisi/penguraian biologik
!. ;bsorpsi air
. Kontaminasi komponen sampah

1+ De#,mp,sisi mi#r,bi,',gi#. Sampah makanan dan 4enis sampah
mudah membusuk lainnya dapat dengan mudah ditumbuhi bakteri dan
4amur dan diuraikan. Proses sema5am ini sering disebut 4uga sebagai
pembusukan. ;pabila dibiarkan terlalu lama, sampah dapat men4adi media
tumbuh lalat, dan timbullah bau dari kedua proses tersebut.
2+ Penyerapan air. Karena sampah tersusun dari berbagai komponen yang
berbeda kadar airnya, maka selama penyimpanan dapat ter4adi
penyeimbangan kadar air pada semua komponen sampah. Sampah kertas,
misalnya, akan menyerap air dari sampah makanan dan sampah kebun.
$ingkat penyerapan ditentukan oleh lamanya penyimpanan. ;pabila
sampah dibiarkan selama satu minggu di tempatnya karena tidak segera
diangkut, maka kadar air akan merata di seluruh komponen sampah. Eika
tempat sampah tidak dilengkapi dengan tutup, maka sampah akan basah
bahkan terendam oleh air hu4an.
"+ -,n(aminasi #,mp,nen sampah. Fal paling serius yang dapat ter4adi
selama masa penyimpanan adalah kontaminasi sampah oleh bahan-bahan
10

yang bersifat berbahaya dan bera5un 7B(, seperti olie mesin, 5at,
pembersih lantai, pestisida dsb. Pengaruh dari kontaminasi ini adalah
berkurangnya nilai sampah untuk daur-ulang, serta sampah tersebut
men4adi tergolong dalam kategori sampah B.

Eenis Kontainer yang +igunakan
Kontainer atau 1adah sampah merupakan tempat untuk menyimpan sampah
sementara di sumber sampah. Pe1adahan sampah adalah suatu 5ara
penampungan sampah sebelum dikumpulkan, dipindahkan, diangkut dan
dibuang ketempat pembuangan akhir. $u4uan utama dari pe1adahan adalah &
<ntuk menghindari ter4adinya sampah yang berserakan sehingga
mengganggu lingkungan dari segi kesehatan, kebersihan dan estetika.
)emudahkan proses pengumpulan sampah dan tidak membahayakan
petugas pengumpul sampah, baik petugas kota maupun dari lingkungan
setempat.
Pe1adahan sampah merupakan a1al dari sistem pengelolaan persampahan
yang dapat dilakukan dengan beberapa pola, diantaranya &
+isediakan oleh masyarakat dengan model bebas.
+isediakan oleh masyarakat dengan model yang ditetapkan oleh
pemerintah.
+isediakan oleh pemerintah daerah
+isediakan oleh organisasi s1adaya masyarakat
Pemilihan 4enis dan kapasitas kontainer sampah ditentukan oleh
karakteristik dan 4enis sampah, sistem dan frekuensi pengumpulan
sampah, serta lokasi di mana tempat sampah akan diletakkan. Eenis dan
kapasitas tempat sampah yang umum digunakan dapat dilihat pada $abel
!.

$abel !. Eenis-4enis dan kapasitas tempat sampah.
enis
-apasi(as ./+
Dimensi .0m+
Range Tipi#a'
U#uran #e0i'
- kontainer plastik atau logam 3.-'0! ''" 00.#+G ..$
- Barrel, plastik, aluminium, fiber 3.-!". ''" 00.#+ G ..$
- Kantung kertas
H Standar 3.-!0# ''" #? G 'd G '0B$
H $ahan bo5or 3.-!0# ''" #? G 'd G '0B$
H ;nti bo5or 3.-!0# ''" #? G 'd G '0B$
- Kantung plastik ''" 3.? G '0!$
U#uran me$ium
- kontainer 3.0-3.00 0"0 '#? G '03d G
'.0$
11

U#uran besar
- Kontainer
H $erbuka, roll off B'!0-#000 - !"0? G '#0$ G
.00P
H +engan kompaktor stasioner '0!00-0"00 - !"0? G '#0$ G
0"0P
H +engan kompaktor terpasang '0!00-0"00 - !"0? G !"0$ G
..0P
- Kontainer trailer
H $erbuka '0!00-#000 - !"0? G .0$ G
.00P
H $ertutup, dengan kompaktor
terpasang
'0!00-0"00 - !"0? G .0$ G
3!0P
%atatan& ? I lebar, + I diameter, d I dalam, $ Itinggi
7Sumber&$5hobanoglous, $heissen D Aigil, 'BB(

-'asi1i#asi 2a$ah
Berdasarkan mekanisme penggunaannya dapat diklasifikasikan sebagai berikut&
a. Te(ap
)odel ini disarankan untuk tidak dipergunakan lagi karena menghambat
ke5epatan operasional, sulit dikontrol tingkat kebersihannya dan dari segi
estetika kurang baik. %ontohnya bak sampah dari pasangan batu bata.









b. Semi (e(ap
Sering dimanfatkan untuk menghindari gangguan binatang, bentuk ini
masih dianggap lebih baik dari bentuk tetap. $etapi pada umumnya
mengalami kesulitan dalam pera1atannya. +i samping itu, bentuk ini tidak
dapat men5egah pen5urian 7tutup maupun keseluruhan(.
%ontoh & tong sampah yang menggunakan tiang penyangga terbuat dari
besi, seng, plastik, anyaman bambu, kayu dan lain-lain.




12










0. N,n (e(ap.
Sangat fleksibel, tetapi dalam penerapannya harus memperhatikan kondisi
sosial budaya dan dampaknya terhadap lingkungan.
%ontoh & kantong plastik, bin, keran4ang dan lain-lain.


















,ambar ". $ipe-tipe 1adah sampah di sumber sampah

P,'a Penampungan
Pola penampungan sampah dapat berbentuk &
a. Indi-idual.
Setiap rumah/toko dan bangunan penghasil sampah lainnya yang
mempunyai 1adah sendiri. <ntuk daerah pemukiman kelas menengah dan
kelas atas, pertokoan, perkantoran dan bangunan besar lainnya.



13

b. Komunal.
$ersedia satu 1adah yang dapat dimanfaatkan oleh beberapa
rumah/bangunan, 5o5ok untuk daerah pemukiman kumuh dengan tingkat
ekonomi rendah, rumah susun, pemukiman padat sekali 7yang menyulitkan
proses operasi pengumpulan(.

Eenis Peralatan dan Sumber Sampahnya
Eenis 1adah atau kontainer yang biasa digunakan berdasarkan sumber
sampahnya dapat dilihat pada $abel . Penggunaan 4enis 1adah yang berbeda
sangat dipengaruhi oleh keadaan dan kondisi lingkungan dari sumber sampah.

$abel . Eenis dan Sumber Sampahnya Peralatan
Sumber Sampah enis Pe!a$ahan
+aerah perumahan yang
sudah teratur/belum
teratur &
Kantong Plastik/kertas -olume sesuai yang ada.
Bin plastik/tong -olume "0-.0 lt, dengan tutup.
Pasar & Bin/tong sampah, -olume 00-.0 lt yang
dipasang se5ara permanen.
Bin plastik, -olume '!0-'"0 lt ada tutupnya
dan memakai roda.
,erobak sampah, -olume ',0 m.
Kontainer dari ;rmroll kapasitas .-'0 m.
Bak sampah.
Pertokoan & Kantong plastik, -olume ber-ariasi.
Bin plastik/tong, -olume 00-.0 lt.
Bin plastik, -olume '!0-'"0 lt dg roda.
Perkantoran/Fotel & Kontainer -olume 'm

beroda.
Kontainer besar -olume .-'0 m

.
$empat umum, 4alan
dan taman &
Bin plastik/tong -olume 00-.0 lt, yang dipasang
se5ara permanen.
Bin plastik, -olume '!0-'"0 lt dengan roda.

Berdasarkan 4enis 1adah atau kontainer di sumber sampah ada beberapa
keterbatasan dalam penggunaan dari 1adah maupun kontainer tersebut 7$abel
"(.





14

$abel ". Penggunaan berbagai tipe kontainer dan keterbatasannya.

enis #,n(ainer Penggunaan -e(erba(asan
-Kontainer plastik
atau logam
+i sumber sampah dengan -olume
rendah, seperti rumah tangga,
taman, toko ke5il.
Kontainer dapat rusak seiring
1aktu, memerlukan tenaga untuk
mengangkat, tidak 5ukup besar
untuk menampung sampah
berukuran besar.

- Kantung kertas +i rumah tunggal atau rusun rendah
dan medium, dapat digunakan
langsung atau sebagai pelapis
tempat sampah rumah tangga
)ahal, dapat sobek karena
gangguan he1an selama
penyimpanan, bahan kertasnya
menambah -olume sampah
- Kantung plastik +i rumah tunggal, rusun rendah
hingga tinggi, di pusat perdagangan
dan industri, dapat digunakan
langsung atau sebagai pelapis
tempat sampah rumah tangga, baik
untuk menyimpan sampah basah
)ahal, mudah sobek, mudah
rapuh pada iklim panas, sifatnya
yang tidak mudah diuraikan
mengganggu pembuangan akhir.
Kontainer +apat digunakan untuk menyimpan
sampah berukuran besar. ?okasi
harus diperhitungkan untuk akses
truk pengangkut, digunakan di
pemukiman padat, daerah
perdagangan dan industri
Karena tidak bertutup dapat
menyebabkan sampah men4adi
basah dan menyebabkan berat
bertambah.
Kontainer terbuka +igunakan di pusat perdagangan,
untuk menaruh sampah berukuran
besar di industri, untuk melayani
penampungan sampah di ka1asan
permukiman padat, ditempatkan di
tempat yang beratap, namun
mempunyai kemudahan akses bagi
truk pengangkut
Biaya pengadaan tinggi, bila
kontak air hu4an, menyebabkan
sampah men4adi basah dan berat
Kontainer yang
dilengkapi
kompaktor
+igunakan di pusat perdagangan
yang besar
Biaya pengadaan tinggi. Eika diisi
terlalu penuh, sulit untuk
mengosongkannya di $P;.
7Sumber&$5hobanoglous, $heisen D Aigil, 'BB(




15

3. Persyara(an Bahan -,n(ainer A(au 2a$ah
Berdasarkan petun4uk teknis pengelolaan sampah kota kriteria 1adah indi-idual
yang baik meliputi &
- ringan, mudah diangkat
- memiliki tutup, higienis
- mudah dibersihkan,
- kedap air dan udara, tidak rembes
- bentuk dan 1arna estetis
- mudah diperoleh
- harga ter4angkau
- -olume mampu menampung sampah sampai hari

Kriteria bahan untuk kontainer sampah diuraikan dalam Standar $ata %ara
Pengelolaan $eknik Sampah Perkotaan, +epartemen Peker4aan <mum 7SK SNI $-'-
'BB0->( adalah sebagai berikut&
'( $idak mudah rusak dan kedap air, ke5uali kantung plastik/kertas
!( )udah untuk diperbaiki
( Jkonomis, mudah diperoleh/dibuat oleh masyarakat
"( )udah dan 5epat dikosongkan

Standar $ata %ara Pengelolaan $eknik Sampah Perkotaan, +epartemen
Peker4aan <mum 7SK SNI $-'-'BB0->( selan4utnya menyebutkan ukuran -olume
kontainer dapat ditetapkan berdasarkan hal-hal berikut ini &
'( Eumlah penghuni setiap rumah
!( $ingkat hidup masyarakat
( >rekuensi pengambilan/pengumpulan sampah
"( %ara pengambilan sampah 7manual atau mekanik(
0( Sistem pelayanan 7indi-idual/komunal(

Pedoman pola dan karakteristik pe1adahan sampah untuk Indonesia dapat
dilihat pada $abel 0.







16

$abel 0. Pola dan karakteristik pe1adahan sampah menurut SNI $-'-'BB0->

-ara#(eris(i#
-,n(ainer
P,'a Pe!a$ahan In$i4i$ua' P,'a Pe!a$ahan -,muna'
Bentuk/4enis Kotak, silinder, kontainer, bin
7tong( yang bertutup/ kantong
Kotak, silinder, kontainer, bin
7tong( yang bertutup
Sifat *ingan, mudah dipindahkan dan
dikosongkan
*ingan, mudah dipindahkan
dan dikosongkan
Bahan ?ogam, plastik, fiberglas, kayu,
bambu, rotan, kertas
?ogam, plastik, fiberglas,
kayu, bambu, rotan
Aolume Permukiman dan toko ke5il& '0-"0
?
Kantor, toko besar, hotel, rumah
makan& '00-000 ?
Pinggir 4alan dan taman& 0-
"0 ?
Permukiman dan pasar& '00-
'000 ?
Pengadaan Pribadi, instansi, pengelola Instansi, pengelola

;dapun 4enis kontainer sampah dapat dilihat pada $abel ..

$abel .. Eenis kontainer sampah menurut SNI $-'-'BB0->

enis
-,n(ainer
-apasi(as Pe'ayanan
Umur
-,n(ainer
-e(erangan
Kantong '0-"0 ? ' KK ! - hari
Bin "0 ? ' KK !- tahun
Bin '!0 ? !- KK !- tahun
Bin !"0 ? "-. KK !- tahun
Kontainer '000 ? #0 KK !- tahun Komunal
Kontainer 000 ? "0 KK !- tahun Komunal
Bin 0-"0 ? Pe4alan kaki, taman !- tahun

5. Peren0anaan Pe!a$ahan
Pada peren5anaan pe1adahan harus memperhatikan hal sebagai berikut &
a. Persyaratan bahan pe1adahan adalah sebagai berikut &
$idak mudah rusak dan kedap air, ke5uali kantong plastik/kertas.
)udah untuk diperbaiki.
Jkonomis, mudah diperoleh/dibuat oleh masyarakat.
)udah dan 5epat dikosongkan.
b. <kuran -olume pe1adahan ditentukan berdasarkan &
Eumlah penghuni tiap rumah.
$ingkat kehidupan masyarakat.
17

>rek1ensi pengambilan/pengumpulan sampah.
%ara pengambilan sampah 7manual/makanik(.
Sistem pelayanan 7indi-idual/komunal(.
Sumber sampah besar 7hotel, restoran( boleh dibelakang dengan alasan
estetika dan kesehatan, dengan syarat men4amin kemudahan diambil.
5. +ata yang diperlukan dalam peren5anaan adalah sebagai berikut &
a( peta penyebaran rumah/
b( luas daerah yang dikelola/
5( 4umlah penduduk berdasarkan klasifikasi pendapatan tinggi, menengah,
dan rendah/
d( 4umlah rumah berdasarkan tipe/
e( besaran timbulan sampah per hari/
f( 4umlah bangunan fasilitas umum/
g( kondisi 4alan 7pan4ang, lebar dan kondisi fisik(/
h( kondisi topografi dan lingkungan/
i( ketersediaan lahan untuk lokasi $PS dan daur ulang sampah skala
lingkungan/
4( karakteristik sampah.

8alaupun berfungsi sebagai tempat penyimpanan sampah yang hanya bersifat
sementara, akan tetapi harus disediakan sarana pe1adahan yang sesuai dengan
-olume yang ada. Pola penampungan sampah dibedakan atas 1adah indi-idu dan
1adah komunal.

Peren5anaan 1adah indi-idu sangat tergantung pada &
'. Eumlah penghuni tiap rumah.
!. Eumlah sampah yang dihasilkan ?/orang/hari
. >rek1ensi pengumpulan sampah.

Sedangkan penentuan 4umlah 1adah sampah yang diperlukan terutama untuk
1adah sampah komunal adalah sebagai berikut&

18

1. Menghi(ung &um'ah rumah se$erhana



2. Menghi(ung &um'ah !a$ah #,muna'




+imana &
E8I Eumlah 8adah
% I Eumlah *umah Sederhana
+ I Eumlah Ei1a di *umah susun
E4 I Eumlah 4i1a per rumah
$s I $imbulan sampah 7?/orang atau unit/hari( I 7Kota Besar I ?/org/hari /
Kota Ke5il I !,0 ?/org/hari(
Pa I Persentase sampah anorganik
>p I >aktor pemadatan alat I ',!


Pemeliharaan 1adah sampah dilakukan berupa &
8adah sampah harus di5u5i bersih segera setelah dikosongkan isinya
8adah sampah ditiriskan dengan 5ara diletakkan terbalik
8adah sampah yang retak/rusak harus segera diganti
8adah sampah umum di5u5i minimal seminggu
8adah sampah umum yang terbuat dari serat ka5a atau logam harus di5at
ulang minimal setiap tahun sekali

6. Penempa(an -,n(ainer
Penempatan kontainer ditentukan oleh faktor-faktor& 4enis perumahan, fasilitas
pertokoan atau industri, ruang yang tersedia, akses untuk kegiatan
pengumpulan/pengangkutan.
Kontainer sampah di perumahan-perumahan di negara ma4u biasanya diletakkan
di& 7'( samping atau belakang rumah, 7!( gang, 7( dekat garasi. ;pabila rumah-
rumah letaknya berhimpitan, biasanya dibuat bak sampah yang terbuat dari beton
yang bertutup. ;dapun di perumahan susun, umumnya tempat sampah diletakkan di
lantai dasar/basement atau di luar bangunan,
+i daerah pertokoan dan industri penempatan kontainer ditetapkan berdasarkan
ruang yang tersedia dan faktor kemudahan pengumpulan. Bilamana pelayanan
pengumpulan bukan merupakan tanggung-4a1ab pengelola bangunan, maka 4enis
E8
19

kontainer dan lokasi penempatannya ditentukan bersama oleh pihak s1asta yang
menangani pengumpulan sampah dan pengelola bangunan.

+i Indonesia, Standar $ata %ara Pengelolaan $eknik Sampah Perkotaan,
+epartemen Peker4aan <mum 7SK SNI $-'-'BB0->( menyebutkan bah1a penempatan
1adah kontainer sampah sebaiknya&
'. Kontainer indi-idual&
- di halaman muka 7tidak di luar pagar(
- di halaman belakang 7untuk sumber sampah dari hotel dan restoran(
!. Kontainer komunal&
- tidak mengambil lahan trotoar 7ke5uali kontainer pe4alan kaki(
- tidak di pinggir 4alan protokol
- sedekat mungkin dengan sumber sampah
- tidak mengganggu pemakai 4alan atau sarana umum lainnya
- di tepi 4alan besar, pada lokasi yang mudah untuk pengoperasiannya.


7. Aspe# -eseha(an Masyara#a( Dan Es(e(i#a
Pertimbangan faktor kesehatan masyarakat dalam penyimpanan sampah
umumnya berkaitan dengan gangguan organisme yang dapat menimbulkan penyakit,
terutama gangguan tikus dan lalat. <paya sanitasi yang dilakukan adalah penyediaan
kontainer yang bertutup rapat, pen5u5ian kontainer se5ara berkala, serta
diupayakannya pengumpulan sampah mudah membusuk pada periode 1aktu yang
sesingkat mungkin.
Pertimbangan estetika yang harus dipertimbangkan adalah gangguan bau dan
kesan kotor serta kumuh di lokasi-lokasi yang penyimpanan sampahnya tidak dilakukan
dengan baik. ,angguan bau dapat dikurangi dengan penggunaan kontainer sampah
yang bertutup, serta dengan melakukan pengumpulan sampah pada frekuensi yang
singkat. Eika bau sangat mengganggu, dapat disemprotkan Kat penghilang bau di
tempat sampah.

8. Peng,'ahan Sampah Di Pemu#iman
Pengolahan sampah di permukiman atau di sumber sampah dapat mengurangi
-olume sampah yang dibuang menu4u ke ?PS atau ke ?P;. Pengolahan ini 4uga dapat
merupakan bagian dari pengurangan sampah di sumber sampah.
+alam pengelolaan sampah dikenal adanya hierarki pengelolaan yang
menyatakan bah1a hierarki tertinggi akan di5apai bila suatu kota mampu menerapkan
pengurangan sampah sehingga 4umlah sampah yang perlu diangkut dan diproses akhir
akan sedikit 4umlahnya. Fal ini akan menurunkan kebutuhan operasional selan4utnya
termasuk dampak lingkungan yang mungkin timbul. Sementara itu kota yang
20

mengandalkan penimbunan sebagai solusi akhir menempati posisi terendah dalam
hierarki tersebut.
Pengolahan sampah di tempat dilakukan dengan tu4uan&
'. mereduksi atau mengurangi -olume sampah
!. pemulihan fungsi atau daur-ulang sampah
. mengubah bentuk fisik sampah
Pengolahan sampah yang umum dilakukan di perumahan-perumahan meliputi
penggilingan sampah makanan/1aste grinding, pemisahan komponen-komponen
sampah, kompaksi/pemadatan, pembakaran langsung di halaman rumah, dan
komposting. Pembakaran sampah indi-idual sebaiknya tidak dilakukan karena
men5emari lingkungan sekitarnya.

19. Penggi'ingan Sampah Ma#anan:Grin$ing
Se4ak 0 tahun terakhir perumahan-perumahan modern di negara ma4u telah
dilengkapi dengan fasilitas penggiling sampah dapur yang berasal dari kegiatan
memasak dan sisa makanan. Penggiling sampah makanan ini tidak dapat digunakan
untuk melumatkan tulang-tulang besar dan sampah berukuran besar lainnya.
<nit penggiling sampah dapur biasanya berhubungan dengan saluran yang
memba1a sampah yang telah han5ur ke se1er. Namun penyediaan penggiling sampah
di rumah-rumah se5ara bebas kini tidak lagi diperkenankan, ke5uali apabila telah
tersedia fasilitas pengolahan air buangan domestik di kota yang bersangkutan. Fal ini
disebabkan oleh men4adi tingginya kandungan bahan organik di saluran air buangan.

11. Pemisahan A(au Pemi'ahan Sampah
Pemisahan sampah di sumbernya merupakan 5ara yang paling efektif guna
mereduksi -olume dan memanfaatkan kembali sampah. +alam hal ini sampah yang
masih memiliki nilai ekonomis dipisahkan berdasarkan 4enisnya dari sampah organik
yang mudah membusuk. Sampah yang telah dipisahkan selan4utnya dapat digunakan
kembali se5ara langsung 7reuse(, diolah lebih lan4ut, atau di4ual kepada pihak
pemanfaat.
+alam hal pemilahan sampah telah dilakukan oleh masyarakat, 1adah komunal
sebaiknya dibedakan berdasarkan 4enis sampah yang dipilah. belum ada ketentuan
yang membakukan pemakaian 1arna. Sementara ini orang sering menggunakan
1arna umum untuk membedakan ketiga 4enis utama sampah yaitu &
- 8arna hi4au untuk sampah organik
- 8arna kuning untuk sampah anorganik
- 8arna merah untuk sampah berbahaya/B



21











,ambar 0. Pembagian 1arna 1adah sampah

Pemilahan sampah diperlukan bila kita meren5anakan pemanfaatan sampah pada
tahap berikutnya. Pemilahan sampah sampah dapat dilakukan dalam beberapa tahap.
Pemilahan pada tahap yang paling sederhana dilakukan untuk 4enis sampah organik
dan anorganik. Sampah organik dalam hal ini dipilah untuk dimanfaatkan atau diproses
lebih lan4ut men4adi kompos. Sementara itu sampah anorganik dipilah untuk
dimanfaatkan lebih 4auh dengan 5ara daur ulang.
Pengoperasian 1adah sampah yang untuk pemilahan ini meliputi langkah-
langkah sebagai berikut &
a( sediakan 1adah sampah minimal ! buah per rumah untuk 1adah sampah
organik dan anorganik /
b( $empatkan 1adah sampah anorganik di halaman bangunan
5( Pilah sampah sesuai 4enis sampah. Sampah organik dan anorganik masukan
langsung ke masing-masing 1adahnya/
d( Pasang minimal ! buah alat pengomposan rumah tangga pada setiap
bangunan yang lahannya men5ukupi/
e( )asukan sampah organik dapur ke dalam alat pengomposan rumah tangga
indi-idual atau komunal /
f( $empatkan 1adah sampah organik dan anorganik di halaman bangunan bagi
system pengomposan skala lingkungan.
g( 8adah ditutup kembali segera setelah digunakan
h( 8adah indoor yang telah penuh segera dikosongkan isinya dan dipindahkan
ke 1adah outdoor di depan rumah/sumber 7untuk pelayanan tidak langsung(/
atau diba1a dan dipindahkan ke $PS 7untuk pelayanan langsung(
22

i( Pengeluaran sampah keluar rumah hendaknya disesuaikan dengan 4ad1al
pengumpulan yang diberlakukan di 1ilayah tersebut.

12. -,mpa#si:Pema$a(an Sampah
;da ! 4enis kompaktor sampah yang umum digunakan di perumahan penduduk,
yaitu kompaktor berukuran ke5il yang digunakan se5ara indi-idual di rumah-rumah dan
kompaktor berukuran besar yang digunakan di rusun-rusun. Eenis yang berukuran ke5il
biasanya digunakan untuk pemadatan sampah kertas. Kemampuannya dapat
mereduksi -olume sampah kertas hingga 30L hingga memudahkan pengangkutan.
Sedangkan kompaktor berukuran besar umumnya digunakan di rusun yang dilengkapi
dengan fasilitas 5erobong gra-itasi 7,ambar !(. Kemampuan kompaksi 4enis alat ini
adalah !0-.0L, tergantung pada komposisi sampahnya. Sampah yang telah
dikompaksi tidak mungkin lagi untuk dipisahkan komponen-komponennya untuk
didaur-ulang, ke5uali pada sampah kertas yang dikompaksi men4adi bal yang masih
dapat dibongkar.
;pabila sampah yang telah dikompaksi akan dimusnahkan dengan insinerator,
maka terlebih dahulu harus dilakukan pembongkaran sampah guna menghindarkan
kesulitan pada pembakaran sampah di tungku insinerator, serta guna menghindarkan
besarnya proporsi sampah yang tidak dapat terbakar.

1". -,mp,s(ing
Pada tahun 'B30-an kegiatan komposting di tingkat perumahan di negara ma4u
mulai populer. Komposting merupakan 5ara yang efektif untuk mereduksi -olume
sampah dan mengubahnya men4adi produk yang berguna. Berbagai teknologi
komposting telah ditemukan, dan penggunaannya ditentukan oleh luas lahan yang
tersedia, dan 4enis sampah yang akan dikompos. +i beberapa negara komposting
sampah kebun telah diatur pelaksanaannya oleh undang-undang sebagai ke1a4iban
bagi setiap rumah tangga.

Peng,mp,san ,rgani# in$i4i$ua'
Pengomposan sampah organik dapat dilakukan dengan berbagai metode
sederhana seperti pengomposan anaerobik, pengomposan semi aerobik, dan
pengomposan aerobik.

Pengomposan anaerobik dilakukan dengan menggunakan tong yang setiap saat
diisi dengan sampah organik dan dibiarkan mengalami proses alamiah men4adi
kompos tanpa adanya sirkulasi udara. <ntuk membantu proses agar berlangsung
lebih baik/5epat sebaiknya sampah yang dimasukkan terlebih dahulu di5a5ah.

23













7a( $akakura











7b( ,entong pengomposan 5( $ongkura

,ambar .. Eenis-4enis komposter skala rumah tangga

%ara komposting yang paling sederhana adalah dengan memotong sampah
men4adi berukuran ke5il terlebih dahulu agar memper5epat proses
pengomposan, menimbunnya di suatu tempat, menambahkan air apabila
diperlukan untuk mengoptimumkan kelembaban, serta membalik-balik sampah
se5ara periodik agar tersedia 5ukup oksigen bagi mikroba pengurai. 8aktu yang
diperlukan untuk pembentukan kompos adalah ' bulan hingga ' tahun, apabila
komposting dilakukan se5ara kon-ensional. ,una memper5epat proses, kini telah
banyak dipasarkan biostimulan yang tersusun dari se4umlah mikroba pengurai
unggul 7misal J)-" suatu produk import, )-'. yang merupakan produk lokal(.
Biostimulan yang ditambahkan pada sampah yang telah dihaluskan dapat
menghasilkan kompos dalam 1aktu kurang dari ' bulan. ,ambar ..
menun4ukkan beberapa tipe fasilitas komposting untuk rumah tangga.

24

$erkait dengan pengomposan skala rumah tangga SNI !"!-!00 menetapkan
perhitungan 4umlah komposter komunal dan komposter indi-idual di skala
perumahan. Kondisi ini sangat tergantung dengan tipe bangunan &
'. )enghitung 4umlah alat pengomposan indi-idual dengan kapasitas .0 ?
I Eumlah *umah )e1ah
!. )enghitung 4umlah alat pengomposan komunal dengan kapasitas '000 ?




dimana &
B I Eumlah *umah Sedang 7tipe "0-0"(
+ I Eumlah Ei1a di *umah susun
E4 I 4umlah 4i1a per rumah
Kp I Kapasitas pelayanan 7 ' komposter mampu melayani berapa orang(

Eumlah alat pengomposan ini sangat dipengaruhi oleh tipe bangunan dan 4umlah
penduduk dengan tipe rumah menengah dan rendah.






Sumber & )ateri Pelatihan Berbasis Kompetensi Bidang Persampahan 7Balai $eknik ;ir
)inum dan Sanitasi 8ilayah !, 8iyung 6 Surabaya, !0'0(

Anda mungkin juga menyukai