Anda di halaman 1dari 26

i

i
KA - ANoaL
L:=:
ussIIl
ruElESg STggt]
3,1. METODE PENGUTV]PULAN DAN ANALISIS DATA
Sebagai langkah awal dalam rnelaksanakan srudr A[,4DAL. maka kegiatan
pengLrmpulan dan anahsis daia dipealukan dalem rangka untuk dapat
menggambarkan rencana kegiatan maupun mernbuat rona lrngkungan teautama
untuk dapat menggambarkan kondrsr rona ltngkungan berbaga sub-komponen
Ingkungan yang potensial
terkena dampak sepedi pada sub-komponen
lingkungan geofisik-kimia
biologl, sosiat-ekonomt, sos al budaya maupun
kesehatan masyarakal
Dengan adanya dala mengenai deskripsi kegiatan dan rona tingkungan, maka
akan dapat dip.akirakan potensl dampak yang diprakirakan timbul pada saat
melaksanakan rencana kegiatan terhadap komponen lingkungan yang
diprakirakan terkena dampak Selanjutnya dari prakiraan dampak tersebLtt dapat
dibuat evaluasi darnpak yang drlanjutkan dengan pernbualan pengeloaan dan
pemantauan
lingkungan
Data yang dibutuhkan dalam studi AMDAL ini dapat berupa data sekunder
maLrpun primer. Data tersebut akan dikumpulkan dan dianallsis dengan metode
yang telah dituangkan dalam dokurnen Kerangka Acuan Analisis Dampak
Lingkungan (KA-ANDAL)
,ni. Data sekunder adalah data
yanq
dikumpui)(an
secara tidak langsung Data tersebut dapat ciikumpu kan antara
jain
melalul
beberapa instansi atau sumber lain yang relevan, seperti kegiatan sejents
terdahulu di daerah lain, pustaka yang relevan. narasumber yang menguasat
masalah AMDAL, Badan Pengelolaan dan Pengendalian Dampak Lingkungan
(BAPPEDAL)
Provinsi Jawa Tengah, Badan
perencanaan pernbangunan
(BAPPEDA)
Kabupaten Pati, Kantor Statistik, Kecamatan dan Desa di wiiayah
studi, serta instansiinstansi lainnya yang terkalt Contoh data sekunder yang
dikumpulkan antara lain : iklim; tata ruang, lahan dan tanah serta data sosial -
keoenduou^an
Secra umum, data sekunder yang akan dipergunakan dalam studi AIIDAL
untuk sernua komponen lingkungan dikumpulkan dari berbagai sumber yang
AMDAL Pengembangan Kawasan Pelabuhan Perikanan Terpadu Banyutowo t-1
BABIII:
rc
BABIII::
dapat mewakili (representatif) untuk keperluan studi. Contoir
jenis
data sekunder
berlkut sumbe.nya disajikan pada Tabel 3.1.
Tabel3.1.
Jenis dan Sumber.Data Sekunder
Mikrc
Rencana Umum Tata
R!ang (RUTR)
Data 6eo ogi
Data Hidrooceanografl
Data Statlst k
KependuoL,kan
Proiil Kesehatan
Studi Penellt an yang
terkait dengan Kegratan
Badan Nreteo.ologi dan Geofisika (BMG)
Senraaano atau Kantor PPI seternpat
Bappeda Kabupaten Pati
Dir. Geologi Tata Lingkungan
Dinas Perikanan & Kelautan P.op Jateng
Kanto. Statistik Kabupaten Pal
Kantor Kecamatan DukLlhsetL
Puskesmas di Kecarnatan DukLrhsetr
Bappeda Kabupaten Pati
Kantor Pedalda Kabupaten Paii
lnstansi Teknis yang terkalt
9.
10
Proyek
Penelusuaan
Data Penduk
kepustakaan
lainnya
Perpustakaa,)
Narasumber setem
Data p r.er adalah data yang dlkumpulkan secara langsung di lapanga. ::::
tersebut diperoleh antara lain melaLui : observasi atau pengamater :::-l=
pengLrkuran pengambilan sampel dan analisis laboratorium, serte !.,a,...-- :
langsung menggunakan kuesronea kepada masyarakat (responden) C._::- ::_;
primer yang dikumpulkan antara lain : kuaiitas air kualitas udara da_ i=. s
-_:
kondisi Pasang-Surut aia laul. sediment transpod, bentang alam f a.a 'z--. .=-
peasepsi masyaaakai terhadap rencana pengembangan
3.1.1. Aspek Geofisik - Kimia
1. lklim
Data ikli.n yang dikumpulkan antara lain: suhu, kelembaba- .,'z-
--z-
arah dan kecepatan angin. Dala yang dikumpu kan daoat be:-.:
-,2-z ---+'
dan sekunder, untuk data primer dikumpuikan secata aa':..-.=- a
pengukuran langsung di lapangan, sedangkan data ss.-_a:- ::+-;-
dengan cara pengumpulan data dari lnstansi lekn s ia-;::
-:aa--
---:.-
Meteorologi dar Geofisika (BMG) atau Stasiun K n"a:cc. :-:= ::-:=-.-:
yang tersedia.
AMDAL Pengembangan Kawasan Pelabuhan Perikanan Terpad! Eani-_--
No. Jenis Data Sekunder Sumber Data Sekunder
El:::
BABIIIIi
*lr.loursluot
.....=.-)
2. Kualitas Udara dan Kebisingan
Data kualitas udara
(gas dan debu) dan kebisingan termasuk data primer'
Data-data ini diperoleh mela ui analisis kL.laliias udara dan pengukuran tingkat
blsrng yang dilakukan secara langsung di lapangan Lokasl pengambilan
sarnpel dLtentukan beadasarkan leiak sumber dan]pak maupun sebaran
darnpek, arah dan kecepatan angin. seda letak pe'mukimao pendudtrk
Sarnpel ,ersebar dr 3 titik yartu dl sekrtar PP Banyulowo
Parameier
yang
diuku. adalah
gas SO:. NOr, HC, CO, dan debu. Pengambllan sampel udara
dllakukan dengan rnenggunakan alal Multipte tfipingeL Sanpel ini kemudian
diberi pengawet (HrSO. atau Hgcl, dan selaniutnya dianalisis di laboratorium
menggunakan alal Spektofatameter
Data debu dikumpulkan dengan alai
menggunakan Dust Sampter alau Hi-Volt. Data tingkai bising dikumpulkan
dengan menggLlnakan alat Sourd Levet Meler. lvletoda
pengumpulan den
anaiisis data/sampel kualitas Lldara dan kebisingan secara rinci disaiikan
pada
Iehel3 2
Tabel 3.2-
Metoda Analisis Udara Ambien dan Bising
3. Geografi dan Geologi
Data-data
yang dikumpulkan untuk kondisi
geografi dan kondisi
geologl di
lokasi tapak proyek dan sekitarnya, secara rinci tersaji
pada tabel 3 3' berikut
No Parameter
1 soi
2. NO,
3 CO,
4, H,S
5. HC
6 Total Partikel Debu
(TSP)
7. Bising
B Suhu udara
L Kelembaban Udara
10. Tekanan Udara
11. Kecepatan angin
12. Arah angin
Paaarosanilin
Saltzman
NDIR
AAS
AAS
Gravirnetri
Bising Ekivalen
Visual
Visual
Visual
Visual
Visual
Satuan Metoda
Peralatan
Spektrofotometer
Spektrofotometer
NDIR Analyzer
Spektrofotometer
Spektrofotometer
Hi-Volt Sampler
Sound Level Meter
Thermometer
Higrometer
Baromeier
Animometer
Kompas
ppm
ppm
ppm
ppm
ppm
lrg./m3
dBA
%
mmHg
Km/jam
stinber: sNl& APHA, 1998
AMDAL Pengembangzn Kawasan Pelabuhan Perikanan Terpado Banyutowo l-3
_-
i
trA
' **o.o"
-
Tabet
3.3_
gSografi &
ceorosi
Jenis
,o-
-cta,,
aL.._
aur"n,
^-,-
--
"tAc'l
oata
sekundel
;:::^
".
:"
:
;:;
"" "
*;
*i:l
:li*:,:il:
:l
T.,
j:
:1:
4.
Rrang,
Lahan,666
T"
nr,.,
DaIa
tata
ruang,
Eta or,n.,-a^-
;:ffi
ffi ::::
;"::::.::;l"H
:"::;:i
::;:.::'"::"::*"
Il:l"l
*;*
";;#".TI'':
'nornr,
n"nJl,
1;,j"#,
;:;:.
"
*
;:"T1.:;:
:::::
"
;..;T;;"
::1;";:::
T::,_1
t
o,oaren
"",,
;";ilffi.,::::::::
r""*
*^,";:::";J::
;"i::",:"T::;;
:: _
n::::]x:il
"
r*:;
;1##:1ll
5.
Kualitas
Air
Data
tentang
kualrtas
air
daoai
Prrmer
6;u-6,,
;;
;"n,:":*a
oata primer
maupun
sekLrnoer
:'1,':*'*"
oan
ana
rsrs
0,,"0".1n"
,,1
"^T-'"*"
"";;;r';;"'::j";
.,a'r,
hasil
pengu,ian
,*,'".
"n
1r""",^,"^loangkan
dala
setunder
o,oeroreh
nasrr
srud,
yang.","urn
,o^"o
"]i,]d
roiasi
sek;tar
p.oyet
paoa
beoe
^1.
I
"':''-
*"n"-",;;
;:, ::l::::l1:
*'*' -'";,""
:;;
;",^;::
,proyel
sebe,um
masu\
rtJp
o.""r,
^.^'ll,'t",
arr permutaan
se\rrar
t.
-^os' I-r'r
Baoyutowo.
nr",,,r.
.,,'.1"1
t"leran
ke'uar
1gepl51;;;::*"^
H.TH,;ih::j+*#j,#::::","'.::*::,',";t..:,;
An4oal
Pengefibangan
xawasan perabuhao
-
-"
""'irsrs
(ualitas
alr gecara
lelas
Perikanan
Terpadu
Banyutowo
t 4
.Komponen
Ltngkunjan
Jenis
Date
iX.=H",."'''a
r ata
Letak
Loka"si proy_^k
:----------_
i-:
-=:-=-
iKA-a trAL
SNt & APHA. lisd
disajikan pada
tabetberikut jni
:
Tabel 3.4.
Metoda Analisis Kualitas Air Sungai
6. Hidrologi
Data-data yang
dikumputkan antara lain :
lokasi kegiatan, sistem drainase dan debit
tapak proyek.
Data lersebut termasuk data
BAPPEDA maupun DpU Kabupaten
pati.
Jumlah & lokasi sungai disekitar
aliran yang ada di sekitar lokasi
sekunder yang dikumpulkan dari
7. Hidrooseanografi
Data-data yang dikumpulkan antara lajn : arus, gelombang, pasang
suftrt,
abrasi/akresi,
bathimetri laut serta intrusi air laut di iokasi tapak proyek
dan
BABI'I:
n EtooE
sira!
No. Parameter Satuan
Metoda
1 Tempemtur
"c
Tennomeier
2 Residu lerlann
mg/l Grsvimetri
Timbanoan analitik
3 Residu tersuspensi
lMg/l Gravimetri
TimbanOan analilik
4. PH
pH meter
5. BOD
mg/l Tilrimetri
Buret
6 COD
rngll Tilimelri Burel
7. DO
mq/ Tilimeii
Bu.et
8 TolEl fos{al sbq P rng/l AAS
Spektrofotomeler
9. NO, sbg N mg/l AAS
Spektrofolorneter
10. Amonia (NH.N)
mq/l AAS
Spektrofoiometer
16. Cadmrum (Cd)
mg/l Aiomisasi
Spektrofotometer
17. Khrom (Ci1
mg/J AAS
Spektrofoiometer
18. Tembaga (Cu)
mg/l Atomisasi
Spe ktrofotometer
19 Timbal(Pb)
mq/l
AAS
Spektrofoiometer
20. Senq (Zn)
mqll AAS
Speklrofolometer
21 Sisnida (Cn)
mg,'/l AAS
Spektrofotometer
22. Nitrii sbg N (No,
mo/l AAS
S peklrofotorneter
23. Belerang sbg HrS mq/l
Spektrofotomeier
24. I\rinyak dan lemak
Bq/l Gravimetri
Timbangan Analitik
25. Senyawa Fenol sbg pg/l Titrimetn
Buret
AMDAL Pengemtangan Xawasa,
petabuhaD perikanan
Teeadu Banyutowo
fll-5
t{a - ar{DAL
s ai rrt ,
fLIF:l}iiF:rt,^,
sekjramya
Dala_data
tni teTnas
Banyutowo
maupun
perabLrhan
uk data sekunder yang
dikumpuikan
dari FPI
darj studi_studi,",0"n",,
.jlJni""":il",::il;T;"
::::1".
T:rl
Pengembangen peiabuhan
perikanan
Banvutowo
L Transportasi
Data iransportasr
yang
akan digunakan
untlk
studi AI\,,IDAL in adaah
Cata
lalu ljntas
disekiiar
lokasi keo:atan (ppl
Eanyutowo)
Adapun
cjaia lalu_ttntas
yeng
akan Ctkurnpulken
6ntara
la
kompos,s
i kendaraen,
ka pas
ias ::-:I"::','"""::1;
:":::
;:ff
:::
jalan
kapasitas
dan tingkat pelayanan
di sekrlar tapak p.oyek
Data data ni iermasuk
date sekander
dan primer
Data sekunder
dapat
diperoleh
darj hasil stud oieh ln
pa
r, D na s perh
ubu nsa n,
",
;:;:,:"i
::,;T:
-,i::_:"J.:,1::1i"l
dapat diperoreh
secaaa
langsLrng
di rapangan
dengan
mengadakan
survar raru
lintas di titik pengamatan
yattu
dijalan Tayu _
Dukuhseti jalan
iayLr , puncet
dan jalan
Desa Banyutowo
3.1.2.
Aspek
Biotogi
1. Biota
Darat
a. Flora
Data
flo.a yang
akan
digunakan
adatah jenis
&
Lumtah
populasi
flora/tumbuhan
yang
ada didalam
sekitamya
Data f rora r",.uou,
r"r.lrlllnt'
o::
r:# Jil:T;:
;':fl
dikumpulkan
secara
iangsung
di lapangan yaitu
di tapak proyek
dan
sekitamya yang
diprakirakan
akan
d is unakan
ada ra h,
","0 "
o,r"",lij*",1i;T'";ff
tl"y
".",,1",,f
::
berdasarkan
komunitas
ataLr habit:
sekitar
ppl
Banyutowo.
Data fro.a)
yang
berbeda
Lokasi
sampel frora di
meroda pensamaran,
wawanca
ra .""'::T,
l?ll":I|,fr
'purkun
d"neun
b. Fauna
Data fauna
termasuk
data primer
dan dala sekunder
Data patmer
akan
diku'npurkan
secra
langsung
di rapangan
sebanyak
2 zona dengan
rokasi
sampiing
sama
dengan iokasi
sar
rinskunsan
sekjtar iokasi
r*"* rlljJj
;[ Jil"::
jT.1":'::::.:
AMDAL Pengembangan
Kawasan petabuhan
perikanan
Te$adu Banyutowo
IKA.A
DAL BABTI;-I
. T,,*:i:
langsung
ke lapangan
dengan metode jelajah pencatatan
data falrna meliplrti
ienis dan jumlah
indivrdu yang
drumpaj
selama observasi.
Selaln itu, guna
melengkapi
data fauna liar yang
ada juga
dilengkapi dengan data sekunder
yang
bersumber
darj tnfoarnasi
hasil studi yang
ada malpun iniormasi dafl
masyarakat
sekitar lokasi proyek
Sedangkan
un1!k data hewan
piaraan/bud
daya didasarkan
atas data dari monografi
Desa dan Kecamatan
Biota Air
Plankton
Data planl..tcn
iermasuk
data prirner.
Data_data
ini dlkumpulkan
secara
langsJno
o, apanoan yat.-
o mala arr arau at,ra, s_noe.dt se.rl2,, lapa\
proyek
Lo\asi pengembllan
sampel
disesuaikan
dengan lokasr sampel
kualttas aia permukaan
sebagaimana
telah d uraikan paca
aspek geofisik-
kimia
,
Metoda Pengambilan
Sarnpei
Pengambilan
sampe) ptanktan
dilakukan
denp?n penyannoan
air
menggunakan p/arkto,
,et No. 25, kemudian air yang te.sarjng
dimasukkan
botol dan dttambahkan
formalin 4ol. sebagai bahan pengawet.
ldentjfikasi
plankton
dilakukan
dj laboratorirrm
sampai tingkai genLrs
dengan
menggunakan
b!rku acuan ApHA (1992)
b. Benthos
Data bentho' termasLrk
data primer.
Data_data
ini dikumpulkan
secara
langsung di lapangan yaitu
di badan air atau aliran sungai di sekitar tapak
proyek
Lokasi pengambilan
sampel disesuaikan
dengan Iokasi sampet
kualitas air aspek geofisik-kimla
,
l\retoda
pengambilan
Sampel
Pengambilan
sampel mikrcbenthos
dilakukan dengan penyanngan
lumpur di
dasar perai.an yang
diam,il dengan Ekman D,edge. Diameter saringannya
1
mm Mikrobenthos yang
telah diplsahkan
dari lumpur lalu dimas!kkan
datam
botol sampel. ditambahkan
formalin 4%o dan rose bengal. {dentifikasi berlhos
dilakukan
di laboratonum
dengan
acuan ApHA (1992).
perhitungan
jumlah
individu diiakukan
dengan mikrokoskop
untuk seluruh sampel
c. Mangrove
Data Mangtuve termasuk
data sekunder.
Data-data
ini dtJnventarisasi
dari
Dinas / lnstensi teknis terkait (Djnas perikanan
& Kelautan.
Kanpedal Kab
AMDAL Pengembangan
Kawasan
pelabuhan perikanan
Terpadu Banyutowo
t-7
a.
i
i{ri - ,l1t{*ai-
Pati. daia statrsiik dll)
d. Padaog Lamun
Deta Padanc Lam@ iermasuk data sekunder dan akan ciilakukan
penoecekan lapangan apabila ierdapai padang i3mun di sekitar perairan laut
Banyuiowo DaIa sekundsr tersebut dikumpulkan dari Diaas / lnstans teknts
terkait (Dlnas Per kanan & Kelauian).
e. Terumbu Karang / Coral Reef
Dala TerumDu Karang / Caral Reef termasuk data sekunder dan akan
dilakukan pengecekan lapangan. apabila terdapat padang lamun di sekitar
perairan laut BanyLrtowo Data sekunder tersebui dikumpulkan dari Dinas /
lnstansiteknts terkart (Drnas PerLkanan & Kelautan)
3.1.3. AspekSosial-Ekonomi-Budaya dan Kesehatan Masyarakat
1. Lokasi Penelitian
Daerah penelitian adalah permukiman penduduk yang terkena dampak
kegiatan Pengembangan Kawasan Pelabuhan Perikanan Terpadu Banylttowo
yang mencakup komunitas masyarakat di sekitar lokasi pelabLthan maupun
jalu.
atau akses menujLt ke lokasi pelabuhan tersebut. Lokasi penelitian
secara administratif termasuk di wilayah Kecamatan DukLrhseti, Kabupaten
Pat, terutama Desa Dukuhseti & Desa Banyutowo.
2. Metoda Pengumpulan Data
Data primer diperoleh melalui wawancara terstruktur dengao panduan
kuesioner se.ta observasi. Responden terdiri dari pimpinan formal
(Kecamatan
dan Desa), pimpinan
informal (tokoh masyarakat) dan anggota
masyarakat biasa. Unit analisis yang digunakan adalah Kepala Keluarga (KK),
dengan
jumlah
total responden 10% dari
jumlah
KK yang ada di Desa
Banyuiowo. Responden akan dipilih secarEr purposif random sampling,
dengan distribusi responden yaitu : Fofl.nal Leader (Fl),"lnformal Leader (lF)
dan Masyarakat Biasa (MB). Pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat
dilakukan melalui public heaing, dilaksanakan dalam kelompok-kelompok
meliputi wakil dari masing-masing wilayah dalam lingkup wilaFh studi. Untuk
lebih mendukung dalam mengkaji rona lingkungan, prediksi, dan evaluasi
dampak, maka dilakukan analogi dan diskusi dengan beberapa oEng dari
AMDAL Pengembngan Kawasan Peiabuhan Perikanan Terpadu Banyttowo l
BABIII:
@:
EAEIII:
_:.-:-:
instansi
teri(ait maupun kalangan akademlsi
serta
literatur
atau informas lainnya
telaah data sekunder daa
3. Jenis Data & Satuan Analis;s
Berdasarkan
hasii peiingkupan,
maka saiuan anals]s studi brdang
sosekoudkesmas
adalah wllayah
desa l\y'etode yang
dlgunakan disesuaikan
dengan jen
s data yang
akan dianalisis yaitu anatisis data kuantitatrf untuk
data-oata
numeatk dan analjsis
kualitatif yang
berupa persepsi
sikap,/pendapat
masyarakat dan sistem nitai yang
berlaku di
qrasya.akat.
Adapun jenis
data untuk aspek sosekbudkesmas
secara lebih rincl disajikan
pada
--rabe
3 5
Tabet 3.5.
Metoda Serapan Data Sosekbudkesmas
ran s u tta n e enyu s mllddfi
flt-9
No- Aspek Yang Dikaji Jenis Data Sumbet Data
Metoda
1 Kependudukan
Primerden
Sekunder
Kanlor Stelistik
Monograll Kecamatan
Monografl
Desa
Survey data dlrl
2. Mata pencaharian
Primerdan
Sekuoder
Kantor Depnaker
Monografi Kecamatan
Monografi Desa
Survey data dan
3. Kesempatan Kerja Primerdan
Sekunder
Kantor Depnaker
Kabupalen Pati
Survey data dan
4_ Kesehatan
Primerdan
Sekunder
Dinas Kesehalan dan Survey dala dan
5. Esteiika dan
Kenyamanan
Primer
Penduduk (responden)
Kuesioner
6. Persepsi
Primer
PenAuOuklresponOeny
K!esioner
1. Keamanan
Primer
Kantor Polsek Dukuseti
Penduduk (responden)
Kuesioner
E, Pendapalan
Primer
Penoudu klresf,6i diiJ
Kuesioner
AII]IDAL Pengembangan
K.wasan
pelabuhan
perikanan
Terpadu Banyutowo
iEItl
=JAB-i,l
.l1r:*es sruot
i
3.2. METODE PRAKIRAAN DAMPAK PENTING
Prakiraan dampak
penung
merupakan
proses untuk memprakirakan besaran
dampak oan oenentuan tingkat kepentingan dampak Besaran .jempak
drprakirakan dengan meioda formal dan intormal. Sedangkan tingkal keoei-riingan
dampak d prak aakan dengan mengacu kepada Peraturan Pemerintah llonror 27
Tahun 1999 tenlang kateria dampak besar de. penting suat! usaha dan/aiau
kegiatan terhaoap lingk!ngan hidup
Langkah awal calam mempraklrakan dampak adalah dengan mengldentif kas
darnpak kegiatan teinadap komponen lingkungan. Proses identifikasr dampak
dilakukan dengan menggLrnakan metode checkllsl yang dituangkan dalam bentuk
mataiks inteaaksi antara komponen kegiatan dengan komponen lingkungan Dari
mat.iks identifrkasi dampak ini dapat diketahui ada dampak atau tdak ada
dampak,
Jenis
Kegiaian dan dampaknya, dampak bersifat
positif atau negatif
Dengan demikiail dalarn matflk identifikasl dapat dillhat komponen-kompo.en
keqiatan sebagei sumbea dampak terhadap satu atau lebih komponen
lingkungan.
Selain itu, diagram alir darnpak
juga
dapat digunakan untuk memprak.akan
dampak agar dapat terlihat dengan
jelas
aTur dampaknya Daam penggunaan
diagram alrr dampak, pokok pokok komponennya digunakan untuk
memverifikasi matrik interaksi anlara keqiatan dan komponen iingkungan. Dari
diagram alir dampak dapat diidentifikasikan kelompok-kelompok dampak pentlng
primet
@imary
ln'lpacts) dan kelompok-kelompok dampak pentrng ikuian
(dedvative impacts) dalam bentuk dampak sekunder, tersier dan sete.usnya
serta biang penyebab terjadinya dampak (causa/ ageras).
Hasil identifikasi dampak yang disalikan dalam matrik dan bagan airr dampak
dapat digunakan sebagai acuan dalam prediksi dan mitigasi dampak besar dan
pentlng yang terjadi pada masing-masing tahap kegiatan dari prakonstruksi,
konstruksi, operasi dan pascaoperasi
Setelah dampak dapat diidentifikasi dengan
lelas
dalam matrks, selanjutnya
ditentukan besarannya dengan menggunakan pendekatan formal (matematis)
dan atau infonral (uraian deskrlpuf atau kualitatif) tergantLrng pe.ubahan nilai
parameter masing-masing komponen Ingkungan. Setelah be:aran dampaknya
dapat diketahui secara formai dan informal, selanjutnya dibi.lat skala penilaian
besaran dampak yang secara lebih
jeias
disalikan pada Tabel3.6. Pembagian
AIVIDAL Pengembangan Kawasan Pelabuhan Perik:nan Terpadu Banyutowo Ill-13
aABlll:
nilai besaran skala didasarkan atas baku mutu pada masing
-
ntasing komponen
lingkungan sesuai defgan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sedangkan bagi komponen Lngkungan yang iidak men] liki baku rnuiu. aken
oLaiasarkan atas oerbagai literalu",e dan dlrangkum seda di buat aeniang
{lange)
masing
-
masin! skala besa.an oampak denoan p/ofes/oral
lirqomert
aiau sluci
analogi ciengan ;.fulDAL keoratan serLrpa.
Tabe' 3.6.
Kriteria Penilaian Besaran Dampak Lingkungan
No.
Dampak
Lingkungan
Besaran
Dampak
Skala Kriteria
1 Kualilas Udara dan
Kualitas A r
San!a1 Keci 1 Kadar parameter kLalitas
udara & alr < baku mutu
(50% dar baku mulLr)
Keci 2 Kadar parameler kua iias
udare & air
<
bakLr mulu
(25% dari bakLr mutu)
Sedarg 3 Ka.lar pararneler
kualilas
udara & air
=
baku mutu
^ ^
4
Ksdar pararneler kualrtas
udara & ar > baku mutu
('10
o/"
dan baku mutu)
5 Kader parameter kualitas
udara & air > baku mulu
(20% darr bak! muiL)
2. Kebising6n Sangal Kecil 1 Tingkal bising
<
baku mulLl
( 10 % dari baku mLrlu)
Kecil 2 Tingkat b sing
=
baku mutu
Sedang 3
Tingkat bslng > baku mutu
(20% dari baku mulu)
Besar 4 Tingkat bising > baku mutu
(40% da.i bak! mulLr)
Sangai Besar 5 Tingkat bising
>
baku mutu
(60% daribaku mutu)
3. Hidrologi Sangat Kecil 1 Tdk mengurangi debit mata
air & tdk beapengaruh
pada
pola
aliran air sungai
Kecil 2 Menquranqi <
10ol. debit mata
air & tdk berpengaruh pada
pola alira n air sungai
Sedang 3 Mengurangi < 25% debit mate
air & tdk berpengaruh pada
pola aliran air sungai
Besar 4 MengLrrangi
<
25% debil mata
air & berpengaruh pad6 pola
aliran air sungai
Sangat Besar 5 Mengurangi >
25% debit mata
air & beaoenoaruh oada oola
AMOAL Pengembangan Kawasan Pelabuhan Perikanan Terpadu Banyutowo It-14
t.-i, - L'tr\:. f-..:t,.
saBlll :
i
le arah
1
Garls panlal mundur
oaratan
< 25 %
San-oei Besar Garis
pantai mLrndu.
datalan
> 25
ch
S6ngei Kecil
No.
Dampak Besaran
Linqkunqan Dampak
Skala Kriteria
aLran aii sungai
Abrasi
i
SanSat Kecii
t_
-
Kecll
lsuc"ng
1
,
3
Garis
paniar majLr ke arah laul
> 1a
",'.
9",11,,titglgp
_
Gars
p2nla munC lI ke ar2h
Banlirl Rob
:-
t
Sedang
Besar
3
i
!99.
s".!193n
E!!191i!
Luas
genangan Rob
bedambzh>050%
6 TatagLna Lahan
Sangat Besar Luas
genangan Rob
bertambah
> 50
o/"
Sangat Kecil 1 Perubahan lalaguna lahan
< 2oa/o
Keci
Sedarr!
2 Perubahan talagLrna lzhan
20v. - 39.h
3 Perubahan talaguna lahan
40./. - 59ak
Besar
Perubahen tataguna lahan
61a/c - 79%
Sangat Besar 5 Perubahan tataguna lahan
80% - T 00%
7. Transportasi Sangat Kecil 1 Tingkat
pelayanan jalan <
10%
Kecil 2 Tk- pelayanan
jlan
'10
-
29%
Sedeng 3 Tk. pelayanan jalan 30
-
49olo
Besar
Tk. pelayanan jalan 50
-
69%
Sangat Besar Tk.
pelayanan
ialan
> 70%
8. Biota Darai (Flora &
Faun3)
Sangai Kecil 1 Perubahan Keanekaragaman
<10 %
Kecil 2 Perubahan Keanekaragaman
10-24
a/a
Sedang 3 Perlrbahan l(eanekaragaman
2s-39
0/a
Beser 4 Perubahan Keanekaragaman
4A-54
a/.
Sangat Besar 5 Perubahan Keanekaragaman
55-70 %
L Biota Air Sangat Kecil 1 Perubahan Keanekaragaman
AMDAL Pengembangan KavYasan Felabuhan Perikanan Terpadu Banyutowo It-15
5
1 Luas
genangan Rob
berkureno
> 50
'/"
Kecll
2 Llas
genangan Rob
berkurcno>050%
I
L
1
t
xa
'
aNDAL
BABlllr a
etEasbE stuBt i
i
No.
Dampak
Lingkunqan
Besaran
Dampak
Skala Kriteria
iKecil 2
<10
%
Perubahan (eanekaragaman
10-24
!/.
10
Sangat Besar
I
5
sangat Kecil
]
t
I
Kecil 2
_l
Sedans
]
r
I
8".*
-T
t
Perubahn Keanekaragaman
55f0%
Peningkaran >
Rp 100 OaOJ
bn
Rp. 100 000,- sid Rp
295 000.-
Rp 300 000 - srd Rp.
650 000,
Rp 700 000,- s.(i Ct
950 000 -
San,oal Besar 5 > Rp. 1.000 000, / bln
-11
Kompensast/Gantr
Rugi Lahan
Sangat Kecil 1 > 2 kali h6rga pasar
Kecil
Sedang
2
3
'1,5
kali harga pasr
1 kali harga pas:r r
Besar
4 0 75 k6li harqa pesar
Sangal Besar
:r 0,5 kali harga pasar
TlOat aaa tenagffia tokat
yang lefiait dgn kegiatan
12. Kesempatan Kerja Sangat Kecil 1
Kecil
2 >
10% tenaga kerja lokat yang
lerkait dgn kegiatan
Sedang 3 10 - < 20% tenaga kerja lokal
yang
terkait dgn kegiatan
Besaa
20 -
<
30% tenaga kerla tokat
yang
tgrkait dgn kegiatan
Sangat Besr 5 > 30o/o tenaga kerja lokat yanq
]
terkait dgn kegiaian
13 Keresahan
Masyarakat
Sangat Kecil 1 Timbul keluhan yang bersifat
temporer (individu)
Kecil
2 Timbul keluhan yang
bersifat
temporer (dalam kelompok)
Sedang
3 Terjadi antipati lerhadap
proyek (individu)
Besaa
4 Terjadi antipati terhada p
proyek
(dalam kelompok)
Sangat Besar 5 Terjadi protes
terhadep
proyek
14. Kerawanan Sosial Sangat Kecit 1 Terjadi a nlipati terhadap
proyek (dalam indjvidu)
AIVDAL Pengembangan
Kawasan
petabuhan perikanan
Terpadu Banyutowo
I[-16
SedanO
Perubahan Kesnekaragarnan
25-39
./.
Besar
Peiubahai Keanekaragaman
4A-54
t/a
--":..*
i KA
.
&X*AL
aaElll:,
No.
Oampak
Lingkungan
Besaran
Dampak
Skala Kdteria
-15
Persepsi IVI6syarekal
Kecil Te.jadi prols lerhaoap
Proyek
(dalam lndrv d'J)
Sedeng 3 Terjad proles ierhadap
prcyek (dalam kelompok)
Besa,
i
ic-ad, \o,fr-
_F'nadap
l
I
I p
oyet ri,ld,vidL.
Sr,lqai Bp>a
I
5
I
lertadi lonr 'L Lemadap i
I I
plovel ,kelorrpol)
Sangai Ke, il
,
I Seluir,
100"b
I
heruerulu<l0co
S.orng J
'l
rd6r sarutu 10 - >
2ooo
Sangat Besar 5
1
Kecil 2
Sedang
4 Ti.iak seiLtu 20 30','o
S6ngat Besar 5 Tldak setuju > :0%
16. Kenyamanan Sangl Kecil 1 Tidak ada keluhan dari
Kecil 2 rlmUut t<eluh: n ying be-rsital
temporer (ind vrdu)
Sedang 3 Timbul keluhan yang bersifal
iemporer (dalam kelornpok)
Besar 4 Trmbul proles yang bersiial
indlvidL
Sangat Bes3r 5 Timbu prcles,uj!k-rase
dar
kelompok msy6raka1
17. Keamanan Sangai Kecil 1 Tdk ada kejsdian knmlnal
dalam kurun waklu 1 tahun
KeciJ 2 1-3 keladten krimrna dalam
kurun waklu 1 tahun
Sedang 3 410 kejadian kriminal dalam
kurun waktu 1 lahun
Besar 11-15 kejadian krimina dalarn
kLrun waktu 1 tahun
Sangat Besar > 15 keiadian knminal dalam
kunrn wakhr 1 1. h Lrn
3.2.1. Metoda Formal
Metoda formal untuk memprakirakan besa.an dampak dilakukan dengan
pendekatan menggLrnakan perhitungan maten'tatik. Dengan metode tnr,
hubungan sebab akibat yang menggambarkan dampak kegialan p.oyek terhadap
komponen/subkomponen/parameter lingkungan akan dirumuskan secara
kuantitatif misalnya dalam bentuk rasio-rasio kuantitatif dan model-model
matematik Contoh-contoh model matematik adalah sebagai berikut:
A[4DAL Pengembangan Kawasan Pelabuhan Perikanan Terpadu Banyutowo t-17
IKA_AI*OAL
BAB tll::.i
I
dEtorrF sruat l
1. Kualitas Udara
Besarnya eanisi sumbea bergerak Cepat dihitung berdasarkan faklor emisi dan
WHO Oftset Publicatian No.62, 1982. Besanya emisi (polutan)
bahan bakar
solar uniuk masing masing paaameter
kualitas udara secara lebin jeias
clsajtkan
peda
Tabel 3.i
Tabel 3 7.
Emisi Polutan per m3 Bahan Bakar
No. Polutan
FaKor Emisi (kg/satuan
waktu)
1 SO2
2 NA2
3co
4 Padikulat/Dellu
7.9544
I.21A3
36 4226
2 0095
srrlDe! t\tio cifset Fubt,"aiii ri. oT tdi
Besarnya Emisr
=
Faktor Emrsi x JLJmiah Bahan Bakar
2. Kebisingan
Prakiraan bising fungsijarak akibat akriv tas mobilisasi alat dan material maupun
operasionalalat
saat konstrLrksi terhadap ltngkungan di sekrta.nya menggunakan
aumus pendekatan
sebagai berik!t:
Lz
=
L1 - 10log R2/Rr - Ae, dBA (bising
bergerak)
L2 = Lr - 20 log R2/Rl - Ae, dBA (bising
diam) (Sasorgko,
dkk.2OoO)
Keterangan
Lz
=
Tingkat bising pada jarak
R2 dari tapak proyek
sumber bising,
dBA
L1
Rr, Rz
=
Tingkat bis ng surnber bising pada jarak
Rl, dBA
= Jarak dari sumber btsing. m
=
Atenuasi bising ka.ena kelembaban udara. dBA (kecil,
diabaikan)
3. Kualitas Air
Prakiraan dampak penLrrunan
kualitas air akibat kegiatan ooerasional
ppl
Banyutowo,
menggunakan rumus pendekatan
Mixing Zore sebagai berikut:
QaCa+QbCb
Qa+Qb (Met
Caff and Eddy. 19t9)
AMDAL PengembarEan Kalvasan
petabuhan perikanan
Te.pad! Banyutowo
t-.18
i KA - Ai'lDAa
BABIIf:
Keterangan:
Cc
=
Konsenirasi parameier
kualitas air badan atr setelah terkena ajr limbah
Qa
=
Debrt a I
rimban (
/detl
Qb
=
DeD[ b;can a]r (i/delr
Ca - Konseni-,esi pararneter
kija itas lii ljmban
(Ino/i.r
Cb
=
Konsenliasr parame+e.
kLralrias a r badan ;ir;e6eium teakena air limbah
4. Transpon:si
Ileioda formai yang
digunakaF adalah pendekaian
dengan peahrtungan
matematrk Penoounaan
mode -rncdel
kuantitatif a.ialah sebaoa berrkut
.
a Ttansporias,
Dampak iernadap lTansponasr denoan me akukan perhlti.rngen
banckilan latu
intas cjenca. aoanya kegiatar oDerasional
ppl
Banyutowo rersebut ierhadap
pergerakan
ia u lintas perbandrngan
volunre kendaaaan dengan kapasites
lalan
rnenggunakan
indeks V/C Apabile nilai indeks tersebui >
1 maka
kemLrnOklnan teqadinya kemacetan pada
ruas jalan
leblh mungkin sering
terjadr dan sebaliknya Aoabila nilai indeks tersebLrt <
1, maka kemungktnan
terjadinya kemacetan pada .uas jatan
tidak sering terjadi
Untuk mengeiahul kondlsi transportasi lalu tintas di sektar lokasi kegiatan
Cllakukan ciengan per.i.litungan
kapasltas jarlngan jalan
dan bangkitan dan
tarikan a u ltnias secaaa pengamatan
langsung. Lokast pengarnb
an sampel
ditentukan berdasa.kan jaringan jalan
dan volume lalu tintas yaitu di akses_
akses
Jalan
menLrlu
ppt
Banyutowo. Analisis yang
drlakukan meiiputi
kapasitas jaian
dan latu lintas ha.ian rala_raia (LHR) yang
mengacu pada
Slandat Manuat Kapasitas Jalan tndonesia (MKJt,
1gg6) menggunakan rumus
Analisls Kapasitas Jalan
C
=
Co. FCw. FCsp. FCsf. FCcs
| . rap.stastatan (snptan)
Co
=
napsitas deset
FCvt
= Fa]<tar kesesuatan teba.jatan
FCsp
=
Fat<lor kesesuaian pentsah
arah pergerakan
FCsf - Fa4ar kesesuaan nanbatan.artptng
FC.s
= aatiot kesesuaiar u.uian katd
A IDAL Pengembangan
Kawasan
petabuhan perikanan
Terpadu Banyutowo
I-19
Analisis Derajat Keienuhan l
Volume Lalu Linlas lsmP/jam)
V/C
Kapasitas
jalan (smPlanr)
Tabel 3.8.
Karakteristik Tingkat PelaYanan
b Parkl.
Untuk menqetahui kondisi
perparkiran di operasiona{ Pelabuhan
Perlkanan
Banyutowo dilakukan dengan
pengamatan dan
perhitLlngan secara langsung
jurnlah penguniung pada saat
iam
kunjung maksimal dan
pelayanan parkir
yang ada. Lokasi pengambilao sampel
jumlah kendaraan
parkir dilakukan
pada jaringan
ialan
kerrdaraan masuk dan keluar area parkir kawasan
Sedangkan
lokasi penghitungan
iumlah
pengunjung dilakLlkan
pada piniu
masuk
pengunlung Pelabuhan Perikanan Banyutowo, seria analisis dari
berbagai dokLlmen
perencanaan yang telah ada AnaLisis
yang d lakukan
melipuli kapasltas daya ta.npung area parkir dan permintaan parkir
5. Timbulan SamPah
Besarnya besaran timbulan sampah
yang dapat digunakan dalam
perencanaan
a.lalah menurut SK SNI S-04-1993-03
sebagai berikut:
Timbulan Total =
Jumlah
IJnit x Besaran Timbulan Sampah
AIVDAL Pengembangan
Kawasan Pelabunan Perikanan Te'padu Bsnyutowo
0 00- 0,20
0,20- O 44
a 45- 0,74
0,75
-
0,84
0,85- 1,00
>100
DeDas de_qan
Ie''Dala lrngo"
oengen'lc
ialai menljn [ece!a::rn
yan'
nr ro nkan tanDa hambaian
ari;:labll telapr lie.eoatan ope,asi nrllar d batas
oLeh lon;isr ia u litas Pengemuc meBri i
ke.ebasan vanq
.uk!p uniuk memil h kecepa:at
Arus stab I ietapl ke.epaian dan gerak kenda'aa'
dlenda kan Pengemudr ri!Lal dbalasl dalar'
Arus mendekan ldzk slabrl ke.epatan mash
arkenda kan V/C masih dito et r
Vo !me laiu lLntzs mendekan berada
paCa
kapas as arls ndak stabr kecepatan lerkadzn-o
Ar!s
yanq .jipaksakan atzu macet kecepaizn
rendah. volume drbawah kapaslias antflan
panjang dan lerjaci hambalan-han-rb2lan )r2:!
-m
E
c
D
E
Satuan
Volume
ilder)
No.
I
'l
it
1I
5l
6
f
B,
is
I
ro.
Irr
I
rz
lr:
Surnber
SamPah
Rumah Permanen
RLrmah seml
Permanen
Rumal non Dermaaen
Kantcr
Toko/Ruko
SekoLah
iJalan
afterr sekunder
I
Jalan koleltor sekunde'
IJaan
oLal
IPasar
lHolel
lL"...n
I
Tempet h bu'an
orang/'hari
orang/harl
cra ngr'ha ri
pega\1/allharl
peiugeslharl
murid/hari
meler/hari
meterhad
meter/hari
m:/hal.l
unit/hari
unit/hari
unit/hari
2.25
-
2.50
2,A0
-
2.25
1.75-2Al)
050-075
2.5C 3 0i)
0,10
-
0 15
0,10
-
0,15
0,10
-
015
005 010
0,20
-
c 00
60
50
80
i I{A - AFIDAL
EA6lll:
!=-
:
--:--
Tabel 3.9.
Besaran Timbulan SamPah
6. Erosi lahan
Untuk memp.ediksi
besamya erosi
yang akan terjadi
pada suatu lahan setelah
adanya
proyek dapat dihitllng dengan
persamaan metode Universal Soil Loss
EqLrauon
(USLE):
A=RxKxLSxCxP
Drmarla
A = JLtmlah
tanah
Yang
hilang
B =
lndeks e.oslvitas hujan
K
=
lndeks erodibitas hulan
LS
=
Faktor
panjang dan kemiringan
lahan
C =
Faktor Pengelolaan
tanaman
P =
Faktor konservasi
tanah
7. Perubahan
Pola Arus/Gelombang
a- Kenaikan Muka Air Laut
Kenaikan muka air laut karena
gelombang
Gelombaog
yang datang dari laut menuju
pantai menyebabkan
flLlktuasi
muka air di daerah
pantai terhadap muka air diam' Dari data
gelombang
yang ada dan pengukuran
gelombang secara langsLlng'
maka dapat
diprediksi kenaikan
muka air akibat
gelombang' dengan mengikuti
persamaan sebagai beaikLlt :
AIVOAL Pengembangan
Kawasan Pelabuhan Perikanan TerPadu Banyutowo
lll-21
i
t KA - &|,l&.&.t_
^-;aBrir-,-i
MEa&nE S?rr"
:-:.-..,.".==-.*.-.
Slv
=
0,19['1-2,82iH6/gT'?] hb
D,
.
a.a
<\,\
=
<ena,r an mu\a dl,
T
=
Periode gelombang
Hu
=
Tlnggi gelombang pecah
-5
= Perecepatan gravia a r
Kena k6r muke air laut karena angin
Ano n merupakan salah satu pembang(tt dari ge ombnag o eh Karenanya
dapat menimbulkan fluktuasi tlnggi muka air laLrt pada suatu ciaerah pantai.
Tnggi muka air akibat pembangkitan oleh angin dapat rnengikuti
peTsamaan:
lh = Fc V'?zgd
= Kena kan elevasi muka aia karena anoin lml
=
Panlang fecht (m)
=
Konstania (3 5 x 1O
!l
= Peacepatan gravitasi (mr'd:)
= Kedalaman .rir (m)
b. Transport Sedimen
Peahtungan transpoa sedimen melipuU kedalaman kritis transDor panlang
daerah taanspor sedimen tertranspor dan sedtmen yang diendapkan
Persamaan kedaiaman dao panjang daeaah taanspor dibenkan o eh Horikawa
(1998)
Dsh
=
(2,28
-
10 I Ho/Lo) Ho
Drmana : Dsh kedalaman k.itik
Dlmana lh
i
C
s
d
Dimana: A
AX
A
=
Dsh .\X
=
Panjang daerah Transpor
=
Panlang pengukuran traspor
Untuk kanspor sedimen karena energi flux gelombang dengan persamaan :
Besarnya sedimen tertransport
|
=
K (Ecs)B
Sin"b" Cos.b'
Besarnya sedimen yang terendapkan
7 =
p g
1= (ps - p) q(1 -7) o
Transport karena pengaruh
arus sepanjang pantai
-
Besarnya sedimen yang iedranspor
| = K' (ECS)B . V/Um untuk nilaiV sendiri
AIIDAL Pengem&ngan Kawasan Pelabuhan Perikanan Terpadu Banyutowo l[-22
i rca - er*ral
i
BABUI:,
V
=
1 1719 hB Sin"b'Cos'L''
D,mana L1=C5
.g 1L
Begarnya sedlmen yang terendapkan
O
=0024H82
V
Drmana :
(
= Koeflsien koi]b rasiangia dan teka.an casa.
iEcflts=
Ene.gl kinetrk gelomDan-o pe.3h
.
5!
=
sJo-l oard_g .' a,.'
hB = T nggi gelombang
Pecah
c. lnstrusi Air Laut
Drlhat dar kondis apat-tgan sekaiang maka untuk melakukan analisis intrus
air laut dapat ciliakukan dengan menerapkan
prinsip p.insip Badon Ghllben
Herzberg untuk kond s artanahtertekan sebagai berikui
H=rt-2q,,xiKtl+c
h= \(H - A)
q=q..
Dimana: H
=
Ttngg kolomairtawar
H
=
T nggl kolom potensiai air la.rl
A
=
Tinggr antara lapisan kedap air dan ga.is datum
q
=
q.
=
junrlah pengambilan air tanah
j
=
Beda keaapatan air laut dan a r tawar
x = Jarak
8. Biota Darat
a. Flora
Analisis flora meliputi (1) identifikasi
jenis untuk terminologl tanaman terutama
flora yang tidak dapat diidentifikasi langsung di lapangan, dan (2) analisis dat2
meliputi
jenis
dominasi.
pola sebaran dan ada tidaknya
lenis
yang dilindunqi.
Analisis data flora dengan menggunakan metode kelas kerapatan hitungan
(Countinq Densibl C/ass), bergantLlng kepada habitat floranya dengan
perl.ritungan lndeks Nilal Penting
(1NP) sebagai berikut :
lndeks Nilai Pentinq
llNP) =
(KR + FR + DR
)
%
hele angan
<"
=
Ke'aoatan
'e
allf
FR
=
Frekuensi relatif dari suatu
jenis
tumbLlhan
AMOAL Pengembangan Xawasan Pelabuhan Penkanan Terpadu Banyutowo llt-23
-:- EAglll:l
I
I(A - A*NAL
i
DR
=
Dominasi reiatif dari suatu
jenis
turnbuhan
(Fandheli C,1992)
Frekuensr
=
Jumlah titik
pengambrian sampel dimana spesies ierdapat dibagi
\um\ah
p\oi pada t\a! liansek
llila FiekLrensi tiap ten s
x 1AO
a/o
l'.lila f.ekuens semua
len
s
Kerapalan = Junilah oari spesles
yang t.,dapei da am tttik peagambllan
sampeLd Dagidengan luas areal
peogaf]]bLlan sampe
Jumiah inilJ dr trap
len
s
KR
DR
x i 00 -c'.
x100%
Jumlah rnd v ou seTn!a lents
DomLnasi - Iota tlasa area oar sualu speses yang dihitung dari ciiameter
pohor_
iluasan
koLonr
Total basal aiea tiap
jenls
Toial basal area semua
jenis
b. Fauna
Analisis data terhadap fauna |ar meliputijumlah
jenrs.
dcfirinasi atau frekuensi
serta ada tidaknya hewan liar yang d lindungi
9. Biota Air
a. Plankton
Metode ana sis plankton terdiri dari indentifikasi
jenis
& kemelimpahan
ldentifikasi plankton dilakukan di laborato.ium sampai tingkat genus dengan
menggunakan bukLr acuan APHA (1992). Sedangkan perhitungan kelimpahan
planktan memakal tufftus konversi lackey Drop Mictolansect Counting
N=T/LxP/pxV/vxllw
di..ana, N
=
Jumlah planl<ton per liier
|
=
.
-as
gela\ penulup
\mmr)
P
=
Jumlah
p/arkio, tercacah
L -
--as
'aPang
Patoa'g
.
i
m^.
'
p
=
Jumlah lapang pandang yang diamati
AMDAL Pengembangan Kawasan Pelabuhan Perikanan Terpadu Banyutowo lll-24
BAEIII:
V - Votume
sa.npelyang
diamati (mt)
v
=
Volume
sampel
di bawah gelas penutup
(mi)
y,.=
Volume
airyeng
disanng (ml)
b. Benihos
ldentfkas
berthos
dilakukan
Ct tat
perh
rL'nsan
rL,rnrah individu
.
"r,;rt::il"tTt-i:_:l:1
fi:: :l:::l
sarnpel
Ana sis terhadap
berlhos
meliputtj
tndeks
keraqamE!
[4emaka i formula
si Shannon-Wienner
(ApHA
1992)
u=!7'1,,7'
crmana
H
=
nilai indeks
keanekaragaman
jenis
p
=
n,/N
n
_
jur,ah .nd\
toLr
lents
l,e I
N
=
jumlah
total individu
- incieks
Keseraoaman
E=H,lH,maks.
cjimana
E
=
Nijar indeks
keseragaman jenis
H,.naks
=
ln S
S
=
jumtah jenis
'10.
Sosial,
Ekonomi
dan Budaya
Metode
Anarisis
Data untuk
komponen
JingkLrngan
sosekbud
akan disesuaikan
dengan jenis
daia yang
akan diotah
dan dianalisis, yajtu
analisa
secara kuantjtatif
untuk data numerik
dan analisis
secu
pernyaraan
masyarakat
dan s ste.,,,,;"[i::ij_:::::1':*0"
o**0.'
Adapun perititungan
secara
statistik
antara Jain sebagaiberikut:
, proyeksi
penduduk
Jl
=
p0:
r), (s u m ber : soemaii,i,oio.
200l I
dimana:
Pr
=
jumlah
penduduk
tahLrn proyeksi
AI\,{DAL Pengembangan
Kawasan pelabuhan
perjkanan
Terpadu
Banyutowo
n-25
,
BABII=
:
K,S - AF{ET,L
i lderoBE s"[!arr
i
..,,.-.:'*:'.=.**::=..,,.--=,.-:-J]
Po
=
jumlah penduduk
tahun diketahui
r
=
prosentase pertambahan penduduk
setiap tahun
t
:
pe.iode waktu proyeksi perhitungan
- Rasio beban Ketergantungan (Dependency
Ratio)
,,u.
,r.
,.
.
!',
iimana:
DR
=
rasio beban kete.ganilrngan (.,.;)
P0
r" =
jumiah penduduk
usia 0
-
14 tahun (iiwa)
P,6,.
= lun-r
ah penduduk
Lrsia
>
60 tahlrn (jiwa)
Pr5
5r =
jumlah penduduk usra 15,S4 tahun (lwa)
3.2.2. [{etoda lnformal
Prakiraan dampak aencana keg aian
pengembangan peabuhan perikanan
Banyutowo ledladap komponen ltngkunqan ditetapkan berdasarkan
pengetahuan
dan pengalaman profesional pata ahli (profesianat judgement) yang
tergabung dalam Tim Studl maupun narasumber lainnya
pendekatan
ini
d gunakan
terLrtama biia terbentur pada
keterbatasan data dan informasi dalam
menerapkan metoda foamal Beberapa kornponen/parameter lingkungan yang
diprakirakan dengan rnemakai pendekatan
informal disajikan pada Tabel 3.10.
Tabet 3.l0.
Metoda Prediksi lnformal yang
Digunakan
3.3. METODE EVALUASI DAMPAK PENTING
Evaluasi dampak penting
ditakukan melalui 2 tahapan :
1. Evaluasi secara holistik seluruh komponen lingkungan. Evaluasi ini digunakan
untuk menentukan layak tidaknya kegiatan dari segi lingkungan. Metoda yang
digunakan dalam evaluasi holistik adalah Metoda Fisher and Davies.
AMDAL Pengembangan Kawasan
petabuhan perikanan
Terpadu Banyurowo
No. Parameter Lingkungan
pendekatn
tnformat yang Digunakan
1 Pendapatan
Take home pay
2 Kesempatan kerla
pengalaman profesr
3 Sosia Audaya
Ana ogt pustaka dan
penga
aman
prcresl
4 Persepsi keresahar kerav?anan Anatogidan
pengataman proiesl
5 Keamaman dan kenyamanan pengataman profes
dan Analogr
0 Estetika dan kenyarnanan pengatarian proiest
dan Analogr
t-26
XA
.
c.ft&Al
-*ti'Eln:-!
9!E l}eg tf{J*t I
i
I
2. Setelah kegiatan
d nyatakan
layak secara {ingkungan
setanjutnya
dllakukan
evaiuasi
secara parsral
untuk menen
harus cjikerora
Meiooa yans
disunak""'j::f
::l:::
::::i:J""JIT.::::
Penentuan
Dampak
penting
beadasarkan
kriteria dampak
oeniiag.
Evallast
dampak penttng
secara holisiik ielnadap
kegialan
pengembangan
Pelabuhan
Peaikanan
Banyutowo _
Kabupaten
pati
merupaka.
ietaahan total
terhadap
beragam
dampak penting
lingkungan
Be.agam
danipak penttng
teasebut
ditelaah
sebaqai saiu kesatuan yang
saling terkait dan saling pengaauh-
mempengaruht yanc
Ctdasarkan pada prakiraan
dampak pening yaag
dapat
timbuldalam
lingkup
ruang da. wakrLr yang
telah ditetapkan
EvaiLras
dampak perting
secara holisiik dilak!kan
dengan
rnengounakan
Metoda Fisher
and Davies Meioda
ini sangal cocok
digunakan pada
proyekkegialan
yang
sangat drnamis dan cepal mengarami peaubahan.
lerutama
dl pe.kotaan. prlnsip
cjari metoda ini adalah membandingkan
kondisl irngkungan
sekarang
dan yang
akan datang, bark tanpa malrpun
ada proyek
daram bentuk
mataiks interaksi
antaaa kornponen
kegiatan dan komponen
lingkunqan.
Langkah langkah
Metoda Fisher and Davjes adalah sebagai berikut :
1. Membuat
lnterpretasi
Skala pada pararneter
Ltngkungan
a. Kepentingan parameter
tingkungan
telhadap proyek (sangat
tidak pentrng
s/d pentrng
deogan skala 1
-
5)
b. Keadaan
ljngkungan/.ona
lingkungan
hidup awal (sangat jelek
s/d sangat
baik dengan skala i
-
S)
c. Kepekaan terfradap pengelolaan
lingkungan (sangat
tidak peka
s/d sangat
peka
dengan skata 1
_
5l
2 l\lembuat
[ratrik Eva]uasi Dasar Lingkungan
a. Skaia kepentingan
terhadap proyek
b. Skala keadaan lingkungan/rona
lingkLrngan
hidup awal
c. Skala kepekaan
te.hadap pengelotaan
lingkungan
3. Membuat
Matrik Dampak
Lingkungan
a. Ditinjau dan ada tidaknya
dampak (0
=
tidak ada dampak)
b. Ditinjau dari posjtif
dan negalfnya
dampak (+ dan
,
c. Ditinjau dari skala besaran dampak (skala
1
-
S)
d DitinjaLr daris,fat
dampak (S
=
sementara
atau
p
=
permanen)
AMDAL Pengembangan
Xawasan
petabuhan perikanan
Terpadu Bahyirtowb
|t-27
BABlll:i
4 Memblrat Matrik KePUttlsan
a. lrenentukan kondisi lingkungan tanpa
proyek sekarang dan
yang akan
dalana
N,lenentLrkan kondisi lingkungan dengan adanya
proyek
Meneniukan
dampak holistik
yang merupakan
seirsih darl kondls!
l,19 unoa. ydno d'a^ calang denga_ alarpun ta'pd
provcil
Dari hasil
perhitungan total. nantinya dapai ditentukan seberapa
besar
perubahan kondisi
(dampak) lingkungan
yang terjadi, baik tanpa maupun dengan
adenya
p.oyek dalarn bentuk skala. Apabila dampaknya
masih berslfat
posltif'
maka keglatan tersebui dapai dikatakan layak darl segi lingkllngan
dan
seba Lkn)/a
Seoangkan untuk mengevaluasi
dampak
penting secara
parslal dLakukao
dengan mengacu
pada Peraiuran Pemeflntah Nomor 27 Tahun 1999 ientang
knteria daanpak besar dan
penling suatu usaha dan/atau kegiatan
ierhadap
l:' g. u_gan a d'o ya'o oroasa'La_
pada
1 Jumlah manusia
yang terkena dampak'
2 Luas wilayah
Penyebatan
damPak,
3 Intensitas dan lamanYa dampak berLangsung'
4 Banyaknya komponen llngkLlngan
yang akan terkena dampak
5 Sfat kumulatif darnpak
6 Berballk atau tidak betuallknya dampak
Bobot dampaknya terbagi menjadi 2 (dua) yaiiu penting (P) dan tidak pentinq
(TP), sedangkan sifat dampaknya
juga terlcagi rnenjadi 2 (dua) yartu positif (+)
dan negatif
C)
Dari hasrl
perhitungan total, nantinya dapat ditentukan seberapa
besar
perubahan kondisi
(dampak) lingkungan
yang terjadi, baik sebelum maupun
setelah ada kegiatan dalam bentuk skala Apabila dampaknya
masih bersifat
positif, rnaka kegiatan tersebut secara holistildkeseluruhan
dapat dikatakan
layak
dari segi lingkungan dan demiklan
pula sebaliknya
Sedangkan untuk rnengevaluasi
dampak
pentlng secara
parsial dilakukan
dengan rnengacLl
pada Peraturan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang
kriteria dampak
penting suatu usaha dan/atau kegiatan terhadap lingkungan
hidup yang didasa*an
Pada
:
b
c.
K4 "
firdltaL
AMDAL Pengembangan
Kawasan Pelabtrhan
Perikanan Terpadu Banyutowo
t-28
1i,..
,
r,tt*r,.i
BABIII:
1. Jumlah manusia yang terkena dampak,
2 Luas wilayah penyeba.an dampak
3 lntens ias dan lamanya dampak berlangsung
4. Banyaknya komponen iingkungan yang akan terkena dampak,
5 Sifat kumlrlatrf dampak,
6. Be.ballk ata! tidak berbalrknya da.npak
Bobot dampaknya terbagl menjadi 2 (dua) yaitu penting (p) dan tidak penting
(TP),
sedangkan srfat dampaknya
luga
te.bagi menjadi 2 (dua) yaitu posltif (+)
can negatif (-)
Dengan hasil evaluasr dampak penttng secara pars al tersebut dapai drgunakan
sebagai acuan dalam rnelaksanakan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)
maupun Rencana Pemantauan Lingkungan
{RPL)
AMDAL Pengembangan Kawasan Petabuhan
perikanan
Terpadu Banyutowo t-29

Anda mungkin juga menyukai