Anda di halaman 1dari 20

1

1. JUDUL PENELITIAN Pengenceran Skim Santan Kelapa Sebagai Hasil Ikutan Industri VCO untuk Dimanfaatkan Menjadi Medium Kultivasi Spirulina Platensis 2. LATAR BELAKANG Menurut data dari Direktorat Jenderal Perkebunan Kementrian Pertanian jumlah produksi kelapa Indonesia pada tahun 2009 sebesar 3.257.969 ton. Potensi produksi kelapa yang besar ini mengakibatkan produsen VCO di Indonesia telah meningkat, sehingga menjadikan hasil ikutan dan limbah produksi industri VCO semakin banyak. Dalam pembuatan VCO, bagian santan kelapa yang diambil adalah bagian krim saja dan meninggalkan skim santan dalam jumlah yang cukup banyak. Namun biasanya skim ini hanya dibuang karena sudah tidak menghasilkan minyak lagi. Hal tersebut dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan sekaligus melakukan tindakan yang tidak efisien karena skim santan masih mengandung 10
mg

/L NH3 N, 50

mg

/L Phospor (P), 200

mg

/L Nitrogen (N),

dan C:N ratio = 20:1 (Athula). Apabila skim santan diolah lebih lanjut maka akan memberikan nilai tambah pada proses pengolahan VCO dan pengurangan limbah yang dihasilkan. Salah satu manfaat yang dapat digunakan untuk memberikan nilai tambah adalah dengan memanfaatkan skim santan tersebut sebagai medium perkembangan bakteri. Skim santan yang mengandung protein, karbohidrat, dan mineral berpotensi untuk dijadikan sebagai medium perkembangan bakteri seperti Acetobacter xylium dalam produksi Nata de Coco (Setiaji, Setyopratiwi, dan Cahyandaru, 2002). Selain itu, limbah cair kelapa juga dapat mencemari lingkungan karena kadar BOD5 sebesar 3000 mg/L dan COD sebesar 4000 mg/L (Athula). Untuk itu diperlukan treatment khusus agar kandungan BOD5 dan COD limbah kelapa dapat dikurangi. Salah satu bakteri yang bermanfaat bagi manusia adalah

Cyanobacter jenis Spirulina sp. Mikroalgae ini mengandung 60-70% protein sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber protein bagi tubuh (Racmaniah, Harimurti & Yosta, n.d.). Selain itu, kondisi cuaca di

Indonesia yang intensitas cahaya mataharinya tersedia sepanjang tahun dengan suhu antara 27-340 C juga mendukung untuk perkembangan

Spirulina sp. tersebut (Firdaus M., Fauzan A., dan Lestari C., 2011). Penelitian yang lain juga telah dilakukan kultivasi mikroba

penghasil protein seperti Phanarochaete chrysosporium, Aspergilus niger, dan Saccharomyces cerevisiae pada limbah kelapa dan didapatkan hasil bahwa limbah cair kelapa dapat digunakan sebagai substrat medium tumbuh mikroba yang potensial. (Hafiza S., Anas N. G. A., Hidayah B. N., 2011). 3. RUMUSAN MASALAH Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa dengan treatmen

biologis menggunakan algae jenis Spirulina platensis pada limbah molases dapat menurunkan kadar BOD serta COD (Kaushik R., Prasanna R., dan Joshi H. C., 2007). Permasalahan yang timbul pada penelitian ini adalah pemanfaatan limbah cair kelapa yang telah digunakan sebagai media kultur biakan mikroba dan bakteri belum menghasilkan biomassa yang baik (Hafiza S., Anas N. G. A., Hidayah B. N., 2011). Sehingga diperlukan penelitian lanjutan agar didapatkan kandungan biomassa yang lebih banyak. Salah satu variabel yang berpengaruh dalam perkembangbiakan cyanobacter adalah kadar nutrisi pada medium. Penelitian lain pada limbah cair kelapa menggunakan kultur Acetobacter xylinum telah digunakan air kelapa dan sukrosa sebagai sumber nutrisi (Setiaji, Setyopratiwi, dan Cahyandaru, 2002). Metode penambahan supplement Zarrouk sebagai sumber nutrisi juga telah dilakukan pada kultivasi Spirulina sp.

menggunakan air kran (Costa J. A. V., Colla L. M., dan Filho P. D., 2002). Akan tetapi penambahan suplemen ini belum pernah dilakukan untuk medium limbah cair kelapa. 4. TUJUAN PENELITIAN Tujuan khusus dilakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menentukan hubungan penambahan variabel Zarrouk supplement pada media limbah cair kelapa terhadap berat biomassa yang dihasilkan

2. Mengetahui kandungan BOD dan COD tiap variabel yang telah digunakan sebagai media kultur algae. 3. Mengetahui kandungan akhir protein tiap biomassa. 5. LUARAN PENELITIAN Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan didapatkan: 1. Konsetrasi optimum dari Zarrouk Supplement yang digunakan untuk medium kultivasi Spirulina sp. 2. Mengetahui kandungan BOD dan COD akhir dari limbah yang telah ditreatment menggunakan algae. 3. Mengetahui kualitas biomassa yang dihasilkan berdasarkan pengaruh variabel nutrien yang digunakan. 4. Memperkaya wawasan mengenai pemanfaatan skim santan kelapa kepada masyarakat dan memberi masukan kepada industri VCO dalam memanfaatkan skim santan. 6. KONTRIBUSI PENELITIAN Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan pada masyarakat. Selain itu, dapat juga digunakan sebagai acuan dalam memanfaatkan skim santan dari industri VCO agar tidak terbuang percuma. Sehingga diharapkan limbah industri VCO dapat berkurang kuantitasinya dan informasi teknologi ini nantinya dapat diterapkan oleh masyarakat sebagai referensi dalam pembuatan industri skala kecil dan menengah. 7. TINJAUAN PUSTAKA 7.a. Kelapa Kelapa (Cocos nucifera) adalah tanaman yang banyak ditemukan di daerah tropis. Sehingga Indonesia merupakan negara produsen kelapa urutan kedua setelah Filipina. Hampir semua provinsi di Indonesia dapat dijumpai tanaman kelapa. Tanaman ini juga sangat popular di masyarakat karena semua bagiannya dapat dimanfaatkan bagi manusia.

Gambar 1. Buah Kelapa Menurut penelitian dari Balittro (Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik) diketahui kandungan nutrisi dari kelapa banyak

mengandung gizi esensial. Daging buah kelapa muda misalnya, kaya akan kalori terutama dari karbohidrat. Protein kelapa, dibandingkan dengan kacang-kacangan, lebih baik dalam hal asam amino isoleusin, leusin, lisin, threonin, dan valin. 7.b. Skim Skim santan adalah bagian santan yang miskin dengan minyak sehingga jarang digunakan dalam industri VCO. Skim kelapa mengandung protein yang cukup tinggi sehingga dapat digunakan sebagai sumber protein yang potensial. Kegunaan dalam skim santan itu masih mengandung.

dari skim kelapa yang telah diteliti diantaranya adalah

digunakan sebagai substrat dalam pembuatan nata de coco, tepung kelapa, dan madu kelapa. Pada penggunaan skim kelapa sebagai substrat pembuatan nata de coco, digunakan air kelapa juga untuk substrat tambahan. Hal ini dapat dilakukan karena skim kelapa protein yang ada pada skim kelapa cukup banyak yang berasal dari daging buah kelapa, bahkan protein kelapa berpotensi setaraf dengan protein dari susu (Setiaji, Setyopratiwi, dan Cahyandaru, 2002).

7.c. Spirulina sp. Spirulina sp. adalah ganggang renik (mikroalga) berwarna hijau kebiruan yang hidupnya tersebar luas dalam semua ekosistem, mencakup ekosistem daratan dan ekosistem perairan baik itu air tawar, air payau, maupun air laut.

(a)

(b)

Gambar 2. Spirulina sp. (a) struktur filamen (b) struktur spirulina dengan mikroskop elektron Klasifikasi Spirulina sp. menurut Bold & Wyne

(1978) dalam Pamungkas (2005) adalah sebagai berikut : Kingdom Famili Divisi Genus Kelas Spesies Ordo : Protista : Oscilatoriaceae : Cyanophyta : Spirulina : Cyanophyceae : Spirulina sp : Nostocales

Salah satu spesies Spirulina sp. telah lama dikonsumsi sebagai bahan pangan di daerah Afrika. Bahkan pada abad ke-16, bangsa Astec Indian ditemukan sebagai pengguna Spirulina sp. yang merupakan sumber protein utama dan ternyata kemudian ditemukan mengandung berbagai vitamin. Protein Spirulina sp. kering dapat mencapai 72% dengan

kandungan asam amino yang cukup seimbang, kecuali asam amino yang

mengandung sulfur. Kandungan vitaminnya tinggi terutama vitamin B12. Oleh karena itu, Spirulina sp. dapat dikonsumsi langsung oleh manusia tanpa penghilangan kandungan asam nukleat. Spirulina disebut sp. mengandung Pigmen ini pigmen dapat biru yang pula umum sebagai

phycocyanin.

berfungsi

antioksidan, pewarna alami untuk makanan, kosmetika, dan obat-obatan khususnya sebagai pengganti warna sintetik dan mampu mengurangi obesitas (http://ekawiguna.wordpress.com/2009/12/13/Spirulina-sp/). 7.d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Spirulina sp. Untuk melakukan perkembangan alga Spirulina sp. tidak

dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang fluktuatif khususnya kondisi fisik dan kimiawi lingkungan (Racmaniah, Harimurti & Yosta, n.d.). Dalam melakukan kultivasi sel Spirulina sp. ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Suhu Medium Suhu optimum dari medium yang digunakan adalah 35370 C, karena pada suhu tersebut kandungan karotenoidnya lebih tinggi. Sedangkan apabila suhu di atas 40 0 C, sel Spirulina sp. tidak tumbuh dan baru akan tumbuh apabila suhu

diturunkan kembali pada suhu optimumnya (Kabinawa., 2006). 2. Cahaya Spirulina sp. tahan terhadap intensitas cahaya matahari dalam kultur skala lapang yang berkisar 150.000-350.000 lux, dengan lama pencahayaan maksimum 3 jam (Kabinawa., 2006). 3. Pengadukan Pengadukan biasanya dilakukan menggunakan hi-blow dengan kecepatan 60 cm/detik secara terusmenerus selama kultur berjalan (Kabinawa., 2006). 4. Makronutrisi dan mikronutrisi Unsur hara tersebut terdiri atas kalsium (Ca), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), sulfur (S), fosfor (P), kalium

(K), dan magnesium (Mg). Sedangkan, mikronutrisi yang biasa digunakan dalam kultur mikroalga adalah zat besi (Fe), boron (B), mangan (Mn), dan lain-lain (Kabinawa., 2006). 8. METODE PENELITIAN 8.a. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan selama 5 (lima) bulan. Tempat percobaan adalah di Laboratorium Bioproses C-BIORE, Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang. 8.b. Rancangan Percobaan

Skim Kelapa
Saring skim kelapa

Mengencerkan 20% skim

Diamkan sampai suhu 300 C


Penambahan nutrien

Media
Penambahan kultur Kultivasi selama 14 hari dan periksa OD setiap hari Biomassa
Pemanenan
Periksa COD dan BOD

Uji kadar protein dan hitung massa yang dihasilkan

Filtrat

8.c. Bahan dan Alat Penelitian 8.c.1. Bahan yang Dipakai a. Kultur Spirulina sp. b. Skim santan c. Urea d. NaHCO 3 8.c.2. Alat yang Digunakan a. Erlenmeyer b. Aerator c. Lampu TL 25 W 8.d. Prosedur Percobaan 8.d.1 Penetapan Variabel Variabel berubah NaHCO 3 - Urea Variabel tetap Skim santan kelapa Air Kultur Spirulina sp. Suhu pH Lama pencahayaan Lama aerasi : 20 % volume : 80% volume : 200 ml : 300 C :9 : 24 jam : 24 jam d. Selang aerator e. Pompa vakum e. TSP f. NaCl g. NaOH h. HCl

Tabel 1. Run Variabel Percobaan Variabel 1 2 3 4 5 6 Nutrien NaHCO3 (gr) 2 1,75 1,5 1,25 0,5 0,25 Urea (gr) 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06 TSP (gr) 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 Vit. B12 (gr) 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 NaCl (gr) 3 3 3 3 3 3

7 6 7 8 9 10 11 Control

0 2 2 2 2 2 2 2

0,06 0,05 0,04 0,03 0,02 0,01 0 0,06

0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04

0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,001

3 3 3 3 3 3 3 3

8.d.2. Gambar Rangkaian Alat

Selang aerator
Labu Erlenmeyer

aerator

Gambar 4. Rangkaian Alat Percobaan

8.d.3. Persiapan Medium Skim disaring dengan menggunakan pompa vakum dan kertas saring wheatman. Filtrat yang dihasilkan kemudian diencerkan dengan

perbandingan skim:air = 1:4. Kemudian didinginkan hingga suhu 300 C dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer sesuai variabel percobaan. Nutrien ditambahkan ke dalam filtrat sesuai variabel percobaan yang telah ditentukan (tabel 1) kemudian diaduk hingga homogen. pH medium diatur sampai 9, jika terlalu asam ditambahkan NaOH tetapi jika terlalu basa ditambahkan HCl.

10

8.d.4. Kultivasi Spirulina sp. Kultur Spirulina sp. medium. Media diaerasi selama 24 jam Media diberi pencahayaan selama 24 jam Media dikultivasi selama 7 hari. dimasukkan ke dalam masing-masing

8.d.5. Pengukuran Biomassa Media diukur dengan menggunakan VARIAN model CARY 100 spectrophotometer dengan panjang gelombang yaitu 680 nm. Sampel diukur setiap hari

8.d.6. Pengukuran Massa Biomassa Sampel disaring menggunakan pompa vakum dan kertas saring wheatman. Biomassa yang dihasilkan ditimbang berdasarkan basis basah. Kemudian biomassa dioven pada suhu 600 C selama 12 jam Biomassa ditimbang berdasarkan basis kering

8.d.7. Pengukuran Kadar Protein Prosedur dalam menguji kadar protein dilakukan dengan metode Kjedahl. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: Biomassa ditimbang sebanyak 10 gr, kemudian dimasukkan ke dalam labu digester. Reaktan yang terdiri dari 10 gr Na2 SO 4 anhidrit, 5 gr CuSO 4 .5H2 O dan 30 ml H2 SO4 pekat ditambahkan ke dalam labu digester. Campuran terbentuk tersebut percikan dipanaskan lagi, pelan-pelan sampai tidak diteruskan

kemudian

pemanasan

dengan cepat sampai digestion sempurna yaitu larutan menjadi tidak berwarna jernih. Biasanya digestion membutuhkan waktu dua jam dan selama proses digestion, labu digester sering diputar-putar agar tidak terjadi pemanasan setempat.

11

Setelah

selesai sampai digestion sempurna,

labu digester

didinginkan dan ditambahkan aquadest secukupnya Larutan dimasukkan ke dalam labu destilasi dan ditambahkan 4 gr serbuk percikan. Selama proses, labu destilasi ditambahkan 100 ml larutan NaOH 0,5 N. Kemudian destilat ditampung dalam erlenmeyer yang berisi asam boraks jenuh sebanyak 150 ml. Lakukan sampai NaOH habis. Destilat yang dihasilkan kemudian dititrasi dengan Zn untuk mencegah terjadinya bumping serta

menggunakan HCl. Catat kebutuhan titran. Kadar protein dalam bahan dihitung dengan mengalikan kadar nitrogen yang diperoleh dengan faktor konversi. 8.d.8. Pengukuran BOD dan COD Pada penentuan BOD, digunakan Metode Titrasi Winkler (Iodometri), meliputi : Prosedur pengambilan sampel Botol Winkler yang digunakan untuk

mengambil sampel harus bersih. Filtrat masing-masing sampel diambil, kemudian di tempatkan dalam botol winkler sampai penuh, pH diatur pada 7,0 0,1 dengan menggunakan ditutup. Penyimpanan sampel selama 5 hari Jika suhu awal sampel lebih dari 20o C, maka setelah pendinginan sehingga 1 jam, volum larutan kembali akan air asam atau basa kemudian langsung

berkurang,

ditambahkan

pengencer sehingga di dalam botol tertutup tidak ada gelembung udara. Kemudian disimpan terus dalam incubator (suhu 20o C) selama 5 hari.

12

Penentuan BOD dengan titrasi Winkler yaitu sebagai berikut: Larutan mangan sulfat dimasukkan sebanyak 2 ml ke dalam sampel yang ada dalam botol winkler dimana penambahan dilakukan di bawah permukaan cairan. Sampel ditambahkan 2 ml larutan alkali-iodidaazida kemudian botol ditutup kembali untuk

mencegah udara masuk, kemudian dikocok dengan membalik-balikkan botol beberapa kali. Sampel Setelah dibiarkan 10 menit agar gumpalan

mengendap. pengendapan sempurna, maka bagian

larutan yang jernih dikeluarkan dari botol dengan menggunakan pipet; sebanyak kurang lebih 100 ml dipindahkan dalam Erlenmeyer 500 ml. Kemudian larutan ditambahkan 2 ml

H2 SO 4 pekat dan dikocok. Setelah itu, dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 250 ml Sampel dititrasi dengan larutan tiosulfat sampai timbul warna kuning pucat. Setelah itu ditambahkan indicator kanji sampai warna biru. Titrasi dilanjutkan sampai warna biru hilang, dicatat volum titrasi dan volum contoh Perhitungan Penentuan nilai oksigen terlarut (DO) dengan rumus: DO(ppm) = V Na2 S2 O3 x N Na2 S2 O 3 x 8 x 1000 V sampel Perhitungan untuk kadar BOD: BOD (ppm) = 5x (DO awal DO akhir) 8.d.9. Pengolahan Data 0,025 N

13

Data

kandungan

biomassa

untuk

tiap

variabel

berubah yang didapat dari analisis sampel akan diolah terlebih dahulu dengan berbagai perhitungan untuk

mendapat yield biomassa terhadap variabel jumlah nutrien. Pengolahan data menggunakan metode statistik ANAVA satu arah karena hanya satu variabel bebas yang akan dianalisis apakah memiliki hubungan dengan yield atau tidak. Data yield ini akan dibuat menjadi bentuk grafik yang kemudian dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif dengan membandingkan hasil

pengolahan data. 9. JADWAL KEGIATAN PENELITIAN Penelitian ini dilakukan selama lima bulan dengan rincian kegiatan sebagai berikut: Bulan ke Kegiatan Studi Literatur Persiapan Bahan Rancangan Alat Eksperimen Analisis dan Interpretasi Data Penyusunan laporan 10. NAMA DAN BIODATA KETUA DAN ANGGOTA a. Ketua Pelaksana Kegiatan 1. Nama Lengkap 2. NIM/NRM 3. Fakultas/Program Studi 4. Perguruan Tinggi 5. Waktu untuk kegiatan b. Anggota Pelaksana 1. Nama Lengkap : Muhammad Adi Irawan : L2C009047 : Teknik / S1 Teknik Kimia : Universitas Diponegoro : 18 : : A. Rachman Fauzi (jam/minggu) 1 2 3 4 5

14

2. NIM/NRM 3. Fakultas/Program Studi 4. Perguruan Tinggi 5. Waktu untuk kegiatan c. Anggota Pelaksana 1. Nama Lengkap 2. NIM/NRM 3. Fakultas/Program Studi 4. Perguruan Tinggi 5. Waktu untuk kegiatan d. Anggota Pelaksana 1. Nama Lengkap 2. NIM/NRM 3. Fakultas/Program Studi 4. Perguruan Tinggi 5. Waktu untuk kegiatan

: L2C008001 : Teknik / S1 Teknik Kimia : Universitas Diponegoro : 18 : : Galih Prihasetya Hermawan : L2C008046 : Teknik / S1 Teknik Kimia : Universitas Diponegoro : 18 : : Rizki Amelia : L2C009123 : Teknik / S1 Teknik Kimia : Universitas Diponegoro : 18 (jam/minggu) (jam/minggu) (jam/minggu)

11. NAMA DAN BIODATA DOSEN PEMBIMBING a. Nama Lengkap dan Gelar b. Golongan / Pangkat / NIP c. Jabatan Fungsional d. Fakultas/Program Studi e. Perguruan Tinggi f. Bidang Keahlian g. Waktu untuk Kegiatan 11. RINCIAN BIAYA 11.1. Peralatan Penunjang PKMP Erlenmeyer pyrex 2.000 ml: 8 buah @ Rp 200.000 Aerator: 4 buah @ Rp 20.000 Selang aerator: 10 m @ Rp 7.000 Controller gelembung: 8 buah @ Rp 5.000 Beaker glass pyrex 500 ml: 2 buah @ Rp 100.000 Beaker glass pyrex 1.000 ml: 2 buah @ Rp 200.000 Rp 1.600.000,00 Rp Rp Rp 80.000,00 70.000,00 40.000,00 : Prof. Ir. Abdullah, MS., Ph.D :IVa/Pembina/195512311983031014 : Guru Besar : Teknik / Teknik Kimia : Universitas Diponegoro : Fermentasi : 5 (jam/minggu)

Rp 200.000,00 Rp 400.000,00

15

pH meter digital Corong: 2 buah @ Rp 10.000 Penyaring wheatman 1 pack Lampu TL 25 W : 2 buah @ Rp 50.000 Corong pompa vakum ukuran sedang

Rp Rp Rp. Rp Rp

500.000,00 20.000,00 150.000,00 100.000,00 80.000,00 +

Rp 3.040.000,00 J.2. Pembelian Bahan habis Pakai Skim santan kelapa: 12 liter @ Rp 2.500,00 Kultur Spirulina sp. skala lab: 5 liter @ Rp 50.000,00 Nutrien Aquadest (100 liter) @ Rp. 1.500,00 Rp 30.000,00 Rp 250.000,00 Rp 200.000,00 Rp 150.000,00 + Rp 630.000,00 J.3. Transportasi dalam kota dan luar kota Transportasi pembelian alat dan bahan Rp 100.000,00 + Rp 100.000,00 J.4. Lain-Lain Fotocopy literatur dan jurnal Fotocopy laporan @ 5 eksemplar Kabel dan stop kontak Kertas label, tisu roll, busa cuci, dll Akses internet Uji sampel Percobaan (Wahana Lab.) Kertas 1 rim A4 Tinta Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 50.000,00 100.000,00 50.000,00 30.000,00 150.000,00 750.000,00 40.000,00 60.000,00 +

Rp 1.230.000,00 TOTAL PENGELUARAN 12. LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA Athula Jayamanne M. D. A. (n.d.). Develop Up Flow Anaerobic Floating Filter (UAFF) For Biogas Production From Coconut Wastewater . AIT-Bangkok. In press. Rp 5.000.000,00

16

Costa Jorge Alberto Vieira, Colla Luciane Maria, Filho Paulo Duarte. (2002). Spirulina sp. platensis Growth in Open Raceway Ponds Using Fresh Water Supplemented with Carbon, Nitrogen and Engenharia Bioquimica,

Metal Ions. Laboratorio de

Departamento de Quimica, Fundacao Universidade Federal do Rio Grande, Caixa Postal 474, CEP 96201-900, Rio Grande, Brasil. Elfera Yosta R., Danang Harimurti W & Orchidea Rachmaniah. (n.d.). Studi Pendahuluan: Ekstraksi Minyak Alga dari Spirulina sp. Sp. Wacana Baru Bahan Baku Alternatif pada Proses Pembuatan Biodiesel. Laboratorium Biomassa dan Energi, Jurusan

Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. In press. Firdaus Muhammad, Fauzan Ahmad, Lestari Cahya. (2011).

Pengembangan Spirulina

sp. Sebagai Super Food: Solusi Gizi Buruk

Berbasis Akuakultur Dalam Penanggulangan

dan Kerawanan Pangan di Indonesia. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Kabinawa, I Nyoman K., (2006) Sehat dengan Ramuan Tradisional. Spirulina sp. Ganggang Penggempur Aneka Penyakit [internet]. Google: Google Books. Available from: Google Books

<http://books.google.co.id/books?id= coVOgGePwoC&pg=PT12&dq=suhu+optimum+kultivasi+Spiruli nasp.&hl=id &i=VvZnTtndCIf5rQfM8KDQCg&sa=X&oi=book_result&ct=res ult&resnum1&ved=0CCoQ6AEwAA#v=onepage&q=suhu%20opti mum%20kultivasi%2Spirulinasp.&f=false> September 2011] Kaushik Rajeev, Prasanna Radha & Joshi H C. (2006). Utilization of anaerobically digested distillery effluent for the production of Spirulina platensis (ARM 730). Journal of Scientific 525 & [diakses tanggal 7

Industrial Research. Vol. 65 June 2006, pp. 521

17

Setiaji Bambang,

Setyopratiwi Ani & Cahyandaru Nahar.

(2002).

Exploiting a Benefit of Coconut Milk in Coconut Oil Process as Nata de Coco Substrate. Indonesian Journal of Chemistry, 2 (3), pp. 167-172 2011 International Conference on Food Engineering an Biotecnology IPCBEE vol.9. Singapore, (2011). Screening of Potential Strain for Bioprotein Production from Coconut Dregs, Hafiza S., Anas Singapore : LACSIT Press.

N. G. Ahmad & Hidayah B. Nor.

Wiguna Eka. (2009) Spirulina sp. [internet], Science. Available from: <http://ekawiguna.wordpress.com/2009/12/13/Spirulina-sp/> [accesed 9 W & Orchidea Daftar Riwayat Hidup Ketua Dan Anggota Pelaksana Program a. Biodata Ketua Nama NIM TTL Alamat : Muhammad Adi Irawan : L2C009047 : Tangerang, 19 November 1991 : Jl Banjarsari gang iwenisari 32, Tembalang September 2011 Elfera Yosta R., Danang Harimurti

Pendidikan No Tempat Pendidikan 1 2 SD 1 Serpong SMP 1 Serpong 3 4 SMA 1 Cisauk UNDIP Tangerang/Indonesia Semarang /Indonesia 2009 2009Sekarang IPA Teknik Kimia Tangerang/Indonesia Tangerang/Indonesia Kota/Negara Tahun Lulus 2003 2006 Bidang/Jurusan

b. Biodata Anggota Nama NIM : A. Rachman Fauzi : L2C008001

18

TTL Alamat

: Makassar, 18 Maret 1991 : Jl. Ngesrep Timur IV No.10A Tembalang-Semarang

Pendidikan No Tempat Pendidikan 1 2 SD I Mangalli SMP I Pallangga 3 4 SMA I Takalar UNDIP Takalar/Indonesia Semarang/Indonesia 2008 2008Sekarang IPA Teknik Kimia Gowa/Indonesia Gowa/Indonesia Kota/Negara Tahun Lulus 2002 2005 Bidang/Jurusan

PENGALAMAN ORGANISASI 1. Ketua Departemen Kaderisasi Alfikri Rohis Teknik Kimia UNDIP Periode 2010 2. Sekertaris Tim Litbang Forum Studi Teknik UNDIP Periode 2010

3. Ketua Departemen Technopreneur Forum Studi Teknik UNDIP Periode 2011 PENGALAMAN PEKERJAAN 1. Tentor Lembaga Bimbel Antusias PRESTASI 1. Penerima Hibah Dikti PKMK 2011 Pemanfaatan Buah serta Ampas Mengkudu Sebagai Obat, Cairan Pembersih Lantai, Pencuci Piring dan Shampoo 2. Penerima Hibah Dikti PKMT 2011 Metode Terbaru Pembuatan Virgin Coconut Oil dengan Teknologi Tekanan- Sirkulasi Pemompaan 3. Juara Harapan II MITI Paper Challenge 2011 4. Juara III Bidang Agrokompleks MITI Paper Challenge 2011 KARYA TULIS : 1. Pemanfaatan Buah serta Ampas Mengkudu Sebagai Obat, Cairan Pembersih Lantai, Pencuci Piring dan Shampoo 2010

19

2. Metode Terbaru Pembuatan Virgin Coconut Oil dengan Teknologi Tekanan-Sirkulasi Pemompaan 3. Pengaruh Perendaman Air Kapur Sirih pada Pembuatan Keripik Nangka dengan Vacuum Fryer 4. Pengaruh Tekanan Pada Pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil) dengan Proses Sirkulasi Pemompaan 5. Penerapan Teknologi Tekanan dalam Pembuatan Virgin Coconut Oil Guna Mengembangkan Agroindustri Kelapa di Sulawesi Utara 6. Pemanfaatan Limbah Pod Kakao didaerah Batang Menjadi Bio Etanol 7. Pengembangan Agrobisnis Sari Minyak Kelapa Melalui Pemberdayaan Masyarakat Petani dengan Aplikasi Metode Sirkulasi Pemompaan 8. Evco Herbal Essensial Virgin Coconut Oil 9. Pembuatan Bioetanol Fuel Grade dari Limbah Pod Kakao

Menggunakan Metode Molecular Sieve c. Biodata Anggota Nama NIM TTL Alamat : Galih Prihasetya Hermawan : L2C008046 : Kudus, 28 Maret 1991 : Ngesrep Timur VI / 54

Pendidikan No Tempat Pendidikan 1 2 3 4 SD 1 Bae SMP 1 Kudus SMA 2 Kudus UNDIP Kudus/Indonesia Kudus/Indonesia Kudus/Indonesia Semarang/Indonesia Kota/Negara Tahun Lulus 2002 2005 2008 2008Sekarang d. Biodata Anggota Nama NIM TTL Alamat : Rizki Amelia : L2C009123 : Bengkulu, 11 Mei 1992 : Jl. Pinang Perak Raya No.15 Taman Yasmin VI IPA Teknik Kimia Bidang/Jurusan

20

Pendidikan No Pendidikan Kota/Negara Tahun Lulus 1 SDN Bengkulu 2 SMPN 4 Bogor 3 SMAN 5 Bogor 4 UNDIP Semarang/Indonesia 2009Sekarang Teknik Kimia Bogor/Indonesia 2009 IPA Bogor/Indonesia 2006 44 Bengkulu/Indonesia 2003 Bidang/Jurusan

Foto kopi Kartu Mahasiswa/KTM yang masih berlaku.

Anda mungkin juga menyukai