BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Indonesia adalah salah satu penghasil kelapa terbesar di dunia.
Menurut Direktorat Jendral Perkebunan Kementrian Pertanian jumlah
produksi kelapa Indonesia pada tahun 2014 sebesar 1.128 kg/Ha (Direktorat
Jendral Perkebunan, 2014). Hal ini mengakibatkan berkembangnya produksi
kelapa di Indonesia. Produk industri dari kelapa yang dipakai saat ini adalah
santan. Bagian santan kelapa yang diambil hanya bagian krim saja dan
meninggalkan skim santan dalam jumlah yang cukup banyak dan biasanya
skim ini hanya dibuang karena sudah tidak menghasilkan minyak lagi. Hal ini
dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Apabila skim santan diolah
lebih lanjut maka akan memberikan nilai tambah pada proses pengolahan
industri santan dan pengurangan limbah yang dihasilkan. Pada penelitian
sebelumnya nutrien dari skim dapat dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi
untuk budidaya mikroalga.
Spirulina platensis adalah alga hijau biru yang kaya akan kandungan
protein, vitamin, mineral dan nutrien lainnya. Salah satu kandungan dalam
Spirulina platensis yang sangat berpotensi untuk dimanfaatkan adalah
phycocyanin (pigmen biru). Manfaat phycocyanin antara lain berperan
penting dalam pengobatan kanker, sebagai antioksidan, melindungi fungsi
hati, dan membuang senyawa radikal. Selain itu phycocyanin dapat diolah
menjadi permen, soft drink, dan kosmetik termasuk pewarna bibir cair dan
eyeliner. Namun harga phycocyanin di pasaran terbilang mahal karena dalam
proses untuk menghasilkan phycocyanin dibutuhkan jumlah biomassa
Spirulina platensis yang cukup banyak. Oleh karena itu pertumbuhan
Spirulina platensis sangat mempengaruhi banyaknya phycocyanin yang
dihasilkan. Sehingga budidaya Spirulina platensis memiliki potensi yang
besar untuk penggunaan yang lebih luas serta bernilai ekonomi yang tinggi.
121120081
121120097
alat
yang
digunakan
yaitu
photobioreactor
sistem
tertutup.
mikroorganisme
phototrophic.
Photobioreactor
sistem
penggunaan
photobioreactor
sistem
tertutup
dihasilkan
121120081
121120097
I.2 Tujuan
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mempelajari pengaruh variasi pupuk urea dan
intensitas cahaya
intensitas cahaya
terhadap
kandungan
phycocyanin
yang
dihasilkan
dengan
121120081
121120097
Krim
Skim
Gambar 1. Skim VCO
Pada penggunaan skim santan sebagai substrat pembuatan nata de
coco, digunakan air kelapa juga untuk substrat tambahan. Hal ini dapat
dilakukan karena protein yang ada pada skim santan cukup banyak yang
berasal dari daging buah kelapa, bahkan protein dari kelapa berpotensi setara
dengan protein dari susu (Setiajiet al, 2002).
I.3.3. Spirulina platensis
Spirulina platensis adalah alga hijau biru yang kaya akan
kandungan protein, vitamin, mineral dan nutrien lainnya. Dalam keadaan
kering Spirulina platensis mengandung protein 55-75%, tergantung pada
sumbernya. Protein ini terdiri dari asam amino seperti methionin, sistein,dan
lysine. Spirulina platensis juga kaya akan kandungan gammalinolenic (GLA),
alpha-linolenic acid (ALA), linolenicacid (LA), stearidonic acid (SDA),
eicosapentaeonic (EPA), docosahexaenoic acid (DHA), dan arachidonic
acid (AA) 3,4. Vitamin yang terkandung didalam Spirulina platensis adalah
vitamin B1, B2, B3, B6, B9, B12, vitamin C, vitamin D dan vitamin E. Selain
itu Spirulina platensis juga merupakan sumber potasium, kalsium, krom,
tembaga, besi, magnesium, mangan, fosfor, selenium, sodium, dan seng.
(Susanna et al., 2007)
121120081
121120097
121120081
121120097
Intensitas Cahaya
Hal ini menjadi penting apabila mikroalga dibiakkan dalam kedalaman
tertentu, semakin dalam medium mikroalga, intensitas cahaya yang
dibutuhkan juga semakin tinggi. Sebagian besar mikroalga tidak dapat
tumbuh dengan baik dalam keadaan pencahayaan yang konstan, karena
membutuhkan waktu instirahat untuk menyimpan makanan.
2. Temperatur
Temperatur menjadi parameter pertumbuhan mikroalgae yang cukup
penting karena didasarkan pada tempat tumbuhnya, baik dalam iklim
tropis maupun sub tropis. Sebagian besar algae dapat tumbuh pada
temperatur antara 15 sampai 400C. Beberapa mikroalga dapat tumbuh
subur pada kondisi temperatur kisaran 24-260C. Pada temperatur di
bawah 160C, mikroalga masih dapat tumbuh dalam keadaan lambat.
Namun pada temperatur di atas 350C, beberapa mikroalga dapat mati.
Studi tentang pengaruh temperatur dan growth rate mikroalga telah
dilakukan oleh Goldman dan Carpenter (1974), dan dilaporkan bahwa
kenaikan temperatur pada range tertentu dapat menaikkan growth rate
mikroalga.
3. Nutrien
Nutrien adalah faktor penting dalam produksi biomass alga. Sebagian
besar mikroalga membutuhkan makronutrien seperti karbon, (C), nitrogen
(N), hidrogen (H), sulfur (S), kalium (K), magnesium (Mg), dan fosfor (P)
Sedangkan mikronutrient digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan sel
dan metabolisme. Dan beberapa unsur mikronutrien di antaranya, zat besi
(Fe), boron (B), mangan (Mn), vanadium (Va), silikon (Si), selenium (Se),
cuprum (Cu), nikel (Ni), dan molybdinum (Mo).
4. Oksigen
Oksigen menjadi faktor peganggu dalam pertumbuhan algae. Oksigen
dapat dihasilkan dari reaksi fotosintesis algae. Level oksigen terlarut
dalam medium yang semakin tinggi dapat membahayakan proses
Nurul Islamy Putra
Siti Nurjannah
121120081
121120097
transfer
massa
CO2
pada
medium
mempengaruhi
laju
bubling
menggunakan
udara (dapat
121120081
121120097
konsentrasinya tidak
I.3.4. Photobioreactor
Photobioreactor adalah bioreaktor yang menggunakan sumber
cahaya untuk menumbuhkan mikroorganisme phototrophic. Adapun jenis dari
photobioreactor tersebut, yaitu
photobioreactor sistem tertutup. Dari jenis photobioreactor tersebut masingmasing memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk photobioreactor sistem
terbuka kelebihannya antara lain relatif murah, mudah dibersihkan setelah
kultivasi, dan untuk penggunaannya baik untuk kultivasi alga. Namun
kekurangan photobioreactor sistem terbuka antara lain kontrol yang rendah
pada kondisi kultur, sulit menumbuhkan kultur alga dalam waktu yang
panjang,
produktivitas
rendah,
dan
mudah
terkontaminasi
dengan
121120081
121120097
I.5
Batasan Masalah
Pada penelitian ini ada beberapa hal yang menjadi batasan masalah
sebagai berikut :
1. Variabel yang divariasikan adalah intensitas cahaya 5000, 6000, 7000
2.
3.
4.
5.
I.6
Hipotesis
1.
biomassa
yang
lebih
banyak
menggunakan
121120081
121120097
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
II.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan selama 2 bulan.Tempat percobaan adalah di
Laboratorium Minyak Bumi Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi
Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.
II.2 Bahan dan Alat Penelitian
II.2.1 Bahan yang digunakan
1) Bibit Spirulina platensis diperoleh dari neoalga Klaten, Jawa Tengah
2) Air proses 10 liter
3) NaHCO3
4) Pupuk urea
5) Skim
6) H2SO4
7) KMnO4
8) H2C2O4
9) K2HPO4
10) KH2PO4
II.2.2 Alat yang digunakan
1) Tabung kaca
2) Aerator
3) Lampu neon 25 watt
4) pH meter digital
5) Termometer
6) Mikroskop
7) Kertas saring
8) Pompa vakum dan selang
9) Peralatan gelas
Nurul Islamy Putra
Siti Nurjannah
121120081
121120097
10) Spektrofotometer
II.2.3 Rangkaian Alat
7
6
3
2
1
5. Tangki induk
6. Valve
7. Kran Panen
121120081
121120097
121120081
121120097
Bibit spirulina
Menyiapkan inokulum
Menganalisa
platensis
spirulina platensis
karakteristik limbah
Limbah VCO
Pupuk
komersial
Mengkultivasi spirulina platensis
Variasi urea dan
intensitas cahaya
Pemanenan
Penyaringan
Filtrat
Biomassa
Menimbang biomassa
Analisa COD
spirulina platensis
(Tujuan 3)
K2HPO4
Ekstraksi spirulina
KH2PO4
platensis
Residu
Phycocyanin
Analisa
Phycocyanin
(Tujuan 2)
121120081
121120097
cahaya
divariasikan
masing-masing
5000
: 400 ml (20%)
: 1.600 ml (80%)
: 25-30C
: 6,5-9
: 24 jam
: 24 jam
: 3 gram/liter : 3ppt
: 7 hari
Urea
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
(ppm)
40
40
40
50
50
50
60
60
60
70
70
70
Variabel
Intensitas Cahaya
(Lux)
5000
6000
7000
5000
6000
7000
5000
6000
7000
5000
6000
7000
Respon
Biomassa(gram/L
Fikosianin
)
(mg/ml)
Kadar
Kadar
Masa
Kadar
Persen
COD
COD
kultivasi
COD
penurunan
121120081
121120097
limbah
media
VCO awal
(mg/l)
(hari)
limbah
kadar COD
kultivasi
VCO akhir
(%)
(mg/l)
(mg/l)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
N KMnO 4=
(V x N ) H 2 C 2 O 4
V KMnO 4
121120081
121120097
% pure CPC =
A 620 x ( 10 ) x 100
7.3 x (mg . sample)
Keterangan :
121120081
121120097
121120081
121120097
N
o
Kegiatan
Bulan 1
Bulan 2
Bulan 3
Bulan 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan
1 Proposal
Pengesahan
2 Proposal
Persiapan
3 Bahan
Pelaksanaan
4 Penelitian
Pengolahan
5 Data
Penyusunan
6 Makalah
7 Seminar
Penyusunan
8 Laporan
DAFTAR PUSTAKA
Nurul Islamy Putra
Siti Nurjannah
121120081
121120097
Components
Impacting
Phycocyanin
Production
http://ditjenbun.pertanian.go.id/semua-album.html(diakses
27September 2015)
Fauzi,
Rahman.
2013.
Kultivasi
Spirulina.Teknik-Kimia-Kultivasi-
121120081
121120097
for
Bioprotein
Production
from
Coconut
Phycocyanin
dari
Mikroalga
Spirulina
platensis.
121120081
121120097