Saya ingin bicara banyak tentang sosok sebenarnya dari wanita. Semua wanita yang ada di dunia ini memang luar biasa. Dan saya tak akan mampu bicara terlalu jauh. Bukan apa-apa, tapi memang seorang wanita punya banyak hal positif yang selama ini jarang diungkapkan oleh seorang pria. Kita sering terpaku pada bentuk fisik dan perawakan wanita. Pada hal, sisi hebat dari seorang wanita jarang menjadi bahan pembicaraan kaum pria.
Saya ingin katakan bahwa setiap wanita adalah kemewahan dan keindahan. Seorang wanita mampu menjadi pendorong dan berfungsi sebagai katalisator bagi pria dalam berkreativitas meraih impian di masa depan. Khusus bagi saya, wanita adalah sosok makhluk ciptaan yang Tuhan sebagai simbol penciptaan terbesarNya. Tetapi, saya ingin mempertegas disini bahwa kelebihan-kelebihan yang dimiliki wanita tersebut membuat saya sadar bahwa saya sangat butuh kehadiran seorang wanita. Saya tak bisa hidup sendirian tanpanya. Saya punya alasan kuat mencintai wanita karena kebutuhan. Ya, kebutuhan akan kemewahan dan keindahan yang dimiliki hanya oleh waniya. Juga, saya butuh dorongan sebagai katalisator dalam mengarungi bahtera kehidupan. Saya yakin bahwa semua pria yang ada di dunia ini takkan pernah mampu arungi kehidupan sendirian tanpa peran penting dari seorang wanita. Bukankah selalu ada seorang wanita dibalik kesuksesan seorang pria?!?
Kemewahan seorang wanita bukan ditentukan oleh bagaimana bentuk fisiknya. Tetapi, ini lebih dikarenakan seorang wanita memiliki banyak hal yang tidak mampu dibeli seorang pria. Pria tak bisa memaksakan senyuman tulus seorang wanita begitu saja tanpa lebih dulu memberikan senyuman tulus juga. Wanita tak bisa dipaksa untuk melakukan hal-hal yang berhungan dengan hati, seperti meminta mencintai seorang pria yang belum dikenalnya dengan baik. Wanita mewah karena punya senyuman tulus yang hanya bisa dirasakan oleh pria yang tulus. Dan seorang wanita layak diapreasiasikan karena cinta tulusnya tak mudah diberikan kepada sembarang pria.
Saya rasa semua pria harus jujur bahwa seorang wanita manapun yang ada di dunia bisa menjadi motivasi bagi perjalanan karir seorang pria. Seorang pria yang benar-benar baik dan memiliki hati yang bersih pastilah mengakui hal tersebut. Bagaimana dengan Anda? Setujukah dengan pendapat saya?
Dibalik Kesuksesan Pria Terdapat Peran Wanita Dibalik kesuksesan seorang pria terdapat peran wanita, kalimat tersebut menunjukan betapa pentingnya wanita di dunia ini. Kaum pria seharusnya tidak boleh memandang rendah kaum wanita. Karena dibalik semua keberhasilan dan kesuksesan seorang pria, terdapat peran wanita di dalamnya. Hal ini tidak bisa pungkiri itu. Fakta di dunia ini sudah banyak yang menunjukan bahwa peran wanita dibalik semua kesuksesan kaum pria
Mengutip apa yang di katakan oleh Bapak BJ Habibie ketika beliau menerima gelar doktor honoris causa (Dr HC) dalam bidang filsafat teknologi dari Universitas Indonesia. Beliau mengatakan, "Di balik seorang tokoh, selalu tersembunyi peran dua perempuan, yaitu ibu dan istri"
Bagi seorang pelajar, mahasiswa, ataupun eksekutif muda yang mulai merasakan ataupun yang ingin mencicipi kesuksesan di dunia ini tidak lepas dari peran sang Ibu yang selalu membantu dengan doa. Doa yang tulus dengan berlinang air mata setiap harinya untuk anaknya tercinta. Kapan kita terakhir kali menyebut nama Ibu kita dalam doa kita? Mungkin kita pernah lupa menyebut nama Ibu kita dalam setiap doa kita. Tapi apapun kondisi yang terjadi Ibu kita tidak pernah lupa mendoakan kita.
Maka dari itu sepatutnya sebagai kaum pria harus memberi hormat yang besar kepada kaum perempuan. Dan tentu saja ingat, semuanya tidak dapat diukur dengan materi
Akan tetapi juga didapatkan juga suatu kemungkinan bahwa kegagalan seorang tokoh dan kaum pria bisa di sebabkan perempuan. Seperti kasus yang muncul di media yaitu skandal seks atau perselingkuhan. Entah karena hukum karma yang menimpa karenai kaum pria karena telah menyakiti perempuan ataukah karena mereka (perempuan) berharap untuk kegagalan kita? Semua tergantung dari diri kita masing - masing, Kita yang dapat menentukan bagaimana kita bersikap.
Tulisan ini didekasikan untuk semua wanita didunia ini. Terutama untuk Ibu saya, bagi orang lain mungkin Ibu saya tidak lebih dari seorang guru SD namun bagi saya beliau adalah sosok "Kartini" bagi saya. Beliau yang melahirkan saya. Merawat saya tanpa pernah mengeluh. Beliau menanamkan nilai- nilai penting dalam hidup saya. Dalam kita bertindak tidak dilihat apa jenis kelamin kita tapi bagaimana kita melakukannya. Apakah itu bermanfaat untuk orang lain atau tidak. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk kita semua agar lebih menghargai kaum perempuan.
PERAN WANITA DI BALIK KESUKSESAN PRIA : KECERDASAN EMOSIONAL WANITA MEMPENGARUHI MOTIVASI DALAM UNJUK KERJA PRIA Dalam banyak literature, artikel, dan biografi orang-orang sukses dunia, dapat kita jumpai ungkapan di balik kesuksesan seorang pria, pasti ada wanita hebat bersamanya. Tak dapat kita pungkiri, kesuksesan seorang pria pasti ada peran wanita di dalamnya. Jika di Amerika Serikat, Hillary Clinton begitu kuat pengaruhnya terhadap Bill Clinton. Di Indonesia pun ada sosok yang mampu mewakili ungkapan itu, beliau adalah Siti hartinah Soeharto, atau lebih dikenal dengan sapaan Ibu Tien. Namanya melekat di benak rakya Indonesia karena kesetiaannya mendampingi suami saat bertugas. Setiap tindakan dan pemikran yang dikeluarkan Soeharto saat menjabat menjadi presiden sedikit banyak dipengaruhi oleh Ibu Tien. Semangat, kenerjikan, dan rasa simpatinya terhadap kehidupan social berdampak begitu besar terhadap kemulusan karier Soeharto. Sebagai seorang Ibu pun Ia tampil bersahaja, membesarkan keenam anaknya saat Soeharto masih meniti karier di dunia militer. Bahkan saat melahirkan puteri pertamanya tutut atau Siti Hardianti Rukmana, beliau tidak didampingi Soeharto yang tengah berada di medan perang.Sejak awal, Ibu Tien memang sudah dikondisikan sebagai isteri yang patuh dan setia dengan tugas kenegaraan suami. Bahkan beberapa kalangan menilai, popularitas Soeharto mulai menipis sepeninggal Ibu Tien. Bahkan dalam bukunya, Arwan T. Artha menyebutkan bahwa Bu Tien adalah wangsit keprabon Soeharto. Maksudnya, Bu Tien adalah wangsit yang dapat membuat Soeharto mendapatkan tahta kekuasaannya. Jika istri sekaligus ibu rumah tangga merupakan sebuah profesi, maka istri dan ibu rumah tangga merupakan profesi dengan bayaran termahal di dunia. Bagaimana tidak, seorang ibu sekaligus istri berperan sebagai juru masak professional yang menghidangkan makan setiap harinya, sebagai dokter sekaligus perawat yang menjaga dan mengobati kita saat kita sakit, sebagai pengasuh anak sekaligus pembantu rumah tangga, sebagai penasihat, psikolog, juga motivator saat kita membutuhkan saran. Sebagai penghibur saat kita sedang sedih, juga sebagai manajer keuangan yang mengatur peneluaran rumah tangga. Dan tentunya masih banyak lagi peran-peran wanita yang tidak akan pernah lepas dari kehidupan kita. Tidak mudah untuk menjalankan seluruh peran tersebut dengan baik, pastinya dibutuhkan kesabaran dan ketekunan untuk mendapakan predikat wanita hebat. Tidak hanya sekedar sabar dan tekun, tidak juga sekedar giat dan telaten, namu lebih dari itu, seorang yang ingin menjadi wanita hebat harus memiliki kecerdasan emosional. Melihat perannya yang begitu kompleks, begitu menyeluruh dalam kehidupan kita, wajar saja jika wanita dapat mempengaruhi motivasi kerja pria, dan mengatarnya pada kesuksesan. Seorang motivator yang hebat mampu menularkan semangatnya pada orang-orang di sekitarnya, seorang penasihat yang baik dapat membuat orang mengambil keputusan yang bijaksana, dan seorang manajer yang sukses dapat mengtur, merencanakan, hingga akhirnya dapat dikerjakan dengan baik dan mendapatkan hasil terbaik oleh para bawahanya. Tapi tentu saja seorang isteri tidak dapat bertindak seperti manajer pada bawahannya kepada suami. Tidak juga dengan terang-terangan terus mengawasi dan menasihati tindakan apa yang seharusnya dilakukan suami. Karena bagaimana pun peran laki-laki sebagai kepala rumah tangga dengan segala kewajiban dan haknya membuat mereka memiliki gengsi, kebutuhan untuk dihargai, dan kebutuhan berkuasa yang lebih tinggi daripada wanita. Dalam dunia laki-laki, percakapan atau pembicaraan adalah upaya untuk mencoba meraih dan mempertahankan keunggulan, dan untuk melindungi diri dari upaya orang lain merendahkan, menundukan, atau mengendalikannya. Sedangkan dalam dunia wanita, percakapan adalah upaya untuk menciptakan keakraban (Deborah Tannen,2001: 26) Bagaimana caranya seorang wanita memberikan motivasi dan nasihat agar tidak terkesan cerewet apalagi menggurui. Bagaimana caranya agar seorang wanita memberikan pendapat dan sarannya agar tidak terkesan wanita yang mengatur dan menyetir pria ? Memang sangat sulit , bagaimana caranya agar wanita dapat menjalankan peran-peran penting itu tanpa harus menyerang daerah harga diri pria. Belum lagi dengan semua masalah dalam keluarga dan dalam hubungan itu sendiri, yang pastinya akan memancing emosi negative. Bagaimana cara wanita menyikapi semua itu? Dan harus seperti apa wanita mengungkapkan emosinya, agar tidak mengganggu stabilitas keluarga? Kecerdasan emosi sangat diperlukan untuk membantu kita bagaimana bersikap, karena emosi itu menular. Jika tidak pandai-pandai dalam menyikapi emosi kita dapat saja menularkan emosi negative pada orang yang berada di dekat kita.hasilnya, akan memperparah kondisi saat itu. Memang ada sebuah nasihat kuno bagi para wanita, jadilah pelayan bagi suamimu, maka dia akan menjadi budakmu.. Pelayan dan budak dalam konteks ini tentunya bukan dalam arti yang sebenarnya. Pelayan di sini dimaksudkan sebagai wanita yang mampu menjalankan segala perannya, melayani sebaik-baiknya. Dan berhasil menguasai emosinya, sehingga dapat menyikapi semua stimulus baik positif maupun negative dari lingkungan dengan cara yang halus, tidak berani membantah apalagi mengkritik atau menggurui sang majikan. Namun bukan berarti wanita harus selalu menerima seluruh perlakuan pria dan kehilangan hak dan kekritisannya. Wanita yang berhasil dalam peran pelayanya dan cerdas dalam emosi akan dapat mengantarkan pria pada keberhasilan. Karena tentunya Ia mampu untuk memainkan emosi pasangannya, kapan saat dan cara yang tepat untuk menyarankan, untuk mengarahkan, dan kapan waktu yang tepat untuk mengungkapkan pendapat, ketidaksetujuan, ketidaksukaan dan kekesalan. Banyak juga pemikiran-pemikiran canggih dan kreatif dari wanita. Selain itu, wanita memang memiliki kecenderungan lebih teliti daripada pria, sehingga dalam menganalisis dan memprediksi wanita dapat lebih akurat. Namun karena anggapan sebelah mata dari lingkungan yang menyudutkan posisi wanita, suara para wanita tidak diperhitungkan bahkan tidak didengarkan oleh para pria. Karena itu kecerdasan emosi untuk mendukung kemampuan mempengaruhi sangat dibutuhkan bagi para wanita, isteri, ibu rumah tangga dalam perannya sebagai motivator, penasihat, juga manajer untuk menyampaikan seluruh pemikiran membangunnya yang dapat membangkitkan motivasi kerja pria. Salah satu factor yang dapat meningkatkan unjuk kerja pegawai adalah pencapaian ( achievement ), dengan dorongan dan dukungan, serta bantuan pemikiran atau saran dari seorang wanita, seorang pria dapat terus beremangat dan giat untuk mencapai prestasi tertinggi. Dengan kata lain dorongan dan dukungan seorang wanita dapat meningkatkan need for achievement pada pria, sekalipun kondisi di lingkungan kerjanya kurang mendukung. Dan pengakuan / penghargaan yang di berikan wanita kepada hasil kerja pria juga dapat meningkatkan harga diri pria sehingga menghasilkan kepuasan dan kepercayaan diri, yang tentunya akan memacu pria untuk meningkatkan unjuk kerjanya. Selain itu, wanita juga dapat membantu menetapkan tujuan dan sasaran kerja pria, sesuai dengan goal setting theory , yang juga dapat membantu unjuk kerja pria. Begitu banyak peran yang dapat dimainkan wanita, tentunya kecerdasan emosional sangat dibutuhkan untuk menyikapi semua stimulus dengan sebaik-baiknya. Bahkan peperangan yang dipimpin oleh Napoleon pun konon disebabkan oleh saran dan semangat dari seorang wanita yang dicintainya. Hingga ada ungkapan yang menyatakan di balik keberhasilan pria pasti ada seoran wanita ajaib, dan kehacuran pria pun pasti disebabkan oleh wanita dan negara yang baik dan maju berawal dari pemimpin yang baik.. Pemimpin yang baik berawal dari keluarga yang baik.. Keluarga yang baik berawal dari Ibu yang baik. Kecerdasan emosional itu sendiri merupakan suatu keterampilan yang mencakup pengendalian diri, semangat dan ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri. Yang tentunya akan sangat membantu bagaimana kita bersikap dalam segala kondisi dan interaksi social, sehingga menghasilkan suatu harmonisasi antara kita dengan harapan diri (self expectancy), dan kita dengan lingkungan.
undefined Wanita dibalik kesuksesan dan kehancuran Pria javanessa "behind a great man, there is a greater woman", maka menurut saya quote tersebut perlu dilengkapi menjadi seperti judul posting ini. kenapa? tentu saja karena wanita bukan saja sering membuat pria sukses, tapi sering pula menghancurkan kesuksesan seorang pria. masih ga percaya? baca aja sampai selesai.
Wanita adalah makhluk indah nan cantik. lembut dan perasa. yang sering membuat masalah di dunia ini. mereka ujian terberat bagi pria. namun mereka jugalah sumber kebahagian pria. mereka seringkali mudah dihasut setan. namun ternyata hidayah lebih mudah merasuk diri mereka dibanding pria. mereka adalah makhluk lemah yang perlu dilindungi. namun seorang penguasa terkuatpun membutuhkan wanita di sisinya. wanita adalah keindahan tertinggi. karena dari mereka lah cinta-Nya kita rasakan. Tuhan sungguh Maha Kuasa. Ia menciptakan makhluk dengan sifat yang sungguh kontradiksi. mampu memuliakan pria hina dan menghinakan pria mulia.
Adam adalah wujud manusia pertama yang menghuni surga. walaupun surga dipenuhi keindahan dan makanan lezat, hanya wanita bernama Hawa lah yang mampu menyempurnakan hidup dan fitrahnya. namun Hawa ternyata diciptakan bukan hanya untuk membahagiakan Adam saja. wanita ini Allah jadikan cobaan terhadap Adam. setan yang gagal membujuk Adam melanggar larangan Allah memakan buah khuldi mengganti strategi dengan membujuk Hawa. dan akhirnya Hawa terbujuk. ternyata, bujukan seorang wanita lebih hebat dari bujukan setan. Adam yang gagal oleh bujukan setan tak kuasa menolak permintaan wanita terkasihnya untuk mencicipi buah khuldi. diusirlah mereka berdua ke bumi. dan dipisahkan ke dua ujung bumi. timur dan barat. wanitalah yang menghancurkan kehidupan indah Adam di surga.
Coba kita lihat apa sebab pembunuhan pertama yang mengotori bumi pertama kali. setelah bertemu kembali, Adam dan Hawa menjalani hidup bersama. mereka memiliki keturunan. Habil dan kembarannya Labuda. Qabil dan kembarannya Iklima. ketika mereka telah dewasa. Allah mengatur perkawinan agar keturunan Adam tetap murni dan terhindar dari perkawinan sedarah. Allah memerintahkan Adam menikahkan Habil dengan Iklima, dan Qabil dengan Labuda. karena merasa Iklima lebih cantik, Qabil menolak perintah tersebut. bahkan ketika Allah sudah mengadakan sayembara berupa qurban, Qabil tidak puas. kejadian ini berakhir dengan pembunuhan Habil oleh Qabil. kecantikan wanita menyebabkan tumpahnya darah untuk pertamakali yang mengotori kesucian bumi.
kita lupakan sejenak dua kisah tadi. ternyata wanita juga menjadi ujian terberat bagi Nabi Yusuf As. suatu ketika dia dikunci oleh Zulaikha dalam suatu ruangan untuk difitnah. Yusuf yang hampir terkena fitnah berhasil selamat atas pertolongan Allah.
tapi ternyata, sejarah pun membuktikan kelembutan hati wanita membuat mereka kerap kali lebih mudah menerima cahaya hidayah. Asiyah istri Fir'aun adalah seorang wanita yang memilih dibunuh dan disiksa daripada menerima Fir'aun sebagai Tuhannya. dan tahukah kamu orang pertama yang memeluk Islam dan menerima risalah Nabi Muhammad SAW. dialah seorang wanita yang selalu mencurahkan kasih sayangnya pada Rasulullah dan mendukung Da'wahnya hingga akhir hayat. Khadijah tentulah yang saya maksud.
Wanita memegang peranan penting dalam kekuasaan seorang pria. pria kuat akan mencari pendamping yang setara dengannya. baik dalam derajat maupun kecantikannya. hal itu bisa kita lihat dari kisah Julius Caesar yang memilih Ratu Cleopatra sebagai istrinya. Seringkali wanita juga memegang peranan penting kehancuran seorang pria. mulai dari Adam yang kehilangan kehidupan surganya karena Hawa. Mark Anthony yang dibunuh karena sibuk memuja Cleopatra hingga lupa mengurus republik romawi. hingga Bill Clinton yang terkena skandal karena wanita bernama Monica Lewensky. Kita jangan merendahkan wanita. karena saking mulianya mereka, Tuhan memberikan salah satu namanya dalam setiap tubuh wanita. betul! rahim hanya dimiliki wanita. dan rahim berarti penyayang. alangkah mulianya wanita sehingga Tuhan menganugerahkan namanya pada wanita.
A. Pendahuluan
Para pendiri negeri ini, sungguh sangat arif dalam menyusun UUD 1945 menghargai peranan wanita pada masa silam dan mengantisipasi pada masa yang akan datang, dengan tidak ada satu kata pun yang bersifat diskriminatif terhadap wanita. Konstitusi ini dengan tegas menyatakan persamaan hak dan kewajiban bagi setiap warga negara (baik pria maupun wanita). Di dalam GBHN 1993 di antaranya juga diamanatkan, bahwa wanita mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan pria dalam pembangunan. Selain itu, pengambil keputusan juga telah meratifikasi (mengesahkan) konvensi penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap wanita dalam UU No. 7 Tahun 1984.
Namun, kenyataan menunjukkan bahwa wanita mengalami ketertinggalan atau ketidakberuntungan lebih banyak dibandingkan dengan pria di antaranya di bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, penguasaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, peningkatan peranan wanita dalam pembangunan yang berwawasan gender sebagai bagian integral dari pembangunan nasional, mempunyai arti penting dalam upaya untuk mewujudkan kemitrasejajaran yang harmonis antara pria dengan wanita atau mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam berbagai bidang kehidupan dan pembangunan. Kemitrasejajaran yang harmonis antara pria dengan wanita adalah suatu kondisi hubungan kedudukan dan peranan yang dinamis antara pria dengan wanita. Pria dan wanita mempunyai persamaan kedudukan, hak, kewajiban dan kesempatan, baik dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara maupun dalam kegiatan pembangunan di segala bidang (Kantor Menteri Negara Peranan Wanita, 1998).
Dalam hal persamaan kedudukan, baik pria maupun wanita sama-sama berkedudukan sebagai subjek atau pelaku pembangunan. Dalam kedudukan sebagai subjek pembangunan, pria dan wanita mempunyai peranan yang sama dalam merencanakan, melaksanakan, memantau dan menikmati hasil pembangunan. Hak yang sama di bidang pendidikan misalnya, anak pria dan wanita mempunyai hak yang sama untuk dapat mengikuti pendidikan sampai ke jenjang pendidikan formal tertentu. Tentu tidaklah adil
Jika dalam era global ini menomorduakan pendidikan bagi wanita, apalagi jika anak wanita mempunyai kecerdasan atau kemampuan. Selanjutnya, kewajiban yang sama umpamanya seorang istri sama-sama berkewajiban untuk mencari nafkah dengan suaminya dalam upaya memenuhi beragam kebutuhan rumah tangga. Mencari nafkah tidak lagi hanya menjadi kewajiban suami (pria), begitu juga kewajiban melakukan pekerjaan urusan rumah tangga tidak semata-mata menjadi tugas istri (wanita). Akhirnya berkaitan dengan persamaan kesempatan dapat diambil contoh, apabila ada dua orang
Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Provinsi, yakni seorang pria dan seorang wanita yang sama-sama memenuhi syarat dan mempunyai kemampuan yang sama, keduanya mempunyai kesempatan yang sama untuk mengisi lowongan sebagai Kepala Biro. Wanita tidak dapat dinomorduakan semata-mata karena dia seorang wanita. Pandangan bahwa pemimpin itu harus seorang pria merupakan pandangan yang keliru dan perlu ditinggalkan.
Berdasarkan pemikiran tersebut, kiranya menarik untuk dibahas, bagaimana peranan (hak dan kewajiban) wanita dalam pembangunan yang berwawasan gender, dalam upaya mewujudkan kemitrasejajaran yang harmonis antara pria dengan wanita dalam berbagai bidang kehidupan dan pembangunan?
B. Status dan Peranan Wanita
Dari uraian tersebut dengan jelas dapat ditangkap, bahwa menurut kondisi normatif, pria dan wanita mempunyai status atau kedudukan dan peranan (hak dan kewajiban) yang sama, akan tetapi menurut kondisi objektif, wanita mengalami ketertinggalan yang lebih besar dari pada pria dalam berbagai bidang kehidupan dan pembangunan. Kondisi objektif ini tidak lain disebabkan oleh norma sosial dan nilai sosial budaya yang masih berlaku di masyarakat.
Norma sosial dan nilai sosial budaya tersebut, di antaranya di satu pihak, menciptakan status dan peranan wanita di sektor domestik yakni berstatus sebagai ibu rumah tangga dan melaksanakan pekerjaan urusan rumah tangga, sedangkan di lain pihak, menciptakan status dan peranan pria di sektor publik yakni sebagai kepala keluarga atau rumah tangga dan pencari nafkah. Dikemukakan oleh White dan Hastuti (1980), dalam sistem kekerabatan patrilineal, ada adat dalam perkawinan (pernikahan) yang biasanya wanita (istri) mengikuti pria (suami) atau tinggal di pihak kerabat suami, merupakan salah satu faktor yang secara relatif cendrung mempengaruhi status dan peranan wanita, yakni status dan peranan
Wanita menjadi lebih rendah dari pada pria. Selain itu, wanita tidak bisa menjadi pemilik tanah dan kekayaan yang lain melalui hak waris, sehingga status dan peranan wanita menjadi lebih lemah dari pada pria. Hal itu juga menyebabkan sumber daya pribadi (khususnya yang menyangkut tanah, uang atau material) yang dapat disumbangkan oleh wanita ke dalam perkawinan atau rumah tangga mereka menjadi sangat terbatas. Akibatnya, status dan peranan wanita menjadi lebih lemah dibandingkan dengan pria. Menurut Blood dan Walfe (1960) sumber daya pribadi bisa berupa: pendidikan, keterampilan, uang atau material, tanah dan lain-lain.
Akibat masih berlakunya berbagai norma sosial dan nilai sosial budaya tersebut di masyarakat, maka akses wanita terhadap sumber daya di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan menjadi terbatas. Untuk memperkecil keadaan yang merugikan wanita itu, perlu pemahaman dan penghayatan yang baik tentang peranan wanita dalam pembangunan yang berwawasan gender, tidak hanya oleh wanita sendiri tetapi juga oleh pria atau seluruh lapisan masyarakat.
C. Konsep Gender
Untuk dapat memahami tentang peranan wanita dalam pembangunan yang berwawasan gender, terlebih dahulu perlu dibahas tentang konsep gender, agar kita berangkat dari pengertian yang sama. Pembahasan mengenai gender, tidak terlepas dari seks dan kodrat. Seks, kodrat dan gender mempunyai kaitan yang erat, tetapi mempunyai pengertian yang berbeda. Dalam kaitannya dengan peranan pria dan wanita di masyarakat, pengertian dari ketiga konsep itu sering disalahartikan. Untuk menghindari hal itu dan untuk mempertajam pemahaman kita tentang konsep gender, maka pengertian seks dan kodrat perlu dijelaskan terlebih dahulu.
Istilah seks dapat diartikan kelamin secara biologis, yakni alat kelamin pria (penis) dan alat kelamin wanita (vagina). Sejak lahir sampa
meninggal dunia, pria akan tetap berjenis kelamin pria dan wanita akan tetap berjenis kelamin wanita (kecuali dioperasi untuk berganti jenis kelamin). Jenis kelamin itu tidak dapat ditukarkan antara pria dengan wanita. Kodrat adalah sifat bawaan biologis sebagai anugerah Tuhan Yang Mahaesa, yang tidak dapat berubah sepanjang masa dan tidak dapat ditukarkan yang melekat pada pria dan wanita. Konsekuensi dari anugerah itu, manusia yang berjenis kelamin wanita, diberikan peran kodrati yang berbeda dengan manusia yang berjenis kelamin pria. Wanita diberikan peran kodrati: (1) menstruasi, (2) mengandung, (3) melahirkan, (4) menyusui dengan air susu ibu dan (5) menopause, dikenal dengan sebutan lima M. Sedangkan pria diberikan peran kodrati membuahi sel telur wanita dikenal dengan sebutan satu M. Jadi, peran kodrati wanita dengan pria berkaitan erat dengan jenis kelamin dalam artian ini (Arjani, 2002 dan Agung Aryani, 2002).
Gender berasal dari kata gender (bahasa Inggris) yang diartikan sebagai jenis kelamin. Namun jenis kelamin di sini bukan seks secara biologis, melainkan sosial budaya dan psikologis. Pada prinsipnya konsep gender memfokuskan perbedaan peranan antara pria dengan wanita, yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan norma sosial dan nilai sosial budaya masyarakat yang bersangkutan. Peran gender adalah peran sosial yang tidak ditentukan oleh perbedaan kelamin seperti halnya peran kodrati. Oleh karena itu, pembagian peranan antara pria dengan wanita dapat berbeda di antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lainnya sesuai dengan lingkungan. Peran gender juga dapat berubah dari masa ke masa, karena pengaruh kemajuan : pendidikan, teknologi, ekonomi, dan lain-lain. Hal itu berarti, peran jender dapat ditukarkan antara pria dengan wanita (Agung Aryani, 2002 dan Tim Pusat Studi Wanita Universitas Udayana, 2003).
Contoh peran gender berbeda antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain sebagai berikut.
(1). Masyarakat Bali menganut sistem kekerabatan patrilineal, berarti hubungan keluarga dengan garis pria (ayah) lebih penting atau diutamakan dari pada hubungan keluarga dengan garis wanita (ibu).
(2). Masyarakat Sumatera Barat menganut sistem kekerabatan matrilineal, berarti hubungan keluarga dengan garis wanita (ibu) lebih penting dari pada hubungan keluarga dengan garis pria (ayah).
(3). Masyarakat Jawa menganut sistem kekerabatan parental/ bilateral, berarti hubungan keluarga dengan garis pria (ayah) sama pentingnya dengan hubungan keluarga dengan garis wanita (ibu).
Jadi status dan peran pria dan wanita berbeda antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain, yang disebabkan oleh perbedaan norma sosial dan nilai sosial budaya. Contoh peran gender berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan jaman sebagai berikut. Pada masa lalu, menyetir mobil hanya dianggap pantas dilakukan oleh pria, tetapi sekarang wanita menyetir mobil sudah dianggap hal yang biasa. Contoh lain, pada masa silam, jika wanita ke luar rumah sendiri (tanpa ada yang menemani) apalagi pada waktu malam hari, dianggap tidak pantas, tetapi sekarang sudah dianggap hal yang biasa.
Contoh peran gender yang dapat ditukarkan antara pria dengan wanita sebagai berikut. Mengasuh anak, mencuci pakaian dan lain-lain, yang biasanya dilakukan oleh wanita (ibu) dapat digantikan oleh pria (ayah). Contoh lain, mencangkul, menyembelih ayam dan lain-lain yang biasa dilakukan oleh pria (ayah) dapat digantikan oleh wanita (ibu).
Dikemukakan oleh Bemmelen (2002), beberapa ciri gender yang dilekatkan oleh masyarakat pada pria dan wanita sebagai berikut. Perempuan memiliki ciri-ciri: lemah, halus atau lembut, emosional dan lain - lain. Sedangkan pria memiliki ciri-ciri: kuat, kasar, rasional dan lain-lain. Namun dalam kenyataannya ada wanita yang kuat, kasar dan rasional, sebaliknya ada pula pria yang lemah, lembut dan emosional. Beberapa status dan peran yang dicap cocok atau pantas oleh masyarakat untuk pria dan wanita sebagai berikut.
Perempuan:
1. ibu rumah tangga.
2. bukan pewaris.
3. tenaga kerja domestik
(urusan rumah tangga).
4. pramugari.
5. panen padi.
Pria :
1. kepala keluarga/
rumah tangga.
2. pewaris.
3. tenaga kerja publik
(pencari nafkah).
4. pilot.
5. pencangkul lahan.
Dalam kenyataannya, ada pria yang mengambil pekerjaan urusan rumah tangga, dan ada pula wanita sebagai pencari nafkah utama dalam rumah tangga mereka, sebagai pilot, pencangkul lahan dan lain- lain. Dengan kata-kata lain, peran gender tidak statis, tetapi dinamis (dapat berubah atau diubah, sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi).
Berkaitan dengan gender, dikenal ada tiga jenis peran gender sebagai berikut.
(1). Peran produktif adalah peran yang dilakukan oleh seseorang, menyangkut pekerjaan yang menghasilkan barang dan jasa, baik untuk dikonsumsi maupun untuk diperdagangkan. Peran ini sering pula disebut dengan peran di sektor publik.
(2). Peran reproduktif adalah peran yang dijalankan oleh seseorang untuk kegiatan yang berkaitan dengan pemeliharaan sumber daya manusia dan pekerjaan urusan rumah tangga, seperti mengasuh anak, memasak, mencuci pakaian dan alat-alat rumah tangga, menyetrika, membersihkan rumah, dan lain-lain. Peran reproduktif ini disebut juga peran di sektor domestik.
(3). Peran sosial adalah peran yang dilaksanakan oleh seseorang untuk berpartisipasi di dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, seperti gotong-royong dalam menyelesaikan beragam pekerjaan yang menyangkut kepentingan bersama. (Kantor Menteri Negara Peranan Wanita, 1998 dan Tim Pusat Studi Wanita Universitas Udayana, 2003).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa peran kodrati bersifat statis, sedangkan peran gender bersifat dinamis. Hal ini dapat dicontohkan sebagai berikut.
D. Peran Kodrati
Wanita:
1. Menstruasi 2. Mengandung
3. Melahirkan 4. Menyusui dengan air susu ibu
5. Menopause
Pria:
6. Membuahi sel telur wanita
Peran Gender
1. Mencari nafkah.
2. Memasak.
3. Mengasuh anak.
4. Mencuci pakaian dan alat-alat rumah tangga
5. Tolong-menolong antar tetangga dan gotong-royong dalam menyelesaikan pekerjaan milik bersama.
6. Dan lain-lain.
E. Peranan Wanita dalam Pembangunan
Setelah kita mempunyai pemahaman yang sama tentang konsep gender, berikut ini akan dibahas peranan wanita dalam pembangunan yang berwawasan gender. Peranan wanita dalam pembangunan adalah hak dan kewajiban yang dijalankan oleh wanita pada status atau kedudukan tertentu dalam pembangunan, baik pembangunan di bidang politik, ekonomi, sosial budaya maupun pembangunan di bidang pertahanan dan keamanan, baik di dalam keluarga maupun di dalam masyarakat. Peranan wanita dalam pembangunan yang berwawasan gender, berarti peranan wanita dalam pembangunan sesuai dengan konsep gender atau peran gender sebagaimana telah dibahas di depan, mencakup peran produktif, peran reproduktif dan peran sosial yang sifatnya dinamis. Dinamis dalam arti, dapat berubah atau diubah sesuai dengan perkembangan keadaan, dapat ditukarkan antara pria dengan wanita dan bisa berbeda lintas budaya.
Mengupayakan peranan wanita dalam pembangunan yang berwawasan atau berperspektif gender, dimaksudkan untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender atau kemitrasejajaran yang harmonis antara pria dengan wanita di dalam pembangunan. Karena, dalam proses pembangunan kenyataannya wanita sebagai sumber daya insani masih mendapat perbedaan perlakuan (diskriminasi). Terutama, jika wanita bergerak di sektor publik dirasakan banyak ketimpangan, meskipun ada pula ketimpangan gender yang dialami oleh pria. Untuk mewujudkan kemitrasejajaran yang harmonis antara pria dengan wanita tersebut, perlu didukung oleh perilaku saling menghargai atau saling menghormati, saling membutuhkan, saling membantu, saling peduli dan saling pengertian antara pria dengan wanita. Dengan demikian, tidak ada pihak-pihak (pria atau wanita) yang merasa dirugikan dan pembangunan akan menjadi lebih sukses.
Usaha-usaha untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender sesungguhnya sudah lama dilakukan oleh berbagai pihak, namun masih mengalami hambatan. Kesetaraan dan keadilan gender masih sulit untuk dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat khususnya kaum wanita. Oleh karena itu pemerintah telah mengambil kebijakan, tentang perlu adanya strategi yang tepat yang dapat menjangkau ke seluruh instansi pemerintah, swasta, masyarakat kota, masyarakat desa dan sebagainya. Strategi itu dikenal dengan istilah pengarusutamaan gender, berasal dari bahasa Inggris gender mainstreaming. Strategi ini tertuang di dalam Instruksi Presiden (Inpres) No. 9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional.
Dengan pengrusutamaan gender itu, pemerintah dapat bekerja secara lebih efisien dan efektif dalam memproduksi kebijakan-kebijakan publik yang adil dan responsif gender kepada seluruh lapisan masyarakat, baik pria maupun wanita. Dengan strategi itu juga, program pembangunan yang akan dilaksanakan akan menjadi lebih sensitif atau responsif gender. Hal ini pada gilirannya akan mampu menegakkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban pria dan wanita atas kesempatan yang sama, pengakuan yang sama dan penghargaan yang sama di masyarakat.
Secara operasional, pengarusutamaan gender dapat diartikan sebagai suatu upaya yang dibangun untuk mengintegrasikan kebijakan gender dalam program pembangunan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan (monitoring) dan evaluasi. Pengarusutamaan gender, bertujuan untuk terselenggaranya perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional yang berperspektif gender (Tim Pusat Studi Wanita Universitas Udayana, 2003).
Pengarusutamaan gender barulah akan memberikan hasil secara lebih memuaskan, jika dilaksanakan oleh seluruh kalangan masyarakat, mulai dari yang tergabung dalam lembaga pemerintah, swasta seperti organisasi profesi, organisasi sosial, organisasi politik, organisasi keagamaan dan lain-lain sampai pada unit yang terkecil yaitu keluarga. Dalam pembangunan di bidang kesehatan misalnya, kalau perencanaannya, pelaksanaannya atau pelayanannya, pemantauannya dan evaluasinya sudah berwawasan gender, maka dapat dipastikan bahwa kesehatan yang baik dapat dinikmati oleh baik laki- laki maupun perempuan. Begitu juga pembangunan di bidang-bidang yang lainnya.
Dari uraian di atas dapat diketahui, bahwa ruang lingkup pengarusutamaan gender meliputi empat hal, yakni perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi. Dalam pelaksanaannya, masing-masing hal itu harus mempertimbangkan empat aspek, yaitu peran, akses, manfaat dan kontrol. Artinya, apakah dalam keempat hal tersebut sudah mempertimbangkan bahwa peran pria dan wanita sudah setara dan adil. Apakah akses yang diterima oleh pria dan wanita juga akan setara dan adil. Apakah manfaat yang langsung dirasakan oleh pria dan wanita sudah setara dan adil. Akhirnya, apakah pria dan wanita mempunyai kesempatan yang sama dalam melakukan kontrol dan pengambilan keputusan.
Penutup
Demikianlah secara garis besar tentang peranan wanita dalam pembangunan yang berwawasan gender. Hal ini sangat penting dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat, agar mereka tidak melihat pria dan wanita dari kaca mata biologis (peran kodrati) saja. Masyarakat juga harus melihat pria dan wanita sebagai warga negara dan sumber daya insani yang sama-sama mempunyai hak, kewajiban, kedudukan dan kesempatan dalam proses pembangunan, baik dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Mengupayakan peranan wanita dalam pembangunan yang berwawasan gender, dimaksudkan untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender di dalam berbagai bidang kehidupan dan pembangunan. Hal ini perlu didukung oleh perilaku saling menghargai atau menghormati, saling membantu, saling pengertian, saling peduli dan saling membutuhkan antara pria dengan wanita. Pengarusutamaan gender merupakan strategi yang tepat untuk mempercepat terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender tersebut. Percayalah kawan, cinta Tuhan yang pertama kita rasakan berasal dari wanita. wanita mulia yang kita panggil ibu, mama, bunda, dan sebutan lainnya yang bermakna serupa. maka tak mungkin lahir superman tanpa adanya super woman. Wanita pulalah yang membawa dan mengenalkan kita pada cinta. hatinya yang lembut dan perasaannya yang tulus menyebarkan cinta. tidak seperti pria yang penuh ego dan keserakahan. wanitalah yang dapat membuat pria bahagia Jika kau berpikir aku terlalu naif karena menyalahkan semua kejadian tadi pada wanita. mungkin aku memang naif. kenapa bukan pria yang disalahkan? bukankah mereka yang merusak? Percayalah pesona dan kecantikan wanita lebih kuat dari tenaga apapun. karena dengan itu, kerasnya hati dan pendirian pria bisa dikalahkan. cobalah pikirkan, apakah seorang pria akan menolak jika wanita yang dicintainya meminta sesuatu. dan sesuatu itu akan membuat wanita tersebut bahagia, atau hanya tersenyum kecil. tentunya tidak. pria itu akan mengorbankan seluruh kemampuannya untuk membahagiakan wanita pujaannya. bahkan jika permintaannya mustahil sekalipun. karena bagi seorang pria, kebahagiaan tertinggi ada pada kebahagiaan wanita pujaannya. artikel ini bukan untuk merendahkan wanita, apalagi melecehkannya. karena saya adalah pria normal. yang mencintai wanita. saya hanya ingin mengingatkan bahwa wanita butuh diperlakukan dan dijaga dengan sebaik-baiknya. karena jika tidak, kehancuran yang telah saya sebutkan akan terus terulang kembali. Wanita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok untuk diluruskan pria. namun luar biasa sulit untuk pria meluruskannya. jika mereka coba paksa luruskan, rusuk itu akan patah. sebaliknya jika mereka terlalu lemah, rusuk itu takkan pernah lurus. jika kita bicara wanita, kita pasti akan membicarakan cinta. karena dari dan pada wanitalah pria mendapatkan cinta. mencintalah dengan benar! cintailah wanita sehingga kamu semakin mencintai Dzat yang telah menciptakan mereka. janganlah kau cintai wanita seperti binatang! kau cinta karena nafsu belaka. hingga kau tega megotori bahkan menyakiti wanita. Untuk kalian para wanita, jagalah diri kalian dari api neraka. bukankah Rasulullah pernah mengatakan sebagian besar penghuni neraka adalah wanita. memang bukan kalian saja yang harus menjaga diri. tetapi sekali lagi "pesona dan kecantikan wanita lebih mudah menjatuhkan keimanan seorang pria". apalagi lebih banyak pria yang rusak oleh wanita dibanding wanita yang dirusakkan pria. lihat saja! sebodoh-bodohnya wanita dapat menundukkan sepandai-pandainya pria. Sedangkan untuk kalian para pria, lindungilah makhluk indah bernama wanita itu dengan sebaik- baiknya. bukankah yang meminta diciptakan wanita untuk pertama kali itu pria? bukankah organ lain akan rusak jika rusuk patah? tidak mungkin kayu bengkok menghasilkan bayangan lurus. karena itu, mulailah jaga wanita dengan menjaga diri kalian sendiri. sekarang kini, seorang wanita tengah meliputi hatiku dengan kebahagian. senyumnya yang selalu kunantikan tingkah lakunya yang selalu bahagiakan tawanya yang selalu tentramkan sedihnya yang selalu kutakutkan akankah dia sukseskanku? atau malah hancurkanku? hanya waktu dan Tuhan yang bisa menjawabnya
The family is one of natures masterpieces. Keluarga merupakan salah satu kekayaan alamiah. George Santayana
Ada cinta, perhatian, dan penghargaan di balik kesuksesan dan kebahagiaan pria dan wanita. Tak heran jika sampai ada pepatah mengatakan bahwa di belakang seorang pria hebat pasti ada seorang wanita yang hebat. Begitupun sebaliknya, karena wanita dan pria diciptakan untuk saling melengkapi.
Contohnya dalam kehidupan Barack Husein Obama, presiden AS terpilih ke-44. Tak hanya satu tetapi 3 wanita yang berperan besar terhadap kehidupan pria yang sedang hangat dibicarakan dunia akhir-akhir ini karena begitu diharapkan mampu menyelesaikan masalah-masalah peperangan, inflasi, krisis keuangan global dan menorehkan sejarah baru di AS maupun dunia. Ibu, nenek, dan istrinya sangat berpengaruh terhadap sikap, pola pikir, hingga proses ia terpilih menjadi presiden pada tanggal 5 Oktober 2008 lalu.
Barack Husein Obama adalah putra Ann Dunham, seorang wanita asal Wichita, Kansas. Ibunya dikenal pandai bergaul dan mengedepankan pendidikan putra-putrinya. Oleh sebab itu, pada tahun 1972 ia membawa Obama kembali ke Honolulu-Hawaii untuk belajar dan diasuh neneknya. Obama dianggap mewarisi kepintaran ibunya dalam bergaul dan berbahasa.
Madelyn Dunham adalah wanita yang banyak mempengaruhi pola pikir dan sikap Obama. Wanita tersebut sangat realitis, disiplin, dan hanya berbicara seperlunya. Sikap dan pola pikir Obama pun terbentuk tak jauh berbeda dengan perilaku neneknya itu.
Sedangkan Michelle Robinson adalah wanita yang dinikahi Obama pada tanggal 3 Oktober 1992. Wanita yang mendapat Juris Doctor (J.D) degree dari Sekolah Hukum Harvard dan B.A cum laude di Princenton University tahun 1985 itu sangat besar perhatiannya terhadap keluarga terutama terhadap pendidikan kedua putrinya dan karier Obama. Ia adalah motivator yang andal bagi Obama terlebih selama masa kampanye pemilihan presiden AS.
Sejak bulan Mei 2007, wanita kelahiran Chicago 17 Januari 1964 itu makin intensif mendampingi suaminya berkampanye. Bahkan pada bulan Februari, dalam 8 hari Michelle menghadiri 33 acara dan 2 kali tampil dalam acara Oprah Winfrey Show. Michelle dianggap sebagai figur publik yang kharismatik. Setiap pidatonya, terutama pada malam konvensi tanggal 25 Agustus 2008, telah berhasil memikat hati publik. Obama sangat beruntung memiliki istri, ibu dan nenek yang sangat membantu meraih keberhasilannya. Begitulah wanita memiliki kekuatan sekaligus kelembutan sehingga mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan kita. Tuhan menjadikan wanita mahkluk verbal, yang dapat menyebabkan orang lain merasa nyaman dan bahagia, tetapi juga dapat menyebabkan frustrasi dan stres. Begitupun seorang pria, ia juga berperan besar memberikan efek positif ataupun negatif.
Masing-masing individu, pria atau wanita sama-sama berperan penting sebagai agen perubahan positif, dengan syarat harus ada nilai-nilai penghargaan, perhatian, dan cinta yang terpelihara di antara keduanya. Wanita memerlukan cinta, perhatian dan penghargaan seperti membutuhkan udara untuk bernafas, begitupun laki-laki. Oleh sebab itu perlakukan pasangan dengan cinta, perhatian dan penghargaan yang ia butuhkan, sebab setiap orang diciptakan sama-sama memiliki kekuatan sekaligus harga diri.
Penghargaan meliputi perhatian terhadap apa yang mereka lakukan, membiarkan masing-masing menjadi diri mereka sendiri dan berbeda dari diri Anda. Laki-laki dan perempuan sama-sama ingin dimengerti dan dihargai atas apa yang telah mereka usahakan. Untuk itu berusahalah saling mengikuti harapan atau kebijaksanaan masing-masing. Bertumbuhlah bersama, termasuk dalam hal intelektual.
Sementara itu, laki-laki dan perempuan mempunyai bahasa yang berbeda dalam mengungkapkan cinta, perhatian, dan penghargaan. Dalam banyak hal wanita dan pria juga mempunyai cara yang berbeda dalam mengekspresikan cinta, perhatian, dan penghargaan. Oleh sebab itu buatlah jurnal atau catatan yang dapat mengingatkan Anda untuk menghargai cinta dan perhatian pasangan.
Tentu saja tanpa memberi cinta, perhatian, dan penghargaan terhadap orang lain maka Anda akan kesulitan mendapatkan hal serupa. Jika ingin mengambil, Anda harus memberi lebih dulu. Inilah awal mula kecerdasan, kata Lao Tzu (600-531 SM), seorang filsuf China, penemu ajaran Taoisme. Oleh sebab itu jangan segan mengekspresikan cinta, perhatian, dan penghargaan yang tulus terhadap pasangan. Karena Anda juga akan mendapatkan cinta dan penghargaan, yaitu modal maya paling berharga dibalik keberhasilan dan kebahagiaan hidup Anda.
Peran Wanita Dalam Penerapan 8 Fungsi Keluarga Isi " BKKBN Lampung Online; Dalam meningkatkan Keberhasilan Program Kependudukan dan KB ( KKB) perlu ada peran serta dari semua leading masyarakat termasuk peran wanita yang ada pada organisasi wanita. Mengingat tantangan yang dihadapi program KB saat ini semakin kompleks dan peran wanita dalam penerapan 8 fungsi keluarga memiliki peranan strategis ditengah keluarga maupun masyarakat hal itu disampaikan dalam sambutan Kepala Perwakilan dalam pelatihan Organisasi wanita pada hari selasa 5 mei 2012.
Dalam pelatihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan peran wanita dalam mensukseskan keberhasilan program KKB di provinsi Lampung melalui 8 fungsi keluarga yang terdiri dari : 1.Fungsi agama Keluarga sebagai tatanan sosial terkecil dalam masyarakat memiliki fungsi sebagai tempat memperkenalkan dan mengajarkan kepercayaan akan keber-Tuhan-an. Keluarga berperan untuk membentuk generasi masyarakat yang agamis, yang beriman, dan percaya terhadap keberadaan Tuhan Yang Maha Esa. 2. Fungsi sosial Keluarga sebagai basis untuk membentuk generasi yang mengerti aturan sosial. Mengenai norma-norma yang berlaku di masyarakat, mengenai aturan-aturan tak baku bagaimana cara bersosialisasi terhadap sesama manusia, bagaimana menghargai alam, dan kehidupan sosial. Diharapkan anak-anak, sebagai generasi penerus dari sebuah keluarga, diberikan pendidikan mengenai tingkah laku sesuai dengan fase perkembangan mereka. 3.Fungsi cinta kasih Dalam satu keluarga, diharapkan akan saling memberikan perhatian dan kasih sayang. Dengan berlimpahnya kasih sayang, diharapkan akan terbentuk manusia-manusia yang memiliki kecerdasan emosional yang baik sehingga tercipta keluarga yang berkualitas, dan seterusnya akan terbentuk generasi-generasi yang berkualitas sehingga akan menciptakan suasana yang nyaman dalam sebuah kehidupan bermasyarakat. 4.Fungsi perlindungan Keluarga menjadi satu tempat yang memberikan perlindungan yang nyaman bagi anggotanya. Melindungi setiap anggotanya dari tindakan-tindakan yang kurang baik. Sehingga anggota keluarga merasa nyaman dan terlindung dari hal-hal yang tidak menyenangkan. 5.Fungsi ekonomi Adalah serangkaian dari fungsi lain yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah keluarga. Fungsi ini dilakukan dengan cara mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dan menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa datang. 6.Fungsi pendidikan Keluarga sebagai tempat pendidikan pertama bagi anak-anak generasi penerusnya. Sebuah keluarga idealnya mampu menjadi tempat dimana terjadi interaksi yang mendidik. Suami terhadap istri, atau orang tua terhadap anak-anaknya. Memberikan pendidikan pada anak-anak sesuai dengan tahapan usia adalah salah satu fungsi pendidikan dalam sebuah keluarga. Fungsi pendidikan ini dapat diaplikasikan dengan cara menyekolahkan anak-anaknya sesuai dengan perkembangan usia. Diharapkan, dengan diberikan pendidikan melalui sekolah, anak-anak akan memiliki pengetahuan, keterampilan, dan perkembangan tingkah laku sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya. 7.Fungsi pelestarian lingkungan Seperti fungsi-fungsi lainnya, fungsi pelestarian lingkungan merupakan satu dari delapan fungsi keluarga. Dalam fungsi ini, keluarga memberikan pengetahuan mengenai norma terhadap lingkungan sehingga diharapkan generasi penerus keluarga tersebut akan lebih santun terhadap alam dan lingkungannya. 8.Fungsi reproduksi Fungsi ini merupakan fungsi yang paling hakiki dalam sebuah keluarga karena harus dapat melanjutkan keturunannya dan yang diharapkan adalah keturunan yang berkualitas. Memelihara, membesarkan anak, dan merawat keluarga juga termasuk dalam fungsi reproduksi ini.
Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh organisasi wanita se Provinsi Lampung yang berjumlah 30 orang dan dilaksanakan selama 5 hari dari tanggal 4 s/d 8 mei 2012.(agung)
PERANAN PEREMPUAN DALAM PEMBANGUNAN BANGSA
Berdasar data statistik penduduk jumlah perempuan di Indonesia sebanyak 50,3% dari total penduduk. Hal ini berarti di Indonesia jumlah perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Dengan jumlah perempuan yang demikian besar maka potensi perempuan perlu lebih diberdayakan sebagai subyek maupun obyek pembangunan bangsa. Peranan strategis perempuan dalam menyukseskan pembangunan bangsa dapat dilakukan melalui: 1. Peranan perempuan dalam keluarga Perempuan merupakan benteng utama dalam keluarga. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dimulai dari peran perempuan dalam memberikan pendidikan kepada anaknya sebagai generasi penerus bangsa. 2. Peranan Perempuan dalam Pendidikan Jumlah perempuan yang demikian besar merupakan aset dan problematika di bidang ketenaga kerjaan. Dengan mengelola potensi perempuan melalai bidang pendidikan dan pelatihan maka tenaga kerja perempuan akan semakin menempati posisi yang lebih terhormat untuk mampu mengangkat derajat bangsa. 3. Peranan perempuan dalam bidang ekonomi Pertumbuhan ekonomi akan memacu pertumbuhan industri dan peningkatan pemenuhan kebutuhan dan kualitas hidup. Di sektor ini perempuan dapat membantu peningkatan ekonomi keluarga melalaui berbagai jalur baik kewirausahaan maupun sebagai tenaga kerja yang terdidik. 4. Peranan perempuan dalam pelestarian lingkungan Kerusakan lingkungan yang semakin parah karena proses industrialisasi maupun pembalakan liar perlu proses reboisasi dan perawatan lingkunga secara intensif. Dalam hal ini perempuan memiliki potensi yang besar untuk berperan serta dalam penataan dan pelestarian lingkungan. Merubah Pandangan Lama. Kita menyadari sepenuhnya bahwa pandangan lama yang memarjinalkan kaum perempuan, sesungguhnya masih ada di masyarakat, atau bahkan pada sebagian elit politik. Kaum perempuan dipandang sebagai warga kelas dua. Sebagai pihak yang hanya punya hak berkiprah di wilayah domestik, sementara wilayah publik dipandang bukan menjadi hak kaum perempuan. Kaum perempuan dipandang sebagai pihak yang lemah, emosional, tidak dapat menggunakan akal budinya, dan tidak mampu mengembangkan kepemimpinan yang kuat dan efektif. Kaum perempuan dipandang tidak akan mampu masuk ke wilayah politik pemerintahan, karena wilayah ini dipandang sebagai wilayah yang keras, kompleks dan membutuhkan stamina fisik, sehingga tidak mungkin kaum perempuan berkiprah di sana. Memang pandangan-pandangan tersebut pada saat ini sudah tidak lagi menjadi dominan, karena ada banyak peristiwa yang memperlihatkan bahwa pandangan-pandangan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan. Kita punya banyak pengalaman yang memperlihatkan bahwa kaum perempuan juga memiliki kemampuan yang sama, dan bahkan dalam beberapa kasus, kaum perempuan dapat melahirkan karya yang lebih baik. Kini kaum perempuan makin memperlihatkan kiprah dan jati dirinya, melalui berbagai karya di berbagai bidang. Kita hampir sulit menemukan jenis pekerjaan yang tidak dapat dimasuki oleh kaum perempuan. Dari pekerjaan-pekerjaan rumahan, sampai dengan pekerjaan memimpin negara, telah mampu dikerjakan dengan baik oleh kaum perempuan. Kiprah Ibu Hj. Megawati Soekarnoputri sesungguhnya merupakan teladan yang sangat baik bahwa kaum perempuan sesungguhnya memiliki kekuatan yang sangat luar biasa. Apa yang kita perlukan adalah suatu proses perubahan pandangan yang bersifat menyeluruh. Pandangan lama harus digantikan dengan pandangan yang baru. Pandangan baru yang dimaksud adalah pandangan yang melihat kaum perempuan adalah manusia yang juga memiliki hak dan kesempatan yang sama. Dengan pandangan baru ini segala bentuk diskriminasi yang membatasi ruang gerak perempuan hendaknya dihapuskan dan digantikan dengan pandangan yang memperluas ruang gerak kaum perempuan. Lebih dari itu, perlu pula dikembangkan suatu pandangan yang menempatkan kaum perempuan tetap sebagai kaum perempuan. Yakni pandangan yang menilai kiprah dan karya perempuan dari sudut perempuan, dan bukan dari sudut yang lain. Sebagai contoh. Dalam menilai kiprah dan model kepemimpinan kaum perempuan dalam panggung politik pemerintahan, hendaknya cara kita menilai, tetaplah menggunakan sudut pandang perempuan, sehingga perempuan tidak didorong merubah jati dirinya. Kaum perempuan tentu memiliki karakter dan gaya yang khas dalam memimpin, sesuai dengan kepribadiannya. Peran Wanita Dalam Pembangunan. Kiprah kaum perempuan dalam pembangunan sangatlah diperlukan. Mengapa demikian? Selain argumentasi normatif, yang memperlihatkan bahwa kaum perempuan memiliki hak dan kesempatan yang sama, terdapat suatu kenyataan bahwa "beban" yang kini dihadapi oleh kaum perempuan amatlah berat. Sebut saja kasus-kasus seperti angka kematian ibu melahirkan atau masalah akses terhadap layanan kesehatan yang baik, angka buta huruf atau keterbelakangan dalam pendidikan, masalah kemiskinan dan kelangkaan lapangan pekerjaan bagi perempuan, sampai dengan masalah kekerasan yang kerapkali menimpa kaum perempuan, baik kekerasan dalam rumah tangga ataupun kekerasan lain di luar rumah. Untuk itulah kaum perempuan hendaknya mengambil peran strategis dalam proses pembangunan, sebagaimana yang dimaksudkan oleh Bung Karno, agar kaum perempuan ikut memastikan arah gerak negara, sehingga kaum perempuan mendapatkan hak dasarnya sebagai manusia yang mulia. Dengan keterlibatan kaum perempuan, maka kepentingan kaum perempuan akan lebih tersalurkan dan lebih dari itu, kebijakan-kebijakan yang muncul akan mencerminkan suatu kebijakan yang berorientasi pada kesetaraan dan keadilan gender. Adapun peran strategis yang dapat dijalankan oleh kaum perempuan meliputi: Pertama, peran untuk ambil bagian dalam merancang suatu model baru pembangunan, yang digerakkan oleh suatu tata kelola pemerintahan yang baik dan adil gender. Kaum perempuan dapat mendorong berkembangnya pandangan baru dan ukuran-ukuran baru, sehingga kiprah kaum perempuan tetap dilihat dalam kacamata perempuan dan bukan kacamata yang bias gender. Kedua, peran untuk ambil bagian dalam proses politik, khususnya proses pengambilan keputusan politik yang dapat berimplikasi pada kehidupan publik. Dalam hal ini, kaum perempuan sudah saatnya membangun keberanian untuk memasuki ranah politik, baik menjadi penggerak partai politik, masuk ke parlemen, atau berjuang melalui posisi kepala daerah. Ketiga, peran untuk ambil bagian dalam proses sosial-ekonomi dan produksi, serta proses kemasyarakatan yang luas. Kaum perempuan dapat menjadi penggerak kebangkitan perekonomian nasional yang lebih berkarakter, yakni perekonomian yang berbasis produksi, bukan konsumsi. Kaum perempuan sudah saatnya memanfaatkan ruang yang telah terbuka dengan sebaik-baiknya. Beberapa kebijakan yang mulai memperlihatkan suatu kesadaran tentang kesetaraan dan keadilan gender, tentu perlu diperluas dan pada gilirannya arah dan seluruh gerak negara, berorientasi pada usaha membangun tata kehidupan yang setara dan berkeadilan. Kita percaya bahwa hal ini sangat mungkin diwujudkan, sepanjang kita setia pada cita-cita proklamasi kemerdekaan dan ideologi bangsa, yakni Pancasila. Dengan berjalan di atas garis ideologi dan cita-cita proklamasi, kita percaya bahwa tata hidup yang setara dan berkeadilan, akan dapat diraih dengan gemilang.
Peran Wanita dalam Pembangunan Budaya Bangsa Manusia dari waktu ke waktu terus berkembang mengikuti arus zaman yang semakin maju. Hal ini diikuti pula dengan berkembangnya budaya yang semakin beragam baik dari segi cara berpakaian maupun cara bersikap. Pergaulan dalam kehidupan sehari-hari serta cara berpikirpun sudah menampakkan garis perbedaan yang tinggi. Perubahan yang drastis ini juga mengakibatkan terkikisnya budaya yang menjadi pondasi moral bangsa indonesia. Siapakah yang harus bertanggung jawab akan merosotnya budaya dan moral pemuda indonesia?. Saat ini peran wanita perlu dipertanyakan, di manakah mereka sekarang dan bagaimana mereka mempertanggungjawabkan posisi mereka sebagai guru pertama bagi anak cucu mereka. Yang mana mereka akan mewarisi dan menempati negeri ini. Perempuan memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan masayarakat yang bermoral. Akan tetapi kerap kali peran perempuan menjadi perdebatan. Banyak kalangan yang menilai perempuan seharusnya mendapatkan peran yang lebih didalam kehidupan bermasyarakat. Terutama dalam pendidikan, perempuan merupakan guru pertama bagi anak-anaknya. Dimana anak-anak ini merupakan bibit-bibit penerus bangsa indonesia. Sebagaimana yang dikatakan oleh Syauqi Ibu ibarat madrasah, jika kau persiapkan maka sesungguhnya anda sedang menyiapkan bangsa (besar) yang wangi keringatnya. Namun, tidak sedikit yang memandang bahwa ranah kerja wanita hanya sebatas dalam kehidupan rumah tangga saja. Wanita sebagai hamba Allah yang lemah, memiliki peran amat besar dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Tanpanya, kehidupan tidak akan berjalan semestinya. Sebab ia adalah pencetak generasi baru. Sekiranya di muka bumi ini hanya dihuni oleh laki-laki, kehidupan mungkin sudah terhenti beribu- ribu abad yang lalu. Oleh sebab itu, wanita tidak bisa diremehkan dan diabaikan, karena dibalik semua keberhasilan dan kontinuitas kehidupan, di situ ada wanita. Sebagimana yang dijelaskan di atas bahwasanya wanita amatlah penting bagi kehidupan bermasyarakat. Wanita juga memiliki hak yang sama dengan laki-laki. Hal ini juga didukung dengan adanya sasaran peningkatan peranan wanita dalam Repelita VI yaitu dengan meningkatkan taraf pendidikan wanita. Dengan adanya hal ini diharapkan mampu mendukung upaya mempertinggi harkat dan martabat wanita serta makin mantapnya organisasi wanita dan makin aktif peranannya dalam pembangunan. Begitu besar peran dan pentingnya wanita dalam penbentukan pondasi budaya yang bermoral bagi penerus bangsa. Namun, kenyataan yang ada berbanding terbalik dengan realita yang sesungguhnya. Pada zaman yang semakin maju ini banyak penyalahguanaan kebebasan yang telah diberikan. Kebebasan yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan moral bangsa. Namun, hal tersebut menjadi bumerang yang membuat runtuhnnya budaya-budaya bangsa ini. Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan pendidikan seperti organisasi dijadikan tameng untuk menutupi kebobrokan prilaku mereka. Misalnya rapat yang hingga larut malam, keluar pada waktu malam hari dengan alasan untuk mengerjakan tugas, berboncengan dengan lawan jenis dengan alasan yang bermacam-macam dan banyak prilaku lain yang telah menyimpang dari aturan yang ada. Cara berpakaian para wanita pada zaman era globalisasi ini juga sudah tidak layak untuk dipandang. Misalnya menggunakan rok yang hanya sampai lutut saja, sehingga sebagian kakinya masih terlihat. Meskipun tidak sedikit yang telah membungkus seluruh tubuhnya dengan gamis, tetapi model-model pakaian itu tetap memperlihatkan lekuk tubuh mereka. Gaya hidup para wanita telah mengikuti gaya barat yang sebenarnya malah merusak moral bangsa. Aturan yang mengikat wanita baik dari segi pakaian maupun tingkah laku telah disubstitusi oleh beragamnya kebebasan yang tak mempunyai batas. Hal ini amatlah terlihat jelas dengan fakta-fakta yang ada. Dahulu para wanita memperhatikan betul adat istiadat yang mereka miliki. Dengan beralihnya perhatian mereka pada perkembangan zaman menjadikan mereka lupa dan acuh tak acuh dengan beragamnya budaya, adat istiadat dan norma yang ada di negeri ini. Tidak ada lagi minat bagi generasi bangsa tersebut untuk memepelajari dan mempertahankan kebudayaan mereka. Apalagi untuk melestarikan kebudayaan tersebut. Hal ini sangat mustahil karena rasa kebanggaan akan budaya daerahnya sendiri telah terhapus oleh kebudayaan yang bebas. Namun, setelah hal buruk melanda maka kesadaran akan apa yang dimiliki barulah muncul ke dasar permukaan. Misalnya terjadi tindak asusila seperti pemerkosaan, hamil diluar nikah, anak tanpa ayah dan lain sebagainya. Selain minat untuk menjunjung nilai norma yang ada, minat untuk mengajarkan ke generasi selanjutnya juga semakin luntur bahkan punah. Oleh karena itu, siapa lagi kalu bukan kita para wanita yang mengajarkan kepada generasi penerus bangsa untuk mencintai negeri yang sudah tua ini. Kita para wanita yang merupakan guru pertama yang seharusnya mengajarkan norma, budaya, prilaku yang bermoral bagi penmimpin-pemimpin negeri yang akan datang. Karena kita yang mempunyai banyak kesempatan untuk membentuk pribadi anak cucu kita supaya lebih baik.