Anda di halaman 1dari 24

Pentingnya Peran Wanita dalam Kehidupan Seorang Pria

OPINI | 10 December 2012 | 01:59 Dibaca: 1283 Komentar: 0 5


Saya ingin bicara banyak tentang sosok sebenarnya dari wanita. Semua wanita yang ada di dunia ini
memang luar biasa. Dan saya tak akan mampu bicara terlalu jauh. Bukan apa-apa, tapi memang seorang
wanita punya banyak hal positif yang selama ini jarang diungkapkan oleh seorang pria. Kita sering
terpaku pada bentuk fisik dan perawakan wanita. Pada hal, sisi hebat dari seorang wanita jarang
menjadi bahan pembicaraan kaum pria.

Saya ingin katakan bahwa setiap wanita adalah kemewahan dan keindahan. Seorang wanita mampu
menjadi pendorong dan berfungsi sebagai katalisator bagi pria dalam berkreativitas meraih impian di
masa depan. Khusus bagi saya, wanita adalah sosok makhluk ciptaan yang Tuhan sebagai simbol
penciptaan terbesarNya. Tetapi, saya ingin mempertegas disini bahwa kelebihan-kelebihan yang dimiliki
wanita tersebut membuat saya sadar bahwa saya sangat butuh kehadiran seorang wanita. Saya tak bisa
hidup sendirian tanpanya. Saya punya alasan kuat mencintai wanita karena kebutuhan. Ya, kebutuhan
akan kemewahan dan keindahan yang dimiliki hanya oleh waniya. Juga, saya butuh dorongan sebagai
katalisator dalam mengarungi bahtera kehidupan. Saya yakin bahwa semua pria yang ada di dunia ini
takkan pernah mampu arungi kehidupan sendirian tanpa peran penting dari seorang wanita. Bukankah
selalu ada seorang wanita dibalik kesuksesan seorang pria?!?

Kemewahan seorang wanita bukan ditentukan oleh bagaimana bentuk fisiknya. Tetapi, ini lebih
dikarenakan seorang wanita memiliki banyak hal yang tidak mampu dibeli seorang pria. Pria tak bisa
memaksakan senyuman tulus seorang wanita begitu saja tanpa lebih dulu memberikan senyuman tulus
juga. Wanita tak bisa dipaksa untuk melakukan hal-hal yang berhungan dengan hati, seperti meminta
mencintai seorang pria yang belum dikenalnya dengan baik. Wanita mewah karena punya senyuman
tulus yang hanya bisa dirasakan oleh pria yang tulus. Dan seorang wanita layak diapreasiasikan karena
cinta tulusnya tak mudah diberikan kepada sembarang pria.

Saya rasa semua pria harus jujur bahwa seorang wanita manapun yang ada di dunia bisa menjadi
motivasi bagi perjalanan karir seorang pria. Seorang pria yang benar-benar baik dan memiliki hati yang
bersih pastilah mengakui hal tersebut. Bagaimana dengan Anda? Setujukah dengan pendapat saya?


Dibalik Kesuksesan Pria Terdapat Peran Wanita
Dibalik kesuksesan seorang pria terdapat peran wanita, kalimat tersebut menunjukan betapa
pentingnya wanita di dunia ini. Kaum pria seharusnya tidak boleh memandang rendah kaum wanita.
Karena dibalik semua keberhasilan dan kesuksesan seorang pria, terdapat peran wanita di dalamnya. Hal
ini tidak bisa pungkiri itu. Fakta di dunia ini sudah banyak yang menunjukan bahwa peran wanita dibalik
semua kesuksesan kaum pria

Mengutip apa yang di katakan oleh Bapak BJ Habibie ketika beliau menerima gelar doktor honoris causa
(Dr HC) dalam bidang filsafat teknologi dari Universitas Indonesia. Beliau mengatakan, "Di balik seorang
tokoh, selalu tersembunyi peran dua perempuan, yaitu ibu dan istri"

Bagi seorang pelajar, mahasiswa, ataupun eksekutif muda yang mulai merasakan ataupun yang ingin
mencicipi kesuksesan di dunia ini tidak lepas dari peran sang Ibu yang selalu membantu dengan doa.
Doa yang tulus dengan berlinang air mata setiap harinya untuk anaknya tercinta. Kapan kita terakhir kali
menyebut nama Ibu kita dalam doa kita? Mungkin kita pernah lupa menyebut nama Ibu kita dalam
setiap doa kita. Tapi apapun kondisi yang terjadi Ibu kita tidak pernah lupa mendoakan kita.

Maka dari itu sepatutnya sebagai kaum pria harus memberi hormat yang besar kepada kaum
perempuan. Dan tentu saja ingat, semuanya tidak dapat diukur dengan materi

Akan tetapi juga didapatkan juga suatu kemungkinan bahwa kegagalan seorang tokoh dan kaum pria
bisa di sebabkan perempuan. Seperti kasus yang muncul di media yaitu skandal seks atau
perselingkuhan. Entah karena hukum karma yang menimpa karenai kaum pria karena telah menyakiti
perempuan ataukah karena mereka (perempuan) berharap untuk kegagalan kita? Semua tergantung
dari diri kita masing - masing, Kita yang dapat menentukan bagaimana kita bersikap.

Tulisan ini didekasikan untuk semua wanita didunia ini. Terutama untuk Ibu saya, bagi orang lain
mungkin Ibu saya tidak lebih dari seorang guru SD namun bagi saya beliau adalah sosok "Kartini" bagi
saya. Beliau yang melahirkan saya. Merawat saya tanpa pernah mengeluh. Beliau menanamkan nilai-
nilai penting dalam hidup saya. Dalam kita bertindak tidak dilihat apa jenis kelamin kita tapi bagaimana
kita melakukannya. Apakah itu bermanfaat untuk orang lain atau tidak.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk kita semua agar lebih menghargai kaum perempuan.


PERAN WANITA DI BALIK KESUKSESAN PRIA :
KECERDASAN EMOSIONAL WANITA MEMPENGARUHI MOTIVASI DALAM UNJUK KERJA PRIA
Dalam banyak literature, artikel, dan biografi orang-orang sukses dunia, dapat kita jumpai ungkapan di
balik kesuksesan seorang pria, pasti ada wanita hebat bersamanya.
Tak dapat kita pungkiri, kesuksesan seorang pria pasti ada peran wanita di dalamnya.
Jika di Amerika Serikat, Hillary Clinton begitu kuat pengaruhnya terhadap Bill Clinton. Di
Indonesia pun ada sosok yang mampu mewakili ungkapan itu, beliau adalah Siti hartinah Soeharto, atau
lebih dikenal dengan sapaan Ibu Tien. Namanya melekat di benak rakya Indonesia karena kesetiaannya
mendampingi suami saat bertugas.
Setiap tindakan dan pemikran yang dikeluarkan Soeharto saat menjabat menjadi presiden sedikit
banyak dipengaruhi oleh Ibu Tien. Semangat, kenerjikan, dan rasa simpatinya terhadap kehidupan social
berdampak begitu besar terhadap kemulusan karier Soeharto. Sebagai seorang Ibu pun Ia tampil
bersahaja, membesarkan keenam anaknya saat Soeharto masih meniti karier di dunia militer. Bahkan
saat melahirkan puteri pertamanya tutut atau Siti Hardianti Rukmana, beliau tidak didampingi Soeharto
yang tengah berada di medan perang.Sejak awal, Ibu Tien memang sudah dikondisikan sebagai isteri
yang patuh dan setia dengan tugas kenegaraan suami. Bahkan beberapa kalangan menilai, popularitas
Soeharto mulai menipis sepeninggal Ibu Tien. Bahkan dalam bukunya, Arwan T. Artha menyebutkan
bahwa Bu Tien adalah wangsit keprabon Soeharto. Maksudnya, Bu Tien adalah wangsit yang dapat
membuat Soeharto mendapatkan tahta kekuasaannya.
Jika istri sekaligus ibu rumah tangga merupakan sebuah profesi, maka istri dan ibu rumah tangga
merupakan profesi dengan bayaran termahal di dunia. Bagaimana tidak, seorang ibu sekaligus istri
berperan sebagai juru masak professional yang menghidangkan makan setiap harinya, sebagai dokter
sekaligus perawat yang menjaga dan mengobati kita saat kita sakit, sebagai pengasuh anak sekaligus
pembantu rumah tangga, sebagai penasihat, psikolog, juga motivator saat kita membutuhkan saran.
Sebagai penghibur saat kita sedang sedih, juga sebagai manajer keuangan yang mengatur peneluaran
rumah tangga. Dan tentunya masih banyak lagi peran-peran wanita yang tidak akan pernah lepas dari
kehidupan kita. Tidak mudah untuk menjalankan seluruh peran tersebut dengan baik, pastinya
dibutuhkan kesabaran dan ketekunan untuk mendapakan predikat wanita hebat. Tidak hanya sekedar
sabar dan tekun, tidak juga sekedar giat dan telaten, namu lebih dari itu, seorang yang ingin menjadi
wanita hebat harus memiliki kecerdasan emosional.
Melihat perannya yang begitu kompleks, begitu menyeluruh dalam kehidupan kita, wajar saja jika
wanita dapat mempengaruhi motivasi kerja pria, dan mengatarnya pada kesuksesan.
Seorang motivator yang hebat mampu menularkan semangatnya pada orang-orang di sekitarnya,
seorang penasihat yang baik dapat membuat orang mengambil keputusan yang bijaksana, dan seorang
manajer yang sukses dapat mengtur, merencanakan, hingga akhirnya dapat dikerjakan dengan baik dan
mendapatkan hasil terbaik oleh para bawahanya.
Tapi tentu saja seorang isteri tidak dapat bertindak seperti manajer pada bawahannya kepada
suami. Tidak juga dengan terang-terangan terus mengawasi dan menasihati tindakan apa yang
seharusnya dilakukan suami. Karena bagaimana pun peran laki-laki sebagai kepala rumah tangga dengan
segala kewajiban dan haknya membuat mereka memiliki gengsi, kebutuhan untuk dihargai, dan
kebutuhan berkuasa yang lebih tinggi daripada wanita.
Dalam dunia laki-laki, percakapan atau pembicaraan adalah upaya untuk mencoba meraih dan
mempertahankan keunggulan, dan untuk melindungi diri dari upaya orang lain merendahkan,
menundukan, atau mengendalikannya. Sedangkan dalam dunia wanita, percakapan adalah upaya untuk
menciptakan keakraban (Deborah Tannen,2001: 26)
Bagaimana caranya seorang wanita memberikan motivasi dan nasihat agar tidak terkesan
cerewet apalagi menggurui. Bagaimana caranya agar seorang wanita memberikan pendapat dan
sarannya agar tidak terkesan wanita yang mengatur dan menyetir pria ? Memang sangat sulit ,
bagaimana caranya agar wanita dapat menjalankan peran-peran penting itu tanpa harus menyerang
daerah harga diri pria. Belum lagi dengan semua masalah dalam keluarga dan dalam hubungan itu
sendiri, yang pastinya akan memancing emosi negative.
Bagaimana cara wanita menyikapi semua itu? Dan harus seperti apa wanita mengungkapkan
emosinya, agar tidak mengganggu stabilitas keluarga?
Kecerdasan emosi sangat diperlukan untuk membantu kita bagaimana bersikap, karena emosi itu
menular. Jika tidak pandai-pandai dalam menyikapi emosi kita dapat saja menularkan emosi negative
pada orang yang berada di dekat kita.hasilnya, akan memperparah kondisi saat itu.
Memang ada sebuah nasihat kuno bagi para wanita, jadilah pelayan bagi suamimu, maka dia
akan menjadi budakmu..
Pelayan dan budak dalam konteks ini tentunya bukan dalam arti yang sebenarnya. Pelayan di sini
dimaksudkan sebagai wanita yang mampu menjalankan segala perannya, melayani sebaik-baiknya. Dan
berhasil menguasai emosinya, sehingga dapat menyikapi semua stimulus baik positif maupun negative
dari lingkungan dengan cara yang halus, tidak berani membantah apalagi mengkritik atau menggurui
sang majikan.
Namun bukan berarti wanita harus selalu menerima seluruh perlakuan pria dan kehilangan hak
dan kekritisannya.
Wanita yang berhasil dalam peran pelayanya dan cerdas dalam emosi akan dapat
mengantarkan pria pada keberhasilan. Karena tentunya Ia mampu untuk memainkan emosi
pasangannya, kapan saat dan cara yang tepat untuk menyarankan, untuk mengarahkan, dan kapan
waktu yang tepat untuk mengungkapkan pendapat, ketidaksetujuan, ketidaksukaan dan kekesalan.
Banyak juga pemikiran-pemikiran canggih dan kreatif dari wanita. Selain itu, wanita memang
memiliki kecenderungan lebih teliti daripada pria, sehingga dalam menganalisis dan memprediksi wanita
dapat lebih akurat.
Namun karena anggapan sebelah mata dari lingkungan yang menyudutkan posisi wanita, suara
para wanita tidak diperhitungkan bahkan tidak didengarkan oleh para pria. Karena itu kecerdasan emosi
untuk mendukung kemampuan mempengaruhi sangat dibutuhkan bagi para wanita, isteri, ibu rumah
tangga dalam perannya sebagai motivator, penasihat, juga manajer untuk menyampaikan seluruh
pemikiran membangunnya yang dapat membangkitkan motivasi kerja pria.
Salah satu factor yang dapat meningkatkan unjuk kerja pegawai adalah pencapaian ( achievement
), dengan dorongan dan dukungan, serta bantuan pemikiran atau saran dari seorang wanita, seorang
pria dapat terus beremangat dan giat untuk mencapai prestasi tertinggi. Dengan kata lain dorongan dan
dukungan seorang wanita dapat meningkatkan need for achievement pada pria, sekalipun kondisi di
lingkungan kerjanya kurang mendukung.
Dan pengakuan / penghargaan yang di berikan wanita kepada hasil kerja pria juga dapat
meningkatkan harga diri pria sehingga menghasilkan kepuasan dan kepercayaan diri, yang tentunya
akan memacu pria untuk meningkatkan unjuk kerjanya.
Selain itu, wanita juga dapat membantu menetapkan tujuan dan sasaran kerja pria, sesuai dengan
goal setting theory , yang juga dapat membantu unjuk kerja pria.
Begitu banyak peran yang dapat dimainkan wanita, tentunya kecerdasan emosional sangat
dibutuhkan untuk menyikapi semua stimulus dengan sebaik-baiknya.
Bahkan peperangan yang dipimpin oleh Napoleon pun konon disebabkan oleh saran dan
semangat dari seorang wanita yang dicintainya.
Hingga ada ungkapan yang menyatakan di balik keberhasilan pria pasti ada seoran wanita
ajaib, dan kehacuran pria pun pasti disebabkan oleh wanita dan negara yang baik dan maju berawal
dari pemimpin yang baik.. Pemimpin yang baik berawal dari keluarga yang baik.. Keluarga yang baik
berawal dari Ibu yang baik.
Kecerdasan emosional itu sendiri merupakan suatu keterampilan yang mencakup pengendalian
diri, semangat dan ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri. Yang tentunya akan
sangat membantu bagaimana kita bersikap dalam segala kondisi dan interaksi social, sehingga
menghasilkan suatu harmonisasi antara kita dengan harapan diri (self expectancy), dan kita dengan
lingkungan.


undefined
Wanita dibalik kesuksesan dan kehancuran Pria
javanessa
"behind a great man, there is a greater woman", maka menurut saya quote tersebut perlu dilengkapi
menjadi seperti judul posting ini. kenapa? tentu saja karena wanita bukan saja sering membuat pria
sukses, tapi sering pula menghancurkan kesuksesan seorang pria. masih ga percaya? baca aja sampai
selesai.

Wanita adalah makhluk indah nan cantik. lembut dan perasa. yang sering membuat masalah di dunia ini.
mereka ujian terberat bagi pria. namun mereka jugalah sumber kebahagian pria. mereka seringkali
mudah dihasut setan. namun ternyata hidayah lebih mudah merasuk diri mereka dibanding pria. mereka
adalah makhluk lemah yang perlu dilindungi. namun seorang penguasa terkuatpun membutuhkan
wanita di sisinya. wanita adalah keindahan tertinggi. karena dari mereka lah cinta-Nya kita rasakan.
Tuhan sungguh Maha Kuasa. Ia menciptakan makhluk dengan sifat yang sungguh kontradiksi. mampu
memuliakan pria hina dan menghinakan pria mulia.

Adam adalah wujud manusia pertama yang menghuni surga. walaupun surga dipenuhi keindahan dan
makanan lezat, hanya wanita bernama Hawa lah yang mampu menyempurnakan hidup dan fitrahnya.
namun Hawa ternyata diciptakan bukan hanya untuk membahagiakan Adam saja. wanita ini Allah
jadikan cobaan terhadap Adam. setan yang gagal membujuk Adam melanggar larangan Allah memakan
buah khuldi mengganti strategi dengan membujuk Hawa. dan akhirnya Hawa terbujuk. ternyata,
bujukan seorang wanita lebih hebat dari bujukan setan. Adam yang gagal oleh bujukan setan tak kuasa
menolak permintaan wanita terkasihnya untuk mencicipi buah khuldi. diusirlah mereka berdua ke bumi.
dan dipisahkan ke dua ujung bumi. timur dan barat. wanitalah yang menghancurkan kehidupan indah
Adam di surga.

Coba kita lihat apa sebab pembunuhan pertama yang mengotori bumi pertama kali. setelah bertemu
kembali, Adam dan Hawa menjalani hidup bersama. mereka memiliki keturunan. Habil dan
kembarannya Labuda. Qabil dan kembarannya Iklima. ketika mereka telah dewasa. Allah mengatur
perkawinan agar keturunan Adam tetap murni dan terhindar dari perkawinan sedarah. Allah
memerintahkan Adam menikahkan Habil dengan Iklima, dan Qabil dengan Labuda. karena merasa Iklima
lebih cantik, Qabil menolak perintah tersebut. bahkan ketika Allah sudah mengadakan sayembara
berupa qurban, Qabil tidak puas. kejadian ini berakhir dengan pembunuhan Habil oleh Qabil. kecantikan
wanita menyebabkan tumpahnya darah untuk pertamakali yang mengotori kesucian bumi.

kita lupakan sejenak dua kisah tadi. ternyata wanita juga menjadi ujian terberat bagi Nabi Yusuf As.
suatu ketika dia dikunci oleh Zulaikha dalam suatu ruangan untuk difitnah. Yusuf yang hampir terkena
fitnah berhasil selamat atas pertolongan Allah.

tapi ternyata, sejarah pun membuktikan kelembutan hati wanita membuat mereka kerap kali lebih
mudah menerima cahaya hidayah. Asiyah istri Fir'aun adalah seorang wanita yang memilih dibunuh dan
disiksa daripada menerima Fir'aun sebagai Tuhannya. dan tahukah kamu orang pertama yang memeluk
Islam dan menerima risalah Nabi Muhammad SAW. dialah seorang wanita yang selalu mencurahkan
kasih sayangnya pada Rasulullah dan mendukung Da'wahnya hingga akhir hayat. Khadijah tentulah yang
saya maksud.

Wanita memegang peranan penting dalam kekuasaan seorang pria. pria kuat akan mencari pendamping
yang setara dengannya. baik dalam derajat maupun kecantikannya. hal itu bisa kita lihat dari kisah Julius
Caesar yang memilih Ratu Cleopatra sebagai istrinya.
Seringkali wanita juga memegang peranan penting kehancuran seorang pria. mulai dari Adam yang
kehilangan kehidupan surganya karena Hawa. Mark Anthony yang dibunuh karena sibuk memuja
Cleopatra hingga lupa mengurus republik romawi. hingga Bill Clinton yang terkena skandal karena
wanita bernama Monica Lewensky.
Kita jangan merendahkan wanita. karena saking mulianya mereka, Tuhan memberikan salah satu
namanya dalam setiap tubuh wanita. betul! rahim hanya dimiliki wanita. dan rahim berarti penyayang.
alangkah mulianya wanita sehingga Tuhan menganugerahkan namanya pada wanita.



A. Pendahuluan

Para pendiri negeri ini, sungguh sangat arif dalam menyusun UUD 1945 menghargai peranan wanita
pada masa silam dan mengantisipasi pada masa yang akan datang, dengan tidak ada satu kata pun yang
bersifat diskriminatif terhadap wanita. Konstitusi ini dengan tegas menyatakan persamaan hak dan
kewajiban bagi setiap warga negara (baik pria maupun wanita). Di dalam GBHN 1993 di antaranya juga
diamanatkan, bahwa wanita mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan pria dalam
pembangunan. Selain itu, pengambil keputusan juga telah meratifikasi (mengesahkan) konvensi
penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap wanita dalam UU No. 7 Tahun 1984.

Namun, kenyataan menunjukkan bahwa wanita mengalami ketertinggalan atau ketidakberuntungan
lebih banyak dibandingkan dengan pria di antaranya di bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan,
penguasaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, peningkatan peranan
wanita dalam pembangunan yang berwawasan gender sebagai bagian integral dari pembangunan
nasional, mempunyai arti penting dalam upaya untuk mewujudkan kemitrasejajaran yang harmonis
antara pria dengan wanita atau mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam berbagai bidang
kehidupan dan pembangunan. Kemitrasejajaran yang harmonis antara pria dengan wanita adalah suatu
kondisi hubungan kedudukan dan peranan yang dinamis antara pria dengan wanita. Pria dan wanita
mempunyai persamaan kedudukan, hak, kewajiban dan kesempatan, baik dalam kehidupan
berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara maupun dalam kegiatan pembangunan di segala
bidang (Kantor Menteri Negara Peranan Wanita, 1998).

Dalam hal persamaan kedudukan, baik pria maupun wanita sama-sama berkedudukan sebagai subjek
atau pelaku pembangunan. Dalam kedudukan sebagai subjek pembangunan, pria dan wanita
mempunyai peranan yang sama dalam merencanakan, melaksanakan, memantau dan menikmati hasil
pembangunan. Hak yang sama di bidang pendidikan misalnya, anak pria dan wanita mempunyai hak
yang sama untuk dapat mengikuti pendidikan sampai ke jenjang pendidikan formal tertentu. Tentu
tidaklah adil

Jika dalam era global ini menomorduakan pendidikan bagi wanita, apalagi jika anak wanita mempunyai
kecerdasan atau kemampuan. Selanjutnya, kewajiban yang sama umpamanya seorang istri sama-sama
berkewajiban untuk mencari nafkah dengan suaminya dalam upaya memenuhi beragam kebutuhan
rumah tangga. Mencari nafkah tidak lagi hanya menjadi kewajiban suami (pria), begitu juga kewajiban
melakukan pekerjaan urusan rumah tangga tidak semata-mata menjadi tugas istri (wanita). Akhirnya
berkaitan dengan persamaan kesempatan dapat diambil contoh, apabila ada dua orang

Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Provinsi, yakni seorang pria dan seorang wanita yang sama-sama
memenuhi syarat dan mempunyai kemampuan yang sama, keduanya mempunyai kesempatan yang
sama untuk mengisi lowongan sebagai Kepala Biro. Wanita tidak dapat dinomorduakan semata-mata
karena dia seorang wanita. Pandangan bahwa pemimpin itu harus seorang pria merupakan pandangan
yang keliru dan perlu ditinggalkan.

Berdasarkan pemikiran tersebut, kiranya menarik untuk dibahas, bagaimana peranan (hak dan
kewajiban) wanita dalam pembangunan yang berwawasan gender, dalam upaya mewujudkan
kemitrasejajaran yang harmonis antara pria dengan wanita dalam berbagai bidang kehidupan dan
pembangunan?

B. Status dan Peranan Wanita

Dari uraian tersebut dengan jelas dapat ditangkap, bahwa menurut kondisi normatif, pria dan wanita
mempunyai status atau kedudukan dan peranan (hak dan kewajiban) yang sama, akan tetapi menurut
kondisi objektif, wanita mengalami ketertinggalan yang lebih besar dari pada pria dalam berbagai bidang
kehidupan dan pembangunan. Kondisi objektif ini tidak lain disebabkan oleh norma sosial dan nilai sosial
budaya yang masih berlaku di masyarakat.

Norma sosial dan nilai sosial budaya tersebut, di antaranya di satu pihak, menciptakan status dan
peranan wanita di sektor domestik yakni berstatus sebagai ibu rumah tangga dan melaksanakan
pekerjaan urusan rumah tangga, sedangkan di lain pihak, menciptakan status dan peranan pria di sektor
publik yakni sebagai kepala keluarga atau rumah tangga dan pencari nafkah. Dikemukakan oleh White
dan Hastuti (1980), dalam sistem kekerabatan patrilineal, ada adat dalam perkawinan (pernikahan) yang
biasanya wanita (istri) mengikuti pria (suami) atau tinggal di pihak kerabat suami, merupakan salah satu
faktor yang secara relatif cendrung mempengaruhi status dan peranan wanita, yakni status dan peranan

Wanita menjadi lebih rendah dari pada pria. Selain itu, wanita tidak bisa menjadi pemilik tanah dan
kekayaan yang lain melalui hak waris, sehingga status dan peranan wanita menjadi lebih lemah dari
pada pria. Hal itu juga menyebabkan sumber daya pribadi (khususnya yang menyangkut tanah, uang
atau material) yang dapat disumbangkan oleh wanita ke dalam perkawinan atau rumah tangga mereka
menjadi sangat terbatas. Akibatnya, status dan peranan wanita menjadi lebih lemah dibandingkan
dengan pria. Menurut Blood dan Walfe (1960) sumber daya pribadi bisa berupa: pendidikan,
keterampilan, uang atau material, tanah dan lain-lain.

Akibat masih berlakunya berbagai norma sosial dan nilai sosial budaya tersebut di masyarakat, maka
akses wanita terhadap sumber daya di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan
keamanan menjadi terbatas. Untuk memperkecil keadaan yang merugikan wanita itu, perlu pemahaman
dan penghayatan yang baik tentang peranan wanita dalam pembangunan yang berwawasan gender,
tidak hanya oleh wanita sendiri tetapi juga oleh pria atau seluruh lapisan masyarakat.

C. Konsep Gender

Untuk dapat memahami tentang peranan wanita dalam pembangunan yang berwawasan gender,
terlebih dahulu perlu dibahas tentang konsep gender, agar kita berangkat dari pengertian yang sama.
Pembahasan mengenai gender, tidak terlepas dari seks dan kodrat. Seks, kodrat dan gender mempunyai
kaitan yang erat, tetapi mempunyai pengertian yang berbeda. Dalam kaitannya dengan peranan pria
dan wanita di masyarakat, pengertian dari ketiga konsep itu sering disalahartikan. Untuk menghindari
hal itu dan untuk mempertajam pemahaman kita tentang konsep gender, maka pengertian seks dan
kodrat perlu dijelaskan terlebih dahulu.

Istilah seks dapat diartikan kelamin secara biologis, yakni alat kelamin pria (penis) dan alat kelamin
wanita (vagina). Sejak lahir sampa

meninggal dunia, pria akan tetap berjenis kelamin pria dan wanita akan tetap berjenis kelamin wanita
(kecuali dioperasi untuk berganti jenis kelamin). Jenis kelamin itu tidak dapat ditukarkan antara pria
dengan wanita. Kodrat adalah sifat bawaan biologis sebagai anugerah Tuhan Yang Mahaesa, yang tidak
dapat berubah sepanjang masa dan tidak dapat ditukarkan yang melekat pada pria dan wanita.
Konsekuensi dari anugerah itu, manusia yang berjenis kelamin wanita, diberikan peran kodrati yang
berbeda dengan manusia yang berjenis kelamin pria. Wanita diberikan peran kodrati: (1) menstruasi, (2)
mengandung, (3) melahirkan, (4) menyusui dengan air susu ibu dan (5) menopause, dikenal dengan
sebutan lima M. Sedangkan pria diberikan peran kodrati membuahi sel telur wanita dikenal dengan
sebutan satu M. Jadi, peran kodrati wanita dengan pria berkaitan erat dengan jenis kelamin dalam artian
ini (Arjani, 2002 dan Agung Aryani, 2002).

Gender berasal dari kata gender (bahasa Inggris) yang diartikan sebagai jenis kelamin. Namun jenis
kelamin di sini bukan seks secara biologis, melainkan sosial budaya dan psikologis. Pada prinsipnya
konsep gender memfokuskan perbedaan peranan antara pria dengan wanita, yang dibentuk oleh
masyarakat sesuai dengan norma sosial dan nilai sosial budaya masyarakat yang bersangkutan. Peran
gender adalah peran sosial yang tidak ditentukan oleh perbedaan kelamin seperti halnya peran kodrati.
Oleh karena itu, pembagian peranan antara pria dengan wanita dapat berbeda di antara satu
masyarakat dengan masyarakat yang lainnya sesuai dengan lingkungan. Peran gender juga dapat
berubah dari masa ke masa, karena pengaruh kemajuan : pendidikan, teknologi, ekonomi, dan lain-lain.
Hal itu berarti, peran jender dapat ditukarkan antara pria dengan wanita (Agung Aryani, 2002 dan Tim
Pusat Studi Wanita Universitas Udayana, 2003).

Contoh peran gender berbeda antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain sebagai berikut.

(1). Masyarakat Bali menganut sistem kekerabatan patrilineal, berarti hubungan keluarga dengan garis
pria (ayah) lebih penting atau diutamakan dari pada hubungan keluarga dengan garis wanita (ibu).

(2). Masyarakat Sumatera Barat menganut sistem kekerabatan matrilineal, berarti hubungan keluarga
dengan garis wanita (ibu) lebih penting dari pada hubungan keluarga dengan garis pria (ayah).

(3). Masyarakat Jawa menganut sistem kekerabatan parental/ bilateral, berarti hubungan keluarga
dengan garis pria (ayah) sama pentingnya dengan hubungan keluarga dengan garis wanita (ibu).

Jadi status dan peran pria dan wanita berbeda antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang
lain, yang disebabkan oleh perbedaan norma sosial dan nilai sosial budaya. Contoh peran gender
berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan jaman sebagai berikut. Pada masa lalu,
menyetir mobil hanya dianggap pantas dilakukan oleh pria, tetapi sekarang wanita menyetir mobil
sudah dianggap hal yang biasa. Contoh lain, pada masa silam, jika wanita ke luar rumah sendiri (tanpa
ada yang menemani) apalagi pada waktu malam hari, dianggap tidak pantas, tetapi sekarang sudah
dianggap hal yang biasa.

Contoh peran gender yang dapat ditukarkan antara pria dengan wanita sebagai berikut. Mengasuh anak,
mencuci pakaian dan lain-lain, yang biasanya dilakukan oleh wanita (ibu) dapat digantikan oleh pria
(ayah). Contoh lain, mencangkul, menyembelih ayam dan lain-lain yang biasa dilakukan oleh pria (ayah)
dapat digantikan oleh wanita (ibu).

Dikemukakan oleh Bemmelen (2002), beberapa ciri gender yang dilekatkan oleh masyarakat pada pria
dan wanita sebagai berikut. Perempuan memiliki ciri-ciri: lemah, halus atau lembut, emosional dan lain -
lain. Sedangkan pria memiliki ciri-ciri: kuat, kasar, rasional dan lain-lain. Namun dalam kenyataannya ada
wanita yang kuat, kasar dan rasional, sebaliknya ada pula pria yang lemah, lembut dan emosional.
Beberapa status dan peran yang dicap cocok atau pantas oleh masyarakat untuk pria dan wanita sebagai
berikut.

Perempuan:

1. ibu rumah tangga.

2. bukan pewaris.

3. tenaga kerja domestik

(urusan rumah tangga).

4. pramugari.

5. panen padi.

Pria :

1. kepala keluarga/

rumah tangga.

2. pewaris.

3. tenaga kerja publik

(pencari nafkah).

4. pilot.

5. pencangkul lahan.

Dalam kenyataannya, ada pria yang mengambil pekerjaan urusan rumah tangga, dan ada pula wanita
sebagai pencari nafkah utama dalam rumah tangga mereka, sebagai pilot, pencangkul lahan dan lain-
lain. Dengan kata-kata lain, peran gender tidak statis, tetapi dinamis (dapat berubah atau diubah, sesuai
dengan perkembangan situasi dan kondisi).

Berkaitan dengan gender, dikenal ada tiga jenis peran gender sebagai berikut.

(1). Peran produktif adalah peran yang dilakukan oleh seseorang, menyangkut pekerjaan yang
menghasilkan barang dan jasa, baik untuk dikonsumsi maupun untuk diperdagangkan. Peran ini sering
pula disebut dengan peran di sektor publik.

(2). Peran reproduktif adalah peran yang dijalankan oleh seseorang untuk kegiatan yang berkaitan
dengan pemeliharaan sumber daya manusia dan pekerjaan urusan rumah tangga, seperti mengasuh
anak, memasak, mencuci pakaian dan alat-alat rumah tangga, menyetrika, membersihkan rumah, dan
lain-lain. Peran reproduktif ini disebut juga peran di sektor domestik.

(3). Peran sosial adalah peran yang dilaksanakan oleh seseorang untuk berpartisipasi di dalam kegiatan
sosial kemasyarakatan, seperti gotong-royong dalam menyelesaikan beragam pekerjaan yang
menyangkut kepentingan bersama. (Kantor Menteri Negara Peranan Wanita, 1998 dan Tim Pusat Studi
Wanita Universitas Udayana, 2003).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa peran kodrati bersifat statis, sedangkan peran
gender bersifat dinamis. Hal ini dapat dicontohkan sebagai berikut.

D. Peran Kodrati

Wanita:

1. Menstruasi 2. Mengandung

3. Melahirkan 4. Menyusui dengan air susu ibu

5. Menopause

Pria:

6. Membuahi sel telur wanita

Peran Gender

1. Mencari nafkah.

2. Memasak.

3. Mengasuh anak.

4. Mencuci pakaian dan alat-alat rumah tangga

5. Tolong-menolong antar tetangga dan gotong-royong dalam menyelesaikan pekerjaan milik bersama.

6. Dan lain-lain.

E. Peranan Wanita dalam Pembangunan

Setelah kita mempunyai pemahaman yang sama tentang konsep gender, berikut ini akan dibahas
peranan wanita dalam pembangunan yang berwawasan gender. Peranan wanita dalam pembangunan
adalah hak dan kewajiban yang dijalankan oleh wanita pada status atau kedudukan tertentu dalam
pembangunan, baik pembangunan di bidang politik, ekonomi, sosial budaya maupun pembangunan di
bidang pertahanan dan keamanan, baik di dalam keluarga maupun di dalam masyarakat. Peranan
wanita dalam pembangunan yang berwawasan gender, berarti peranan wanita dalam pembangunan
sesuai dengan konsep gender atau peran gender sebagaimana telah dibahas di depan, mencakup peran
produktif, peran reproduktif dan peran sosial yang sifatnya dinamis. Dinamis dalam arti, dapat berubah
atau diubah sesuai dengan perkembangan keadaan, dapat ditukarkan antara pria dengan wanita dan
bisa berbeda lintas budaya.

Mengupayakan peranan wanita dalam pembangunan yang berwawasan atau berperspektif gender,
dimaksudkan untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender atau kemitrasejajaran yang harmonis
antara pria dengan wanita di dalam pembangunan. Karena, dalam proses pembangunan kenyataannya
wanita sebagai sumber daya insani masih mendapat perbedaan perlakuan (diskriminasi). Terutama, jika
wanita bergerak di sektor publik dirasakan banyak ketimpangan, meskipun ada pula ketimpangan
gender yang dialami oleh pria. Untuk mewujudkan kemitrasejajaran yang harmonis antara pria dengan
wanita tersebut, perlu didukung oleh perilaku saling menghargai atau saling menghormati, saling
membutuhkan, saling membantu, saling peduli dan saling pengertian antara pria dengan wanita. Dengan
demikian, tidak ada pihak-pihak (pria atau wanita) yang merasa dirugikan dan pembangunan akan
menjadi lebih sukses.

Usaha-usaha untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender sesungguhnya sudah lama dilakukan oleh
berbagai pihak, namun masih mengalami hambatan. Kesetaraan dan keadilan gender masih sulit untuk
dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat khususnya kaum wanita. Oleh karena itu pemerintah telah
mengambil kebijakan, tentang perlu adanya strategi yang tepat yang dapat menjangkau ke seluruh
instansi pemerintah, swasta, masyarakat kota, masyarakat desa dan sebagainya. Strategi itu dikenal
dengan istilah pengarusutamaan gender, berasal dari bahasa Inggris gender mainstreaming. Strategi ini
tertuang di dalam Instruksi Presiden (Inpres) No. 9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam
Pembangunan Nasional.

Dengan pengrusutamaan gender itu, pemerintah dapat bekerja secara lebih efisien dan efektif dalam
memproduksi kebijakan-kebijakan publik yang adil dan responsif gender kepada seluruh lapisan
masyarakat, baik pria maupun wanita. Dengan strategi itu juga, program pembangunan yang akan
dilaksanakan akan menjadi lebih sensitif atau responsif gender. Hal ini pada gilirannya akan mampu
menegakkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban pria dan wanita atas kesempatan yang sama, pengakuan
yang sama dan penghargaan yang sama di masyarakat.

Secara operasional, pengarusutamaan gender dapat diartikan sebagai suatu upaya yang dibangun untuk
mengintegrasikan kebijakan gender dalam program pembangunan mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan (monitoring) dan evaluasi. Pengarusutamaan gender, bertujuan untuk
terselenggaranya perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi atas kebijakan dan program
pembangunan nasional yang berperspektif gender (Tim Pusat Studi Wanita Universitas Udayana, 2003).

Pengarusutamaan gender barulah akan memberikan hasil secara lebih memuaskan, jika dilaksanakan
oleh seluruh kalangan masyarakat, mulai dari yang tergabung dalam lembaga pemerintah, swasta
seperti organisasi profesi, organisasi sosial, organisasi politik, organisasi keagamaan dan lain-lain sampai
pada unit yang terkecil yaitu keluarga. Dalam pembangunan di bidang kesehatan misalnya, kalau
perencanaannya, pelaksanaannya atau pelayanannya, pemantauannya dan evaluasinya sudah
berwawasan gender, maka dapat dipastikan bahwa kesehatan yang baik dapat dinikmati oleh baik laki-
laki maupun perempuan. Begitu juga pembangunan di bidang-bidang yang lainnya.

Dari uraian di atas dapat diketahui, bahwa ruang lingkup pengarusutamaan gender meliputi empat hal,
yakni perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi. Dalam pelaksanaannya, masing-masing hal
itu harus mempertimbangkan empat aspek, yaitu peran, akses, manfaat dan kontrol. Artinya, apakah
dalam keempat hal tersebut sudah mempertimbangkan bahwa peran pria dan wanita sudah setara dan
adil. Apakah akses yang diterima oleh pria dan wanita juga akan setara dan adil. Apakah manfaat yang
langsung dirasakan oleh pria dan wanita sudah setara dan adil. Akhirnya, apakah pria dan wanita
mempunyai kesempatan yang sama dalam melakukan kontrol dan pengambilan keputusan.

Penutup

Demikianlah secara garis besar tentang peranan wanita dalam pembangunan yang berwawasan gender.
Hal ini sangat penting dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat, agar mereka tidak melihat pria dan
wanita dari kaca mata biologis (peran kodrati) saja. Masyarakat juga harus melihat pria dan wanita
sebagai warga negara dan sumber daya insani yang sama-sama mempunyai hak, kewajiban, kedudukan
dan kesempatan dalam proses pembangunan, baik dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

Mengupayakan peranan wanita dalam pembangunan yang berwawasan gender, dimaksudkan untuk
mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender di dalam berbagai bidang kehidupan dan pembangunan.
Hal ini perlu didukung oleh perilaku saling menghargai atau menghormati, saling membantu, saling
pengertian, saling peduli dan saling membutuhkan antara pria dengan wanita. Pengarusutamaan gender
merupakan strategi yang tepat untuk mempercepat terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender
tersebut.
Percayalah kawan, cinta Tuhan yang pertama kita rasakan berasal dari wanita. wanita mulia yang kita
panggil ibu, mama, bunda, dan sebutan lainnya yang bermakna serupa. maka tak mungkin lahir
superman tanpa adanya super woman.
Wanita pulalah yang membawa dan mengenalkan kita pada cinta. hatinya yang lembut dan perasaannya
yang tulus menyebarkan cinta. tidak seperti pria yang penuh ego dan keserakahan. wanitalah yang
dapat membuat pria bahagia
Jika kau berpikir aku terlalu naif karena menyalahkan semua kejadian tadi pada wanita. mungkin aku
memang naif. kenapa bukan pria yang disalahkan? bukankah mereka yang merusak?
Percayalah pesona dan kecantikan wanita lebih kuat dari tenaga apapun. karena dengan itu, kerasnya
hati dan pendirian pria bisa dikalahkan. cobalah pikirkan, apakah seorang pria akan menolak jika wanita
yang dicintainya meminta sesuatu. dan sesuatu itu akan membuat wanita tersebut bahagia, atau hanya
tersenyum kecil. tentunya tidak. pria itu akan mengorbankan seluruh kemampuannya untuk
membahagiakan wanita pujaannya. bahkan jika permintaannya mustahil sekalipun. karena bagi seorang
pria, kebahagiaan tertinggi ada pada kebahagiaan wanita pujaannya.
artikel ini bukan untuk merendahkan wanita, apalagi melecehkannya. karena saya adalah pria normal.
yang mencintai wanita. saya hanya ingin mengingatkan bahwa wanita butuh diperlakukan dan dijaga
dengan sebaik-baiknya. karena jika tidak, kehancuran yang telah saya sebutkan akan terus terulang
kembali.
Wanita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok untuk diluruskan pria. namun luar biasa sulit untuk
pria meluruskannya. jika mereka coba paksa luruskan, rusuk itu akan patah. sebaliknya jika mereka
terlalu lemah, rusuk itu takkan pernah lurus.
jika kita bicara wanita, kita pasti akan membicarakan cinta. karena dari dan pada wanitalah pria
mendapatkan cinta. mencintalah dengan benar! cintailah wanita sehingga kamu semakin mencintai Dzat
yang telah menciptakan mereka. janganlah kau cintai wanita seperti binatang! kau cinta karena nafsu
belaka. hingga kau tega megotori bahkan menyakiti wanita.
Untuk kalian para wanita, jagalah diri kalian dari api neraka. bukankah Rasulullah pernah mengatakan
sebagian besar penghuni neraka adalah wanita. memang bukan kalian saja yang harus menjaga diri.
tetapi sekali lagi "pesona dan kecantikan wanita lebih mudah menjatuhkan keimanan seorang pria".
apalagi lebih banyak pria yang rusak oleh wanita dibanding wanita yang dirusakkan pria. lihat saja!
sebodoh-bodohnya wanita dapat menundukkan sepandai-pandainya pria.
Sedangkan untuk kalian para pria, lindungilah makhluk indah bernama wanita itu dengan sebaik-
baiknya. bukankah yang meminta diciptakan wanita untuk pertama kali itu pria? bukankah organ lain
akan rusak jika rusuk patah? tidak mungkin kayu bengkok menghasilkan bayangan lurus. karena itu,
mulailah jaga wanita dengan menjaga diri kalian sendiri.
sekarang kini, seorang wanita tengah meliputi hatiku dengan kebahagian.
senyumnya yang selalu kunantikan
tingkah lakunya yang selalu bahagiakan
tawanya yang selalu tentramkan
sedihnya yang selalu kutakutkan
akankah dia sukseskanku? atau malah hancurkanku?
hanya waktu dan Tuhan yang bisa menjawabnya


The family is one of natures masterpieces. Keluarga merupakan salah satu kekayaan alamiah.
George Santayana

Ada cinta, perhatian, dan penghargaan di balik kesuksesan dan kebahagiaan pria dan wanita. Tak heran
jika sampai ada pepatah mengatakan bahwa di belakang seorang pria hebat pasti ada seorang wanita
yang hebat. Begitupun sebaliknya, karena wanita dan pria diciptakan untuk saling melengkapi.

Contohnya dalam kehidupan Barack Husein Obama, presiden AS terpilih ke-44. Tak hanya satu tetapi 3
wanita yang berperan besar terhadap kehidupan pria yang sedang hangat dibicarakan dunia akhir-akhir
ini karena begitu diharapkan mampu menyelesaikan masalah-masalah peperangan, inflasi, krisis
keuangan global dan menorehkan sejarah baru di AS maupun dunia. Ibu, nenek, dan istrinya sangat
berpengaruh terhadap sikap, pola pikir, hingga proses ia terpilih menjadi presiden pada tanggal 5
Oktober 2008 lalu.

Barack Husein Obama adalah putra Ann Dunham, seorang wanita asal Wichita, Kansas. Ibunya dikenal
pandai bergaul dan mengedepankan pendidikan putra-putrinya. Oleh sebab itu, pada tahun 1972 ia
membawa Obama kembali ke Honolulu-Hawaii untuk belajar dan diasuh neneknya. Obama dianggap
mewarisi kepintaran ibunya dalam bergaul dan berbahasa.

Madelyn Dunham adalah wanita yang banyak mempengaruhi pola pikir dan sikap Obama. Wanita
tersebut sangat realitis, disiplin, dan hanya berbicara seperlunya. Sikap dan pola pikir Obama pun
terbentuk tak jauh berbeda dengan perilaku neneknya itu.

Sedangkan Michelle Robinson adalah wanita yang dinikahi Obama pada tanggal 3 Oktober 1992. Wanita
yang mendapat Juris Doctor (J.D) degree dari Sekolah Hukum Harvard dan B.A cum laude di Princenton
University tahun 1985 itu sangat besar perhatiannya terhadap keluarga terutama terhadap pendidikan
kedua putrinya dan karier Obama. Ia adalah motivator yang andal bagi Obama terlebih selama masa
kampanye pemilihan presiden AS.

Sejak bulan Mei 2007, wanita kelahiran Chicago 17 Januari 1964 itu makin intensif mendampingi
suaminya berkampanye. Bahkan pada bulan Februari, dalam 8 hari Michelle menghadiri 33 acara dan 2
kali tampil dalam acara Oprah Winfrey Show. Michelle dianggap sebagai figur publik yang kharismatik.
Setiap pidatonya, terutama pada malam konvensi tanggal 25 Agustus 2008, telah berhasil memikat hati
publik. Obama sangat beruntung memiliki istri, ibu dan nenek yang sangat membantu meraih
keberhasilannya.
Begitulah wanita memiliki kekuatan sekaligus kelembutan sehingga mempunyai peran yang sangat
penting dalam kehidupan kita. Tuhan menjadikan wanita mahkluk verbal, yang dapat menyebabkan
orang lain merasa nyaman dan bahagia, tetapi juga dapat menyebabkan frustrasi dan stres. Begitupun
seorang pria, ia juga berperan besar memberikan efek positif ataupun negatif.

Masing-masing individu, pria atau wanita sama-sama berperan penting sebagai agen perubahan positif,
dengan syarat harus ada nilai-nilai penghargaan, perhatian, dan cinta yang terpelihara di antara
keduanya. Wanita memerlukan cinta, perhatian dan penghargaan seperti membutuhkan udara untuk
bernafas, begitupun laki-laki. Oleh sebab itu perlakukan pasangan dengan cinta, perhatian dan
penghargaan yang ia butuhkan, sebab setiap orang diciptakan sama-sama memiliki kekuatan sekaligus
harga diri.

Penghargaan meliputi perhatian terhadap apa yang mereka lakukan, membiarkan masing-masing
menjadi diri mereka sendiri dan berbeda dari diri Anda. Laki-laki dan perempuan sama-sama ingin
dimengerti dan dihargai atas apa yang telah mereka usahakan. Untuk itu berusahalah saling mengikuti
harapan atau kebijaksanaan masing-masing. Bertumbuhlah bersama, termasuk dalam hal intelektual.

Sementara itu, laki-laki dan perempuan mempunyai bahasa yang berbeda dalam mengungkapkan cinta,
perhatian, dan penghargaan. Dalam banyak hal wanita dan pria juga mempunyai cara yang berbeda
dalam mengekspresikan cinta, perhatian, dan penghargaan. Oleh sebab itu buatlah jurnal atau catatan
yang dapat mengingatkan Anda untuk menghargai cinta dan perhatian pasangan.

Tentu saja tanpa memberi cinta, perhatian, dan penghargaan terhadap orang lain maka Anda akan
kesulitan mendapatkan hal serupa. Jika ingin mengambil, Anda harus memberi lebih dulu. Inilah awal
mula kecerdasan, kata Lao Tzu (600-531 SM), seorang filsuf China, penemu ajaran Taoisme. Oleh sebab
itu jangan segan mengekspresikan cinta, perhatian, dan penghargaan yang tulus terhadap pasangan.
Karena Anda juga akan mendapatkan cinta dan penghargaan, yaitu modal maya paling berharga dibalik
keberhasilan dan kebahagiaan hidup Anda.

Peran Wanita Dalam Penerapan 8 Fungsi Keluarga
Isi
"
BKKBN Lampung Online; Dalam meningkatkan Keberhasilan Program Kependudukan dan KB ( KKB) perlu
ada peran serta dari semua leading masyarakat termasuk peran wanita yang ada pada organisasi
wanita. Mengingat tantangan yang dihadapi program KB saat ini semakin kompleks dan peran wanita
dalam penerapan 8 fungsi keluarga memiliki peranan strategis ditengah keluarga maupun masyarakat
hal itu disampaikan dalam sambutan Kepala Perwakilan dalam pelatihan Organisasi wanita pada hari
selasa 5 mei 2012.


Dalam pelatihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan peran wanita dalam mensukseskan
keberhasilan program KKB di provinsi Lampung melalui 8 fungsi keluarga yang terdiri dari :
1.Fungsi agama
Keluarga sebagai tatanan sosial terkecil dalam masyarakat memiliki fungsi sebagai tempat
memperkenalkan dan mengajarkan kepercayaan akan keber-Tuhan-an. Keluarga berperan untuk
membentuk generasi masyarakat yang agamis, yang beriman, dan percaya terhadap keberadaan Tuhan
Yang Maha Esa.
2. Fungsi sosial
Keluarga sebagai basis untuk membentuk generasi yang mengerti aturan sosial. Mengenai norma-norma
yang berlaku di masyarakat, mengenai aturan-aturan tak baku bagaimana cara bersosialisasi terhadap
sesama manusia, bagaimana menghargai alam, dan kehidupan sosial. Diharapkan anak-anak, sebagai
generasi penerus dari sebuah keluarga, diberikan pendidikan mengenai tingkah laku sesuai dengan fase
perkembangan mereka.
3.Fungsi cinta kasih
Dalam satu keluarga, diharapkan akan saling memberikan perhatian dan kasih sayang. Dengan
berlimpahnya kasih sayang, diharapkan akan terbentuk manusia-manusia yang memiliki kecerdasan
emosional yang baik sehingga tercipta keluarga yang berkualitas, dan seterusnya akan terbentuk
generasi-generasi yang berkualitas sehingga akan menciptakan suasana yang nyaman dalam sebuah
kehidupan bermasyarakat.
4.Fungsi perlindungan
Keluarga menjadi satu tempat yang memberikan perlindungan yang nyaman bagi anggotanya.
Melindungi setiap anggotanya dari tindakan-tindakan yang kurang baik. Sehingga anggota keluarga
merasa nyaman dan terlindung dari hal-hal yang tidak menyenangkan.
5.Fungsi ekonomi
Adalah serangkaian dari fungsi lain yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah keluarga. Fungsi ini
dilakukan dengan cara mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga,
pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dan menabung
untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa datang.
6.Fungsi pendidikan
Keluarga sebagai tempat pendidikan pertama bagi anak-anak generasi penerusnya. Sebuah keluarga
idealnya mampu menjadi tempat dimana terjadi interaksi yang mendidik. Suami terhadap istri, atau
orang tua terhadap anak-anaknya. Memberikan pendidikan pada anak-anak sesuai dengan tahapan usia
adalah salah satu fungsi pendidikan dalam sebuah keluarga.
Fungsi pendidikan ini dapat diaplikasikan dengan cara menyekolahkan anak-anaknya sesuai dengan
perkembangan usia. Diharapkan, dengan diberikan pendidikan melalui sekolah, anak-anak akan memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan perkembangan tingkah laku sesuai dengan bakat dan minat yang
dimilikinya.
7.Fungsi pelestarian lingkungan
Seperti fungsi-fungsi lainnya, fungsi pelestarian lingkungan merupakan satu dari delapan fungsi
keluarga. Dalam fungsi ini, keluarga memberikan pengetahuan mengenai norma terhadap lingkungan
sehingga diharapkan generasi penerus keluarga tersebut akan lebih santun terhadap alam dan
lingkungannya.
8.Fungsi reproduksi
Fungsi ini merupakan fungsi yang paling hakiki dalam sebuah keluarga karena harus dapat melanjutkan
keturunannya dan yang diharapkan adalah keturunan yang berkualitas. Memelihara, membesarkan
anak, dan merawat keluarga juga termasuk dalam fungsi reproduksi ini.

Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh organisasi wanita se Provinsi Lampung yang berjumlah 30 orang
dan dilaksanakan selama 5 hari dari tanggal 4 s/d 8 mei 2012.(agung)


PERANAN PEREMPUAN DALAM PEMBANGUNAN BANGSA


Berdasar data statistik penduduk jumlah perempuan di Indonesia sebanyak 50,3% dari total penduduk.
Hal ini berarti di Indonesia jumlah perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Dengan jumlah
perempuan yang demikian besar maka potensi perempuan perlu lebih diberdayakan sebagai subyek
maupun obyek pembangunan bangsa. Peranan strategis perempuan dalam menyukseskan
pembangunan bangsa dapat dilakukan melalui:
1. Peranan perempuan dalam keluarga
Perempuan merupakan benteng utama dalam keluarga. Peningkatan kualitas sumber daya manusia
dimulai dari peran perempuan dalam memberikan pendidikan kepada anaknya sebagai generasi
penerus bangsa.
2. Peranan Perempuan dalam Pendidikan
Jumlah perempuan yang demikian besar merupakan aset dan problematika di bidang ketenaga kerjaan.
Dengan mengelola potensi perempuan melalai bidang pendidikan dan pelatihan maka tenaga kerja
perempuan akan semakin menempati posisi yang lebih terhormat untuk mampu mengangkat derajat
bangsa.
3. Peranan perempuan dalam bidang ekonomi
Pertumbuhan ekonomi akan memacu pertumbuhan industri dan peningkatan pemenuhan kebutuhan
dan kualitas hidup. Di sektor ini perempuan dapat membantu peningkatan ekonomi keluarga melalaui
berbagai jalur baik kewirausahaan maupun sebagai tenaga kerja yang terdidik.
4. Peranan perempuan dalam pelestarian lingkungan
Kerusakan lingkungan yang semakin parah karena proses industrialisasi maupun pembalakan liar perlu
proses reboisasi dan perawatan lingkunga secara intensif. Dalam hal ini perempuan memiliki potensi
yang besar untuk berperan serta dalam penataan dan pelestarian lingkungan. Merubah Pandangan
Lama.
Kita menyadari sepenuhnya bahwa pandangan lama yang memarjinalkan kaum perempuan,
sesungguhnya masih ada di masyarakat, atau bahkan pada sebagian elit politik. Kaum perempuan
dipandang sebagai warga kelas dua. Sebagai pihak yang hanya punya hak berkiprah di wilayah domestik,
sementara wilayah publik dipandang bukan menjadi hak kaum perempuan. Kaum perempuan
dipandang sebagai pihak yang lemah, emosional, tidak dapat menggunakan akal budinya, dan tidak
mampu mengembangkan kepemimpinan yang kuat dan efektif. Kaum perempuan dipandang tidak akan
mampu masuk ke wilayah politik pemerintahan, karena wilayah ini dipandang sebagai wilayah
yang keras, kompleks dan membutuhkan stamina fisik, sehingga tidak mungkin kaum perempuan
berkiprah di sana.
Memang pandangan-pandangan tersebut pada saat ini sudah tidak lagi menjadi dominan, karena ada
banyak peristiwa yang memperlihatkan bahwa pandangan-pandangan tersebut tidak sesuai dengan
kenyataan. Kita punya banyak pengalaman yang memperlihatkan bahwa kaum perempuan juga memiliki
kemampuan yang sama, dan bahkan dalam beberapa kasus, kaum perempuan dapat melahirkan karya
yang lebih baik. Kini kaum perempuan makin memperlihatkan kiprah dan jati dirinya, melalui berbagai
karya di berbagai bidang. Kita hampir sulit menemukan jenis pekerjaan yang tidak dapat dimasuki oleh
kaum perempuan. Dari pekerjaan-pekerjaan rumahan, sampai dengan pekerjaan memimpin negara,
telah mampu dikerjakan dengan baik oleh kaum perempuan. Kiprah Ibu Hj. Megawati Soekarnoputri
sesungguhnya merupakan teladan yang sangat baik bahwa kaum perempuan sesungguhnya memiliki
kekuatan yang sangat luar biasa.
Apa yang kita perlukan adalah suatu proses perubahan pandangan yang bersifat menyeluruh.
Pandangan lama harus digantikan dengan pandangan yang baru. Pandangan baru yang dimaksud adalah
pandangan yang melihat kaum perempuan adalah manusia yang juga memiliki hak dan kesempatan
yang sama. Dengan pandangan baru ini segala bentuk diskriminasi yang membatasi ruang gerak
perempuan hendaknya dihapuskan dan digantikan dengan pandangan yang memperluas ruang gerak
kaum perempuan. Lebih dari itu, perlu pula dikembangkan suatu pandangan yang menempatkan kaum
perempuan tetap sebagai kaum perempuan. Yakni pandangan yang menilai kiprah dan karya
perempuan dari sudut perempuan, dan bukan dari sudut yang lain. Sebagai contoh. Dalam menilai
kiprah dan model kepemimpinan kaum perempuan dalam panggung politik pemerintahan, hendaknya
cara kita menilai, tetaplah menggunakan sudut pandang perempuan, sehingga perempuan tidak
didorong merubah jati dirinya. Kaum perempuan tentu memiliki karakter dan gaya yang khas dalam
memimpin, sesuai dengan kepribadiannya.
Peran Wanita Dalam Pembangunan.
Kiprah kaum perempuan dalam pembangunan sangatlah diperlukan. Mengapa demikian? Selain
argumentasi normatif, yang memperlihatkan bahwa kaum perempuan memiliki hak dan kesempatan
yang sama, terdapat suatu kenyataan bahwa "beban" yang kini dihadapi oleh kaum perempuan amatlah
berat. Sebut saja kasus-kasus seperti angka kematian ibu melahirkan atau masalah akses terhadap
layanan kesehatan yang baik, angka buta huruf atau keterbelakangan dalam pendidikan, masalah
kemiskinan dan kelangkaan lapangan pekerjaan bagi perempuan, sampai dengan masalah kekerasan
yang kerapkali menimpa kaum perempuan, baik kekerasan dalam rumah tangga ataupun kekerasan lain
di luar rumah.
Untuk itulah kaum perempuan hendaknya mengambil peran strategis dalam proses pembangunan,
sebagaimana yang dimaksudkan oleh Bung Karno, agar kaum perempuan ikut memastikan arah gerak
negara, sehingga kaum perempuan mendapatkan hak dasarnya sebagai manusia yang mulia. Dengan
keterlibatan kaum perempuan, maka kepentingan kaum perempuan akan lebih tersalurkan dan lebih
dari itu, kebijakan-kebijakan yang muncul akan mencerminkan suatu kebijakan yang berorientasi pada
kesetaraan dan keadilan gender. Adapun peran strategis yang dapat dijalankan oleh kaum perempuan
meliputi:
Pertama, peran untuk ambil bagian dalam merancang suatu model baru pembangunan, yang digerakkan
oleh suatu tata kelola pemerintahan yang baik dan adil gender. Kaum perempuan dapat mendorong
berkembangnya pandangan baru dan ukuran-ukuran baru, sehingga kiprah kaum perempuan tetap
dilihat dalam kacamata perempuan dan bukan kacamata yang bias gender.
Kedua, peran untuk ambil bagian dalam proses politik, khususnya proses pengambilan keputusan politik
yang dapat berimplikasi pada kehidupan publik. Dalam hal ini, kaum perempuan sudah saatnya
membangun keberanian untuk memasuki ranah politik, baik menjadi penggerak partai politik, masuk ke
parlemen, atau berjuang melalui posisi kepala daerah.
Ketiga, peran untuk ambil bagian dalam proses sosial-ekonomi dan produksi, serta proses
kemasyarakatan yang luas. Kaum perempuan dapat menjadi penggerak kebangkitan perekonomian
nasional yang lebih berkarakter, yakni perekonomian yang berbasis produksi, bukan konsumsi.
Kaum perempuan sudah saatnya memanfaatkan ruang yang telah terbuka dengan sebaik-baiknya.
Beberapa kebijakan yang mulai memperlihatkan suatu kesadaran tentang kesetaraan dan keadilan
gender, tentu perlu diperluas dan pada gilirannya arah dan seluruh gerak negara, berorientasi pada
usaha membangun tata kehidupan yang setara dan berkeadilan. Kita percaya bahwa hal ini sangat
mungkin diwujudkan, sepanjang kita setia pada cita-cita proklamasi kemerdekaan dan ideologi bangsa,
yakni Pancasila. Dengan berjalan di atas garis ideologi dan cita-cita proklamasi, kita percaya bahwa tata
hidup yang setara dan berkeadilan, akan dapat diraih dengan gemilang.

Peran Wanita dalam Pembangunan Budaya Bangsa
Manusia dari waktu ke waktu terus berkembang mengikuti arus zaman yang semakin maju. Hal ini
diikuti pula dengan berkembangnya budaya yang semakin beragam baik dari segi cara berpakaian
maupun cara bersikap. Pergaulan dalam kehidupan sehari-hari serta cara berpikirpun sudah
menampakkan garis perbedaan yang tinggi. Perubahan yang drastis ini juga mengakibatkan terkikisnya
budaya yang menjadi pondasi moral bangsa indonesia. Siapakah yang harus bertanggung jawab akan
merosotnya budaya dan moral pemuda indonesia?. Saat ini peran wanita perlu dipertanyakan, di
manakah mereka sekarang dan bagaimana mereka mempertanggungjawabkan posisi mereka sebagai
guru pertama bagi anak cucu mereka. Yang mana mereka akan mewarisi dan menempati negeri ini.
Perempuan memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan masayarakat yang bermoral.
Akan tetapi kerap kali peran perempuan menjadi perdebatan. Banyak kalangan yang menilai perempuan
seharusnya mendapatkan peran yang lebih didalam kehidupan bermasyarakat. Terutama dalam
pendidikan, perempuan merupakan guru pertama bagi anak-anaknya. Dimana anak-anak ini merupakan
bibit-bibit penerus bangsa indonesia. Sebagaimana yang dikatakan oleh Syauqi Ibu ibarat madrasah,
jika kau persiapkan maka sesungguhnya anda sedang menyiapkan bangsa (besar) yang wangi
keringatnya. Namun, tidak sedikit yang memandang bahwa ranah kerja wanita hanya sebatas dalam
kehidupan rumah tangga saja.
Wanita sebagai hamba Allah yang lemah, memiliki peran amat besar dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara. Tanpanya, kehidupan tidak akan berjalan semestinya. Sebab ia adalah pencetak generasi
baru. Sekiranya di muka bumi ini hanya dihuni oleh laki-laki, kehidupan mungkin sudah terhenti beribu-
ribu abad yang lalu. Oleh sebab itu, wanita tidak bisa diremehkan dan diabaikan, karena dibalik semua
keberhasilan dan kontinuitas kehidupan, di situ ada wanita.
Sebagimana yang dijelaskan di atas bahwasanya wanita amatlah penting bagi kehidupan bermasyarakat.
Wanita juga memiliki hak yang sama dengan laki-laki. Hal ini juga didukung dengan adanya sasaran
peningkatan peranan wanita dalam Repelita VI yaitu dengan meningkatkan taraf pendidikan wanita.
Dengan adanya hal ini diharapkan mampu mendukung upaya mempertinggi harkat dan martabat wanita
serta makin mantapnya organisasi wanita dan makin aktif peranannya dalam pembangunan.
Begitu besar peran dan pentingnya wanita dalam penbentukan pondasi budaya yang bermoral bagi
penerus bangsa. Namun, kenyataan yang ada berbanding terbalik dengan realita yang sesungguhnya.
Pada zaman yang semakin maju ini banyak penyalahguanaan kebebasan yang telah diberikan.
Kebebasan yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan moral bangsa. Namun, hal tersebut menjadi
bumerang yang membuat runtuhnnya budaya-budaya bangsa ini.
Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan pendidikan seperti organisasi dijadikan tameng untuk menutupi
kebobrokan prilaku mereka. Misalnya rapat yang hingga larut malam, keluar pada waktu malam hari
dengan alasan untuk mengerjakan tugas, berboncengan dengan lawan jenis dengan alasan yang
bermacam-macam dan banyak prilaku lain yang telah menyimpang dari aturan yang ada. Cara
berpakaian para wanita pada zaman era globalisasi ini juga sudah tidak layak untuk dipandang. Misalnya
menggunakan rok yang hanya sampai lutut saja, sehingga sebagian kakinya masih terlihat. Meskipun
tidak sedikit yang telah membungkus seluruh tubuhnya dengan gamis, tetapi model-model pakaian itu
tetap memperlihatkan lekuk tubuh mereka.
Gaya hidup para wanita telah mengikuti gaya barat yang sebenarnya malah merusak moral bangsa.
Aturan yang mengikat wanita baik dari segi pakaian maupun tingkah laku telah disubstitusi oleh
beragamnya kebebasan yang tak mempunyai batas. Hal ini amatlah terlihat jelas dengan fakta-fakta
yang ada. Dahulu para wanita memperhatikan betul adat istiadat yang mereka miliki. Dengan beralihnya
perhatian mereka pada perkembangan zaman menjadikan mereka lupa dan acuh tak acuh dengan
beragamnya budaya, adat istiadat dan norma yang ada di negeri ini.
Tidak ada lagi minat bagi generasi bangsa tersebut untuk memepelajari dan mempertahankan
kebudayaan mereka. Apalagi untuk melestarikan kebudayaan tersebut. Hal ini sangat mustahil karena
rasa kebanggaan akan budaya daerahnya sendiri telah terhapus oleh kebudayaan yang bebas. Namun,
setelah hal buruk melanda maka kesadaran akan apa yang dimiliki barulah muncul ke dasar permukaan.
Misalnya terjadi tindak asusila seperti pemerkosaan, hamil diluar nikah, anak tanpa ayah dan lain
sebagainya. Selain minat untuk menjunjung nilai norma yang ada, minat untuk mengajarkan ke generasi
selanjutnya juga semakin luntur bahkan punah.
Oleh karena itu, siapa lagi kalu bukan kita para wanita yang mengajarkan kepada generasi penerus
bangsa untuk mencintai negeri yang sudah tua ini. Kita para wanita yang merupakan guru pertama yang
seharusnya mengajarkan norma, budaya, prilaku yang bermoral bagi penmimpin-pemimpin negeri yang
akan datang. Karena kita yang mempunyai banyak kesempatan untuk membentuk pribadi anak cucu kita
supaya lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai