Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian Sehat
UU no 23 tahun 1992, Bab I Pasal 1 menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setia orang hidu rodukti! se"ara sosial dan
ekonomi. #alam engertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh
terdiri dari unsur$unsur !isik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa meruakan
bagian integral kesehatan. %enurut &'( )19*+, Sehat itu sendiri daat diartikan bahwa suatu
keadaan yang semurna baik se"ara !isik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari enyakit
atau kelemahan. #e!inisi &'( tentang sehat memunyai karakteristik berikut yang daat
meningkatkan konse sehat yang ositi! )-delman dan %andle. 199*, .
1. %emerhatikan indi/idu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
2. %emandang sehat dengan mengidenti!ikasi lingkungan internal dan eksternal.
3. Penghargaan terhada entingnya eran indi/idu dalam hidu.
2. 0lat eraga 1 Segitiga -lgar #ale1
0lat bantu )eraga, memiliki engertian yaitu alat$alat yang digunakan oleh eserta didik dalam
menyamaikan bahan endidikan2engajaran, sering disebut sebagai alat eraga. -lgar #ale
membagi alat eraga tersebut menjadi 11 )sebelas, ma"am, dan sekaligus menggambarkan
tingkat intensitas tia$tia alat bantu tersebut dalam suatu keru"ut atau segitiga. %enemati dasar
keru"ut adalah benda asli yang memunyai intensitas tertinggi disusul benda tiruan, sandiwara,
demonstrasi, !ield tri2kunjungan laangan, ameran, tele/isi, !ilm, rekaman2radio, tulisan, kata$
kata. Penyamaian bahan dengan kata$kata saja sangat kurang e!ekti!2intensitasnya aling
rendah.
3ungsi dari alat eraga itu sendiri yaitu menimbulkan minat sasaran endidikan, men"aai
sasaran yang lebih banyak, membantu mengatasi hambatan bahasa, merangsang sasaran
endidikan untuk melaksanakan esan$esan kesehatan, membantu sasaran endidikan untuk
belajar lebih banyak dan "eat, merangsang sasaran endidikan untuk meneruskan esan$esan
yang diterima keada orang lain, memermudah enyamaian bahan endidikan2in!ormasi oleh
ara endidik2elaku endidikan, memermudah enerimaan in!ormasi oleh sasaran endidikan,
mendorong keinginan orang untuk mengetahui, kemudian lebih mendalami, dan akhirnya
memberikan engertian yang lebih baik, membantu menegakkan engertian yang dieroleh.
%enurut enelitian ahli indra, yang aling banyak menyalurkan engetahuan ke dalam otak
adalah mata. 4urang lebih +5$6+7 engetahuan manusia dieroleh2disalurkan melalui mata,
sedangkan 13$257 lainnya tersalurkan melalui indra lain. #i sini daat disimulkan bahwa alat$
alat /isual lebih memermudah "ara enyamaian dan enerimaan in!ormasi atau bahan
endidikan.
%a"am$ma"am alat bantu endidikan, yaitu alat bantu lihat (visual aids) terbagi menjadi dua,
yaitu alat yang diroyeksikan, misalnya slide, !ilm, !ilm stri dan sebagainya. 8alu yang kedua
yaitu alat yang tidak diroyeksikan, untuk dua dimensi misalnya gambar, eta, bagan, untuk tiga
dimensi misalnya bola dunia, boneka, dsb. 0lat bantu dengar (audio aids) misalnya iringan
hitam, radio, ita suara, dsb. 0lat bantu lihat dengar dan lihat (audio visual aids) misalnya
tele/isi dan 9:#.
3. Proses dan bentuk erubahan erilaku, meliuti dua "ara yaitu dengan, Associative
learning dan Cognitive learning.
Associative learning yaitu roses memeroleh, memahami dan memertahankan in!ormasi baru
dengan menghubungkan in!ormasi yang diterima ada salah satu bentuk dari engetahuan.
Se"ara sederhana, seorang guru yang mengajar anak$anak ke"il, sangat bergantung ada bentuk
untuk memromosikan asso"iati/e learning. %isalnya, dengan menjelaskan bahwa bulan itu
bulat, seerti bola. Belajar asosiati! meruakan salah satu roses kogniti! yang ertama
dijelaskan oleh ilmuwan Swiss atau sikolog yang bernama ;ean Piaget.
Cognitive learning adalah mekanisme yang kuat yang memberi arti dari sebuah engetahuan.
:ognitive learning dide!inisikan sebagai erolehan engetahuan dan keteramilan dengan roses
mental atau kogniti!. Prosedur yang kita harus miliki yaitu mamu memaniulasi in!ormasi
dalam keala kita. Proses kogniti! termasuk membuat reresentasi mental benda !isik dan
eristiwa, dan bentuk lain dari engolahan in!ormasi. #alam cognitive learning, indi/idu belajar
dengan mendengarkan, melihat, menyentuh, memba"a, atau mengalami dan kemudian
memroses dan mengingat in!ormasi. Cognitive learning mungkin tamaknya menjadi
embelajaran asi!, karena tidak ada ergerakan motorik. <amun, elajar "uku akti!, dengan
"ara kogniti!, dalam memroses dan mengingat in!ormasi yang baru masuk.
-du"ation 3ondation. Cognitive processes. Netherland, 2007. (http://library.thinkquest.org/2!
"/en#$.$.%&cognitive'20learning.ht(l), accessed on !% *une 20!!.

<otoatmodjo, Soekidjo.2==3. Ilmu Kesehatan Masyarakat ; Prinsip-prinsip Dasar. ;akarta .
>ineka :ita
+etode ,endidikan -esehatan +asyarakat (.disi 2)
Oleh Robert J. Bensley joodi Brookins Fisher 2009
Berat 0.71 kg
Penerbit EGC
htt.22www.usdiknakes.or.id2
Promosi 4esehatan (leh 'eri #.;. %aulana, S.Sos, %.4es tahun

Anda mungkin juga menyukai