dalam penilaian dari comunication merupakan suatu kegiatan penting tetapi jelas
sulit dengan pendengaran anak terganggu. mengingat fakta
bahwa gangguan pendengaranbatas kemampuan komunikasi, penting untuk menentukan serta mungkin bagaimanacommucatively kompeten seorang anak. Sullivan (1982) telah merekomendasikansejumlah langkah praktis yang dapat diambil untuk menilai keterampilan informalcomunication dari pendengaran anak terganggu. sejau h mana pidato anak dimengertidapat dinilai subjectitively oleh penerima ucapan itu. sejauh mana anak dapat memahami bahasa lisan indepedent dari bibir-membaca dapat dipastikan dengan membatasi pandangan anak mulut speker itu. kedua langkah memberikan cara yang mudah dan langsung di mana untuk menentukan kompetensi anak tuna rungu untuk mengekspresikan dan comperhent bahasa lisan.
Sejumlah instrumen yang berkaitan khusus untuk penilaian keterampilan komunikasi juga diringkas dalam tabel 9.1. gambar Peabody tes kosakata (PPVT) (Dunn 1965) telah seperti yang digunakan dengan beberapa frekuensi dengan sangat muda (Scerer, 1983) serta tua mendengar anak terganggu. Meskipun umumnya digunakan untuk menghasilkan suatu kosakata reseptif perkiraan, Sullivan (1982) menyarankan bahwa mungkin dalam ukuran sebenarnya visual yang associaton keterampilan sebagai gantinya. Bahasa Pembangunan Reynel Timbangan-Revisi (RDLS-R) (Reynell'1977) merupakan instrumen yang dikembangkan di Inggris untuk mengukur kemampuan bahasa ekspresif baik dan reseptif. Tes pembangunan lenguage (MENGATAKAN) (Newcomer & Hammill, 1977) juga mengukur kosakata reseptif dan ekspresif melibatkan unsur-unsur gramatikal dan morfologi. Watson et al. (1982) melakukan studi di mana RDLS-R dan DICERITAKAN diberikan dalam format Komunikasi Total 25 anak tuna rungu untuk memeriksa hubungan skilss bahasa dengan kemampuan intelektual. Hasilnya mengungkapkan bahwa baik Reynell maupun kinerja DICERITAKAN meningkat sebagai fungsi dari umur, yaitu, tidak ada defferences dalam skor rata-rata bahasa di seluruh kelompok usia 6 hingga 10 tahun. Korelasi yang signifikan antara dua ukuran bahasa dan WISC-R dan HNTLA berada di kisaran. 40-0,57. prosedur regresi berganda menunjukkan bahwa subtes memori visual menyumbang lebih dari varians dalam bahasa yang subtes lainnya. Para penulis menyimpulkan bahwa variabilitas keterampilan bahasa dalam hearinng childrend gangguan mungkin dimediasi terutama oleh intelijen nonverbal dan keterampilan memori visual