Anda di halaman 1dari 80

BIOTEKNOLOGI TERNAK (PTO 2812)

SUBTANSI KAJIAN:
DASAR DAN PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI PETERNAKAN

SILABUS:
MEMPELAJARI TEKNOLOGI BAGI KEHIDUPAN MANUSIA, PENGERTIAN DAN
PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI PETERNAKAN BERLANDASKAN PRODUK ANTIGEN
ANTIBODI, PEMANFAATAN AGEN HAYATI, DAN EKSPRESI GEN UNTUK
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TERNAK

TIM PENGAJAR:
PROF. Dr. Ir. MAS YEDI SUMARYADI, MS.
Dr. Ir. SRI RAHAYU, MSi
Drh. DIANA INDRASANTI, Mbiotek.
Dr. ISMOYOWATI
KONTRAK PEMBELAJARAN
BIOTEKNOLOGI TERNAK S1 SEMESTER II TAHUN AJARAN 2011/2012
N0 MINGGU
KE
TANGGAL POKOK BAHASAN DOSEN
1. I 7/3/2012 I. PENDAHULUAN ISMOYOWATI
2. II 14/3/2012 II. BIOLOGI SEL ISMOYOWATI
3. III 21/3/2012 III. PEMANFAATAN AGEN HAYATI &
BIOTEK. KESEHATAN TERNAK
ISMOYOWATI
4. IV 28/3/2012 IV. EKSPRESI GEN DIANA
5. V 4/4/2012 IV. EKSPRESI GEN DIANA
6. VI 11/4/2012 V. BIOTEK. PEMULIAAN TERNAK DIANA
7. VII 18/4/2012 V. BIOTEK. PEMULIAAN TERNAK DIANA
8. VIII 26/4/2012 UJIAN TENGAH SMT ISMO + DIANA
9. IX 8/5/2012 VI. BIOTEK. REPRODUKSI TERNAK MY SUMARYADI
10. X 15/5/2012 VI.BIOTEK. REPRODUKSI TERNAK MY SUMARYADI
11. XI 22/5/2012 VI.BIOTEK. REPRODUKSI TERNAK MY SUMARYADI
1.2 XII 29/5/2012 VII.BIOTEKNOLOGI PAKAN S. RAHAYU
13. XIII 6/6/2012 VII. BIOTEKNOLOGI PAKAN S. RAHAYU
14. XIV 13/6/2012 VII. BIOTEKNOLOGI PAKAN S. RAHAYU
15. xv 20/6/2012 UJIAN AKHIR SMT SUMARYADI + S.
RAHAYU
TUGAS TERSTRUKTUR:
A. MEMBUAT MAKALAH SECARA KELOMPOK DENGAN TEMA:

1. SEL DAN JARINGAN PADA TUBUH TERNAK
2. BIOTEKNOLOGI KESEHATAN TERNAK
3. PEMANFAATAN AGEN HAYATI DENGAN BIOTEKNOLOGI
4. BIOTEKNOLOGI PEMULIAAN TERNAK (REKAYASA GENETIK)
5. BIOTEKNOLOGI REPRODUKSI TERNAK UNGGAS
6. BIOTEKNOLOGI REPRODUKSI TERNAK RUMINANSIA
7. BIOTEKNOLOGI PAKAN
8.BIOTEKNOLOGI UNTUK PANGAN FUNGSIONAL

SETIAP KELOMPOK TERDIRI DARI 7-8 ORANG
MAKALAH DISUSUN BERDASARKAN PUSTAKA YANG RELEVAN, DENGAN SUMBER:
BUKU, JURNAL, INTERNET. ACUAN PUSTAKA MINIMAL 5, DENGAN PANJANG
TULISAN MINIMAL 10 HALAMAN KUARTO, SPASI 1, 5.

B.MENTERJEMAHKAN ARTIKEL ILMIAH DARI JURNAL INTERNASIONAL SECARA
INDIVIDU YANG SESUAI DENGAN KOMPETENSI MK.

TUGAS TERSTRUKTUR DIKUMPULKAN PALING LAMBAT 23 APRIL 2012 DI LAB.
PRODUKSI TERNAK UNGGAS PUKUL 14.00 WIB.

FORMAT MAKALAH: ditulis dengan huruf TNR font 12, spasi 1,5

1. COVER: JUDUL, LOGO, KELOMPOK, NAMA, NIM
ANGGOTA
2. PENDAHULUAN
3. PEMBAHASAN: INDUSTRI SESUAI TEMA DALAM
KELOMPOK MASING-MASING,
PERMASALAHAN/PROBLEMATIKANYA, SOLUSINYA
4. KESIMPULAN
5. DAFTAR PUSTAKA
- INTERNET: WEB: go.id, edu
- Texsbook
- Jurnal/artikel ilmiah
- AJAS DLL
- www.wpsa-uk.
- www.wpsa-asia
- Majalah peternakan

KRITERIA PENILAIAN:
1. Softskill 10%: berkomunikasi, bekerja
sama, berfikir kritis, teliti dan
bertanggung jawab, disiplin

2. Hardskill 90%:
TT 20%
UTS 40%
UAS 40%

PENDAHULUAN
PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI
1.Penggunaan terpadu biokimia, mikrobiologi dan rekayasa dalam pengolahan
bahan dengan memanfaatkan agensia jasad hidup dan komponen-komponennya
untuk menghasilkan barang dan jasa.
2.Aplikasi dari organisme, system atau proses untuk industri manufaktur dan
pelayanan jasa.
3.Teknologi yang menggunakan fenomena biology untuk mengopi dan
menghasilkan bermacam-macam produk yang berguna.
4.Bioteknologi adalah penggunaan organisme hidup dan komponennya dalam
bidang pertanian, pangan dan proses-proses industri lainnya.
5.Aplikasi berbagai teknik yang menggunakan organisme hidup (agen biologis)
atau bagiannya serta untuk menghasilkan produk dan/atau jasa.
6.Bioteknologi peternakan sebagai pemanfaatan proses biologis melalui rekayasa
genetik dan rekayasa proses untuk menghasilkan ternak dan produk peternakan
yang berkualitas.
ILMU YANG MENDASARI BIOTEKNOLOGI:
BIOLOGI SEL, BIOLOGI MOLEKULER, BIOKIMIA, FISIOLOGI DAN REPRODUKSI,
GENETIKA, MIKROBIOLOGI, KIMIA DAN TEKNIK KIMIA
What Is Biotechnology?
Menggunakan ilmu pengetahuan pada
organisme untuk menghasilkan produk baru
atau bentuk baru organisme
Ilmu pengetahuan yang memanipulasi tanaman,
ternak dan atau organisme serta produknya
untuk digunakan oleh manusia
Bioteknologi berkaitan dengan reaksi-reaksi biologis yang dilakukan oleh jasad
hidup sebagai suatu individu atau komponen-komponennya yang dapat
berupa organel, sel, jaringan, atau molekul tertentu misalnya: DNA, RNA,
protein atau enzim.
Bioteknologi diklasifikasikan menjadi 2:
1. Bioteknologi konvensional: penerapan teknik-teknik biologi, biokimia atau
rekayasa masih sangat terbatas shg belum mencapai aras rekayasa
molekuler yang terarah. Contoh: peningkatan produksi etanol dengan
mikroba yang dilakukan teknik mutasi genetik secara acak.
2. Bioteknologi modern: bioteknologi yang berlandaskan pada teknik biologi
molekuler, yaitu ditemukannya teknik manipulasi materi genetik (DNA)
secara in vitro: DNA rekombinan atau rekayasa genetik (genetic engineering)
dengan menyambung molekul DNA yang berasal dari jasad yang berbeda
menjadi suatu molekul DNA rekombinan.
What Are the Stages of
Biotechnology Development ?
Bioteknologi Kuno (Ancient
biotechnology) diawal sejarah
berhubungan dengan makanan dan
tempat berlindung; termasuk domestikasi
Bioteknologi Klasik pengembangan dari
bioteknologi kuno; Penerapan fermentasi
untuk meningkatkan produksi makanan,
dan kesehatan
Bioteknologi Modern manipulasi
informasi genetik pada organisme;
Genetic engineering
PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI (APLIKASI)
1. KONVENSIONAL (PALING SEDERHANA)
FERMENTASI: TEMPE
TAPE
KOMPOS
2. MODERN
SETELAH DITEMUKAN STRUKTUR DNA UNTAI GANDA BERBENTUK TIGA
DIMENSI (DOUBLE HELIX) OLEH WATSON CRICK 1953
APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG PETERNAKAN:
1. BIOTEKNOLOGI PAKAN
- ENZIMOLOGI..BIOPROSES
..SUPLEMEN
-MIKROBIOLOGI..BIOPROSES
+ PROBIOTIK DALAM PAKAN
2. BITEKNOLOGI THT
- ENZIMOLOGI..PENGOLAHAN
- ANTIBODI MONOKLONAL
+ DETEKSI BAHAN KONTAMINAN
+ DETEKSI MIKROBA
+ DETEKSI RACUN
- MIKROBIOLOGIBIOPROSES
3. BIOTEKNOLOGI KESEHATAN
- ANTIBODI MONOKLONAL
+ VAKSIN
+ DETEKSI PENYAKIT
- MIKROBIOLOGI
+ IDENTIFIKASI MIKROBA
- ISOLASI AGEN HAYATI
+ PROTEIN PUTIH TELUR
+ PROTEIN KUNING TELUR
4. BIOTEKNOLOGI REPRODUKSI
- IB
- TRANSFER EMBRIO
- PENYEREMPAKAN BIRAHI
5. BIOTEKNOLOGI PEMULIAAN TERNAK/ MANIPULASI GEN
- REKAYASA GENETIK (GENETIC ENGINEERING)
- FUSI SEL
- KLONING

Kelebihan dan kekurangan bioteknologi konvensional dan modern
Kelebihan Kekurangan Kelebihan Kekurangan
Relatif murah Perbaikan sifat genetik
tdk teraha
Perbaikan sifat genetik
dapat dilakukan scr
terarah
Relatif mahal
Teknologi relatif
sederhana
Tidak dpt mengatasi
masalah kesesuaian
genetik
Dapat mengatasi kendala
ketidaksesuaian genetik
Memerlukan kecangihan
teknologi
Pengaruh jangka panjang
umumnya sdh diketahui
krn sistemnya sdh mapan
Hasil tdk dpt diperkirakan
sebelumnya
Hasil dapat
diperhitungkan
Pengaruh jangka panjang
belum diketahui
Memerlukan waktu lama
utk menghasilkan galur
baru
Dapat menghasilkan
jasad baru dengan sifat
baru
Sering kali tdk dapat
mengatasi kendala
lingkungan, Misal
masalah penyakit
Memperpendek upaya
memperoleh galur baru
Dapat meningkatkan
kualitas dan kendala
lingkungan
Konvensional
Modern
Perkembangan Bioteknologi:
1. Pembuatan minuman beralkohol dengan fermentasi sejak 3000 tahun SM
2. Ditemukan bentuk sel khamir oleh Antonie van Leewenhoek merupakan
dasar ilmiah bioteknologi konvensional (1680)
3. Proses fermentasi oleh sel khamir (Erxleben, 1818)
4. Fermentasi asam laktat (Pasteur, 1857)
5. Peran enzim dalam fermentasi (Bucher, 1897)
6. Pewarisan sifat oleh Mendel (abad 20)
7. Ditemukan DNA oelh Watson dan crik (1953): fungsi gen sebagai pembawa
sifat suatu jasad.
8. Ditemukan enzim pemotong DNA (endonuklease restriksi) dan
penyambung DNA ( enzim DNA ligase)
9. DNA rekombinan (Paul Berg, 1970)
TEKNIK UNTUK APLIKASI BIOTEKNOLOGI
1. ELEKTROFORESIS :
SISTEM VERTIKAL UNTUK POLIMORFISME PROTEIN, ENZIM, HORMON (GEL
AKRILAMID DAN BISAKRILAMID): GEL POLIAKRILAMID-SDS (SDS-PAGE)
1. ISOLASI DNA
2. PCR (POLYMERASE CHAIN REACTION) DAN ELEKTROFORESIS SISTEM
HORIZONTAL (AGAROSE GEL) UNTUK POLIMORFISME DNA
3. ISOLASI BAHAN BIOAKTIF DENGAN KROMATOGRAFI, HPLC
4. ISOLASI ANTIBODI DENGAN TEKNIK ELISA ( ENZYME-LINKED
IMMUNOSORBENT ASSAY
5. SIKUENSING DNA
6. CLONING




Tf BB BB BB BC M BC BC BC
Alb AB AA AC AB AA AA AB
Individu 12/4 10/1 11/2 3/2 6/6 11/5 6/2

Gambar . Ragam genotipe lokus transferin dan albumin
Tf 84.000kDa
Alb 52.000kDa
Transferin dan albumin
BIOLOGI SEL
Setiap organisme terdiri atas sel, dan sel adalah unit fungsional terkecil
pada makluk hidup. Sel berasal dari sel sebelumnya.

Karakteristik dasar sel adalah:
1. Sel sangat kompleks, namun teratur
2. Sel memiliki program genetik dan cara menggunakannya
3. Sel mampu memperbanyak diri
4. Sel membutuhkan, memperoleh dan menggunakan energi
5. Sel melakukan berbagai reaksi kimia
6. Sel terlibat dalam berbagai aktivitas mekanik
7. Sel mampu merespon thdp rangsang
8. Sel mampu mengatur diri
Teori Evolusi terjadinya kehidupan
Big Bang
16 Milyard th Matahari Kehidupan
terbentuk uni sel
13 10 3 a. Asal mula
kehidupan
16 Pembentukan 5 1 di bumi
Galaxy Tatasurya b. Bentuk
Terbentuknya c. Mamifer
planet & galaxy d. Manusia
Kondensasi Orbit
gas,debu planet
menjadi awan benturan





Perbedaan sel tumbuhan dan hewan
Sel Tumbuhan Mitokondria Sel Hewan
Inti sel
Endoplasmik retikulum
Membran plasma
Aparatus Golgi
Kloroplast
Kulit sel
Kloroplast Mitokondria

Sel dengan inti

Bakteri klorofilian Bakteri aerob


Bakteri anaerob


Penggolongan Jasat Selular
Satuan dasar Organisasi sel Contoh
Sel tunggal Prokariyot
Eukariyot
Echerichia coli
Sacharomyces
cerivisiae
Sel banyak
(multisel)
Eukariyot Tanaman, hewan,
manusia
Sel Prokariyot
1. Dinding sel
2. Membran plasma sel
3. Ribosom
4. Bahan genetik
Sel Hewan: Eukariyot
Sel Eukariyot
(berinti, contoh hewan)
Organisma
1. Unicellular (bersel tunggal), bakteri

2. Multicellular (bersel banyak), tanaman, hewan, manusia

Berdasarkan organisasi dan struktur rinci sel, maka organisme
dapat dibedakan menjadi: Prokariyot dan Eukariyot

Prokariyot belum ada inti sel, belum ada pembagian ruang
yang jelas

Eukariyot: Lower Eukariot dan Higher Eukariyot (ada proses
differensiasi). Organisasi selnya jauh lebih teratur

3. Archaea (Extremophile)


Organel
Organel: (1) nukleolus (2) nukleus (3) ribosom (4) vesikel (5) retikulum
endoplasma kasar (ER) (6) perkakas Golgi(7) Sitoskeleton (8) ER licin (9)
mitokondrion (10) vakuol (11) sitoplasma (12) lisosom (13) sentriol
Item Prokariot Eukariot
Organisme Bakteri /Sianobakteri Jamur dan tumbuhan
Ukuran 1-10 mikrometer 10-100 mikrometer
Metabolisme Anaerob/aerob Aerob
Organela Sedikit (+/-) Inti, mitokondria, kloroplast,
endoplasmik retikulum
DNA Melingkar di sitoplasma Lurus, panjang ada di inti
RNA dan protein Disintesis dalam
kompartemen sama
Di inti dan protein di
sitoplasma
Sitoplasma Tanpa rangka
Aliran indo dan eksositosis
tidak ada
Tersusun filamen protein
Ada aliran indo dan eksositosid
Pembelahan inti Kromosom direnggang oleh
tarikan membran plasma
Direnggang ke kedua arah
Organisasi Sel tunggal sederhana
Contoh: bakteri
Sel Banyak yang komplek
Contoh:sel hewan, tumbuhan
Membran Plasma
Terdiri atas campuran lemak dan protein
Berfungsi sebagai selaput sel yang bersifat
semipermiabel, yang mengatur keluar
masuknya molekul dan ion-ion.
Pd bakteri Gram positif, membran plasma
membentuk lipatan yang disebut Mesosom
Mesosom diduga berperanan sbg perlekatan
DNA disamping itu berperan dalam proses
sekresi
Membran Plasma
Tersusun dari protein dan lemak, kadang juga
karbohidrat
Protein: lipoprotein,gliokoprotein
Lemak, fosfolipid: sepalin, lecitin, kolestserol
(Hwn), sterol lain (tbh)
Tebal 7,5-10 nm
Semipermiabel, transport aktif, transport
negatif

Membran Plasma
Ribosom
Merupakan partikel kecil yg terdiri atas protein
dan molekul RNA (ribonucleic acid)
Berfungsi dlm proses translasi (sintetis
protein)
Satu sel dpt mengandung 10.000 ribosom, shg
massanya dpt mencapai 40% dari massa total
sel bakteri
Fungsi bagian sel
1. Membran plasma
a. Tersusun atas molekul fosfolipid (4-5 nm)
b. Terdapat protein
c. Terdapat pompa protein pada sitoplasma
2. Aparatus Golgi
a. Mengatur molekul makro
b. Terdapat gelembung udara
3. Endoplasma
a. Metabolisme lemak
b. Ribosoma untuk sintesis protein
4. Lisosom dan peroksisoma
a. Enzim pencernaan
b. Menghancurkan hidrogen peroksida
Fungsi bagian sel lanjut
5. Kerangka sel
a. Menggerakkan sel
b. Sitoskeleton
6. Mitokondria (0,5 m)
a. Pembangkit daya
b. Produksi ATP
7. Nukleus / Inti (3-10 m)
a. Menyimpan DNA dalam bentuk serat kromatin
b. Berkomunikasi dengan sitosol melalui pori nukleus
c. Pabrik Ribosoma
8. Organ lain (pada sel tumbuhan)
a. Kloroplast membentuk klorofil
b. Vakuola untuk pencernaan sel
c. Dinding sel berbentuk selulosa
Struktur dasar Sel Eukariyot
1. Mitikondria (produksi energi)
2. Retikulum endoplasma kasar (berperan dalam proses
sekresi protein dan tempat melekatnya ribosom)
3. Retikulum endoplasma halus (tempat detoksifikasi senyawa
tertentu dan sintesis lemak)
4. Badan golgi (berperan dalam sekresi dan sortasi protein)
5. Vakuola (tempat penyimpanan air serta produk
metabolisme)
6. Organel-organel lain

Sel hewan mengambil energi dalam 3 tahapan:
Protein, polisakarida, lemak diubah menjadi molekul kecil (uraian
di luar sel)
Molekul kecil (dalam sel) diubah menjadi Asetil KoA, ATP, NADH
Asetil KoA diurai di mitokondria menjadi CO
2
+ atom H (NADH)
terjadi transfer lewat rantai molekul pada membran komplek
sehingga terbentuk 0
2
molekul sehingga terbentuk air.
ion H diangkut ke mitokondria kemudian digunakan untuk
menggerakkan sintesis ATP untuk sel
Hidrolisis ATP bergandeng dengan reaksi tidak spontan yang dipacu
oleh koenzim fosforilase yang mampu memindahkan gugus kimia
untuk membentuk makromolekul (mis: protein, Asam nukleat)
Reaksi oksidasi : pelepasan elektron
Reaksi reduksi : penambahan elektron
1. Komponen utama sel: C, H, N dan O sebanyak 99% dalam
bentuk kimia organik dan harus ada air
2. Kombinasi molekul atau atom berbentuk gugus:
a). Metil, b). Hidroksil, c). Karboksil dan d) asam amino
membentuk molekul sel akhirnya berbentuk makro nukleus
3. Kandungan molekul organik dari sel:
a. gula sederhana
b. asam lemak
c. asam amino
d. nukleotid
Makanan untuk sel
1. Molekul gula, dari gula sederhana diubah menjadi gula komplek
dalam ikatan (hidroksil, aldehid, keton) menjadi oligo dan
akhirnya bentuk polisakarida
Glukosa + 0
2
ATP/NADH + C0
2
+H
2
0
bentuk glikogen (hewan) dan pati (tumbuhan)

2. Asam lemak penyusun membran sel
- terikat secara kovalen dengan karbohidrat
- asam lemak (trigliserida) ada di sitoplasma membentuk karbon
ganda berupa asetil KoA
- fosfolipid menyusun membran sel terdiri dari asam lemak dan
gliserol dimana gliserol ini berikatan dengan fosfat berbentuk
etanolamin, kolin, serin.
3. Asam amino pembentuk protein
- gugus asam karboksilat
- gugus amino membentuk ikatan peptida
4. Nukleotid merupakan:
- unsur pembentuk DNA dan RNA
- penyimpan informasi biologi
- terdiri asam nukleat yang mengandung RNA dan DNA sebagai
informasi genetik
- salah satu cincin mengandung N bersifat basa berlainan dan
berikatan dengan ion H untuk membentuk ribosa yang dinamakan
dioksiribosa dan mengandung fosfat
- molekul basa: C, T, U : pirimidin
- G, A: purin
- Molekul RNA : AUGC sedangkan DNA (ATGC)
- Asam nukleat ini sebagai pembawa energi kimia berupa ATP
- Turunan nukleotid akan memberi sinyal dan mengatur laju reaksi
Perubahan bentuk energi sama untuk semua sel kecuali sel mati,
umumnya mengikuti hukum termodinamika (sebuah sistem
terisolasi tingkat ketidakteraturan tetapi hanya dapat bertambah)
Panas dari sel mampu menaikkan intensitas gerakan molekul kemudian
meningkatkan ketidakteraturan yang menyebabkan terjadinya
metabolisme. Energi yang dihasilkan harus dalam bentuk bukan
panas yaitu ikatan kovalen molekul organik.
INTI SEL (NUKLEUS)
Nukleolus Pori-pori nukleus

Membran inti Kromatin


Endoplasmik retikulum
1. Diameter 3,1m
2. Organela paling menonjol
3. Tempat menyimpan DNA kromosom dalam bentuk serat kromatin yang
dinamakan S-phase
4. Terkemas karena persekutuan dengan protein
5. Berkomunikasi dengan sitosol lewat pori-pori inti sel
Dari inti sel: DNA RNA m.r dan t RNA

Transkripsi Polimerasi




Inti sel lanjut
Inti sel terbungkus 2 membran:
a. Membran dalam yang berikatan dengan kromatin
b. Membran luar akan menjadi endoplasmik retikulum
Total DNA pada eukariot lebih komplek dan banyak dari prokariot
Pembelahan inti selalu: 1. diikuti dengan DNA
2. Diikuti replikasi S-phase
3. Kromosom yang sama
Pada saat peplikasi kromosom akan terjadi pula duplikasi dan migrasi
sentromer menjadi 2 sel dengan peran mikrotubular fibril yang
semula berasal dari microtubular organizing centre (MTCs) yang
biasanya berbentuk sentriola
Pada pembelahan sel eukariot merupakan fenomena sex yang
berperan pada fertilisasi dari haploid (single) dan berfusi dalam
inti sel menjadi diploid sinkarion (2 kromosom).Setiap sel
diploid membelah secara meiotik.
Inti sel lanjut
Ada 2 mitosis:
a. Mitosis tertutup
b. Mitosis terbuka (cepat dan segera terbentuk kembali)

Haploid f r meiosis zigot

Halo-Diplo f r intermedier

Diploid r f gametik

Reproduksi eukariotik: f (fertilisasi) dan r (reduksi)
Struktur Inti sel
Isi nukleus adalah nukleoplasma yang terbagi menjadi:
a. Sitoplasma oleh amplop membran nuklir (lapisan nuklir)
b. Diantara auter dan inner terdapat perinuklir (20-40 m)
Envelop luar berhubungan dengan endoplasmik retikulum dan tempat
terikat ribosoma, Envelop dalam dan luar membentuk pori yang
mengandung protein granulosa. Komplek pori
Fungsi envelop nuklir:
a. Regulasi dan trafik RNA dan protein
b. Menyimpan nukleoplasma central granule
c. Degradasi reaksi untuk efisiensi metabolisme
Pori merupakan tempat transport protein dengan diameter 15 m dan
massa 4,5 x 10 6 Dalton, sifat kurang elastis tetapi water-soluble
mampu melewatinya
Kromatin dari nukleus dibagi 2 klas: heterokromatin dan eukromatin
Inti sel lanjut
Nukleus sel (3H-Uridine) merupakan prekursor RNA menunjukkan:
a. Eukromatin menyebabkan transkrip aktif
b. Heterokromatin menyebabkan transkrip pasif
Inti dari nukleus adalah nukleolus:
a. Bentuk granulosa
b. Tanpa envelop membran
Setiap inti sel berasosiasi dengan kromatin yang mengandung DNA untuk
menjadi ribosoma RNA sebagai pembawa gen
Besarnya nukleoli tergantung dari:
a. Jumlah nukleus organiser dan nukleolar organiser(yaitu
tempat kromosom dari r RNA berada)
b. Fase siklus sel
c. Banyak tidaknya ribosoma
Sintesis protein dalam sel
Pakan
Katabolisme Efek hormon:
Asam Amino Protein 1. Membran sel
Sintesis prot tersintesis 2. Metabolisme Energi
Katabolisme AA 3. Transkripsi gen
Sintesis AA 4. Traduksi m RNA
5. Degradasi RNA & prot
Energi AA

Glukosa AA
Lipid
ATP dan GTP r RNA
t RNA DNA prot
Protein Elongasi m RNA
Traduksi Transkripsi

Pembelahan sel
Transkripsi DNA menjadi RNA pembawa gen dalam DNA dalam kodon
A T, C G adalah komplementer helik DNA 2 rantai
Apabila T diganti U terjadi monokatenar nukleotik
A : Adenosin, T: Tiourasil, C: Cytosin, G : Guanin dan U : Urasil

Ribosoma AA
RNA tranfer
GUC anticodon
RNA ribosomal GAG CAG UCA GAG UUA

Protein Codon

Traduksi

Pembelahan sel
Kromatin
KLASIFIKASI KROMOSOM BERDASARKAN LETAK SENTROMER
1. METASENTRIS : LETAK SENTROMER TEPAT DI TENGAH-TENGAH
KROMOSOM, SEHINGGA KROMOSOM TEPAT TERBAGI DUA SAAT TERJADI
PEMBELAHAN, YANG AKAN MEMBENTUK HURUF V


2. AKROSENTRIS :SENTROMER TERLETAK DI SALAH SATU UJUNG DARI
KROMOSOM, SHG KROMOSOM TIDAK TERBAGI ATAS DUA BAGIAN YG SAMA
PANJANG, PADA SAAT TERJADI PEMBELAHAN SEL AKAN BERBENTUK SEBAGAI
HURUF j


3. TELOSENRIS : SENTROMER TERLETAK PADA UJUNG KROMOSOM, PADA
SAAT TERJADI PEMBELAHAN SEL, KROMOSOM TETAP BERBENTUK BATANGAN
LURUS


4. ASENTRIS : KROMOSOM TIDAK MEMILIKI SENTROMER


SENTOMER BERFUNGSI SEBAGAI TEMPAT BERPEGANGNYA BENANG-BENANG
KROMATIN PADA SAAT TERJADINYA PEMBELAHAN SEL.
KROMOSOM SELALU BERPASANGAN, PADA SEL KELAMIN (GAMET) YAITU SEL TELUR
DAN SPERMATOZOA KROMOSOM TIDAK BERPASANGAN.
JUMLAH KROMOSOM DALAM SEL GAMET DARI SEL TUBUH.
KROMOSOM TIDAK BERPASANGAN DISEBUT HAPLOID (n KROMOSOM).
SATU SET KROMOSOM YANG TIDAK BERPASANGAN DISEBUT GENOM.
PADA SAAT TERJADINYA FERTILISASI, TERJADI PENYATUAN ANTARA 2 GENOM DARI
JANTAN DAN BETINA UNTUK BERPASANGAN KEMBALI DAN TERJADILAH SEL DENGAN
KROMOSOM YANG BERPASANGAN.
SEL INI MEMBELAH SECARA MITOSIS MENJADI SEL SOMATIS YANG BERSIFAT DIPLOID
(2n KROMOSOM).
KROMOSOM TERSUSUN KROMATIN, BERBENTUK BENANG HALUS YANG
MENGANDUNG DNA. KROMATIN TERSUSUN OLEH NUKLEOTIDA ATAU
NUKLEOSOM YANG DIBENTUK OLEH IKATAN DNA DENGAN HISTON

KROMOSOM DIBEDAKAN MENJADI 2:
1. AUTOSOM : KROMOSOM TUBUH YANG TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN
PENENTUAN KELAMIN. TERDIRI DARI HETEROKROMATIN BERWARNA LEBIH
GELAP DAN EUKROMATIN BERWARNA TERANG.
2. SEX KROMOSOM : SEPASANG KROMOSOM YANG MENENTUKAN JENIS
KELAMIN. PADA MAMALIA DIBEDAKAN MENJADI 2: KROMOSOM X DAN Y,
JANTAN XY; BETINA XX.
PADA UNGGAS JANTAN: ZZ; BETINA ZW
NAMA NAMA LATIN 2n
KALKUN Meleagris gallopavo 82
BURUNG DARA Columbia livia 80
ITIK Anas Plathyrinchos 80
ENTOK Cairina moschata 80
AYAM Gallus gallus 78
MARMOT Cavia cobaya 64
KUDA Equus caballus 64
KELEDAI Equus asinus 62
SAPI Bos taurus; Bos indicus 60
KAMBING Capra hircus 60
DOMBA Ovies aries 54
KERBAU SUNGAI Buballus bubalis 50
KERBAU LUMPUR Buballus bubalis 48
KELINCI Oryctolagus cuniculus 44
BABI Sus scrofa 38
JUMLAH KROMOSOM DIPLOID PADA BEBERAPA TERNAK
D. PEMBELAHAN SEL
PEMBELAHAN SEL PADA PROSE:
- PERKEMBANGBIAKAN
- PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
- PENGGANTIAN SEL-SEL YANG RUSAK
ADA 2 MACAM PEMBELAHAN:
1. MITOSIS : TERJADI PADA SEMUA BAGIAN SEL TUBUH
2. MEIOSIS : TERJADI PADA SAAT PEMBENTUKAN GAMET
PEMBELAHAN MITOSIS
1. INTERFASE: fase permulaan, kromosom telah membelah memanjang
menjadi 2 yang masing-masing terkait pada sentromernya.

2. PROFASE: kromosom
memendek, mudah dilihat di
mikroskop, setiap kromosom
selesai mengalami duplikasi
memanjang, menjadi kromatid.

3. METAFASE: semua kromosom
menuju ke arah bidang ekuator
(tengah) dari sel. Kromatid terdihat
dibawah mikroskop, sentromer
membelah menjadi 2 dan masing-
masing sentromer diikat benang halus
dengan kutub yang berlawanan,
dinding sel menghilang

4. ANAFASE: benang yang mengikat sentromer memendek sehingga sentromer
memisahkan diri, menarik kromatid ke arah masing-masing kutub, akibatnya
kromatid terpisah satu sama lain

5. TELOFASE: dinding sel mulai terbentuk kembali, bangunan nucleus mulai
terbentuk dan pembentukan sel anakan siap diselesaikan.
PEMBELAHAN MEIOSIS
1. PROFASE I: kromosom memanjang
Lanjutan profase: kromosom homolog saling menempel dan membentuk
pasangannya (sinapsis). Kromosom memendek dan menebal dan saling
melingkar, menjadi 2 kromatid .
Kromatid sehomolog saling memisahkan diri dan terjadi pindah silang
(khiasma)
Kromatid sehomolog saling memisahkan diri dan terjadi pindah silang (khiasma)
2. METAFASE I: kromosom menebal,
khiasma bergerak ke ujung-ujung
kromosom, tidak terjadi pembelahan
sentromer.

3. ANAFASE I : masing-masing
kromatid sehomolog masih di ikat
oleh satu sentromer, membentuk
huruf v
4. TELOFASE DAN INTERFASE: kedua kromatid (dyad) telah mencapai kutub,
terbentuk membran inti dan selanjutnya masuk ke pembelahan tahap II.

5. ANAFASE II: dyad saling dihubungkan dengan sebuahnsentromer. Setelah
sentromer memisah, setiap kromatid (monad) memisahkan diri dan saling
bergerak kearah berlawanan.
6. TELOFASE II: berlangsung sangat cepat, terbentuk sel anak sebanyak 4 buah sel
haploid dari 1 sel dilpoid yang mengalami pembelahan meiosis.
E. DNA: STRUKTUR KROMOSOM DAN GEN

DNA menurut Watson dan Crick 1953:

-deretan polinukleotida DNA mempunyai bentuk spiral teratur

-spiral mempunyai diameter 20 Ao dan lebar spiral tetap

-spiral membuat satu putaran lengkap setiap 34 Ao dan karena jarak
internukleotida 3,4 Ao, maka setiap putaran lengkap terdiri dari 10
nukleotida

- Struktur molekul DNA: double helix (duplex atau 2 spiral) yang
mengandung dua deretan polinukleotida.

-Molekul DNA (double helix): bagian luar terdiri dari deretan gula fosfat dan
bagian dalam terdiri dari basa purin (A dan G) dan pirimidin (T dan C).

-Dua polinukleotida yang berhadapan dihubungkan dengan atom hydrogen.
Kromosom eukariotik terdiri dari serabut kromatin

Terdapat banyak gen dalam satu kromosom

DNA menyimpan informasi genetik

Gen adalah sepotong DNA yang menyandi rantai polipeptida dan RNA

Keberhasilan bioteknologi:

1. Penemuan restriksi endonuklease, yang memotong DNA pada bagian
tertentu, contoh enzim tripsin dan kimotripsin dapat memotong rantai
polipeptida untuk menentukan urutan asam amino.
2. Penyempurnaan metode elektroforesis untuk memisahkan frahgmen DNA
3. Teknik cloning DNA

Bioteknologi ternak dapat memberikan keuntungan untuk manipulasi DNA dari
suatu organisme untuk meningkatkan mutu genetik yaitu terbentuknya
ternak transgenik. Transgeneik ternak dapat diaplikasikan dalam program
breeding untuk meningkatkan nilai ekonomi ternak yaitu dengan
peningkatan produksi dan berperan dalam peningkatan kesehatan ternak.
PEMANFAATAN AGEN HAYATI DI BIDANG PETERNAKAN
Agen hayati adalah sebagian kandungan atau seluruh sel organisme hidup yang dapat
dimanfaatkan dalam pengendalian hayati.
Pengobatan
-antioksidan
-antiniotik
-probiotok
-bahan pengawet makanan

1. Bidang kesehatan
Pemanfaatan agen hayati untuk pengendalian hayati dalam pengendalian organisme
pengganggu atau musuh alami.
Pengendalian hayati sudah banyak dilakukan dalam bidang pertanaman pertanian
dan perkebunan terutama penggunaan predator terhadap serangga hama.

Pemanfaatan cendawan nematofagus sebagai salah satu alternatif pengendalian
nematoda saluran pencernaan pada ruminansia .

a. Antigen- antibodi

Antigen adalah sebuah zat yang merangsang respon imun, terutama dalam
menghasilkan antibodi. Antigen biasanya berupa protein atau polisakarida,
tetapi dapat juga berupa molekul lainnya, termasuk molekul kecil (hapten)
yang bergabung dengan proetin-pembawa atau carrier.

REAKSI ANTIGEN ANTIBODI
Kespesifikan reaksi antara antigen dan antibodi telah ditunjukkan melalui
penelitian-penelitian yang dilakukan oleh Landsteiner.
Metode: menggabungkan radikal-radikal organik kepada protein dan
menghasilkan antibodi terhadap antigen-antigen tersebut. Hasil yang
diperolehi menunjukkan antibodi dapat membedakan antara kelompok
berbeda pada protein .
Secara teknis antibodi disebut Immunoglobulin, ada 4 macam:

1. IgM : dibentuk ketika pertama kali tubuh terserang penyakit
2. IgG : terdapat berbagai tipe, tergantung penyakit/ infeksi

3. IgE : responsif terhadap reaksi alergi

4. IgA : jarang terdapat, terdapat pada saliva atau cairan tubuh bukan
darah

Antibodi di produksi oleh limfosit : limfosit B (sel B) yang dalam
prosesnya dibantu oleh sel T.
Antibodi monoklonal adalah zat yang diproduksi oleh sel gabungan tipe tunggal yang
memiliki kekhususan tambahan yang penting dari sistem kekebalan tubuh.

Antibodi monoklonal dapat mengenali dan mengikat ke antigen yang spesifik.

Pada teknologi antibodi monklonal, sel tumor yang dapat mereplikasi tanpa henti
digabungkan dengan sel mamalia yang memproduksi antibodi. Hasil penggabungan
sel ini adalah hybridoma, yang akan terus memproduksi antibodi.
Antibodi monoklonal mengenali setiap determinan yang antigen (bagian dari
makromolekul yang dikenali oleh sistem kekepalan tubuh / epitope).
Antibodi monoklonal menyerang molekul targetnya dan mereka bisa memilah antara
epitope yang sama. Selain sangat spesifik, mereka memberikan landasan untuk
perlindungan melawan patogen.

Antibodi monoklonal sekarang telah digunakan untuk banyak masalah diagnostik
seperti : mengidentifikasi agen infeksi, mengidentifikasi tumor, antigen dan antibodi
auto, mengukur protein dan level obat pada serum, mengenali darah dan jaringan,
mengidentifikasi sel spesifik yang terlibat dalam respon kekebalan dan
mengidentifikasi serta mengkuantifikasi hormon
Antibodi Monoklonal (Monoclonal Antibody Therapy)

Terapi antibodi monoklonal merupakan bentuk pasif dari imunoterapi, karena
antibodi dibuat dalam kuantitas besar di luar tubuh (di laboratorium). Jadi terapi
ini tidak membutuhkan sistem imun pasien untuk bersikap aktif melawan kanker.

Antibodi diproduksi secara masal dalam laboratorium dengan menggabungkan
sel myeloma (tipe kanker sumsum tulang) dari sel B mencit yang menghasilkan
antibodi spesifik. Sel hasil penggabungan ini disebut hybridoma.

Kombinasi sel B yang bisa mengenali antigen khusus dan sel myeloma yang hidup
akan membuat sel hibridoma menjadi semacam pabrik produksi antibodi yang
tidak ada habisnya. Karena semua antibodi yang dihasilkan identik, berasal dari
satu (mono) sel hibridoma, mereka disebut antibodi monoklonal (kadang
disingkat MoAbs atau MAbs).

b. Antibiotik
- Banyak ditemukan berbagai macam antibiotik sebagai obat-obatan yang
merupakan produk dari fermentasi dari fungi/jamur (penisilin, streptomicin.
- Protein yang bersifat antimicrobial dapat dihasilkan oleh bakteri, jamur,
tanaman dan hewan (Sugiarto and Yu, 2004; Bulet et al., 2004). Pada
organisme multiseluler, protein antimicrobial merupakan komponen penting
untuk kekebalan inaktif dan berperan sebagai pelindung terhadap partikel
asing yang masuk melalui fungsi kekebalan secara menyeluruh.
- Secara umum terdapat minimal dua tipe mekanisme protein antimicrobial
yang berpengaruh terhadap mikroorganisme. Protein antimicrobial
bakteriostatik menghambat pertumbuhan bakteri dengan membatasi
ketersediaan unsure penting atau menghambat metabolisme dan protein
antimicrobial bakterisidal membunuh mikroba dengan mendigesti dinding
sel atau merusak membrane yang penting (Wellman-Labadie et al., 2007).
- Hybrid antibiotik: hasil dari kultur bakteri atau fungi dengan berbagai tahap
kerja enzim yang menghasilkan antibiotik yang berbeda.

Bahan bioactif telur:
Antimikrobial protein dapat digunakan secara luas dan dapat digunakan secara
langsung sebagai food additives dan bahan obat-obatan.
Senyawa bioactive atau berbagai peptide yang terkandung di dalam telur, antara lain
digunakan dapat sebagai bahan antimicrobial activity (Mine and Kovacs-Nolan, 2006).
Protein terbesar dalam putih telur adalah ovalbumin, kemudian ovotransferin dan
lisozim yang berperan sebagai antimicrobial, anti-cancer, anti hypertensive dan
immunomodulating activity (Mine and Kovacs-Nolan, 2006).
Berbagai macam protein yang terdapat di dalam putih telur dapat dipisahkan dengan
berbagai metode yaitu: Direct ultrafiltration, crystallization dan ion exchange
chromatography (Kijowski et al., 2000).
Lisozim mempunyai aktivitas bakteriolitik dengan merusak dinding sel dan
merupakan pengawet bahan pangan alami.
Lisozim efektif sebagai antimicrobial pada bakteri gram positif dan negative
seperti Bacillus stearothermophilus, Clostridium tyrobutyricum dan Clostridium
thermosaccharolyticum (Losso et al., 2000). Aktivitas lisozim sebagai
antibacterial tergantung pada fungsi katalitiknya. Hidrolisis secara enzimatik
dari lisozim meningkatkan kemampuan antimicrobial activity, dengan
melepaskan bagian antibacterial dari protein tersebut (Ibrahim et al., 2001).
Lisozim juga berfungsi sebagai antiviral activity, pemberian secara oral dan
olesan, efektif mencegah dan mengontrol beberapa infeksi kulit oleh virus,
termasuk herpes (Sava, 1996). Lisozim pada telur ayam juga berperan
mencegah HIV tiype 1 (Lee-Huang et al., 1999).
Ovalbumin efektif sebagai pembasmi Bacillus subtilus, E. coli, Bordetella
bronchiseptica, Pseudomona aeruginosa, Serratia marcescens dan Candida
albicans (Pellegrini el al., 2004).

Ovotransferin bersifat antimicrobial pada spectrum yang luas termasuk di
dalamnya Pseudomonas sp., E. coli, Streptococcus mutans, Staphylococcus
aureus, Bacillus cereus (Abdallah and Chahine, 1999) dan Salmonella enteritidis
(Baron et al., 2000).
Ovotransferin juga memiliki aktivitas antiviral yaitu dapat membunuh virus
penyebab Mareks pada Embrio ayam (Giansanti et al., 2002).
Bioteknologi molekuler harus memberikan keuntungan pada manusia,
sehingga dalam bidang peternakan dimanfaatkan untuk:
1. Diagnosis penyakit yang lebih tepat, mencegah atau mengobati berbagai
penyakit infeksi ternak
2. Mengembangkan mikroorganisme dan jamur yang menghasilkan
antibiotik, enzim, asam amino dan bahan kimia untuk meningkatkan
produktivitas ternak
3. Menaikkan hasil peternakan dengan membuat strain ternak tahan
penyakit, unggas tahan AI, ND, Gumboro. Sapi perah dapat berproduksi
tinggi di daerah tropis (tahan cekaman panas)
4. Mempermudah pengelolaan polutan dan limbah peternakan.
5. Mengawetkan produk peternakan dengan adanya antioksidan alami

Anda mungkin juga menyukai