Anda di halaman 1dari 26

SMAN 53 JAKARTA

KE LUAR
SK / KD / IND
SUMBER
MATERI
CIRI-CIRI
REPRODUKSI
KLASIFIKASI
PERANAN
LICHENES
MIKOPHYTA
Kelompok organisme eukariotik
Umumnya multiseluler (bersel banyak), ada juga
yang uniseluler (bersel satu)
Tidak berklorofil, sehingga heterotrof
Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut
hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-
cabang yang disebut miselium
Dinding selnya tersusun atas zat kitin
Cadangan makanan tersimpan dalam bentuk
glikogen dan protein
Pencernaan berlangsung secara ektrakseluler
Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif)
dan aseksual (vegetatif)
Berdasarkan Cara Reproduksi
Secara Generatifnya
Chitridiomycotina
Zygomycotina
Ascomycotina
Basidiomycotina
Deuteromycotina
Dinding sel tersusun atas kitin
Uniseluler dan multiseluler dengan hifa
senositik
Menghasilkan zoospora berflagela
Mempunyai enzim ekstraseluler seperti
fungi yang tidak dimiliki oleh jamur
lendir dan jamur api yang
dikelompokkan pada protista
Contoh spesies : Chytridium sp
Chytreleasingzoospores
chytridium confervae

Dinding sel tersusun atas zat kitin
Bersifat multiseluler
Hifa tidak bersekat
Mengandung inti haploid
Memiliki keturunan diploid lebih singkat
Reproduksi vegetatif dg membentuk spora
Reproduksi generatif dg konjugasi yg
menghasilkan zigospora
Contoh : Rhizopus sp


Rhizopus stolonifer
zygospore
Rhizopus program-t
Dinding selnya tersusun atas zat kitin
Unisel dan multiseluler
Hifa bersekat, membentuk badan buah yang disebut
ascokarp
Mengandung inti haploid
Memiliki keturunan diploid lebih singkat
Reproduksi vegetatifnya dg membentuk
konidiospora
Reproduksi generatifnya dg konjugasi yang
menghasilkan askospora
Contoh : Saccharomyces cerevicae, Penicillium
notatum, Aspergillus wentii, dan lainnya
Morchella
Powdery mildew
Haustoria
Ascus cup
Ascocarp
Dinding selnya tersusun atas zat kitin
Multiseluler
Hifa bersekat, dibedakan hifa primer (berinti satu)
dan sekunder (berinti dua)
Mengandung inti haploid
Memilki keturunan diploid lebih singkat
Membentuk badan buah yang disebut basidiokarp
Reproduksi vegetatif dg membentuk konidiaspora
Reproduksi generatif dg menghasilkan
basidiospora
Contoh : Jamur Amanita muscarina dan
Volvariella volvaceae
Basidium through focus Agaricus gills
bracket_fungi
Puccinia
Dinding sel tersusun atas zat kitin
Multiseluler
Hifa bersekat, dibedakan hifa primer (berinti satu)
dan sekunder (berinti dua)
Mengandung inti haploid
Memilki keturunan diploid lebih singkat
Reproduksi vegetatif dg membentuk konidiaspora
Belum diketahui cara reproduksi generatifnya,
sehingga disebut jamur imperfecti (tidak
sempurna)
Contoh : Microsporium audoini (penyebab
penyakit kurap pada kepala), Helmintrosporium
oryzae (perusak kecambah dan buah), dan lainnya

Piptoporus betulinus
Porek brzozowy
Podgrzybek
Lichenes (Lumut Kerak) adalah simbiosis
mutualisme antar jamur Ascomycotina
atau Basidiomycotina dengan ganggang
Cyanophyta / Chlorophyta.
Mycorrhizae
Reproduksi jamur dapat secara seksual
(generatif) dan aseksual (vegetatif).
1. Secara aseksual, jamur menghasilkan spora.
Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya
dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang
multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur
memperbanyak diri dengan memproduksi
sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual
dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan
tempat yang cocok, maka spora akan
berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa
2. Reproduksi secara seksual pada jamur melalui
kontak gametangium dan konjugasi. Kontak
gametangium mengakibatkan terjadinya singami,
yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami
terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah
plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap
kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah
plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing
induk bersatu tetapi tidak melebur dan
membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel
dikarion atau miselium akan membelah dalam
waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun.
Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid
yang segera melakukan pembelahan meiosis
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak,
baik peran yang merugikan maupun yang menguntungkan
Jamur berperan dalam keseimbangan lingkungan yaitu
sebagai dekomposer, bersimbiosis dengan tanaman
tertentu (mikoriza) dalam suplai unsur hara. Jamur juga
sangat penting dalam fermentasi makanan dan obat-
obatan. Jamur jenis cendawan ada yang beracun dan ada
yang dapat dimakan
Jamur jenis kapang ada yang menghasilkan aflatoksin.
Selain itu jamur juga dapat bersifat parasit pada tumbuhan,
hewan, dan manusia
Jamur yang menguntungkan
Volvariella volvacea (jamur merang) berguna
sebagai bahan pangan
berprotein tinggi
Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan
makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan
oncom
Khamir Saccharomyces berguna sebagai
fermentor dalam industri
keju, roti, dan bir
Penicillium notatum berguna sebagai penghasil
antibiotik
Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna
sebagai dekomposer.
Jamur yang merugikan
Phytium sebagai hama bibit tanaman yang
menyebabkan penyakit rebah semai
Phythophthora inf'estan menyebabkan
penyakit pada daun tanaman kentang
Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh
organisme air
Albugo merupakan parasit pada tanaman
pertanian
Pneumonia carinii menyebabkan penyakit
pneumonia pada paru-paru manusia
Candida sp. penyebab keputihan dan
sariawan pada manusia.
Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup
Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan hasil
pengamatan, percobaan, dan kajian literatur serta peranannya bagi
kehidupan
Menjelaskan ciri-ciri umum Divisio dalam Kingdom Fungi
Menjelaskan dasar pengelompokkan Fungi
Membedakan berbagai golongan jamur berdasarkan ciri-ciri
morfolginya
Menjelaskan cara-cara perkembangbiakan yang ditemukan pada
berbagai golongan jamur
Membuat charta siklus hidup jamur dari berbagai golongan
Menyajikan data contoh peran jamur bagi kehidupan

Sumber Materi / Referensi
URL :
http://free.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-
Pendamping/Praweda/Biologi/0024%20Bio%201-
5a.htm
http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-
Pendamping/Praweda/Biologi/0025%20Bio%201-
5b.htm

BUKU :
Biologi SMA Untuk SMA/MA Kelas X, Gunawan
Susilowarno, Grasindo, hlm.105-117
Biologi Sains Dalam Kehidupan 1 A, Drs. Bagod
Sudjadi, Yudhistira

Anda mungkin juga menyukai