Tujuan:
Struktur Organisasi Fungsional adalah struktur dimana tugas, orang, dan teknologi
yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis dibagi menjadi grup-grup fungsional yang
terpisah (seperti pemasaran, operasi, dan keuangan) dengan prosedur yang semakin
formal guna mengkoordinasikan dan mengintegrasikan aktivitas-aktivitasnya untuk
menghasilkan produk dan jasa dari bisnis tersebut.
Tantangan strategis yang dihadapi oleh struktur fungsional adalah koordinasi yang
efektif dari unit-unit fungsional. Keahlian teknis terbatas yang dicapai melalui
spesialisasi dapat mengarah pada keterbatasan perspektif dan perbedaan-perbedaan
dalam prioritas dari unit-unit fungsional. Para spesialis dapat melihat masalah
strategis perusahaan sebagai masalah utama pemasaran atau produksi. Konflik
potensial diantara unit-unit fungsional membuat peran koordinasi dari CEO menjadi
sangat penting.
CEO
60
Kelebihan:
1. Mencapai efisiensi melalui spesialiasasi
2. Mengembangkan keahlian fungsional
3. Mendiferensiasikan dan mendelegasikan keputusan operasi harian
4. Mempertahankan pengendalian tersentralisasi atas keputusan strategis
5. Secara ketat mengaitkan struktur terhadap strategi dengan menjadikan
aktivitas-aktivitas utama sebagai unit yang terpisah
Kekurangan:
Struktur organisasi matriks adalah struktur dimana personil fungsional dan staf
ditugaskan ke suatu bidang fungsional dasar maupun ke seorang manajer proyek atau
produk. Struktur ini memiliki dua saluran wewenang, tanggung jawab atas kinerja,
evaluasi, dan kendali. Struktur matriks juga meningkatkan jumlah manajer tingkat
menengah yang melaksanakan tanggung jawab manajemen umum (melalui peran
manajer proyek) dan dengan demikian, memperluas paparan mereka terhadap
masalah-masalah strategis tingkat organisasi. Dengan cara ini, struktur matriks
mengatasi kekurangan utama dari organisasi fungsional sementara pada saat yang
bersamaan mempertahankan kelebihan dari spesialisasi fungsional.
Meskipun struktur matriks mudah untuk dirancang, struktur ini sulit untuk diterapkan.
Rantai komando ganda merupakan tantangan bagi orientasi organisasi yang
fundamental. Menegosiasikan tanggung jawab bersama, penggunaan sumber daya, dan
prioritas dapat menciptakan kesalahpahaman atas kebingunan diantara para bawahan.
Masalah-masalah tersebut semakin intens dalam konteks internasional dengan
komplikasi yang disebabkan oleh jarak, bahasa, waktu dan budaya.
61
CEO
Manajer Koordinator
Staf Teknik Staf Produksi Agen Pembelian
Proyek A Administrasi
Manajer Koordinator
Staf Teknik Staf Produksi Agen Pembelian Administrasi
Proyek C
Kelebihan Strategis:
1. Mengakomodasi beragam aktivitas bisnis yang berorientasi proyek
2. Menyediakan tempat pelatihan yang baik bagi para manajer strategis
3. Memaksimalkan penggunaan yang efisiensi atas manajer fungsional
4. Mendorong kreativitas dan keragaman multisumber
5. Memberikan paparan yang lebih luas terhadap masalah-masalah strategis
kepada manajemen tingkat menengah
Kekurangan Strategis:
C. Struktur Divisi
Struktur organisasi divisi adalah struktur dimana sekelompok unit atau divisi yang
relatif otonom diatur oleh suatu kantor pusat korporat, namun setiap divisi operasi
memiliki spesialis fungsionalnya masing-masing yang menyediakan produk atau jasa
yang berbeda dari divisi lainnya.
62
Struktur divisi memungkinkan manajemen perusahaan untuk mendelegasikan
wewenang atas manajemen strategis dari entitas-entitas bisnis yang berbeda yaitu
divisi. Struktur ini mempercepat pengembilan keputusan sebagai tanggapan terhadap
lingkungan kompetitif yang bervariasi dan memungkinkan manajemen korporat untuk
mampu berkonsentrasi pada keputusan strategis tingkat korporat. Divisi biasanya
bertanggung jawa atas laba, sehingga memfasilitasi penilaian yang akurat atas laba
dan rugi.
CEO
Manajer SDM
Personalia Personalia
Manajer Akutansi dan
Pengendalian Akutansi dan Pengendalian Akutansi dan Pengendalian
Manajer litbang Perencanaan Divisi Perencanaan Divisi
Kekurangan Strategis:
63
1. Mengembangkan potensi persaingan yang disfungsional atas sumber daya
tingkat korporat
2. Menimbulkan masalah dalam menentukan seberapa besar wewenang yang
harus diberikan kepada para manajer divisi
3. Menciptakan potensi terjadinya inkonsistensi kebijakan antar divisi
4. Menimbulkan masalah dalam mendistribusikan biaya overhead korporat
dengan cara yang dapat diterima oleh para manajer divisi dengan tanggung
jawab laba
5. Meningkatkan biaya-biaya yang dikeluarkan melalui duplikasi fungsi
6. Menciptakan kesulitan dalam mempertahankan citra perusahaan secara
keseluruhan
Bentuk final dari organisasi divisi adalah struktur perusahaan induk, dimana suatu
entitas korporat merupakan kumpulan luas dari bisnis dan divisi yang sering kali tidak
berkaitan sedemikian rupa sehingga entitas korporat tersebut bertindak sebagai
pengelola keuangan yang memegang bagian kepemilikan dalam berbagai bagian
perusahaan, tetapi hanya memiliki sedikit keterlibatan manajerial secara langsung.
Struktur tim produk berusaha menyederhanakan dan memperkuat fokus sumber daya
pada produk, proyek, pasar, pelanggan, atau inovasi yang sempit namun penting
secara strategis. Struktur tim produk menugaskan para manajer dan spesialis
fungsional (misalnya, teknik, pemasaran, keuangan, penelitian dan pengembangan,
operasi) ke suatu produk, proyek atau tim proses baru yang diberdayakan untuk
membuat keputusan utama mengenai produksnya. Tim tersebut biasanya diciptakan
ketika gagasan mengenai produk baru timbul, dan para anggotanya tetap berada di
tim tersebut sampai waktu yang tidak terbatas jika gagasan tersebut menjadi suatu
bisnis yang memungkinkan. Alih-alih ditugaskan secara permanen, sebagaimana yang
terjadi dalam struktur matriks, apara anggota tim ditugaskan secara permanen ke tim
tersebut dalam kebanyakan kasus. Hal ini menghasilkan biaya koordinasi yang lebih
rendah dank arena setiap fungsi diwakili, biasanya menguangi jumlah tingkatan
64
manajemen di atas tingkatan tim yang dibutuhkan untuk menyetujui keputusan tim
tersebut.
Terlihat bahwa tim proyek yang dibentuk pada awal proses pengembangan produk
menghasilkan pemahaman lintas fungsional yang menyelesaikan masalah-masalah
dalam desain prosuk atau proses. Tim-tim tersebut juga mengurangi biaya-biaya yang
berkaitan dengan desain, produksi, dan pemasaran, sementara pada saat yang sama
biasanya mempercepat inovasi dan tanggapan pelanggan karena wewenang yang
dimiliki tim tersebut memungkinkan keputusan dibuat secara lebih cepat. Kemampuan
untuk membuat keputusan secara lebih cepat dan hemat biaya menambah keuntungan
dari eliminasi atas kebutuhan akan satu atau lebih lapisan manajemen di atas
tingkatan tim. Meskipun kelihatannya jelas, baru belakang ini terlihat bahwa
tambahan lapisan manajemen tersebut juga membuat keputusan semacam ini dengan
lebih sedikit pemahaman langsung terhadap masalah-masalah yang terlibat
dibandingkan dengan anggota-anggota tim lintas fungsional yang ditugaskan ke produk
tersebut pertama kali.
CEO
Tim produk
atau proses
65