DISUSUN OLEH : Adelia Sektiwulan (2225110910) Erfa Rachmawati (2225111111) Fathul Kholishah (2225111266) Indriastuti (2225110725) Ishlah Wahyuni (2225110205) Keken Sukendar (3332111542) Maulana (3332111302) Nadya K H (2225110301) Silvia Rahayu F H (2225110980)
Lokasi KKM : Batu Kuda
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2014 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Mahasiswa adalah sebagian dari masyarakat yang kiranya dapat memberikan pemikiran bagi pihak yang berkepentingan (stake holder) atau pengambilan kebijakan (decision maker) terhadap pembangunan di suatu daerah tertentu. Hal ini sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang merupakan salah satu visi dan misi yang menjadi tujuan untuk seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Tri Dharma Perguruan Tinggi memiliki 3 pilar, yakni pengajaran dan pendidikan, penelitian dan pengembangan, pengabdian kepada masyarakat. Atas dasar itu untuk mengimplemantasikan salah satu dari tiga pilar tersebut yakni pengabdian kepada masyarakat, yang menuntut mahasiswa untuk melakukan kegiatan yang langsung berhubungan dengan masyarakat atau dunia luar yang banyak memiliki permasalahan. Sehingga diharapkan dapat meringankan beban masyarakat untuk bisa dan sekaligus dapat memberikan motivasi kepada masyarakat untuk maju dan bisa berperan aktif dalam pembangunan sebagian dari upaya mempercepat proses perubahan menuju masyarakat yang mandiri, adil dan sejahtera. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa merupakan suatu lembaga yang menciptakan generasi penerus bangsa yang berkontribusi dalam pembangunan nasional, menjalankan dan melaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan membuat suatu program bagi mahasiswa yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat sekitar. Program tersebut diwujudkan dalam Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM). Program KKM ini penting dilaksanakan untuk mengatasi masalah yang timbul dalam masyarakat, baik masalah sosial, pendidikan maupun lingkungan. Selain itu, KKM juga ditujukan untuk memaksimalkan potensi masyarakat. Dengan mengatasi masalah dan memaksimalkan potensi, diharapkan adanya perubahan masyarakat menjadi mandiri, adil dan sejahtera. Pemberdayaan masyarakat merupakan kegiatan untuk memaksimalkan kemampuan masyarakat agar terus berkembang yang dilakukan secara kontinu dan mandiri dalam mengatasi solusi masyarakat kurang berkamampuan.
1.2 Tujuan KKM Mandiri Program Kuliah Kerja Mahasiswa diselenggarakan oleh Universitas sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa untuk menghadapi kondisi nyata dalam masyarakat. Sebagaimana disebutkan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, Mahasiswa diharapkan mampu melakukan pengabdian terhadap masyarakat. Pengabdian terhadap masyarakat bertujuan untuk membangun masyarakat yang mandiri, adil, dan sejahtera. KKM mengusung tema Pemberdayaan Masyarakat yang direalisasikan dengan kegiatan mengatasi masalah dan memaksimalkan potensi masyarakat di suatu lingkungan. Hal ini penting untuk mewujudkan pembangunan sesuai dengan cita-cita luhur bangsa. Melalui Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM), khususnya di Desa Batu Kuda, mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan diri dan berpartisipasi dalam mengatasi berbagai masalah yang ada. Tujuan selanjutnya adalah memaksimalkan potensi di lingkungan Desa Batu Kuda, baik potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Hal ini agar masyarakat Desa Batu Kuda menjadi masyarakat yang mandiri dan sejahtera.
1.3 Landasan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM-M) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ini didasarkan pada : 1. Propenas Tahun 2004-2011 2. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 3. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. 4. SK Mendiknas No. 124/O/2044 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 5. SK Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa No. 022/J.42/D2/IV/2003 tentang Statuta Untirta. 6. SK Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa No. 056/J.42/PP/SK/VII/2007 tentang Pelaksanaan KKM di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
1.4 Tema Kegiatan Berdasarkan pada pemikiran tersebut di atas, maka kegiatan KKM Mandiri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa tahun Akademik 2013-2014 mengambil tema : MENUNTUN MASYARAKAT MENUJU MASYARAKAT YANG BERDAYA GUNA
BAB II RENCANA PROGRAM KKM MANDIRI
2.1 Program Pokok 2.1.1 Pembuatan pupuk kompos A. Tujuan Kegiatan Mayoritas masyarakat Desa Batu Kuda memiliki mata pecaharian sebagai petani. Bidang pertanian memiliki resiko gagal panen mengingat adanya hama padi yang dapat menyerang kapan saja. Dalam hal ini, masyarakat membutuhkan pupuk guna meraih keberhasilan panen. Dalam hal penggunaan pupuk, masyarakat masih menggunakan pupuk urea dari pemerintah untuk memberantas hama padi. Padahal, pupuk urea mengandung bahan kimia yang berbahaya, tidak hanya bagi tanah dan tumbuhan, tetapi juga manusia yang mengonsumsi hasil panen tersebut. Untuk itu, diperlukan solusi aman yang mampu mengurangi dampak buruk penggunaan pupuk urea. Melihat potensi Desa Batu Kuda, masyarakat dapat membuat pupuk sendiri dengan memanfaatkan limbah dedaunan. Namun masyarakat belum banyak mengetahui cara membuat pupuk kompos yang baik. Oleh karena itu diperlukan sosialisasi pembuatan pupuk kompos agar masyarakat dapat membuat pupuk kompos secara mandiri. Selain lebih ekonomis, pupuk kompos juga aman bagi lingkungan. Sehingga lingkungan desa tetap terjaga. B. Masalah yang dipecahkan: 1. Ketergantungan masyarakat di dalam mendapatkan pupuk urea dari pemerintah, 2. Mengurangi dana yang dikeluarkan, 3. Mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan oleh pupuk urea bagi kesehatan. C. Lokasi kegiatan : Lokasi kegiatan pembuatan pupuk kompos direncanakan akan dilaksanakan di desa batu kuda. D. Masyarakat sasaran : Petani Desa Batu Kuda E. Metode Kegiatan Metode sosialisasi menjelaskan kepada masyarakat sasaran mengenai cara membuat pupuk kompos dari limbah dedaunan, alat dan bahannya serta langkah pembuatan. Selanjutnya, masyarakat sasaran melakukan simulasi pembuatan pupuk kompos secara mandiri. Berikutnya, masyarakat sasaran dibiasakan membuat pupuk kompos secara mandiri. Kemudian dalam kurun waktu tertentu dilakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana kegiatan ini tercapai.
2.1.2 Kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Nata De Coco A. Tujuan Kegiatan Selain hasil pertanian seperti beras dan kacang tanah, di desa Batu Kuda juga terdapat hasil pertanian lainnya seperti kelapa. Bagian dari kelapa yang sering digunakan oleh masyarakat desa Batu Kuda adalah daging kelapa yang biasanya dimanfaatkan untuk membuat es kelapa muda. Padahal, hasil olahan dari kelapa cukup banyak. Karena minimnya informasi yang diterima masyarakat desa Batu Kuda tentang hasil olahan lainnya dari kelapa, sehingga diadakannya program pembuatan nata de coco ini. Dengan program pembuatan nata de coco ini, nantinya produk yang dihasilkan akan dipasarkan melalui kelompok usaha nata de coco. Tujuannya agar masyarakat desa Batu Kuda dapat menambah penghasilan mereka, sehingga dapat mengembangkan perekonomian masyarakat desa Batu Kuda. B. Masalah Yang Dipecahkan 1. Sosialisasi tentang nata de coco dan cara pembuatannya. 2. Pembuatan nata de coco 3. Pengemasan nata de coco 4. Pemasaran nata de coco 5. Pendirian kelompok usaha nata de coco C. Lokasi Kegiatan Lokasi kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan nata de coco direncanakan akan diselenggarakan dibalai desa . D. Masyarakat Sasaran Masyarakat yang menjadi khalayak sasaran adalah warga desa batu kuda khususnya para ibu di desa Batu Kuda. E. Metode Kegiatan Kegiatan awal yang akan diadakan adalah sosialisasi tentang waktu pelaksanaan dari program pembuatan nata de coco kepada masyarakat desa Batu Kuda. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. 2.1.3 Kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Sekam Padi Sebagai Bahan Pencuci Peralatan Rumah Tangga A. Tujuan Kegiatan Bahan pangan utama penduduk di Indonesia adalah beras yang berasal dari padi khusunya di desa Batu Kuda yang memiliki berhektar-hektar sawah yang ditanami padi dengan sebagian besar mata pencaharian penduduk di desa tersebut adalah bercocok tanam atau bertani. Peningkatan hasil padi memang menggembirakan, namun menimbulkan masalah baru, yaitu bagaimana memanfaatkan hasil sisa dari padi setelah dipungut dan kemudian digiling menjadi beras seperti yang terlihat pada tempat penggilingan padi yang berada disekitar desa Batu Kuda yang dibiarkan begitu saja hingga menumpuk tanpa dimanfaatkan dengan baik. Padahal jika kita jeli dalam melihat peluang tersebut dapat memnfaatkan sisa dari penggilingan tadi menjadi sesuatu yang dapat dipergunakan kembali seperti dibuat pakan ternak, abu gosok untuk mencuci piring, briket sebagai bahan bakar atau sebagai media tanam bagi pertumbuhan jamur merang walau belum banyak atau bahkan belum ada yang membudidayakannya di desa Batu Kuda. Di program ini akan lebih menitikberatkan pada pemanfaatan sekam padi menjadi abu gosok untuk mencuci piring yang memudahkan pekerjaan ibu rumah tangga agar cucian piring menjadi lebih bersih dan meringankan dalam proses pencuciannya. Selain itu, abu gosok dari sekam padi ini dapat dijadikan produk dari desa Batu Kuda yang memiliki nilai jual sehingga dapat menambah penghasilan masyarakat desa Batu Kuda. B. Masalah Yang Dipecahkan 1. Mempermudah pencucian peralatan rumah tangga yang terdapat noda hitam (gosong). 2. Memberikan kesan bersih dibandingkan hanya menggunakan sabun cuci piring saja. 3. Lebih menhemat penggunaan sabun cuci piring. 4. Menambah penghasilan masyarakat desa Batu Kuda dengan menjual produk abu gosok dari sekam padi ini. C. Lokasi Kegiatan Lokasi kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan sekam padi sebagai bahan pencuci peralatan rumah tangga direncanakan akan diselenggarakan di balai desa.
D. Masyarakat Sasaran Masyarakat yang menjadi khalayak sasaran adalah warga desa batu kuda khususnya para ibu dan bapak - bapak di desa Batu Kuda. E. Metode Kegiatan Mensosialisasikan kepada ibu rumah tangga agar dapat memanfaatkan sisa-sisa bahan yang ada di sekitar untuk dipergunakan kembali yaitu berupa pengguan sekam padi yang kemudian dilanyjutkan dengan simulasi pembuatan abu gosok dari sekam padi agar warga dapat secara mandiri membuat abu gosok dari sekam padi. 2.1.4 Kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Arang Sekam Padi A. Tujuan Kegiatan Pada penggilingan padi sering kita lihat tumpukan sekam. Petani belum memperlakukan sekam padi sebagai bahan yang bermanfaat, padahal apabila diolah dengan teknologi sederhana, sekam memiliki banyak manfaat. Tujuan kegiatan ini adalah agar para petani dapat mengetahui dan memahami cara pengolahan sekam padi menjadi arang sekam padi. B. Masalah Yang Dipecahkan Dengan kegiatan ini diharapkan para petani dapat membuat arang sekam padi sehingga limbah pengilingan padi yang berupa sekam dapat dimanfaatkan. C. Lokasi Kegiatan Lokasi Kegiatan direncanakan akan diselenggarakan di Balai Desa Batu Kuda. D. Masyarakat Sasaran Masyarakat yang menjadi khalayak sasaran adalah warga desa batu kuda khususnya para petani di desa Batu Kuda. E. Metode Kegiatan Metode kegiatan ini adalah metode ceramah dan simulasi praktek. Pertama-tama diadakan sosialisasi mengenai sekam padi yang dapat dimanfaatkan dan cara pembuatan arang sekam padi. Dilanjutkan dengan praktek membuaat arang sekam padi bersama-sama.
2.1.5 Kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Briket Arang Sekam Padi A. Tujuan Kegiatan Tujuan kegiatan ini adalah agar para petani dapat mengetahui dan memahami cara membuat briket arang sekam padi. B. Masalah Yang Dipecahkan Dengan kegiatan ini diharapkan para petani dapat membuat briket arang sekam padi dan dapat membuat bahan bakar sendiri sehingga dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga dan dapat menambah pendapatan mereka dengan menjual briket. C. Lokasi Kegiatan Lokasi kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan briket arang sekam padi direncanakan akan diselenggarakan di balai desa. D. Masyarakat Sasaran Masyarakat sasarannya adalah warga desa Batu Kuda E. Metode Kegiatan Metode kegiatan ini adalah metode ceramah dan simulasi praktek. Pertama-tama diadakan sosialisasi mengenai briket arang sekam padi dan cara pembuatannya. Dilanjutkan dengan praktek membuaat briket arang sekam padi bersama-sama.
2.1.6 Kegiatan Pemanfaatan Limbah Batok Kelapa Sebagai Arang A. Tujuan Kegiatan Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan penghasilan masyarakat dan dapat memanfaatkan limbah batok kelapa agar tidak terbuang bigitu saja. B. Masalah Yang Dipecahkan Seperti yang diketahui sebelumnya masyarakat di desa batu kuda memiliki lahan pertanian yang sangat luas dan memiliki perkebunan kelapa yang cukup mendominasi. Akan tetapi dari hasil survey dapat dilihat masih banyak masyarakat yang membuang batok kelapa begitu saja, dengan adanya program kerja ini diharapkan masyarakat mempunyai pengetahuan dan dapat memanfaatkanya untuk menambah penghasilan. C. Lokasi Kegiatan Lokasi kegiatan pemanfaatan limbah batok kelapa sebagai arang direncanakan akan diselenggarakan di balai desa. D. Masyarakat Sasaran Masyarakat yang menjadi khalayak sasaran adalah warga desa batu kuda khususnya para ibu dan bapak di desa Batu Kuda. E. Metode Kegiatan a. Tahap pertama adalah analisa kebutuhan, hal tersebut meliputi mengumpulkan informasi dan fakta terkait dan pendekatan terhadap masyarakat. b. Tahap kedua adalah tahap sosialisasi bekerja sama dengan instansi terkait. c. Tahap ketiga adalah mencontohkan bagaimana cara membuatnya.
2.1.7 Kegiatan Pemanfaatan Limbah Plastik Dan Kardus Kemasan A. Tujuan Kegiatan Limbah plastik merupakan masalah umum yang sering ditemui di Indonesia. Tak terkecuali di Desa Batu Kuda Kecamatan Mancak Kabupaten Serang Banten. Sebanyak 80% sampah dari daratan di buang ke laut, dengan 90% diantaranya merupakan limbah plastik. Limbah plastik sulit terurai secara alami, butuh waktu 80 tahun agar plastik dapat teregradasi. Beberapa masyarakat memilih untuk membakar limbah plastik untuk mengatasi menumpuknya sampah. Namun hal tersebut bukan merupakan solusi yang tepat. Sebab hasil pembakaran sampah plastik menyebabkan polusi udara, bahkan kerusakan ozon. Selain limbah plastik, kardus juga bagian dari sampah yang banyak ditemui. Tingginya tingkat konsumsi masyarakat terhadap sejumlah produk menyebabkan limbah kardus semakin menumpuk. Dampak buruk yang mungkin terjadi ialah timbulnya pemandangan yang kumuh, aroma yang kurang sedap, serta mengganggu kenyamanan. Oleh sebab itu, untuk menghindari tumpukan limbah plastik dan kardus di Desa Batu Kuda, perlu diadakan kegiatan daur ulang limbah plastik dan kardus menjadi kerajinan tangan bernilai ekonomi tinggi. Selain membantu mengurangi pencemaran lingkungan, kegiatan ini dapat menjadi sumber pendapatan masyarakat setempat.
B. Masalah yang Dipecahkan Menumpuknya limbah plastik dan kardus di Desa Batu Kuda Kecamatan Mancak Kabupaten Serang Banten. Meningkatkan kreativitas masyarakat. Menciptakan lapangan pekerjaan baru. Memberikan penghasilan tambahan bagi masyarakat. C. Lokasi Kegiatan Lokasi kegiatan direncanakan akan diselenggarakan di Balai Desa Batu Kuda. D. Masyarakat Sasaran Seluruh lapisan masyarakat Desa Batu Kuda Kecamatan Mancak Kabupaten Serang. E. Metode Kegiatan Untuk menjelaskan kondisi menumpuknya limbah plastik dan kardus serta bahayanya bagi lingkungan hidup digunakan metode sosialisasi bertempat di balai desa. Selanjutnya, metode simulasi digunakan untuk memberikan pengarahan bagaimana cara membuat karya daur ulang dari limbah plastik dan kardus, sekaligus memberi pengalaman langsung kepada masyarakat dalam berkreativitas. Berikutnya, dilakukan pembiasan agar masyarakat mampu membuat kerajinan limbah plastik dan kardus dengan baik dan mandiri.
2.1.8 Sosialisasi dan Pembuatan Tempe dari kacang tanah A. Tujuan Di daerah Batu Kuda, banyak terdapat tanaman kacang sebagai hasil pertanian yang diunggulkan. Namun sayangnya belum banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan bagi masyarakatnya. Karena para petani kacang di daerah tersebut langsung menjual hasil pertaniannya ke pasar atau dijual ke distributor. Maka dari itu, perlu dimanfaatkan sebagai bahan makanan masyarakat itu sendiri dan bahkan dapat menghasilkan nilai ekonomis yang menguntungkan bagi masyarakat. Hasil tanaman kacang itu dapat dimanfaatkan sebagai tempe berbahan dasar kacang tanah. B. Masalah yang Dipecahkan Adapun permasalahan yang dipecahkannya adalah membantu perekonimian masyarakat karena dengan menjual hasil jadi lebih menguntungkan dibanding dengan menjual kacangnya saja, dan memandirikan masyarakata khususnya ibu-ibu. C. Lokasi Kegiatan Kegiatan akan dilaksanakan di balai desa. D. Sasaran Kegiatan Sasaran kegiatan ini adalah ibu-ibu di Desa Batu Kuda. E. Metode Kegiatan Pertama-tama akan dilakukan sosialisasi pembuatan tempe diikuti dengan cara pembuatannya. Kemudian warga membuat tempe secara mandiri dengan tetap mendapatkan pengawasan. Kemudian tempe-tempe tersebut dikemas dan dipasarkan.
2.2 Program Tambahan 2.2.1 Kegiatan Pengelolaan Sampah Basah dan Sampah Kering A. Tujuan Kegiatan Limbah rumah tangga adalah limbah yang sebagian besar berasal dapur, kamar mandi, cucian piring/baju, atau bias limbah tersebut berasal dari pabrik, kotoran hewan, manusia. Limbah merupakan buangan atau sisa-sisa hasil produk yang berbentuk cair, gas, padat. Dan di sekitar desa Batu Kuda, Mancak banyak sekali terlihat limbah rumah tangga atau sampah-sampah yang berserakan ataus sengaja ditumpuk begitu saja sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan, bau tak sedap tanpa adanya pengelolaan dengan benar. Padahal jika kita cermat, sampah tersebut dapatkembali menjadi sesuatu bahan atau barang yang dapat dipakaidan memiliki nilai jual yang menguntungkan. Cara mendaur ulangnya yakni memisahkan antara sampah basah dan sampah kering. Hal ini bertjuan agar lebih mudah memprosesnya. Yang dimaksud dengan sampah basah adalah sampah yang dapat terurai misalkan sampah dapur seperti sisa-sisa makanan, sisa sayuran dll. Sedangkan sampah kering adalah sampah-sampah yang sulit terurai seoerti plastik, botol atau kaleng minuman dan kertas. B. Masalah Yang Dipecahkan 1. Sifat warga yang malas untuk membersihkan sampah 2. Menyadarkan warga akan bahayanya sampah jika dibuang sembarangan 3. Melestarikan lingkungan dari berbagai macam pencemaran lingkungan 4. Menghindarkan awarga dari berbagai penyakit yang ditimbulkan akibat membuang sampan sembarangan. C. Lokasi Kegiatan Lokasi kegiatan pengelolaan sampah basah dan sampah kering direncanakan akan diselenggarakan di desa batu kuda. D. Masyarakat Sasaran Seluruh warga masyarakat desa Batu Kuda terutama pembiasaan ini diterapkan kepada anak-anak, agar sejak dini mereka mengetahui bahayanya sampah yang dibiarkan berserakan begitu saja dan manfaanya sampah yang memiliki nilai jual yang tinggi jika kita cermat untuk memprosesnya menjadi barang yang bermanfaat. E. Metode Kegiatan Sosialisasi akan pendaur ulangan sampah dengan baik. Kemudian dilanjutkan mengajak seluruh warga untuk mempraktekkannya dan menjadikan itu semua sebagai pembiasaan.
2.2.2 Kegiatan Sosialisasi dan Pembuatan Lampu Darurat A. Tujuan Kegiatan Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut : - Menjadi salah satu solusi alternatif penarangan ketika terjadi pemadaman listrik - Memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai ilmu listrik - Memanfaatkan limbah lampu neon - Meningkatkan kreativitas pelajar B. Masalah Yang Dipecahkan Masalah yang akan dipecahkan adalah kesukaran dalam mendapatkan penerangan ketika terjadi pemadaman listrik. Jarak yang cukup jauh dari perkotaan menyebabkan sulitnya membeli sumber cahaya seperti senter dan lain sebagainya ketika terjadi pemadaman listrik. Pembelian sumber cahaya seperti lilin tidak akan bertahan lama, dan mungkin akan habis dalam waktu dua malam pemakaian sehingga dibutuhkan suatu sumber cahaya dengan waktu pemakaian yang lebih lama dan dapat digunakan terus-menerus. Salah satu yang memenuhi syarat tersebut adalah lampu darurat dengan rangkaian joule thief .Salah satu kelebihan lampu dengan rangkaian joule thief dibandingkan dengan lampu senter biasa yaitu memiliki umur baterai yang lebih lama dan menggunakan jumlah baterai yang lebih sedikit. Dengan adanya lampu darurat ini, diharapkan masyarakat tidak merasa kesulitan dalam menyediakan sumber penerangan ketika pemadaman listrik terjadi. Selain itu, dalam pembuatannya, memanfaatkan limbah dari lampu neon yang telah rusak sehingga limbah tersebut dapat menjadi barang yang lebih berguna. Juga, dengan membuat sendiri lampu darurat ini, diharapkan dapat meningkatkan kreativitas penduduknya. C. Lokasi Kegiatan Lokasi sosialisasi dan pembuatan lampu darurat adalah di sekoah yang terdapat di desa batu kuda. D. Masyarakat Sasaran Masyarakat yang menjadi khalayak sasaran adalah pelajar desa batu kuda. E. Metode Kegiatan - Menyediakan alat dan bahan - Sosialisasi - Praktek langsung
2.2.3 Kerjasama untuk Mengkoordinir Hasil Pertanian di Desa Batu Kuda A. Tujuan kegiatan Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah sebagai berikut : a. Masyarakat yang bertani dapat terkoordinir dalam hal penjualan hasil panen. b. Masyarakat lebih mudah dalam hal penyaluran/penjualan hasil pertaniannya. c. Harga yang di patok dapat merata secara keseluruhan B. Masalah yang dipecahkan Program kerja ini dibuat agar dapat memecahkan beberapa masalah yang saat ini terjadi di desa batu kuda. Menurut hasil data kependudukan terkait penggunaan lahan di desa tersebut didominasi oleh pertanian sekitar 771 Ha dari total luas wilayah 835 Ha. Secara data yang kita peroleh seharusnya masyarakat didesa tersebut dapat diberdayakan dari hasil pertaniannya, akan tetapi masih banyak masyarakat yang blum tahu harus kemana mereka menjual, harga yang dipatok tidak merata, beda-beda tempat penjualanya, dan sebagainya. Adanya program kerja ini diharapkan agar dapat menyelesaikan masalah-masalah yang ada tersebut. C. Lokasi Kegiatan Lokasi bimbingan belajar di balai desa. D. Masyarakat sasaran Program Kerja Ini Memiliki Sasaran di Kalangan Petani. E. Metode kegiatan Metode kegiatan dalam menjalankan program kerja tersebut terbagi dalam beberapa tahapan, sebagai berikut: a. Tahap yang pertama adalah tahap analisa kebutuhan, yaitu dengan mencari tahu akan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk hal tersebut, baik secara langsung kemasyarakat ataupun secara tidak langsung. b. Tahap yang kedua adalah bekerja sama dengan instansi terkait untuk mengkoordinir dan mensosialisasikannya. c. Tahap yang ketiga adalah mulai mengkoordinir dalam hal penjualan hasil panen pertanian.
2.2.4 Kegiatan Sosialisasi Penjualan Online A. Tujuan Kegiatan Masyarakat kurang memahami penjualan yang praktis dan murah dengan menggunakan online. Hasil-hasil dari kerajinan tangan dan barang-barang atau produk buatan sendiri dapat dijual secara online. Tujuan kegiatan ini adalah agar warga dapat menjual produknya secara online.
B. Masalah yang dipecahkan Dengan kegiatan ini diharapkan warga dapat menjual priduknya secara online dan menambah penghasilannya C. Lokasi Kegiatan Lokasi Kegiatan direncanakan akan diselenggarakan di Balai Desa Batu Kuda. D. Masyarakat sasaran Masyarakat yang menjadi khalayak sasaran adalah warga desa batu kuda. E. Metode kegiatan Metode kegiatan ini adalah metode ceramah dan simulasi praktek. Pertama-tama diadakan sosialisasi mengenai keunggulan penjualan secara online. Dilanjutkan dengan praktek berjualan secara online.
2.2.5 Bimbingan Belajar A. Tujuan kegiatan Dewasa ini, siswa siswa kelas enam sekolah dasar sedang mempersiapkan pembekalan untuk menghadapi Ujian Nasional yang sudah di depan mata. Meskipun Ujian Nasional akan dilaksanakan dalam waktu yang dekat, tetapi sebagian besar siswa masih kesulitan dalam memahami pembelajaran di sekolah. Mengingat bimbingan belajar di luar membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan ditambah dengan keadaan ekonomi masyarakat di Desa Batu Kuda yang masih rendah, sehingga banyak siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar yang dapat membantu mengatasi kesulitan belajar para siswa. Oleh karena itu, untuk membantu kesulitan siswa tersebut kita mengadakan bimbingan belajar untuk para siswa di daerah tersebut sehingga pemahaman siswa terhadap pembelajaran lebih mendalam dan siswa lebih siap untuk mengahadapi UN. B. Masalah yang dipecahkan 1 Membantu siswa untuk memahami pembelajaran di sekolah 2 Mempermudah akses siswa untuk memperdalam pemahaman pembelajaran C. Lokasi Kegiatan Lokasi bimbingan belajar di balai desa. D. Masyarakat sasaran Siswa kelas enam Sekolah Dasar E. Metode kegiatan Pertama tama akan diadakan sosialisasi di sekolah dasar tentang pengadaan bimbingan belajar untuk kelas enam yang selanjutnya dilanjutkan dengan bimbingan pada waktu dan tempat yang telah ditentukan.
BAB III RANCANGAN KEGIATAN HARIAN
No
Nama kegiatan
Tanggal / waktu
Kegiatan 1
Penanggungjawab
1. Malam akrab 31 Januari 2014 Perkenalan proker Silvia R F H 2. Pengolahan sampah basah dan sampah kering 1 Februari 2014 (13.00 17. 00) Sosialisasi pengolahan sampah yang baik Indriastuti 2 Februari 2014 (08.00 12.00) Pengolahan sampah di desa Batu Kuda 3. Sosialisasi Online Shop 3-5 Februari (13.00 17.00) Sosialisasi online Shop di 3 RT Adelia Sektiwulan 4. Kompos 2 februari (14.00 16.00) Sosialisasi kompos Silvia R F H 3 6 Februari ( 08.00 10.00) Pencacahan sampah organik 7 februari (13.00- 17.00) Pembuatan kompos 22 februari (09.00 12.00) Pengemasan kompos 22 23 februari (13.00-16.00) Pemasaran kompos 5. Pembuatan nata de coco 8 Februari ( 09.00 12.00) Pembuatan nata de coco Fathul Kholishah 15 februari(09.00-11.00) Pengecekan nata de coco 18 februari (09.00 - 12.00) Pengemasan nata de coco 22 februari (13.00 16.00) Pemasaran nata de coco 6. Pembuatan tempe 9 februari ( 10.00 12.00) Pencucian dan pendiaman kacang tanah Erfa Rachmawati 10 Februari (09.00 12.00) Pembuatan tempe 12 februari(09.00 12.00) Pengecekan tempe 14 februari (13.00- 16.00) Pengemasan tempe 15 februari (09.00 12.00) Pemasaran tempe 7. Pembuatan arang batok kelapa 10 februari ( 13.00 17.00) Penjemuran tempurung kelapa Keken Sukendar 11 februari ( 09.00 12.00 ) Pembuatan arang batok kelapa 13 februari (09.00 12.00) Pengemasan arang batok kelapa 16 februari(13.00 16.00) Pemasaran arang batok kelapa 8. Kreativitas sampah plastik 15 februari(14.00 - 17.00) Sosialisasi Pemilahan sampah Ishlah Wahyuni anorganik dan menyiapkan bahan baku 16 februari(14.00 - 17.00) Pembuatan dan pengemasan 9. Pembuatan arang sekam 17 februari(13.00 17.00) Sosialisasi dan pembuatan Nadya K 18 februari(13.00 17.00) pengemasan 10. Pembuatan lampu darurat 19 -21 februari (14.00 16.30) Sosialisasi dan pembuatan lampu darurat Maulana 11. Pembuatan briket sekam padi 1 maret (09.00 17.00) Pembuatan briket sekam padi Adelia Sektiwulan 2 maret (09.00 17.00 ) Pengemasan dan pemasaran briket sekam padi 8 maret (09.00 12.00) Pembuatan abu gosok 9 maret (09.00 12.00) Pengemasan dan pemasaran abu gosok 12. Koordinasi pemasaran hasil tani dan prakarya batu kuda 15 16 maret (09.00-1700) Pemasaran hasil tani dan prakarya warga Keken Sukendar 13. Bimbel Senin rabu (19.00 20.30) Bimbingan belajar persiapan UN Indriastuti 14. Lokakarya 22 maret (09.00 selesai) Maulana 15. Pameran 23 - 24 maret (09.00 selesai) Erfa Rachmawati dan NAdya K
PENUTUP
Sebagai peserta Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) 2014, kami berusaha agar kegiatan ini terlaksana sehingga dapat memenuhi apa yang telah dirumuskan dalam maksud dan tujuan. Kami juga menyadari bahwa kelancaran kegiatan yang akan dilaksanakan ini tergantung kepada kerjasama, kepercayaan dan niat baik untuk membangun sebuah hubungan yang baik antara pihak sponsor dan mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Sekian Proposal ini kami buat dengan harapan agar apa yang kami harapkan dan rencanakan dapat terlaksana dengan lancar dan bertanggung jawab, Amin Serang, 27 Januari 2014 Ketua Kelompok KKMM Sekretaris KKMM
Susunan Kepanitian 1. Pengarah : Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd. 2. Penanggung jawab : Drs. H. Syadeli Hanafi, M.Pd Dr. Aliudin, SP., MP 3. Ketua Pelaksana : Drs. Hasuri Wase, M. Si 4. Sekretaris : Ujang Rivai, SH., M. Si 5. Dosen Pembimbing : Hj. Darlaini R. Nasution, SE., MM
Struktur Organisasi Kelompok 7 1. Ketua KKMM kel - 7 : Maulana 2. Wakil Ketua : Silvia Rahayu Fahma Hartati 3. Sekretaris : Ishlah Wahyuni 4. Bendahara : Adelia Sektiwulan Koordinator Seksi
a) Sie. Humas Keken Sukendar
b) Sie. Pubdekdok Nadya Khairunnisa
c) Sie. Peralatan Erfa Rachmawati d) Sie. Acara Indriastuti