Anda di halaman 1dari 12

HORMON

DISUSUN OLEH :
1. ABDUL WAKHID

0121581

2. AULIA MUSLIMAH

0121591

3. AULIA PUTRI PRATIWI

0121592

4. DWI MAYANGSARI

0121599

5. HANIF ASYAHID RAMADHAN

0121610

6. I KADEK SUPARIANTO

0121613

7. I MADE WAWAN DARMAWAN

0121616

8. JAMAAH

0121626
KELAS 1 A

AKADEMI KEPERAWATAN NGUDI WALUYO


UNGARAN
2013

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sistem endokrin mempunyai fungsi sebagai pengatur dari berbagai proses
tubuh, melalui kegiatan hormon-hormon. Hormon merupakan bahan kimia
yang disintesa

oleh kelenjar dibawah kontrol genetic dan kemudian

disekresikan menuju darah. Sistem endokrin mempunyai sel-sel target spesifik


di dalam tubuh dan mengontrol bermacam-macam fungsi fisiologis.
Perubahan pada fungsi kelenjar endokrin, hormon-hormon, atau aktifitas sel
target, biasanya mempunyai pengaruh yang cukup lama. Banyak penyakit
endokrin yang prosesnya lambat dan tidak ketahuan gejala-gejalanya, banyak
fungsi tubuh yang dikontrol oleh sistem endokrin merupakan sistem yang
vital, disfungsi sistem ini akan menimbulkan keadaan yang serius dan fatal.
Sistem

endokrin

bersama

dengan

sistem saraf

mengontrol

dan

mengintegrasikan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bekerja sama untuk


mempertahankan homestasis. Secara erat kaitan kedua fungsi mereka,
sehingga tidak dapat dibedakan satu dengan yang lainnya pada karakteristik
tertentu. Misalnya kelenjar medula adrenal dan kelenjar hipofise posterior
berasal dari saraf. Jika kelenjar dirusak atau diangkat, fungsi dari kelenjarkelenjar ini akan diambil alih sistem sarap.
Walaupun peran komunikasi dan integrasi dari sistem endokrine dan saraf
sama, namun cara bekerja dari masing masing sistem berbeda. Sistem saraf
mengirim pesan melalui serat-serat saraf dan respon saraf secara cepat dan
selektif. Juga efek saraf biasanya cepat pada suatu kejadian dan berlangsung
singkat. Pada sistem endokrin pengiriman pesan melalui

hormon-hormon

yang disekresikan ke dalam darah. Efek hormon terhadap suatu peristiwa


lebih lambat bila dibandingkn dengan saraf. Tetapi mempunyai efek kegiatan
yang lebih lama. Kegiatan sistem endokrin dapat terlokalisir pada suatu daerah
atau menyeluruh pada semua sel-sel tubuh.

Ada dua tipe kelenjar yaitu eksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin
melepaskan sekresinya ke dalam saluran, misalnya kelenjar eksokrin pada
hati, pankreas( sebagian kelenjar endokrin ), dan kelenjar mamae dan kelenjar
lakrimalis. Kelenjar endokrin mensekresikan hormonnya langsung menuju
darah. Kelenjar endokrin meliputi :Pulau-pulau langerhan, Gonad( ovarii dan
testis ), Adrenal, pituetary, tiroid, paratiroid ). Meskipun masing-masing
kelenjar endokrin unik, namun mempunyai fungsi independent. Berbagai
macam kelenjar juga melakukan fungsi interdependent. Pelepasan hormon
dari satu kelenjar sering juga mempengaruhi pelepasan hormon-hormon dari
kelenjar yang lain. Fungsi interdependent

akan membantu untuk

mempertahankan kadar hormonal secara optimal dan homestasis .


B. TUJUAN
Mengetahui tentang anatomi dan fungsi hormon
C. MANFAAT
1. Bagi pembaca
Menambah wawasan pembaca mengenai hormon
2. Bagi penulis
Mengetahui tentang hormon

BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Kata hormon diambil dari bahasa Yunani, yang artinya mengatur
pergerakan. Hormon-hormon mengatur pergerakan pada berbagai proses
pengaturan kehidupan yaitu: Pertumbuhan fisik dan intelektual, pubertas,
reproduksi, metabolisme, perkembangan individu, reaksi terhadap stres dari
lingkungan internal atau eksternal dan mempertahankan homestasis.
Menurut batasan tersebut, hormon adalah

zat kimia yang disekresi

kedalam cairan tubuh oleh sebuah sel/sekelompok sel/ kelenjar buntu, dibawa
oleh darah ke sel-sel target/ sasaran dan mengendalikan serta mengatur fungsifungsi tersebut di dalam tubuh.
B. PENGGOLONGAN HORMON
Secara kimiawi hormone merupakan kelompok zat yang dapat di
klasifikasikan seperti dibawah ini :
1. Biogenic amines( epinefrine, norepinefrine )
2. Amino acid ( tyroxine )
3. Peptida ( vaso presin )
4. Protein ( pituetary, GH, H. Paratiroid , insulin, glukagon )
5. Steroid( aldosterone, cortisol, H. Androgen )
Beberapa hormon dapat dianggap sebagai hormon lokal karena bekerja
dekat tempat dengan sekresinya. Contohnya adalah hormon-hormon
pencernaan, seperti sekresin, gastrine. Hormon lokal dapat dimusnahkan lebih
cepat.
Hormon umumnya diangkut keseluruh tubuh dan bekerja di organ yang
letaknya jauh dari tempat asalnya( asal sekresinya ). Ada yang bekerja di
hampir semua sel tubuh( tiroksin/ T4/ T3 ) dan ada yang bekerja hanya pada
sel khusus ( ACTH ).

C. FUNGSI UMUM HORMON


Fungsi hormon secara umum mencakup semua aspek fungsi tubuh antara
lain :
1. Metabolisme, pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi.
2. Berperan dalan homeostasis yaitu mempertahankan lingkungan dalam
tetap :
a. Mengendalikan metabolisme karbohidrat dan protein.
b. Mengendalikan keseimbangan air dan elektrolit
c. Mengendalikan kadar gula darah.
3. Bekerja sama dengan sistem saraf :
Hormon mengintegrasikan jawaban organ dan jaringan tubuh yang
berbeda-beda terhadap rangsang internal dan eksternal.
D. KARAKTERISTIK HORMON
Meskipun masing-masing hormon unik dalam strukrtur dan fungsi yang
dimiliki, semua hormon secara umum mempunyai karakteristik seperti
dibawah ini :
1. Hormon disekresikan secara siklus dan sebagai respon terhadap tubuh dan
irama lingkungan. Misalnya, kadar dari hormon adrenocortical lebih
rendah pada malam hari dan meningkat pada pagi hari. Kemudian turun
kembali pada kadar yang lebbih rendah pada sore hari. Pola sekresi ini
disebut pola diurnal. Kadar estrogen meningkat dan turun selama siklus
menstruasi pola ini disebut pola silkus dan pulsatil.
2. Hormon mengontrol kecepatan aktifitas sel.
3. Hormon disekresikan dalam konsentrasi yang kecil. Bagaimanapun dalam
jumlah kecil dapat lebih besar pengaruhnya terhadap struktur dan fungsi
tubuh.
4. Hormon mempengaruhi setiap sel yang memiliki receptor yang sesuai.
5. Hormon secara konstan dinon aktifkan oleh hepar dan dikeluarkan oleh
ginjal.
E. PENGATURAN HORMON

Pelepasan hormon dari kelenjar induknya dikontrol oleh faktor kimia dan
saraf.
a. Kontrol kimia
Kadar hormonal darah

dikontrol melalui sistem negative feedback.

Suatu hormon cukup dihasilkan untuk efek fisiologi normal, peningkatan


lebih lanjut dalam sekresi dari hormon

ini dapat dicegah melalui

negative feedback. Misalnya peningkatan hormon ACTH dari kelenjar


pituitary anterior akan merangsang

peningkatan pelepasan

hormon

kortisol dari kortek adrenal, hal ini akan menyebabkan penurunan dari
ACTH dan seterusnya. Penambahan kadar darah oleh substansi lain dari
hormon akan mempengaruhi sekresi hormon. Misalnya pengaturan kadar
kalsium darah diatur oleh parathormone yang di hasilkan oleh kelenjar
para thyroid. Juga pelepasan insulin dari pulau-pula- langerhans

di

pankreas tergantung pada kadar glukosa darah.


b. Pengontrolan saraf
Sistem saraf otonom dan saraf pusat bereaksi terhadap rangsangan dari
semua tipe, baik itu dari lingkungan internal maupun eksternal. Reaksi
ini dikirimkan menuju hipothalamus suatu bagian vital dari sisten saraf
pusat yang kemudian segera mengisyaratkan pada kelenjar pituetary.
Rangsangan terhadap hipothalamus

akan merangsang pelepasan

hormon-hormon pituetary.
F. MACAM-MACAM HORMON
1. Kelenjar pituitary anterior ( adeno hipofisis ) menghasilkan hormon :
a. Growth hormone(GH)/ Somatotropic hormone.
1) merupakan suatu protein
2) merangsang pertumbuhan sel-sel tubuh sampai ukuran dewasa
3) mempengaruhi metabolisme lemak.
b. Prolactin/lactogen hormone.
1) merupakan suatu protein.
2) Merangsang sekresi air susu pada kelenjar mamae.
c. Follicle stimulating hormone( FSH).

1) merangsang pertumbuhan folicle pada ovarii.


2) Pada pria membantu mematangkan sperma.
c. Luteinizing Hormone ( LH )
1) Merupakan glikoprotein
2) Menyebabkan ovulasi dan merangsang pembentukan corpus
luteum dan sekresi progesteron.
d. Interstitial cell stimulating hormone(ICSH)
Merangsang sekresi dari tetosterone pada laki-laki.
e. Adenocorticotropic Hormone(ACTH)
Merangsang

kortek

adrenal

untuk

mensekresikan

kortisol/

kortikosteroid.
f. Thyroid stimulating hormone( TSH)
Merangsang thyroid untuk mensekresikan thyroxine.
2. Kelenjar pituetary Posterior menghasilkan hormon :
a. Antidiuretik Hormone ( ADH ).
1) Mempengaruhi permiabilitas membrane tubulus ginjal untuk
meningkatkan absorbsi air.
2) Merangsang otot polos dari pencernaan dan pembuluh darah.
b. Oxytocine
Merangsang kontraksi uterus dan pengeluaran air susu .
3. Thyroid menyimpan iodine/yodium dan mensekresi hormon thyroid dan
calsitonin. Klelenjar thyroid mensekresikan 3 hormon yaitu :
a. Thyroxine ( T 4 ).
Berfungsi mengatur katabolisme protein, lemak dan karbohidrat
didalam sel.
b. Triodothyronine ( T 3 ) berfungsi :
1) Mengatur kecepatan metabolisme pada semua sel.
2) Mengatur produksi panas tubuh.
3) Antagonis insulin.
4) Mempertahankan sekresi hormon pertumbuhan dan maturasi
skeletal.
5) Mempengaruhi perkembangan sususnan saraf pusat.

6) Diperlukan untuk tonus otot dan kekuatan.


7) Mempertahankan cardiac output, rate dan kekuatan kontraksi.
8) Mempertahankan sekresi saluran cerna.
9) Mempengaruhi kecepatan pernapasan dan penggunaan oksigen.
10) Mempertahankan mobilisasi kalsium.
11) Mempengaruhi produksi sel darah merah.
12) Merangsang pergantian lipid, pelepasan asam lemak bebas dan
sintesa cholesterol.
c. Hormon thyrocalcitonin
1) menurunkan kadar kalsium darah dan fosfor, menurunkan absorbsi
kalsium dan fosfor pada saluran pencernaan.
4. Kelenjar Para thyroid
Terdiri empat kelompok kecil, yang terletak sangat bervariasi pada
bagian posterior masing masing lobus thyroid. Hormon yang dihasilkan
adalah Parathormone atau hormone para thyroid, yang berfungsi secara
utama untuk mempertahankan kadar kalsium dan fosfor,
5. Kelenjar adrenal, fungsi hormon Adrenal yaitu:
a. Hormon Glukokortikoid( kortisol )
1) Mempertahan

glukosa

darah

dengan

meningkatkan

glukoneogenesis; menurunkan kecepatan penggunaan glukosa oleh


sel-sel.
2) Meningkatkan katabolisme protein.
3) Meningkatkan retensi sodium dan air.
4) Anti inflamasi.
5) Degradasi kolagen
6) Menurunkan limposit T
7) Meningkatkan neutrofil.
8) Menurunkan pelepasan antibodi baru.
9) Menurunkan basofil, eosinofil dan monosit.
10) Menurunkan pembentukan jaringan parut.
11) Meningkatkan pembentukan sel darah merah dan platelet.
12) Meningkatkan produksi asam lambung dan pepsin.

13) Mempertahankan kestabilan emosi.


b. Hormon Mineralokortikoid ( Aldosterone )
1) Perangsang utama sistem renin-angiotensin.
2) Sangat responsive untuk mempertahankan keadaan normovolumic
dengan meningkatkan retensi natrium dan air pada tubulus distal.
3) Menyebabkan pengeluaran potasium.
4) Menyebabkan peningkatan ekskresi ion amonium dan magnesium.
6. Hormon Androgen fungsinya sama dengan hormon-hormon sek gonad.
Epinephrine dan norepinephrine.
1) Diperlukan

untuk

mempertahankan

fungsi

integrasi

dari

neuroendokrine dari tubuh.


2) Meningkatkan

tekanan

darah,

heart

rate

dan

menyebabkan

vasokonstriksi.
3) Merangsang perubahan glikogren menjadi glukosa.
4) Merangsang glukoneogenesis.
5) Meningkatkan lipolisis.
7. Kelenjar Pankreas, fungsi dari hormon-hormon yang dihasilkan pankreas :
a. Hormon Insulin
1) Menurunkan kadar glukosa darah.
2) Meningkatkan pemakaian glukosa oleh jaringan adiposa dan sel-sel
otot.
3) Meningkatkan phosporylation glukosa oleh hati.
4) Meningkatkan penggabungan asam amino menjadi protein.
b. Hormone glukagon
1) Merangsang pengeluaran glikogen dan meningkatkan kadar
glukosa darah.
2) Menrangsang hati untuk merubah glikogen menjadi glukosa.
Pengaturan hormon insulin dan glukagon melalui umpan balik
negative konsentrasi glukosa di dalam darah.

8. Kelenjar Gonads( Kel.Seks )

Pada wanita dihasilkan oeh ovarii yang terletak pada cavum pelvic.
Hormon yang dihasilkan adalah :
a. Hormone estradiol ( estrogen )
1) fungsinya merangsang perkembangan seks sekunder pada wanita
selama pubertas dan mempertahankan reproduksi.
2) Juga merangsang maturasi dari ovum ( di dalam ovarium ).
b. Hormon Progesteron.
1) merangsang perkembangan lapisan uterus dan kelenjar mamae.
2) Juga

diperlukan

untuk

pembentukan

plasenta

untuk

mempertahankan kehamilan.
c. Hormon Relaxine
1) Disekresikan hanya selama trimester terakhir kehamilan.
2) Untuk menolong melunakkan ligamen, khususnya simphisis.
Pada pria horman gonad dihasilkan organ testis( lokasinya di dalam
skrotum ), dimana menghasilkan hormon tetosteron yang diperlukan untuk
perkembangan

seks

sekunder

pada

pria

selama

pubertas

dan

mempertahankan sistem reproduksi selama hidup.


9. Kelenjar Thymus
Terletak dibawah sternum dan antara kedua paru. Hormon yang
dihasilkan disebut Thymosin berfungsi untuk meragsang perkembangan
sel-sel darah putih yang diproduksi untuk kekebalan.
10. Kelenjar Pineal
Terletak antara hemisphere cerebral dimana merupakan penonjolan
dari serabut ventrikel III. menghasilkan hormone melatonin yang
berfungsi dalam pengaturan siklus phenomena.

BAB III

PENUTUP
KESIMPUAN
Hormon adalah

zat kimia yang disekresi kedalam cairan tubuh oleh

sebuah sel/sekelompok sel/ kelenjar buntu, dibawa oleh darah ke sel-sel target/
sasaran dan mengendalikan serta mengatur fungsi-fungsi tersebut di dalam
tubuh.
Secara kimiawi hormone merupakan kelompok zat yang dapat di
klasifikasikan seperti dibawah ini :
1. Biogenic amines( epinefrine, norepinefrine )
2. Amino acid ( tyroxine )
3. Peptida ( vaso presin )
4. Protein ( pituetary, GH, H. Paratiroid , insulin, glukagon )
5. Steroid( aldosterone, cortisol, H. Androgen )
Fungsi hormon secara umum mencakup semua aspek fungsi tubuh antara
lain :
1. Metabolisme, pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi.
2. Berperan dalan homeostasis yaitu mempertahankan lingkungan dalam
tetap :
a. Mengendalikan metabolisme karbohidrat dan protein.
b. Mengendalikan keseimbangan air dan elektrolit
c. Mengendalikan kadar gula darah.
3. Bekerja sama dengan sistem saraf :

DAFTAR PUSTAKA

Donna, Ignata, 1992, Medical Surgical Nursing, a Nursing Proccess Approach,


WB. Sounders, Philadelphia.
Lewis, et all, 2000, Medical Surgical Nursing, Asseement and Management of
Clinical Problems, Mosby, Inc, Baltimore.
Sorensons and Lukmans, 1996, Medical Surgical Nursing, a psychophysiologic
Approach, WB. Sounders, Philadelphia.

Anda mungkin juga menyukai