Anda di halaman 1dari 18

Chest pain in the Dental Surgery: A brief review and

practical points in Diagnosis and Management


(nyeri dada dalam operasi gigi: Tinjauan singkat dan
poin utama dalam diagnosis dan penanganannya)

Wahyuni R Ramadhani 110113018
Galuh Nurmalisa 110113011
Ian Handry Supari 110113040
Lingkan Lahama 110113071
Kelvin Bulain 110113062
Katarina Desy Manibuy 110113073
Amos Amirayam 110113084
G A Regina Marchelina 110113095
Allen Sumendap 110113106
Raissa Y E Rengkuan 110113029
Iriana Seralurin 110113127
Claudia F Kaunang 110113012
Preazy Agung 110113034
Alga Tanga 110113023
Fitrisya Cicilia Kinontoa 110113045
Wilna R M Montolalu 110113067
Sartika W Lauma 110113078
Sitti Rahmatia I Yuliana 110113089
Franky G Tiwa 110113100
Deysi R Genda 110113122
Catra Lengkey 110113007
Pendahuluan
Hasil dari survey yang dilakukan oleh Australia
ditemukan bahwa seorang dokter gigi
mendapatkan kasus kegawatdaruratan medis di
tempat prakteknya adalah 1 kali dalam 40 tahun.
yaitu kasus acute myocardial infarction (AMI).
1 dari 10 dokter gigi biasanya mendapatkan 1
kasus dalam 40 tahun karirnya sebagai dokter
gigi.
Hati hati dengan Pasien yg memiliki
penyakit sistemik yang berat yang
membatasi aktifitasnya tetapi tidak
menimbulkan cacat. Misalnya pasien
diabetes melitus yang berat dengan
komplikasi vaskular, gangguan pernafasan
yang berat, angina pektoris, atau infark
miokardial yang telah sembuh. Untuk ini
pasien harus dirujuk.

berhati hati juga dengan catatan
sejarah medis pasien bersangkutan,
tanyakan sifat rasa sakit pasien untuk
menentukan diagnosis.


Bila Hal ini terjadi
biasanya
disebabkan karena
manifestasi dari
penyakit arteri
koroner yaitu
penyakit angina
pectoris atau
acute miocardial
infarction (AMI).
bila miocardial
infarction terjadi
sampai 30 menit
dapat berujung
pada Henti
jantung (Cardiac
Arrest)
Angina pektoris adalah suatu sindroma kronis
dimana klien mendapat serangan sakit dada
yang khas yaitu seperti ditekan, atau terasa
berat di dada yang seringkali menjalar ke
lengan sebelah kiri.
meski kadang terjadi biasa juga sampai ke sisi
kiri leher dan rahang bawah yang timbul pada
waktu aktifitas dan segera hilang bila aktifitas
berhenti.

Acute miocardial infraction
(AMI)
merupakan gangguan aliran darah ke jantung
yang menyebabkan sel otot jantung mati. Aliran
darah di pembuluh darah terhenti setelah terjadi
sumbatan koroner akut, kecuali sejumlah kecil
aliran kolateral dari pembuluh darah di
sekitarnya.
Sedangkan Daerah otot di sekitarnya yang
sama sekali tidak mendapat aliran darah atau
alirannya sangat sedikit sehingga tidak dapat
mempertahankan fungsi otot jantung, dikatakan
mengalami infark.

AMI umumnya intensitas rasa sakitnya
lebih besar daripada angina.
AMI sering didahului oleh serangan
angina pektoris pada sekitar 50%
pasien.


Apabila rasa sakitnya tetap atau menghebat, maka harus
diperkirakan terjadinya AMI.
Jika nyeri dada terjadi sewaktu dilakukan perawatan adalah
menghentikan operasi, mengatur posisi pasien agak tegak atau
sedikit condong, memberikan nitrogliserin sublingual (diulangi
tiap 5 menit apabila tidak efektif ) dan diberikan oksigen.
berikan nitrogliserin setelah
memeriksa tekanan darah dan
tekanan sistoliknya di atas
100mmHg jika tidak lebih dari
100mmHg jangan berikan
nitrogliserin.
nitrogliserin berfungsi
mengurangi rasa sakit dan
akan mengurangi oksigen
yang masuk ke miocardial
serta meningkatkan myocardial
perfussion, dengan demikian
meningkatkan prognosis.
Segera memberitahu dokter dan
membawa pasien ke unit perawatan yang
peralatannya memadai. untuk kasus
tersebut, merupakan keharusan.
Pada kasus tersebut, resusitasi jantung
paru (CPR) harus dilakukan sesegara
mungkin.


Pencegahan dilakukan dengan jalan
mengurangi stress sebelum operasi
dengan menggunakan sedatif, pengontrol
rasa sakit yang memadai dengan
menggunakan anastesi lokal dan kadang-
kadang dilakukan pemberian senyawa
nitrat profilaktit (nitrogliseril, 0.03
mg(1/200grm) sublingual) 5 10 menit
sebelum melakukan tindakan bedah.

Jangan melakukan perawatan
dalam kurun waktu 6 bulan pertama
pada pasien pengidap AMI.
Setelah perawatan enam bulan maka pasien
dapat diberikan perawatan gigi yang rumit tapi
harus di bawah pengawasan ketat oleh dokter
yang menangani pasien.
Sebelum melakukan janji temu dengan pasien
haruslah terlebih dahulu menghubungi dokter
spesialis yang menangani penyakit pasien serta
membahas langkah langkah pencegahan agar
penyakit pasien tidak kambuh.

Anda mungkin juga menyukai