Anda di halaman 1dari 36

SNI - 03 - xxxx - 2000

12 Sambungan mekanis
12.1 Umum
12.1.1 Ruang lingkup
Ketentuan dalam butir ini berlaku untuk sambungan-sambungan komponen
struktur kayu atau komponen struktur berbahan dasar kayu. Komponen-
komponen struktur kayu yang dimaksud dalam butir ini termasuk yang dibuat
dari kayu pejal dan komponen lainnya yang berbahan dasar kayu. Baut atau
pasak yang dimaksud dalam butir ini hanya mencakup baut atau pasak
dengan diameter 6~25 mm.
Sambungan pada komponen struktur kayu atau dari satu komponen struktur
kayu ke komponen struktur kayu lainnya terdiri atas elemen penyambung
(pelat buhul pelat penyambung pelat pengikat siku dan pelat pendukung!
dan alat sambung (cincin belah pelat geser! atau alat pengencang (paku
jepretan pasak sekrup baut sekrup kunci dan sistem alat pengencang
sejenis!.
"otasi untuk tahanan lateral Z Z mengacu pada tahanan seluruh
sambungan dan bukan pada tahanan alat sambung tunggal. Selain itu notasi
untuk tahanan cabut Z
w
Z
w
mengacu pada tahanan cabut total dan bukan
pada tahanan per satuan penetrasi.
12.1.2 Perencanaan sambungan
Sambungan harus direncanakan sedemikian sehingga#
Z
u

z
Z ($%.$-$!
63 dari 98
SNI - 03 - xxxx - 2000
di mana Z
u
adalah tahanan perlu sambungan adalah &aktor 'aktu yang
berlaku sesuai dengan (abel ).*-2
z
+ %65 adalah &aktor tahanan
sambungan dan Z adalah tahanan terkoreksi sambungan.
(ahanan terkoreksi sambungan diperoleh dari hasil perkalian antara tahanan
acuan sambungan dengan &aktor-&aktor koreksi pada Butir 5.6 dan pada butir
ini. Keberlakuan &aktor-&aktor koreksi untuk setiap jenis sambungan harus
sesuai dengan yang disyaratkan pada (abel $%.$-$.
Tabel 10.1-1
Keberlakuan faktor koreksi (FK untuk sambungan
1
Kondisi
(erkoreksi
+
Kondisi
,cuan
-
.K
/ia&ragm
a
.K ,ksi
Kelompok
.K
0eometri
.K
Kedalaman
1enetrasi
.K
Serat
2jung
.K
1elat
Sisi
.K 1aku
3iring
Z = Z Cdi
Paku,
pasak
Cd Ceg Ctn
Zw = Zw Ceg Ctn
Sekrup
Z = Z Cd Ceg
Zw= Zw
Baut
Z = Z Cg C

Sekrup
kunci,
pen
Z = Z Cg C

Cd Ceg
Zw= Zw Ceg
Pelat
geser,
cincin
bela
Z
= Z

Cg C

Cd Cst
Z

= Z

Cg C

Cd
12.1.! Peri"al faktor koreksi untuk sambungan
1ada sambungan &aktor layan basah C
M
tidak hanya bergantung pada
kondisi penggunaan tetapi juga bergantung pada kondisi saat di&abrikasi.
!
"akt#r-$akt#r k#reksi ini arus diberlakukan sebagai ta%baan teradap $akt#r k#reksi %asa
la&an &ang diberikan pada Butir '(6(
6) dari 98
SNI - 03 - xxxx - 2000
Kondisi acuan untuk penggunaan kering mengacu pada sambungan-
sambungan yang di&abrikasi dari material dalam keadaan kering dan
digunakan pada kondisi layan kering sebagaimana dide&inisikan pada Butir
5.6.
.aktor layan basah tidak memperhitungkan pengaruh korosi. Bila sambungan
akan diekspos terhadap lingkungan korosi& maka tahanan sambungan harus
memperhitungkan pengaruh korosi pada elemen penyambung ataupun alat
sambung baja. ,lat pengencang yang digunakan pada bahan kayu yang diberi
perlakuan secara kimia'i harus diberi perlindungan yang cukup sesuai
dengan tata cara yang berlaku.
.aktor paku dia&ragma C
di
yang tercantum dalam Butir $2 tata cara ini hanya
berlaku pada perencanaan dinding geser dan dia&ragma.
12.1.# Faktor $aktu untuk sambungan
.aktor 'aktu tidak diperbolehkan melebihi $% untuk sambungan. Sebagai
tambahan jika perencanaan sambungan ditentukan oleh kegagalan pada
elemen penyambung atau alat pengencang yang terbuat dari bahan non-kayu
maka + $%.
12.2 Tin%auan sifat material
(ahanan sambungan yang dihitung sesuai dengan ketentuan pada butir ini
didasarkan pada anggapan-anggapan tertentu sehubungan dengan si&at
material yang dikaji pada butir tersebut.
12.2.1 &lat pengencang' alat sambung (an elemen pen)ambung
Semua alat pengencang dan alat sambung serta si&at-si&at nominalnya harus
memenuhi persyaratan minimum sesuai dengan tata cara yang berlaku. 1elat-
pelat baja pelat penggantung alat pengencang dan bagian-bagian lain dari
6' dari 98
SNI - 03 - xxxx - 2000
pelat baja harus direncanakan agar tahanan terhadap moda-moda keruntuhan
yang berlaku (tarik lentur tekuk tumpu 4termasuk dari baja-ke-baja5 dan
geser pada alat pengencang!.
12.2.2 *erat %enis
Berat jenis rencana G yang digunakan pada perhitungan tahanan tumpu
pasak dan untuk persyaratan rencana lainnya dari sambungan harus
didasarkan pada nilai yang sudah baku untuk jenis spesies kelompok
spesies atau mutu sebagaimana yang disyaratkan dalam perencanaan.
Berat jenis rencana tersebut harus didasarkan pada berat dan 6olume kering
o6en.
/alam pembuatan glulam (kayu laminasi struktural! dapat digunakan kayu
dengan mutu dan spesies yang berbeda pada bagian atas inti dan ba'ah
komponen struktur kayu lapis. 7al ini harus diperhitungkan dalam
perencanaan sambungan pada berbagai daerah pada komponen struktur.
12.2.! Kuat tumpu pasak
2ntuk sambungan yang menggunakan baut sekrup kunci pen atau pasak
kuat tumpu pasak F
e
komponen struktur kayu yang dibebani dengan
membentuk sudut terhadap serat kayu adalah#

2 2
c#s sin



+

e

e
e e
e
F F
F F
F
($%.$-2!
Keterangan#
F
e
, F
e
adalah kuat tumpu pasak sejajar dan tegak lurus serat kayu
adalah sudut antara garis kerja gaya dan arah serat kayu.
66 dari 98
SNI - 03 - xxxx - 2000
12.! Tin%auan konfigurasi sambungan
(ahanan sambungan yang dihitung dengan ketentuan dalam butir ini adalah
berdasarkan anggapan tertentu berkenaan dengan kon&igurasi sambungan
yang dibahas dalam butir tersebut. 8arak antar alat pengencang dide&inisikan
sebagai jarak dalam baris dan jarak antar baris. 9ihat 0ambar $%.*-$.
12.!.1 Sambungan sen(i
(ahanan sambungan dalam butir ini didasarkan pada anggapan mengenai
kekangan ujung yang diberikan dalam Butir ).*.2.2.
12.!.2 Tumpuan
1erencanaan tumpu harus sesuai dengan Butir :.5. 1ada sambungan tumpu
harus diadakan alat pengencang dalam jumlah yang cukup agar dapat
mengekang komponen struktur pada posisinya semula.
12.!.! Ta"anan pa(a komponen struktur (i (aera" sambungan
,danya sambungan mempengaruhi tahanan komponen struktur di daerah
sambungan. Setidak-tidaknya hal-hal berikut ini harus diperhitungkan#
+uas neto, 9ihat Butir 5.2.2. dan :.*.*. 2ntuk beban yang bekerja sejajar
serat kayu pada sambungan dengan baut selang seling sekrup kunci pasak
atau pen alat pengencang yang berdekatan harus dianggap berada pada
penampang kritis yang sama jika spasi dalam baris alat pengencang yang
satu terhadap baris lainnya yang berdekatan lebih kecil dari )D di mana D
adalah diameter alat pengencang. 8ika digunakan pelat geser atau cincin
belah dengan kon&igurasi selang seling maka pelat geser atau cincin belah
yang berdekatan harus dianggap bekerja pada penampang kritis yang sama
jika jarak sejajar serat antar pelat geser atau cincin belah dalam baris yang
berdekatan sama dengan atau lebih kecil daripada diameter pelat geser atau
cincin belah.
6* dari 98
SNI - 03 - xxxx - 2000
Ta"anan geser, 9ihat Butir ;.).).
Sambungan eksentris, Kelompok alat pengencang yang direncanakan untuk
menyalurkan gaya aksial pada komponen struktur harus direncanakan
sedemikian sehingga sumbu setiap komponen struktur yang disambung
bertemu pada suatu titik yang berimpit dengan titik berat sambungan kecuali
bila diperhitungkan adanya eksentrisitas di mana kelompok alat pengencang
menyalurkan gaya eksentris (momen!. 1engaruh gaya-gaya eksentris ini pada
alat pengencang dan pada komponen struktur didaerah sambungan harus
dianalisis sesuai dengan kaidah mekanika teknik yang baku.
Ta"anan tarik tegak lurus serat, 7arus dihindari kon&igurasi sambungan
dengan menempatkan titik kerja beban pada sisi tarik dari suatu balok. 8ika
kon&igurasi ini tidak dapat dihindarkan maka harus dipasang perkuatan
mekanis untuk menghindarkan terbelahnya komponen struktur.
12.!.# Sambungan (engan alat pengencang kombinasi
(ahanan rencana sambungan dengan beberapa jenis atau ukuran alat
pengencang harus berdasarkan hasil pengujian atau analisis yang dapat
dipertanggungja'abkan. 8ika digunakan kombinasi lem dan alat pengencang
mekanik maka adanya perbedaan kekakuan harus diperhitungkan dalam
penentuan tahanan rencana sambungan.
68 dari 98
SNI - 03 - xxxx - 2000
12.!.- Penempatan alat pengencang
$2.*.5.$ 8arak tepi adalah jarak antara tepi suatu komponen struktur
terhadap alat pengencang terdekat diukur dalam arah tegak lurus serat kayu.
Bila suatu komponen struktur dibebani tegak lurus arah serat tepi yang
memikul beban dide&inisikan sebagai tepi beban. (epi yang tidak memikul
beban dide&inisikan sebagai tepi tanpa-beban (0ambar $%.*-$!.
$2.*.5.2 8arak ujung adalah jarak yang diukur sejajar serat dari garis potong
siku komponen struktur ke pusat alat pengencang yang terdekat (0ambar
$%.*-$!.
$2.*.5.* Spasi adalah jarak antar pusat alat pengencang yang diukur
sepanjang garis yang menghubungkan pusat-ke-pusat alat pengencang
(0ambar $%.*-$!.
.ambar 10.!/1 .eometri sambungan baut.
69 dari 98
+arak tepi
+arak u,ung
+arak antar baris
alat pengencang
Spasi dala% baris
alat pengencang
+arak tepi
beban
Spasi dala% baris
alat pengencang
+arak tepi
tanpa
beban
+arak antar baris
alat pengencang
Beban tegak lurus ara serat
SNI - 03 - xxxx - 2000
$2.*.5.) Sebuah baris alat pengencang dide&inisikan sebagai beberapa alat
pengencang yang terletak satu baris dalam arah garis kerja beban (0ambar
$%.*-$!.
$2.*.5.5 Spasi dalam baris alat pengencang adalah jarak antar alat
pengencang di dalam satu baris< dan jarak antar baris alat pengencang
adalah jarak antar baris-baris alat pengencang.
12.!.0 &lat pengencang ma%emuk
(ahanan sambungan yang diberikan dalam butir ini ditentukan dengan
menganggap bah'a setiap alat pengencang pada sambungan majemuk
memikul beban sama besar kecuali bila dikoreksi dengan C
g
untuk
memperhitungkan ketakseragaman gaya yang bekerja pada baut sekrup
kunci cincin belah pelat geser dan alat pengencang sejenis. C
g
tidak berlaku
untuk paku dan sekrup. 9ihat Butir $%.*.* untuk sambungan eksentris.
$2.*.6.$ Faktor aksi kelompok. Bila suatu sambungan terdiri dari satu baris
alat pengencang atau lebih dengan alat pengencang berupa baut sekrup
kunci pen pasak pelat geser cincin belah atau alat pengencang sejenis
maka tahanan sambungan acuan harus dikalikan dengan C
g

r
n
i
i
f
g
a
n
C
!
!
($%.*-$!
di mana n
f
adalah jumlah total alat pengencang dalam sambungan n
r
adalah
jumlah baris alat pengencang dalam sambungan a
i
adalah jumlah alat
pengencang e&ekti& pada baris alat pengencang i akibat ketakseragaman gaya
yang bekerja pada suatu baris alat pengencang ber6ariasi dari $ hingga n
i
<
dan n
i
adalah jumlah alat pengencang dengan spasi yang seragam pada baris
ke i.
*0 dari 98
SNI - 03 - xxxx - 2000
( )
( ) ( )
1
]
1

+
1
1
]
1

+ + +

m
R

m m m R
m m
a
EA
n n
EA
n
i
i i
i
!
!
! ! !
!
2
2
($%.*-2a!
!
2
u u m
($%.*-2b!
( ) ( )

,
_

+ +
s m
EA EA
s
u
! !
2
!
($%.*-2c!
adalah modulus beban atau modulus gelincir untuk satu alat pengencang.
Kecuali bila ada data lain maka nilai harus diambil sebagai berikut#
+ ;:6 k"=mm untuk cincin belah atau pelat geser berukuran $%2 mm
+:%$ k"=mm untuk cincin belah berukuran 6) mm atau pelat geser
berukuran 6: mm
+ %2)6 D
$5
k"=mm untuk baut sekrup kunci pen atau pasak dalam
sambungan kayu-ke-kayu
+ %*6> D
$5
k"=mm untuk baut sekrup kunci pen atau pasak dalam
sambungan kayu-ke-baja.
s adalah spasi dalam baris alat pengencang jarak pusat-ke-pusat antar
alat pengencang di dalam satu baris.
(EA!
m
adalah kekakuan aksial modulus elastisitas lentur rerata komponen
struktur utama dikalikan dengan luas bruto penampang utama sebelum
dilubangi atau dicoak.
(EA!
s
adalah kekakuan aksial modulus elastisitas lentur rerata komponen
struktur sekunder dikalikan dengan jumlah luas bruto penampang komponen
struktur sekunder sebelum dilubangi atau dicoak.
R
EA
+ (EA!
min
=(EA!
ma-

(EA!
min
adalah nilai yang lebih kecil di antara (EA!
m
dan (EA!
s

(EA!
ma-
adalah nilai yang lebih besar di antara (EA!
m
dan (EA!
s
.
8ika alat pengencang pada baris-baris yang berdekatan dipasang secara
berselang-seling maka C
g
harus dihitung berdasarkan spasi dalam baris alat
*! dari 98
SNI - 03 - xxxx - 2000
pengencang pada baris-baris yang berdekatan dan jarak antar baris alat
pengencang. 7al-hal berikut ini harus diperhitungkan#
(a! Bila jarak antar baris alat pengencang lebih kecil daripada atau sama
dengan seperempat spasi dalam baris alat pengencang dari baris-baris yang
berdekatan maka baris-baris yang berdekatan dianggap sebagai satu baris
dengan jumlah baut n
i
sama dengan jumlah baut pada kedua baris tersebut.
2ntuk kelompok alat pengencang yang mempunyai jumlah baris yang genap
prinsip ini digunakan untuk setiap pasang baris sedangkan untuk jumlah baris
yang gasal digunakan kombinasi pasangan-pasangan baris yang
menghasilkan nilai terkecil.
(b! Bila jarak antar baris alat pengencang lebih besar daripada
seperempat spasi dalam baris alat pengencang pada baris-baris yang
berdekatan maka jumlah baut pada setiap baris n
i
adalah jumlah baut dalam
baris tersebut.
12.# Paku' pasak' (an sekrup
12.#.1 Umum
12.#.1.1 Ruang +ingkup
Ketentuan berikut ini berlaku untuk perencanaan sambungan yang
menggunakan paku dan pasak polos atau pasak berulir serta sekrup.
Ketentuan berikut ini ini harus digunakan untuk perencanaan alat pengencang
dan sambungan secara indi6idual. Sebagai alternati& alat pengencang untuk
rakitan yang menggunakan panel struktural harus memenuhi persyaratan
pada Butir $$ dan $2.
12.#.1.2 Sifat (an ukuran alat pengencang
*2 dari 98
SNI - 03 - xxxx - 2000
,lat pengencang harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku.
1anjang bagian ulir sekrup harus lebih besar atau sama dengan dua pertiga
panjang batangnya.
(ahanan sambungan yang menggunakan paku dan pasak harus ditentukan
berdasarkan diameter batang alat pengencang D dan kuat leleh atau kuat
leleh lentur sebagaimana ditentukan dalam butir ini.
12.#.1.! Pemasangan
Sekrup harus dipasang dengan cara pemutaran. 1aku dan pasak harus
dipasang dengan cara dipukul. 1aku miring harus dipasang dengan
membentuk sudut t *%
o
terhadap komponen struktur dan dimulai pada lokasi
sepertiga panjang paku diukur dari tepi komponen struktur yang disambung.
/iameter lubang penuntun untuk paku dan pasak tidak boleh melebihi#
%>% D untuk G ? %6% dan
%:5 D untuk G %6%
di mana G adalah berat jenis dan D adalah diameter batang paku.
9ubang penuntun untuk sekrup pada komponen struktur kayu harus dibor
sebagai berikut#
(a! 9ubang penuntun untuk bagian yang tak-berulir dari sekrup harus
mempunyai diameter sama dengan#
$% D untuk G ? %6% dan
%;:5 D untuk G %6%
dan mempunyai kedalaman yang sama dengan panjang bagian tak-berulir.
*3 dari 98
SNI - 03 - xxxx - 2000
(b! 9ubang penuntun untuk bagian yang berulir dari sekrup harus
mempunyai diameter sama dengan#
2ntuk tahanan lateral#
$% D
R
untuk G ? %6% dan
%;:5 D
R
untuk G %6%
2ntuk tahanan cabut#
%> D
R
untuk G ? %6% dan
%: D
R
untuk G %6%
dan mempunyai kedalaman yang sama dengan panjang bagian ulir sekrup di
mana G adalah berat jenis kayu dan D
R
adalah diameter inti sekrup.
(ahanan cabut tidak boleh diperhitungkan pada sekrup paku dan pasak bila
ukuran lubang penuntun lebih besar daripada ukuran yang disyaratkan pada
butir ini.
12.#.2 Spasi alat pengencang
Spasi minimum untuk paku pasak atau sekrup pada suatu sambungan
tunggal diatur sebagai berikut#
pasi dalam satu !aris. 1ada semua arah garis kerja beban lateral terhadap
arah serat kayu spasi minimum antar alat pengencang dalam suatu baris
diambil minimal $% D bila digunakan pelat sisi dari kayu dan minimal : D untuk
pelat sisi dari baja.
pasi antar !aris. 1ada semua arah garis kerja beban lateral terhadap arah
serat kayu spasi minimum antar baris adalah 5 D.
"arak u#ung. 8arak minimum dari ujung komponen struktur ke pusat alat
pengencang terdekat diambil sebesar#
*) dari 98
SNI - 03 - xxxx - 2000
2ntuk beban tarik lateral#
$5 D untuk pelat sisi dari kayu
$% D untuk pelat sisi dari baja.
2ntuk beban tekan lateral#
$% D untuk pelat sisi dari kayu
5 D untuk pelat sisi dari baja.
"arak tepi. 8arak minimum dari tepi komponen struktur ke pusat alat
pengencang terdekat diambil sebesar#
5 D pada tepi yang tidak dibebani
$% D pada tepi yang dibebani.
12.#.! Ta"anan ter"a(ap ga)a lateral
12.#.!.1 Ta"anan +ateral &cuan, Satu irisan
(ahanan lateral acuan dari suatu sambungan yang menggunakan paku baja
pasak atau sekrup satu irisan yang dibebani secara tegak lurus terhadap
sumbu alat pengencang dan dipasang tegak lurus sumbu komponen struktur
diambil sebagai nilai terkecil dari nilai-nilai yang dihitung menggunakan semua
persamaan pada (abel $%.)-$ (a! (untuk paku atau pasak! atau pada (abel
$%.)-$ (b! (untuk sekrup! yang dikalikan dengan jumlah alat pengencang n
f
.
2ntuk sambungan dengan pelat sisi dari baja persamaan untuk moda leleh @
s
pada (abel $%.)-$ (a! dan (b! tidak berlaku dan tahanan untuk moda tersebut
dihitung sebagai tahanan tumpu alat pengencang pada pelat-pelat baja sisi.
*' dari 98
SNI - 03 - xxxx - 2000
Tabel 10.#-1 (a
Ta"anan lateral acuan paku (an pasak (Z untuk satu alat pengencang
(engan satu irisan )ang men)ambung (ua komponen
1o(a
Kelele"an
Persamaan )ang berlaku
I
s
D
es s
K
F Dt ,
Z
3 3

-!0()-!.
III
%
. 2 ! -
3 3
!
e D
em
R K
DpF k ,
Z
+

dengan/ ( ) ( )
( )
2
2
!
3
2 ! 2
! 2 !
p F
D R F
R k
em
e yb
e
+
+ + +
-!0()-2.
III
s
. -2
3 3
2
e D
em s
R K
F Dt k ,
Z
+

dengan/ ( )
( )
( )
2
2
2
3
2 ! 2
! 2
!
s em
e yb
e
e
t F
D R F
R
R
k
+
+
+
+
-!0()-3.
I0
. ! - 3
2
3 3
2
e
yb em
D
R
F F
K
D ,
Z
+

-!0()-).
Aatatan# Re + Fem=Fes
p + kedalaman penetrasi e&ekti& batang alat pengencang pada
komponen pemegang (lihat 0ambar $%.)-$!
$D + 22 untuk D )* mm
+ %*; D B %56 untuk )* mm C D C 6) mm
+ *% untuk D 6) mm.
Tabel 10.#-1 (b
Ta"anan lateral acuan sekrup (Z untuk satu sekrup (engan satu irisan
)ang men)ambung (ua komponen
Moda Kelelehan Persamaan yang berlaku
I
s
D
es s
K
F Dt ,
Z
3 3

-!0()-'.
*6 dari 98
SNI - 03 - xxxx - 2000
III
s
. -2
3 3
3
e D
em s
R K
F Dt k ,
Z
+

dengan/ ( )
( )
( )
2
2
3
2
2
! 2
!
s em
e yb
e
e
t F
D R F
R
R
k
+
+
+
+
-!0()-6.
I0
. ! - 3
*' !
3 3
2
e
yb em
D
R
F F ,
K
D ,
Z
+

-!0()-*.
Aatatan# Re + Fem=Fes
$D + 22 untuk D )* mm
+ %*;D B %56 untuk )* mm C D C 6) mm
+ *% untuk D 6) mm.
12.#.!.2 Ta"anan lateral acuan, 2ua irisan
2ntuk titik kumpul sambungan yang terdiri atas tiga komponen sambungan
dengan dua irisan tahanan lateral acuan diambil sebesar dua kali tahanan
lateral acuan satu irisan yang terkecil sebagaimana diperlihatkan pada
0ambar $%.)-$ (B! dan (A!. Komponen tengah pada titik kumpul tersebut
harus lebih tebal dari 6 D. 8ika penetrasi alat pengencang pada komponen
pemegang (lihat 0ambar $%.)-$! kurang dari $2 D untuk paku dan pasak atau
: D untuk sekrup maka &aktor kedalaman penetrasi C
d
ditentukan seperti
yang disyaratkan pada Butir $%.).*.*.
12.#.!.! Ta"anan lateral terkoreksi
(ahanan lateral terkoreksi Z dihitung dengan mengalikan tahanan lateral
acuan dengan &aktor koreksi yang sesuai menurut Butir 5.6 dan $%.$.*.
Sebagai tambahan terhadap &aktor-&aktor koreksi pada Butir 5.6 dan $%.$.*
tersebut hal-hal berikut harus dipenuhi#
Ke(alaman penetrasi# (ahanan lateral acuan dikalikan dengan &aktor
kedalaman penetrasi C
d
sebagaimana dinyatakan berikut ini.
2ntuk paku dan pasak penetrasi e&ekti& batang kedalam komponen
pemegang p harus lebih besar daripada atau sama dengan 6 D.
** dari 98
SNI - 03 - xxxx - 2000
2ntuk 6 D p C $2 D C
d
+ p=$2 D
2ntuk p $2 D C
d
+ $%. ($%.)-;!
2ntuk sekrup penetrasi e&ekti& batang kedalam komponen pemegang p
harus lebih besar daripada atau sama dengan ) D.
2ntuk ) D p C : D C
d
+ p=: D
2ntuk p : D C
d
+ $%. ($%.)->!
.ambar 10.#-1 Sambungan paku (ua irisan (engan penetrasi
sebagian pa(a komponen pemegang.
Serat u%ung# (ahanan lateral acuan harus dikalikan dengan &aktor serat ujung
C
eg
+ %6: untuk alat pengencang yang ditanamkan kedalam serat ujung
kayu.
Sambungan paku miring# (ahanan lateral acuan harus dikalikan dengan
&aktor paku miring C
tn
+ %;* untuk sambungan paku miring.
*8 dari 98
p
1 B 2
atau
SNI - 03 - xxxx - 2000
12.#.# Ta"anan ter"a(ap ga)a aksial
12.#.#.1 Umum
(ahanan acuan sambungan yang menggunakan paku pasak atau sekrup
yang dibebani paralel terhadap sumbu alat pengencang diambil sebagai nilai
minimum dari#
a! (ahanan tarik alat pengencang
b! (ahanan cabut batang.
12.#.#.2 Ta"anan tarik alat pengencang
(ahanan tarik paku pasak atau sekrup ditentukan sesuai dengan ketentuan
perencanaan yang berlaku untuk bahan baja yang didasarkan atas kuat leleh
alat pengencang pada penampang intinya. .aktor 'aktu harus diambil
sama dengan $% untuk tahanan tarik alat pengencang.
12.#.#.! Ta"anan cabut acuan batang
(ahanan cabut tidak boleh diperhitungkan untuk sekrup paku atau pasak
yang ditanam ke dalam serat ujung kayu.
(ahanan cabut acuan batang pada sambungan dengan paku dan pasak
dengan batang polos yang ditanam pada sisi kayu adalah#
Z
w
+ *$6 DG
25
p n
f
($%.)-$%!
di mana Z
w
dalam "e'tons ("!< G adalah berat jenis komponen pemegang< D
adalah diameter paku atau pasak dalam mm< n
f
adalah jumlah alat
pengencang< dan p adalah panjang penetrasi e&ekti& batang paku atau pasak
mm.
*9 dari 98
SNI - 03 - xxxx - 2000
(ahanan cabut batang paku dan pasak yang berulir spiral atau yang berulir
cincin ditentukan melalui pengujian atau dihitung menggunakan persamaan
($%.)-$%! dengan nilai D diambil sebagai diameter batang terkecil.
(ahanan cabut acuan batang sekrup yang ditanam pada serat sisi kayu
adalah#
Z
w
+ 65* DG
2
p n
f
($%.)-$$!
di mana Z
w
dalam "e'tons ("!< D adalah diameter sekrup nominal mm< n
f
adalah jumlah alat pengencang< dan p adalah panjang bagian ulir sekrup yang
tertanam secara e&ekti& dalam komponen utama.

Kedalaman minimum penetrasi e&ekti& batang sekrup kayu kedalam komponen
pemegang harus diambil sebagai nilai terkecil dari 25 mm atau setengah
panjang nominal sekrup.
1anjang bagian ulir pada sekrup harus diambil sebagai dua pertiga panjang
batang sekrup.
12.#.#.# Ta"anan cabut terkoreksi batang
(ahanan cabut terkoreksi Z
w
dihitung dengan mengalikan tahanan acuan
dengan &aktor koreksi yang berlaku sesuai dengan Butir 5.6 dan $%.$.*.
Sebagai tambahan terhadap &aktor koreksi pada Butir 5.6 dan $%.$.* hal
berikut juga harus dipenuhi.
Sambungan paku miring# (ahanan cabut acuan batang harus dikalikan
dengan &aktor paku miring C
tn
+ %6: untuk sambungan paku miring.
12.#.#.- Kombinasi beban aksial (an lateral
80 dari 98
SNI - 03 - xxxx - 2000
Sambungan yang memikul gaya-gaya yang ditimbulkan oleh beban yang
membentuk sudut terhadap permukaan kayu harus direncanakan
sedemikian sehingga dipenuhi#
0 , !
sin c#s
+
w
'
z
u
'
z
u
Z
Z
Z
Z

($%.)-$2!
di mana adalah sudut yang dibentuk oleh beban dan permukaan kayu
dalam derajat (%
o
C C >%
o
!< Z
u
adalah gaya perlu pada sambugan< adalah
&aktor 'aktu sebagaimana ditentukan pada (abel ).*-2<
z
+ %65 adalah
&aktor reduksi tahanan untuk sambungan< Z adalah tahanan lateral terkoreksi<
dan Z
w
D adalah tahanan cabut terkoreksi.
12.- *aut' sekrup kunci' pen' (an pasak
12.-.1 Umum
12.-.1.1 Ruang lingkup
Ketentuan berikut ini berlaku untuk perencanaan sambungan menggunakan
alat pengencang dari jenis pasak baja termasuk baut sekrup kunci pen dan
pasak berdiameter 6* mm D 25 mm.
12.-.1.2 Ukuran (an sifat-sifat alat pengencang
,lat pengencang harus memenuhi persyaratan sesuai dengan tata cara yang
berlaku. /iameter baut sekrup kunci dan pen D adalah diameter nominal.
12.-.2 Pemasangan alat pengencang
12.-.2.1 +ubang penuntun
8! dari 98
SNI - 03 - xxxx - 2000
Ketentuan mengenai lubang penuntun berikut ini berlaku untuk baut sekrup
kunci pen atau pasak yang dipasang pada material kayu atau material yang
berbahan dasar kayu. 9ubang penuntun harus dibuat tegak lurus terhadap
permukaan komponen struktur kecuali bila suatu sudut kemiringan lubang
penuntun memang diperhitungkan pada proses perencanaan.
9ubang penuntun harus dibuat dengan seksama. 2ntuk baut lubang
penuntun tidak boleh lebih besar daripada DB%; mm bila DC$2: mm dan
DB$6 mm bila D$2: mm. 9ubang penuntun untuk pen harus dibuat antara
D hingga (D-%; mm! di mana D adalah diameter pen.
9ubang penuntun untuk sekrup kunci harus dibor dengan cara sebagai
berikut#
(a! 9ubang untuk daerah tak berulir harus memiliki diameter yang sama
dengan diameter batang tak-berulir dan kedalaman yang sama dengan
daerah tak-berulir.
(b! 9ubang penuntun untuk daerah berulir harus memiliki panjang minimum
sepanjang batang berulir dari sekrup kunci dan berdiameter sama dengan
&raksi diameter batang berulir berikut ini#
G?%6% + (%65! D hingga (%;5! D
%5%CG%6% + (%6%! D hingga (%:5! D
G%5% + (%)%! D hingga (%:%! D
di mana G adalah berat jenis kayu dan D adalah diameter batang berulir dari
sekrup kunci.
.raksi yang lebih besar ditiap selang digunakan untuk sekrup kunci dengan
diameter yang lebih besar.
8ika diperlukan untuk memudahkan penetrasi sekrup dan mencegah
kerusakan sekrup kunci dapat dioleskan sabun atau pelumas berbahan dasar
minyak bumi pada sekrup kunci atau pada lubang penuntun.
82 dari 98
SNI - 03 - xxxx - 2000
12.-.2.2 Ring
Bila baut atau kepala sekrup kunci atau mur menumpu pada material kayu
atau material yang berasal dari kayu maka harus dipasang ring standar pelat
baja atau jenis ring baja lainnya diantara material kayu tersebut dan kepala
baut atau kepala sekrup kunci atau mur. /iameter luar minimum ring harus 25
kali diameter batang baut atau sekrup kunci. Ketebalan minimum ring adalah
*2 mm.
12.-.! Spasi alat pengencang
2ntuk baut sekrup kunci pasak dan pen jarak tepi baut yang diperlukan
jarak ujung dan spasi alat pengencang yang diperlukan untuk
mengembangkan tahanan acuan harus sesuai dengan nilai minimum pada
(abel $%.5-$. 9ihat Butir $%.5.).2 untuk &aktor koreksi jarak ujung dan spasi
dalam baris alat pengencang.
Spasi tegak lurus arah serat antar alat-alat pengencang terluar dalam suatu
sambungan tidak boleh lebih besar daripada $2: mm kecuali bila ada
ketentuan mengenai perubahan dimensi kayu.
Tabel 10.--1
3arak tepi' %arak u%ung' (an pers)aratan spasi untuk sambungan (engan
baut' sekrup kunci' pen' (an pasak
*eban Se%a%ar &ra" Serat Ketentuan 2imensi 1inimum
8arak (epi (!opt!
lm=D6 (lihat Aatatan $!
lm=D?6
8arak 2jung (aopt!#
Komponen (arik
Komponen (ekan
Spasi (sopt!
$5D
yang terbesar dari $5D atau $=2 jarak antar baris alat
pengencang tegak lurus serat
:D
)D
83 dari 98
SNI - 03 - xxxx - 2000
Spasi dalam baris alat pengencang
8arak antar baris alat pengencang
)D
$5DC$2: mm (lihat Aatatan 2 dan *!
Beban (egaklurus ,rah Serat Ketentuan /imensi 3inimum
8arak (epi (!opt!
(epi yang dibebani
(epi yang tidak dibebani
8arak 2jung (aopt!
Spasi (sopt!
Spasi dalam baris alat pengencang
8arak antar baris alat pengencang#
lm=D 2
2Clm=DC6
lm=D6
)D
$5D
)D
9ihat Aatatan *
25D (lihat Aatatan *!
(5lmB$%D!=; (lihat Aatatan *!
5D (lihat Aatatan *!
Aatatan#
$. lm adalah panjang pasak pada komponen utama pada suatu sambungan atau
panjang total pasak pada komponen sekunder pada suatu sambungan.
2. /iperlukan spasi yang lebih besar untuk sambungan yang menggunakan ring.
*. 2ntuk alat pengencang sejenis pasak spasi tegak lurus arah serat antar alat-alat
pengencang terluar pada suatu sambungan tidak boleh melebihi $2: mm kecuali
bila digunakan pelat penyambung khusus atau bila ada ketentuan mengenai
perubahan dimensi kayu.
2ntuk alat pengencang yang dipasang secara berselang-seling dan dibebani
dalam arah serat tidak ada ketentuan spasi minimum dalam baris alat
pengencang. "amun demikian untuk baris berikutnya yang berjarak kurang
daripada )D berlaku ketentuan luas neto pada Butir $%.*.*.
2ntuk alat pengencang yang dipasang secara berselang-seling dan dibebani
dalam arah serat bila spasi dalam baris alat pengencang pada baris
berikutnya sama dengan atau lebih besar daripada )D maka tidak ada
ketentuan mengenai jarak minimum antar baris alat pengencang. Bila spasi
dalam baris alat pengencang pada baris berikutnya kurang daripada )D maka
berlaku ketentuan mengenai jarak minimum antar baris alat pengencang
seperti tertera dala% 3abel !0('-!(
8) dari 98
SNI - 03 - xxxx - 2000
12.-.# Ta"anan lateral
12.-.#.1 Ta"anan lateral acuan
(ahanan lateral acuan pada bagian ini berlaku untuk sambungan dengan
komponen utama yang terbuat dari kayu baja beton atau pasangan batu
dan komponen sekunder yang terdiri dari satu atau dua komponen kayu atau
komponen dengan pelat baja sisi.
(ahanan lateral acuan sambungan ditentukan dengan mengambil nilai
minimum dari persamaan pada (abel $%.5-2(a! atau (abel $%.5-2(b! (untuk
pasak atau baut! atau (abel $%.5-2(c! (untuk sekrup kunci! dikalikan jumlah
alat pengencang pada sambungan tersebut n
f
.
Kuat tumpu pasak F
e
untuk komponen utama yang terbuat dari beton atau
pasangan batu diambil sama dengan kuat tumpu pasak untuk komponen
sekunder yang terbuat dari kayu< tebal e&ekti& komponen utama dari beton
atau pasangan batu harus lebih besar daripada dua kali tebal komponen
sekunder kayu. 1engangkuran kedalam komponen utama dari beton atau
pasangan batu harus direncanakan sesuai dengan metode baku.
2ntuk sambungan dengan pelat baja sisi persamaan untuk moda leleh @
s
pada (abel $%.5-2(a! (b! atau (c! tidak berlaku. 2ntuk sambungan dua irisan
dengan komponen utama terbuat dari baja persamaan untuk modus leleh @
m
pada (abel $%.5-2(b! tidak berlaku. 1erencanaan komponen utama dari baja
dan kuat tumpu alat pengencang harus dilakukan sesuai dengan metode
baku.
(ahanan tumpu pasak pada komponen kayu yang memikul gaya dengan
sudut terhadap arah serat kayu ditentukan sesuai dengan Butir $%.2.*.
8' dari 98
SNI - 03 - xxxx - 2000
Tabel 10.--2 (a
Ta"anan lateral acuan untuk baut atau pasak (Z untuk satu alat
pengencang (engan satu irisan )ang men)ambung (ua komponen
1o(a
Kelele"an
Persamaan )ang berlaku
@m
@s
@@
@@@m
@@@s
@E

K
F Dt ,
Z
em m
83 0

K
F Dt ,
Z
es s
83 0

K
DF k ,
Z
es !
93 0

dengan#
. ! -
. ! - . ! - 2
3 2 2 2
!
e
t e e t t t e e
R
R R R R R R R R
k
+
+ + + + +

K R
F Dt k ,
Z
e
em m
. 2 ! -
0) !
2
+

dengan#
2
2
2
3
. 2 ! - 2
. ! - 2 . ! -
m em
e yb
e
t F
D R F
R k
+
+ + +

K R
F Dt k ,
Z
e
em s
. -2
0) !
3
+

dengan#
2
2
3
3
. -2 2
. ! - 2
. ! -
s em
e yb
e
e
t F
D R F
R
R
k
+
+
+
+
. ! - 3
2
0) !
2
e
yb em
R
F F
K
D ,
Z
+

,
_

($%.5-$!
($%.5-2!
($%.5-*!
($%.5-)!
($%.5-5!
($%.5-6!
86 dari 98
SNI - 03 - xxxx - 2000
Aatatan# Rt % tm&ts , Re % Fem&Fes, $

+ $ B %25(=>%!
Tabel 10.--2 (b
Ta"anan lateral acuan untuk baut atau pasak (Z untuk satu alat
pengencang (engan (ua irisan )ang men)ambung tiga komponen
1o(a
Kelele"an
Persamaan )ang berlaku
I
%
I
s
III
s
I0

K
F Dt ,
Z
em m
83 0

K
F Dt ,
Z
es s
66 !

K R
F Dt k ,
Z
e
em s
. 2 -
08 2
3
+

dengan/
2
2
3
3
. -2 2
. ! - 2
. ! -
s em
e yb
e
e
t F
D R F
R
R
k
+
+
+
+
. ! - 3
2
08 2
2
e
yb em
R
F F
K
D ,
Z
+

,
_

-!0('-*.
-!0('-8.
-!0('-9.
-!0('-!0.
Aatatan# Re % Fem&Fes
$

+ $ B %25(=>%!
Tabel 10.--2 (c
Ta"anan lateral acuan untuk sekrup kunci (Z untuk satu alat
pengencang (engan satu irisan )ang men)ambung (ua komponen
1o(a
Kelele"an
Persamaan )ang berlaku
I
s

K
F Dt ,
Z
es s
83 0

-!0('-!!.
8* dari 98
SNI - 03 - xxxx - 2000
III
s
I0

K ) R
F Dt k ,
Z
e
em s
+

2
!9 !
)
dengan/
2
2
)
2
. -2
. ! - 2
. ! -
s em
e yb
e
e
t F
D R F
R
R
k
+
+
+
+
. ! - 3
*' !
!! !
2
e
yb em
R
F F ,
K
D ,
Z
+

,
_

-!0('-!2.
-!0('-!3.
Aatatan# Re % Fem&Fes
$

+ $ B %25(=>%!
12.-.#.2 Ta"anan lateral terkoreksi
(ahanan lateral terkoreksi Z dihitung dengan mengalikan tahanan lateral
acuan dengan &aktor-&aktor koreksi pada Butir 5.6 dan $%.$.*. Selain itu hal-
hal berikut ini harus dipenuhi.
.eometri, (ahanan lateral acuan harus dikalikan dengan &aktor geometri C

di mana C

adalah nilai terkecil dari &aktor-&aktor geometri yang dipersyaratkan


untuk jarak ujung atau spasi dalam baris alat pengencang.
3arak u%ung, Bila jarak ujung yang diukur dari pusat alat pengencang a lebih
besar atau sama dengan a
opt
pada (abel $%.5-$ maka C

+ $%.
Bila a
opt
=2 a Ca
opt
maka C

+ a=a
opt
($%.)-$)!
Spasi (alam baris alat pengencang, Bila spasi dalam baris alat
pengencang s lebih besar atau sama dengan s
opt
pada (abel $%.5-$ maka
C

+ $%.
Bila *D s C s
opt
maka C

+ s=s
opt
($%.)-$5!
88 dari 98
SNI - 03 - xxxx - 2000
Ke(alaman Penetrasi, Kedalaman penetrasi aktual dari batang sekrup kunci
kedalam komponen pemegang dikurangi bagian ujung sekrup kunci harus
lebih besar atau sama dengan )D. (ahanan lateral acuan harus dikalikan
dengan &artor kedalaman penetrasi C
d
berikut ini.
2ntuk )D p C ;D C
d
+ p=;D ($%.)-$6!
2ntuk p ;D C
d
+ $%
Serat u%ung, (ahanan lateral acuan harus dikalikan dengan &aktor serat ujung
C
eg
+ %6: untuk sekrup kunci yang dipasang pada serat ujung kayu.
12.-.- Ta"anan tarik aksial
12.-.-.1 Umum
(ahanan acuan dari sambungan yang menggunakan sekrup kunci atau baut
yang memikul beban dalam arah sejajar dengan sumbu alat pengencang
harus diambil sebagai nilai minimum dari (a! tahanan tarik alat pengencang
(b! tahanan cabut alat pengencang atau (c! tahanan tumpu ring atau jepitan
ujung sejenis.
12.-.-.2 Ta"anan tarik alat pengencang
(ahanan tarik alat pengencang pasak dan sejenisnya ditentukan
menggunakan metode baku berdasarkan kuat leleh pada penampang intinya.
.aktor 'aktu diambil $% pada perhitungan ini.
12.-.-.! Ta"anan cabut acuan
Kedalaman penetrasi e&ekti& dari bagian yang berulir pada sekrup kunci p
adalah kedalaman penetrasi aktual dari batang sekrup kunci ke dalam
komponen pemegang dikurangi panjang bagian ujung sekrup kunci. "ilai
minimum dari p adalah 25 mm atau setengah panjang bagian yang berulir.
89 dari 98
SNI - 03 - xxxx - 2000
(ahanan cabut acuan sekrup kunci yang ditanam tegak lurus arah serat tepi
adalah#
Z
'
+ >26 D
%:5
G
$5
p n
f
($%.)-$:!
di mana Z
'
dinyatakan dalam "e'ton ("! D adalah diameter batang sekrup
kunci (mm! G adalah berat jenis kayu p adalah kedalaman penetrasi e&ekti&
pada bagian yang berulir dari sekrup kunci (mm! dan n
f
adalah jumlah alat
pengencang.
12.-.-.# Ta"anan cabut terkoreksi
(ahanan cabut terkoreksi Z
'
dihitung dengan mengalikan tahanan cabut
acuan dengan &aktor-&aktor koreksi pada Butir 5.6 dan $%.$.*. Selain itu hal
berikut harus dipenuhi#

Serat u%ung, (ahanan acuan harus dikalikan &aktor serat ujung C
eg
+ %:5
untuk sekrup kunci yang ditanam pada serat ujung.
12.-.-.- Ta"anan tumpu pa(a ring
(ahanan tumpu pada ring atau pelat ditetapkan sesuai dengan ketentuan
pada Butir :.5.
12.-.0 Kombinasi aksial (an lateral
(ahanan terkoreksi dari sekrup kunci yang memikul beban dengan sudut
terhadap permukaan kayu dihitung sebagai berikut#

2 2
!"s Z sin Z
Z Z
Z
'
w
'
'
w
'
'
+
($%.5-$;!
90 dari 98
SNI - 03 - xxxx - 2000
di mana adalah sudut antara garis kerja beban dan permukaan kayu dalam
derajat (%CC>%! Z adalah tahanan lateral terkoreksi dan Z
'
adalah
tahanan cabut terkoreksi.
12.0 Pelat geser (an cincin bela"
12.0.1 Umum
12.0.1.1 Ruang +ingkup
Ketentuan berikut ini berlaku untuk perencanaan sambungan kayu-ke-kayu
atau kayu-ke-baja menggunakan pelat geser atau cincin belah yang
komponen terdekatnya disambungkan dengan baut atau sekrup kunci dan
memikul gaya geser. 0aya-gaya lainnya yang tidak berada dalam bidang
geser akan menyebabkan reduksi tahanan lateral secara sangat signi&ikan
sehingga harus dihindarkan.
2ntuk sambungan yang meliputi beberapa jenis kayu tahanan acuan harus
dihitung berdasarkan jenis kayu yang terlemah.
12.0.1.2 Unit pen)ambung
2ntuk tujuan perhitungan tahanan lateral acuan satu unit penyambung harus
terdiri dari salah satu di antara yang berikut#
(a! satu cincin belah dengan baut atau sekrup kunci dalam satu irisan
(b! dua pelat geser yang disusun secara berimpit dalam permukaan
kontak sambungan kayu-ke-kayu dengan baut atau sekrup-sekrup kunci
dalam satu irisan atau
(c! satu pelat geser dengan baut atau sekrup kunci dalam satu irisan
dengan pelat baja sisi dalam sambungan kayu-ke-baja.
9! dari 98
SNI - 03 - xxxx - 2000
Setiap baut harus disertai mur dan ring seperti ditentukan dalam Butir
$%.5.2.2. Bila digunakan pelat baja atau pelat strip dengan tebal minimum *2
mm pada sisi sebelah luar maka tidak harus digunakan ring kecuali jika
dimaksudkan untuk memperpanjang baut atau sekrup kunci agar pelat baja
tersebut tidak secara langsung menumpu pada bagian ulir dari baut atau
sekrup kunci yang digunakan bersamaan dengan pelat geser.
12.0.1.! Sifat pen)ambung (an pemasangann)a
1enyambung harus memenuhi persyaratan sesuai dengan tata cara yang
berlaku. (ahanan acuan yang diberikan pada Butir $%.6 hanya berlaku bagi
sambungan yang menggunakan cincin belah atau pelat geser yang memenuhi
syarat pada material kayu atau material berbahan dasar kayu yang dicoak.
Aoakan harus dipotong dengan baik hingga lebar yang sesuai dengan
spesi&ikasi penyambung dan penyambung harus ditempatkan sehingga
menghasilkan tahanan tumpu maksimum dalam komponen struktur
disekitarnya.
12.0.2 3arak antar pen)ambung
8arak-jarak antara yaitu A
opt
(
opt
dan s
opt
(optimum! jarak ujung a
opt
dan
jarak tepi !
opt
yang diperlukan untuk mengembangkan tahanan acuan harus
sesuai dengan (abel $%.6-$ $%.6-2 dan $%.6-*. 9ihat Butir $%.6.* mengenai
&aktor koreksi untuk jarak ujung dan jarak tepi dan untuk jarak antara yang
lebih kecil dari jarak antara optimum.
Bila ujung komponen struktur tidak dipotong tegak lurus terhadap panjangnya
jarak ujung yang dide&inisikan pada Butir $%.*.6.2 tidak boleh lebih kecil dari
jarak ujung yang diperlukan untuk komponen struktur yang dipotong menyiku.
8arak tegak lurus dari pusat penyambung ke sisi potongan miring dari suatu
komponen struktur tidak boleh lebih kecil dari jarak tepi yang diperlukan.
92 dari 98
SNI - 03 - xxxx - 2000
12.0.! Ta"anan ter"a(ap ga)a lateral
$2.6.*.$ )a*anan lateral a+uan pada serat sisi. (ahanan lateral acuan
penyambung cincin belah atau sambungan pelat geser yang ditanam pada
serat sisi komponen struktur yang dibebani sejajar serat Z


atau tegak lurus
serat Z

sama dengan tahanan lateral acuan penyambung tunggal dikalikan


dengan jumlah penyambung.
$2.6.*.2 )a*anan lateral terkoreksi pada serat sisi. (ahanan lateral
terkoreksi sejajar serat Z


atau tegak lurus serat Z

dihitung dengan cara


mengalikan tahanan acuan dengan &aktor-&aktor koreksi yang ditetapkan pada
Butir 5.6 dan $%.$.*. Selain itu hal-hal berikut harus dipenuhi#
Pelat ba%a sisi. Bila pelat baja sisi digunakan pada sambungan yang memiliki
pelat geser berukuran $%2 mm dan memikul gaya yang sejajar dengan arah
serat maka tahanan lateral acuan boleh dikalikan dengan &aktor pelat baja sisi
C
st
.
Ke(alaman penetrasi. 8ika digunakan sekrup kunci dengan cincin belah atau
pelat geser maka penetrasi aktual dari ulir dan batang sekrup kunci kedalam
komponen pemegang dikurangi panjang ujung sekrup kunci harus memenuhi
p )D. Bila p ;D maka C
d
+ $%. 8ika )D p C ;D maka tahanan lateral
acuan harus dikalikan dengan &aktor kedalaman penetrasi sebesar C
d
+ p=;D.
.eometri. (ahanan lateral acuan harus dikalikan dengan &aktor geometri C

di mana C

adalah nilai yang terkecil dari &aktor-&aktor geometri untuk jarak


tepi jarak ujung dan spasi. "ilai terkecil dari C

untuk penyambung cincin


belah atau pelat geser dalam kelompok alat penyambung berlaku untuk
semua penyambung cincin belah atau pelat geser dalam kelompok tersebut.
3arak tepi. (abel $%.6-$ memberikan jarak tepi !
opt
yang diperlukan untuk
mengembangkan nilai tahanan lateral acuan dan nilai jarak tepi minimum
!
min
yang diiFinkan untuk mendapatkan tahanan tereduksi untuk cincin belah
93 dari 98
SNI - 03 - xxxx - 2000
atau pelat geser yang dipasang pada serat sisi komponen struktur yang
dibebani sejajar atau tegak lurus serat. 2ntuk sambungan yang dibebani
antara )5
o
dan >%
o
terhadap arah serat maka berlaku !
opt
untuk beban
tegaklurus serat. 2ntuk sudut pembebanan %
o
CC)5
o
terhadap serat maka
jarak tepi terbebani yang diperlukan untuk tahanan acuan adalah
( )

+

,
_

%in %in
#
#
)'
)'
b b b b
"pt opt
($%.6-2!
8ika jarak tepi terbebani adalah !
min
! C !
opt
maka tahanan lateral acuan
sambungan tegak lurus serat yang terkait dengan !
opt
harus dikalikan dengan#
0,83 0,!*
%in
%in
+

,
_

"pt
b b
b b
C

($%.6-*!
Bila sebuah komponen struktur memikul gaya yang membentuk sudut yang
besarnya bukan %
o
atau >%
o
terhadap serat maka tahanan acuan sambungan
untuk arah sejajar dan tegak lurus serat Z

dan Z


harus dikalikan dengan C

.
3arak u%ung. 8arak ujung a
opt
yang diperlukan untuk mengembangkan
tahanan acuan dan jarak ujung minimum yang diiFinkan a
min
untuk
mengembangkan tahanan tereduksi pada penyambung cincin belah atau pelat
geser yang dibebani sejajar atau tegak lurus serat diberikan pada (abel $%.6-
2. Bila garis kerja beban membuat sudut %
o
CC>%
o
terhadap arah serat maka
a
opt
dan a
min
ditetapkan sebagai berikut#
( )
## ##
a a a a
%in %in %in %in
+
90

($%.6-)!
( )
## "pt ## "pt "pt "pt
a a a a +
90

($%.6-5!
9) dari 98
SNI - 03 - xxxx - 2000
Tabel 10.0-1
3arak tepi untuk sambungan (engan cincin bela" (an pelat geser
Jarak tepi minimum untuk pembebanan
1
, mm
Sejajar Tegak lurus serat
serat Tepi tanpa
beban
Tepi dengan
beban
Tepi
dengan
beban
Pen&a%bung 4ia%eter
baut
-%%.
-b
min
=
b
"pt
.
-b
min
= b
"pt
. -b
min
. -b
"pt
.
Pelat geser 6* %% !9 )) )) )) *0
Pelat geser !00 %% !9 atau 22 *0 *0 *0 9'
2incin bela 6) %% !3 )) )) )) *0
2incin bela !00 %% !9 *0 *0 *0 9'
$
!opt adalah jarak minimum yang dibutuhkan untuk mengembangkan tahanan acuan<
!min adalah jarak minimum yang diperlukan untuk mengembangkan tahanan tereduksi
(lihat Butir $%.6.2!.
Bila jarak ujung adalah a
min
a C a
opt
maka tahanan lateral acuan harus
dikalikan dengan
0,62' 0,3*'
%in
%in
+

,
_

"pt
a a
a a
C

($%.6-6!
Bila ujung komponen struktur tidak dipotong menyiku jarak ujung harus
diambil sebagai jarak minimum dari sebarang titik pada paruh tengah diameter
penyambung yang digambarkan tegak lurus ke sumbu komponen struktur ke
titik terdekat pada ujung komponen struktur diukur sejajar sumbu komponen
struktur (lihat 0ambar $%.6-$!.
Spasi. Spasi sejajar serat A
opt


dan spasi tegak lurus serat (
opt
yang
diperlukan untuk mengembangkan tahanan acuan diberikan pada (abel $%.6-
* untuk sudut tertentu dari garis kerja beban terhadap arah serat (0ambar
$%.6-2!. 2ntuk sudut-sudut lainnya diantara yang diberikan pada (abel $%.6-*
9' dari 98
SNI - 03 - xxxx - 2000
nilai A
opt
dan (
opt
ditentukan dengan interpolasi linier. Spasi minimum yang
diiFinkan A
min
dan (
min
masing-masing sama dengan A
opt
=2 dan (
opt
=2 .
.ambar 10.0-1
3arak u%ung pa(a komponen struktur )ang (ipotong miring.
.ambar 10.0-2 a(ala" su(ut sumbu pen)ambung ter"a(ap
serat' (an a(ala" su(ut garis ker%a beban ter"a(ap serat.
Bila garis yang menghubungkan pusat penyambung yang berdekatan
membentuk sudut %
o
CC >%
o
terhadap arah serat (0ambar $%.6-$! maka
spasi yang diperlukan untuk tahanan acuan adalah

2 2 2 2
c#s sin
"pt "pt
"pt "pt
"pt
$ A
$ A
s
+

($%.6-:!
di mana s
opt
adalah spasi yang diperlukan sepanjang sumbu alat penyambung
adalah sudut antar sumbu penyambung terhadap arah serat (derajat! dan
A
opt
serta (
opt
adalah parameter yang diambil dari (abel $%.6-*.
96 dari 98

5a&a
D6)
1
+arak tepi ,agaan
A 7 ,arak u,ung
D 7 dia%eter alat sa%bung
4
SNI - 03 - xxxx - 2000
Spasi minimum yang diiFinkan s
min
pada sambungan dengan adalah s
opt
=2.
8ika spasi diantara penyambung cincin geser atau pelat geser adalah s
min
s
C s
opt
maka tahanan lateral acuan harus dikalikan dengan
' , 0 ' , 0
%in
%in
+

,
_

s s
s % s
C
"pt

($%.6-;!
(ahanan lateral terkoreksi Z

, suatu sambungan dengan pelat geser atau


cincin belah yang dibebani dengan sudut terhadap arah serat adalah
Tabel 10.0-2
3arak u%ung untuk sambungan (engan cincin bela" (an pelat geser.
Diameter cincin Diameter pelat Tarik Tekan
belah (mm geser (mm Jarak ujung
!
(mm (mm
"aris kerja beban sejajar arah serat
6) 6* a
"pt
!33 !00
6) 6* a
min
*0 6)
!00 !00 a
"pt
!*8 !)0
!00 !00 a
min
89 83
5aris ker,a beban tegak lurus ara serat
6) 6* a
"pt
!)0 !)0
6) 6* a
min
*0 *0
!00 !00 a
"pt
!*8 !*8
!00 !00 a
min
89 89
G aopt adalah jarak minimum yang diperlukan untuk mengembangkan tahanan acuan
amin adalah jarak minimum yang diiFinkan untuk mengembangkan tahanan tereduksi (lihat
Butir $%.6.2!.
Tabel 10.0-!
Spasi pen)ambung
Jenis dan ukuran
penyambung
Sudut garis kerja
beban terhadap serat
A
opt
1
(mm B
opt
#
(mm
2incin bela 6) %% 0 !*0 89
atau pelat geser 6* %% !' !'0 9'
30 !30 98
)' !08 !0'
60-90 89 !08
2incin bela !00 %% 0 229 !2*
atau pelat geser !00 %% !' 203 !33
30 !*8 !)0
9* dari 98
SNI - 03 - xxxx - 2000
)' !'2 !)6
60-90 !2* !'2
$ Aopt adalah spasi minimum yang diperlukan untuk mengembangkan tahanan acuan<
Amin + Aopt =2 adalah spasi minimum yang diiFinkan untuk mengembangkan tahanan
tereduksi (lihat Butir $%.6.2!.
2 (opt adalah spasi minimum yang diperlukan untuk mengembangkan tahanan acuan<
(min + (opt =2 adalah spasi minimum yang diiFinkan untuk mengembangkan tahanan
tereduksi (lihat Butir $%.6.2!.

2 8 2 8
8 8
c#s sin


+

Z Z
Z Z
Z
'
-!0(6-9.

di mana Z

, Z

, adalah tahanan terkoreksi sambungan untuk beban sejajar


dan tegak lurus arah serat dan adalah sudut yang dibentuk garis kerja gaya
terhadap arah serat (derajat!.
$2.6.*.* )a*anan a+uan pada serat u#ung. 1elat geser atau cincin belah
yang ditanam pada serat ujung dari suatu komponen struktur harus
direncanakan sesuai dengan metode baku.
98 dari 98

Anda mungkin juga menyukai