Anda di halaman 1dari 3

X.

PEMBAHASAN
Dalam percobaan penentuan komposisi ion kompleks dipelajari mengenai
komposisi yang terdapat dalam ion kompleks besi (II) salisilat, komposisinya antara
lain atom pusat berupa besi (II) sementara yang menjadi ligan berupa asam salisilat.
Kedua komposisi tersebut membentuk senyawa kompleks dengan memancarkan
warna merah jambu atau pink. Senyawa kompleks dapat didefinisikan sebagai suatu
senyawa yang terdri dari atom pusat, ligan, dan bilangan koordinasi yang membentuk
ikatan kovalen koordinasi. Komponen-komponen yang terdapat dalam senyawa
kompleks antara lain atom pusat, ligan dan bilangan koordinasi. Atom pusat dapat
didefinisikan sebagai molekul atau ion logam yang dikelilingi oleh ligan. Sementara
ligan didefinisikan sebagai molekul yang mendonorkan pasangan elektronnya pada
atom pusat dan mengelilingi atom pusat. Sedangkan bilangan koordinasi
didefinisikan sebagai jumlah atau banyaknya ligan yang mengelilingi atom pusat.
Dasar yang digunakan dalam percobaan penentuan komposisi ion kompleks
merupakan metode JOB, metode tersebut banyak digunakan untuk mengidentifikasi
komposisi suatu kompleks dan mempelajari interaksi antarmolekul yang satu dengan
yang lain tanpa memisahkan hasil interaksi tersebut. Dalam metode JOB sendiri
dilakukan pengamatan terhadap suatu larutan yang memiliki kuantitas pereaksi yang
berbeda-beda. Pengamatan dilakukan dengan mengukur nilai adsorbansi larutan
menggunakan spektrofotometer. Pengukuran tersebut termasuk dalam
spektrofotometri yang didefinisikan sebagai suatu metode analisa berdasarkan
perubahan sinar polikromatis menjadi monokromatis dengan panjang gelombang
spesifik dan mengukur nilai adsorbansinya. Prinsip dari spektrofotomerti antara lain
interaksi antara materi dan radiasi elektromagnetik (REM). Sedangkan prinsip dari
spektrofotometer antara lain interaksi antara materi dan cahaya. Prinsip kerja dari
spektrofotometer antara lain mengubah cahaya polikromatis menjadi monokromatis
oleh monokromator selanjutnya diteruskan ke partikel yang ada dalam sampel yang
berada dalam cuvet lalu di teruskan ke detektor dan ke piranti baca sehingga dapat
dilihat perubahan yang terjadi.
Hasil yang diperoleh dalam pengukuran nilai panjang gelombang maksimum
diperoleh pada larutan yang memiliki nilai adsorbansi tertinggi, sehingga diperoleh
nilai panjang gelombang maksimum 520 dan nilai adsorbansi tertinggi 0,040.
Sedangkan dalam penentuan nilai adsorbansi berdasarkan campuran yang dibuat
dengan konsentrasi pereaksi yang berbeda-beda diperoleh nilai adsorbansi tertinggi
pada campuran 4,5 besi (II) dan 0,5 ml asam salisilat dengan nilai adsorbansi 0,061.
Sehingga dalam grafik panjang gelombang maksimum ditunjukan dengan titik yang
tertinggi pada grafik. Dalam grafik campuran, grafik berbentuk garis miring yang
lurus dari kiri atas menuju kanan bawah.
Spektrofotometer yang digunakan dalam percobaan penentuan komposisi ion
kompleks termasuk spektrofotometer UV-VIS dengan panjang gelombang 200 700
nm. Dalam pengukuran juga digunakan blanko yang berupa larutan tanpa analit.
Namun dalam percobaan ini digunakan blanko berupa asam salisilat, sebab pelarut
yang digunkan dalam percobaan ini berupa asam salisilat. Analisa yang digunakan
dalam percobaan ini berupa analisa kualitatif dan kuantitatif. Analisa kualitatif dalam
percobaan ini berupa pengamatan terhadap kompleks yang terbentuk ditandai dengan
adanya warna pada larutan. Dan analisa kuantitaif dalam percobaan ini berupa
pengukuran dan perhitungan terhadap data hasil pengukuran nilai adsorbansi serta
grafik.










XI. KESIMPULAN
1. Campuran besi (II) dengan asam salisilat membentuk kompleks berwarna
merah jambu atau pink.
2. Pengukuran nilai adsorbansi campuran dilakukan terhadap campuran dengan
konsentrasi pereaksi yang berbeda-beda.
3. Dasar penentuan komposisi ion kompleks dalam percobaan termasuk metode
JOB, sedangakan pengukuran nilai adsorbansi dalam percobaan termasuk
spektrofotometri.
4. Komposisi ion kompleks dalam percobaan berupa besi (II) sebagai atom pusat
dan asam salisilat sebagai ligan.
5. Nilai panjang gelombang maksimum diperoleh berdasarkan hasil pengukuran
nilai adsorbansi yang tertinggi pada larutan kompleks.
6. Spektrofotometer yang digunakan dalam percobaan termasuk
spektrofotometer UV-VIS dengan panjang gelombang 200 700 nm.
7. Analisa yang digunakan dalam percobaan ini termasuk analisa kualitatif dan
kuantitatif.

Anda mungkin juga menyukai