Anda di halaman 1dari 2

Mimpi, singgahlah sebentar pada pagi hari ku

Aku tak lagi berkawan pada malam yang menyembunyikan liuk-liuk cahaya
Mari kita perbincangkan lagi tentang bebentuk awan yang menyembunyi tanda-tanda
Kulihat sebentuk awan vertikal telah membelah; antara langit dan dada kita
Saat kelahiran membawa kita pada sisa bumi
Kita menjadi begitu dekat diantara waktu yang tak henti berkunjung
Pada ruang-ruang pikiran kita yang belum bernama
Tempat kita menyimpan segala risalah
Mimpi, singgahlah sebentar pada pagi hariku
Aku tak lagi berkawan pada malam yang membungkam suara
----
ika kelak datang kembali ar!ma perbincangan yang pada akhirnya membawa kita
kedalam sebuah ruang gelap"
#awalah sebatang lilin atau seek!r kunang-kunang supaya kita bisa melihat siapa yang
menjamu kita dengan belati dan sebatang dupa"
Setiap perjumpaan kita ialah upacara sesembahan dari !rang-!rang yang mengharap
hujan datang di sela-sela pesta burung-burung bangkai" Selebihnya berupa hamparan
kembang setaman yang lupa mekar"
Kita serupa anjing dan kucing yang memilih ketentuan untuk tidak beradu temu" $ntah
siapa yang memulai pertengkaran itu, tapi kesalahan bukanlah sebuah kad! untuk
diperbincangkan tentang siapa pengirimnya"
Antara kau dan aku harus ada yang mengalah tetapi bukan berarti kalah"
%iperbincangan kita yang terakhir ini, kutitipkan lembar tersisa dari sebuah peradaban"
Setelah perbincangan itupun& aku memilih kembali menjadi petir & melesat pulang ke
kedalaman mendung&&
'iukmu begitu merah bara
(ngin kususuri dengan jemariku yang rindu
Tapi aku bingung harus mulai dari mana

Anda mungkin juga menyukai