Anda di halaman 1dari 1

Indonesia sungguh negara yang sangat kaya baik

alamnya maupun kebudayaannya. Di setiap tempat, di


setiap suku bangsa, pasti terdapat kearifan lokal yang
menjadi harta berharga bagi Indonesia, salah satunya
adalah rumah adat. Keberadaan rumah adat sebagai
bentuk material kebudayaan yang sangat beragam di
setiap daerah/provinsi di Indonesia mempunyai makna
yang penting dalam perspektif sejarah, warisan, dan
kemajuan masyarakat dalam sebuah peradaban.
Rumah adat di provinsi di Indonesia menjadi
representasi kebudayaan yang paling tinggi di dalam
sebuah komunitas masyarakat di daerah tertentu.



Kali ini kita menuju Indonesia bagian Timur, tepatnya ke Maluku. Rumah Adat Baileo merupakan rumah
adat di daerah Maluku. Rumah Baileo sebagai representasi masyarakat Maluku memiliki fungsi yang
penting dalam kehidupan Masyarakat Maluku. Salah satu fungsi utama dari Baileo adalah sebagai tempat
berkumpul warga. Warga berkumpul di Baileo untuk berdiskusi tentang masalah yang sedang terjadi atau
dihadapi. Fungsi lain dari Rumah Baileo adalah sebagai tempat menyimpan pusaka keramat, dan tempat
upacara.

Baileo secara etimologis dalam Bahasa Indonesia berarti "balai". Nama Baileo diambil sebagai nama
rumah adat ini memang berdasarkan pada fungsi utama rumah baileo yaitu sebagai tempat untuk
berkumpul dan bermusyawarah. Berarti baileo merupakan sebuah tempat yang mewujudkan terciptanya
demokrasi di Daerah Maluku.

Filosofi Rumah Adat Baileo
Rumah Baileo memiliki ciri yang membedakan dengan rumah adat lain. Pertama, Di depan pintu tepat di
muka pintu rumah terdapat batu pamali yang menunjukan bahwa rumah itu adalah balai adat. Batu
pamalai merupakan tempat untuk menyimpan sesaji.

Selain itu, balai adat ini merupakan bangunan induk anjungan. Tiang-tiang yang menyangga rumah berjumlah
sembilan yang berada di bagian depan & belakang serta lima tiang di sisi kanan & kiri adalah lambang Siwa Lima.
Siwa Lima adalah tanda persekutuan desa-desa di Maluku dari kelompok Siwa & Kelompok Lima. Siwa Lima
memiliki arti kita semua punya.

Rumah adat Baileo adalah rumah panggung. Lantai rumah berada diatas permukaan tanah. Baileo tidak memiliki
dinding hal itu dilaksanakan merujuk kepada kepercayaan masyarakat maluku yang meyakini bahwa dengan tidak
adanya jendela rumah adat Baileo maka roh-roh nenek moyang bebas untuk masuk ataupun keluar ke rumah Baileo.
Hal yang lebih penting adalah dengan tidak adanya jendela maka saat bermusyawarah masyarakat yang melihat dari
luar Baileo akan lebih mudah melihat. Lantai balai yang tinggi memiliki arti yaitu agar roh-roh nenek moyang
memiliki tempat dan derajat yang tinggi dari tempat berdirinya masyarakat. Selain itu, masyarakat akan mengetahui
bahwa permusyawaratan berlangsung dari luar ke dalam dan dari bawah ke atas. Pamali sebagai tempat
persembahan dan bilik pamali sebagai tempat penyimpanan atau tempat meletakan barang-barang keramat
masyarakat setempat berada di dekat pintu masuk rumah adat Baileo.

Pada rumah adat Baileo terdapat banyak ukiran-ukiran bergambar dua ekor ayam berhadapan dan diapit oleh dua
ekor anjing di sebelah kiri kanan. Posisi ukiran ini berada di ambang pintu. Ukiran tersebut mempunyai arti dan
perlambang tentang kedamaian dan kemakmuran. Hal itu terjadi karena rog nenek moya yang menjaga masyarakat
Maluku. Ukiran lainnya adalah bulan, bintang dan matahari yang berada di atap dengan warna merah-kuning dan
hitam. ukiran tersebut melambangkan kesiapan balai adat dalam menjaga keutuhan adat beserta hukum adatnya

Anda mungkin juga menyukai