BCG: Optimal diberikan pada umur 2 sampai 3 bulan.
Bila vaksin BCG akan diberikan sesudah umur 3
bulan, perlu dilakukan uji tuberkulin. Bila uji tuberkulin pra-BCG tidak dimungkinkan, BCG dapat diberikan, namun harus diobservasi dalam 7 hari. Bila ada reaksi lokal epat di tempat suntikan !aelerated loal reation", perlu dievaluasi lebih lanjut !diagnostik #B". Hepatitis B: $ertama diberikan dalam %aktu &2 jam setelah 'ahir. Polio: (iberikan saat kunjungan pertama. Ba)i )ang lahir di *B+*, diberikan vaksin O$- saat ba)i dipulangkan untuk menghindari transmisi virus vaksin kepada ba)i lain. ,elanjutn)a dapat diberikan vaksin O$- atau '$-. DTP: (iberikan pada umur . / minggu. (apat diberikan vaksin (#%$ atau (#a$ atau kombinasi dengan 0epatitis B atau 0ib. 1langan (#$ umur &2 bulan dan 3 tahun. $rogram B'4,: disesuaikan dengan jad%al imunisasi 5ementerian 5esehatan. Campak: (iberikan pada umur 6 bulan, vaksin ulangan diberikanpada umur 3 7 7 tahun. $rogram B'4, : disesuaikan dengan jad%al imunisasi 5ementerian 5esehatan. Pneumococcus !$C-": (apat diberikan pada umur 2,8,/, &2-&3 bulan. $ada umur 7 7&2 bulan, diberikan 2 kali dengan interval 2 bulan9 ! $C- " pada umur .& tahun diberikan & kali, namun keduan)a perlu dosis ulangan & kali pada umur &3 bulan atau minimal 2 bulan setelah dosis terakhir. $ada anak umur di atas 2 tahun $C- diberikan ukup satu kali. Varicella: (apat diberikan setelah umur &2 bulan, terbaik pada umur sebelum masuk sekolah dasar. Bila diberikan pada umur .&2 tahun, perlu 2 dosis dengan interval minimal 8 minggu. MMR: (apat diberikan pada umur &2 bulan, apabila belum mendapat vaksin ampak umur 6 bulan. ,elanjutn)a '::* ulangan diberikan pada umur 3-7 tahun. Influenza: (iberikan pada umur .; / bulan, setiap tahun. $ada umur < 6 tahun )ang mendapat vaksin in=luen>a pertama kalin)a harus mendapat 2 dosis dengan interval minimal 8 minggu. HPV: ?ad%al vaksin 0$- bivalen @,&, / bulan9 vaksin tetravalen @, 2, / bulan. (apat diberikan mulai umur &@ tahun.