Anda di halaman 1dari 25

BAB 1

PENDAHULUAN
Istilah sirosis hepatis diberikan oleh Laence tahun 1819, yang berasal dari kata
Khirros yang berarti kuning orange (orange yellow), karena perubahan warna pada
nodul- nodul yang terbentuk. Sirosis hepatis adalah penyakit hepar enahun di!us
ditandai dengan adanya pebentukan "aringan ikat disertai nodul.
#i negara a"u, sirosis hepatis erupakan salah satu penyebab keatian
terbesar pada usia $% & $' tahun (setelah penyakit kardio(askuler dan kanker).
#iseluruh dunia sirosis enepati urutan ke tu"uh penyebab keatian. Sekitar
)%.*** orang eninggal setiap tahun akibat penyakit ini. Sirosis hepatis "uga
erupakan penyakit hati yang sering diteukan dala ruang perawatan bagian
penyakit dala. +erawatan di ruah sakit sebagian besar kasus terutaa ditu"ukan
untuk engatasi berbagai penyakit yang ditibulkan seperti perdarahan oleh karena
(arises esophagus yang pecah, ense!alopati hepatik, ascites, dan koplikasi lainnya.
,e"ala klinis dari sirosis hepatis sangat ber(ariasi, ulai dari tanpa ge"ala
sapai dengan ge"ala yang sangat "elas. ,e"ala patologik dari sirosis hepatis
encerinkan proses yang telah berlangsung laa dala parenki hepar dan
encakup proses !ibrosis yang berkaitan dengan pebentukan nodul-nodul
regenerati!. -erusakan dari sel-sel hepar dapat enyebabkan ikterus, edea, dan
kelainan etabolik lainnya.
+rognosis sirosis hepatis sendiri sangat ber(ariasi dipengaruhi oleh se"ulah
!aktor, eliputi etiologi, beratnya kerusakan hepar, koplikasi, dan penyakit lain
yang enyertai sirosis.
1
BAB II
PEMBAHASAN
I. IDENTITAS PASIEN
.aa / 0n 123
4ur / 5' tahun
6enis kelain / Laki-laki
2laat / #asan Lekong
2gaa / Isla
.o 78 / -
87S / 5 2pril )*1$
9aktu +eeriksaan / $ 2pril )*1$
II. ANAMNESIS
Keluhan Utama : nyeri perut kanan atas
Riwayat Penyakit Sekaan! :
nyeri di perut kanan atas, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk, nyeri dirasakan
hilang tibul dan tidak berkurang dengan perubahan posisi. :2: lancar warna
kuning, :2- berwarna kuning ,ual untah( -). 7iwayat inu alkohol
sebelunya disangkal, riwayat inu "au-"auan disangkal, riwayat
engkonsusi obat-obatan penghilang rasa sakit atau konsusi obat-obatan
dala "angka waktu laa disangkal, pasien "uga engeluh batuk sudah 1 bulan
yang lalu berdahak berwarna hi"au;kuning, darah(-), berat badan dirasakan
seakin enurun, keringat ala (<), na!su akan berkurang, leas (<),
Riwayat Penyakit Dahulu:
+asien engatakan belu pernah engalai hal yang saa seperti ini
sebelunya, riwayat =0 (-), #8 (-), asa (-), riwayat trans!use (-),
hepatitis (-)
)
Riwayat Penyakit Kelua!a:
+asien engatakan ayah pasien engalai batuk kronis selaa 1 bulan.
7iwayat >20( -)
III. PEMERIKSAAN "ISIK
Statu# Pe#ent :
o -eadaan uu / Leah
o -esadaran / ?opos 8entis
o ,?S / @$A%8'
o 0ensi / 11*;B* =g
o .adi / 1)% kali;enit, iraa teratur
o +ernapasan / )* kali;enit
o Suhu / 58,)
o
?
o :: / 59 -g
o Spo) / 9% C
Statu# $eneal :
o Ke%ala :
1. @kspresi wa"ah / noral
). :entuk dan ukuran / noral
5. 7abut / noral
$. 4dea (-)
%. +arese . AII (-)
'. =iperpigentasi (-)
B. .yeri tekan kepala (-)
o Mata :
1. Sietris
). 2lis / noral
5. @Dopthalus (-)
$. +tosis (-)
%. .ystagus (-)
5
'. Strabisus (-)
B. 4dea palpebra (-)
8. -on"ungti(a / aneia (-;-), ikterus (<;<) hipereia (-),
pterygiu (-)
9. Sclera / icterus (<), hypereia (-)
1*. +upil / isokor, bulat, );), 7?L (<)
11. -ornea / noral
1). Lensa / noral, katarak (-)
o Telin!a :
1. :entuk / noral
). Lubang telinga / noral, secret (-)
5. .yeri tekan (-)
$. +endengaran / noral (bed side)
o Hi&un! :
1. Sietris, de(iasi septu (-)
). .apas cuping hidung (-)
5. +erdarahan (-), secret (-)
$. +enciuan noral
o Mulut :
1. Sietris
). :ibir / sianosis (-), pucat (<), stoatitis angularis (-)
5. ,usi / hipereia (-), perdarahan (-)
$. Lidah / glositis (-), atropi papil lidah (-)
%. 8ukosa / noral
'. Earing dan laring / tidak dapat die(aluasi
o Lehe :
1. Sietris (-)
). -aku kuduk (-)
5. +eb.-,: (-)
$. 0rakea / ditengah
%. 6A+ / tidak eningkat
$
'. +ebesaran otot sternocleidoastoideus (-)
B. >tot bantu na!as S?8 tidak akti!
8. +ebesaran thyroid (-)
o Th'a( :
+ulo /
Inspeksi / :entuk sietris, gerakan sietris, spiderne(i (-),
barel chest (-), (ena kolateral (-), ,inekoasti (-),
penggunaan otot sternocleidoastoideus (-), otot intercosta
space interna dan eksterna (-), !osa suprakla(ikula,
in!racla(icula dan !osa "ugularis noral, pencebungan (-),
penarikan (-), sela iga pelebaran (-), tipe pernapasan
torakoabdoinal.
+alpasi / pergerakan sietris, !reitus raba saa, nyeri tekan
(-) di dada bagian depan,
+erkusi / sonor pada seluruh lapangan paru.
2uskultasi / 7onchi (<;<), wheeFing (-;-), bronko!oni (-)
?or /
Inspeksi /Iktus cordis tidak tapak
+alpasi /Iktus kordis teraba I?S A idcla(ikula sinistra
+erkusi /:atas atas / I?S II parasternal deDtra.
:atas kanan "antung / garis parasternal deDtra
:atas kiri "antung / I?S A idcla(icular line
sinistra
2uskultasi / S1S) tunggal regular, urur (-), gallop (-)
o A)&'men :
1. Inspeksi / perukaan, penon"olan (-), sikatrik (-), selulit (-).
). 2uskultasi / :4 (<) ., etallic sound (-),
5. +alpasi / nyeri tekan (<) kanan atas , hepar teraba tiga "ari dibawah
prosesus Di!oideus.
$. +erkusi / tipani,
%
o E(temita# :
1. =angat (<), udea (-),
). #e!oritas (-)
5. +ergerakan / baik, nyeri (-)
$. 0reor (-)
%. ?lubbing !inger (-)
'. Sianosis (-)
B. +etechie (-)
8. #issuse atro!i (-)
o $enit'uinaia : tidak die(aluasi
I*. DIA$N+SIS
Sirosis =epatis
?hronic ?ough e.c suspect 0:
*. PENATALAKSANAAN
I4E# .S ()* tp)
?e!triaDone )G1 g (IA)
7anitidine )D1 ap (IA)
#eDaetason 5D1 ap
.ebuliFer 5D;hari
2broDol 5D1
*I. REN,ANA PEMERIKSAAN
7o 0horaD +2
#7
#L
:02 Sputu
*II. PEMERIKSAAN PENUN-AN$
'
Pemeik#aan La)'at'ium:
Tan!!al ./0120.113
@ritrosit / 5,58 "t
Leukosit / 11.5**
=:/ 9,) grC
=?0/ 51,* C
+L0/ $%1.***;
5
L@# / %)
:02 Sputu / negati!
S,>0 / 8B,B 4;L
S,+0 / %*,14;L
,lukosa sewaktu / 158 g;dl
-olesterol total / 11'
0rigliserida / 115
4reu / 11,*
-reatinin / *,5$
R'n!ent th'ak PA Tan!!al ./ a!u#tu# .113
#ia!raga deDtra lebih tinggi
dari kiri, perselubungan
setinggi 5 iga kanan depan
-esan / proses laa di
heitorak kanan,
2n"uran 4S,
US$ Tan!!al ./ a!u#tu#
.113
4S, pada hepar tekstur kasar
dan pebesaran
-esan / sirosis hepatis
B
KEPUSTAKAAN
..1 De4ini#i Si'#i# He%ati#
Sirosis hepatis adalah !ase lan"ut dari penyakit hati kronis yang
enggabarkan stadiu akhir !ibrosis hepatik yang berlangsung progresi!, ditandai
dengan distorsi dari arsitektur hepar dan pebentukan nodulus regenerati!. Sirosis
hepatis ditandai oleh proses keradangan di!us enahun pada hati, nekrosis sel hati,
usaha regenerasi dan proli!erasi "aringan ikat di!us (!ibrosis) di ana seluruh
kerangka hati en"adi rusak disertai dengan bentukan-bentukan regenerasi nodul.
Sirosis hepatis pada akhirnya dapat engganggu sirkulasi darah intrahepatik dan pada
kasus lan"ut, enyebabkan kegagalan !ungsi hati secara bertahap.
Secara klinis, sirosis hati dibagi en"adi sirosis hati kopensata yang ge"ala
klinisnya belu nyata dan dekopensata yang ge"ala dan tanda klinisnya sudah "elas.
Sirosis hati kopensata sendiri erupakan kelan"utan dari proses hepatitis kronik dan
pada satu tingkat tidak terlihat perbedaan klinis, untuk ebedakan hanya elalui
biopsi hati.
... E%i&emi'l'!i Si'#i# He%ati#
Insidensi sirosis hepatis di 2erika diperkirakan 5'* per 1**.*** penduduk.
+enyebabnya sebagian besar akibat penyakit hepar alkoholik dan in!eksi (irus kronik.
#i Indonesia data pre(alensi sirosis hepatis belu ada, hanya laporan-laporan dari
beberapa pusat pendidikan sa"a. #i 7S #r. Sard"ito Hogyakarta "ulah pasien sirosis
hepatis berkisar $,1C dari pasien yang dirawat di :agian +enyakit #ala dala
kurun waktu 1 tahun pada tahun )**$. #i 8edan dala kurun waktu $ tahun
di"upai pasien sirosis hepatis sebanyak 819 ($C) pasien dari seluruh pasien di
:agian +enyakit #ala.
+enderita sirosis hepatis lebih banyak di"upai pada laki-laki "ika
dibandingkan dengan wanita sekitar 1,' / 1 dengan uur rata-rata terbanyak antara
golongan uur 5* & %9 tahun dengan puncaknya sekitar $* & $9 tahun
Insidensi penyakit ini disebutkan sangat eningkat se"ak perang dunia II,
sehingga erupakan sebagai penyebab keatian paling enon"ol. +eningkatan ini
sebagian disebabkan oleh insidensi hepatitis (irus yang eningkat, naun lebih
8
berakna karena asupan alkohol yang sangat eningkat. 2lkoholise erupakan
satu-satunya penyebab terpenting sirosis.
..3 Eti'l'!i
#i negara barat penyebab dari sirosis hepatis yang tersering akibat alkoholik
sedangkan di Indonesia terutaa akibat in!eksi (irus hepatitis : aupun ?. =asil
penelitian di Indonesia enyebutkan penyebab terbanyak dari sirosis hepatis adalah
(irus hepatitis : (5*-$*C), (irus hepatitis ? (5*-$*C), dan penyebab yang tidak
diketahui (1*-)*C). 2dapun beberapa etiologi dari sirosis hepatis antara lain/

1. Airus hepatitis (:,?,dan #)
). 2lkohol (alcoholic cirrhosis)
5. -elainan etabolik, isalnya/ heokroatosis, penyakit 9ilson,
nonalkoholik steato hepatis, dan lain-lain
$. -holestasis berkepan"angan (baik intra aupun ekstrahepatik)
%. >bstruksi (ena hepatica, isalnya sindro :udd-chairi
'. ,angguan autoiun, isalnya hepatitis autoiun
B. 0oksin dan obat-obatan, isalnya / ethotreDate, aiodaron, arsenik, dan
lain-lain
8. -riptogenik
..5 Anat'mi &an Hi#t'l'!i He%a
=epar adalah organ intestinal terbesar dengan berat antara 1,)-1,8 kg atau
kurang lebih )%C berat badan orang dewasa yang enepati sebagian besar kuadran
kanan atas abdoen dan erupakan pusat etabolise tubuh dengan !ungsi yang
sangat kopleks. =epar enepati daerah hipokondriu dextra tetapi lobus sinistra
dari hepar eluas sapai ke epigastriu. =epar berbatasan dengan dia!raga pada
bagian superior dan bagian in!erior hepar engikuti bentuk dari batas costa dextra.
:atas atas hepar berada se"a"ar dengan spatium intercostalis A dextra dan batas
bawahnya enyerong ke atas dari costa IG dextra ke costa AIII sinistra. =epar
secara anatois hepar terdiri dari lobus dextra yang berukuran lebih besar dan lobus
sinistra yang berukuran lebih kecil. Lobus dextra dan sinistra dipisahkan oleh
9
ligamentum falciforme. +ada daerah antara ligamentum falciforme dengan kandung
epedu di lobus kanan dapat diteukan lobus quadratus dan lobus caudatus yang
tertutup oleh (ena ca(a in!erior dan ligamentum venosum pada perukaan posterior.
=epar sendiri terbagi lagi dala 8 segen berdasarkan aliran cabang pebuluh darah
dan saluran epedu yang diiliki oleh asing-asing segen.
B,1%
+erukaan hepar
diliputi oleh peritoneu (iseralis, kecuali daerah kecil pada perukaan posterior
yang elekat langsung pada dia!raga. :eberapa ligaentu yang erupakan
peritoneu ebantu enyokong hepar. #i bawah peritoneu terdapat "aringan ikat
padat yang disebut sebagai kapsula Glisson, yang eliputi perukaan seluruh organ ,
bagian paling tebal kapsula ini terdapat pada porta hepatis, ebentuk rangka untuk
cabang (ena porta, arteri hepatika, dan saluran epedu. +orta hepatis adalah !isura
pada hepar tepat asuknya (ena porta dan arteri hepatika serta tepat keluarnya
duktus hepatika.
,abar ).) 2natoi hepar (www.doctorology.net)
=epar eiliki dua suber suplai darah, dari saluran cerna dan lipa elalui
(ena porta hepatika dan dari aorta elalui arteri hepatika. 2rteri hepatika keluar dari
1*
aorta dan eberikan 8*C darahnya kepada hepar, darah ini asuk ke hepar
ebentuk "aringan kapiler dan setelah berteu dengan kapiler (ena akan keluar
sebagai (ena hepatica. Aena hepatica engebalikan darah dari hepar ke (ena ka(a
in!erior. Aena porta yang terbentuk dari (ena lienalis dan (ena esenterika superior,
engantarkan )*C darahnya ke hepar, darah ini epunyai ke"enuhan oksigen
hanya B* C sebab beberapa >) telah diabil oleh lipa dan usus. #arah yang
berasal dari (ena porta bersentuhan erat dengan sel hepar dan setiap lobulus dilewati
oleh sebuah pebuluh sinusoid atau kapiler hepatika. +ebuluh darah halus yang
ber"alan di antara lobulus hepar disebut (ena interlobular
.

Aena porta ebawa darah yang kaya dengan bahan akanan dari saluran
cerna, dan arteri hepatika ebawa darah yang kaya oksigen dari siste arteri. 2rteri
dan (ena hepatika ini bercabang en"adi pebuluh-pebuluh yang lebih kecil
ebentuk kapiler di antara sel-sel hepar yang ebentik laina hepatika. 6aringan
kapiler ini keudian engalir ke dala (ena kecil di bagian tengah asing-asing
lobulus, yang enyuplai (ena hepatika. +ebuluh-pebuluh ini enbawa darah dari
kapiler portal dan darah yang engalai deoksigenasi yang telah dibawa ke hepar
oleh arteri hepatika sebagai darah yang telah deoksigenasi. Selain (ena porta, "uga
diteukan arteriol hepar didala septu interlobularis. 2nterior ini enyuplai darah
dari arteri ke "aringan "aringan septu diantara lobules yang berdekatan, dan banyak
arterior kecil engalir langsung ke sinusoid hepar, paling sering pada sepertiga "arak
ke septu interlobularis.
=epar terdiri atas beraca-aca sel. =epatosit eliputi '*C sel hepar,
sedangkan sisanya terdiri atas sel-sel epithelial siste epedu dala "ulah yang
berakna dan sel-sel non parenkial yang terasuk di dalanya endotheliu, sel
Kuppfer dan sel Stellata yang berbentuk seperti bintang.
=epatosit sendiri dipisahkan oleh sinusoid yang tersusun elingkari e!eren
(ena hepatika dan ductus hepatikus. Saat darah easuki hepar elalui arteri
hepatica dan (ena porta enu"u (ena sentralis aka akan didapatkan pengurangan
oksigen secara bertahap. Sebagai konsekuensinya, akan didapatkan (ariasi penting
kerentanan "aringan terhadap kerusakan asinus. 8ebran hepatosit berhadapan
11
langsung dengan sinusoid yang epunyai banyak ikro!ili. 8ikro!ili "uga tapak
pada sisi lain sel yang ebatasi saluran epedu dan erupakan penun"uk tepat
perulaan sekresi epedu. +erukaan lateral hepatosit eiliki sabungan
penghubungan dan desoso yang saling bertautan dengan disebelahnya
.

..6 "i#i'l'!i He%a
=epar erupakan kelen"ar terbesar dala tubuh dan eiliki !ungsi yang
kopleks (0abel ).1)
.
0abel ).1 Eungsi 4taa =epar
Pem)entukan &an #eke#i em%e&u
Meta)'li#me nutient &an 7itamin
- ,lukosa dan gula lain
- 2sa aino
- Lipid (asa leak, kolesterol, lipoprotein)
- Aitain yang larut dala leak
- Aitain yang larut dala air
Inakti7a#i )e)ea%a 8at
- 0oDin
- Steroid
- =oron lainnya
Sinte#i# %'tein %la#ma
- 2lbuin
- Eaktor pebekuan
- +rotein steroid-binding dan horone-binding lainnya
Imunita#
- Sel -up!!er
=epar "uga erupakan organ (enosa yang apu beker"a sebagai tepat
penapungan darah yang berakna di saat (olue darah berlebihan dan apu
1)
enyuplai darah ekstra di saat kekurangan (olue darah. Selain itu, hepar "uga
erupakan suatu kupulan besar sel reaktan kiia dengan la"u etabolise yang
tinggi, saling eberikan substrat dan energi dari satu siste etabolise ke siste
yang lain, engolah dan ensintesis berbagai Fat yang diangkut ke daerah tubuh
lainnya, dan elakukan berbagai !ungsi etabolise lain.

Eungsi etabolise yang
dilakukan oleh hepar adalah /
8etabolise karbohidrat. #ala etabolise karbohidrat, hepar elakukan
!ungsi sebagai berikut /
o 8enyipan glikogen dala "ulah besar
o -on(ersi galaktosa dan !ruktosa en"adi glukosa
o ,lukoneogenesis
o +ebentukan banyak senyawa kiia dari produk antara etabolise
karbohidrat
=epar terutaa penting untuk epertahankan konsentrasi glukosa darah
noral. +enyipanan glikogen eungkinkan hepar engabil kelebihan
glukosa dari darah, enyipannya, dan keudian engebalikannya
kebali ke darah bila konsentrasi glukosa darah rendah. Eungsi ini disebut
!ungsi penyangga glukosa hepar.
8etabolise leak. :eberapa !ungsi spesi!ik hepar dala etabolise
leak antara lain /
o >ksidasi asa leak untuk enyuplai energi bagi !ungsi tubuh yang
lain
o Sintesis kolesterol, !os!olipid, dan sebagian besar lipoprotein
o Sintesis leak dari protein dan karbohidrat
=epar berperan pada sebagian besar etabolise leak. -ira-kira 8*C
kolesterol yang disintesis didala hepar diubah en"adi gara epedu yang
keudian disekresikan kebali ke dala epedu, sisanya diangkut dala
lipoprotein dan dibawa oleh darah ke seua sel "aringan tubuh. Eos!olipid
"uga disintesis di hepar dan ditranspor dala lipoprotein. -eduanya digunakan
oleh sel untuk ebentuk ebran, struktur intrasel, dan beraca-aca
Fat kiia yang penting untuk !ungsi sel.
15
8etabolise protein. Eungsi hepar yang paling penting dala etabolise
protein adalah sebagai berikut /
o #eainasi asa aino
o +ebentukan ureu untuk engeluarkan aonia dari cairan tubuh,
dikeluarkan lewat urin dan !eses
o +ebentukan protein plasa (protrobin, !ibrinogen, !aktor
pebekuan A, AI, IG dan G)
o Interkon(ersi beraga asa aino dan sintesis senyawa lain dari
asa aino, terasuk ensintesis albuin dan globulin
#iantara !ungsi hepar yang paling penting adalah keapuan hepar untuk
ebentuk asa aino tertentu dan "uga ebentuk senyawa kiia lain
yang penting dari asa aino. 4ntuk itu, ula-ula dibentuk asa keto yang
epunyai koposisi kiia yang saa dengan asa aino yang akan
dibentuk. -eudian suatu radikal aino ditrans!er elalui beberapa tahap
transainasi dari asa aino yang tersedia ke asa keto untuk enggantikan
oksigen keto.
=epar erupakan tepat penyipanan (itain. =epar epunyai
kecenderungan tertentu untuk enyipan (itain dan telah laa diketahui
sebagai suber (itain tertentu yang baik pada pengobatan pasien. Aitain
yang paling banyak disipan dala hepar adalah (itain 2, tetapi se"ulah
besar (itain # dan (itain :1) "uga disipan secara noral
=epar enyipan besi dala bentuk !erritin. Sel hepar engandung se"ulah
besar protein yang disebut apoferritin, yang dapat bergabung dengan besi baik
dala "ulah sedikit ataupun banyak. >leh karena itu, bila besi banyak
tersedia dala cairan tubuh, aka besi akan berikatan dengan apo!erritin
ebentuk !erritin dan disipan dala bentuk ini di dala sel hepar sapai
diperlukan.
8etabolis steroid, yaitu terkait inakti(asi dan sekresi aldosteron,
glukokortikoid, estrogen, progesterone, dan testosteron.
1$
#etoksikasi sehingga toDin yang asuk ke tubuh dapat disekresi lewat gin"al.
..9 Pat'4i#i'l'!i Si'#i# He%ati#
Sirosis hepatis terasuk 1* besar penyebab keatian di dunia :arat.
8eskipun terutaa disebabkan oleh penyalahgunaan alkohol, kontributor utaa
lainnya adalah hepatitis kronis, penyakit saluran epedu, dan kelebihan Fat besi.
0ahap akhir penyakit kronis ini dide!inisikan berdasarkan tiga karakteristik /
1. Bridging fibrous septa dala bentuk pita halus atau "aringan parut lebar
yang enggantikan lobulus.
). .odul parenki yang terbentuk oleh regenerasi hepatosit, dengan ukuran
ber(ariasi dari sangat kecil (garis tengah I 5, ikronodul) hingga
besar (garis tengah beberapa sentieter, akronodul).
5. -erusakan arsitektur hepar keseluruhan.
:eberapa ekanise yang ter"adi pada sirosis hepatis antara lain keatian
sel-sel hepatosit, regenerasi, dan !ibrosis progresi!. Sirosis hepatis pada ulanya
berawal dari keatian sel hepatosit yang disebabkan oleh berbagai aca !aktor.
Sebagai respons terhadap keatian sel-sel hepatosit, aka tubuh akan elakukan
regenerasi terhadap sel-sel yang ati tersebut. #ala kaitannya dengan !ibrosis,
hepar noral engandung kolagen interstisiu (tipe I, III, dan IA) di saluran porta,
sekitar (ena sentralis, dan kadang-kadang di parenki. +ada sirosis, kolagen tipe I
dan III serta koponen lain atriks ekstrasel engendap di seua bagian lobulus
dan sel-sel endotel sinusoid kehilangan !enestrasinya. 6uga ter"adi pirau (ena porta ke
(ena hepatika dan arteri hepatika ke (ena porta. +roses ini pada dasarnya engubah
sinusoid dari saluran endotel yang berlubang dengan pertukaran bebas antara plasa
dan hepatosit, en"adi (askular tekanan tinggi, beraliran cepat tanpa pertukaran Fat
terlarut. Secara khusus, perpindahan protein antara hepatosit dan plasa akan sangat
terganggu.
+atogenesis sirosis hepatis enurut penelitian terakhir, eperlihatkan
adanya peranan sel stelata (stellate cell). #ala keadaan noral, sel stelata
epunyai peran dala keseibangan pebentukan atriks ekstraselular dan
proses degradasi. +ebentukan !ibrosis enun"ukkan perubahan proses
keseibangan. 6ika terpapar !aktor tertentu yang berlangsung secara terus enerus
1%
(isal hepatitis (irus, bahan-bahan hepatotoksik), aka sel stelata akan en"adi sel
yang ebentuk kolagen. 6ika proses ini ber"alan terus aka !ibrosis akan terus
ber"alan di dala sel stelata, dan "aringan hati yang noral akan digantikan "aringan
ikat.
,abar ).% +roses dala pato!isiologi sirosis hepatis
../ Kla#i4ika#i Si'#i# He%ati#
:erdasarkan m'4'l'!i, Sherlock ebagi sirosis hepatis atas 5 "enis, yaitu /

1. 8ikronodular
Haitu sirosis hepatis diana nodul-nodul yang terbentuk berukuran I 5 .
). 8akronodular
Haitu sirosis hepatis diana nodul-nodul yang terbentuk berukuran J 5 .
5. ?apuran
Haitu gabungan dari ikronodular dan akronodular. .odul-nodul yang
terbentuk ada yang berukuran I 5 dan ada yang berukuran J 5 .
1'
KERUSAKAN
HEPAR
Ikteu# Meta)'li#m
e Biliu)un
- Palma
eitema
- An!i'ma
- $ine:'ma#ti
a
Peu)ahan
Meta)'li#m
e Ste'i&
Hi%eten#i
P'tal
*ai#e#
E#'4a!u#
S%len'me!ali
Tekanan
Hi&'#tatik
Sinte#i#
Al)umin
Tekanan
+nk'tik
*'lume Daah
Inakti4a#i al&'#te'n ;
ADH
Al&'#te'n ; ADH
A#:ite#
E&ema
Na ; Reten#i
,aian
Secara 4un!#i'nal, sirosis hepatis terbagi atas /

1. Sirosis =epatis -opensata
Sering disebut dengan latent cirrhosis hepar. +ada stadiu kopensata ini
belu terlihat ge"ala-ge"ala yang nyata. :iasanya stadiu ini diteukan pada
saat peeriksaan screening.
). Sirosis =epatis #ekopensata
#ikenal dengan active cirrhosis hepar, dan stadiu ini biasanya ge"ala-ge"ala
sudah "elas, isalnya asites, edea dan ikterus.
..2 Dia!n'#i# Si'#i# He%ati#
1. $am)aan Klinik
Stadiu awal sirosis hepatis yaitu stadiu kopensata, sering tanpa
ge"ala sehingga kadang diteukan pada waktu pasien elakukan peeriksaan
kesehatan rutin atau karena kelainan penyakit lain sehingga kebetulan
eeriksakan !aal hepar. -eluhan sub"ekti! baru tibul bila sudah ada
kerusakan sel-sel hati, uunya berupa/
+enurunan na!su akan dan berat badan
8ual
+erasaaan perut kebung
+erasaan udah lelah dan leah, keleahan otot ter"adi akibat
kekurangan protein dan adanya cairan dala otot.
-egagalan parenki hati ditandai dengan protein yang rendah,
gangguan ekanise pebekuan darah, gangguan keseibangan
horonal (eriteapalaris, spider ne(i, ginekoastia, atro!i testis,
dan gangguan siklus haid)
Ikterus dengan air keih berwarna seperti teh pekat, ter"adi pada
proses akti! dan sewaktu-waktu dapat "atuh ke koa hepatiku "ika
tidak dirawat intensi!.
=ipertensi portal (tekanan siste portal J 1* =g), ditandai
splenoegali, ascites, dan kolateral. #an uunya, penderita akan
1B
dirawat inap karena adanya penyulit seperti perdarahan saluran cerna
atas akibat pecahnya (arises esophagus, asites yang hebat, serta ikterus
yang dala.
0abel ).) ,e"ala -egagalan Eungsi =epar K =ipertensi +ortal
Ke!a!alan "un!#i He%a Hi%eten#i P'tal
- Ikterus
- Spider nae(i
- ,inekoastia
- =ipoalbuin dan
alnutrisi kalori protein
- :ulu ketiak rontok
- 2scites
- @ritea +alaris
- 1white nail3
- Aarises esophagus;cardia
- Splenoegali
- +elebaran (ena kolateral
- 2scites
- =aeoroid
- ?aput edusa
.. Pemeik#aan Penun<an!
+eeriksaan laboratoriu yang bisa didapatkan dari penderita sirosis
hepatis antara lain /
a. S,>0 (seru glutail oksalo asetat) atau 2S0 (aspartat
ainotrans!erase) dan S,+0 (seru glutail piru(at trans!erase) atau
2L0 (alanin ainotrans!erase) eningkat tapi tidak begitu tinggi. 2S0
lebih eningkat dibanding 2L0. .aun, bila enFi ini noral, tidak
engenyapingkan adanya sirosis hepatis
b. 2lkali !os!atase (2L+), eningkat kurang dari )-5 kali batas noral atas.
-onsentrasi yang tinggi bisa diteukan pada pasien kolangitis sklerosis
prier dan sirosis bilier prier.
c. ,aa ,lutail 0ranspeptidase (,,0), eningkat saa dengan 2L+.
.aun, pada penyakit hati alkoholik kronik, konsentrasinya eninggi
karena alcohol dapat enginduksi ikrosoal hepatic dan enyebabkan
bocornya ,,0 dari hepatosit.
d. :ilirubin, konsentrasinya bisa noral pada sirosis kopensata dan
eningkat pada sirosis yang lebih lan"ut (dekopensata)
18
e. ,lobulin, konsentrasinya eningkat akibat sekunder dari pintasan, antigen
bakteri dari siste porta asuk ke "aringan li!oid yang selan"utnya
enginduksi iunoglobulin.
!. 9aktu protrobin ean"ang karena dis!ungsi sintesis !actor koagulan
akibat sirosis
g. .a seru enurun, terutaa pada sirosis dengan asites, dikaitkan dengan
ketidakapuan ekskresi air bebas.
h. +ansitopenia dapat ter"adi akibat splenoegali kongesti! berkaitan dengan
hipertensi porta sehingga ter"adi hipersplenise.
Selain itu, peeriksaan radiologis yang bisa dilakukan, yaitu /
a. Barium meal, untuk elihat (arises sebagai kon!irasi adanya hipertensi
porta
b. 4S, abdoen untuk enilai ukuran hati, sudut, perukaan, serta untuk
elihat adanya asites, splenoegali, throbosis (ena porta, pelebaran
(ena porta, dan sebagai skrinning untuk adanya karsinoa hati pada
pasien sirosis.
..= K'm%lika#i %a&a Si'#i# He%ati#
8orbiditas dan ortalitas sirosis tinggi akibat koplikasinya. :erikut
berbagai aca koplikasi sirosis hati
/
1. =eateesis elena oleh karena pecahnya (arises esophagus;cardia
). 2scites peragna
5. +eritonitis :akterial Spontan. -oplikasi ini paling sering di"upai yaitu
in!eksi cairan asites oleh satu "enis bakteri tanpa ada bukti in!eksi
sekunder intra abdoinal. :iasanya terdapat asites dengan nyeri abdoen
serta dea.
$. @nse!alopati hepatic, erupakan kelainan neuropsikiatri akibat dis!ungsi
hati. 8ula-ula ada gangguan tidur keudian berlan"ut sapai gangguan
kesadaran dan koa. @nse!alopati hepatic ter"adi karena kegagalan hepar
elakukan detoksi!ikasi bahan-bahan beracun (.=5 dan se"enisnya). .=5
berasal dari peecahan protein oleh bakteri di usus. >leh karena itu,
peningkatan kadar .=5 dapat disebabkan oleh kelebihan asupan protein,
19
konstipasi, in!eksi, gagal hepar, dan alkalosis. :erikut pebagian stadiu
ense!alopati hepatiku/
0abel ).$ +ebagian stadiu ense!alopati hepatiku
Sta&ium Mani4e#ta#i Klini#
* -esadaran noral, hanya sedikit ada penurunan daya ingat,
konsentrasi, !ungsi intelektual, dan koordinasi.
1 ,angguan pola tidur
) Letargi
5 Sonolen, disorientasi waktu dan tepat, anesia
$ -oa, dengan atau tanpa respon terhadap rangsang nyeri.
%. Sindroa =epatorenal. +ada sindro hepatorenal, ter"adi gangguan !ungsi
gin"al akut berupa oligouri, peningkatan ureu, kreatinin, tanpa adanya
kelainan organik gin"al. -erusakan hati lan"ut enyebabkan penurunan
per!usi gin"al yang berakibat pada penurunan !iltrasi gloerulus.
..11 Penatalak#anaan %a&a Si'#i# He%ati#
@tiologi sirosis epengaruhi penanganan sirosis. 0erapi ditu"ukan untuk
engurangi progresi!itas penyakit, enghindarkan bahan-bahan yang bisa enabah
kerusakan hati, serta pencegahan dan penanganan koplikasi. 0atalaksana pasien
sirosis yang asih kopensata ditu"ukan untk engurangi progresi kerusakan hati.
:ila tidak terdapat koa hepatiku, berikan diet yang engandung protein 1gr;kg::
dan kalori sebanyak )***-5*** kkal;hari.
1. +enatalaksanaan Sirosis -opensata
:ertu"uan untuk engurangi progresi kerusakan hati, eliputi /
8enghentikan penggunaan alkohol dan bahan atau obat yang
hepatotoksik
+eberian asetaino!en, kolkisin, dan obat herbal yang dapat
enghabat kolagenik
+ada hepatitis autoiun, bisa diberikan steroid atau iunosupresi!
+ada heokroatosis, dilakukan !lebotoi setiap inggu sapai
konsentrasi besi en"adi noral dan diulang sesuai kebutuhan.
)*
+ada penyakit hati non alkoholik, enurunkan berat badan akan
encegah ter"adinya sirosis
+ada hepatitis :, inter!eron al!a dan lai(udin erupakan terapi
utaa. Lai(udin diberikan 1** g secara oral setiap hari selaa satu
tahun. Inter!eron al!a diberikan secara suntikan subkutan 58I4, 5D1
inggu selaa $-' bulan.
+ada hepatitis ? kronik, kobinasi inter!eron dengan riba(irin
erupakan terapi standar. Inter!eron diberikan secara subkutan
dengann dosis % 8I4, 5D1 inggu, dan dikobinasi riba(irin 8**-
1*** g;hari selaa ' bulan
#iberikan anti!ibrotik, dala hal ini lebih engarah untuk keradangan dan
tidak terhadap !ibrosis. #iberikan Inter!eron untuk engurangi akti(itas
sel stelata, kolkisin untuk antiradang dan cegah pebentukan kolagen,
etotreksat, (itain 2, dan obat-obatan sedang dala penelitian.
). +enatalaksanaan Sirosis #ekopensata
2sites
0irah baring
#iet rendah gara / sebanyak %,) gra atau 9* ol;hari
#iuretic / spironolakton 1**-)** g;hari. 7espon diuretic bisa
dionitor dengan penurunan :: *,% kg;hari (tanpa ede kaki)
atau 1,* kg;hari (dengan edea kaki). :ilaana peberian
spironolakton tidak adekuat, dapat dikobinasi dengan
!uroseide )*-$* g;hari (dosis aD.1'* g;hari)
+arasentesis dilakukan bila asites sangat besar ($-' liter),
diikuti dengan peberian albuin.
+eritonitis :akterial Spontan (+:S)
#iberikan antibiotik golongan cephalosporin generasi III seperti
ce!otaDie secara parenteral () D ) gr;hari) selaa lia hari;e(aluasi
cairan ascites ulang. +engobatan selan"utnya berdasar hasil kultur dan
)1
tes kepekaan antibiotik cairan ascites. >bat pilihan yang sering
dipakai/
- ?e!triaDone
- -obinasi aoksisilin-as. -la(ulaat
- ?ipro!loDacin
Sedangkan untuk pro!ilaksis terhadap +:S ulang (terutaa "ika
albuin I 1g;dl)/
- .or!loksasin $** g;hari, "angka pan"ang
- ?ipro!loDacin B%* g;1D;inggu
- ?otrioDaFole )D) gr;% hari;inggu
Aarises @so!agus
Sebelu dan sesudah berdarah, bisa diberikan obat penyekat
beta (propanolol)
9aktu perdarahan akut, bisa diberikan preparat soatostatin,
diteruskan dengan tindakan skleroterapi atau ligasi endoskopi
@nse!alopati =epatik
Laktulosa untuk engeluarkan aonia
.eoisin, untuk engurangi bakteri usus penghasil aonia
#iet rendah protein *,% gr;kg::;hari, terutaa diberikan yang
kaya asa aino rantai cabang
Sindro =epatorenal
Sapai saat ini belu ada pengobatan yang e!ekti! untuk S=7. >leh
karena itu, pencegahan ter"adinya S=7 harus endapat perhatian
utaa berupa hindari peakaian diuretic agresi!, parasentesis asites,
dan restriksi cairan yang berlebihan.
+ada sirosis hepatis yang berat dapat dilakukan transplantasi hepar.
..11 P'!n'#i#
))
+rognosis sirosis hepatis sangat ber(ariasi dipengaruhi oleh se"ulah !aktor,
eliputi etiologi, beratnya kerusakan hepar, koplikasi, dan penyakit lain yang
enyertai sirosis. -lasi!ikasi ?hild-+ugh "uga untuk enilai prognosis pasien sirosis
yang akan en"alani operasi, (ariabelnya eliputi konsentrasi bilirubin, albuin, ada
tidaknya asites, ense!alopati, dan status nutrisi.
-lasi!ikasi ?hild-+ugh berkaitan dengan kelangsungan hidup. 2ngka
kelangsungan hidup selaa satu tahun untuk pasien dengan ?hild 2, :, dan ?
berturut-turut 1**C, 8*C, dan $%C.
0abel ).% -lasi!ikasi ?hild-+ugh
BAB III
PENUTUP
Ke#im%ulan
Sirosis hepatis erupakan stadiu akhir dari penyakit hati kronis diana
ter"adi !ibrosis pada hepar dengan distorsi arsitektur hepar dan pebentukan nodul-
nodul degenerati!. Secara klinis sirosis hepatis dibagi en"adi sirosis kopensata
diana ge"ala klinisnya belu tapak nyata dan sirosis dekopensata yang ge"ala
dan tanda klinisnya sudah "elas. #i Indonesia sirosis hepatis paling banyak
)5
disebabkan oleh in!eksi (irus hepatitis : dan ?, tetapi terdapat beberapa etiologi lain
eliputi konsusi alkohol, kelainan etabolik, kholestasis berkepan"angan, obat-
obatan, dan lain-lain.
=epar eiliki banyak !ungsi terutaa dala etabolise, eliputi
etabolise karbohidrat, leak, protein, penyipanan (itain, dan enyipan besi
dala bentuk !erritin. +ada sirosis hepatis, sel-sel hepatosit engalai keatian dan
digantikan oleh "aringan !ibrotik sehingga !ungsinya pun akan terganggu.
8ani!estasi klinis dari sirosis akan uncul dikarenakan kerusakan sel-sel
hepar sehingga ter"adi kegagalan !ungsi hepar dan "uga karena hipertensi portal yang
ter"adi. 8ani!estasinya eliputi ikterus, adanya spider nae(i, hipoalbuineia,
ascites, (arises esophagus, dan lain-lain. #iagnosis sirosis hepatis dapat ditun"ang
dengan peeriksaan laboratoriu seperti S,>0, S,+0, L E+, =:s2g, 4S,
abdoen, dan untuk pastinya dapat dilakukan biopsi hepar.
Sirosis hepatis enibulkan ortalitas yang tinggi diakibatkan oleh
koplikasi yang ditibulkan, eliputi heateesis elena karena pecahnya (arises
esophagus, peritonitis bakterial spontan, ense!alopati hepatic, dan lain-lain. 4ntuk
penatalaksanaannya sendiri eliputi penghindaran terhadap bahan yang dapat
enabah kerusakan hati, diet rendah protein pada ense!alopati hepatic, diuretic
pada ascites, antibiotic pada peritonitis bakteri spontan, dan lain- lain tergantung dari
keadaan pasien. 4ntuk prognosis dari penyakit ini, dipengaruhi berbagai !aktor
eliputi etiologi, beratnya kerusakan hepar, koplikasinya, dan adanya penyakit
yang enyertai.
DA"TAR PUSTAKA
. Sutadi, S.8. )**5. Sirosis hati. !S! digital library Eakultas -edokteran
:agian Ilu +enyakit #ala 4S4/ 8edan.
". Suyono,dkk. )**'. Sonogra!i Sirosis #epatis di $S!% %r. &oewardi. Mserial
on lineN.
)$
http/;;www.kalbe.co.id;!iles;cdk;!iles;*9O1%*OSonogra!isirosishepatis.pd!;*91
%*Sonogra!isirosishepatis.htl. M1* #eseber )*11N
'. 7ayon, 0.?. K #aniel, -.+. )**%. (irrhosis and its complications in
#arrison)s *rinciples of +nternal &edicine ,
th
-dition. 8c-,raw =ill/ 4S2.
.. .urd"anah, S. )**'. Sirosis hati dala :uku 2"ar Ilu +enyakit #ala @disi
$. +usat +enerbitan ilu +enyakit #ala Eakultas -edokteran 4I/ 6akarta.
/. 2iruddin, 7. )**'. 0isiologi dan Biokimia #ati dala :uku 2"ar Ilu
+enyakit #ala @disi $. +usat +enerbitan ilu +enyakit #ala Eakultas
-edokteran 4I/ 6akarta.
,. -onthen, +.,. )**8. +edoan #iagnosis dan 0erapi :ag.;S8E Ilu +enyakit
#ala. 7uah Sakit 4u #okter Soetoo/Surabaya.
1. Lindseth, ,... )**'. ,angguan =ati, -andung @pedu, dan +ankreas. #ala
+ato!isiologi Syl(ia 2.+rice et.al. @disi '. @,?/ 6akarta.
2. Siregar, ,.2. )**1. ?irrhosis =epatis pada 4sia 8uda. Eakultas -edokteran
4ni(ersitas Suatera 4tara/ 8edan.
3. Setiawan, +.:., dkk. )**B. :uku 2"ar Ilu +enyakit #ala. Eakultas
-edokteran 4ni(ersitas 2irlangga 7uah Sakit +endidikan #r. Soetoo/
Surabaya.
4. =all K ,uyton. )**$. 0isiologi Kedokteran @disi 11. @,?/ 6akarta
)%

Anda mungkin juga menyukai