Anda di halaman 1dari 20

Perkembangan Teknology Komunikasi

Peranan Perkembangan Teknologi Dibidang Hukum, Sosial Politik, Pertahanan


Keamanan, Ekonomi dan Sosial Budaya.


A. Peranan Perkembangan Teknologi Komunikasi
Dibidang Hukum

Peranan TIK dalam Penegakan Hukum di Indonesia

Terbitnya Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 merupakan rezim hukum baru dalam
khasanah peraturan perundang-undangan di Indonesia. Karena itu, dengan menganut asas
yurisdiksi eksrateritorial dan alat bukti elektronik, sudah seperti alat bukti lain yang diatur dalam
KUHAP. Selain itu, tanda tangan elektronik diakui memiliki kekuatan yang sama dengan tanda
tangan konvensional. Keadaan itu diharapkan akan memberikan kepastian hukum bagi
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang telah berkembang pesat dan memasuki
berbagai segi kehidupan berbangsa dan bernegara. Kehadiran UU No. 1/2008 ini merupakan
cyber law pertama dalam khasanah peraturan perundang-undangan Republik Indonesia.
Keluarnya peraturan itu diharapkan dapat mensejajarkan Indonesia dengan lingkungan global
dalam memberikan kepastian hukum bagi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
Era globalisasi telah menempatkan peranan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) ke
dalam tempat yang sangat strategis, karena menghadirkan suatu dunia tanpa batas, jarak, ruang
dan waktu, dan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi yang pada akhirnya
akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, selain dampak positif, TIK juga disadari
memberikan peluang terjadinya kejahatan-kejahatan baru (cyber crime) yang bahkan lebih
canggih dibandingkan kejahatan konvensional. TIK telah mampu merubah pola hidup
masyarakat secara global dan menyebabkan perubahan sosial, budaya, ekonomi, dan pola
penegakan hukum yang kecepatan perubahannya berlangsung secara signifikan. Itulah sebabnya
TI dan komunikasi dewasa ini telah menjadi pedang bermata dua, karena selain memberikan
kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan dan peradaban manusia, sekaligus menjadi
sarana efektif perbuatan efektif melawan hukum. Berkembangnya situs pornografi, telah kita
yakini dapat meracuni kehidupan masyarakat, terutama generasi muda. Selain itu, perbuatan
melawan hukum di dunia maya lainnya merupakan fenomena yang sangat mengkhawatirkan.
Tindakan kejahatan kartu kredit, hacking, cracking, phising, booting, dan cybersquating,
perjudian, penipuan, terorisme dan penyebaran informasi destruktif telah menjadi bagian dari
aktivitas pelaku kejahatan di dunia maya.
Disinilah peran TIK dibutuhkan, begitu pula Depkominfo yang terus menerus melakukan
sosialisasi terhadap UU No. 11/2008 tentang ITE ini ke berbagai lapisan masyarakat. Sebab
dengan terbentuknya pemahaman yang sama dikalangan aparatur penegak hukum, maka
memungkinkan terlaksananya penegakan hukum terkait UU ITE secara efektif, dan pada
akhirnya dapat mewujudkan perlindungan maksimal bagi seluruh aktivitas pemanfaatan TIK,
serta akan memberikan efek kepada para pelaku tindak kejahatan di dunia cyber. Maka
diharapkan sosialisasi UU tentang ITE ini dapat terus semakin meluas.

B. Peranan Perkembangan Teknologi Komunikasi
Dibidang Social Politik
Kita semua tentu menyadari kalau kehidupan saat ini sudah semakin canggih. Segala hal
nampaknya sudah disediakan untuk menunjang segala kebutuhan kita. Itu semua tentu saja tidak
lepas dari perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi yang sangat pesat ternyata
membawa pengaruh yang signifikan dalam hidup masyarakat. Hebatnya, perkembangan
teknologi tersebut mampu mempengaruhi masyarakat di segala aspek kehidupan, termasuk
bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Dalam bidang politik, perkembangan teknologi memiliki peranan yang sangat penting.
Perkembangan teknologi tidak hanya mempengaruhi aktivitas politik, tetapi juga menginspirasi
hal-hal baru dalam kegiatan berpolitik. Penyadapan suara telepon dan pemasangan kamera
tersembunyi (hidden camera), misalnya, tidak akan ada tanpa ketersediaan teknologi yang
memadai. Dengan memanfaatkan peralatan yang canggih, kita dapat mendengarkan percakapan
orang lain melalui telepon tanpa diketahui oleh orang tersebut. Peralatan tersebut memanfaatkan
dua teknologi yang sangat lazim digunakan dalam penyadapan telepon, yaitu Spy Gear
(menggunakan kartu SIM yang sudah dicopy sebelumnya), Atis, Gueher Gmph yang memiliki
kemampuan tinggi dalam merekam, Spy Call, dan software-software tertentu lainnya.
Sayangnya, kecanggihan teknologi ini seringkali disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggungjawab. Adanya kamera tersembunyi, misalnya, masih sering dimanfaatkan untuk
mengambil gambar orang-orang yang sedang berganti pakaian. Padahal ada ketentuan khusus
mengenai siapa yang boleh menggunakan kamera tersembunyi dan penyadapan telepon, serta
untuk apa alat-alat tersebut digunakan. Penggunaan alat-alat tersebut baru dianggap legal jika
digunakan untuk kepentingan investigatif oleh wartawan yang berwenang atau badan
intelejensia.
Masih dalam bidang politik, perkembangan teknologi ini juga sangat membantu kegiatan
kampanye politik. Sebagian besar masyarakat tentu tahu bagaimana Barrack Obama mencoba
melakukan kampanye melalui media online (situs jejaring sosial). Dan cara ini ternyata sangat
efektif. Kampanye Barrack Obama melalui situs jejaring sosial seperti Facebook ternyata mampu
mempengaruhi persepsi khalayak, khususnya bagi mereka yang mengakses situs jejaring sosial.

a. Dampak Teknologi dan Informasi pada bidang Politik Pemerintahan
Politik adalah kegiatan pengambilan keputusan kolektif untuk kepentingan bersama.
Ditinjau dari makhluk sosial, jelaslah bahwa politik merupakan kebutuhan bagi setiap manusia.
Dari sebuah keluarga kecil, keanggotaan kelas, hingga negara adalah sebuah kegiatan politik.
Untuk mencapai tujuan maka kegiatan politik memerlukan interaksi. Interaksi utama
sebagai manusia modern adalah komunikasi. Dengan adanya teknologi informasi maka kegiatan
komunikasi akan lebih mudah, cepat, dan efisien. Hal ini tentu akan memberi kontribusi besar
bagi kegiatan politik.
Sayangnya di hingga saat ini kegiatan politik seringkali terbentur masalah untuk
berhubungan seperti jauhnya jarak antara yang satu dengan yang lainnya, hingga kegiatan
pengarsipan yang kacau dan rumit hingga perkembangan cita-cita suatu golongan terganggu
akibat tercecernya sumber evaluasi. Padahal hakikat dari politik adalah hubungan antar manusia
dengan kekuatan otoritas untuk mendapatkan satu tujuan, namun jika hubungan itu tidak dapat
dilaksanakan maka sia-sia lah kegiatan politik tersebut.
Teknologi Informasi adalah kegiatan mendapatkan, menyusun, memproses, menyimpan,
memanipulasi data untuk diolah menjadi lebih berkualitas. Teknologi informasi adalah suatu
objek proses dan bukan sebuah kegiatan baku. Disebut demikian karena Teknologi Informasi
terus berkembang.
Sebenarnya teknologi Informasi sudah dimulai saat antar manusia bisa berinteraksi
dengan yang lainnya, mulai dari berbicara hingga tulis menulis. Namun seiring dengan
perkembangan zaman Teknologi Informasi beralih makna menjadi kegiatan dengan hubungan
digital. Kegiatan ini menggunakan gabungan antara teknologi perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software).
Jejaring sosial adalah aplikasi web yang bertujuan menghubungkan kegiatan sosial di
internet. Interaksi yang terjadi bisa berupa sekedar tegur sapa hingga berbagi pengalaman dengan
video atau gambar.
Dalam perkembangannya jejaring sosial tidak hanya sekedar memberikan informasi
namun juga sebagai wadah menampung aspirasi masyarakat. Dari beberapa contoh kejadian di
Indonesia, seperti kasus Mba Prita yang dipenjara karena melaporkan kesalahan praktek di
sebuah rumah sakit terkenal, masyarakat bergabung untuk saling membantu bahu membahu.
Didukung oleh media yang besar, kegiatan jejaring sosial menjadi sebuah kekuatan
abstrak yang patut untuk ditakuti dan dihormati. Sayangnya dikarenakan kekuatannya yang besar
untuk mempengaruhi menjadikannya terkadang kebablasan dalam menyampaikan informasi
sehingga dapat ditemui informasi tidak akurat.
b. Kegiatan politik dengan dukungan teknologi informasi
Politik memerlukan keterampilan berkomunikasi agar tujuan utama dari hal yang sudah
ditetapkan bersama dapat tercapai. Kegiatan komunikasi yang konvensional tidak gampang dan
tidak efisien untuk dilakukan, apalagi jika kegiatan politik itu adalah sebuah negara yang
mengurus ratusan juta penduduk dan harus disampaikan dengan cermat. Dari sinilah teknologi
informasi digunakan untuk membantu menyatukan kegiatan politik.
Menurut pandangan David F. Andersen (1991), teknologi informasi modern mempengaruhi
pemerintahan dan dengan juga politik dengan empat cara:
1. Teknologi yang baru akan mengubah rincian tahap-tahap operasi pemerintahan;
2. Teknologi secara halus mengubah hubungan antar pemimpin pilihan masyarakat dengan
para pakar teknologi di pemerintahan;
3. Akan terjadi perubahan karakter pemerintahan sebagai sumber informasi bagi
masyarakat;
4. Perkembangan teknologi akan mengubah tanggung jawab pemerintah sebagai pemilik
informasi publik;
Dari pandangan tersebut maka masyarakat akan meminta kejelasan informasi, transparansi,
kebebasan berpendapat, dan pengajuan saran. Hal ini merupakan pilar demokrasi yang utama.
Permintaan masyarakat ini perlu difasilitasi dengan jejaring sosial yang luas antara masyarakat
ke masyarakat dan masyarakat ke pejabat tinggi.
Teknologi informasi memberikan fasilitas jaringan sosial yang luas bagi kegiatan komunikasi
antar pejabat negara dan masyarakat. Sebagai contoh realisasi kini sudah banyak negara-negara
maju yang memulai penerapan kegiatan politik yang menggunakan teknologi informasi secara
penuh untuk menghubungi antar departemen dan pemerintahan. Kegiatan ini disebut sebagai e-
government. Bahkan seperti di negara Amerika presidennya berpidato seminggu sekali dan
menjawab pertanyaan khusus dari dan kepada rakyatnya menggunakan aplikasi yang ada di
internet.
Adapun fasilitas teknologi informasi yang digunakan dalam kegiatan politik di negara maju
adalah sebagai berikut:
1. E-mail
E-mail adalah surat elektronik yang dikirimkan menggunakan jaringan antar komputer.
Untuk negara yang sudah siap dengan e-government kegiatan surat-menyurat sudah di
efesiensikan semaksimal mungkin menggunakan media elektronik. Berita yang disampaikan
kepada sebuah instansi dan pejabat tertentu akan lebih mudah dan cepat dengan keamanan
informasi yang tinggi. Selain itu penggunaan bertumpuk-tumpuk kertas dapat dikurangi dan
mengurangi pengeluaran belanja.
2. Portal Pemerintahan
Portal adalah sebuah website khusus yang menyediakan tempat bagi divisi-divisi
pemerintahan agar dapat diakses. Portal ini menyediakan tempat khusus bagi warga yang ingin
mengetahui perkembangan dari kegiatan pemerintah. Portal ini juga memberikan tempat agar
warga dapat berinteraksi dengan pejabat dan pelayanan masyarakat secara langsung.
3. Blogging
Blogging adalah kegiatan menulis informasi, baik berita maupun artikel, dan diletakkan
di halaman yang dapat diakses. Bagi negara yang sudah menerapkan e-government maka
kegiatan blogging adalah sebuah hal yang wajib dilaksanakan agar masyarakat dapat mengetahui
kegiatan apa yang sedang dilakukan pemerintah. Dengan adanya blogging mendekatkan
hubungan pemerintah ke masyarakat. Masyarakat dapat mengomentari apa yang pemerintah
tulis. Dengan demikian demokrasi dapat terjalin dengan nyata dan pemerintah dapat segera
mengevaluasi diri.
4. Video Streaming
Video streaming adalah fasilitas penaruhan video untuk dapat diakses. Kegiatan video
streaming dapat dilaksanakan secara off-air, yaitu di rekam terlebih dahlu kemudian di unggah,
atau secara on-air, yaitu saat itu juga objek yang di stream diakses.
Di beberapa negara maju pemimpin negara secara langsung memberikan pidato dan tanya
jawab kepada masyarakat menggunakan video streaming melewati internet.
C. Keuntungan menggunakan teknologi informasi dalam politik
Kegiatan politik yang menggunakan teknologi informasi memiliki keuntungan yang sangat
besar bagi pemerintahan.
1. Demokratisasi
Salah satu tujuan utama dalam penggunaan politik dibantu dengan teknologi informasi
adalah adanya peranan besar masyarakat dalam pengembangan pemerintah. Dengan e-
government maka hal ini bisa tercapai. Bayangkan saja jika ada anggota DPR yang dapat
berinteraksi dengan rakyat yang telah memilihnya, kegiatan tanya jawab, melakukan voting,
saran dan kritik akan dapat tersalurkan dengan cepat, langsung, dan nyaman. Ini membuat
masyarakat lebih tanggap dan mendapatkan kemungkinan suaranya didengar secara mudah.
Masyarakat yang dapat bercakap-cakap langsung dengan anggota DPR itu juga dapat melakukan
review kenapa mereka memilih perwakilan mereka tersebut dan dapat menentukan pilihan untuk
wakil mereka di masa depan.
2. Dampak ramah lingkungan
Dengan menggunakan teknologi informasi berarti informasi yang disampaikan
kebanyakan menggunakan media digital. Surat menyurat yang mungkin pada awalnya dapat
bertumpuk-tumpuk kini cukup dengan menggunakan e-mail sudah dapat dilaksanakan. Dengan
demikian penggunaan kertas dapat dikurangi yang berarti penebangan pohon dapat berkurang.
3. Cepat, efisien, nyaman
Kegiatan komunikasi untuk keperluan politik dengan menggunakan teknologi informasi
menyebabkan sampainya berita lebih cepat, dilakukan secara efisien, dan nyaman. Misalnya jika
ada masyarakat yang ingin mengajukan pendapatnya ke wakil rakyat maka cukup dengan
menggunakan e-mail surat dapat sampai dengan segera.
D. Dampak negatif politik yang menggunakan teknologi informasi
Walaupun penggunaan teknologi informasi dalam politik memberikan benefit yang
sangat banyak, namun tetap ada kekurangannya.
1) Biaya
Walaupun politik yang menggunakan informasi dan teknologi dapat melakukan
pengeluaran yang lebih sedikit daripada konvensional, namun sebelumnya untuk membuat
infrastruktur dan teknisinya akan memiliki biaya yang sangat mahal.
2) Jangkauan akses
Harus diakui tidak semua orang melek terhadap teknologi. Bagi warga yang berada jauh
di pedalaman akan susah untuk mengakses website, blog, atau video streaming tentang politik di
Indonesia.
3) Transparansi
Pada beberapa negara maju, banyak yang meragukan berita-berita negara yang
diterbitkan oleh negara sendiri. Alasannya karena yang menulis berita itu adalah negara dan
penerbitnya adalah negara. Kecurigaan akan modifikasi berita dapat terjadi
4) Privasi
Sebuah badan politik seperti negara memerlukan tanggapan dari warganya. Jika negara
terus meminta informasi maka privasi dari seseorang semakin sulit untuk dijaga. Ini akhirnya
menjadi dilema, di sisi yang satu data dari masyarakat dihimpun untuk mengembangkan kegiatan
negara namun di sisi yang lain negara pun harus menjunjung tinggi hak privasi warganya.
E. Solusi
Dalam membuat kegiatan politik menggunakan teknologi informasi menjadi nyaman
maka dampak negatif yang ada harus sebisa mungkin diminimalisir. Adapun solusi yang dapat
dirujuk dan dikembangkan adalah sebagai berikut:
1. Masyarakat diajarkan fungsi dan manfaat teknologi informasi. Perkembangannya yang
semakin pesat akan harus selalu dikejar masyarakat agar dalam kegiatan politik dan
teknologi informasi masyarakat dapat mengikuti. Tanpa adanya pemahaman akan
teknologi informasi maka kegiatan e-government sendiri tidak akan berjalan.
2. Kegiatan-kegiatan negara sedini mungkin menunjukkan transparansi kepada masyarakat.
Masyarakat yang dapat melihat kegiatan negara maka dapat menjadi semakin kritis dan
memberikan solusi tepat guna. Kegiatan yang ditutup-tutupi oleh negara hanya akan
memberikan rasa tidak percaya dari masyarakat.
3. Masyarakat diberikan pemahaman menyeluruh tentang etika dalam teknologi informasi
agar dapat membentengi diri dalam penyalahgunaan privasi, baik itu dari orang lain
maupun negara. Dengan demikian data-data yang tersalurkan adalah data yang memang
dibutuhkan untuk pengembangan negara dan bukan data pribadi yang tidak berhak untuk
disebarkan.

Dampak positif dan dampak negative dari perkembangan teknologi dilihat dari berbagai
bidang Bidang politik.
a. Timbulnya kelas menengah baru Pertumbuhan teknologi dan ekonomi di kawasan ini akan
mendorong munculnya kelas menengah baru. Kemampuan, keterampilan serta gaya hidup
mereka sudah tidak banyak berbeda dengan kelas menengah di negara-negera Barat. Dapat
diramalkan, kelas menengah baru ini akan menjadi pelopor untuk menuntut kebebasan politik
dan kebebasan berpendapat yang lebih besar.
b. Proses regenerasi kepemimpinan. Sudah barang tentu peralihan generasi kepemimpinan ini
akan berdampak dalam gaya dan substansi politik yang diterapkan. Nafas kebebasan dan
persamaan semakin kental.
c. Di bidang politik internasional, juga terdapat kecenderungan tumbuh berkembangnya
regionalisme. Kemajuan di bidang teknologi komunikasi telah menghasilkan kesadaran
regionalisme. Ditambah dengan kemajuan di bidang teknologi transportasi telah menyebabkan
meningkatnya kesadaran tersebut. Kesadaran itu akan terwujud dalam bidang kerjasama
ekonomi, sehingga regionalisme akan melahirkan kekuatan ekonomi baru.

C. Peran Perkembangan Teknologi Komunikasi Dibidang Pertahanan Keamanan.
Tugas Kontek(Kemajuan Teknologi Dalam Bidang Militer)
Teknologi Canggih Karya Anak Bangsa Indonesia
Kemampuan anak bangsa Indonesia untuk mengembangkan dan memanfaatkan teknologi
komunikasi informasi sebenarnya tidak kalah hebat dibandingkan dengan negara-negara lain,
termasuk negara maju sekalipun.
Di berbagai pelosok Indonesia, banyak sekali kemampuan yang terus dikembangkan
tanpa banyak promosi, menghadirkan berbagai solusi untuk menyelesaikan persoalan yang
dihadapi oleh berbagai perusahaan ataupun lembaga pemerintahan. Persoalannya, sering kali
kemampuan anak bangsa ini tidak pernah memperoleh tempat yang memadai dan diakui oleh
anak bangsa lain yang kebetulan menjadi pengambil keputusan di tingkat perusahaan ataupun
pemerintahan. Atau, karena keteguhan hati untuk berbisnis secara lurus dan legal, sering kali
mereka tersingkir dalam tender karena kalah dalam uang jago dan berbagai faktor
penyimpangan kronis lain dalam cara berbisnis yang sarat dengan korupsi dan kolusi yang
berkepanjangan. Bahkan, untuk menjadi berbeda di tengah globalisasi dan dinamika kemajuan
teknologi komunikasi informasi, di Indonesia dianggap sebagai sebuah keanehan. Kebanyakan
orang condong untuk bersikap konservatif dan dalam konteks pengembangan perangkat lunak,
condong untuk mengikuti arus yang dianggap sebagai kebutuhan umum dengan mengembangkan
berbagai aplikasi sejenis enterprise resource planning (ERP), customer relationship management
(CRM), dan lainnya. Artinya, sedikit sekali rumah perangkat lunak (software house atau sering
juga disebut sebagai independent software vendor) yang berani menyimpang untuk
menghasilkan produk perangkat lunak yang tidak umum dan lazim, dan tidak melulu hanya
mengembangkannya mengikuti arus bisnis yang berlaku di lingkungan sekitarnya.
Penyimpangan sendiri sering kali memang menjadi tantangan yang menarik. Di sisi lain,
penyimpangan dari apa yang berlaku pun mampu menghasilkan produk-produk yang istimewa,
memberikan solusi komprehensif bagi penggunanya, serta menjadi produk istimewa hasil karya
anak bangsa yang membanggakan.

IMPLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP STRATEGI DAN MANAJEMEN
PERTAHANAN
Saat ini, teknologi informasi sudah menyentuh setiap aspek kehidupan manusia.
Teknologi informasi tidak hanya dipakai dalam bidang industri ataupun ekonomi, tetapi juga di
bidang pertahanan dengan implikasi yang sangat luas terutama di tinjau dari perumusan strategi
maupun penerapan manajemen. Implikasi teknologi informasi dilihat dari sisi strategi dan
perumusan doktrin menyebabkan terjadinya pergeseran apa yang oleh Clausewitz disebut
sebagai center of gravity yaitu dari konsep penguasaan medan kritik menjadi penguasaan
informasi. Oleh karenanya hakekat ancaman pun, bergeser dari ancaman yang datang dari negara
(state threat) melalui penggunaan senjata pemusnah massal menjadi kelompok (non state threat)
dengan penguasaan teknologi tinggi. Sedangkan dari sisi penerapan manajemen terjadi
pergeseran paradigma dari manajemen yang semula terfokus pada kualitas bergeser menuju
reengineering dan terakhir mengacu pada kecepatan (velocity) melalui konsep Knowledge
Management (KM).
Susjemen Rengarhan yang tengah berjalan saat ini mengajarkan salah satu topik
manajemen khususnya tentang perencanaan strategik / PS (strategic planing). Inti dari kursus ini
adalah latihan praktek penyusunan dokumen strategik jangka pendek berupa Daftar Usulan
Kegiatan (DUK) dan Daftar Usulan Proyek (DUP). DUK dan DUP merupakan aplikasi dari
perencanaan strategis, yang merupakan produk manajemen modern di era 80 an, yang saat ini
sudah mulai ditinggalkan. Dalam pelaksanaan kursus ini pun, sistem pengajarannya masih
menggunakan paradigma murid belajar bila ada guru. Dengan sistem ini maka outcome yang
dicapai tidak akan maksimal apabila dibandingkan dengan sistem self paced study yang
mampu menjamin transfer pengetahuan (knowledge) secara lebih baik.
Pusdiklatjemen dengan visinya sebagai center of excellent dalam bidang manajemen
hendaknya menyesuaikan dengan teknologi informasi dan mengimpementasikannya dalam setiap
penyelenggaraan kursusnya. Ada beberapa kemungkinan implementasi teknologi informasi
mulai dari memanfaatkan teknologi dalam rangka penyusunan bahan ajaran yang mengacu pada
self paced study tutorial menggunakan komputer / Computer Based Tutorial (CBT), sampai
dengan pembudayaan Knowledge Management (KM). Apabila Pusdiklatjemen tidak
memanfaatkan teknologi informasi dalam penyelenggaraan pendidikannya maka apa yang dicita-
citakan menjadi center of excellent akan berhenti sebagai slogan belaka.
Dalam orasi ini, kami peserta Susjemen Rengarhan XXII TA 2003 akan memberikan
gambaran tentang implikasi teknologi informasi dalam mendukung manajemen modern dan
sekaligus memberikan kenang-kenangan kepada lembaga yang berbeda dari para peserta kursus
sebelmunya. Kenang-kenangan tersebut merupakan salah satu contoh implementasi sederhana
teknologi informasi dengan biaya yang relatif murah namun dapat menunjang pengambilan
keputusan berdasarkan manajemen yang mengakomodasikan kecepatan (velocity)
Teknologi Informasi dan Strategi
Dewasa ini perkembangan teknologi informasi bukan lagi merupakan evolusi tetapi
sudah merupakan lompatan sangat cepat (leap) yang mengagumkan. Data tahun 90 an
menunjukan bahwa peningkatan kemampuan komputer menjadi dua kali lipat setiap delapan
belas bulan, dan jumlah pengguna internet meningkat dua kali lipat setiap setiap tahunnya. Serat
optik tunggal mampu menghantar satu setengah juta percakapan dalam waktu yang bersamaan,
sedangkan compact disk (CD) mampu menyimpan data sangat besar. Kemajuan semacam ini
tentunya membawa implikasi yang sangat luas dalam bidang pertahanan terutama dalam
perumusan strategi dan hakekat ancaman.
1. Perumusan Strategi.
Informasi merupakan aset yang strategis bagi setiap organisasi. Inilah yang menyebabkan
mengapa banyak pemerintahan ataupun badan tertentu menghabiskan jutaan bahkan miliaran
dolar untuk mendapatkan informasi mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan ancaman
potensial bagi keamanan mereka. Tanpa informasi yang tepat dapat menyebabkan kegagalan
khususnya dalam bidang pertahanan, sehingga kemampuan untuk menyediakan informasi
potensial merupakan faktor yang sangat menentukan dari kekuatan pertahanan suatu negara.
Dalam doktrin militer, informasi merupakan bagia integral dari komando dan kendali
yang merupakan kunci setiap operasi. Dengan demikian maka setiap langkah yang diambil
ditujukan untuk mencapai keunggulan informasi.
Kemajuan teknologi informasi menyebabkan terjadinya pergeseran konsep
memenangkan perang. Pada awalnya, cukup dengan konsep Komando dan Kendali (Kodal / K2),
yang pada prinsipnya merupkan hubungan intern antara komandan dengan anak buahnya dalam
tugas operasi. Tetapi kemudian, ternyata komunikasi dengan kesatuan lain dalam suatu operasi
menjadi suatu keharusan. Maka lahirlah konsep baru yaitu Komando, Kendali, dan Komunikasi
[K3]. Dengan teknologi komunikasi yang semakin mutakhir, keterangan atau data intelijen (K3I)
/ Command, control, communications and intelligence (C3I). Di era 90 an, dengan kemajuan
teknologi komputer lahirlah konsep Komando, Kendali, Komunikasi, Komputer dan Intelijen
(K4I). Meskipun di Indonesia, K4I masih menjadi angan-nagan tetapi paling menyiratkan adanya
kuatu pandangan bahwa sistem informasi yang berbasiskan komputer menjadi fungsi yang
sangat penting dalam peperangan. Saat ini menurut para analis, ada konsep baru yaitu Komando,
Kendali, Komunikasi, Komputer, Intelijen, dan Manajemen Pertempuran (k4I / MP) sebagai satu
kesatuan yang bulat dalam rangka memenangkan pertempuran. (command, control,
communications, computers, intelligence and battle management -C4I / BM). Hal ini
menunjukan bahwa ternyata teknologi saja tidak cukup untuk memenangkan pertempuran tetapi
manajemen pertempuran juga memegang peran penting dalam memenangkan perang.
Clausewitz dengan teori center of gravity menyatakan barang siapa menguasai titik berat
dialah yang memenangkan perang. Berdasarkan teori ini, perang berkembang dari waktu ke
waktu sesuai perkembangan teknologi. Pada saat awal perkembangan teknologi, barang siapa
menguasai medan strategis, menguasai suatu wilayah, yang dalam skala yang lebih luas, barang
siapa menguasai daerah Eropa dan Balkan (heart land), menguasai dunia. Dalam tahap
selanjutnya, dengan kemajuan teknologi kelautan, maka barang siapa menguasai lautan,
menguasau dunia. Setelah teknologi kedirgantaraan berkembang, maka barang siapa menguasai
udara, menguasau dunia. Ini terbukti dengan perlombaan yang seru antara negara adi daya untuk
memajuan Angkatan Udaranya, sehingga doktrin perangnya pun berubah dengan
mengedepankan serangan udara strategis. Dengan perkembangan teknologi kedirgantaraan yang
semakin pesat, maka barang siapa menguasai udara dengan ketinggian 50.000 mil atau lebih,
mengasai dunia. Terlebih lagi bila dapat menguasai lunar libration points atau yang lebih dikenal
dengan L4 dan L5 yang merupakan tempat tempat dimana gaya gravitasi bulan dan bumi sama
besarnya. Kemajuan teknologi ini mencetuskan konsep Perang Bintang pada jaman presiden
Ronald Reagan. Di era 90 an semenjak perkembangan teknologi informasi menjadi sangat pesat,
maka barang siapa menguasai informasi, menguasai dunia. Inilah yang mendorong negara adi
daya untuk berlomba lomba memasuki medan peperangan yang baru yaitu perang informasi
terutama dengan memanfaatkan media masa dan jaringan informasi global. Hal ini dapat
dibuktikan dengan kejatuhan pemerintahan seperti Haiti dan Uni Soviet, yang tidak terlepas dari
perang informasi global tersebut.
Dengan adanya perubahan konsep perumusan strategi maka sebagai konsekuensinya akan
merubah manajemen terutama dari sisi cara kerja organisasi, skala organisasi, dan integrasi
sistem.
Dari sisi cara kerja, organisasi militer saat ini memerlukan personel yang pintar, untuk
mengawaki teknologi yang cukup canggih. Konsekuensinya personel militer haruslah
mengenyam pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan orang bisnis. Sebagai bukti, hasil survei
yang dilaksanakan oleh Nort Carolinas Center for Creative Leadership menyatakan hanya 19
persen dari manager di Amerika mempunyai pendidikan post graduate. Jadi, dalam peperangan
saat ini terbukti bahwa tentara tidak hanya sekedar menarik platuk saja tetapi harus mempunyai
kemampuan yang cukup tinggi.
Dari sisi skala organisasi, Teknologi Informasi membuat organisasi militer menjadi lebih
flat, sehingga pengendalian dapat dilakukan dengan lebih longgar. Konsekuensinya, kekuasaan
pengambilan keputusan dapat diserahkan pada tingkat serendah mungkin.
Dari sisi integrasi sistem, Teknologi Informasi membuat kompleksitas pada organisasi
pertahanan lebih berat dari pada sebelumnya. Kompleksitas ini dapat diatasi dengan
menggunakan peranti lunak yang dirancang untuk keperluan tersebut, terutama peranti lunak
Data Base. Dengan demikian integrasi sistem dalam organisasi militer menjadi lebih baik.
2. Hakekat Ancaman
Kemajuan teknologi pun menyebabkan terjadinya pergeseran hakekat ancaman. Saat ini
hakekat bergeser dari yang sifatnya berasal dari negara (state threat) berideologi tertentu dengan
kekuatan senjata menuju pada kelompok (non state threat) dengan tingkat penguasaan teknologi
yang tinggi. Menurut Robert D. Steele dalam bukunya The Transformation of War and the
Future of the Corps saat ini lawan / hakekat ancaman dikelompokkan menjadi :
a. Militer dengan sistem yang canggih dengan dukungan logistik yang sangat kuat (the high
tech brute)
b. Gabungan antara para penjahat dan teroris seperti penyelundup narkoba (the low tech brute)
c. Kelompok massa tanpa senjata yang biasanya didorong oleh faktor agama, ideologi / SARA
(the low tech seer)
d. Gabungan antara para penjahat informasi dan spionase ekonomi dengan penguasaan teknologi
yang tinggi seperti para hacker (the high tech seer)
Dilihat dari penguasaan teknologi saat ini dunia terbagi menjadi dua kutub yaitu negara
berteknologi tinggi dan negara yang relatif tertinggal secara teknologi. Penguasaan teknologi
yang sangat maju justru menjadi ancaman bagi negara yang bersangkutan. Sebagai contoh,
Amerika Serikat sebagai negara yang menguasai teknologi menyadari bahwa penguasaan
teknologi berpotensi menjadi ancaman bagi negaranya. Seperti yang dinyatakan dalam
konferensi tahunan yang diadakan oleh Army War College tahun 1998 dengan tajuk Challenging
the United State Symmetrically and Asymmetrically : Can America be Defeated ?. Dari hasil
konferensi tersebut diperoleh jawaban yang jelas yaitu bahwa Amerika tidak akan dapat
ditaklukkan melalui serangan militer yang simetris (seimbang), tetapi Amerika dapat ditaklukkan
dengan serangan yang asimetris (tidak seimbang).
Teknologi berpotensi menjadi ancaman menonjol yang sifatnya asimetris (asymmetric
threat). Ancaman asimetris ini ternyata menjadi kenyataan dengan terjadinya serangan yang
dikenal sebagai 911 terhadap WTC (World Trade Center) oleh kelompok tertentu (low tech seer)
dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi transportasi. Sasaran serangan teroris terhadap
WTC dan Pentagon adalah untuk menghancurkan simbol kedigdayaan teknologi Amerika. Dari
kejadian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa teknologi canggih disamping merupakan sarana
mengungguli lawan dalam rangka memenangkan perang juga sekaligus merupakan sumber
ancaman yang potensial.
Masih berkaitan dengan teknologi, ancaman yang menonjol pada saat ini dan jangka
waktu ke depan justru berasal bukan dari negara luar tetapi berasal dari kerawanan yang timbul
akibat kemajuan teknologi (non state threat). Sebagai contoh, pembelian komputer dan peralatan
berteknologi tinggi lainnya; pembangunan dam / pusat listrik; industri; jaringan telekomunikasi;
dan sebagainya.
Pemanfaatan dan pembangunan teknologi tinggi seperti ini akan sangat potensial menjadi
ancaman bagi negara bila tidak disertai tindakan pengamanan yang memadahi. Ingat kejadian
911 dilakukan dengan menggunakan dua peluru kendali raksasa berawak dengan kode boeing
767 yang merupakan bagian dari industri transportasi Amerika.
IT Pada Saat Perang
Ketika perang, pasukan di garis depan akan dilengkapi alat GPS-telemetri, inframerah
dan telematika. GPS akan memandu ke sasaran. Komando di belakang bisa memantau posisi dan
kondisi pasukannya dari laptopnya. Kalau ada prajurit yang terluka atau tertangkap, posisinya
langsung bisa diketahui.
Sementara itu alat inframerah berguna untuk melihat di kegelapan. Alat ini bisa
mendeteksi manusia, yang tubuhnya memancarkan panas pada spektrum tertentu, meski
bersembunyi di balik semak-semak atau dinding dengan ketebalan tertentu.
Mereka juga dilengkapi piranti telematika, yang akan memasok data-data terakhir ke
front, baik dari satelit, atau analisis komputer atas data intelijen mutakhir. Agar jaringannya tidak
disusupi hacker musuh, maka dilakukan enkripsi cryptografi yang sangat rumit.
Sementara itu senjata yang dipakai pun memiliki kandungan IT yang makin tinggi. Kini
ada robot-robot mungil (dragon-runner) yang memiliki kecerdasan buatan (artificial
intelligence). Robot ini bisa mengambil keputusan mandiri dan terus mengupdate diri dengan
pengalamannya. Ia dilengkapi kamera dan sejumlah sensor suara, panas atau bau. Dengan
software pengenal pola, maka robot ini bisa mengenali musuh dan secara mandiri menyerangnya.
Sementara itu ada jenis robot lain yang dilengkapi bom dan piranti GPS. Bom itu
diprogram untuk hanya meledak di lokasi yang koordinatnya ada pada daftar. Bom ini bisa juga
dicurahkan dari mother bomb sebagai bom satelit atau diluncurkan sebagai position guided
missile (PGM).
Jenis senjata lain adalah senjata radio yang bisa merebut kontrol atas piranti elektronik.
Pesawat-pun bisa dibajak secara elektronik (electronic hijacked) - hal mana diduga kuat terjadi
pada pesawat yang menabrak WTC 11 September 2001. Masih dengan radio adalah gangguan
frekuensi (jamming) sehingga seluruh piranti telekomunikasi musuh terganggu.
Namun teknik jamming ini bisa pula digunakan musuh untuk melawan. Kalau ada ahli
elektronik muslim yang mampu membuat pemancar yang kuat, bisa jadi pasukan AS yang
dipandu GPS akan kehilangan arah, karena sistem GPS-nya ngaco. Karena itu pasukan AS juga
dilengkapi sistem navigasi inersia (INS), yang tidak tergantung pada gelombang radio.
D. Peranan Perkembangan Teknologi Komunikasi
Dibidang Ekonomi.
Peran Teknologi Informasi dalam Bidang Sosial

Telah diramalkan oleh para ahli jaman dahulu dan diyakini oleh masyarakat saat ini
bahwa kemajuan teknologi dapat berperan sebagai alat pengubah. Sejarah membuktikan evolusi
teknologi selalu terjadi sebagai tujuan atas hasil upaya keras para jenius yang pada gilirannya
temuan teknologi tersebut diaplikasikan untuk memperoleh kemudahan dalam aktivitas
kehidupan dan selanjutnya memperoleh manfaat dari padanya.
Ilmu pengetahuan dasar seperti fisika, matematika, kimia, menjadi modal utama dalam
memecahkan persoalan dan menciptakan teknologi. Tahapan berikutnya, temuan teknologi ini
diperkenalkan kepada masyarakat dan jika terbukti dapat membantu memudahkan aktivitas
manusia kemudian memasuki tahap komersial. Mereka yang mampu memiliki teknologi menjadi
penerima manfaat (beneficiaries) teknologi, sedangkan yang tidak mampu berada pada lingkaran
luar penerima manfaat teknologi.
Kondisi mampu dan tidak mampu dalam memiliki teknologi inilah yang menjadi
penyebab awal (primal causal) dari kesenjangan ekonomi dan sosial. Mereka yang mampu
menghasilkan teknologi dan sekaligus memanfaatkan teknologi memiliki peluang yang lebih
besar untuk mengelola sumber daya ekonomi, sementara yang tidak memiliki teknologi harus
puas sebagai penonton saja. Akibatnya, yang kaya semakin kaya, yang miskin tetap miskin. Pada
sisi gelap, teknologi dapat dituduh sebagai penyebab kesenjangan ekonomi dan sosial.
Keadaan inilah yang kemudian memunculkan ide perlunya pemerataan pemanfaatan
teknologi hingga ke masyarakat yang bila secara individu tidak mampu memilikinya. Upaya
menciptakan teknologi tepat guna di sektor pertanian, perikanan, dan industri rumahan (home
industry) yang berbiaya murah dan dapat diterapkan oleh mereka yang berpendidikan rendah
pernah menjadi agenda nasional di berbagai belahan dunia, khususnya di kalangan negara sedang
membangun. Teknologi tepat guna menjadi tidak popular lagi menyusul semakin kompleksnya
tatanan sosial serta munculnya produk teknologi menengah yang dapat dibuat secara massal dan
berharga murah. Efek substitusi inilah yang mematikan upaya dibangunnya teknologi tepat guna
di pedesaan.
Pemanfaatan bersama sumber daya teknologi menjadi solusi yang ditawarkan banyak
pihak guna mengatasi keterbatasan daya beli terhadap teknologi. Termasuk dalam konsep ini
adalah disediakannya angkutan massa di perkotaan atau dalam bidang layanan informasi adanya
Community Access Center (CAP) dalam bentuk Warung Telekomunikasi (Wartel) dan Warung
Internet (Warnet). Fakta menunjukkan bahwa anggota masyarakat tidak perlu harus memiliki
teknologi untuk dapat menikmati manfaat teknologi. Dengan demikian yang penggunaan
bersama sumber daya teknologi ini menjawab pernyataan mendasar, yang menjadi persoalan
bukan pada kepemilikan atas teknologi tetapi akses kepada teknologi dan bagaimana masyarakat
dapat seoptimal mungkin menggunakan teknologi untuk memperbaiki taraf hidupnya.
Persoalan yang menyertai keinginan ini adalah keterbatasan daya beli, baik untuk
mengadakan penelitian dan pengembangan, pengadaan bahan baku, maupun pembuatan dalam
skala produksi tertentu. Pada tataran mikro, dorongan memiliki teknologi yang terdapat pada
individu dapat memicu tindakan kriminal atau tidak bertanggung jawab lainnya. Sementara pada
tataran agregat, menjadi tugas pemerintah untuk membantu tersedianya teknologi tertentu yang
dapat memudahkan kehidupan manusia. Strategi dan Kebijakan publik diperlukan untuk
mengakomodasi persoalan teknologi sebagai ends ini.
Di antara bermacam teknologi, di tengah konteks pergulatan antara kemajuan di bidang
sosial dan teknologi serta interaksi saling pengaruh di antara keduanya, TIK menempati peran
sentral. Isu globalisasi, semakin cepat meluas keseluruh penjuru dunia karena fasilitasi TIK. Apa
saja yang terjadi di berbagai bagian di planet ini menjadi semakin cepat tersebar dan mudah
diketahui dengan memanfaatkan TIK. Semua ini menjadikan TIK sebagai agen perubahan yang
mengubah tatanan sosial kehidupan manusia di seluruh dunia.
http://pemuda-teknologi.blogspot.com/2010/06/peran-teknologi-informasi-dalam-
bidang_1468.html
http://simplegembul.blogspot.com/2010/02/perkembangan-teknologi-dalam.htm.
Perkembangan teknologi juga membawa pengaruh yang signifikan dalam kegiatan
ekonomi dan bisnis. Sadar tidak sadar, perkembangan teknologi yang semakin pesat ini ternyata
juga berhasil membuka peluang usaha atau bisnis baru, yang tentu saja dapat memberikan nafas
baru dalam sektor perekonomian. Dengan adanya media online yang semakin berkembang,
siapa saja dapat berusaha dengan mudahnya melalui media online tersebut. Berdagang melalui
situs jejaring sosial, misalnya, sangat mudah dilakukan oleh siapa saja dan tidak memerlukan
biaya yang besar. Kita tinggal membuat account di situs jejaring sosial, memajang gambar-
gambar barang yang akan dijual melalui situs jejaring sosial tersebut, dan mempromosikannya
kepada khalayak. Usaha seperti ini tentu saja sangat minim modal, namun terbukti efektif dalam
meraup keuntungan yang cukup besar.
Selain bisnis online, perkembangan teknologi juga dapat mempengaruhi perusahaan
dalam beriklan. Kegiatan beriklan tidak lagi hanya dilakukan melalui media-media konvensional,
tetapi juga dapat dilakukan melalui media online. Pemasangan iklan dan promosi melalui media
online juga dianggap sangat efektif karena sebagian besar masyarakat sudah dan sering
mengakses internet.
Dampak Negatif Perkembangan Teknologi bagi Ekonomi
"emang enak ya ngejelek-jelekin, tapi yang ini beda lho. Justru saya mau ngasih pengetahuan
buat kalian. Tentang dampak negatif perkembangan teknologi di bidang ekonomi"
Setiap saat waktu bertambah, seiring dengan waktu, perkembangan teknologi pun terus
berkembang dengan pesatnya. Tentunya disertai dengan dampaknya. Di sini saya bakal
ngejelasin menurut pengamatan saya aja, karena saya malas bila diterangkan secara teoritis. Kita
sudah banyak merasakan bagaimana dampak negatif perkembangan teknologi di bidang
ekonomi. Contoh, zaman sekarang udah banyak pabrik-pabrik yang pake mesin dalam
memproduksi barang-barangnya, tentunya ini menggantikan peran manusia dalam memproduksi.
Tapi walaupun begitu ,itu semua terjadi karena perbuatan kita yang selalu tidak puas, sehingga
tidak mungkin bagi produsen untuk tidak mengembangkan usahanya. Dari contoh itu seharusnya
orang-orang yang mempunyai kemampuan yang kurang hendaknya harus berpikir lebih maju.
Jangan hanya mengandalkan pekerjaan yang mengutamakan otot, atau kemampuan lain yang
tidak membutuhkan keahlian tinggi.
Seperti ,memasukkan air dalam botol, menempel stiker pada suatu produk, bahkan seorang kasir
pun akan digantikan oleh mesin di masa depan.
Untuk lebih jelas dalam membayangkan keburukan teknologi adakalanya kita simak salah satu
film doraemon, kalian pernah menontonnya? di film ini dikisahkan suatu negeri yang dikuasai
oleh robot, dimana robot-robot itu pada asalnya diciptakan manusia untuk memudahkan
hidupnya, mulai dari pekerjaan yang memerlukan keahlian tingkat rendah sampai kepada
keahlian yang memrlukan keahlian tingkat tinggi.Bahkan yang paling spektakuler adalah
penciptaan robot penemu. Apakah akibatnya? ya manusia jadi malas, jadi konsumtif segala
pekerjaan dilakukan oleh mesin, bahkan saat manusia berjalanpun memakai mesin hasil
penemuan si robot penemu tadi. Akibatnya si robot penemu itu malah berkhianat ,dan ahirnya
menguasai manusia, sehingga manusia dijebloskan ke penjara.
Nah dari cerita tersebut bisa kita rasakan bahwa perkembangan robot sangat pesat, pada
awal-awal penciptaan robot ,kita bangga bahwa robot tersebut bisa jalan, berjabat tangan ,bisa
bicara dan lainnya yang menjadi kemampuan dasar manusia. Padahal bila dibandingkan dengan
manusia, si robot itu tidak jauh beda seperti layaknya anak balita. Dan dari cerita doraemon tadi
bukan tidak mungkin robot-robot yang akan datang akan memiliki kemampuan selayaknya
mahasiswa. Maka dari itu saya berharap perkembangan teknologi dapat meminimalisir dampak
negatifnya walaupun itu tidak sempurna.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Efek positif
Aspek positif termasuk keterkaitan yang lebih besar, komunikasi lebih mudah, dan
paparan informasi yang pada masa lalu bisa lebih mudah telah ditindas oleh totaliter rezim.
Dampak ekonomi dari revolusi digital telah besar. Tanpa World Wide Web (WWW),
misalnya, globalisasi dan outsourcing tidak akan hampir sama layak seperti sekarang. Revolusi
digital secara radikal mengubah cara individu dan perusahaan berinteraksi. Perusahaan daerah
kecil tiba-tiba diberi akses ke pasar yang jauh lebih besar. Konsep-konsep seperti On-demand
jasa dan manufaktur dan cepat menjatuhkan biaya teknologi membuat inovasi-inovasi baru yang
mungkin dalam semua aspek industri dan kehidupan sehari-hari.
Setelah kekhawatiran awal seorang IT Produktivitas Paradox semakin banyak bukti
bahwa teknologi digital telah secara signifikan meningkatkan produktivitas dan kinerja bisnis.
[11]

Kemajuan teknologi informasi yang serba digital membawa orang ke dnia bisnis yang
revolusioner (digital revolution era) karena dirasakan lebih mudah, murah, praktis, dan dinamis
dalam berkomunikasi dan memperoleh informasi. Seeperti internet misalnya saat ini menjadi
sebuah solusi untuk beberapa kalangan. Di zaman yang semakin terbuka inilah segalanya terasa
lebih mudah dan praktis tentu saja dibalik kesempurnaan ini terdapat banyak sisi negatif atau
dampak negatif. Maka segala sesuatu yang dilakukan harus memenuhi proses untuk melindungi
setiap hak cipta.
Efek negatif
Efek negatif termasuk informasi yang berlebihan predator internet, dan saturasi media.
Dalam beberapa kasus, karyawan perusahaan menggunakan meresap perangkat digital portabel
dan komputer bekerja terkait untuk penggunaan pribadi - email, instant messaging, lalu game
komputer online ataupun tidak sering ditemukan atau dianggap mengurangi produktivitas
seseorang. Pada masa kini perubahan siknifikan yang disebabkan oleh game online terjadi pada
anak-anak dan remaja karena terlalu banyak mengahbiskan waktu di depan komputer mereka
menjadi kurak produktif dalam melakukan sesuatu dan bermasalah pula pada kesehatan mata
serta penyakit yang lainnya belum lagi kerusakan moral. Komputasi personal dan non-kegiatan
kerja digital terkait di tempat kerja sehingga membantu menyebabkan bentuk kuat invasi privasi,
seperti merekam keystroke dan informasi penyaringan aplikasi (spyware dan isi-kontrol
perangkat lunak). Selain itu banyak juga efek negatif karena terlalu bebasnya situs situs porno,
sangat tidak baik untuk seseorang ketika terus menerus menyaksikan hal tersebut karena dapat
merusak kinerja otak dan syaraf. Serta masalah-masalah yang begitu banyak kaitannya dengan
teknologi yang semakin luas ini.

E. Peranan Perkembangan Teknologi Komunikasi Dibidang Sosial Budaya
Dalam bidang sosial dan budaya, perkembangan teknologi juga membawa pengaruh yang
sangat besar dalam adat istiadat, kebiasaan, dan kehidupan bermasyarakat. Misalnya,
perkembangan teknologi yang sangat pesat ini ternyata mengubah pola interaksi dan komunikasi
dalam masyarakat Indonesia yang telah membudaya sebelumnya. Dulu, masyarakat Indonesia
dikenal sebagai orang-orang yang sangat ramah dan akrab satu sama lain. Budaya makan nggak
makan asal ngumpul pun begitu tertanam dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia.
Namun, perkembangan teknologi telah berhasil membelokkan itu. Dengan teknologi
komunikasi yang semakin pesat, masyarakat tidak perlu lagi ngumpuluntuk sekedar
mengobrol atau bertukar cerita. Melalui perkembangan teknologi, kegiatan komunikasi tetap bisa
dilakukan dalam jarak sejauh apapun. Kita dapat mengobrol dan berkomunikasi dengan teman di
luar kota atau luar negeri melalui telepon dan ponsel. Selain itu, kita juga bisa melakukannya
melalui messenger atau chatboard di internet. Canggihnya lagi, kita juga bisa bertatap muka dan
seakan-akan berbicara langsung dengan orang di luar sana melalui Skype.
Semakin maraknya situs jejaring sosial di internet juga mempengaruhi kehidupan sosial,
kebiasaan, dan budaya masyarakat. Situs-situs jejaring sosial ini bukan hanya memperluas
pergaulan dan kehidupan sosial masyarakat, tetapi juga membuatnya semakin tanpa batas.
Misalnya, kita dapat dengan mudah mencari tahu kehidupan pribadi orang-orang yang mungkin
tidak kita kenal sama sekali melalui Facebook. Tanpa disadari, kita dapat merasa mengenal
orang tersebut karena seringnya melihat kehidupan orang tersebut di dunia virtual.
Sayangnya, perkembangan teknologi ini tidak diikuti oleh regulasi yang jelas dan tegas. Media-
media komunikasi ini seringkali dimanfaatkan untuk hal-hal yang sangat merugikan masyarakat,
misalnya menampilkan unsur-unsur pornografi dan kekerasan yang berlebihan kepada
masyarakat. Di televisi, misalnya, masih sering ditampilkan adegan-adegan pornografi atau
bahkan kekerasan yang sangat sadis. Mirisnya lagi, adegan-adegan ini juga dapat dinikmati oleh
anak-anak yang masih mudah sekali terpengaruh oleh tayangan televisi. Begitupun dalam media
online, masyarakat (termasuk anak-anak) dapat dengan mudahnya mengakses gambar-gambar
porno dan asusila di internet secara bebas. Masyarakat Indonesia masih cenderung kurang kritis
dalam memilah-milah mana acara yang pantas ditonton atau tidak. Kesadaran diri dan self-
regulation dari masyarakat masih tergolong rendah. Para orang tua, misalnya, masih kurang
mengawasi anak-anaknya dalam menonton televisi atau mengakses internet. Seharusnya, orang
tua lah yang sigap memilah-milah dan mengawasi acara seperti apa yang pantas dan tidak pantas
ditonton oleh anak-anaknya. Jangan sampai orang tua membiarkan anak-anaknya menonton
tayangan-tayangan dewasa dan acara-acara yang mengandung unsur kekerasan, karena hal ini
dapat berdampak buruk bagi pertumbuhan otak, sikap, dan psikologis si anak kelak.

Pengaruh Perkembangan Teknologi terhadap Pergeseran Nilainilai Budaya
Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai budayanya, mungkin itu adalah
istilah yang tepat untuk menggambarkan begitu beragamnya budaya orang Indonesia mulai dari
Sabang sampai Merauke. Beribu ribu pulau, suku, bahasa, adat, membuat Indonesia menjadi
salah satu daya tarik dan Negara yang paling kaya dipandang dari budayanya. Secara matematis
kita tidak dapat menghitung betapa melimpahnya kekayaan budaya kita
Dipandang dari adatnya ke-Timuran-nya maka Indonesia sangat berbeda dengan daerah
yang ada di Barat, rata rata orang Timur sangat menjunjung tinggi nilai nilai budayanya
sendiri sebagai aset untuk melestarikan daerah dan budayanya secara turun temurun. Nilai
nilai budaya yang secara turun temurun yang dimaksud adalah Sopan, Santun, Taat,
Menghormati, Menghargai, Menjunjung Tinggi Adat, Tata Krama Pergaulan, dan lainnya yang
menjadi ciri khas orang Indonesia. Kebiasaan mengalah, menghargai jasa orang lain,
menghormati hak milik orang merupakan gambaran betapa orang Indonesia merupakan bangsa
yang sangat menjunjung tinggi budayanya. Bagi orang Indonesia budaya adalah jembatan
menuju kesuksesan, budaya adalah tempat untuk mencari solusi jika terdapat permasalahan,
budaya adalah harta yang tak ternilai harganya.
Perubahan dalam hidup boleh terjadi akan budaya dengan nilainya yang tak terhingga
akan tetap menjadi simbol bagi orang Indonesia dalam kehidupannya. Terbukti walaupun
kemajuan begitu pesat saat ini akan tetapi dalam setiap kesempatan tetaplah budaya
dikedepankan dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan.
Pada prinsipnya setiap perkembangan dan kemajuan dalam segi apapun baik adanya,
setiap manusia menginginkan perubahan pun demikian dalam konteks kehidupan bermasyarakat.
Dari sekian banyak bidang ada dan berpacu untuk kemajuan salah satunya adalah bidang
teknologi, yang menghadirkan perubahan dan kemajuan untuk selanjutnya digunakan oleh
manusia. Beragam teknologi yang diciptakan memungkinkan manusia untuk bebas memilih apa
yang diinginkan.
Perkembangan teknologi seperti yang sudah tersaji diatas tentu membawa perubahan yang begitu
baik dan pesat dalam kehidupan manusia. Perkembangan itu baik adanya jika sesuai dengan apa
yang diharapkan. Bagaimana jika perkembangan teknologi membawa pengaruh negatif dalam
hidup manusia ? apakah pengaruh negatif dari teknologi mempengaruhi pergeseran nilai nilai
budaya dalam kehidupan manusia ? Kedua pertanyaan ini menjadi wajar apabila kita perhatikan
dengan seksama dampak dari kemajuan saat ini.
Tidak dipungkiri bahwa perkembangan teknologi saat ini juga membawa pengaruh yang kurang
baik atau negatif dalam kehidupan manusia. Kehadiran tekologi yang sedemikian canggih
membuat masyarakat umum mempunyai begitu banyak pilihan untuk memilih apa yang
dikehendakinya.
Pertanyaan kedua apakah pengaruh negatif teknologi mempengaruhi bergesernya nilai
nilai budaya dalam masyarakat, jawabannya iya. Teknologi diciptakan oleh manusia untuk dapat
memenuhi kebutuan manusia itu sendiri, akan tetapi pada perkembangan selanjutnya justru
teknologi tersebut disalah gunakan. Misalnya lewat teknologi internet atau dunia maya orang
akan semakin mudah mengakses situs situs porno yang justru itu datang dari kaum muda, hal
ini tentu membuat pergeseran norma asusila dalam hidup kaum muda tersebut. Ini menjadi satu
contoh dari sekian banyak contoh yang ada dalam kehidupan sehari hari masyarakat.
Contoh lain adalah dampak teknologi adalah dalam bidang militer, berpuluh puluh
macam senjata dicipatakan untuk membunuh manusia, kemana larinya budaya untuk saling
menolong, menghargai sesama manusia kalau teknologi yang diciptakan justru dipakai untuk
membunuh manusia sendiri. Yang paling hangat dalam ingatan kita tentunya kasus penculikan
dan perkosaan yang dilakukan oleh pelajar beberapa waktu lalu yang justru dilakukan setelah
pada mulanya berkenalan lewat media teknologi jejaring sosial online facebook. Dengan begitu
mudahnya orang dapat mengakses informasi diri dan menyebarluaskan kepada sesama teman,
akibatnya prostitusi pun dapat dilakukan lewat dunia maya ini yang justru merupakan efek dari
perkembangan teknologi modern. Dan masih banyak lagi contoh betapa perkembangan teknologi
yang begitu canggih justru disalah gunakan mengakibatkan bergesernya nilai nilai budaya umat
manusia itu sendiri.
Dalam upaya mempertahankan nilai nilai budaya dalam lingkungan masyarakat tentunya
dibutuhkan kerja yang eksta, mengingat bahwa nilai nilai budaya dalam masyarakat
menentukan pula perkembangan kehidupan sosial masyarakat itu sendiri. Mereka yang mampu
bertahan di tengah kehidupan teknologi yang semakin canggih tentunya akan mendapatkan
kehidupan yang diinginkan, demikian sebaliknya.
Bagaimana upaya mempertahankan nilai nilai budaya dalam kehidupan masyarakat ?
ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh manusia dalam upaya membentengi diri dari arus
negatif teknologi. Beberapa hal tersebut antara lain:
a. Memperkenalkan pentingya nilai nilai budaya kepada anak sejak usia dini
b. Memberikan pemahaman kepada anak, masyarakat dan elemen lainnya betapa vitalnya nilai
nilai budaya terhadap kehidupan
c. Memberikan batasan terhadap hal yang bersifat negatif yang masuk dalam hidup dan
kehidupan suatu masyarakat
d. Menjadikan nilai nilai budaya sebagai ujung tombak dari norma kehidupan keluarga dan
masyarakat
e. Menjunjung tinggi nilai nilai budaya
f. Memandang teknologi dengan segala kemajuan dan perubahannya dalam arti yang positif
g. Menggunakan fasilitas kemajuan teknologi untuk hal yang baik dan positif
h. Sebagai orang tua wajib untuk memberikan pengawasan ekstra kepada anak, baik dalam
penggunaan teknologi atau pergaulan sehari-hari.
Memang dalam penerapannya terkadang sulit untuk mengikuti keinginan dibanding kata hati,
akan tetapi untuk hidup yang lebih baik kita dituntut untuk melakukan perubahan dalam hidup
kita.
Setinggi apapun kemajuan teknologi yang ditawarkan kepada kita akan tetapi kita salah
menggunakannya tentu akan membuat hidup kita menjadi salah jalan, justru teknologi tersebut
akan menyesatkan hidup kita sehingga nilai nilai budaya hidup kita tidak lagi sesuai dengan
yang kita harapkan, akhirnya ada yang harus dikorbankan dari kejadian tersebut.
Semuanya berpulang kembali kepada kita manusia sebagai makluk sosial, apakah teknologi
yang sedemikian canggih ini dapat kita maksimalkan penggunaannya atau justru perkembangan
teknologi yang menyeret kita pada hancurnya kebudayaan kita ? anda dan saya yang akan
menjawabnya.
Syalom.



DAFTAR PUSTAKA

http://bagoesprasetyo.blogspot.com/2009/11/peranan-tik-dalam-penegakan-hukum-
di.html
http://giripp.blog.upi.edu/2010/11/05/dampak-teknologi-dan-informasi-pada-bidang-
politik-pemerintahan/
Politics, http://wikipedia.org/wiki/politics
E-government, http://en.wikipedia.org/wiki/E-government
Sutadi, Heru. 2008. Negara dunia ketiga dan teori kritis.
http://herusutadi.blogdetik.com/2008/10/07/ict-negara-dunia-ketiga-dan-teori-kritis
Setiawan, Wawan. 2009. Pengantar Teknologi Informasi. Bandung: UPI Press
http://yudisulistiyo.wordpress.com/2008/03/04/tugas-kontekkemajuan-teknologi-dalam-
bidang-militer/
http://eko-ahp.blogspot.com/2011/03/peranan-teknologi-informasi-dan.html
http://sosbud.kompasiana.com/2010/02/12/pengaruh-perkembangan-teknologi-dalam-
masyarakat-terhadap-pergeseran-nilai-%E2%80%93-nilai-budaya/
http://kaltarabloggers.aimoo.com/Artikel-Paper-Karya-Ilmiah-Makalah-Tugas-Akhir-TA
Skripsi-Tesis/DAMPAK-TEKNOLOGI-TERHADAP-KEHIDUPAN-MANUSIA-1
1221860.html

http://komunikasipers.blogspot.com/2013/01/perkembangan-teknologi-komunikasi.html

Anda mungkin juga menyukai