Tugas ini untuk memenuhi nilai akhir pengelolahan pengajaran 1
Nama : Aang Nurjaman emester : 1 !N"#ER"TA ATTAH"R"$AH %A&!LTA PEN'"'"&AN AGA(A "LA( J!R!AN TAR)"$AH JA&ARTA *+"&ARANG, -.1- Pengelolaan Pengajaran Dalam melaksanakan tugasnya secara professional. Guru/ Pendidik memerlukan wawasan yang mantap akan kegiatan belajar mengajar, mengetahui dan memiliki gambaran secara menyeluruh mengenai bagaimana proses belajar mengajar, serta langkah-langkah apa yang perlu sehingga tugas-tugas keguruannya bisa dilakukan dengan baik dan memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Semua itu dapat kita lihat, dan mulai dari pengertian dan hakikat pengelolaan pengajran. Dalam hal ini Pengajaran adalah suatu aktiitas !proses" belajar-mengajar. Di dalamnya ada dua subjek yaitu guru dan peserta didik. #ugas dan tanggung jawab utama seorang guru/ pengajar adalah mengelolah pengajaran dengan lebih efektif, dinamis, efesien, dan positif yang diandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif di antara dua subjek pengajaran$ guru sebagai penginisiatif awal dan pengarah serta pembimbing, sedangkan peserta didik terlibat aktif !yang mengalami" untuk memperoleh perubahan diri dalam pengajaran. Pengajaran itu juga merupakan aktiitas !proses" yang sistematis dan sistemik yang terdiri atas banyak komponen. %asing-masing komponen pengajaran tidak bersifat parsial !terpisah" atau berjalan sendiri-sendiri, tetapi harus berjalan secara teratur, saling bergantung, dan berkesinambungan. &ntuk itu diperlukan pengelolaan pengajaran yang baik. Pengelolaan pengajaran yang baik harus dikembangkan berdasarkan pada prinsip-prinsip pengajaran. 'a harus mempertimbangkan dari segi dan strategi pengajaran, dirancang secara sistematis, bersifat konseptual tetapi praktis- realistis dan fleksibel, baik yang menyangkut masalah interaksi pengajaran, pengelolaan kelas, pendayagunaan sumber belajar !pengajaran", maupun penilaian pengajaran yang memadai bagi seorang guru/ pendidik/ calon guru. (adi, pengelolaan pengajaran adalah proses mengendalikan, dan mengatur, dan memenejemeni proses pengajaran !proses belajar-mengajar". Hakikat Pengelolaan Pengajaran Pengelolaan pengajaran pada hakikatnya mengacu pada suatu upaya untuk mengatur/ mengendalikan/ memenejemeni aktiitas pengajaran berdasarkan konsep- konsep dan prinsip-prinsip pengajaran untuk menyukseskan tujuan pengajaraan sehingga tercapai lebih efektif, efisien, dan produktif yang diawali dengan penentuan strategi, dan perencanaan, diakhiri dengan penilaian. Penilaian tersebut pada akhirnya dapat dimanfaatkan sebagai umpan balik. ). *onsep-konsep dan prinsip-prinsip Pengajaran +. *onsep-konsep pengajaran *onsep adalah suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri umum sekelompok objek, peristiwa, atau fenomena lainnya atau suatu gagasan/ ide yang relatie sempurna dan bermakna . Dalam hal ini konsep pengajaran yang memiliki pokok- pokok umum, dan dasar sistem pengajaran. +dapun pokok-pokok umum sebagai berikut , !a" %etodik *husus, berasal dari kata -metode. yang berarti suatu cara kerja yang sistematik dan umum, yaitu suatu cara dan siasat penyampaian bahan pelajaran tertentu dari suatu mata pelajaran agar siswa dapat mengetahui, memahami, dan menguasai bahan pelajaran. !b" Didaktik, dan hubungan dengan %etodik. Didaktik sebagai dari pedagogic atau berarti ilmu mengajar yang didasarkan atas prinsip kegiatan penyampaian bahan pelajaran sehingga bahan pelajaran itu dimiliki oleh peserta didik !yang dapat menaik minat, motiasi, dan mengaktifkan siswa atau tidak". %enurut (ohnn +mos /omenius !)012-)345" seorang tokoh yang memformulasikan ide Didaktik. Dengan bukunya -Didactica %agna.. Dalam pasal 2 bab )4 dalam bukunya disebutkan pengajaran akan menjadi mudah, jika diikuti langkah-langkah , -(ika pengajaran dimulai awal benar, sebelum jiwa rusak -(ika telah sedia untuk menerimanya -(ika dimulai dari yang umum kepada yang khusus -(ika dimulai dari yang mudah kepada yang sukar -(ika siswa tidak dibebani dengan mata pelajaran yang banyak -(ika pelajaran berangsur-angsur maju dengan perlahan-lahan dalam setiap hal -(ika kecerdasan tidak dipaksa untuk suatu yang belum mengarah kepada kecenderungan, dan harus sesuai dengan umur dan metode yang benar. -(ika segala sesuatu diajarkan dengan media pengertian -(ika penggunaan segala sesuatu pengajaran berkesinambungan -(ika segala sesuatu diajarkan dengan satu dan metode yang sama Dari hal ini, dapat diformulasikan bahwa Didaktik itu bergerak dalam lingkaran penghidangan bahan pelajaran sewaktu pelajaran sedang berlangsung. Sedangkan %etodik bergerak di dalam lingkaran penyediaan jalan atau siasat yang akan ditempuh. 6. Dasar-dasar sistem pengajaran +dapun sistem pengajaran tersebut sebagai berikut , !a" Pendekatan Sistem , 'stilah sistem adalah konsep yang abstrak. Definisi tradisional menyatakan bahwa sistem adalah seperangkat komponen atau unsure-unsur yang saling berintraksi untuk mencapai suatu tujuan. %isalnya motor itu adalah sistem, yang meliputi komponen-komponen seperti roda, mesin, dan sebagainya. +kan tetapi dalam arti luas motor sebenarnya adalah subsistem/ komponen dari sistem transport, sama seperti halnya truk, mobil, dan sebagainya !suatu sistem yang kompleks". !b" Sistem Pengajaran , Pendidikan, latihan, pengajaran, dan teknologi pendidikan. 'stilah ini memiliki pengetian sendiri-sendiri. Pendidikan lebih menitikberatkan pada pembentukan dan perkembangan kepribadian !mengandung pengertian yang lebih luas". 7atihan !training" lebih menekankan pada pembentukan keterampilan !skill". 8al ini perlu dipadukan dalam suatu sistem proses, yang kita sebut pengajaran !instruction" yang harus direncanakan, dan senantiasa diarahkan. Sedangkan teknologi pendidikan dapat dipandang sebagai proses !suatu yang diperbuat manusia dengan menggunakan apa-apa yang mereka ketahui dan mengerjakan secara kreatif atau sebagai produk ! sesuatu yang sudah ada.". !c" Pendekatan sistem pengajaran +da dua ciri pendekatan sistem pengajraan, yaitu sebagai berikut , -Pendekatan sistem pengajaran mengarah ke proses belajar mengajar. Proses belajar- mengajat adalah suatu penataan yang memungkinkan guru dan siswa berinteraksi satu sama lain. -Penggunaan metode khusus untk mendesain sistem pengajaran yang terdiri atas prosedur sistemik perencanaan, perancangan, pelaksanaan, dan penilaian keseluruhan proses belajar-mengajar !d" *onsep sistem pengajaran , Sistem pengajaran adalah suatu kombinasi terorganisasi yang meliputi usur-unsur manusiawi, material !pendidik dan peserta didik", fasilitas dan perlengkapan !buku, papan tulis, dll", fasilitas !ruangan kelas, computer, dll", prosedur !jadwal dan metode penyampaian informasi, belajar, pengetesan, penentuan tingkat, dan sebagainya". !e" /iri-ciri sistem pengajaran +da tiga ciri khas yang terkandung dalam sistem pengajaran, sebagai berikut , -9encana, penetaan intensional orang, material, dan prosedur, yang merupakan unsure sistem pengajaran sesuai dengan rencana khusus, sehingga tidak mengambnag. -*esalingtergantungan, unsure-unsur suatu sistem merupakan bagian yang koheren dalam keseluruhan, satu sama lain memberikan sumbangan tertentu. -#ujuan, setiap sistem pengajaran memiliki tujuan tertentu yang menjadi dasar perbedaan antara sistem yang dibuat manusia !seperti transportasi, sistem komunikasi, dll", dengan sistem-sistem alami !sistem ekologi, sistem persyaratan pada hewan, memiliki unsure-unsur yang saling ketergantungan, tetapi tidak mempunyai tujuan dan maksud". /. #eori 6elajar, #eori pengajaran, dan #eori intruksi +da baiknya ditegaskan apa yang dimaksud dengan teori belajar !theory of learning", teori pengajaran !theory of teaching", teori intruksi !theory of instruction". %enurut Gage !)13:" teori belajar itu membicarakan ha-hal yang menyangkut cara organisasi belajar. #eori pengajaran menyangkut dengan cara bagaimana seorang mempengaruhi organisme supaya belajar. #eori intruksi menyangkut dengan cara mempelajari ariabel yang diidentifikasikan dan digunakan untuk mencapai hasil pelajaran yang diharapkan. #iap-tiap teori berhubungan langsung dengan tindakan pendidikan yang terdiri dari , !)" formulasi tujuan pengalaman belajar, !2" perencanaan intruksi, !;" perencanaan penilaian mengenai hasil pengajaran di dalam suatu jangka waktu tertentu. ). Prinsip-prinsip Pengajaran Pengajaran merupakan perpaduan dari dua aktiitas, yaitu , aktiitas mengajar dan aktiitas belajar. +ktiitas mengajar menyangkut peran seorang guru dalam konteks mengupayakan terciptanya jalinan komunikasi harmonis antara mengajar itu sendiri dengan belajar. (alinan komunikasi yang harmonis inilah yang menjadi indikator suatu aktiitas/ proses pengajaran itu akan berjalan dengan baik. Suatu pengajaran akan bisa disebut berjalan dan berhasil secara baik, manakala mampu mengubah diri peserta didik dalam arti yang luas serta mampu menumbuhkembangkan kesadaran peserta didik untuk belajar, sehingga pengalaman yang diperoleh peserta didik selama terlibat dalam proses pengajaran itu dapat dirasakan manfaatnya secara langsung !bagi perkembangan pribadi". Pengajaran menuntut keaktifan kedua pihak yaitu pendidik, dan peserta didik. Pendidik sebagai yang mengendalikan, memimpin, dan mengarahkan eents pengajaran !guru sebagai subjek/ pelaku peranan pertama yang memiliki tugas, tanggung jawab, dan inisiati pengajaran". Peserta didik sebagai yang terlibat langsung, sehingga dituntut keaktifanya dalam proses pengajaran. Pengajaran yang hanya ditandai oleh keaktifan guru sedangkan peserta didik hanya pasif, pada hakikatnya disebut mengajar. Demikian juga bila pengajaran, dimana peserta didik yang aktif tanpa melibatkan guru untuk mengelolah secara baik dan terarah, maka disebut belajar. (adi, sekali lagi pengajaran itu merupakan perpaduan aktiitas mengajar dan belajar. Prinsip-prinsip pengajaran sangat berkaitan dengan segala komponen pengajaran !menyangkut bagaimana peranan guru dalam pengajaran, apa, mengapa, dan bagaimana supaya peserta didk dapat terlibat aktif dalam pengajaran. +dapun prinsip- prinsip pengajaran itu meliputi , a. Prinsip +ktiitas ,#homas %. 9isk dalam bukunya Principle and Practices of #heaching !)10<" halaman 4 mengemukakan tentang belajar mengajar bahwa -#eaching is the guidance of learning e=periences. !mengajar adalah proses membimbing pengalaman belajar". Pengalaman itu diperoleh jika peserta didik itu dengan keaktifannya sendiri bereaksi terhadap lingkunanya. Dengan demikian, belajar yang berhasil mesti melalui berbagai macam aktiitas, baik fisik maupun psikis. Sedangkan Paul 6. Diedrich dalam penyelidikanya menyimpulkan terdapat )44 macam kegiatan peserta didik yang meliputi aktiitas jasmani dan aktiitas jiwa, antara lain sebagai berikut , ->isual actiities, membaca, memperhatikan , gambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain dan sebagainya. -?ral actiities, menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, diskusi, interupsi, dan sebagainya. -7istening actiities, mendengarkan, uraian, percakapan, diskusi, musik pidato, dan sebagainya -@riting actiities, menulis , cerita, karangan, laporan, teks, menyalin, dan sebagainya. -Drawing actiities, menggambar, membuat grafik, peta, diagram, pola, dan sebagainya. -%otor actiities, melakukan percobaan, model, mereparasi, berkebun, bermaian, dan sebagainya -%ental actiities, menganggap, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, mlihat hubungan, mengambil keputusan, dan sebagainya. -Amotional actiities, meneruh minat, merasa, gembira, berani, tenang, dan sebagainya. Prinsip aktiitas yang diuraikan di atas didasarkan pada pandangan psikologi bahwa segala pengetahuan harus diperoleh melalui pengamatan !mendengar, melihat, dan sebagainya". b.Prinsip %otiasi , @alker !)134" dalam bukunya /onditioning and 'nstrumental 7earning mengatakan , -Perubahan-perubahan yang dipelajari biasanya memberi hasil yang baik bila indiidu mempunyai motiasi untuk melakukanya.. Sedangkan menurut Prof. S. Basuion bahwa motiasi adalah menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga ia mau melakukan apa yang dapat dilakukanya. (adi motiasi memiliki peranan penting, baik motiasi dari dalam diri atau dari luar. c.Prinsip 'ndiidualistis ,+l-GhaCali mengatakan bahwa kewajiban pertama dan utama bagi guru adalah mengajarkan kepada peserta didik apa yang mudah dipahaminya, sebab suatu bidang studi yang sukar akan berakibat kericuhan mental/akal dan peserta didik akan menjauhi dan tidak memperhatikan. (adi, tingkat penangkapan-pemahaman berdasarkan perbedaan kemampuan masing-masing indiidu. 'ndiidualistis ini dalam kontek pengajaran adalah disebabkan hal-hal berikut , -Setiap indiidu memiliki sifat-sifat, bakat, dan kemampuan yang berbeda -Setiap indiidu mempunyai cara belajar menurut caranya sendir -Setiap indiidu mempunyai latar belakang keluarga yang berbeda-beda -Setiap indiidu membutuhkan bimbingan khusus dalam menerima pelajaran yang diajarkan guru sesuai perbedaan indiidual. -Setiap indiidu mempunyai irama pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda- beda. d.Prinsip *onsentrasi e.Prinsip *ebebasan , 9osella 7inski, dalam bukunya #he 7earning Process !)144" halaman ;), kebebasan mengandung tiga dimensi, yaitu , -Self directedness, menyarankan pembuatan keputusan-keputusan tentang tindakan- tindakan indiidual didasarkan pada ukuran kebajikan. -Self discipline, yang harus dating dari dalam diri indiidu itu sendiri. -Self /ontrol, harus datang dalam diri sendiri sitem control dapat berkembang. f.Pinsip peragaan g.Prinsip kerja sama dan persaingan h.Prinsip apersepsi !suatu penafsiran bukan pikiran, yaitu menyatupadukan dan mengasimilasi sesuatu pengamatan dan pengalaman yang telah dimiliki. i.Prinsip korelasi !saling berkaitan", guru hendaknya juga berusaha menghubungkan bahan pelajaran dari mata pelajaran yang sedang diajarkan/ dipelajari peserta didik dengan bahan pengajaran mata pelajaran yang lain. j.Prinsip efisiensi dan efektiitas k.Prinsip Globalits, bahwa keseluruhan adalah titik awal pengajaran. l.Permainan dan 8iburan. 2. Stategi 6elajar mengajar Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar aluan untuk bertindak dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dalam kegiatan belajar-mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru-murid dalam perwujudan kegiatan belajar-mengajar untuk mencapai tujuan. a. *lasifikasi Strategi 6elajar %engajar %enurut tabrani 9usyan dkk, strategi belajar yang secara keseluruhan diklasifikasikan sebagai berikut , !a"*onsep strategi belajar mengajar , *onsep dasar strategi belaja-mengajar ini meliputi , %enetapkan spesifkasi dan kualifikasi perubahan prilaku, %enentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar- mengajar, memiliki prosedur, metode, dan teknik belajar-mengajar, Borma dan criteria keberhasilan kegiatan belajar- mengajar. !b"Sasaran kegiatan belajar mengajar !c"6elajar-mengajar sebagai suatu sistem , Selaku suatu sistem, belajar-mengajar meliputi sejumlah komponen antara lain, ada guru, siswa, situasi, dan ealuasi. !d"8akikat Proses 6elajar , 6elajar adalah proses perubahan prilaku berkat pengalaman dan latihan artinya tujuan kegiatan belajar ialah perubahan tingkah laku baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi aspek organisasi atau pribadi. !e"Perubahan tingkah laku siswa , 8asil kegiatan belajar-mengajar tercermin dalam perubahan prilaku, baik secara material-subtansial, structural-fungsional, maupun secara tingkah laku. !f"Pola-pola belajar sisiwa $ Gagne mengkatagorikan pola-pola belajar siswa, diantaranya , -Signal 7earning, belajar isyarat adalah tahapan yang paling dasar dan dapat diartikan sebagai proses penguasaan pola-pola dasar prilaku !tidak sengaja dan tidak disadari tujuanya". -Stimulus-9espon 7earning -/haining, dan >erbal +ssociation, yaitu menghubungkan satuan ikatan S-9 yang satu sama lain. *ondisi yang diperlukan bagi berlangsungnya tipe belajar ini, secara internal anak didik sudah harus menguasai pola S-9. -Descrimination 7earning atau belajar mengadakan pembeda. -/oncept 7earning atau belajar pengertian -Problem Soling atau belajar memecahkan masalah. !g"%emilih sistem belajar-mengajar -AnDuiry Discoery 7earning, belajar dan menemukan sendiri , Dalam sistem ini, guru menyajikan bahan pelajaran tidak dalam bentuk final, tetapi anak didik diberi peluang untuk mencari dan menemukan sendiri dengan mempergunakan teknik pemecahan masalah. Seperti dengan Simulation, problem statement, data collection !diberi kesempatan mengumpulkan data, dan informasi lainya untuk membuktikan misalnya hipotesa", Data Processing !hasil bacaan, wawancara, obserasi, dan sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, bahkan perlu dihitung", >erification !berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada", GeneraliCation !menarik kesimpulan". -Aksository 7earning, Guru menyajikan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi, sistematik, dan lengkap, sehingga anak didik menyimak dan mencernanya secara tertib dan teratur. Secara garis besar prosedur ini adalah , Preparasi !guru menyiapkan bahan selengkapnya secara sistematik, dan rapi", +perepsi !Guru bertanya atau memberikan uraian singkat untuk mengarahkan perhatian anak didik", Presentasi, 9esitasi !Guru bertanya dan anak didik menjawab". -%astery 7earning, menurut /arol setiap anak didik akan mempu menguasai bahan kalu diberikan waktu atau kesempatan yang cukup untuk mempelajarinya, sesuai dengan kepastian masing-masing. -8umanistic Aducation, kemampuan dasar kecerdasan siswa itu sangat berariasi. Guru hendanya jangan membuat jarak tertentu tajam dengan siswanya, ia harus menempatkan diri berdampingan dengan siswa sebagai siswa senior Kesimpulan Pengajaran memang bukan konsep atau praktik yang sederhana. 'a bersifat kompleks, menjadi tugas dan tanggung jawab guru yang seharusnya. Pengajaran itu berkaitan erat dengan pengembangan manusia !peserta didik", perubahan, pembinaan kepribadian peserta didik. *arena itu melaksanakan pengajaran tidak seperti memberi makan pada bayi, namun tugas pengajaran adalah berat, kompleks, perlu keseriusan, tidak asal jadi, atau sekedar coba-coba