Dari anamnesis didapatkan sejak demam tinggi sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit, muncul mendadak, terus menerus dan naik turun, gusi berdarah, badan terasa lemas, sakit kepala, otot dan persendian pegal-pegal, petekie, trombositopenia. Hal ini sesuai dengan kepustakaan kriteria klinis dari demam berdarah dengue yaitu demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus menerus selama 2-7 hari, disertai nyeri kepala, mialgia dan artralgia, petekie, rumple leed positif dan trombositopenia (100.000/mm 3 atau kurang) ditambah dengan perdarahan spontan. Pada pasien ini tidak mempunyai riwayat perdarahan lama, mudah berdarah, dan mudah memar. Pada pasien ini nyeri pada persendian tidak hebat, tidak terus menerus, anggota gerak tidak sulit digerakkan sehingga menyingkirkan diagnosis chikungunya haemorragic fever. Demam tifoid mungkin bisa dipikirkan karena pada pasien ini, didapatkan demam baru dialami sejak 5 hari SMRS maka perlu dilakukan tes widal.
2. Mual, muntah dan nyeri ulu hati Mual, muntah dan nyeri ulu hati juga merupakan gejala dari demam berdarah dengue. 5,13
Mual dan muntah ini dalam kepustakaan disebabkan setiap infeksi yang menyerang tubuh manusia akan menyerang retikuloendothelial sehingga sistem ini bisa terganggu menyebabkan reaksi antigen antibodi yang merangsang sistem hipothalamus, sehingga menimbulkan peningkatan suhu tubuh serta mengaktifasi anafilaksis dan kompensasinya adalah nyeri ulu hati, selain itu juga dapat berpengaruh pada saluran pencernaan yang dapat mengganggu asupan makanan dan cairan karena mual, muntah dan anoreksia. Pada pasien ini bisa dicurigai adanya dispepsia. Dari anamnesis didapatkan pasien mengeluh mual, muntah, nyeri ulu hati, kadang terasa kembung, cepat kenyang, pasien juga memiliki kebiasaan makan yang tidak teratur, menyukai makanan pedas dan asam, dan memiliki riwayat gastritis sebelumnya. Hal ini bisa mengakibatkan peningkatan sensitivitas mukosa lambung terhadap asamehingga menimbulkan rasa mual, rasa tidak enak di perut. 5
3. Hepatomegali Hepatomegali terjadi karena peningkatan permeabilitas kapiler pada demam berdarah dengue sehingga terjadi ekstravasasi cairan ke ekstravaskuler. pada kasus terjadi eksrtravasasi cairan ke serosa hati.
4.Trombositopenia Dari pemeriksaan laboratorium pasien didapatkan trombositopenia, yaitu trombosit <100.000/mm3. Hal ini sesuai dengan kriteria dari demam berdarah dengue. Trombosititopenia terjadi pada hari ke 3-8. Dalam kepustakaan menyebutkan trombositopenia pada infeksi dengue terjadi melalui mekanisme supresi sumsum tulang dan destruksi dan pemendekan masa hidup trombosit. Gambaran sumsum tulang pada fase awal infeksi menunjukkan keadaan hiposeluler dan supresi megakariosit. 5,15
5.Leukopenia Jumlah leukosit pada pasien demam berdarah dengue bervariasi dari leukopeni ringan hingga leukopenia sedang. Leukopenia akan muncul antara hari demam pertama dan ke tiga pada 50% kasus DBD ringan. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh adanya degenerasi sel PMN yang matur dan pembentukan sel PMN muda. Pada pasien dijumpai leukosit < 5000/mm3. Hal ini sesuai dengan kepustakaan, leukopenia merupakan salah satu gejala laboratorium dari demam berdarah dengu
RENCANA PEMERIKSAAN Cek darah rutin tiap hari (Hb, Ht, leukosit, trombosit) Serologi DHF; IgG, IgM antidengue SGOT/SGPT Pemeriksaan Widal RENCANA PENATALAKSANAAN Non Farmakologi : - Istirahat - Diet tinggi kalori tinggi protein - Banyak minum, jenis minuman : air bening, teh manis, sirup, jus buah, susu. Farmakologi : - IVFD Ringer laktat 30 gtt/menit. - Injeksi Ranitidin 50 mg 2x1 - Paracetamol 4x 500 mg Riwayat Penyakit Keluhan utama : Keluar darah dari hidung Keluhan tambahan : Badan panas, nyeri ulu hati, kurang nafsu makan, dan sakit kepala
Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang lewat UGD RSUAY dengan keluhan keluar darah dari hidung 1 jam sebelum masuk rumah sakit. Perdarahan terjadi 1 kali, darah berwarna merah kehitaman dan kental, jumlahnya sendok teh. Keluhan ini baru pertama kali dialami, dan tidak ada riwayat kepala terkena benturan serta mengorek-ngorek hidung. 3 hari sebelumnya pasien mulai mengalami badan panas. Panas dirasakan mendadak tinggi yang terus-menerus, siang sama dengan malam, tidak disertai menggigil, batuk, dan sesak nafas.
Selain itu pasien juga mengeluh sakit di bagian ulu hati, mual, kurang nafsu makan dan sakit kepala. Dua hari setelah timbul panas, timbul bintik bintik merah di kulit yang tidak terasa gatal pada tangan dan kaki. Keluhan pegal-pegal, sakit pada otot badan dan sendi dirasakan pasien namun tidak begitu hebat. Belum BAB sejak 3 hari yang lalu, BAK tidak ada keluhan. 2 hari sejak timbul panas, pasien berobat ke dokter umum dan diberi 3 macam obat (tidak diketahui jenisnya). Setelah minum obat, panas badan menurun kemudian panas timbul kembali. Karena tiba-tiba keluar darah dari hidung, pasien langsung dibawa ke RSUAY.
Pasien baru pertama kali menderita sakit seperti ini. Riwayat perdarahan lama, mudah berdarah, dan mudah memar tidak ada. Riwayat minum obat-obatan tertentu (sakit kepala, panas badan) dalam waktu lama tidak ada. Riwayat Penyakit Dahulu Pasien belum pernah menderita sakit seperti ini sebelumnya
Riwayat Penyakit Keluarga Dalam keluarga tidak ada yang menderita sakit seperti ini.
II.Pemeriksaan Fisik (Tanggal 14 Desember 2009)
Status Present - Keadaan umum : Tampak sakit sedang - Kesadaran : Compos mentis - Tekanan darah : 100/70 mmHg - Nadi : 80 x/menit - Respirasi : 24 x/menit - Suhu : 37,8 ENATALAKSAAN
1. Non Medikamentosa Tirah baring Minum banyak , jenis minuman : air bening, teh manis, sirup, jus buah, susu, oralit Diet tinggi kalori tinggi protein Observasi tanda-tanda vital (TD, nadi, suhu, frekuensi pernafasan) Awasi perdarahan Periksa Hb, Ht, trombosit tiap 6-12 jam
2. Medikamentosa Infus IVFD RL : D5% xx tpm Cefotaxime 2x1gr iv/12 jam Ranitidine 2x1 amp iv/12 jam Ondansentron 2x1 amp iv/12 jam Paracetamol 3x500 mg Neurodex 2x1tab Kalnex 3x500 mg
PROGNOSA - Quo ad vitam : dubia ad bonam - Quo ad functionam : dubia ad bonam - Quo ad sanactionam : dubia ad bonam