Anda di halaman 1dari 43

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Perkembangan gonad pada suatu jenis ikan selalu menjadi perhatian bagi peneliti-
peneliti reproduksi dimana peninjauannya dilakukan dari berbagai aspek yang termasuk di
dalam gonad baik terhadap individu maupun populasi. Dalam individu telur terdapat proses
yang dinamakan villetogenesis yaitu terjadinya pengendapan kuning telur pada tiap-tiap
individu telur.
Suatu jenis ikan akan mulai bertelur (masak kelamin) pada umumnya berbeda dengan
jenis ikan lainnya sebab masing-masing jenis ikan mengalami perkembangan gonad dengan
lama !aktu yang berbeda-beda atau sesuai dengan umur yang harus di"apai oleh suatu jenis
ikan untuk mulai bertelur. Perkembangan gonad ikan pada umumnya dengan pertambahan
umur ikan yaitu semakin de!asa seekor ikan maka perkembangan gonadnya akan semakin
sempurna untuk mengadakan pembentukan dan pemasakan telur.
Di perkembangan gonad didalam reproduksi sebagian dihasilkan dari metabolism
tertuju kepada perkembangan gonad. Berat gonad semakin bertambah dan men"apai
maksimum ketika ikan akan memijah kemudian beratnya menurun setelah pemijahan.
Per"obaan kondisi gonad ini dapat dinyatakan dengan suatu indeks kematangan gonad
dinyatakan sebagai berat gonad dibagi beserta tubuh ikan (termasuk gonad) dikalikan #$$ %.
&ingkat kematangan gonad juga mempengaruhi 'ekunditas ikan.
(enurut Bagenal (#)*+) pertambahan bobot dan panjang ikan "enderung
meningkatkan 'ekunditas se"ara linear. ,ekunditas dan diameter sel telur juga dapat
dipengaruhi oleh 'aktor genetis terutama ketersediaan makanan bagi induk ikan. Ikan-ikan
yang tua dan besar ukurannya mempunyai 'ekunditas relati' lebih ke"il dibandingkan ikan-
ikan lebih mudah ('ekunditas maksimum di"apai pada ikan yang masih muda).
,ekunditas sering dihubungan dengan panjang karena panjang penyusutannya relati'
lebih ke"il sekali tidak seperti berat yang dapat berkurang dengan mudah. ,ekunditas juga
sering dihubungkan berat karena berat lebih mendekati kondisi ikan itu daripada panjang.
#
-ariasi 'ekunditas individu itu sangat besar meliputi setiap pengaruh termasuk umur.
Ikan yang untuk pertama kalinya memijah 'ekunditas tidak besar seperti 'ekunditas ikan yang
telah memijah beberapa kali !alaupun berat tubuhnya sama. .al ini sesuai dengan si'at
umum bah!a 'ekunditas ikan akan bertambah selama pertumbuhan. Ikan yang besar
ukurannya akan lebih banyak daripada ikan yang lebih ke"il. &etapi korelasi ini ada batasnya
dimana akan ada penurunan jumlah !alaupun ikan itu bertambah besar atau tua.
Suhu air mempengaruhi 'ekunditas se"ara tidak langsung. Begitu juga kedalaman air
dan oksigen terlarut tidak langsung merupakan 'aktor penghambat terhadap 'ekunditas.
Dalam kondisi lingkungan yang menguntungkan telur dikeluarkan lebih banyak daripada
kondisi yang kurang baik.
(enurut /''endi (#))*) makanan merupakan 'aktor pengendali yang penting dalam
menghasilkan sejumlah ikan disuatu perairan karena merupakan 'aktor yang menentukan
bagi populasi pertumbuhan dan kondisi ikan di suatu perairan. Di alam terdapat berbagai
jenis makanan yang tersedia bagi ikan dan ikan telah menyesuaikan diri dengan tipe makanan
khusus dan telah dikelompokkan se"ara luas sesuai dengan "ara makannya !alaupun dengan
ma"am-ma"am ukuran dan umur ikan itu sendiri (0ikolsky #)12).
(enurut (oyle dan 3he"h (#)++) ikan dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah
dan variasi makanannya menjadi euryphagous yaitu ikan yang memakan berbagai jenis
makanan4 stenophagous yaitu ikan yang memakan makanan yang sedikit jenisnya4 dan
onophagous yaitu ikan yang hanya memakan satu jenis makanan saja.
5ebiasaan makanan adalah jenis kuantitas dan kualitas makanan yang dimakan oleh
ikan sedangkan kebiasaan "ara makan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
!aktu tempat dan bagaimana "ara ikan memperoleh makanannya. /''endi (#))*)
menambahkan bah!a 'aktor'aktor yang menentukan suatu jenis ikan akan memakan suatu
jenis oeganisme adalah ukuran makanan ketersediaan makanan !arna rasa tekstur
makanan dan selera ikan terhadap makanan. Selanjutnya dikatakan bah!a 'aktor yang
mempengaruhi jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi oleh suatu spesies ikan adalah
umur tempat dan !aktu.
6
II. &ujuan (asalah
&ujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui tingkat kematangan gonad (&57)
dan menghitung presentase indeks kematangan gonad (I57) pada ikan ta!es dan ikan
lala!ak agar mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi dalam gonad se"ara kuantitati'
salah satunya yaitu jumlah telur ('ekunditas) dan diameter telur yang dihasilkan pada gonad
ikan. Serta mengamati bagaimana pertumbuhan pada ikan menurut kebiasaan makan dan "ara
makan ikan tersebut.
2
TINJAUAN PUSTAKA
I. (or'ologi (Bentuk &ubuh) dan 8natomi Ikan &a!es dan Ikan Lala!ak
Ikan &a!es
Ikan ta!es memiliki "iri-"iri sebagaimana ikan "yprinidae yaitu badanya pipih ke
samping dan memanjang dengan bentuk punggung seperti busur. &inggi badannya 6.9-6.1
kali panjang standar mon"ong ta!es run"ing mulut terletak di ujung terminal (tengah) ke"il
dan mempunyai dua pasang sungut yanga sangat ke"il. Permulaan sirip punggung berhadapan
dengan sisik garis rusuk yang ke #$ sirip dubur berbentuk seperti jari-jari sedangkan sirip
ekornya ber"agak. Permulaan sirip ini berhadapan dengan sisik linea iateralis yang ke #).
sirip ekor bergerak dengan lobus membuat sisik garis rusuk berjumlah 6)-2#. Sisik ta!es
ber!arna putih keperakan. :arna sisik di bagian punggung lebih gelap sedangkan !arna
sisik di bagian perut lebih putih. Dasar sisik ber!arna kelabu sampai gelap.
Kingdom : 8nimalia
Phylum : 3hordata
Subphylum : -ertebrata
Class : ;stei"hthyes
Subclass : 8"tinopterygii
!d"! : 3yprini'ormes
#amily : 3yprinidae
$"nus : Puntius
Sp"ci"s : Puntius javanicus
9
5ebiasaan (akan Ikan ta!es sempat disangka sebagai ikan pemakan segala. .al ini
disebabkan karena ikan ini dapat menerima makanan tumbuhan daalam bentuk apapun
seperti sisa-sisa dapur dedak bungkil. 0amun ternyata &a!es merupakan ikan herbivora. .al
ini dapat dilihat dari makanan yang sering dimakan adalah tumbuhan air seperti .ydrilla
-er"ilata Presl dan 3eratophyllum demersum L dll. Ikan &a!es de!asa juga sering didapati
makan daun-daunan tanaman darat seperti singkong rumput-rumputan lunak dan daun talas.
Larva ta!es memakan alga bersel satu dan <ooplankton yang halus. Sedangkan benih dan
ikan-ikan de!asa memakan tumbuh-tumbuhan air seperti "hlorophy"eae "hara"eae
"eratophylla"ea" polygona"eae.
5ebiasaan berkembangbiak ikan ini mudah berkembangbiak di alam sehingga tidak
sulit mengembangkannya di kolam ikan ta!es pada umunya berkembangbiak pada a!al
musim hujan saat permukaan air naik yang menimbulkan rangsangan karena adanya bau
tanah. 0amun demikian ikan ini mudah dika!inkan di selain musim hujan tapi dengan
terlebih dulu memanipolusi lingkungan. &a!es dapat dikembangkan pada tempat yang
tingginya tidak lebih dari ##$$ m dari permukaan laut. 0amun ikan ini sangat baik
tumbuhnya bila dibiakan di tempat yang tingginya tidak lebih dari =$$ m dari permukaan
laut. &elur ikan ta!es bersi'at demersal yaitu melayang di dekat dasar kolam. Sama sekali
tidak berperekat seperti ikan mas. &idak "o"ok dibiakkan di kolam yang dasarnya lumpur
sebab tanah yang berlumpur akan menyebabkan telur-telur yang sudah dibuahi tertutup dan
mati. &a!es bukan ikan pengasuh keturunannya karena induk ini membiarkan telurnya
berserakan didasar kolam tanpa perlidungan khusus. .al ini berbeda dengan ikan gurami
yang menepatkan telur-telurnya di sarang yang dibuatnya sendiri.
Ikan ta!es merupakan ikan air ta!ar. Dapat hidup di air payau dengan salinitas *
permil. Ikan ta!es dapat hidup dan berkembangbiak di daerah berketinggian antara =$ m >
+$$ m di atas permukaan laut. &api dapat berkembang optimal di daerah yang berketinggian
antara =$ m > =$$ m diantara permukaan laut dengan suhu ideal antara 6$
o
3 > 22
o
3. Ditinjau
dari betuk tubuhnya ta!es termasuk penghuni sungai dengan arus yang deras. &ubuhnya
yang langsing dan tinggi memang disiapkan untuk menghadapi kondisi perairan berarus
deras. Ikan ini lebih menyukai perairan yang airnya bersih dan jernih. .al ini terkait dengan
si'at biologisnya yang membutuhkan oksigen lebih banyak.
=
Ikan Lala!ak
7enus Barbodes mempunyai "iri-"iri mor'ologi mulut ke"il terminal atau
subterminal "elahnya tidak memanjang melebihi garis verti"al yang melalui pinggiran depan
mata mempunyai bibir halus berpapila atau tidak tetapi tanpa lipatan bibir bagian atas
terpisah dari mon"ongnya oleh suatu lekukan yang jelas pangkal bibir atas tertutup oleh
lipatan kulit mon"ong pada ujung rahang ba!ah tidak ada tonjolan. Bagian perut di depan
sirip perut datar atau membulat tidak memipih menbentuk geligir tajam jika terdapat geligir
hanya dibagian belakang sirip perut. 7urat sisi sempurna tidak ada pori tambahan pada sisik
sepanjang gurat sisi. &erdapat * > #$ ? jari-jari ber"abang pada sirip punggung jari-jari
terakhir sirip punggung lemah atau keras tapi tidak bergerigi tidak ada duri mendatar di
depan sirip punggung = > + ? jari-jari ber"abang pada sirip dubur.
Kingdom : 8nimalia
Phylum : 3hordata
Subphylum : -ertebrata
Class : Pis"es
!do : 3yprini'ormes
Subo!do : 3yprinoidei
#amily : 3yprinidae
$"nus : Barbodes
Sp"ci"s : Barbodes spp
1
II. &57 (&ingkat 5ematangan 7onad)
&57 (&ingkat 5ematangan 7onad) menunjukkan suatu tingkatan kematangan seksual
ikan. Sebagian besar hasil metabolisme digunakan selama 'ase perkembangkan gonad.
@mumnya pertambahan berat gonad pada ikan betina sebesar #$-6=% dari berat tubuh
sedangkan untuk ikan jantan berkisar antara =-#$%. Dalam men"apat kematangan gonad
dapat dibagi daam beberapa tahapan. Se"ara umum tahap tersebut adalah akan memijah baru
memijah atau sudah selesai memijah. @kuran ikan saat pertama kali matang gonad (length at
first maturity Lm) bergantung pada pertumbuhan ikan itu sendiri dan 'aktor lingkungan.
Pembagian tahap kematangan gonad dilakukan dalam dua "ara yakni analisis laboratorium
dan pengamatan visual. 3ara yang umum digunakan ialah metode pengamatan visual
berdasarkan ukuran A penampakan gonad sebagi "atatan metode ini bersi'at subyekti'.
Indikator pembagian tahapan kematangan gonad dengan "ara visual ialahB
#. @kuran gonad dalam menempati rongga badan (ke"il #C9 bag #C6 bag 2C9
bag atau penuh)
6. Berat gonad segar (ditimbang)
2. PenampakanB !arna gonad
4. Penampakan butiran telor (ova) untuk ikan betina yang disebut dengan
(opaque translucensCripeCgravid).
=. 8da tidaknya pembuluh darah.
@ntuk mengetahui tingkat kematangan gonad dapat dilihat dari beberapa parameter
sebagai berikut B
%ETINA JANTAN
Bentuk ovarium Bentuk testes
Besar 5e"ilnya ;varium Besar 5e"ilnya testes
Pengisian ovarium dalam rongga tubuh Pengisian testes dalam rongga tubuh
:arna ovarium :arna testes
.alus tidaknya ovarium 5eluar tidaknya "airan dari testes
@kuran telur dalam ovarium.
5ejelasan bentuk dan !arna telur.
@kuran garis tengah telur
5arena si'atnya yang subjekti' sering terjadi perbedaan tahap &57 baik karena
perbedaan observer maupun perbedaan !aktu. Sebagai a"uan standar umum digunakan =
tahap &57 (Five stage of visual maturity stage for partial spawning fishes) yakni B
#. &57 I (immature dara)
*
6. &57 II (developing dara berkembang)
2. &57 III (maturingCripening pematangan)
9. &57 I- (matureCripeCgravid matang)
=. &57 - (spent salin).
Diantara kelima kematangan standar tersebut &57 III biasanya memiliki nilai
7SIC7I dalam kisaran yang luas menunjukkan tahap pematangan itu berlangsung relati' lebih
lama dibanding &57 lainnya. Perbedaan spesi'ik dari tiap &57 bisa diketahui dari
pengamatan mikroskopis terhadap ukuran diameter A penampakan ova atau irisan histologis
dari gonadCovary.
&ingkat kematangan gonad menurut 5esteven (Bagenal dan Braum #)1+)
#. Dara. ;rgan seksual sangat ke"il berdekatan di ba!ah tulang punggung. &estis dan
ovarium transparan dari tidak ber!arna sampai ber!arna abu-abu. &elur tidak terlihat
dengan mata biasa.
6. Dara berkembang. &estis dan ovarium jernih abu-abu merah. Panjangnya setengah
atau lebih sedikit dari panjang rongga ba!ah. &elur satu persatu dapat terlihat dengan
ka"a pembesar.
2. Perkembangan I. &estis dan ovarium bentuknya bulat telur ber!arna kemerah-
merahan dengan pembuluh kapiler. 7onad mengisi kira-kira setengah ruang ke bagian
ba!ah. &elur dapat terlihat seperti serbuk putih.
9. Perkembangan II. &estis ber!arna putih kemerah-merahan. &idak ada sperma kalau
bagian perut ditekan. ;varium ber!arna oranye kemerah-merahan. &elur jelas dapat
dibedakan bentuknya bulat telur. ;varium mengisi kira-kira dua per tiga ruang
ba!ah.
=. Bunting. ;rgan seksual mengisi ruang ba!ah. &estis ber!arna putih keluar tetesan
sperma kalau ditekan perutnya. &elur bentuknya bulat beberapa daripadanya jernih
dan masak.
1. (ijah. &elur dan sperma keluar dengan sedikit tekanan ke perut. 5ebanyakan telur
ber!arna jernih dengan beberapa yang berbentuk bulat telur tinggal di dalam
ovarium.
*. (ijahCsalin. 7onad belum kosong sama sekali. &idak ada telur yang bulat telur.
+. Salin. &estis dan ovarium kosong dan ber!arna merah. Beberapa telur sedang ada
dalam keadaan dihisap kembali.
). Pulih salin. &estis dan ovarium ber!arna jernih abu-abu sampai merah.
+
Sebelum melakukan proses pemijahan terlebih dahulu ikan mengalami
perkembangan organ-organ seksualnya. Dalam hal ini yang perlu di"ermati dan diketahui
oleh para petani ikan yaitu mengenai perkembangan gonad ikan itu sendiri. Proses inilah
yang dinamakan dengan proses kematangan gonad. (atang atau tidaknya gonad ikan sangat
mempengaruhi keberhasilan dalam usaha pembenihan ikan. Dika ikan yang akan dipijahkan
sudah benar-benar matang gonad maka pemijahan pun dapat berlangsung dengan baik dan
telur-telur yang dihasilkan pun akan baik juga. @ntuk mengetahui tingkat kematangan gonad
maka diperlukan ilmu dan keahlian dalam mempelajari tentang gonad ikan.
@ntuk mengetahui terhadap kematangan gonad suatu ikan dapat dilakukan dengan
beberapa "ara diantaranya adalah pengamatan gonad berdasarkan kondisi gonad itu sendiri
dan berdasarkan mor'ologi atau penampakan bagian luar tubuh ikan yang mengarah pada
"iri-"iri matang gonad. 8ntara lain pada induk betina "iri yang paling utama adalah pada
bagian perut terlihat membesar dan bila disentuh akan terasa lembek atau empuk. Sedangkan
pada induk jantan apabila pada bagian perut diurut akan mengeluarkan "airan kental putih
susu.
@ntuk memperoleh data tentang kematangan gonad ikan dapat dilakukan dengan dua
"ara yaitu B "ara pertama data tentang kematangan gonad dapat diketahui dengan "ara
mendetail karena dilakukan dalam laboratorium dan prosesnyapun membutuhkan !aktu yang
relati' lama karena harus melalui penelitian dan per"obaan. Sedangkan "ara yang kedua
kematangan gonad dapat diketahui melalui mor'ologi ikan "ara ini banyak dilakukan oleh
para petani ikan. 0amun syarat utamanya yaitu petani ikan harus benar-benar sudah
mengetahui "iri-"iri mor'ologi induk ikan yang sudah matang gonad sehingga data yang
diperoleh akan spesi'ik.
III. Indeks 5ematangan 7onad (I57)
Indeks 5ematangan 7onad adalah suatu nilai dalam persen sebagai hasil dari
perbandingan berat gonad dengan berat tubuh ikan termasuk gonad dikalikan #$$%. Indeks
5ematangan 7onad juga biasa disebut Maturity untuk menghitungnya digunakan rumus
sebagai berikut
)
Indeks 5ematangan 7onad B
5eterangan B :g E Berat gonad
: E Berat ikan
Dengan nilai indeks kematangan gonad (I57) akan sejalan dengan perkembagna
gonad indeks kematangan gonad akan semakin bertambah besar dan nilai akan men"apai
kisaran maksimum pada saat akan terjadi pemijahan (/''endie #)*)). Di dalam proses
reproduksi sebelum terjadi pemijahan sebagian besar hasil metabolisme tertuju untuk
perkembangan gonad. 7onad semakin bertambah berat dibarengi dengan semakin bertambah
besar ukurannya termasuk garis tengah telurnya. Berat gonad akan men"apai maksimum
sesaat ikan akan berpijah kemudian berat gonad akan menurun dengan "epat selama
pemijahan sedang berlangsung sampai selesai (8nonim 6$$#). Indeks kematangan gonad
(I57) adalah suatu nilai dalam persen merupakan hasil dari perbandingan antara berat gonad
dengan berat ikan termasuk gonadnya dikalikan dengan #$$ % (/''endi 6$$6).
Di dalam proses reproduksi sebelum terjadi pemijahan sebaikan besar hasil
metabolisme tertuju untuk perkembangan gonad. 7onat semakin bertambah berat dibarengi
dengan semakin bertambah besar ukurannya termasuk garis tengah telurnya. Berat gonat akan
men"apai maksimum sesaat ikan akan berpijah kemudian beratt gonad akan menurun dengan
"epat selama pemijahan sedang berlangsung sampai selesai.
&elah dikemukakan bah!a se"ara mor'ologi perubahan-perubahan kondisi tersebut
dapat dinyatakan dengan tingkat kematangan. 0amun hal ini belum menyatakan suatu
perhitungan se"ara kuantitatip. @ntuk mengetahui perubahan yang terjadi dalam gonad
tersebut se"ara kuantitati'.
(engemukakan indek lain yang dinamakan 7onad indeks (7I) yaitu perbandingan
antara berat gonad dengan panjang ikan yang rumusnyaB
7I E !CLs F #$s
DimanaB
7I E 7onad indek
: E Berat gonad segar dalam (gram)
Ls E panjang ikan dalam (mm)
#$
.arga #$s merupakan suatu 'aktor agar nilai 7I mendekati harga satu. 8pabila tidak
dikalikan dengan 'aktor tersebut akan didapatkan suatu nilai yang sangat ke"il (beberapa
angka di belakang koma) sehingga apabila nilai tersebut dipakai untuk membandingkan
dengan nilai lainnya tidak sepeka dengan menggunakan 'aktor #$s tadi.
I-. ,ekunditas
Beberapa kegunaaan pengetahuan 'ekunditas antara lain untuk mengetahui
produktivitas dan potensi reproduksi ikan dan untuk persiapan kultur ikan. Se"ara umum
yang dimaksud dengan 'ekunditas adalah jumlah telur matang yang akan dikeluarkan pada
!aktu pemijahan. ,ekunditas pada suatu spesies ikan dapat berbeda antara satu individu
dengan individu lainnya. ,ekunditas mempunyai keterpautan umur panjang atau bobot
individu dan spesies ikan.
Dari 'ekunditas se"ara tidak langsung kita dapat menaksir jumlah anak ikan yang akan
dihasilkan dan akan menentukan pula jumlah ikan dalam kelas umur yang bersangkutan.
Dalam hubungan ini tentu ada 'aktor-'aktor lain yang memegang peranan penting dan sangat
erat hubungannya dengan strategi reprodusi dalam rangka mempertahankan kehadiran spesies
itu di alam.
Selain itu 'ekunditas merupakan suatu subyek yang dapat menyesuaikan dengan
berma"am-ma"am kondisi terutama dengan respons terhadap makanan. Dumlah telur yang
dikeluarkan merupakan satu mata rantai penghubung antara satu generasi dengan generasi
berikutnya tetapi se"ara umum tidak ada hubungan yang jelas antara 'ekunditas dengan
jumlah telur yang dihasilkan.
Semua telur-telur yang akan dikeluarkan pada !aktu pemijahan itulah yang dimaksud
dengan 'ekunditas. &etapi karena spesies ikan yang ada itu berma"am-ma"am dengan si'atnya
masing-masing maka beberapa peneliti berdasarkan kepada de'inisi yang umum tadi lebih
mengembangkan lagi de'inisi 'ekunditas sehubungan dengan aspek-aspek yang ditelitinya.
(isalnya kesulitan yang timbul dalam menentukan 'ekunditas itu ialah komposisi telur yang
heterogen tingkat kematangan gonad yang tidak seragam dari populasi ikan termaksud
!aktu pemijahan yang berbeda dan lain-lainnya. Bagenal (#)*+) membedakan antara
'ekunditas yaitu jumlah telur matang yang akan dikeluarkan dengan 'ertilitas yaitu jumlah
telur matang yang dikeluarkan oleh induk.
##
(enurut 0ikolsky (#)12) jumlah telur yang terdapat dalam ovari ikan dinamakan
'ekunditas individu 'ekunditas mutlak atau 'ekunditas total. Dalam hal ini memperhitungkan
telur yang ukurannya berlain-lainan. ;leh karena itu dalam memperhitungkannya harus
diikutsertakan semua ukuran telur dan masing-masing harus mendapatkan kesempatan yang
sama. 5onsekuensinya harus mengambil telur dari beberapa bagian ovari (kalau bukan
dengan metoda numerikal). 5alau ada telur yang jelas kelihatan ukurannya berlainan dalam
daerah yang berlainan dengan perlakuan yang sama harus dihitung terpisah. &etapi pada
tahun #)1) 0ikolsky selanjutnya menyatakan bah!a 'ekunditas individu adalah jumlah telur
dari generasi tahun itu yang akan dikeluarkan tahun itu pula.
-. 5eterkaitan ,ood and ,eeeding .abits dengan Pertumbuhan Ikan
Sebelum lebih lanjut membahas pasal ini akan kami terangkan lebih dahulu apa yang
dimaksud dengan kebiasaan makanan ikan ('ood habits) dan kebiasaan "ara memakan
('eeding habits) karena kedua istilah ini sering di"ampur adukan penggunaannya. .al-hal
yang ter"akup di dalam 'ood habits ialah kualitas dan kuantitas makanan yang dimakan ikan.
Dadi kebiasaan makanan dan "ara memakan ikan itu se"ara alami bergantung kepada
lingkungan tempat ikan itu hidup.
Besarnya populasi ikan dalam suatu perairan antara lain ditentukan oleh makanan
yang tersedia. Dari makanan ini ada beberapa 'aktor yang berhubungan dengan populasi
tersebut yaitu jumlah dan kualitas makanan yang tersedia mudahnya tersedia makanan dan
lama masa pengambilan makanan oleh ikan dalam populasi tersebut. (akanan yang telah
digunakan oleh ikan tadi akan mempengaruhi sisa persediaan makanan dan sebaliknya dari
makanan yang diambilnya akan mempengaruhi pertumbuhan kematangan bagi tiap-tiap
individu ikan serta keberhasilan hidupnya (survival).
8danya makanan dalam perairan selain terpengaruh oleh kondisi biotik seperti
tersebut di atas ditentukan pula oleh kondisi abiotik lingkungan seperti suhu "ahaya ruang
dan luas permukaan.
@mumnya makanan yang pertama kali datang dari luar untuk semua ikan dalam
menga!ali hidupnya ialah plankton yang bersel tunggal yang berukuran ke"il. Dika untuk
pertama kali ikan itu menemukan makanan berukuran tepat dengan mulutnya diperkirakan
akan dapat meneruskan hidupnya. &etapi apabila dalam !aktu relati' singkat ikan tidak dapat
#6
menemukan makanan yang "o"ok dengan ukuran mulutnya akan terjadi kelaparan dan
kehabisan tenaga yang mengakibatkan kematian. .al inilah yang antara lain menyebabkan
ikan pada !aktu masa larva mempunyai mortalitas besar.
Ikan yang berhasil mendapatkan makanan sesuai dengan ukuran mulut setelah
bertambah besar ikan itu akan merubah makanan baik dalam ukuran dan kualitasnya. 8pabila
telah de!asa ikan itu akan mengikuti pola kebiasaan induknya. Ge'leksi perubahan makanan
ikan pada !aktu ke"il sebagai pemakan plankton dan bila de!asa mengikuti kebiasaan
induknya dapat terlihat pada sisiknya. Susunan "irkuli dekat 'okus lebih rapat dari pada
susunan "irkuli yang jauh dari 'okus yaitu pada ikan de!asa. Batas kedua ma"am susunan
"irkuli ini oleh 0ikolsky (#)12) dinamakan "in"in larva.
Dalam mengelompokkan ikan berdasarkan kepada makanannya ada ikan sebagai
pemakan plankton pemakan tanaman pemakan dasar pemakan detritus ikan buas dan ikan
pemakan "ampuran. Berdasarkan kepada jumlah variasi dari ma"am-ma"am makanan tadi
ikan dapat dibagi menjadi euryphagi" yaitu ikan pemakan berma"am-ma"am makanan
Stenophagi" ikan pemakan makan yang ma"amnya sedikit atau sempit dan monophagi" ialah
ikan yang makanannya terdiri dari satu ma"am makanan saja.
Beberapa garis besar mor'ologi usus ma"am-ma"am ikan yang berbeda kebiasaan
makanannya B
#. Ikan herbivore. Ikan ini tidak mempunyai gigi dan mempunyai tapis insang yang
lembut dapat menyaring 'itoplankton dari air. Ikan ini tidak mempunyai lambung
yang benar (yaitu bagian usus yang mempunyai jaringan otot kuat mengekskresi
asam mudah mengembang terdapat dibagian muka alat pen"ernaan makanannya).
@sus panjang berliku-liku dindingnya tipis.
6. Ikan "arnivore. Ikan ini mempunyai gigi untuk menyergap menahan dan merobek
mangsa dan jari-jari tapis insangnya menyesuaikan untuk penahan memegang
memarut dan menggilas mangsa. Punya lambung benar palsu dan usus pendek tebal
dan elasti".
2. Ikan omnivore. Ikan ini mempunyai system pen"ernaan antara bentuk herbivore dan
"arnivore.
#2
Food And Feeding Habits, dipelajari dengan tujuan mengetahui nilaHi gi<i dari suatu
pakan dan untuk mengetahui hubungan ekologi diantara organism dalam perairan. Food And
Feeding Habits, diketahui dengan "ara melihat isi dari saluran pen"ernaan ikan. 8da beberapa
metoda yang digunakan untuk mempelajari Food And Feeding Habits,
- (etode Dumlah.
Dilakukan dengan "ara memisahkan semua benda yang ada didalam saluran
pen"ernaan berdasarkan spe"ies masing > masing.
- (etode ,rekuensi 5ejadian.
.ampir sama dengan "ara pada metode jumlah tetapi hasilnya dinyatakan dalam
persen.
- (etode Perkiraan &umpukan Dalam Persen.
Pada metode ini dilakukan dengan "ara mengukur isi alat pen"ernaan. 5emudian isi
tersebut dien"erkan dengan pengisian air sampai #$ kali hasil pengen"eran diamati diba!ah
mikroskop. Lalu kita dapat menentukan Food And Feeding Habits ikan dari banyaknya jenis
makanan yang terlihat diba!ah mikroskop.
- (etode -olumetrik.
(etode ini dilakukan dengan "ara monguudarakan isi dari saluran pen"ernaan
kemudian setelah dikeringkan isi dari saluran pen"ernaan masing > masing dipisahkan sesuai
dengan jenisnya.
- (etode 7ravimetrik.
Pada dasarnya metode ini sama dengan metode volumetri" hanya saja isi dari saluran
pen"ernaan dkiukur berdasarkan beratnya.
Pada umumnya ikan mengalami pertumbuhan se"ara terus menerus sepanjang
hidupnya. .al ini yang menyebabkan pertumbuhan merupakan salah satu aspek yang
dipelajari dalam dunia perikanan dikarenakan pertumbuhan menjadi indikator bagi kesehatan
individu dan populasi yang baik bagi ikan. Dalam istilah sederhana pertumbuhan dapat
dirumuskan sebagai pertambahan ukuran panjang atau berat dalam suatu !aktu sedangkan
pertumbuhan bagi populasi sebagai pertambahan jumlah. 8kan tetapi kalau kita lihat lebih
lanjut sebenarnya pertumbuhan itu merupakan proses biologis yang komplek dimana banyak
'aktor mempengaruhinya. Pertumbuhan dalam individu ialah pertumbuhan jaringan akibat
dari pembelahan sel se"ara litosis. .al ini terjadi apabila ada kelebihan input energi dan asam
amino (protein) berasal dari makanan. Seperti kita ketahui bahan berasal dari makanan akan
#9
digunakan oleh tubuh untuk metabolisme dasar pergerakan produksi organ seksual
pera!atan bagian-bagian tubuh atau mengganti sel-sel yang sudah tidak terpakai. Bahan-
bahan tidak berguna akan dikeluarkan dari tubuh. 8pabila terdapat bahan berlebih dari
keperluan tersebut di atas akan dibuat sel baru sebagai penambahan unit atau penggantian sel
dari bagian tubuh. Dari segi pertumbuhan kelompok sel-sel suatu jaringan dalam bagian
tubuh dapat digolongkan menjadi bagian yang dapat diperbaharui bagian yang dapat
berkembang dan bagian yang statis. Pada bagian tubuh yang dapat diperbaharui mempunyai
sel-sel dengan daya membelah se"ara mitosis sangat "epat. :alaupun organisme sudah tua
daya membelah sel-sel pada bagian tubuh yang dapat diperbaharui masih sama sehingga
jumlah sel yang dapat diganti sama dengan jumlah sel yang dibentuk. @rat daging dan tulang
bertanggung ja!ab terhadap pertambahan massa ikan.
Pertumbuhan yang "epat menunjukkan ketersediaan makanan dan kondisi lingkungan
lainnya yang mendukung sedangkan pertumbuhan menunjukkan kondisi yang sebaliknya.
Pertumbuhan dapat dide'inisikan sebagai perubahan ukuran (panjang berat) ikan pada !aktu
tertentu atau perubahanan kalori yang tersimpan menjadi jaringan somatik dan reproduksi.
Perubahan ini dapat diartikan sebagai 'a"tor-'aktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan
yaitu energi dari makanan (I) yang terukur sebagai kalori merupakan energi yang
dikeluarkan untuk metabolisme (() atau pertumbuhan (7) atau sebagai energy yang terbuang
(/) (Brett A 7roves #)*) dalam (oyle A 3e"h #)++).
.al ini dapat dituliskan dalam persamaanB
I E ( I 7 I /
Pertumbuhan biasanya bersi'at positi' (misal penambahan berat tubuh ikan pada
!aktu tertentu) menunjukkan keseimbangan energi yang positi' dalam metabolisme.
(etabolisme adalah penjumlahan anabolisme ditambah katabolisme. Pada pertumbuhan laju
anabolisme akan melebihi katabolisme. Pada dasarnya 'aktor-'aktor yang mengkontrol
proses anabolik yaitu sekresi hormon pertumbuhan oleh pituitary dan hormon steroid dari
gonad. 0amun demikian laju pertumbuhan ikan sangat bervariasi sebab sangat tergantung
pada berbagai 'aktor. ,aktor ini dapat digolongkan menjadi dua bagian yang besar yaitu
'aktor dalam dan 'aktor luar. ,aktor-'aktor ini ada yang dapat dikontrol dan ada juga yang
tidak. ,aktor dalam umumnya adalah 'aktor yang sukar dikontrol diantaranya ialah
keturunan seks umur parasit dan penyakit. ,aktor keturunan pada ikan yang dipelihara
dalam kultur mungkin dapat dikontrol dengan mengadakan seleksi untuk men"ari ikan yang
baik pertumbuhannya namun di alam tidak ada kontrol yang dapat diterapkan. ,aktor seks
tidak dapat dikontrol. Ikan betina kadangkala pertumbuhannya lebih baik dari ikan jantan
#=
namun ada pula spesies ikan yang tidak mempunyai perbedaan pertumbuhan pada ikan betina
dan ikan jantan.
&er"apainya kematangan gonad untuk pertama kali dapat mempengaruhi pertumbuhan
yaitu ke"epatan pertumbuhan menjadi lambat. .al ini dkarenakan sebagian dari makanan
yang dimakan tertuju kepada perkembangan gonad. Pembuatan sarang pemijahan penjagaan
keturunan membuat pertumbuhan tidak bertambah karena pada !aktu tersebut pada
umumnya ikan tidak makan. Setelah periode tersebut ikan mengembalikan lagi kondisinya
dengan mengambil makanan seperti sedia kala. @mur telah diketahui dengan jelas berperanan
terhadap pertumbuhan. Pertumbuhan "epat terjadi pada ikan ketika berumur 2 > = tahun.
Pada ikan tua !alaupun pertumbuhan itu terus tetapi berjalan dengan lambat. .al ini
disebabkan ikan yang sudah tua pada umumnya kekurangan makanan untuk pertumbuhan
karena sebagian besar makanannya digunakan untuk pemeliharaan tubuh dan pergerakan.
Penyakit dan parasit juga mempengaruhi pertumbuhan terutama kalau yang diserang itu alat
pen"ernaan makanan atau organ lain yang vital sehingga e'isiensi berkurang karena
kekurangan makanan yang berguna untuk pertumbuhan. 0amun sebaliknya dapat terjadi pada
ikan yang diserang oleh parasit tidak begitu hebat menyebabkan pertumbuhan ikan itu lebih
baik daripada ikan normal atau tidak diserang parasit tadi. .al ini terjadi karena ikan tersebut
mengambil makanan lebih banyak dari biasanya sehingga terdapat kelebihan makanan untuk
pertumbuhan.
5etersediaan sumberdaya makanan juga berinteraksi dengan 'aktor-'aktor lingkungan
lainnya seprti suhu dalam mempengaruhi pertumbuhan ikan se"ara musimam. Sebagai
"ontoh pertumbuhan (penambahan panjang) populasi ikan Lepomis ma"ro"hirus pada musim
yang berbeda pertumbuhan ikan yang "epat selama persediaan makanan melimpah. &ingkat
pertumbuhan yang "epat ketika makanan melimpah dimungkinkan karena peningkatan suhu
perairan. Di daerah tropik makanan merupakan 'a"tor yang lebih penting dari pada suhu
perairan. Bila keadaan 'aktor-'aktor lain normal ikan dengan makanan berlebih akan tumbuh
lebih pesat. @ntuk ikan satu keturunan yang sukses dari satu pemijahan pertamatama
memerlukan makanan yang berukuran sama. 8nak ikan yang lemah dan tidak berhasil
mendapatkan makanan akan mati sedangkan yang kuat terus men"ari makanan dan
pertumbuhannya baik. Dumlah individu yang terlalu banyak dalam perairan yang tidak
sebanding dengan keadaan makanan akan terjadi kompetisi terhadap makanan itu.
5eberhasilan mendapatkan makanan akan menentukan pertumbuhan. ;leh karena itu akan
didapatkan ukuran yang bervariasi dalam satu keturunan. @mur dan kematian merupakan
prediksi yang sangat baik untuk laju pertumbuhan relati' ikan meskipun laju pertumbuhan
#1
absolut sangat dipengaruhi oleh 'aktor-'aktor lingkungan. @mumnya ikan mengalami
pertumbuhan panjang yang sangat "epat pada beberapa bulan atau tahun pertama dalam
hidupnya hingga maturasi. Selanjutnya penambahan energi digunakan untuk pertumbuhan
jaringan somatik dan gonadal sehingga laju pertumbuhan ikan mature lebih lambat
dibandingkan ikan-ikan immature.
-II. .abitat Ikan
Ikan nila merupakan ikan yang hidup di air ta!ar memijah dengan kebiasaan
poliandri telurnya bersi'at menempel pada substrat. @ntuk kelangsungan hidupnya ada
beberapa syarat lokasi yang harus dipenuhi jika ikan mas akan dibudidayakan diantaranya
adalah B
a) &anah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liatClempung tidak
berporos. Denis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bo"or
sehingga dapat dibuat pematangCdinding kolam.
b) 5emiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 2-=% untuk
memudahkan pengairan kolam se"ara gravitasi.
") Ikan nila dapat tumbuh normal jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian
antara #=$-#$$$ m dpl.
d) 5ualitas air untuk pemeliharaan ikan mas harus bersih tidak terlalu keruh dan tidak
ter"emar bahan-bahan kimia bera"un dan minyakClimbah pabrik.
e) Ikan nila dapat berkembang pesat di kolam sa!ah kakaban dan sungai air deras.
5olam dengan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan
perkembangan 'isik ikan nila. Debit air untuk kolam air tenang +-#= literCdetikCha
sedangkan untuk pembesaran di kolam air deras debitnya #$$ literCmenitCm2.
') 5easaman air (p.) yang baik adalah antara *-+.
g) Suhu air yang baik berkisar antara 6$-6= derajat 3
&ETDE PEN$A&ATAN
I. &empat dan !aktu praktikum
Laboratorium Biologi Perikanan ,akultas Perikanan dan Ilmu 5elautan @niversitas
Padjadjaran. Gabu #2 8pril 6$## jam #9.$$ sampai dengan #1.$$ :IB.
II. 8lat Dan Bahan B
- 8lat B
#. Pinset
6. 7unting
#*
2. 3a!an petri
9. 3over glass
=. Pen"ukil
1. (ikroskop
*. &imbangan
+. Pengukur panjang
- Bahan B
#. Ikan &a!es dan Ikan Lala!ak
III. 3ara 5erja B
#. 8mbil ikan lalu timbang beratnya "atat.
6. @kur total length (&L) dan SL ikan tersebut "atat.
2. Ikan kembung yang sudah mati lemas dipotong melingkar disisi perut sehingga
rongga yang ada didalam perut dapat terlihat dengan mata telanjang
9. 8mbil gonad dari rongga perut ikan
=. &imbang gonad dan "atat
1. 8mati gonad. 7onad tersebut memasuki 'ase apa dalam tingkat kematangan
gonad
*. .itung Indeks 5ematangan 7onad (I57)
+. .itung 'ekunditas dan ukur diameter telur apabila ikan tersebut betina
). 8mbil usus ikan kemudian ukur panjangnya
#$. 5eluarkan isi yang ada di usus ikan dengan "ara menekan usus tersebut
##. 8mati isi usus ikan di mikroskop
#6. 3atat pakan yang terkandung dalam usus tersebut
I-. 3ara Perhitungan Pada Pelaporan
#. (engitung persentase jenis kelamin spesies dalam populasi
6. (enghitung persentase &57 jantang dan betina populasi yang diamati
2. (enghitung I57 minimum dan maksimum baik jantan maupun betina pada populasi
yang diamati
9. (enghitung 'ekunditas dari populasi yang diamati
=. (engukur rata-rata diameter &elur ikan populasi.
1. (enentukan korelasi antara panjang dan berat ikan dengan menggunakan rumusB
( ) ( )
( ) ( )
6
6
6
log log
log log log log log
log




=
!
" "
a
( )

a ! "
b
log
log log
log
Dika b J 2 maka pertumbuhan allometrik sedangkan jika b E 2 maka
pertumbuhannya isometrik.
*.Menentukan pakan yang paling disukai ikan kembung berdasarkan tro'ik level.
#+
HASIL PEN$ATAN DAN PE&%AHASAN
- Data Induk Ikan Lala!ak
kelas
Denis kelamin
pertumbuhan
5ematangan gonad
Panjang (mm)
Berat (gram)
K L SL &L &57 I57
B - M 692 2$= =$= Siap mijah 62*1
8 - M 6=# 2#$ ==* Siap mijah #999%
,ek. D.tel Denis pakan ,ito <oo &umbuhan .e!an Detritus ikan lain
#1).##$ #= .erbivor 2$ - *$ - - - -
#=2.++= $) mm ;mnivora - - - - - - -
-Data Induk Ikan &a!es
kelas
Denis kelamin
pertumbuhan
5ematangan gonad
Panjang (mm)
Berat (gram)
K L SL &L &57 I57
B - M 6)= 2=$ +6* Bunting #+=$
#)
,ek. D. tel. Denis pakan ,ito <oo tumbuhan he!an detritus ikan lain
6)$.#+) #
.erbivora
2= - 1= - - - -
- Lala!ak ke"il kelas B
5el
Denis kelamin
pertumbuhan
5ematangan gonad
Panjang (mm)
Berat (gram)
K L SL &L &57 I57 (%)
#1 M - #6$ #9= 9=
(asak
666
#* M - ##= #=$ 2*
(asak
$9$
#+ - M #6$ #99 ==
&57 I
219
6$ M - #$6 #22 29 (ijah 6#
66 M - #$$ #2$ 22 (ijah #)*
62 M - #6$ #=$ 9) (ijah $$6$
69 - M #6= #1$ =#
&57 I
2)6
61 M - #$= #2$ 2= (ijah 6)
6* M - #6$ #=$ 9$ (ijah 6=
6+ - M ##= #9$ 2+
&57 II
61
2$ - M #2$ #*$ *$ (Ijah 96+
2# M - )= #6= 6=##
&57 II
2
26 M - #9$ #*$ *##) Dara 66*
22 M - #6$ #=$ =$$=
&57 II
26=*
29 M - #6$ #9= 2+22
&57 I
$*)
2= - M #2= #== 12+ DB 9$6
2* M - )= #$6 9*6+
&57 II
6+2
2+ M - #$= #96 9$=) (ijah 2
2) M - ##$ #2$ 22*
&57 I
6=
9$ M - #2= #1= 1212 Dara #)
6$
9# M - )* ##$ 6*6
Bunti
ng
$#1
,ek. D.tel. (mm) Denis pakan
5andungan pakan (%)
,ito <oo
tumbuha
n
he!an detritus ikan Lain
- - omnivora 2$ =$ #$ 2 = - -
- - omnivora 2= =$ #$ - = - -
926 $9 omnivora 2$ 6$ - - =$ - -
- - - 6$ =$ = #$ = - -
- - - 6$ 1$ - - 6$ - -
- - - - - - - - - -
- - - 6$ 1$ - - 6$ - -
- - omnivora 6$ 1$ #$ = = - -
- - - 2$ =$ #$ - #$ - -
29$ $9 omnivora 6= 6= 6= - 6= - -
#6$$$ $9 omnivora 6$ 1$ #$ - #$ - -
- - herbivora #$$ - - - - - -
- - herbivora #$$ - - - - - -
- - herbivora #$$ - - - - - -
- - - #$$ - - - - - -
22)2 - herbivora #$$ - - - - - -
- - herbivora #$$ - - - - - -
- - omnivora *$ 2$ - - - - -
- - - #$$ - - - - - -
- - - #$$ - - - - - -
- - herbivora #$$ - - - - - -
6#
- Lala!ak ke"il kelas 8
Ikan pada
5el.
Pertumbuhan
Denis 5elamin
&57 I57
Panjang
Berat (gram) L K
SL (mm) &L (mm)
# #== 6$= #$1 M Bunting 9*#%
6 #2$ #1$ =6 M Bunting $$9%
2 ##* #9+ 2+ M Siap mijah 612%
9 #21 #*6 12 M Bunting 2*=%
= #9$ #*$ 1# M Perk. I 9)#%
1 #$* #2= 22 M Dara Berk. 2$2%
* #22 #2= =9 M Perk. II 2*$%
+ ##$ #9$ 2= M (ijah 6+1%
) #2= #*= 1$ M Bunting 222%
#$ 6=# 2#$ ==* M Siap mijah #999%
## #2+ #*+ *# M Perk. II 962%
#6 #2= #*= 16 M Dara berk. 9+9%
#2 #2$ #*$ =) M Perk. II 1**%
#9 ##= #96 9$ M Perk. II 6=$%
#= ##$ #2$ 6= M Perk. II 9$$%
#1 ##= #== 2* M Bunting 2#$%
#* #== #*= *2 M Bunting -
#+ #2= #1= 1# M (ijah #12%
#) #6= #1$ 9= M Bunting 99$%
6$ #9$ #+= 1+ M Bunting =++%
6# )2 ##1 62 M (ijah 92$%
66 #$= #2= 26 M Bunting 2#6%
62 ##= #9$ 21 M Bunting 6*$%
69 ##$ #2$ 29 M Bunting 6)$%
6= #6$ #9$ 26 M Bunting 16=%
61 #2= #1= 11 M Bunting *=$%
6* #$$ #2$ 2# M Dara 26=%
6+ #2$ #== =1+$ M (ijah 6*+%
6) #2$ #1= 92$+ M (ijah 6=*%
2$ #6= #9$ 2*91 M (ijah 6*=%
2# #29 #=+ 991) M Bunting 692%
26 #6= #== 99)* M (ijah 966%
22 #2= #=$ 9+*$ M (ijah 6+*%
29 #2$ #1$ 9*#6 M (ijah 6=1%
2= #6$ #=$ 9#2= M (ijah $$6%
21 #9= #1$ 1$=$ M Bunting 6))%
2* #6= #== 9*=) M (ijah 696%
2+ #2$ #=$ 9)9= M Pulih salin 1)=%
2) #9$ #*= *$$= M (ijah 6)2%
66
,ek. D.tel. (mm) Denis pakan
5andungan pakan (%)
,ito <oo tumbuhan he!an detritus ikan Lain
9=21 $1 mm ;mnivora - - - - - - -
#16 $+ mm ;mnivora - - - - - - -
- - ;mnivora - - - - - - -
22) $1 mm ;mnivora 1=% 2=% - - - - -
$= mm ;mnivora 1$% 9$% - - - - -
- - ;mnivora 1$% 9$% - - - - -
- $1= mm ;mnivora 1$% 9$% - - - - -
- - - - - - - - - -
- - ;mnivora - - - - - - -
#=2.++= $) mm ;mnivora - - - - - - -
- $) mm ;mnivora - - - - - - -
- $1 mm .erbivora - - - - - - -
- $) mm ;mnivora - - - - - - -
- $* mm ;mnivora - - - - - - -
- - .erbivora 6=% - *=% - - - -
- - ;mnivora 6$% 1$% 6$% - - - -
#.1+$ $) mm ;mnivora #=% - +=% - - - -
- - ;mnivora #=% #$% +$% - - - -
- - .erbivora =% - +$% - #=% - -
#.*=$ $= mm .erbivora 6=% - *=% - - - -
- - .erbivora =% - +$% - #=% - -
- - .erbivora =% - +$% - - - -
62
- - .erbivora 2% - +$% - #*% - -
#.$2= $1 mm .erbivora 2$% - *$% - - - -
6.66$ $1% .erbivora 6=% - *=% - - - -
- $=% .erbivora 2$% - *$% - - - -
- - ;mnivora 9$% 2$% 2$% - - - -
- - .erbivora #$$% - - - - - -
- - .erbivora #$$% - - - - - -
- - .erbivora #$$% - - - - - -
#.)*# - .erbivora #$$% - - - - - -
6.2)* - ;mnivora
2.1*) - .erbivora #$$% - - - - - -
- - .erbivora #$$% - - - - - -
- - .erbivora #$$% - - - - - -
#.$69 - .erbivora #$$% - - - - - -
- - .erbivora #$$% - - - - - -
6.2)# - .erbivora #$$% - - - - - -
*.#9$ - .erbivora #$$% - - - - - -
-8nalisis data dan perhitunganB
a) Data kelas BB
#) 5orelasi panjang dengan beratB
5el. L (SL) Log L : Log : Log L . Log : (Log L)
6
#1 #6$ 6$+ 9= #1= 299 926
#* ##= 6$1 2* #=* 262 96=
#+ #6$ 6$+ == #*9 216 926
6$ #$6 6$# 29 #=2 2$+ 9$2
66 #$$ 6$$ 22 #=6 2$9 9$$
62 #6$ 6$+ 9) #1) 2=# 926
69
69 #1$ 66$ =# #*# 2*1 9+1
61 #$= 6$6 2= #=9 2#6 9$)
6* #6$ 6$+ 9$ #1$ 222 926
6+ ##= 6$1 2+ #=+ 261 96=
2$ #2$ 6## *$ #+= 2)$ 99*
2# )= #)+ 6=## #9$ 6** 2)#
26 #9$ 6#= *##) #+= 2)+ 91#
22 #6$ 6$+ =$$= #*$ 2=2 926
29 #6$ 6$+ 2+22 #=+ 26) 926
2= #2= 6#2 12+ #+$ 2+9 9=9
2* )= #)+ 9*6+ #1* 22# 2)#
2+ #$= 6$6 9$=) #1# 26= 9$)
2) ##$ 6$9 22* #=2 2#6 9#*
9$ #2= 6#2 1212 #+$ 2+9 9=9
9# )* #)) 6*6 #92 6+= 2)=
&otal 69=)
9221
)9*++ 292*
*#$+ +)=+
6=
Panjang
Berat
Log a E
E
E
E
Log a E #=12
Log b E
E
E
E
Log b E $$2=*
61
b E #$
$$2=*
E #$+
Dadi nilai b J 2 ( b N 2 O 8llometrik B pertambahan berat N pertambahan panjang)
6) Seksualitas
diketahui bah!a perbandingan ikan lela!ak untuk kelas B sebesar
jantan betina
#1 =
- Gasio jenis kelaminB
K
L
2) &ingkat kematangan gonad
6*
TK$ JU&LAH
Dara 6
Dara berkembang #
Perkembangan I 9
Perkembangan II 9
Bunting #
(ijah *
(atang siap mijah 6
Berat
&57 jantan
Dara
Dara
berkembang
Perkembangan
I
Perkembangan
II Bunting (ijah
pulih
salin
matang
siap
mijah
62-*+ 6 - 6 2 # 1 - 6
&otal 6 $ 6 * # 1 - 6
Berat
&57 betina
Dara
Dara
berkembang
Perkembangan
I
Perkembangan
II Bunting (ijah
pulih
salin
matang siap
mijah
62-*+ # # # 9 * = # -
&otal # # 1 9 * = # -
6+
- 5orelasi tingkat kematangan gonad terhadap jenis kelaminB
L Dara E
&57 I E
&57 II E
Dara berkembang E
Bunting E
(ijah E
Pulih salin E
K &57 I E
&57 II E
Dara E
Dara berkembang E
Pulih salin E $%
Bunting E
(ijah E
(atang siap mijah E
9) 5orelasi I57 dengan bobot B
Bobot Ikan (in-(aP
6)
6=-29
$#1% - 2%
2=-99
$9% > 2%
9=-=9
$$6% - 2)%
==-19
#)% - 9$6%
1=-*9
66*%- 96+%
=) ,ekunditasB
,ekunditas ikan yang siap pijah beragam hal ini dipengaruhi panjang ikan (SL) dan
diameter telurnya semakin panjanng ikan maka bisa diprediksi telurnya semakin
banyak namun hal tersebut tidak bisa menjadi 'aktor tunggal karena bila diameter
telurnya besar maka jumlah telurnya akan lebih sedikit.
b) Data kelas 8
#) 5orelasi panjang dengan beratB
5el. L (SL) Log L : Log : Log L .
Log :
(Log L)
6
# #== 6#)
*=
#++ 9## 9+$
6 #2$ 6##
+$
#)$ 9$6 99*
2 ##* 6$*
+=
#)2 2)) 96+
9 #21 6#2
)+
#)) 96= 9==
= #9$ 6#=
*9
#+* 9$# 91#
1 #$* 6$2
+#
#)# 2+* 9#6
* #22 6#6
+#
#)# 9$= 9=#
+ ##$ 6$9
*#
#+= 2*+ 9#*
) #2= 6#2
+9
#)6 9#$ 9=9
#$ 6=# 69$
)$
#)= 91) =*1
## #2+ 6#9
)6
#)1 96$ 9=+
#6 #2= 6#2
+6
#)# 9$+ 9=9
#2 #2$ 6##
*#
#+= 2)# 99*
#9 ##= 6$1
6$$
62$ 9*9 96=
#= ##$ 6$9
62$)=
621 9+6 9#*
#1 ##= 6$1
+)$6
#)= 9$6 96=
2$
#* #== 6#)
6=#=6
69$ =61 9+$
#+ #2= 6#2
1#
#*) 2+$ 9=9
6$ #6= 6#$
*2)#
#+* 2)6 99$
6# #9$ 6#=
#9*1)
6#* 911 91#
66 )2 #)*
2$)
$9) $)1 2+*
62 #$= 6$6
6#99=
622 9*# 9$)
69 ##= 6$1
)+2#
#)) 9## 96=
6= ##$ 6$9
1)$=
#+9 2*= 9#*
61 #6$ 6$+
*+++
#)$ 2)9 926
6* #2= 6#2
=2##
#*2 21+ 9=9
6+ #$$ 6$$
=#
#*# 296 9$$
2$ #2$ 6##
1#
#*) 2** 99*
2# #2$ 6##
#)#
66+ 9+6 99*
26 #6= 6#$
*+
#+) 2)* 99$
22 #29 6#2
6$1
62# 9)6 9=6
29 #6= 6#$
#+=
66* 9*= 99$
2= #2= 6#2
11
#+6 2++ 9=9
21 #2$ 6##
1*
#+2 2+1 99*
2* #6$ 6$+
)2
#)* 9$) 926
2+ #9= 6#1
*#
#+= 9$$ 91*
2) #6= 6#$
)6
#)1 9#6 99$
9$ #2$ 6##
1+
#+2 2+* 99*
9# #9$ 6#=
)#
#)1 96$ 91#
total
+6#+
2)=9)+ *=96
#=)#6 #*229
2#
Log a E
E
E
E
Log a E #++
Log b E
26
E
E
E
Log b E $$6*2
b E #$
$$6*2
E #$19
Dadi nilai b J 2 ( b N 2 O 8llometrik B pertambahan berat N pertambahan panjang)
6) Seksualitas
diketahui bah!a perbandingan ikan lela!ak untuk kelas B sebesar
jantan betina
## #1
- Gasio jenis kelaminB
K B#=C2) P #$$% E 2+91%
L B69C2) P #$$% E 1#=9%
22
2) &ingkat kematangan gonad
&57 D@(L8.
Dara #
Dara berkembang 6
Perkembangan I #
Perkembangan II =
Bunting #=
(ijah #6
(atang siap mijah 6
pulih salin #
Berat
&57 jantan
Dara
Dara
berkembang
Perkembangan
I
Perkembangan
II Bunting (ijah
pulih
salin
matang
siap mijah
62-*+ - # - # = * - #
*)-#29 - - - - - - - -
#2=-#)$ - - - - - - - -
#)#-691 - - - - - - - -
69*-2$6 - - - - - - - -
2$2- 2=+ - - - - - - - -
2=)-9#9 - - - - - - - -
9#=-9*$ - - - - - - - -
9*#-=61 - - - - - - - -
=6*-=+6 - - - - - - - -
&otal $ # # # = * $ #
29
Berat
&57 betina
Dara
Dara
berkembang
Perkembangan
I
Perkembangan
II Bunting (ijah
pulih
salin
matang
siap mijah
62-*+ # # # 9 ) = # -
*)-#29 - - - - # - - -
#2=-#)$ - - - - - - - -
#)#-691 - - - - - - - -
69*-2$6 - - - - - - - -
2$2- 2=+ - - - - - - - -
2=)-9#9 - - - - - - - -
9#=-9*$ - - - - - - - -
9*#-=61 - - - - - - - -
=6*-=+6 - - - - - - - #
&otal # # # 9 #$ = # #
- 5orelasi tingkat kematangan gonad terhadap jenis kelaminB
L Dara E
&57 I E
&57 II E
Dara berkembang E
2=
Bunting E
(ijah E
Pulih salin E
K &57 I E
&57 II E
Dara E
Dara berkembang E
Pulih salin E
Bunting E
(ijah E
(atang siap mijah E
9) 5orelasi I57 dengan bobot B
Bobot Ikan (in-(aP
6=-29
6)$%-16=%
2=-99
6=*-2#$%
9=-=9
696%-99$%
==-19
6*+%-9+9%
1=-*9
6)2-*=$%
#$1-==*
9*#%-#99)%
=) ,ekunditasB
,ekunditas ikan yang siap pijah beragam hal ini dipengaruhi panjang ikan (SL) dan
diameter telurnya semakin panjanng ikan maka bisa diprediksi telurnya semakin
21
banyak namun hal tersebut tidak bisa menjadi 'aktor tunggal karena bila diameter
telurnya besar maka jumlah telurnya akan lebih sedikit.
") 8nalisis data IndukanB
- Perhitungan 'ekunditas dengan metode volumetrikB
#) Ikan lal!akB
SL E 692 mm
&L E =$= mm
: E =$= gram (sumberB 8hmadi)
:g E #$) gram
Pg E ......
&57 E Siap mijah
-g E #$$ ml (sumberB :inda)
- sampel g E =$ ml
n sampel g E +9.=== (sumberB 8sep)
Dumlah telur induk lela!akB
6) Induk &a!esB
SL E 6)= mm
&L E 2=$ mm
: E +6* gram (sumberB 8hmadi)
&57 E Bunting
Pg E #$$ mm
:g E #=2 gram
-g E #16= ml
2*
- sampel g E 91 ml (sumber ,athan)
n sampel g E +6.#91 (sumberB :an!an)
Dumlah telur induk ikan ta!esB
2) I57 dan &57 Indukan lala!ak dan &a!esB
I57 &57
N #9% Belum Siap Pijah
Q #9% Siap Pijah
- Pembahasan B
#. Ikan lala!akB
-Berjenis kelamin jantan lebih banyak dari pada ikan berjenis kelamin betina pada
populasi yang di amati anak perikanan B 6$$). yaituB
K
L
-Berjeniskelamin betina lebih banyak dari pada ikan berjenis kelamin jantan pada
populasi yang di amati anak perikanan 8 6$$). yaituB
K B#=C2) P #$$% E 2+91%
L B69C2) P #$$% E 1#=9%
-dan untuk rasio jenis kelamin jantan baik ta!es maupun lala!ak mutlak #$$% betina.
6. dilihat dari &57 yang teridenti'ikasi se"ara umum ikan lala!ak dan ta!es menuju
tahap siap untuk dipijahkan &57 yang teridenti'ikasi sebagai berikutB
2+
- &57 lala!ak kelas BB
- &57 lala!a
- &57 lala!ak kelas 8B
&57 D@(L8.
Dara #
Dara berkembang 6
Perkembangan I #
Perkembangan II =
Bunting #=
(ijah #6
(atang siap mijah 6
pulih salin #
- &57 lala!ak dan ta!es IndukanB
2. @ntuk Indeks kematatangan gonadnya bervariasi karena untuk I57 berhubungan
dengan berat bobot dari tiap spesi baik berat tubuhnya maupun berat gonadnya
sehingga dari 2+ ikan yang diamati tidak mengherankan I57-nya beragam. 0amun
@ntuk kisarannya adalah sebagai berikutB
2)
TK$ JU&LAH
Dara 6
Dara berkembang #
Perkembangan I 9
Perkembangan II 9
Bunting #
(ijah *
(atang siap mijah 6
I57 &57
N #9% Belum Siap Pijah
Q #9% Siap Pijah
- I57 lala!ak kelas BB
Bobot Ikan (in-(aP
6=-29
$#1% - 2%
2=-99
$9% > 2%
9=-=9
$$6% - 2)%
==-19
#)% - 9$6%
1=-*9
66*%- 96+%
- I57 lala!ak kelas 8B
Bobot Ikan (in-(aP
6=-29
6)$%-16=%
2=-99
6=*-2#$%
9=-=9
696%-99$%
==-19
6*+%-9+9%
1=-*9
6)2-*=$%
#$1-==*
9*#%-#99)%
- I57 lala!ak dan ta!es Indukan berkisar antara #99#% - 62*1
9. ,ekunditasB
,ekunditas ikan yang siap pijah beragam hal ini dipengaruhi panjang ikan (SL) dan
diameter telurnya semakin panjanng ikan maka bisa diprediksi telurnya semakin
banyak namun hal tersebut tidak bisa menjadi 'aktor tunggal karena bila diameter
telurnya besar maka jumlah telurnya akan lebih sedikit.
=. Diameter telurB
5isaran diameter telur ikan yang teridenti'ikasi antara #-6 mm.
1. Sesuai sumber yang ada Dika b J 2 maka pertumbuhan allometrik (pertambahan berat
lebih "epat dari pada pertambahan panjang) dan sebaliknya jika b E 2 maka
pertumbuhannya isometrik (pertambahan panjang lebih "epat dari pada pertambahan
berat). 5arena hasil perhitungan menunjukan nilai b E #$19 untuk datakelas 8 dan
9$
b E #$+ artinya kedua populasi nilai b J 2 maka pertumubuhan ikan lala!ak adalah
allometrik.
*. ,ood and 'eeding habits
Se"ara alami lala!ak dan ta!es merupakan ikan herbivora atau pemakan tumbuhan
antara lain bagian tumbuhan dan 'ito plankton detritus dan jenis organisma lainnya
seperti (rumput). 0amun pada dasarnya ikan itu merupakan organisma pemakan
segala seperti ikan nila yang juga mengjonsumsi <ooplankton.
9#
KESI&PULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami analisis dapat disimpulkan bah!aB
#. Ikan lala!ak berjenis kelamin jantan lebih banyak dari pada ikan berjenin kelamin
betina pada populasi yang di amati anak perikanan B 6$$) dan Ikan lala!ak berjenis
kelamin betina lebih banyak dari pada ikan berjenin kelamin jantan pada populasi
yang di amati anak anak perikanan 8 6$$) kemudian untuk ikan indukan mutlak
betina #$$%.
6. Ditinjau dari &ingkat kematangan gonad (&57) ikan se"ara umum ikan lala!ak dan
ta!es beberapa kedepan menuju tahap siap untuk dipijahkan.
2. @ntuk Indeks kematatangan gonadnya bervariasi karena untuk I57 berhubungan
dengan berat bobot dari tiap spesi.
9. ,ekunditas ikan yang siap pijah beragam hal ini dipengaruhi panjang ikan (SL) dan
diameter telurnya semakin panjanng ikan maka bisa di prediksi telurnya semakin
banyak namun hal tersebut tidak bisa menjadi 'aktor tunggal karena bila diameter
telurnya besar maka jumlah telurnya akan lebih sedikit.
=. 5isaran diameter telur ikan yang teridenti'ikasi antara #-6 mm
1. 5arena hasil perhitungan menunjukan nilai b E #$19 untuk data kelas 8 dan
b E #$+ untuk data kelas B artinya b J 2 maka pertumubuhan ikan ka"a piring adalah
allometrik.
*. Se"ara alami lala!ak dan ta!es merupakan ikan herbivora.
96
92

Anda mungkin juga menyukai