Anda di halaman 1dari 6

1

PROGRAM KONTRA PRESTASI INSPIRASI BELA NEGARA


MENURUT KOTA BULELENG
Oleh: Ferry Juniansyah 1102011105

1.ILUSTRASI (Hak dan Kewajiban warga negara): Hak adalah segala sesuatu yang harus
didapatkan oleh setiap orang yang telah ada sejak lahir. Hak memiliki pengertian tentang
sesuatu hal yang benar,milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu
(karena telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb), kekuasaan yang benar atas
sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, derajat atau martabat. Sedangkan kewajiban adalah:
sesuatu yang wajib dilaksanakan, keharusan (sesuatu hal yang harus dilaksanakan), wajib
yaitu beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh
pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut
secara paksa oleh yang berkepeningan. Jadi hak dan kewajiban itu mesti seimbang demi
terbentuknya suatu keadaan dalam bentuk keadilan hak dan kewajiban.

2.HAL-HAL PEMERINTAH KOTA BULELENG MEMBERI PELUANG : Untuk
diketahui, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Buleleng memiliki berbagai
program kegiatan yang diharapkan dapat memberikan solusi terkait permasalahan
ketenagakerjaan. Adapun program kegiatan tersebut antara lain:
1. Program peningkatan kwalitas dan produktivitas tenaga kerja dengan dua kegiatan, yaitu
pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi pencari kerja serta pembinaan LPKS. Upaya ini
dilakukan untuk dapat meningkatkan kwalitas yang dimiliki oleh tenaga kerja dengan
berbagai pendidikan dan pelatihan yang diberikan, sehingga akan meningkatkan ketrampilan
pencari kerja, siap kerja, dan siap bersaing di dunia usaha.
2. Program peningkatan kesempatan kerja, program ini sebagai upaya Disnakertrans Buleleng
memberikan peluang yang lebih luas kepada pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan
yang diharapkan. Adapun kegiatannya antara lain: 1). Penyusunan dan penyebarluasan
informasi bursa tenaga kerja, 2). Kerjasama dan pelatihan, 3). Penyiapan tenaga kerja siap
pakai, 4). Pengembangan kelembagaan produktifitas dan pelatihan kewiraswastaan, serta 5).
Pemberian fasilitasi dan mendorong sistem pendanaan pelatihan berbasis masyarakat.
3. Program perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan, dengan empat
kegiatan, diantaranya: 1) Fasilitas penyelesaian /prosedur penyelesaian hubungan industrial,
2). Fasilitas penyelesaian prosedur pemberian perlindungan hukum dan jaminan sosial
ketenagakerjaan, 3). Sosialisasi peraturan pelaksanaan tentang ketenagakerjaan, 4).
Peningkatan pengawasan perlindungan dan penegakan hukum terhadap keselamatan dan
kesehatan kerja.

3. BAGAIMANA?
3.1 Pendahuluan
Didalam meningkatkan kompetensi dan wawasan tenaga medis, maka diadakan Inhouse
Training BHD (Bantuan Hidup Dasar) oleh Bagian DIKLIT RSUD Kab. Buleleng,
dengan menghadirkan narasumber dari RSUP Sanglah I Made Udayana, SST, S.Kep,
S.H, Ns. I Made Ani Suprapto, SST, S.Kep, dan Ns. I Made Perakaryadi,
S.Kep. Bertempat di aula RSUD Kab. Buleleng. Pelatihan dibuka oleh Kasubag.
Pendidikan dan Pelatihan Medik bapak Made Marsana.
Tujuan Bantuan Hidup Dasar ini adalah memberikan bantuan dengan cepat
mempertahankan pasok oksigen ke otak, jantung dan alat-alat vital lainnya sambil
menunggu pengobatan lanjutan. Pengalaman menunjukkan bahwa resusitasi jantung
2

paru akan berhasil terutama pada keadaan 'henti jantung' yang disaksikan (witnessed)
dimana resusitasi segera dilakukan oleh orang yang berada di sekitar korban.
Untuk memberikan hal ini kita juga perlu untuk mengenali akan tanda-tanda henti jantung
dan juga henti nafas. Berikut adalah ciri tanda kriteria henti jantung (cardiac arrest) :
1. Kesadaran hilang (dalam 15 detik setelah henti jantung).
2. Tak teraba denyut arteri besar (femoralis dan karotis pada orang dewasa atau brakialis
pada bayi).
3. Henti nafas atau mengap-megap (gasping).
4. Terlihat seperti mati (death like appearance)
5. Warna kulit pucat sampai kelabu.
6. Pupil dilatasi (setelah 45 detik)
Ada beberapa langkah yang diberikan dalam usaha kita memberikan BHD ini adalah sebagai
berikut:
Airway. Berhasil tidaknya dalam memberikan resusitasi jantung paru ini berawal dari
cepatnya dalam pemberian bantuan pembukaan jalan nafas. Cara mmebuka jalan
nafas korban henti jantung ini adalah dengan segera menekuk kepala korban ke
belakang sejauh mungkin, posisi terlentang kadang-kadang sudah cukup menolong
karena sumbatan anatomis akibat lidah jatuh ke belakang dapat dihilangkan. Kepala
harus dipertahankan dalam posisi ini.
Breathing(Pernafasan). Dalam memberikan bantuan pernafasan ini bisa dilakukan
dengan cara melakukan pernafasan mulut ke mulut penolong menggunakan satu
tangan di belakang leher korban sebagai ganjalan agar kepala tetap tertarik ke
belakang, tangan yang lain menutup hidung korban (dengan ibu jari dan telunjuk)
sambil turut menekan dahi korban ke belakang. Penolong menghirup nafas dalam
kemudian meniupkan udara ke dalam mulut korban dengan kuat. Ekspirasi korban
adalah secara pasif, sambil diperhatikan gerakan dada waktu mengecil. Siklus ini
diulang satu kali tiap lima detik selama pernafasan masih belum adekuat.
Circulation(Sirkulasi Buatan). Sering disebut juga dengan Kompresi Jantung Luar.
Henti jantung (cardiac arrest) ialah hentinya jantung dan peredaran darah secara tiba-
tiba, pada seseorang yang tadinya tidak apa-apa dan hal ini merupakan keadaan
darurat yang paling gawat.
3.2 Tema : Inhouse Trainning BHD (Bantuan Hidup Dasar) yang dilakukan oleh DIKLIT
RSUD Kab. Buleleng
3.3 Tujuan :
1. Agar mahasiwa fakultas kedokteran tahu dasar-dasar ilmu kesehatan.
2. Tatalaksana awal yang harus tahu oleh setiap orang.
3. Betapa pentingnya mempelajari ilmu-ilmu dasar kesehatan
4. Lebih terampil dalam bantuan hidup dasar.

3

3.4 MANFAAT BAGI ILMU KEDOKTERAN DAN KESEHATAN WARGA DAERAH
KABUPATEN BULELENG ?
a. Nama kegiatan : Inhouse Trainning BHD (Bantuan Hidup Dasar) yang dilakukan oleh
DIKLIT RSUD Kab. Buleleng
b. Kerjasama : Bagian DIKLIT RSUD Kab. Buleleng dengan menghadirkan narasumber
dari RSUP Sanglah I Made Udayana, SST, S.Kep, S.H, Ns. I Made Ani Suprapto, SST,
S.Kep, dan Ns. I Made Perakaryadi, S.Kep. tenaga medis dan warga Kabupaten Buleleng.
c. Materi : Tujuan Bantuan Hidup Dasar ini adalah memberikan bantuan dengan cepat
mempertahankan pasok oksigen ke otak, jantung dan alat-alat vital lainnya sambil menunggu
pengobatan lanjutan. Pengalaman menunjukkan bahwa resusitasi jantung paru akan berhasil
terutama pada keadaan 'henti jantung' yang disaksikan (witnessed) dimana resusitasi segera
dilakukan oleh orang yang berada di sekitar korban.
Untuk memberikan hal ini kita juga perlu untuk mengenali akan tanda-tanda henti jantung
dan juga henti nafas. Berikut adalah ciri tanda kriteria henti jantung (cardiac arrest) :
1. Kesadaran hilang (dalam 15 detik setelah henti jantung).
2. Tak teraba denyut arteri besar (femoralis dan karotis pada orang dewasa atau brakialis
pada bayi).
3. Henti nafas atau mengap-megap (gasping).
4. Terlihat seperti mati (death like appearance)
5. Warna kulit pucat sampai kelabu.
6. Pupil dilatasi (setelah 45 detik)
d. Kontraprestasi :
Media
Sponsor
Utama Co- Alter A Alter B
Poster
Spanduk
Leaflet
Tiket

Co-card panitia

T-Shirt

Backdrop

Banner 2mx6m

Banner 1m x 3m

Big Screen

Free Tiket

Penyebutan
Sponsor




4

e. Deskripsi kegiatan :
Tanggal & Jam
Mulai
: 28 April 2014 - 08:30:00 WITA
Tanggal & Jam
Selesai
: 29 April 2014 - 17:37:00 WITA
Tempat : Aula RSUD Kab. Buleleng
Ada beberapa langkah yang diberikan dalam usaha kita memberikan BHD ini adalah sebagai
berikut:
Airway. Berhasil tidaknya dalam memberikan resusitasi jantung paru ini berawal dari
cepatnya dalam pemberian bantuan pembukaan jalan nafas. Cara mmebuka jalan
nafas korban henti jantung ini adalah dengan segera menekuk kepala korban ke
belakang sejauh mungkin, posisi terlentang kadang-kadang sudah cukup menolong
karena sumbatan anatomis akibat lidah jatuh ke belakang dapat dihilangkan. Kepala
harus dipertahankan dalam posisi ini.
Breathing(Pernafasan). Dalam memberikan bantuan pernafasan ini bisa dilakukan
dengan cara melakukan pernafasan mulut ke mulut penolong menggunakan satu
tangan di belakang leher korban sebagai ganjalan agar kepala tetap tertarik ke
belakang, tangan yang lain menutup hidung korban (dengan ibu jari dan telunjuk)
sambil turut menekan dahi korban ke belakang. Penolong menghirup nafas dalam
kemudian meniupkan udara ke dalam mulut korban dengan kuat. Ekspirasi korban
adalah secara pasif, sambil diperhatikan gerakan dada waktu mengecil. Siklus ini
diulang satu kali tiap lima detik selama pernafasan masih belum adekuat.
Circulation(Sirkulasi Buatan). Sering disebut juga dengan Kompresi Jantung Luar.
Henti jantung (cardiac arrest) ialah hentinya jantung dan peredaran darah secara tiba-
tiba, pada seseorang yang tadinya tidak apa-apa dan hal ini merupakan keadaan
darurat yang paling gawat.
f. Pengembangan potensi intelektual dari mahasiswa kedokteran universitas yarsi :
Inhouse Trainning BHD (Bantuan Hidup Dasar), sangat penting bagi tenaga medis dalam
pengembahan potensi intelektual, dengan diadakannya pelatihan ini sangatlah bermanfaat,
bisa menjadikan pembekalan bagi tenaga medis untuk penangan bantuan hidup dasar, dan
bagi mahasiswa Kedokteran FKUY juga bisa menjadikan sebuah pelajaran bahwa betapa
pentingnya pelatihan inelektual mengenai dasar-dasar bantuan hidup.
g. Kepedulian dalam bidang kedokteran dan kesehatan masyarakat : sangatlah penting
terutama bagi bidang kedokteran, selain menjadikan pembekalan diri dasar-dasar tatacara
penanganan bantuan hidup dasar, mulai dari adanya pelatihan ini diharapkan mahasiswa
maupun tenaga medis lebih mengetahui bagaimana caranya memberikan bantuan seperti :
mempertahankan pasok oksigen ke otak, jantung dan alat-alat vital lainnya sambil menunggu
pengobatan lanjutan. Dan tentu saja sangat penting bagi kesehatan masyarakat.
4. TARGET WARGA DAERAH ATAU KOTA DALAM BIDANG KESEHATAN
Agar setiap warga daerah kabupaten kota buleleng lebih tau cara-cara dasar penangan yang
harus dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukan penangan khusus sebelum membawa ke
Rumah sakit. Tentusaja sangatlah penting, karena kalau warga tahu cara penangan yang
5

mudah dan dapat dilakukan, tentusaja bisa memberikan kualitas hidup yang baik sebelum
keterlambatannya penangan oleh dokter atau rumah sakit yang bisa disebabkan karena
masalah jarak tempuh atau kendaraan.
5. MEDIA PUBLIKASI : Media publikasi ini deilakukan dengan spanduk-spanduk yang
dipasang, dengan kata-kata menarik sehingga banyak warga buleleng dan tenaga medis
lainnya berminat untuk mengikuti kegiatan ini, dan selain itu media publikasi dilakukan
dengan menyebarkan poster-poster yang ditempelkan di sekitar tempat yang strategis dan
banyak dikunjungi orang. Contoh media publikasi : Poster,Flyer,Sepanduk,Stiker dll
6. SUSUNAN KELOMPOK PRESENTASI MAHASISWA
Ferry Juniansyah 1102011105

7. PERUMPAMAAN DALAM ANGGARAN
Kesekretariatan : Rp 1.500.000
Humas : Rp 1.700.000
Kelengkapan Acara dan Doorprize
Acara : Rp 1.500.000
Hadiah Hiburan 20 x Rp 50.000 : Rp 1.000.000
Perlengkapan Acara : Rp 1.500.000 (Sound sistem, kursi, infokus)
Publikasi
Flyer 1000 x 1000 buah : Rp 1.000.000
Poster 50 x 20000 buah : Rp 1.000.000
Spanduk 3 buah x 300.000 : Rp 900.000
Stiker 200 x 2000 buah : Rp 400.000
Dekorasi dan Dokumentasi : Rp 950.000
Konsumsi dan Ransum : Rp 2.000.000
Sarana Pendukung : Rp 400.000+
TOTAL : Rp 12.500.000

8. PENUTUP
Kesimpulan :
a. Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang mesti dilakukan secara seimbang.
b. Inhouse Trainning BHD (Bantuan Hidup Dasar) sangatlah baik bagi tenaga medis maupun
warga buleleng.
c. Warga buleleng lebih tahu tatacara penanganan dasar suatu penyakit.
d. Kerjasama sangat perlu dilakukan demi berlangsungnya suatu acara.

Saran :
a. Pemerintah buleleng lebih sering melakukan suatu kegiatan tentang kesehatan.
b. Buatlah suatu kegiatan lebih menarik agar banyak peserta yang tertarik
c. Harus bekerjasama dengan pihak lain, baik dari sponsorsip maupun donatur.
d. Media publikasi tidak hanya dalam bentuk cetakan bisa juga bentuk fisik dengan
memanfaatkan internet.
6

9. POLA PIKIR

Anda mungkin juga menyukai