Anda di halaman 1dari 9

Promosi Kesehatan

Herqutanto
Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI
Pendahuluan
Indonesia sedang memasuki periode transisi epidemiologi, dimana
penyakit-penyakit infeksi yang sejak dahulu banyak terjadi di masyarakat
masih memiliki angka kejadian yang tinggi. Di sisi lain seiring dengan
perubahan gaya hidup terutama di perkotaan, angka kejadian penyakit non-
infeksi (Penyakit Tidak Menular/PTM juga mulai menunjukkan peningkatan.
!ur"ai #esehatan $umah Tangga tahun %&&' menunjukkan peningkatan
angka kejadian penyakit tidak menular tersebut jika dibandingkan dengan
!#$T tahun '((). *leh karena itu dibutuhkan pendekatan yang amat
komprehensif agar dapat menurunkan angka kejadian tersebut dan yang
lebih penting untuk men+egah agar penyakit tersebut tidak terjadi di
masyarakat kita.
Pendekatan komprehensif tersebut tidak dapat dilaksanakan dengan
pendekatan kuratif/pengobatan saja, seperti yang selama ini menjadi titik
berat praktik kedokteran di Indonesia. Perlu diupayakan peningkatan
kesadaran dan peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap pola-pola
penyakit tersebut yang akhirnya berujung pada perubahan gaya hidup
menjadi gaya hidup sehat. Di sinilah peranan pendidikan kesehatan dan
promosi kesehatan dalam menyelesaikan masalah kesehatan di Indonesia.
The Health Field Concept
,a -ramboise, kemudian diadaptasi oleh .lum mengemukakan sebuah
teori yang menyatakan bah/a tingkat kesehatan di dalam suatu masyarakat
dipengaruhi oleh 0 faktor1
2enetik
Perilaku kesehatan
Pelayanan kedokteran/kesehatan
,ingkungan
Menurutnya dari keempat faktor di atas, faktor yang paling berpengaruh
terhadap tingkat kesehatan suatu masyarakat adalah faktor perilaku. 3pabila
perilaku masyarakat dapat diarahkan menjadi perilaku yang sehat, tingkat
kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan, demikian pula sebaliknya, apabila
perilaku kesehatan di masyarakat kurang baik, tingkat kesehatan masyarakat
juga dapat menjadi buruk.
Health Behavior
Perilaku Kesehatan
Perilaku adalah respon indi"idu terhadap suatu stimulus atau suatu
tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan
tujuan baik disadari maupun tidak. Perilaku merupakan kumpulan berbagai
fa+tor yang saling berinteraksi. !ering tidak disadari bah/a interaksi tersebut
amat kompleks sehingga petugas kesehatan tidak sempat memikirkan
penyebab seseorang menerapkan perilaku tertentu. #arena itu amat penting
bagi seorang petugas kesehatan untuk dapat menelaah alasan di balik
perilaku indi"idu, sebelum ia mampu mengubah perilaku tersebut.
Dalam teori perilaku indi"idu, terdapat % teori dasar yang men+oba
menerangkan konsep perilaku dan hal-hal yang menyebabkan seseorang
melakukan tindakan tersebut. #edua teori tersebut adalah Health Belief
Model (4.M dan teori perilaku beren+ana (Theory of Planned Behavior.
!elain itu juga masih ada beberapa teori perilaku yang juga penting dalam
upaya menerangkan perilaku indi"idu
Health Belief Model
Model perilaku ini dikembangkan pada tahun '()&5an dan didasarkan
atas partisipasi masyarakat pada program deteksi dini tuber+ulosis. 3nalisis
terhadap berbagai fa+tor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat pada
program tersebut kemudian dikembangkan sebagai model perilaku. 4ealth
.elief Model didasarkan atas 6 faktor esensial1
'. #esiapan indi"idu untuk merubah perilaku dalam rangka menghindari
suatu penyakit atau memperke+il risiko kesehatan
%. 3danya dorongan dalam lingkungan indi"idu yang membuatnya
merubah perilaku
6. Perilaku itu sendiri.
#etiga fa+tor di atas dipengaruhi oleh fa+tor-faktor lain yang
berhubungan dengan kepribadian dan lingkungan indi"idu, serta pengalaman
berhubungan dengan sarana 7 petugas kesehatan.
#esiapan indi"idu dipengaruhi oleh fa+tor-faktor seperti persepsi
tentang kerentanan terhadap penyakit, potensi an+aman, moti"asi untuk
memperke+il kerentanan, dan adanya keper+ayaan bah/a perubahan
perilaku akan memberikan keuntungan. -a+tor yang mempengaruhi
perubahan perilaku adalah perilaku itu sendiri yang dipengaruhi oleh
karakterisitik indi"idu, penilaian indi"idu terhadap perubahan yang dita/arkan,
interaksi dengan petugas kesehatan yang merekomendasikan perubahan
perilaku, dan pengalaman men+oba merubah perilaku yang serupa.
The Health Belief Model
Individual Perceptions Modifin! Factors "ikelihood of #ction
3ge, !e8,
9thni+ity
Personality
!o+ioe+onomi+s
#no/ledge
Per+ei"ed
.enefits
:s .arriers to
.eha"ioral
;hange
Per+ei"ed
!us+eptibility/
!eriousness of
Disease
Per+ei"ed
Threat
of Disease
,ikelihood of
.eha"ioral
;hange
;ues to 3+tion
9du+ation
!ymptoms
Media
Information
4.M tidak mempertimbangkan dampak komunikasi terhadap proses
perubahan perilaku. #arena itulah dikembangkan matriks
komunikasi/persuasi, yang berfokus pada e"aluasi dampak berbagai tipe
komunikasi terhadap proses perubahan perilaku tersebut.
The Communication$Persuasion Matri%
&lements of the process of
'ehavioral chan!e
Communication Characteristics
(ource Messa!e Channel )eceiver Destination
' 98posure to edu+ation
% 3ttention to edu+ation
6 Interest in ne/ information
0 ;omprehension of edu+ation
) 3+<uisition of ne/ skills
= 3ttitude +hange
> Memory of skills
? $e+all of skills
( De+ision to +hange
'& 3+tion (beha"ior +hange
'' $einfor+ement
'% $e-affirmation of +hange
Model H#M *Health #ction Model+
The Information Processor
43M dikembangkan dalam upaya membentuk kerangka komprehensif
yang menyatukan "ariabel-"ariabel utama yang mempengaruhi perilaku
kesehatan. Interaksi dua arah yang terjadi antara system keper+ayaan dan
informasi dikuasai oleh @prosesor5. Di satu sisi, input informasi dapat
men+iptakan keper+ayaan baru dan merubah keper+ayaan yang ada
sekarang. Di sisi lain, keper+ayaan yang ada saat ini dapat menghambat atau
menyebabkan informasi baru tidak dapat masuk, misalnya sebagai bagian
dari fenomena penolakan.
Information Input
Output
Attention
Senses
Knowledge/Understanding
Perception
Teori Perilaku Berencana
Teori ini bera/al dari the theory of reasoned action yang
dikembangkan oleh -ishbein dan 3jAen ('(?). Mereka menyempurnakan
aspek-aspek yang ada dalam Health Belief Model dengan memisahkan belief
dari attitude dan menekankan pentingnya pengaruh Bhal-hal lain yang
pentingC yang membuat seseorang melakukan tindakan tertentu. !elain itu,
teori ini juga jelaskan adanya kesenjangan antara BkeinginanC dan BtindakanC.
!e+ara singkat teori ini digambarkan sebagai berikut1
The Theor of Planned Behavior
.eha"ioral .eliefs
9"aluation of
.eha"ioral
*ut+omes
.943:I*$3,
IDT9DTI*D
H&#"TH
#CTI,-
Dormati"e .eliefs
!ubje+ti"e Dorm
Moti"ations to
;omply
Control Beliefs
Perceived
Behavioral
Control
Perceived Po.er
Model Trans/Theoretical
!alah satu model perilaku yang paling banyak digunakan sebagai
dasar promosi kesehatan adalah model trans-theoreti+al, lebih popular
sebagai model tingkatan perubahan. Inti dari teori ini adalah bah/a indi"idu
bergerak melalui berbagai tingkatan perilaku sebelum akhirnya mengadopsi
perilaku baru atau meninggalkan perilaku kesehatan yang merugikan.
3ttitudes to/ards 4ealth
(ta!es of Chan!e
;ontemplation
Preparation
$elapse
3+tion
E Maintenan+e
Health Promotion
.anyak sekali definisi tentang Promosi #esehatan. !alah satu yang
paling sering dikutip adalah yang disampaikan dalam *tta/a ;harter, yaitu
BPromosi #esehatan adalah proses yang menyebabkan masyarakat mampu
meningkatkan kontrol, dan memperbaiki tingkat kesehatan merekaC.
*tta/a ;harter juga merekomendasikan tiga strategi dasar promosi
kesehatan, yaitu #dvokasi kesehatan untuk men+iptakan kondisi yang
kondusif demi ter+iptanya proses di atas, mendoron! seluruh komponen
masarakat untuk men+apai seluruh potensi kesehatan mereka, dan
mediasi perbedaan-perbedaan kepentingan di masyarakat dalam
menggapai tingkat kesehatan mereka.
!elain tiga strategi dasar tersebut, terdapat lima area prioritas dalam
promosi kesehatan1
Mengembangkan kebijakan publik ber/a/asan kesehatan
Men+iptakan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan
Memperkuat kegiatan ber/a/asan kesehatan di masyarakat
Mengembangkan kemampuan indi"idu
$e-orientasi pelayanan kesehatan
Pendidikan Kesehatan *Health &ducation+
4ealth edu+ation men+akup kesempatan untuk belajar melalui jalur-
jalur komunikasi untuk meningkatkan pengetahuan terhadap kesehatan.
Pendidikan tidak terbatas hanya pada penyampaian informasi kesehatan,
tetapi juga berupaya meningkatkan moti"asi, keterampilan, dan rasa per+aya
diri yang dibutuhkan agar dapat mengambil tindakan dalam rangka
meningkatkan kesehatan.
Dalam memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat, hal-hal
yang harus diperhatikan adalah1
Pesan
Materi atau pesan perlu disesuaikan dengan masalah kesehatan yang
banyak dijumpai dalam masyarakat. !e+ara garis besar, materi tersebut
memiliki target/ tujuan sebagai berikut1
Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan indi"idu maupun
kelompok
Men+egah jangan sampai terserang penyakit atau jangan sampai
penyakit yang pernah diderita kambuh lagi.
Membantu proses penyembuhan dan pemulihan
Fntuk dapat mengembangkan suatu pesan, ada beberapa unsur yang
perlu masuk menjadi bagian dari pesan tersebut, yaitu1
'. Perilaku yang diharapkan akan dilakukan oleh sasaran
%. #euntungan kalau menerapkan perilaku tersebut
6. 3lasan mengapa perilaku tersebut menguntungkan/bermanfaat
0. Penyampaian pesan1 bisa bersifat gembira, lu+u, serius, ilmiah dsb,
disesuaikan dengan siapa yang menjadi sasaran dan kondisi pada saat
pemberian pesan tersebut
). !umber informasi1 adalah orang yang diper+aya oleh masyarakat.
Dalam menyusun pesan edukasi kepada masyarakat, ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan1
2unakan bahasa yang mudah dipahami oleh sasaran
Isi pesan jangan terlalu banyak, agar tidak membingungkan sasaran
Fsahakan agar mengemukakan pesan se+ara bertahap, dengan urutan
yang sistematis sehingga mudah diingat
!esuaikan dengan tingkat pendidikan, tingkat ekonomi, agama, dan adat
istiadat sasaran
3da kemungkinan sasaran memerlukan lebih dari satu topik edukasi,
sehingga persiapkan diri untuk memadukan beberapa materi
Metode
.eberapa metode edukasi yang biasa dugunakan adalah sebagai berikut.
Tanya ja/ab perorangan1 dilakukan se+ara perorangan antara
edukator dengan sasaran. Dapat dilakukan di mana saja, tetapi
hendaknya dengan memilih /aktu dan tempat yang tepat.
;eramah1 dilakukan jika ada sekelompok orang yang perlu
mendapat penjelasan yang sama, sedangkan /aktu yang
tersedia terbatas. ;eramah jangan terlalu lama, maksimal 6&
menit. '& menit pertama untuk memberi penjelasan yang
singkat tetapi jelas, %& menit berikutnya untuk tanya ja/ab.
#onseling1 adalah suatu kegiatan dimana ada hubungan yang
saling membantu antara dua orang melalui komunikasi yang
intensif untuk mengatasi suatu masalah. Tujuan konseling
adalah membantu seseorang untuk mengambil keputusan.
,angkah konseling sering disingkat sebagai 0#TH&), yaitu1
Greet1 sapa klien
Ask1 tanya klien (apa persoalannya
Tell1 beritahu klien tentang pilihan yang ada
Help1 bantu klien untuk memilih
Explain1 jelaskan apa yang harus dilakukan
Return1 beri kesempatan klien untuk
bertanya
Media$#lat 'antu
Dalam melaksanakan edukasi, seorang petugas kesehatan perlu
mempersiapkan media/alat bantu yang dapat digunakan agar materi
edukasi dapat lebih dimengerti oleh sasaran. .eberapa alat bantu yang
biasa digunakan adalah1
Poster1 adalah pesan singkat dalam gambar yang bertujuan
mempengaruhi seseorang agar tertarik pada suatu informasi
tertentu dan mau melaksanakannya.
,eaflet1 adalah selebaran kertas yang dapat dilipat sedemikian rupa
dan berisi tulisan tentang suatu masalah tertentu dan khusus
ditujukan untuk sasaran tertentu.
-lip+hart1 adalah alat peraga yang menyerupai album gambar,
terdiri dari lembaran-lembaran dan disusun dalam urutan tertentu.
;ara menggunakannya dengan membalik lembaran-lembaran
bergambar itu satu persatu, dan menjelaskan gambar-gambar
tersebut.
Prevention
,ea"ell 7 ;lark mengemukakan teori klasik pen+egahan, yang
menyebutkan terdapat lima tingkat pen+egahan, yaitu
4ealth Promotion,
!pe+ifi+ Prote+tion,
9arly Diagnosis and Prompt Treatment,
Disability ,imitation dan
$ehabilitation.
!e+ara filosofis, praktik kedokteran yang dilakukan sebenarnya
berlandaskan dan men+oba men+egah perburukan penyakit melalui
pendekatan pen+egahan ini. ,ima tingkat pen+egahan tersebut kemudian
juga dibagi menjadi pen+egahan primer, pen+egahan sekunder dan
pen+egahan tersier.
.agan di ba/ah ini menjelaskan se+ara lengkap lima tingkat
pen+egahan beserta akti"itas-akti"itas yang dijalankan dalam tingkat
pen+egahan tersebut.
Peru'ahan Perilaku Masarakat
Fntuk dapat mengubah perilaku tertentu di dalam masyarakat, langkah-
langkah seperti yang digambarkan di ba/ah ini perlu dilakukan1
;ommunity 3nalysis
Targeted 3ssessment
9"aluation
Program Plan De"elopment
Implementation
References:
'. WHO (Hg.)(!"#)$ Healt% Promotion. Ottawa &%arter. 'enf$ WHO.
%. (ut)eam* +. (!!")$ Healt% promotion glossar,. In$ Healt% Promotion
International* -* .* S. -.! /-#..
6. Tones K & Tilford S, Health Promotion, efectiveness, efciency and equity.
Chapman & Hall, K !""#. Pp!$%&.

Anda mungkin juga menyukai