Anda di halaman 1dari 18

KERAJAAN ISLAM

1. KERAJAAN SAMUDERA PASAI



Kerajaan Samudera Pasai merupakan Kerajaan Islam pertama di Indonesia.
Pendirinya adalah Nazimuddin al - Kamil, seorang Laksamana Laut dari Mesir.
Sementara itu di Mesir Dinasti Fatimah berhasil dikalahkan oleh Dinasti Mamaluk.
Dinasti baru ini berambisi untuk merebut Samudera Pasai dengan mengirim Syekh Ismail.
Untuk itu Syekh Ismail kemudian bersekutu dengan Marah Silu dan berhasil merebut
Samudera Pasai. Selanjutnya Marah Silu diangkat sebagai raja Samudera Pasai dengan ge

Pada tahun 1297 M Sultan Malik Ash Shaleh wafat, dan dimakamkan di Kampung
Samudera Mukim Blang Me. la digantikan putranya bemama Sultan Muhammad dengan
gelar Sultan Malik at - Thahir. Ia memerintah sampai dengan tahun 1326. Ia digantikan
oleh putranya bernama Sultan Ahmad yang juga bergelar Sultan Malik at - Thahir. Pada
masa pemerintahannya, kerajaan Samudera Pasai kedatangan utusan Sultan Delhi yang
sedang menuju Cina bernama lbnu Batutah pada tahun 1345.

Pengganti Sultan Ahmad adalah putranya yang bemama Sultan Zainal Abidin yang
juga bergelar Sultan Malik at - Thahir. Setelah pemerintahan Zainal Abidin, Samudera
Pasai mengalami kemunduran. Hal ini disebabkan adanya perebutan kekuasaan. Akhimya
Samudera Pasai berhasil dikuasai oleh Kerajaan Islam Malaka.

2. KERAJAAN ACEH

Pendiri sekaligus raja pertama kerajaan Aceh adalah Sultan Ali Mughayat Syah atau
Sultan lbrahim (1514 - 1528). Sejak tahun 1515 Aceh sudah berani menyerang Portugis di
Malaka dan juga menyerang Kerajaan Aru.

Sultan Ali Mughayat Syah digantikan putranya bergelar Sultan Salahuddin (1528 -
1537). Ia tidak mampu memerintah Aceh dengan baik sehingga Aceh mengalami
kemerosotan. Oleh karena itu ia digantikan saudaranya Sultan Alauddin Riayat Syah
(1537 - 1568). Setelah Sultan Alaudin meninggal Aceh mengalami masa suram.
Pemberontakan dan perebutan kekuasaan sering terjadi. Keadaan ini berlangsung cukup
lama sampai dengan Sultan lskandar Muda naik tahta (1607 - 1636 M).

Di bawah pemerintahan Sultan lskandar Muda, kerajaan Aceh mencapai puncak
kejayaannya. lskandar Muda beberapa melakukan penyerangan terhadap Portugis dan
Kerajaan Johor di Semenanjung Malaka. Aceh juga menduduki daerah-daerah seperti
Aru, Pahang, Kedah, Perlak dan Indragiri, sehingga wilayah Aceh sangat luas.

Sultan lskandar Muda digantikan oleh menantunya yang bergelar Sultan lskandar
Thani (1636 - 1641). la melanjutkan tradisi kekuasaan Sultan lskandar Muda, tetapi ia
tidak lama memerintah karena wafat tahun 1641 M. Penggantinya, permaisurinya (Putri
lskandar Muda), yang bergelar Putri Sri Alam Permaisuri (1641 - 1675). Sejak itu
Kerajaan Aceh terus mengalami kemunduran dan akhimya runtuh karena dikuasai
Belanda.

3. KERAJAAN DEMAK

Pada mulanya Demak dikenal dengan nama Glagah Wangi. Sebagai Kadipaten dari
Majapahit, Demak dikenal juga dengan sebutan Bintoro. Kata Demak merupakan
akronim yang berarti gede makmur atau hadi makmur yang berarti besar dan sejahtera.
Faktor-faktor pendorong berdirinya Kerajaan Islam Demak adalah :

1. Runtuhnya Malaka ke tangan Portugis, sehingga para pedagang Islam mencari tempat
persinggahan dan perdagangan baru, diantaranya Demak.
2. Raden Fatah sebagai pendiri Kerajaan Demak masih keturunan raja Majapahit,
Brawijaya V, dalam perkawinannya dengan putri Ceumpa yang beragama Islam.
3. Raden Fatah mendapat dukungan dari para wali, yang sangat dihormati pada waktu
itu.
4. Banyak adipati-adipati pesisir yang tidak puas dengan Majapahit dan mendukung
Raden Fatah.
5. Mundur dan runtuhnya Majapahit karena Perang Paregreg.
6. Pusaka keraton Majapahit sebagai lambang pemegang kekuasaan diberikan kepada
Raden Fatah. Dengan demikian Kerajaan Islam Demak merupakan kelanjutan dari
Kerajaan Majapahit dalam bentuknya yang baru.
Pada tahun 1500 M, Raden Fatah melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit. Raden
Fatah mendirikan kesultanan Demak dengan gelar Sultan Alam Akbar al Fatah (1500 -
1518 M). Pada tahun 1518 Raden Fatah wafat. la digantikan putranya bernama Adipati
Unus (Muhammad Yunus. Pati Unus hanya memerintah selama tiga tahun. la meninggal
dalam usia muda. Karena Pati Unus wafat tidak meninggalkan putra, maka ia digantikan
oleh salah seorang adiknya bernama Raden Trenggana (1521 -1546 M).
Di bawah pemerintahan Sultan Trenggana, Demak mencapai puncak kejayaannya.
Pada waktu itu Portugis mulai memperluas pengaruhnya ke Jawa Barat, bahkan mau
mendirikan benteng dan kantor di Sunda Kelapa, dengan persetujuan raja Pajajaran,
Samiam. Oleh karena itu pada tahun 1522 Demak mengirimkan pasukan ke Jawa Barat
dipimpin oleh Fatahillah. la berhasil menduduki Banten dan Cirebon serta mengusir
Portugis dari Sunda Kelapa pada tanggal 22 Juni 1527. Sejak itu Sunda Kelapa dirubah
namanya menjadi Jayakarta.
Perluasan pengaruh ke Jawa Timur dipimpin langsung oleh Sultan Trenggana. Satu
per satu daerah-daerah di Jawa Timur berhasil dikuasai seperti Madiun, Gresik, Tuban,
Singosari dan Blambangan. Tetapi ketika menyerang Pasuruan pada tahun 1546, Sultan
Trenggana gugur.
Setelah Trenggana wafat, terjadi perebutan kekuasaan antara Surawiyata atau
Pangeran Sekar Seda ing Lepen (adik Trenggana) dengan Sunan Prawoto (putra
Trenggana). Surawiyata berhasil dibunuh oleh utusan Sunan Prawoto. Putra Surawiyata
bernama Arya Penangsang dari Jipang menuntut balas dan berhasil membunuh Sunan
Prawoto.
Arya Penangsang kemudian menduduki tahta kerajaan Demak. Kekacauan kembali
memuncak ketika Arya Penangsang membunuh adipati Jepara bernama Pangeran Hadiri.
Ia adalah suami dari Ratu Kalinyamat, adik kandung Sunan Prawoto. Pembunuhan itu
dilakukan karena Hadiri dianggap telah ikut campur dalam persoalannya dengan Sunan
Prawoto.
Kalinyamat akhirnya mengangkat senjata memberanikan diri untuk melawan Arya
Penangsang. Ia berhasil menggerakkan adipati-adipati dan pejabat lain untuk melawan
Arya Penagsang. Akhirnya Arya Penangsang berhasil dibunuh oleh Ki Jaka Tingkir yang
dibantu oleh Kyai Gede Pamanahan dan putra angkatnya Bagus Dananjaya serta Ki
Penjawi dan Juru Mertani. Kemudian JakaTingkir naik tahta dengan gelar Sultan
Hadiwijaya. Pusat pemerintahan dipindahkan dari Demak ke Pajang.
4. KERAJAAN BANTEN

Setelah berhasil menduduki Banten, Fatahillah berkuasa didaerah tersebut. Sedangkan
daerah Cirebon diserahkan kepada putranya bernama Pangeran Pasarean. Pada tahun
1522 Pangeran Pasarean wafat. Sehingga Fatahillah menyerahkan Banten kepada
putranya Hasanuddin. Sedangkan Fatahillah memilih memerintah di Cirebon. Ia dikenal
dengan sebutan Sunan Gunung Jati. Sultan Hasanuddin dikenal sebagai Sultan pertama di
Banten berhasil memperluas daerah kekuasaannya ke Lampung. Pada tahun 1570 M,
Sultan Hasanuddin wafat dan digantikan putranya bergelar Panembahan Yusuf.

Pada tahun 1579 M. Panembahan Yusuf berhasil menaklukkan Kerajaan Hindu
terakhir di Jawa Barat, kerajaan Pakuan Pajajaran. Pada tahun 1580 M, Panembahan
Yusuf wafat. la digantikan putranya yang masih berusia 9 tahun, yaitu Maulana
Muhammad. Karena usianya terlalu muda, maka pemerintahan dipegang oleh seorang
Mangkubumi sampai ia dewasa.

Pada masa pemerintahan Maulana Muhammad datanglah untuk pertama kalinya
orang Belanda di Banten (Indonesia) dipimpin oleh Cornelis de Houtman tahun 1596.
Pada tahun itu pula Maulana Muhammad memimpin pasukan Banten menyerang
Palembang. Serangan ini gagal bahkan Maulana Muhammad tertembak dan akhimya
wafat. la digantikan putranya bernama Abdul Mufakhir yang baru berumur 5 bulan. Oleh
karena itu pemerintahan dipegang oleh seorang mangkubumi, yaitu Pangeran
Ranamenggala, pada tahun 1608.

Pengganti Abdul Mutakhir adalah Abdul Fatah yang bergelar Sultan Ageng Tirtayasa.
Ia merupakan raja terbesar Banten. Sultan Ageng Tirtayasa berhasil memajukan
perdagangan. Sehingga Bandar Banten berkembang menjadi bandar internasional yang
dikunjungi oleh kapal-kapal Persia, Arab, Cina, Inggris, Perancis dan Denmark. Akan
tetapi Sultan AgengTirtayasa sangat anti VOC yang telah merebut Jayakarta dari Banten.
Sehingga Belanda pun selalu berupaya menjatuhkan Banten.

Ketika terjadi perselisihan antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan putranya Abdul
Kahar yang dikenal sebagai Sultan Haji, Belanda mengambil kesempatan untuk
melancarkan politik adu domba (devide et impera). Kesempatan itu datang ketika Sultan
Haji dalam keadaan terdesak, Ia meminta bantuan VOC. Akhirnya pada tahun 1682
Sultan Ageng Tirtayasa menyerah, lalu ditawan di Batavia sampai wafatnya tahun 1692.
Setelah itu, kerajaan Banten terus mengalami kemunduran dan akhirnya dikuasai
sepenuhnya oleh Belanda pada tahun 1775.

5. KERAJAAN MATARAM

Setelah runtuhnya kerajaan Demak, pusat pemerintahan dipindahkan ke Pajang oleh
Sultan Hadiwijaya. Sedangkan Demak hanya sebagai kadipaten dari Kerajaan Pajang
yang dipimpin oleh Arya Pangiri (Putra Prawoto). Kiai Ageng Pemanahan yang berjasa
besar dalam membantu Hadiwijaya mendapat imbalan daerah Mataram. Dalam waktu
singkat Mataram berkembang pesat. Namun pada tahun 1575 Kiai Ageng Pemanahan
meninggal. Pemerintahannya diteruskan oleh putra angkatnya bernama Bagus Dananjaya
atau Sutawijaya.

Sementara itu Sultan Hadiwijaya meninggal pada tahun 1582. Pangeran Benowo,
Putra Hadiwijaya, disingkirkan oleh Arya Pangiri. Untuk merebut kembali kekuasaannya,
Pangeran Benowo meminta bantuan, Sutawijaya dari Mataram. Pajang diserang dan
akhirnya Arya Pangiri menyerah. Sedangkan Pangeran Benowo tidak sanggup untuk
menghadapi Sutawijaya. Maka sejak tahun 1586 pusat pemerintahan dipindahkan dari
Pajang ke Mataram oleh Sutawijaya.

Sutawijaya naik tahta Kerajaan Mataram dengan gelar Panembahan Senapati ing
Alaga Sayyidin Panatagama (1586-1601). Masa pemerintahan Panembahan Senapati
diwarnai dengan perang terus-menerus dalam rangka untuk menundukkan para bupati
yang memberontak maupun untuk memperluas wilayah kekuasaannya. Sebelum usahanya
tersebut selesai, Panembahan Senapati wafat pada tahun 1601. Ia dimakamkan di Kota
gede. Penggantinya adalah putranya yang bernama Mas Jolang (1601 1613) dengan
gelar Sultan Anyokrowati.
Pada masa pemerintahan Mas Jolang banyak bupati di Jawa Timur memberontak.
Pemberontakan ini dihadapi dengan susah payah oleh Mas Jolang. Namun sebelum
pemberontakan tersebut dapat diselesaikan pada tahun 1913, Mas Jolang wafat di
Krapyak. Ia juga dimakamkan di Kota Gede. Penggantinya adalah putranya yang
bernama Raden Mas Martapura. Tetapi karena sakit-sakitan, ia turun tahta dan digantikan
oleh Raden Mas Rangsang.

Raden Mas Rangsang naik tahta dengan gelar Sultan Agung Hanyakrakusuma
Senapati ing Alaga Ngabdurahman. Di bawah pemerintahannya Mataram mencapai
puncak kejayaannya. Sultan Agung bercita-cita untuk mempersatukan Pulau Jawa. Akan
tetapi, antara Mataram dan Banten terdapat Batavia, markas VOC, sebagai penghalang.
Oleh karena itu pada tahun 1628 dan 1629 Sultan Agung mengirim pasukan yang
dipimpin oleh Baurekso untuk menyerang VOC di Batavia yang sedang dipimpin oleh
J.P. Coen, namun kedua serangan itu gagal.

Sultan Agung wafat pada tahun 1645 . la digantikan putranya yang bergelar
Amangkurat I (1645 -1677). Pada masa pemerintahannya, Belanda mulai masuk ke
daerah Mataram. Bahkan Amangkurat I menjalin hubungan baik dengan Belanda. Selain
itu sikap Amangkurat I yang sewenang-wenang menimbulkan pemberontakan-
pemberontakan. Pemberontakan yang paling berbahaya adalah pemberontakan Trunojoyo
dari Madura. Dalam pertempuran itu Amangkurat I terluka dan dilarikan ke Tegalwangi,
hingga meninggal.
Pada masa pemerintahan Amangkurat II (1677 1903) Kerajaan Mataram semakin
sempit. Banyak daerah kekuasaannya yang diambil alih oleh VOC. Ibu kota kerajaan
dipindahkan ke Kartasura. Setelah Amangkurat II meninggal, Kerajaan Mataram semakin
suram. Hal ini disebabkan seringkali terjadi perebutan kekuasaan diantara kaum
bangsawan.
Politik devide et impera Belanda menampakkan hasilnya ketika dilakukan Perjanjian
Giyanti pada tahun 1755. Perjanjian tersebut bertujuan untuk meredam pemberontakan
yang dipimpin oleh Mangkubhumi di Yogyakarta. Melalui perjanjian tersebut Kerajaan
Mataram dipecah menjadi dua, yaitu :
1. Kesuhunan Surakarta, yang dipimpin oleh Susuhanan Paku Buwono III (1749-
1788).
2. Kesultanan Yogyakarta (Ngayogyakarta Hadiningrat) dengan Mangkubumi
sebagai rajanya, bergelar Sultan Hamengkubuwono I (1755 - 1792).
Sementara itu pemberontakan yang dilakukan oleh Mas Said (Pangeran Samber
Nyawa) terhadap Surakarta. Untuk meredam perlawanan itu pada tahun 1757 diadakan
perjanjian yang hampir sama dengan Perjanjian Giyanti, yaitu Perjanjian Salatiga. Isinya
menobatkan Mas Said sebagai raja di wilayah Mangkunegaran yang ketika itu menjadi
bagian dari Kasuhunan Surakarta, dengan gelar Pangeran Adipati Arya Mangkunegara.
Sejak tahun 1811 willayah jajahan Belanda di Indonesia jatuh ke tangan Inggris
dengan tokohnya Thomas Stamford Raffles. Ia adalah seorang yang liberal dan tidak
menyukai sistem feodalisme. Sehingga timbullah ketegangan antara Raffles dengan
Keraton Yogyakarta. Akhirnya, pada tahun 1813, Raffles menyerahkan sebagian wilayah
Yogyakarta kepada Paku Alam. Maka hingga kini kerajaan Mataram pecah menjadi
empat kerajaan kecil, yaitu :
1. Kesuhunan Surakarta
2. Kesultanan Yogyakarta
3. Magkunegaran
4. Paku Alaman

6. KERAJAAN GOWA DAN TALLO

Kerajaan Gowa dan Tallo (Makasar) menjadi kerajaan Islam karena dakwah dari
Datuk Ri Bandang dan Datuk Sulaiman dari Minangkabau. Setelah masuk Islam, raja
Gowa, Daeng Manrabia bergelar Sultan Alaudin. Dan raja Tallo, Kraeng Mantoaya
bergelar Sultan Abdullah,. Kerajaan Gowa-Tallo terletak pada posisi yang strategis yaitu,
diantara jalur pelayaran antara Malaka dan Maluku.

Sultan Alaudin memerintah Makasar pada 1591 - 1639. la juga dikenal sebagai sultan
yang sangat menentang Belanda, hingga wafat pada tahun 1639. la digantikan putranya
Sultan Muhammad Said (1639 - 1653). Muhammad Said mengirimkan pasukan ke
Maluku, untuk membantu rakyat Maluku yang sedang berperang melawan Belanda.
Pengganti Muhammad Said adalah putranya bergelar Sultan Hasanuddin (1653 - 1669).

Pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin, Kerajaan Makasar mencapai masa
kejayaannya. Dalam waktu singkat Kerajaan Makasar berhasil menguasai hampir seluruh
wilayah Sulawesi Selatan. la juga memperluas wilayah kekuasaannya di Nusa Tenggara
seperti Sumbawa dan sebagian Flores. Dengan demikian kegiatan perdagangan melalui
Laut Flores harus singgah di Makasar. Hal ini ditentang oleh Belanda, karena hubungan
Ambon dan Batavia yang telah dikuasai oleh Belanda terhalang oleh kekuasaan Makasar.
Keberanian Hasanuddin memporak-porandakan pasukan Belanda di Maluku
mengakibatkan Belanda semakin terdesak.

Dalam rangka menguasai Makasar, Belanda melakukan politik devide at impera.
Kesempatan yang baik datang ketika pada tahun 1660 Raja Soppeng Bone bernama Aru
Palaka yang sedang memberontak kepada kerajaan Gowa. Karena merasa terdesak Aru
Palaka meminta bantuan VOC. Sultan Hasanuddin dapat dikalahkan dan harus
menandatangani Perjanjian Bongaya pada tahun 1667. Sultan Hasanuddin digantikan
putranya Sultan Amir Hamzah. la tidak mampu mempertahankan Makasar dari serbuan
Belanda secara besar-besaran.





KERAJAAN HINDHU-BUDHA

1. KERAJAAN KUTAI ( 400 M )

Kerajaan Kutai terletak di tepi sungai Mahakam, Kalimantan Timur.Merupakan
kerajaan Hindu tertua di Indonasia. Sumber sejarah kerajaan Kutai berupa Yupa,
ditemukan 7 Yupa. Yupa adalah tugu peringatan upacara korban. Fungsi Yupa untuk
mengikat hewan kurban. Huruf yang tertulis di Yupa adalah huruf Pallawa dengan bahasa
sansekerta.
Di Kalimantan Timur ditemukan 7 Yupa dan tulisan dan bahasa dalam Yupa
diperkirakan berasal dari tahun 400 M.
Raja-raja yang pernah memerintah di kerajaan Kutai yaitu :
Kudungga
Ditinjau dari namanya adalah orang Indonesia asli yang merupakan pendiri
kerajaan Kutai.
Aswawarman
Merupakan wamsakarta ( pendiri dinasti / keluarga ) yang disamakan dengan
dewa Ansuman / matahari.Ditinjau dari namanya sudah mendapat pengaruh
Hindu ( nama Warman dipakai nama gelar raja Hindu di India
Mulawarman
Merupakan raja terbesar yang mendirikan Yupa. Mulawarman adalah raja
yang agung dan murah hati, terbukti ia memberikan hadiah atau sedekah
ribuan sapi untuk rakyatnya.Semasa pemerintahan Mulawarman Kutai
mencapai kemakmuran.

2. KERAJAAN TARUMANEGARA ( 400 500 )

Kerajaan Tarumanegara terletak di Jawa Barat di daerah lembah Sungai Citarum ,
diperkirakan sekarang terletak di daerah Bogor. Tarumanegara merupakan kerajaan
Hindu tertua di Pulau Jawa.Tarumanegara diperintah oleh raja Purnawarman yang
membawa kerajaan ke masa kejayaan.
Sumber sejarah :
a. Berita Cina dari dinasty Tang , menyebutkan
bahwa kerajaan Tolomo mengirim utusan ke Cina pada tahun 528 dan 535 , yang
dimaksud Tolomo adalah Taruma .
b. .Berita Cina dari Fa Hien , pendeta Budha Cina yang pernah singgah di
Tarumanegara karena kapalnya terserang badai ketika akan pulang dari India ke
Cina .
c. Prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara:

Prasasti Ciaruteun
Ditemukan di Sungai Ciaruteun , Bogor. Prasasti ditulis dalam batu besar
terdapat cap sepasang telapak kaki manusia , isinya ini bekas sebuah
telapak kaki seperti kaki Dewa Wisnu , kaki yang mulia Pernawarman
,raja negeri Tarumanegara yang gagah berani

Prasasti Kebon Kopi
Ditemukan di Cibungbulan , Bogor terdapat gambar dua telapak kaki gajah
yang disamakan telapak kaki gajah Airawata kendaraan Dewa Wisnu.

Prasasti Jambu
Ditemukan ditengah kebun Jambu di Bogor , isinya sebuah sanjungan pada
raja .

Prasasti Pasir Awi
Belum dapat dibaca karena di tulis dalam huruf ikal / keriting .

Prasasti Lebak / Cidanghiang
Berisi tentang sanjungan pada raja .

Prasasti Tugu , Jakarta
Berisi tentang pembuatan Sungai Gomati dan Candrabaga untuk mencegah
banjir dan untuk irigasi.
Kehebatan raja Purnawarman dianggap sebagai penjelmaan Dewa Wisnu ,
ia selalu memikirkan kemakmuran rakyatnya .

3. KERAJAAN HO-LING ( KALINGGA ) ABAD 7 ( 650 )

Kerajaan ini terletak di Jawa Tengah, diperintah oleh ratu Sima. Ia terkenal sebagai
ratu yang adil dan bijaksana, pada masa pemerintahannya kerajaan Ho-Ling sangat aman
dan tentram, rakyat juga hidup dalam kemakmuran. Sumber sejarah yang banyak
mengungkap kerajaan Ho-Ling adalah berita cina pada zaman dinasti Tang. Diceritakan
bahwa Kerajaan Ho-Ling terletak di lautan selatan antara pulau Bali dan Sumatera,
ibukota dikelilingi tembok, raja tinggal di bangunan besar bertingkat dengan singgasana
dari gading.
I-Tsing seorang pendeta Budha Cina mengatakan bahwa Hwni-ning pendeta Budha
Cina pada tahun 664 pernah tinggal di Ho-Ling untuk menterjemahkan kitab suci agama
Budha Hinayana dengan bantuan pendeta Budha Ho-Ling yang bernama Joh-na-po-to-lo (
Joanabhadra ).Dari keterangan ini dapat dipastikan bahwa kerajaan Ho-Ling bercorak
Budha dan menjadi kerajaan Budha tertua di Indonesia.
Ratu Sima menjalankan hukum dengan keras dan tidak pandang bulu, siapa yang
mencuri dipotong tangannya, termasuk terhadap putra mahkotanya ketika kakinya
menyentuh pundi-pundi emas yang diletakkan di pinggir jalan, maka ia mendapat
hukuman potong kaki. Agama Budha yang berkembang adalah Budha Hinayana.
Apa dampak positif diberlakukannya hukum dengan keras oleh ratu Sima pada
kerajaan Ho-Ling ?
Setujukah kamu bila hukum Ratu Sima diterapkan sekarang ?

4. KERAJAAN SRIWIJAYA ( 683 M )

Sriwijaya merupakan kerajaan maritim dan Budha terbesar di Indonesia. Dari
beberapa prasasti yang ditemukan diperkirakan Sriwijaya berokasi disekitar kota
Palembang ( tepi sungai Musi ) dan berdiri pada abad 7.
Sumber sejarah Sriwijaya dapat diperoleh dari prasasti-prasasti yang banyak ditemukan di
Sumatra dan Bangka.

Gambar prasasti Sriwijaya, Kota Kapur dan Kedukan Bukit.
Prasasti Kedukan Bukit ( 683 ), mengisahkan perjalanan suci
DapuntaHyangmenaklukkan beberapa daerah untuk memajukan Sriwijaya.
Prasasti Talang Tuwo ( 684 ) , mengisahkan pembuatan Taman Sriksetra
untuk kemakmuran semua makhluk.
Prasasti Telaga Batu, isinya berupa kutukan kepada semua orang yang
bertindak jahat dan tidak taat pada raja.
Prasasti Kota Kapur ( 686 ), berisi usaha Sriwijaya menaklukkan pulau
Jawa .
Prasasti Karang Berahi ( 686 ), berisi kutukan setiap yang orang jahat.
Prasasti Palas Pasemah, isinya tentang daerah Lampung diduduki
Sriwijaya pada abad 7.
Prasasti Ligor ( 775 ), isinya menceritakan pembangunan candi oleh
Sriwijaya.
Prasasti Nalanda ( 860 ), isinya Balaputradewa mendirikan asrama bagi
biksu yang sedang belajar agama Budha di Benggala, India
Selain prasasti, sumber sejarah Sriwijaya juga dapat diketahui dari berita Cina, India dan
Arab.
A. Sriwijaya Berkembang Menjadi Kerajaan Maritim yang besar.
Sriwijaya mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Balaputradewa.
Sriwijaya berhasil mengembangkan diri sebagai pusat perdagangan dan pusat
pemerintahan. Satu demi satu daerah disekitarnya jatuh di bawah kekuasaan
Sriwijaya. Dari semenanjung Melayu, selat Malaka, Sumatera Utara sampai selat
Sunda.
Dengan demikian Sriwijaya berhasil menguasai jalur perdagangan Nusantara dan
Internasional, posisi ini sangat menguntungkan perekonomian Sriwijaya.
Faktor yang mendukung Sriwijaya tampil sebagai kerajaan maritim yang besar dan
kuat adalah :
Letak Sriwijaya yang strategis dekat dengan selat Malaka yang dilalui jalur
perdagangan dan pelayaran Internasioanl.
Memiliki armada laut yang kuat, mampu mengamankan jalur perdagangan dari
para perampok atau bajak laut.
Sriwijaya menjadi pelabuhan transit yang ramai, disinggahi pedagang-pedagang
asing sehingga pajak atau cukai sangat banyak.
Runtuhnya kerajaan Funan ( Indocina ) yang sebelumnya menjadi pusat
perdagangan.
Majunya jalur perdagangan Internasioal dari Cina ke India.
Sriwijaya kaya komoditas perdagangan seperti emas, rempah-rempah dan beras.

B. Sriwijaya Menjadi Pusat Perkembangan Agama Budha Asia Tenggara.
Selain maju di bidang perdagangan dan politik, Sriwijaya juga tampil sebagai
pusat perkembangan agama Budha di Asia Tenggara.
Bukti bahwa Sriwijaya menjadi pusat agama Budha adalah sebagai berikut :
Dari catatan I-Tsing ( seorang pendeta Budha Cina ) diketahui Sriwijaya menjadi
pusat ilmu dan agama Budha, jumlah pendeta ada 1000 orang.
Sriwijaya membangun vihara untuk para Bhiksu yang sedang menuntut ilmu.
Sriwijaya memiliki pendeta-pendeta Budha terkenal seperti Sakyakirti dan
Darmapala.
Dibangun candi muara Takus dan patung sang Budha di Bukit Siguntang.
Didirikan perguruan tinggi agama Budha .

C. Runtuhnya kerajaan Sriwijaya
Pada abad 10 kerajaan Sriwijaya mengalami kemnduran. Ada beberapa faktor
yang mempercepat runtuhnya Sriwijaya :
a. Serangan kerajaan Colamandala ( India ) tahun 1068 , raja Sriwijaya, Sri
Sanggramawidjaja Tunggadewa ditawan musuh.
b. Lemahnya armada laut Sriwjaya sehingga tidakmampu mengontrol keamanan
dibidang politik dan perdagangan.
c. Daerah bawahan Sriwijaya mulai melepaskan diri dari Sriwijaya
d. Merosotnya perdagangan karena tidak ada jaminan keamanan.
e. Berdirinya kerajaan Majapahit pada abad 13 .



5. KERAJAAN KANJURUHAN ( ABAD 8 M )

Kerajaan ini terletak di Malang, Jawa Timur, agama yang berkembang adalah Hindu
Syiwa. Raja-raja yang memerintah adalah:
Dewa Singha adalah pendiri dan raja pertama Kanjuruhan.
Liswa yang bergelar Gajayana adalah raja terbesar yang berhasil membawa
Kanjuruhan ke zaman keemasan.
Bangunan bangunan peninggalan kerajaan Kanjuruhan adalah :
Patung Resi Agastya, Agastya adalah pendeta Brahmana dari India Selatan yang
terkenal kesaktiannya, peresmian patung ini dengan upacara kebesaran yang
dipimpin para Brahmana.
Candi Badut sebagai tempat suci pemujaan Dewa.
Arca dan Lingga.
Raja Gajayana memerintah dengan adil dan bijakana sehingga kerajaan
Kanjuruhan hidup dalam kedamaian dan ketentraman. Kerajaan Kanjuruhan mulai
surut setelah mendapat serangan dari kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah.

6. .KERAJAAN MATARAM KUNO ( 732 929 M )

Berdasarkan prasasti Canggal pada tahun 732 M di Jawa Tenggah terdapat kerajaan
Hindu yang berpusat di lembah sungai Progo. Kerajaan Mataram kuno pernah diperintah
oleh dua dinasti / wangsa yang berbeda agama.

A. Pemerintahan Dinasti Sanjaya Pertama
Kerajaan Mataram kuno didirikan oleh raja Sanna yang bijaksana, setelah
Sanna
meninggal Mataram diperintah oleh raja Sanjaya. Berdasarkan prasasti Mantyasih,
Sanjaya dipakai sebagai pangkal silsilah, ia bergelar Rakai Mataram Sang Ratu
Sanjaya. Raja Sanjaya meneruskan cara pemerintahan yang telah dirintis oleh raja
Sanna.
Ia berhasil menciptakan kemakmuran dan ketentraman rakyatnya, agama yang
berkembang adlah Hindu Syiwa. Raja-raja Hindu keluarga Sanjaya banyak
membangun candi-candi Hindu didataran tinggi Dieng, daerah ini sering disebut
Kota Para Paderi
Disekeliling candi didirikan rumah kediaman para Brahmana, penginapan para
musafir, raja dan para bangsawan. Setelah raja Sanjaya meninggal, Mataram
diperintah oleh Rakai Panangkaran.

B. Pemerintahan Dinasti Syailendra
Pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran di daerah Bagelan dan
Yogyakarta
Timbul kerajaan baru yang berkembang pesat dibawah dinasti Syailendra. Kerajaan
ini pada mulanya merupakan taklukan kerajaan Mataram.
Pada tahun 778 M Syailendra berhasil menaklukkan Mataram dan sejak saat
itulah Mataram Jawa Tengah diperintah oleh dinasti Syailendra yang beragama
Budha.
Dinasti Syailendra berkuasa kira-kira satu abad di Mataram. Raja-raja dari dinasti
Syailendra diantaranya adalah : Bhanu, Sri Dharmatungga ( Wisnu ), Sri
Sanggramadananjaya ( Indra ), Samaratungga dan Balaputra Dewa. Silsilah keluarga
Syailendra terdapat piagam Manjusri. Kerajaan Mataram pada masa dinasti
Syailendra mencapai puncak kejayaan ketika diperintah raja Samaratungga.
Pada masa dinasti Syailendra dibangun candi-candi yang bercorak Budha seperti,
candi sewu, Kalasan, Sari, Borobudur, Pawon, Mendut, Ngawen.
Setelah beberapa lama Mataram dibawah pengaruh Syailendra, dinasti Sanjaya
yang pernah tersingkir bangkit kembali. Rakai Pikatan ( Sanjaya ) menikah dengan
Pramodawardhani ( Syailendra ). Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Rakai Pikatan
untuk merebut tahta kerajaan dari dinasti Syailendra.
Adik pramudawardani : Balaputradewa tidak setuju akhirnya terjadi perang
Balaputradewa malawan Pikatan . Balaputradewa terdesak melarikan diri ke Sriwijaya
( kakeknya ) . dari Sriwijaya , Balaputradewa akan menghancurkan kerajaan Mataram
Hindu di Jawa .
Untuk menghindari serangan dari Sriwijaya , Mpu Sendok memindahkan kerajaan
Mataram Hindu ke Jawa Timur dan mendirikan dinasty baru yaitu ISANA .
Tahun 929 , Mpu Sendok memindahkan Mataram Hindu ke Jawa Timur
alasannya :
Jawa Timur lebih subur dan strategis
Politik di Jawa Tengah sedang kacau

7. KERAJAAN MEDANG ( 929 1049 )

Kerajaan ini terletak di Jawa Timur , merupakan kelanjutan dari kerajaan Mataram Kuno .
Sumber sejarah : Prasasti Kalkuta / Surabaya berisi silsilah raja-raja dinasti Isana .
Raja-raja yang pernah memerintah :
Pu Sendok ( 929 947 ) merupakan pendiri dinasti Isana .
Darmawangsa, tahun 991 1017 ( raja terbesar ) .
Pernah menyerang Kerajaan Sriwijya untuk mengalihkan perdagangan.
Untuk memperluas wilayah ia mengadakan politik bersahabat dengan Bali.
Darmawangsa gugur sekeluarga diserang kerajaan Wurawari ( sekutu Sriwijaya ) pada
waktu mengadakan pernikahan putrinya dengan Erlangga, peristiwa ini disebut
pralaya Medang .
Erlangga 1019 1049
Erlangga berhasil menyelamatkan diri bersama pengawalnya Narotama pada waktu
Medang diserang kerajaan Wurawari. Pada masa pemerintahannya Erlangga berhasil
menyatukan kembali kerajaan kerajaan yang terpisah.
Usaha Erlangga untuk meningkatkan kesejahteraan :
Membangun waduk Waringin Sapta ( Sungai Brantas ) untuk
mencegah banjir.
Membuat jalan-jalan
Membangun pelabuhan Hujung Galuh / Tuban .
Hasil karya sastra :
kitab Arjunawiwaha ditulis oleh Pu Kanwa menceritakan tentang
keberhasilan Erlangga .
Erlangga Juga menulis piagam Surabaya / prasasti Kalkuta yang berisi
silsilah raja2 dinasti Isana .
Erlangga wafat tahun 1049 dimakamkan di Candi Belahan dilereng
Gunung Pananggungan Jawa Timur.

8. KERAJAAN KEDIRI ( 1050 1222)

Sepeninggal Erlangga kerajaan dibagi dua yaitu Jenggala dan Panjalu .
Kerajaan Panjalu / Kediri beribukoya di Daha sedangkan Jenggala berlokasi di Kahuripan
Kerajaan Medang dibagi dua oleh Pu Barada, Maksud Erlangga membagi dua kerajaan
adalah untuk mencegah perang saudara . Namun upaya ini gagal, nyatanya terjadi perang
saudara antara Panjalu dan Jenggala . Perang saudara ini dilukiskan dalam kitab
Baratayuda yang ditulis oleh Pu Sedah dan pu Panuluh .
Raja raja yang pernah memerintah Kediri:
Samarawijaya ( 1050 1114 )
Tidak banyak meninggalkan bukti tertulis , kemungkinan ia yang mengalahkan
Mapanji Garasakan dari jenggala .
Bameswara ( 1115 1130 )
Tidak banyak meninggalkan bukti tertulis .
Jayabaya ( 1130 1160 )
Dibawah pemerintahan Jayabaya , Kediri mengalami kejayaan . Ia seorang ahli
ramal / nujum , kumpulan ramalannya ditulis dalam kitab Jangka Jayabaya
Kertajaya ( 1200 1222 )
Kertajaya adalah raja terakhir Kediri , Ia gugur di Ganter tahun 1222 , karena
terjadi pemberontakan golongan Brahmana yang dibantu Ken Arok .











9. KERAJAAN SINGASARI ( 1222 1292 )

Letak kerajaan Singasari di daerah Malang, Jawa Timur. Semula berawal dari
kekuasaan seorang akuwu / bupati Tumapel. Perkembangan selanjutnya Singasari
menjadi kerajaan besar.
Sumber sejarah : Kitab Pararaton yang berisi tentang raja-raja yang memerintah
Singasari.
Raja-raja yang pernah memerintah Singasari adalah :

Silsilah
Ken Arok ( 1222 1227 ), merupakan pendiri dinasti Girindrawangsa dengan
gelar Ranggah Rajasa sang Amurwabumi.
Anusapati ( 1227 1248 ), dimakamkan di candi Kidal
Tohjaya , masa pemerintahannya tidak lama karena dibunuh oleh Ranggawuni
anak Anusopati.
Ranggawuni (1249 1267 ) , bergelar Wisnuwardana dibantu Mahesa Cempaka
bergelar Narasinga Murti.
Kertanegara ( 1268 -1292 ), raja terbesar yang ingin menyatukan nusantara.
Ekspedisi Pamalayu, mengirim pasukan ke Sumatera untuk
menaklukan kerajaan Melayu, Sriwijaya.
Tahun 1289 Meng-Ki utusan dari Cina ( Kubilai- Khan ) dilukai
dipotong hidungnya
Tahun 1292, Kertanegara gugur.
Tahun 1293 tentara Cina ( 20.000 ) datang untuk membalas dendam
pada raja Kertanegara namun raja sudah meninggal ( hal ini
dimanfaatkan oleh Raden Wijaya untuk menyerang Jayakatwang ).
Runtuhnya Singasari karena diserang oleh Jayakatwang ( Kediri )
tahun 1292 . R Wijaya melarikan diri, ditolong oleh lurah desa Kudadu
dan disarankan untuk pergi ke Madura minta bantuan Bupati Madura
Aryawiraraja. Disarankan agar Raden Wijaya menyerah pada
Jayakatwang . Raja Jayakatwang menerima Raden Wijaya dan diberi
tanah Hutan Tarik , dimana ditanah ini nanti Raden Wijaya mendirikan
kerajaan Majapahit .




10. KERAJAAN MAJAPAHIT ( 1215 1400 )

Kerajaan Majapahit semula sebidang tanah bernama Hutan Tarik yang diberikan
Jayakatwang kepada R. Wijaya. Secara diam-diam R. Wijaya membangun kerajaan
bernama Majapahit.

Sumber sejarah :

Prasasti Butak, berisi peristiwa runtuhnya Singasari dan perjuangan R. Wijaya
mendirikan Majapahit.
Kitab Pararaton, menceritakan tentang raja-raja Singasari dan Majapahit. Kitab
Negarakertagama, berisi kisah perjalanan Hayam Wuruk keliling Jawa Timur.

Raja-raja Majapahit adalah :
Raden Wijaya ( 1215 1309 )
bergelar Kertarajasa Jayawardana. Pendiri kerajaan Majapahit pada masa
pemerintahannya terjadi pemberontakan,yaitu:
* Ranggalawe, tahun 1295
* Sora, tahun 1311
* Juru Demung, tahun 1313
Pemberontakan terjadi karena mereka tidak
puas dengan jabatan yang diberikan .Tahun
1309 R. Wijaya meninggal di candikan di candi
Antapura.

Jayanegara ( 1309 1328 )
Kala Gemet bergelar Jayanegara . Pada masa pemerintahan terjadi pemberontakan
yakni:
* Kuti , tahun 1319
* Nambi , tahun 1316
* Semi , tahun 1318
Pemberontakan yang paling berbahaya adalah pemberontakan Kuti yang berhasil
menguasai ibu kota kerajaan. Namun pemberontakan-pemberontakan dapat
dipadamkan oleh Gajah Mada.
Tri Bhuwanatunggadewi ( 1328 1350 )
Pada masa pemerintahannya terjadi pemberontakan Sadeng ( 1331 ).
Pemberontakan Sadeng dapat dipadamkan oleh Gajah Mada, kemudian Gajah
Mada diangkat Mangkubumi / perdana menteri di Majapahit. Pada upacara
pelantikan, Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa yang artinyaGajah Mada
tidak akan bersenang-senang sebelum menyatukan Nusantara.

Gajah Mada
Hayam Wuruk ( 1350 1389 )
Hayam Wuruk bergelar Rajasanegara. Pada masa pemerintahannya terjadi
perang Bubat tahun 1357 ,karena kesalahpahaman antara Gajah Mada dengan Sri
Baduga raja Pajajaran.
Gajah Mada meninggal tahun 1364, sejak itu Majapahit mengalami kemerosotan.
Wikramawardana
Setelah Hayam Wuruk wafat tahun 1389,digantikan putrinya Kusuma
Wardani yang menikah dengan Wikrama Wardana. Tahun 1400 Kusuma Wardani
wafat, Wikrama Wardana kemudian menjadi Biksu. Sebagai raja pengganti adalah
Suhita. Namun Wirabumi anak dari selir Hayam Wuruk menginginkan tahta,
akhirnya terjadi perang saudara untuk memperebutkan tahta. Perang ini sering
disebut perang Paregreg / perang Saudara. Perang ini sering dikisahkan perang
antara Damarwulan melawan Minakjinggo.
Wirabumi dapat dikalahkan sehingga Majapahit dapat stabil kembali ,Raja
Majapahit terakhir adalah Brawijaya V,setelah itu kerajaan hancur diserang oleh
Raden Patah dari Demak.
Sebab keruntuhan kerajaan Majapahit :
1. Wafatnya tokoh besar Gajah Mada dan Hayam Wuruk
2. Adanya perang Paregreg tahun 1401 1406
3. Serangan dari armada Cina yang dipimpin Laksamana Cheng-Ho
4. Daerah vasal Majapahit melepaskan diri
5. Masuknya agama Islam ke Nusantara
SASTRA
1. Kitab Pararaton berisi tentang raja-raja Singasari dan Majapahit.
2. Kitab Negarakertagama ditulis oleh Mpu Prapanca berisi perjalanan Hayam
Wuruk keliling Jawa Timur.
3. Kitab Sutasoma ditulis Mpu Tantular berisi ajaran Syiwa Budha terdapat kalimat
Bhinneka Tunggal Ika.
Runtuhnya Kerajaan Majapahit dituliskan dalam kalimat candrasengkala sirno
ilang kertaning bumi yang berarti Tahun 1400 Saka atau tahun 1478 M.

PENINGGALAN SEJARAH BERCORAK HINDU-BUDHA
1. Prasasti
Peninggalan kerajaan kerajaan Hindu-Budha di Indonesia yang masih ada adalah
prasasti-prasasti yang memuat tentang informasi kerajaan kerajaan Hindu-Budha di
Indonesia
Contoh :
* Prasasti Yupa ( Kalimantan Timur )
* Prasasti Ciaruteun ( Bogor )
* Prasasti Mantyasih ( Jawa Tengah )
* Prasasti Canggal ( Jawa Tengah )
2. Candi
Menurut fungsinya dari daerah asalnya India candi merupakan bangunan suci tempat
upacara , tetapi di Indonesia ada yang difungsikan untuk makam raja-raja.
Candi yang bercorak Hindu :
Candi Prambanan
Kelompok Candi Dieng
Candi Gedong Songo
Candi Sambisari
Candi Gunung Wukir
Candi bercorak Budha :
Candi Borobudur
Candi Mendut
Candi Pawon
Candi Sewu
Candi Plaosan

3 . Sastra
Hasil karya sastra pada zaman kerajaan
Kediri
Kitab Bharatayuda dikarang oleh Mpu Sedah dan Empu Panuluh tahun 1157.
Kitab Arjunawiwaha dikarang oleh Mpu Kanwa , berisi perkawinan raja Erlangga.
Kitab Smaradhahana dikarang oleh Mpu Dharmaja .
Hasil karya sastra pada zaman kerajaan Majapahit :
kitab Negarakertagama ( 1365 ) dikarang oleh Mpu Prapanca .
Kitab Sutasoma dikarang oleh Mpu tantular .
Kitab Pararaton tanpa nama pengarang , berisi cerita tentang kerajaan Singasari dan
Majapahit.
Kitab Sundayana berisi tentang Perang bubat.
Kitab Ranggalawe berisi tentang pemberontakan Ranggalawe.
Kitab Usana Jawa berisi tentang penaklukan pulau Bali oleh Gajah Mada

Anda mungkin juga menyukai