Anda di halaman 1dari 22

dI ARE*

*MENCRET....

From PSC with love....


Ridlo MemeL Widhi AB3

Anietah Apingx

DEFINISI
Keadaan dimana buang air besar dalam sehari
lebih dari 3x disertai pengeluaran feses yang
lebih encer dan tdk terbentuk baik
Diare :
Akut (<2 minggu)
Persisten (> 2 minggu)
Epidemiologi
Data WHO (2002)
Di negara berkembang kejadian diare pada anak lebih dari 12
kejadian pertahun.
Diare menyebabkan kematian 15-34% dari total angka
kematian

Penyebab
Infeksi
Efek samping Obat
Radang pada saluran cerna
Perubahan pola makan
Keracunan makanan
Sensitif terhadap makanan ttt

OBAT YANG MENYEBABKAN DIARE
Diare karena infeksi
Dibagi 3 :
1. Diare karena virus
Virus menempel pada mukosa usus
Mis. Traveller diare (5-6 hari)
Tdk perlu diobati akan tetapi pasien lemas,
pengobatan simtomatis
2. Diare karena entotoksin
Mis : Braveller diare

3. Diare karena bakteri
Bakteri tdk hanya menempel tapi menembus
mukosa masuk pembuluh darah
Pengobatan causatif

Sasaran terapi
Dehidrasi (Kulit kering, lemas, turgor kulit menurun,
haus, air mata kering, mata cekung, urin sedikit)
Gejala : demam, nyeri perut, muntah
Faktor penyebab : bakteri, virus, protozoa
Komplikasi :
disentri : arthritis, kerusakan ginjal
demam tifoid : perdarahan GI
Strategi terapi
Perbaiki kondisi pasien
Ringankan gejala
Atasi faktor penyebab
Cegah dan atasi komplikasi
Pengobatan diare secara umum
1. Rehidrasi oral
Mis : oralit : 3,5 g NaCl
1,5 g KCl
2,5 g NaHCO3
20 g glukosa
Alternatif :
minum sebanyak-banyaknya
memberikan makanan yang mengandung
elektrolit
Memberikan teh
Kemoterapi
Antibiotika, sulfonamid
Antibiotika yang umum digunakan pada kasus diare
adalah :
Gol penisilin : ampisilin, amoksisilin
Gol sefalosporin : sefiksim, sefotaksim, sefuroksim
Gol makrolida : eritromisin, azitromisin,
klaritomisin
Gol tetrasiklin : doksisiklin, tetrasiklin
Gol sulfonamid : kotromoksazol
Metronidazol, vancomisin, kloramfenikol
Quinolon Tetra Makrolida Sefalo Kotri
Campy
E coli
Tifoid
Disentri
Kolera
Jenis Patogen Pilihan pertama Alternatif
Enterotoxigenik (cholera like) diarrhea
Vibrio cholerae Doksisiklin, tetraciklin, kotrimoksazol, norfloksasin, siprofloksasin kloramfenikol, eritromisin, furazolidin
E coli norfloksasin, siprofloksasin kotrimoksazol
C.difficile metronidazol vancomisin, bacitracin
Invasive (Dysentery Like ) diarrhea
shigella kotrimoksazol
ofloksasin, norfloksasin, siprofloksasin,
asam nalidiksat, azitromisin
Campylobacter erytromisin, azitromisin, klaritomisin siprofloksasin, norfloksasin
Salmonella
kotrimoksazol, ofloksasin, norfloksasin, siprofloksasin,
seftriakson, sefotaksim azitromisin
Travvelers diarrhea
Profilaksis norfloksasin, siprofloksasin, kotrimoksazol
Terapi norfloksasin, siprofloksasin, kotrimoksazol, azitromisin
Analgetik-antipiretik
Mis : parasetamol, ibuprofen
Anti diare
1. Antimotilitas
2. Adsorben
3. Antisekretori
1. Anti motilitas

Mis : difenoksilat, loperamid, paregorat, opium,
difenoksin
Mekanisme aksi :
Menunda transit isi intraluminal
Meningkatkan kapasitas usus, memperpanjang
kontak dan absorbsi
Obat Manfaat Resiko
Difenoksilat Diare akut, kronis ESO: mata kabur,
mulut kering
Loperamid Diare akut, kronis

ESO : badan tdk
enak, konstipasi,
ileus paralitikus,
depresi SSP
Paregorat Diare akut, kronis

Potensi
penyalahgunaan
besar
Difenoksin Diare akut, kronis

ESO : =
Difenoksilat
2. Adsorben
Kaolin pektin, attapulgit
Mekanisme aksi : bekerja lokal pada saluran
cerna dgn mengikat/adsorbsi toksin
penyebab diare
Hanya digunakan anak > 6 th
3. Anti sekretori
Bismut subsalisilat
Mekanisme aksi : menyekat aliran cairan
Untuk diare akut/perjalanan
Meringankan kram abdominal
ESO : mual, muntah, tinja gelap
Informasi pada pasien
Informasikan tanda dehidrasi
Diet :
ASI pada bayi
Sari buah segar dan pisang
Hindari makanan berserat
Hindari minuman bergula
Kontinuitas terapi
Penggunaan obat, Efek samping dan
penanganan
Terapi suportif

Anda mungkin juga menyukai