INTISARI
Mega Ayu, dkk., Dosen Prodi DIII Farmasi STIKES Muhammadiyah Klaten
CERATA Journal Of Pharmacy Science 57
Mega Ayu, dkk., Pengaruh Cera Alba Dan Vaselin
I. PENDAHULUAN
Salah satu penyakit kulit yang merisaukan remaja dan dewasa saat ini
adalah jerawat karena dapat mengurangi kepercayaan diri seseorang. Jerawat
adalah penyakit kulit yang terjadi akibat peradangan menahun kelenjar
polisebasia yang ditandai dengan adanya komedo, papul, pustul, nodul, dan kista
pada tempat predileksi. Jerawat merupakan kelainan kulit yang bersifat umum
menyerang hampir semua remaja yang berusia 16-19 tahun, bahkan bisa berlanjut
hingga usia 30 tahun (Henny, 2002). Ada beberapa penyebab munculnya jerawat ,
misalnya, memakai make up yang tidak sesuai jenis kulit, jarang mengganti
pakaian, handuk,sarung bantal, kosmetik rambut, stress (Susetya, 2013).
Pengobatan jerawat di klinik kulit biasanya menggunakan antibiotik yang
menghambat inflamasi dan membunuh bakteri, contohnya tetrasiklin, eritromisin,
doksisiklin, dan klindamisin. Selain dari itu sering juga digunakan benzoil
peroksida, asam azelat dan retinoid namun obat ini memiliki efek samping dalam
penggunaannya sebagai anti jerawat antara lain iritasi, sementara antibiotik
jangka panjang selain memberikan resistensi juga dapat menimbulkan kerusakan
organ. Oleh karena alasan inilah maka dicari alternatif lain dalam mengobati
jerawat yaitu dengan menggunakan bahan bersifat antioksidan, antidiabetik, anti
kanker, dan anti inflamasi. Senyawa alkaloid mempunyai sifat antineoplastik yang
mampu menghambat pertumbuhan sel kanker. Daun sirih merah dapat
menyembuhkan jenis penyakit seperti diabetes militus, hepatitis, radang liver,
batu ginjal, menurunkan kolesterol, mencegah stroke, asam urat, hipertensi,
radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi, kanker
tertentu, dan memperhalus kulit (Agoes, 2010). Daun sirih merah mengandung zat
styptic yang dapat membunuh bakteri sehingga banyak digunakan sebagai
antibakteri dan antijamur. Hal ini disebabkan oleh turunan fenol yaitu if
dibandingkan fenol biasa (Hidayat, 2013). Dengan antiseptiknya, daun sirih
merah dapat digunakan untuk menyembuhkan jerawat pada muka dan luka luar.
Hal ini bisa terjadi karena zat antiseptik yang terdapat pada sirih merah mampu
menghentikan terjadinya pendarahan pada luka (Jatmika, 2013).
Pada penelitian ini daun sirih merah ingin dimanfaatkan dalam bentuk
sediaan krim. Menurut ummu arifah pada pembuatan formulasi krim ekstrak
etanol buah strowbery dengan variasi basis cera alba dan vaselin album dibuat
perbandingan basis cera alba 2 g : 3 g : 4 g sedangkan vaselin album 4 g : 3 g : 4g.
Maka dalam pembuatan formulasi krim anti jerawat ekstrak daun sirih merah ini
peneliti akan membuat perbandingan variasi basis cera alba dan vaselin album
dengan perbandingan cera alba 4 g : 3 g : 2 g dan vaselin album 2 g : 3 g : 4 g.
Dipilih variasi basis cera alba dan vaselin album karena cera alba memiliki fungsi
sebagai stabilisator emulsi dalam sediaan krim dan vaselin album berfungsi
sebagai pelicin dalam sediaan krim. Pada penelitian ini daun sirih merah akan
diekstraksi menggunakan metode maserasi.
58 CERATA Journal Of Pharmacy Science
Mega Ayu, dkk., Pengaruh Cera Alba Dan Vaselin
3. Formulasi
Formula standar krim (Anief, 2008) :
R/ Acidi Stearinici 15,0
Cerae albi 2
Triethanolamini 1,5
Propylene gylcoli 8
Aq. dest 65
Berdasarkan formula di atas maka dibuat variasi basis cera alba dan
vaselin album yang bertujuan untuk mengetahui formulasi mana yang
memenuhi kualitas sifat fisis krim. Pengembangan formula krim berdasarkan
pada konsentrasi cera alba 0,2 g 4 g dalam 20 g sediaan dan vaselin album 2
g 6 g dalam 20 g (Lieberman, 1996). Pemilihan kadar ekstrak daun sirih
merah sebagai krim anti jerawat yang digunakan berdasarkan pada penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Rina Septiana S (2011) yaitu dengan
penambahan ekstrak daun sirih merah dengan konsentrasi 5% sehingga dapat
membunuh bakteri yang dapat menyebabkan jerawat yaitu bakteri S. aureus.
b. Hasil Uji pH
Uji pH dilakukan untuk mengetahui sediaan krim yang sesuai dengan pH
kulit (4-6,5) agar sediaan krim tidak mengiritasi kulit saat digunakan.
Hasil uji pH krim ekstrak etanol daun sirih merah dapat dilihat pada tabel
4.3 :
Tabel 4.3: Hasil uji pH krim ekstrak daun sirih merah.
Formula Derajat keasaman (pH)
Percobaan1 Percobaan 2 Percobaan 3
I 6 6 6
II 6 6 6
III 6 6 6
x 6 6 6
Sumber: Data Primer, 2014.
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui pH rata-rata krim adalah 6. Hal
ini menunjukkan bahwa krim yang dibuat memenuhi syarat pH kulit.
c. Hasil Uji Daya Lengket
Hasil uji daya lengket dapat dilihat pada tabel 4.4 :
Tabel 4.4: Hasil uji daya lengket krim ekstrak daun sirih merah.
Percobaan FI F II F III
1 372 137 065
2 402 111 052
3 325 123 062
X 366 123 059
SD 0,388 0,130 0,680
Sumber: Data Primer, 2014.
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui formula I memiliki daya lengket
krim dengan rata-rata 366 detik, formula II 124 dan formula III 059,
sehingga dapat diketahui formula I mampu memenuhi standar sifat fisis
krim yang baik, karena hampir mendekati syarat daya lengket yang baik
adalah 4 (Susanti dan Kusmiyarsih, 2011). Sedangkan formula II dan III
tidak mampu memenuhi standar sifat fisis krim. Berdasarkan tabel 4.4
dilakukan uji normalitas dan homogenitas, didapatkan hasil seperti pada
tabel 4.5 :
Tabel 4.5: Hasil uji normalitas, homogenitas dan uji anova daya lengket
krim ekstrak daun sirih merah.
Normalitas Homogenitas P F
0,884 0,122 0,000 136.784
Berdasarkan hasil uji anova diperoleh P Value 0,000 < 0,05 atau F
hitung 136,784 yang berarti ada perbedaan yang bermakna dari daya
lengket krim ekstrak etanol daun sirih merah. Berdasarkan uji anova
dilanjutkan ke uji Tukey HSD dengan hasil dapat dilihat pada tabel 4.6 :
Tabel 4.6: Hasil Uji Tukey HSD daya lengket krim ekstrak daun sirih merah.
Normalitas Homogenitas P F
0,940 0,055 0,000 153,850
Sumber: data primer, 2014.
Hasil uji normalitas didapatkan harga signifikansi 0,940 > 0,05
artinya data terdistribusi normal dan dari hasil uji homogenitas didapatkan
harga signifikansi 0,055 > 0,05 yang berarti data homogen. Setelah data
CERATA Journal Of Pharmacy Science 63
Mega Ayu, dkk., Pengaruh Cera Alba Dan Vaselin
Dari data tersebut diketahui bahwa daya sebar krim ekstrak etanol
daun sirih merah semua formulasi terdapat perbedaaan yang signifikan.
Berdasarkan tabel diketahui bahwa semua krim ekstrak daun sirih merah
mampu memproteksi dari KOH 0,1 N.
PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi basis krim
yaitu cera alba dan vaselin album. Sediaan krim diformulasi menggunakan
variasi basis cera alba dan vaselin album yang merupakan salah satu basis untuk
sediaan krim dengan tipe m/a ( minyak dalam air ). Sediaan krim tipe m/a
memiliki berbagai keuntungan yaitu krim mudah menyebar rata, praktis dalam
pemakaiannya, mudah dibersihkan atau dicuci, cara kerja berlangsung pada
jaringan setempat, dan tidak lengket dalam penggunaannya (Ansel, 1989).
64 CERATA Journal Of Pharmacy Science
Mega Ayu, dkk., Pengaruh Cera Alba Dan Vaselin
krim karena krim tidak berwarna putih.Warna hijau kehitaman dan hijau
kecoklatan dari sediaan diakibatkan oleh penambahan ekstrak daun sirih
merah dikarenakan senyawa alkaloid yang terkandung dalam daun sirih
merah yang membuat warna ekstrak menjadi hitam pada saat dibuat krim
dan solusinyaekstrak daun sirih merah dibuat sediaan lain berupa sabun .
b. Uji pH
Krim yang baik harus memiliki pH yang sesuai dengan pH kulit
yaitu 4-6,5 (Yosipovitch, et al, 2003). Krim yang memiliki pH terlalu
asam akan menimbulkan iritasi kulit pada saat digunakan sedangkan pH
krim yang terlalu basa akan menyebabkan kulit kering.
Berdasarkan uji derajat keasaman (pH) dari ketiga formulasi krim
ekstrak etanol daun sirih merah yang dilakukan ketiga formula
memenuhi standar kualitas pH krim yaitu 6.
c. Uji Daya Lengket
Uji daya lengket krim dilakukan menggunakan alat
rheoviskometer. Uji daya lengket bertujuan untuk mengetahui
kemampuan krim melekat pada kulit. Krim yang baik harus memiliki
daya lengket yang lama dengan kulit karena semakin lama ikatan antara
krim dengan kulit semakin baik sehingga absorbsi obat oleh kulit akan
semakin tinggi. Sebaliknya jika ikatan antara krim dengan kulit kurang
optimal obat akan mudah terlepas dari kulit. Adapun syarat waktu daya
lengket yang baik adalah tidak kurang dari 4 detik (Susanti dan
Kusmiyarsih, 2011).
Berdasarkan uji daya lengket dari ketiga formulasi krim ekstrak
daun sirih merah formula I 366, formula II 123, dan formula III 059,
sehingga dapat diketahui bahwa hanya formulasi I yang memdekati
syarat standar daya lengket krim yang baik yaitu minimal 4 detik
sedangkan formulasi II dan III tidak memenuhi standar daya lengket
yang baik. Faktor yang mempengaruhi perbedaan formulasi adalah
perbedaan basis cera alba dan vaselin album. Pada hasil uji Tukey HSD
daya lengket krim antara formula II dan III tidak terdapat perbedaan
yang signifikan karena tidak adanya keterkaitan antara formula II dan III
KESIMPULAN
Perbedaan variasi basis cera alba dan vaselin album berpengaruh terhadap
sifat fisis krim ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) setelah dilakukan
uji control kualitas sediaan krim ekstrak daun sirih merah (Piper
crocatum).
SARAN
Perlu dilakukan optimasi penggunaan variasi basis cera alba dan vaselin
album terhadap krim ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) serta uji
aktivitas anti jerawat setelah di buat formulasi krim. Dan Perlu dilakukan
penambahan asam sitrat 1% pada saat maserasi ekstrak daun sirih merah
(Piper crocatum) agar dihasil warna ekstrak yang lebih putih.
CERATA Journal Of Pharmacy Science 67
Mega Ayu, dkk., Pengaruh Cera Alba Dan Vaselin
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, T. 2013. Sirih Merah Budidaya & Pemanfaatan untuk Obat. Yogyakarta:
Pustaka baru Press.
68 CERATA Journal Of Pharmacy Science
Mega Ayu, dkk., Pengaruh Cera Alba Dan Vaselin
Voigt, R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Universitas Gadjah Mada Press.
Yogyakarta.
Wasistaatmadja, Syarif M. 1997. Penuntun Kosmetik Medik. Universitas Indonesia
Jakarta
Yosipovitch G, Greaves MW and Schmelz M. 2003. The Importance Of
SkinpH(http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed?term=yosipovitch%202003%2
0lancet