=
Rn
C
F
(4)
Proposal Penelitian Dosen Muda Wahyu Wiyati (NIP. 132 307 409)
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Page 6
Rumusan tersebut (4) dikenal dengan ITTC 1957 Model-Ship Correlation Line,
hanya digunakan untuk tujuan praktis dan model saja. Reynolds Number (Rn)
adalah nilai nondimensional yang dikemukakan oleh Osborne Reynolds (1883)
dan merupakan fungsi untuk mencari rumusan skin friction resistance.
v
L V
Rn = (5)
dimana v adalah viskositas kinematik dari fluida, air tawar = 1,14 x 10
-6
m
2
/s dan
air laut =1,19 x 10
-6
m
2
/s.
Hughes (1954, 1966) telah mengenalkan metode untuk mengekstrapolasi
hambatan model menjadi hambatan kapal. Hughes mengasumsikan bahwa
koefisien hambatan total model (C
Tm
) terdiri dari dua komponen yaitu koefisien
hambatan viscous (C
Vm
) dan koefisien hambatan wavemaking (C
Wm
). Untuk
menghitung total hambatan viscous diperkenalkan suatu koefisien hambatan
bentuk (the form resistance coefficient) yang kemudian lebih dikenal dengan form
factor (1+k). (1+k) ini digunakan untuk memperoleh hubungan dengan C
F
correlation line menurut ITTC (1957) dalam rangka menghitung koefisien
hambatan viscous total.
Wm Vm Tm
C C C + =
Wm Fm Tm
C C k C + + = ) 1 ( (5)
kemudian hambatan total kapal diperoleh dengan mengekstrapolasi:
) )( 1 (
Fs Fm Tm Ts
C C k C C + = (6)
Pada tahun 1978, Komite Hambatan ITTC yang ke-15 mengajukan
metode baru yang disebut 1978 ITTC Performance Prediction Method for Single
Screw Ship. Dalam metode ini, total hambatan kapal dibagi menjadi empat
komponen, yaitu:
AA F R F T
C C C C k C + A + + + = ) 1 ( (7)
dimana (1+k) adalah form factor, C
F
adalah koefisien hambatan gesek dari ITTC
1957 correlation line, C
R
adalah koefisien hambatan sisa dari eksperimen model,
AC
F
adalah kekasaran permukaan dan berharga nol untuk model yang licin, C
AA
adalah koefisien hambatan udara dan bernilai nol untuk model tanpa bangunan
atas. Metode ini direkomendasikan untuk mendapatkan harga k melalui
Proposal Penelitian Dosen Muda Wahyu Wiyati (NIP. 132 307 409)
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Page 7
pengukuran pada kecepatan rendah dimana C
R
mendekati nilai nol dan (1+k) =
C
T
/C
F
.
2.2 Komponen Hambatan Katamaran
Untuk kapal katamaran, perhitungan hambatannya dapat mengadopsi
metode perhitungan hambatan monohull dengan memasukkan faktor interferensi
antara kedua lambung. Efek interferensi antara demihull pada konfigurasi
katamaran diperoleh dengan memodifikasi komponen hambatan, yaitu modifikasi
ITTC 1957, ITTC 1978 dan metode pengukuran langsung untuk mengetahui
faktor-faktor interferensi tersebut. Metode ini memberikan pendekatan guna
memahami lebih seksama komponen hambatan dan efek interferensi yang terjadi.
Perhitungan koefisien total hambatan kapal katamaran dengan
memodifikasi metode ITTC 1957:
CAT R CAT F CAT T
C C C ) ( ) ( ) ( + =
R F CAT T
C C C O + =o ) (
(8)
dimana o adalah factor interferensi hambatan gesek (frictional) dan adalah
factor interferensi hambatan sisa (residuary). Pertambahan kecepatan yang terjadi
di antara badan kapal katamaran dapat diperhitungkan dengan memperkenalkan
factor interferensi o dimana dihitung dari integrasi hambatan gesek local atas
permukaan bidang basah. Hal ini sangat tergantung pada jarak antara demihull (S).
Factor interferensi hambatan residuary dapat diintegrasikan dari hasil
eksperimen. Besaran factor ini disebabkan oleh adanya variasi jarak antara
demihull dan kecepatan seperti yang dikemukakan oleh Turner dan Taplin (1968)
dan Muller (1989).
Kemudian modifikasi metode ITTC 1978 sebagai berikut:
CAT W CAT F CAT CAT T
C C k C ) ( ) 1 ( ) ( + + =
W F CAT T
C C k C t o | + + = ) 1 ( ) (
(9)
dimana | merupakan factor interferensi hambatan bentuk (form factor) dan t
adalah factor interferensi hambatan gelombang (wave). | digunakan dalam
perhitungan pengaruh perubahan tekanan di sekitar demihull. Efek interferensi
akibat adanya jarak antara demihull terhadap hambatan gesek dapat diekspresikan
Proposal Penelitian Dosen Muda Wahyu Wiyati (NIP. 132 307 409)
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Page 8
dengan modifikasi factor | dan o menjadi |, seperti yang disarankan oleh Insel
dan Molland (1992). Sehingga (1 + | k) o = (1 + | k) , dan rumusan (9) menjadi:
W F CAT T
C C k C t | + + = ) 1 ( ) (
(10)
Hambatan total kapal katamaran adalah:
CAT T CAT T
C V A R ) (
2
1
) (
2
=
(11)
Proposal Penelitian Dosen Muda Wahyu Wiyati (NIP. 132 307 409)
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Page 9
no
yes
BAB III
METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian yang digunakan dapat dilihat pada flowchart
seperti gambar 3.1 berikut:
Gambar 3.1 Flowchart penelitian.
Mulai
Studi Literatur dan
Pengumpulan Data
Pembuatan Model
Katamaran
Perhitungan Hambatan Viscous
dan Hambatan Gelombang
Validasi
Analisa CFD
Analisis Hasil
Kesimpulan
Selesai
Proposal Penelitian Dosen Muda Wahyu Wiyati (NIP. 132 307 409)
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Page 10
Penjelasan tentang flowchart penelitian adalah sebagai berikut:
1. Studi Literatur dan Pengumpulan Data
Mempelajari berbagai literature yang berkaitan dengan penelitian yang akan
dilakukan, terutama adalah jurnal dan hasil penelitian terdahulu. Sedangkan
data yang dipakai adalah data linesplan dari model katamaran yang dipakai
untuk eksperimen model di towing tank dan wind tunnel, dan data hasil
eksperimen tersebut.
2. Pemodelan Katamaran
Ada 3 model katamaran yang akan dipakai dalam perhitungan hambatan,
yaitu symmetrical hull, asymmetrical hull dan staggered hull. Gambar model
katamaran dapat dilihat dalam gambar 3.2. Ukuran utama 1 hull model
katamaran adalah sebagai berikut:
Symmetrical hull: LWL = 12,4 m; B = 1,1 m; H = 1,6 m; T = 0,7 m; Disp =
5,25 ton.
Assymetrical hull: LWL = 12,6 m ; B = 0,6 m; H = 1,6 m; T = 1,1 m; Disp =
5,05 ton.
Staggered hull: LWL = 12,4 m; B = 1,1 m; H = 1,6 m; T = 0,7 m; Disp = 5,25
ton.
Rasio jarak antar demihull dengan panjang kapal (S/L) yaitu 0,2 ; 0,3 ; 0,4 ;
0,5 ; 0,6.
R
Rasio jarak longitudinal staggered dengan panjang kapal (r/L) adalah 0,2;
0,3; 0,4; 0,5.
Variasi Froude number (Fn) adalah 0,2 sampai dengan 1.
Proposal Penelitian Dosen Muda Wahyu Wiyati (NIP. 132 307 409)
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Page 11
Symetrical Hull
Asymetrical Hull
Staggered Hull
Gambar 3.2 Bentuk model katamaran untuk penelitian.
3. Analisa CFD
Untuk menghitung besarnya hambatan viscous dan hambatan gelombang
pada katamaran maka penulis membuat program perhitungan numerik
dengan menggunakan CDF. Metode perhitungan hambatan viscous akan
dikorelasikan dengan ITTC 1957, sedangkan metode perhitungan hambatan
gelombang menggunakan integrasi Michell.
4. Perhitungan Hambatan Viscous dan Hambatan Gelombang
Proposal Penelitian Dosen Muda Wahyu Wiyati (NIP. 132 307 409)
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Page 12
Melakukan perhitungan hambatan viscous dan hambatan gelombang untuk
mendapatkan hambatan total katamaran dengan melakukan berbagai variasi
S/L ; r/L dan Fn.
5. Validasi
Validasi dilakukan pada perhitungan hambatan dengan variasi S/L ; r/L dan
Fn sampai diperoleh hambatan total yang paling kecil.
6. Analisis Hasil
Hasil yang diperoleh akan dibandingkan dengan hasil pengujian hambatan
pada towing tank dan wind tunnel.
7. Kesimpulan
Memberikan kesimpulan dan laporan terhadap hasil analisa yang dilakukan
terhadap interferensi komponen hambatan total katamaran yaitu hamabatan
viscous dan hambatan gelombang.