Anda di halaman 1dari 1

Ekonomi Pulih, RI Minta China Stop Impor Produk

Tak Penting

11/09/2013 20:13
Liputan6.com, Jakarta : Tanda-tanda pemulihan ekonomi China mulai terlihat. Produksi
perindustrian negara ini naik hingga 10,4% atau meningkat dibanding Juli yang mencapai
9,7%. Bahkan produksi pabrik-pabrik di China pada bulan ke delapan ini mengalami laju
tercepat tahun ini.
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, peningkatan ekonomi China belum
berdampak terhadap kegiatan ekspor maupun impor Indonesia.
"Tahun ini kan pertumbuhan ekonominya 7,5% dan dampaknya tidak ada, karena kami minta
supaya impor (barang) China yang tidak penting tidak usah masuk. Dijaga supaya tidak
terjadi penyelundupan di pelabuhan," terang dia di kantornya, Jakarta, Rabu (11/9/2013).
Sementara itu, menurut Menteri Keuangan Chatib Basri menilai perekonomian China yang
mulai kembali menggeliat diharapkan akan mengangkat harga komoditas.
"Harga komoditas mulai naik, jadi saya kira pertumbuhan ekspor non migas sampai akhir
tahun ini bisa positif apalagi kalau China bertumbuh," paparnya.
Namun Chatib pesimis terhadap kondisi tersebut, pasalnya dalam forum G20, pertumbuhan
ekonomi di China telah direvisi ke bawah dari 7,7% menjadi 7,5%.
Seperti diketahui, Biro Statistik Nasional China melansir data investasi di pabri-pabrik dan
aset tetap lain di China merangkak naik 20,3% dalam delapan bulan 2013 dibanding 20,1%
periode Januari-Juli ini.

Anda mungkin juga menyukai