=
N
t 10
t
i
A
) 1 (
1
+
atau P(i)=
=
N
t 10
At(P/f,i%,t)
dimana :
P ( i ) =nilai sekarang dari keseluruhan aliran kas pada tingkat bunga i %
At =aliran kas pada akhir periode t
i =MARR
N = horizon perencanaan ( periode )
Metode Deret Seragam (A)
Pada metode ini semua aliran kas yang terjadi selama horison perencanaan dikonversikan
kedalam deret seragam dengan tingkat bunga sebesar MARR. Biasanya akan lebih mudah kalau
perhitungan deret seragam ini dilakukan dari P sehingga akan berlaku hubungan
A (i) =p (i ) (A/P, i %, N ) atauA (i) =[
=
N
t 10
At ( P/F, i %, t )]( A/P, i %, N )
5. METODOLOGI PENELITIAN
Adapun tahapan dari penelitian ini adalah sebagai berikut (Gambar 1)
Gambar 1. Diagram Alir Metodologi Penelitian
STUDY
PENGUMPULANDATA
Datasekunder
1. PCM
2. AHSP
3. SNIBinaMarga
ANALISAHARGASATUANPEKERJAAN
MASINGMASINGPERKERASAN
BIAYAKEDUAPERKERASAN
ANALISAREKAYASAEKONOMI,METODE
1. AnalisaNilaiSekarang(PresentWorth)
2. Analisaderetseragam(annualworth)
KESIMPULAN
FINISH
START
RIGIDPAVEMENT
1.BiayaAwal
2.BiayaPeningkatan
FLEXIBLEPAVEMENT
1.BiayaAwal
2.BiayaPeningkatan
3.BiayaPemeliharaan
6. PEMBAHASAN
6.1 Harga Satuan Pekerjaan
Analisa harga satuan pekerjaan dihitung berdasarkan unit price untuk tahun anggaran 2007 di
Provinsi Kalimantan Selatan. sebagai contoh terdapat pada Tabel 1
Tabel 1. Analisa Harga Satuan Pekerjaan Lapis Perekat
NO. KOMPONEN SATUAN
PERKIRAAN
KUANTITAS
HARGA
SATUAN
(Rp.)
JUMLAH HARGA
(Rp.)
A. TENAGA
1. Pekerja (L01) J am 0.0021 4,532.31 9.44
2. Mandor (L03) J am 0.0004 7,156.29 2.98
JUMLAH HARGA TENAGA 12.42
B. BAHAN
1. Aspal (M10) Kg 0.6790 6,400.00 4,345.45
2. Kerosene (M11) liter 0.3708 1,650.00 611.82
JUMLAH HARGA BAHAN 4,957.27
C. PERALATAN
1. Asp. Distributor E41 J am 0.0002
254,201.23 52.96
2. Compressor E05 J am 0.0002
111,049.38 23.14
JUMLAH HARGA
PERALATAN 76.09
D. J UMLAH HARGA TENAGA, BAHAN DAN PERALATAN ( A +B +C ) 5,045.78
E.
OVERHEAD &
PROFIT 10.0 % x D 504.58
F. HARGA SATUAN PEKERJ AAN ( D +E ) 5,550.36
6.2 Volume Pekerjaan Perkerasan
Luasan pekerjaan perkerasan yang ditinjau pada proyek pembangunan jalan Liang Anggang-
Banjarmasin-batas Kalimantan Tengah, disini penulis hanya membatasi wilayah yaitu pada daerah
yang memiliki perkerasan kaku yaitu total luas perkersana adalah 4800 m
2
.
6.3 Biaya Pemeliharaan dan Peningkatan Untuk Perkerasan Lentur
Berdasarkan sumber Pedoman Tata Cara dan Spesuifikasi bahan Perkerasan J alan Bina
Marga, Dinas Pekerjaan Umum Pembangunan J alan Pemeliharaan terjadi 5 tahun sekali secara teori
apabila konstruksi badan jalan tersebut sesuai dengan umur rencana, apabila tidak sesuai maka akan
dipelihara atau diperbaiki bila adanya kerusakan pada badan jalan. Dan pada jalan Akhmad yani,
khususnya pada derah perkerasan lentur pemeliharaan terjadi sekali walaupun volumenya sangat kecil
dan berupa petak-petak kecil jalan yang di overlay karena jalan tersebut mempunyai kadar air yang
tinggi dan sering dilewati oleh beban yang sangat berat yang mengakibatkan kerusakan tiap
tahunnyakarena kerusakan pada jalan ini volumenya tiap tahunnya tidak sama maka diasumsikan
volume kerusakan jalan seperti luasan perkerasan yang ditinjau. Untuk biaya peningkatan perkerasan
lentur diasumsikan sama dengan biaya per meter persegi.
6.4 Volume Perkerasan Kaku
Panjang perkerasan kaku yang ditinjau ada 2 yaitu pada STA. 0+000 s.d 4+000 yaitu panjang =
100 m, lebar =8m (lebar kiri +lebar kanan), dan pada STA 4+100 s.d 8+000 yaitu panjang =100 m,
dan lebar =2 m (lebar kiri +lebar kanan).
Volume pek perkerasan kaku I = 400 x 8 =3200m
2
Volume pek perkerasan kaku II =400 x 4 =1600m
2
J adi volume perkerasan kaku yang ditinjau adalah 3200m
2
+1600m
2
=4800m
2
6.5 Biaya Peningkatan Pada Perkerasan Kaku
Pada jalan Perkerasn kaku yang ditinjau (Sta 0+000 s.d 8+000) diasumsikan terjadi biaya
peningkatan setelah 10 tahun kemudian tidak sesuai dengan umur rencana (diganti berupa aspal atau
dioverlay dengan campuran aspal untuk menjaga kekuatan strutur perkerasan kaku tersebut). Dihitung
biaya untuk peningkatannya setiap 5 tahun (biaya Pemeliharaan Berkala) berdasarkan Sumber
Perencanaan Perkerasan J alan Beton SemenDepartemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah 2003.
6.6 Rekapitulasi Biaya Perkerasan
Harga-harga permeter biaya dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Harga Perkerasan Permeter Persegi
No Uraian
Harga Perkerasan
Lentur Kaku
1
2
3
Perkerasan
Pemeliharaan
Peningkatan
Rp 861.500,00/m
2
Rp 197.700,00/m
2
Rp 861.500,00/m
2
Rp 2.229.500,00/m
2
-
Rp 442.800,00/m
2
Berdasarkan Tabel 2 tersebut terlihat bahwa biaya pelaksanaan permeter persegi perkerasan
kaku lebih mahal dari perkerasan lentur, sedangkan pada biaya pemeliharaanpermeter persegi
perkerasan kaku tidak mempunyai biaya pemeliharaan tetapi pada perkerasan lenturmempunyai biaya
pemeliharaan, serta pada biaya peningkatanpermeter persegi perkerasan kaku lebih murah dari
perkerasan lentur.
6.7 Umur Rencana Perkerasan Yang Direncanakan
Ditinjau dari umur rencana pada perkerasan kaku yaitu 20 tahun dan pada perkerasan lentur 10
tahun ( berdasarkan buku Perkerasaan J alan Raya), maka digunakan umur yang tertinggi 20 tahun
yaitu umur perkerasan kaku dan dijadikan patokan, karena pada jalan Rigid/kaku di kilometer 7 s.d 23
merupakan jalan baru (2007-2009) maka tidak ada terdapat biaya pemeliharaan maupun biaya
peningkatan yang terjadi (dilapangan) dan 10 tahun setelah pembuatan diasumsikan jalan Rigid atau
kaku tersebut baru ada peningkatan yang biasanya disebut pemeliharaan berkala.
6.8 Nilai Harga Satuan Perkerasan
Menghitung nilai harga satuan perkerasan kaku (rigid) dan perkerasan lentur (flexibel) selama
umur rencana yang tertinggi yaitu dipakai umur rencana perkerasan kaku 20 tahun untuk mengetahui
kedua perkerasan tersebut apakah benar perkerasan kaku lebih murah dari pada perkerasan lentur
atau sebaliknya dalam kurun waktu 20 tahun.Untuk mendukung itu maka diasumsikan tingkat bunga
8,25% berdasarkan asumsi tingkat bunga didapat dari harian kompas dan internet pada tahun 2007.
Diagram alir kas perkerasan lentur dan perkerasan kaku ini dapat dinyatakan dalam periode pertahun
dibawah ini pada Gambar 6 dan 7.
0 5 10 15 20
197.700,00/ m
2
197.700,00/ m
2
197.700,00/ m
2
197.700,00/ m
2
Rp 861.500,00/ m
2
Rp 861.500,00/ m
2
Rp 861.500,00/ m
2
Rp 861.500,00/ m
2
Gambar 6. Diagram Aliran Biaya Perkerasan Lentur
0 10 15 20
Rp 442.800,00/ m
2
Rp 442.800,00/ m
2
Rp 2.229.500,00/ m
2
Gambar 7. Diagram Aliran Biaya Perkerasan Kaku
6.9 Perhitungan Nilai Harga Satuan Perkerasan dengan Metode Nilai Sekarang NPW (net
present worth)
a. Perkerasan Lentur
NPW =P +A (P/A, i, N20) +F
5
(P/F, i, N
5
) +F
10
(P/F, i, N
10
) +F
15
(P/F, i, N
15
)
=P +A (P/A, 8,25%, 20) +F
5
(P/F, 8,25%, 5) +F
10
(P/F, 8,25%, 10) +F
15
(P/F, 8%,15)
=Rp 861.500,00/m
2
+ Rp 197.700,00/m
2
(9,638) + Rp 861.500,00/m
2
(0,673) + Rp
861.500,00/m
2
(0,453) +Rp 861.500,00/m
2
(0,304)
=Rp 861.500,00/m
2
+ Rp 1.905.432,6/m
2
+ Rp 579.789,5/m
2
+ Rp 390.259,5/m
2
+ Rp
261.896/m
2
=Rp 3.998.877,6 /m
2
=Rp 3.998.800,00/m
2
b. Perkerasan Kaku
NPW = P +F
10
(P/F, i, N
10
) +F
15
(P/F, i, N
15
)
P +F
10
(P/F, 8,25%, 10) +F
15
(P/F, 8,25%, 15)
= Rp 2.235.400,00/m
2
+Rp 448.700,00/m
2
(0,453) +Rp 448.700,00/m
2
(0.304)
= Rp 2.235.400,00/m
2
+Rp 203.261,1 /m
2
+Rp 136.404,8/m
2
= Rp 2.575.065,9/m
2
= Rp 2.575.100,00/m
2
(dibulatkan)
Berdasarkan dari perhitungan nilai harga satuan perkerasan dengan metode nilai
sekarang (net present worth) didapatkan bahwa biaya permeter persegi perkerasan kaku
lebih murah dari perkerasan letur.
6.10 Perhitungan Nilai Harga Satuan Perkerasan dengan Metode Deret Seragam AW (Annual
worth)
a. Perkerasan Lentur
AW =P
0
(A/P, i, 20) +A +P
5
(A/P, i, 15) +P
10
(A/P, i, 10)+ P
15
(A/P, i, 5)
=Rp 861.500,00/ m
2
(0,104) + Rp 197.700,00/ m
2
+ Rp 861.500,00/ m
2
(0,119) +
Rp 861.500,00/ m
2
(0,151) +Rp 861.500,00/ m
2
(0,2525)
=Rp 89.596,00/ m
2
+ Rp 197.700,00/ m
2
+ Rp 102.518,5/ m
2
+ Rp 130.086,5 / m
2
+
Rp 217.098/ m
2
=Rp 736.999 / m
2
=Rp 737.000 / m
2
b. Perkerasan Kaku
AW =P
0
(A/P, i, 20) +P
10
(A/P, i, 10)+ P
15
(A/P, i, 5)
=Rp 2.235.400,00/ m
2
(0,104) +Rp 448.700,00/ m
2
(0,151) +Rp 448.700,00/ m
2
(0,252)
=Rp 232.481,6/ m
2
+Rp 66.862,8/ m
2
+Rp 52.693,2/ m
2
=Rp 352.037 / m
2
=Rp 352.000 / m
2
(dibulatkan)
Berdasarkan dari perhitungan nilai harga satuan perkerasan dengan metode deret
seragam (Annual worth) didapatkan bahwa biaya permeter persegi perkerasan kaku lebih
murah dari perkerasan letur.
7. KESIMPULAN
1. Maka berdasarkan analisis ekonomi baik metode NPW maupun AW dapat dikatakan bahwa
biaya perkerasan kaku lebih murah dari biaya perkerasan lentur.
2. Berdasarkan perhitungan analisa harga satuan pekerjaan terlihat bahwa biaya awal
pelaksanan perkerasan kaku lebih mahal dai perkerasan lentur dikarenakan perkerasan kaku
memiliki peritem pekerjaan yang lebih banyak dari perkerasan lentur, tetapi dalam biaya
pemeliharaan pada perkerasan kaku tidak mempunyai biaya pemeliharaan seperti pada biaya
perkerasan lentur yang ada biaya pemeliharaan setiap 1 tahun sekali, tetapi pekerasan kaku
memiliki biaya peningkatan yaitu pada umur 10 tahun dan setelah itu dilaksanakan setiap 5
tahun.
8. DAFTAR PUSTAKA
Clackson H. Oglesby 1996.Teknik Jalan Raya, jilid 2 edisi keempat. J akarta Erlangga
Gray, Clive dkk. 1992. Pengantar Evaluasi Proyek. J akarta : PT Gramedia.
Departemen Pekerjaan Umum.1992., Berbagai Macam Metode Perhitungan Tebal Perkerasan
Jalan Raya dan Jalan Kerja, cetakan ke III, J akarta
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah Departemen Permukiman dan Prasarana
Wilayah.. 2003, Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur dengan Metode
AASHTO 1993, J akarta.
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. 2003, Perecanaan Perkerasan Jalan Beton
Semen. J akarta
Direktorat Pembinaan J alan Kota. 1991, Tata Cara Pemeliharaan Perkerasan Kaku (Rigid
Pavement) no. 10/t/bnkt/ 1991, J akarta
Husen, Ir.Abrar. 2009. Manajemen Proyek perencanan, penjadwalan, dan pengendalian biaya
proyek . J akarta: ANDI
NAASRA, Pavement Design, A Guide To The Structural Design Of Road Pavement, 1987
Sastraatmadja, Ir.a Soedrajat. 1994. Analisa Anggaran Biaya Pelaksana. Bandung: Nova.
Sukirman, S, 1999. Perkerasan Lentur Jalan Raya, Bandung, Nova.