Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya setiap kehidupan akan selalu menghadapi risiko. Risiko yang
dihadapi setiap manusia sangat komplek dan tidak tahu kapan risiko akan terjadi,
baik risiko harta benda maupun jiwa. Salah satu risiko jiwa yang dihadapi setiap
manusia adalah sakit. Namun manusia yang diberi kemampuan untuk berpikir
diharapkan dapat mengelola risiko sakit secara baik. Dimana risiko adalah
ketidakpastian yang dapat menimbulkan keuntungan atau kerugian. Risiko asuransi
yang dimaksudkan adalah risiko yang dapat menimbulkan kerugian (Suryono,
2008).
Salah satu cara untuk mengatasi risiko sakit adalah dengan asuransi kesehatan.
Asuransi kesehatan adalah suatu mekanisme pengalihan risiko (sakit) dari risiko
perorangan menjadi risiko kelompok. Dengan cara mengalihkan risiko individu
menjadi risiko kelompok, beban ekonomi yang harus dipikul oleh masing-masing
peserta asuransi akan lebih ringan tetapi mengandung kepastian karena
memperoleh jaminan pembiayaan jika jatuh sakit (Muninjaya, 2010).
Asuransi diatur dalam Kitab Undang Undang Hukum Dagang ( KUHD ) pasal
246 KUHD : Asuransi atau Pertanggungan adalah suatu perjanjian, dimana
penanggung dengan menikmati suatu premi mengikat dirinya terhadap tertanggung
untuk membebaskannya dari kerugian kehilangan, kerugian, atau ketiadaan
keuntungan yang diharapkan, yang akan dapat diderita olehnya karena suatu
kejadian yang tidak pasti. Menurut Pasal 1 (1) UU NO. 2/1992: Asuransi atau
Pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak
penanggung mengikat diri kepada penanggung dengan menerima premi asuransi,
untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan
atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada
pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu
peristiwa yang tidak pasti atau untuk memberikan pembayaran yang didasarkan
atas meninggal atau hidupnya (Suryono, 2008).
Indonesia sudah mencoba untuk memulai dengan dikeluarkannya kebijakan
pembiayaan gratis bagi masyarakat yang tidak mampu untuk membiayai
kesehatannya yaitu dengan Jamkesmas yang sekarang beralih menjadi BPJS.
Untuk itulah saat ini masyarakat miskin di Indonesia dapat menikmati pelayanan
kesehatan dengan gratis. Kesehatan adalah Hak Azasi Manusia, demikian yang
diungkapkan oleh WHO, hal ini mengandung maksud bahwa pemerintah
mempunyai kewajiban untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi
penduduknya. Metode yang dipilih biasanya dengan memberikan pelayanan
kesehatan dengan sistem asuransi. Sistem asuransi memisahkan antara pemberi
biaya, pelaksana pelayanan dan pasien yang berakibat terjadinya keseimbangan
antara pemberi pelayanan dengan pengguna yang diperantai oleh penanggung
pembiayaan.
Muhammadiyah yang mempunyai pelayanan kesehatan yang cukup banyak
mempunyai suatu program pelayanan kesehatan yaitu satu upaya pemeliharaan
kesehatan dari, oleh dan untuk masyarakat yang diselenggarakan berdasarkan atas
usaha bersama dan kekeluargaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup
orang banyak. Salah satunya adalah program asuransi kesehatan yang ada di
Universitas Muhammadayah Yogyakarta. Jadi setiap mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta yang masih aktif baik ditingkat sarjana maupun
pendidikan profesi klinik mendapatkan fasilitas asuransi kesehatan dari Dana Sehat
Muhammadiyah (DSM). Program dana sehat bagi mahasiswa yang
diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ternyata belum
dirasakan manfaatnya oleh mahasiswa. Salah satunya adalah mahasiswa
kedokteran gigi yang tidak tahu diadakannya program Dana Sehat Muhammadiyah
(DSM) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Menanggapi permasalahan yang disebutkan diatas maka penulis tertarik untuk
membuat karya tulis ilmiah yang berjudul Tingkat Kesadaran Mashasiswa
Kedokteran Gigi Angkatan 2011 dan 2012 Terhadap Adanya Program Dana Sehat
Muhammadiyah (DSM) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka disusun rumusan
masalah sebagai berikut :
Bagaimana tingkat kesadaran mahasiswa kedokteran gigi angkatan 2011 dan 2012
terhadap adanya program Dana Sehat Muhammadiyah (DSM)?

1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji seberapa besar mahasiswa kedokteran gigi
angkatan 2011 dan 2012 mengetahui program Dana Sehat Muhammadiyah (DSM)
dan seberapa besar mahasiswa memanfaatkan program tersebut.





1.4 Manfaat Penelitian
a. Bagi peneliti
Sebagai pegalaman belajar dan guna memperkaya pengetahuan tentang asuransi
kesehatan.
b. Bagi institusi
Sebagai bahan pertimbangn bagi Universitas Muhammadiyah untuk lebih
mempromosikan Dana Sehat Muhammadiyah (DSM) kepada mahasiswa agar bisa
dimanfaatkan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai