Anda di halaman 1dari 19

Tekanan darah tinggi (Hipertensi)

Umumnya tekanan darah tinggi tidak menimbulkan gejala sehingga seringkali disebut
sebagai 'Silent Killer' karena justru akibat tak adanya gejala tersebut tekanan darah tinggi
dapat berlangsung tanpa diketahui, padahal akibaatnya terhadap organ-organ vital seperti
jantung, otak dan ginjal sangat membahayakan. Beberapa gejala dapat muncul
bersamaan dengannya dan diasosiasikan sebagai gejala tekanan darah tinggi, seperti sakit
kepala, pusing, muka merah, kelelahan dan mimisan, padahal hal itu dapat terjadi dengan
frekuensi yang sama pada orang-orang dengan tekanan darah normal. ada orang-orang
yang mengidap tekanan darah tinggi yang berat atau lama tidak mendapat pengobatan
dapat terjadi gejala-gejala akibat kerusakan organ-organ lain yang ditimbulkannya.
Perawatan Gigi dan Mulut pada Pasien Hipertensi
Pendahuluan
!ipertensi adalah istilah medis untuk penyakit tekanan darah tinggi,
dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang banyak
diderita di seluruh dunia, termasuk "ndonesia. !ipertensi adalah
penyakit yang umum, tanpa disertai gejala khusus, dan biasanya dapat
ditangani secara mudah. #amun bila dibiarkan tanpa penanganan
dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang lebih parah berupa
penyakit jantung dan pembuluh darah seperti arterosklerosis, infark
miokard, gagal jantung, infark serebri$ gangguan fungsi ginjal tahap
akhir, retinopati dan kematian dini%.
Sampai saat ini, data hipertensi yang lengkap sebagian besar berasal
dari negara yang sudah maju. &ata dari 'he #ational !ealth and
#utrition ()hamination Survey *#!#(S+ menunjukan bah,a dari
tahun %----.///, indisen hipertensi pada orang de,asa adalah sekitar
01-20 juta orang hipertensi di 3merika Serikat, dan terjadi
peningkatan %0 juta dari data #!#(S """ tahun %-11-%--%. hipertensi
essensial sendirimerupakan -04 dari seluruh kasus hipertensi ..
!ipertensi diperkirakan menjadi penyebab kematian sekitar 5,% juta
orang di seluruh dunia, yaitu sekitar %64 dari total kematian. &i
#egara berkembang seperti "ndonesia, terdapat beban ganda dari
prevalensi penyakit hipertensi dan penyakit kardiovaskular lain
bersama-sama dengan penyakit infeksi dan malnutrisi. revalensi
hipertensi yang tertinggi adalah pada ,anita *.04+ selanjutnya pada
pria *.74+% . &engan banyaknya penderita hipertensi di "ndonesia,
sudah seyogyianya dokter di "ndonesia memberi perhatian lebih
terhadap penyakit hipertensi. Seorang dokter harus mampu mengenali
symptom hipertensi, terapi, efek samping obat-obat antihipertensi,
serta pera,atan kesehatan untuk mengurangi morbiditas dan
peningkatan kualitas hidup penderita hipertensi. &alam tulisan ini,
penulis akan membahas tentang pera,atan gigi dan mulut pada
penderita hipertensi
Peran musik sebagai fasilitas dalam praktek dokter gigi
untuk
mengurangi kecemasan pasien
(The role of music as a dental practice facility in reducing patients
anxiety)
Eric Priyo Prasetyo
Mahasiswa PPDGS
Faultas !edoteran Gigi "ni#ersitas $irlangga
Sura%aya & 'ndonesia
ABSTRACT
The people generally tend to associate a dental practice with a
strange clinical atmosphere and a range of strange looking
instruments, and furthermore pain during dental treatments. This
condition more or less raises an anxiety to the patient and affects
the patients regular dental attendance. Since anxiety has a
significant role to the perception of pain, many attempts to make the
patients relax are therefore needed to be done. Along with the
advanced era, the development of science and technology affects the
world of dental practice. Dentists are encouraged to provide better
dental services and treat their patients holistically. n order to
fulfill this, additional facilities such as music are needed. t was found
that patients who listened to the preferred music before,
during, and after their dental treatment tended to have the lower rate
of anxiety. This decreased anxiety was the result of greatly
increased feelings of relaxation and calmness, since music could
dramatically influence physiological and psychological processes.
!usic based on preference also provided most patients a non"
threatening and pleasurable experience. #ecently, music as part of
dental practice has been widely used in America and $urope. This
article is purposed to inform that music as an additional facility
plays an important role in reducing the patients anxiety to provide
better dental care and patient management.
Key words: music, dental practice facility, patients anxiety
!orespondensi (correspondence)( )ric Priyo Prasetyo* Mahasiswa
PPDGS* Faultas !edoteran Gigi
"ni#ersitas $irlangga+ ,l+ May-en+ Prof+ Dr+ Moestopo .o+ /0
Sura%aya 12345* 'ndonesia+ Tel6Fax( (15&43)7248/09+ e&mail(
ep:prasetyo;yahoo+com+
PE!A"#$#A
Masyaraat awam pada umumnya cenderung mem%eri
esan %ahwa prate doter gigi memilii suasana dan
peralatan yang asing* dan terle%ih lagi %erhu%ungan dengan
rasa nyeri+3*5 <al ini menye%a%an pasien men-adi cemas
sehingga mempengaruhi un-ungan rutin pasien untu
%ero%at e doter gigi+4 Para peneliti memperiraan
%ahwa antara 72= hingga 92= dari seluruh asus penyait
yang ter-adi %eraitan secara langsung dengan ecemasan
se%agai etiologi+3*/ !arena ecemasan memilii peranan
yang sangat penting dalam persepsi pasien tentang rasa
nyeri* maa diperluan usaha untu mengurangi
ecemasan dan mem%uat pasien men-adi riles+
Seiring dengan ema-uan -aman* ilmu pengetahuan dan
tenologi yang selalu %erem%ang mem%eri dampa dalam
dunia prate doter gigi+ Doter gigi semain dituntut
untu mem%erian pelayanan pada pasiennya secara
holisti (menyeluruh) meliputi fisi dan psiis*3 hal ini
menuntut diupayaannya %er%agai macam fasilitas untu
memenuhi einginan terse%ut* salah satunya yaitu dengan
tersedianya fasilitas musi %agi pasien dalam prate
doter gigi+ Musi dengan potensinya dalam
mempengaruhi %ai proses fisiologis dan psiologis
men-adi fasilitas yang penting dalam prate untu
mengatasi ecemasan+
Musi yang sesuai dengan selera pasien mempengaruhi
sistem lim%i dan saraf otonom* menciptaan suasana
riles* aman dan menyenangan sehingga merangsang
pusat rasa gan-aran dan pelepasan su%strat imia (gamma
amino butyric acid (G$>$)* enkephalin* dan beta
endorphin) yang aan mengeliminasi neurotransmitter
rasa nyeri maupun ecemasan sehingga menciptaan
etenangan dan memper%aii suasana hati (mood) pasien+
Saat ini di $meria Seriat dan )ropa fasilitas musi
semain men-adi %agian dalam prate doter gigi+3*/
$dapun tu-uan dari pem%uatan artiel ini adalah untu
mem%erian masuan %ahwa musi se%agai fasilitas
memilii peran dalam mengurangi ecemasan pasien+
Kecemasan pasien
!ecemasan merupaan fator psiologis afetif yang
mempengaruhi persepsi rasa nyeri+ Pada %anya asus
nyeri aut seperti pulpitis* ecemasan %anya %erhu%ungan
dengan meningatnya e-adian rasa nyeri*4 yani tida
hanya menurunan am%ang rasa nyeri pasien tetapi -uga
pada enyataannya mengai%atan persepsi yang
seharusnya tida nyeri men-adi nyeri* %ahan di %awah
ondisi yang %er%eda* seorang pasien dapat menun-uan
reasi yang %er%eda walau rangsangannya sama+
!ecemasan pasien mem%erian efe negatif terhadap
prosedur perawatan yang aan dilauan+7 !ecemasan
%& Ma-+ !ed+ Gigi+ (Dent+ ,+)* ?ol+ 49+ .o+ 3 ,anuari 5227( /3@//
dalam prate doter gigi merupaan halangan yang sering
mempengaruhi perilau pasien dalam perawatan+4 Telah
dietahui %ahwa %anya pasien men-adi cemas se%elum
dan sesudah perawatan+1
Pasien yang menunggu perawatan pada umumnya
cemas*0 dan ecemasan dapat ditingatan oleh persepsi
pasien tentang ruang prate se%agai lingungan yang
mengancam* tentang perawat* cahaya* %unyi* dan %ahasa
tenis yang asing %agi pasien+3 Menunggu perawatan pada
enyataannya le%ih traumati daripada perawatan itu
sendiri+0
<al yang menye%a%an tingginya tingat stress dan
ecemasan dari eseluruhan situasi prate doter gigi*
adalah prosedur %edah mulut dan perawatan
endodonti+5*9*8 Aleh arena itu pasien yang datang untu
perawatan endodonti emunginan %esar cemas dan
mengalami rasa nyeri selama perawatan+
!ecemasan dapat menye%a%an pasien mengeluh nyeri
walau tida didapatan adanya dasar patofisiologis*
misalnya melauan preparasi pada gigi dengan pulpa non#ital*
adang pasien tetap mengeluh nyeri walaupun telah
dilauan anestesi loal+ Situasi ini %erhu%ungan erat
dengan etautan pasien terhadap perawatan doter gigi*
arena rasa nyeri memilii sifat su%yetif* sehingga tida
dapat di%edaan antara nyeri arena alasan psiologis dan
nyeri arena reasi -aringan* arena pasien menganggap
eduanya se%agai rasa nyeri+4
'usik
Musi dan %idang edoteran memilii hu%ungan
se-arah yang erat dan pan-ang+ Se-a -aman Bunani uno
musi digunaan se%agai sarana untu meringanan
penyait dan mem%antu pasien dalam mengatasi emosi
yang menyaitan seperti ecemasan* esedihan* dan
emarahan+/ Para ahli filsafat* se-arah* dan ilmuwan dari
-aman dahulu hingga searang %anya menulis dan
menyataan %ahwa musi memilii sifat terapeuti+32
Musi dienal melalui penelitian se%agai fasilitas
perangsang relasasi non farmasi yang aman* murah* dan
efetif+7 Musi memilii peran signifian dalam merawat
pasien dengan ecemasan+ Para peneliti mengataan
%ahwa musi mampu menurunan ge-ala psiosomati
seperti ecemasan dengan -alan mempengaruhi proses
fisiologis dan psiologis sehingga mampu mem%uat pasien
mengalami eadaan yang aman dan menyenangan* tetapi
musi tida seperti o%at arena musi tida memilii
potensi untu menye%a%an etergantungan+32
Musi yang digunaan se-a lama untu mencapai
enyamanan dan relasasi telah dia-uan se%agai salah satu
cara untu menurunan ecemasan psiologis dan perilau
indi#idual yang menunggu perawatan+/ )fe positif musi
dalam mengurangi ecemasan ditentuan oleh respons tiap
indi#idu pasien terhadap musi yang didengarnya*
sehingga dalam hal ini selera masing&masing pasien
memegang peranan yang penting+ Pada umumnya musi
lasi popular dengan alunan riles adalah pilihan yang
sering digunaan+ Pasien -uga dapat diminta mem%awa
sendiri atau memilih -enis musi yang disuainya+3
PE'BA"ASA
Pasien yang tegang dan cemas le%ih %anya merasaan
nyeri selama perawatan di%andingan pasien yang riles
arena ecemasan menciptaan harapan aan rasa nyeri*4
oleh arena itu pasien dengan ecemasan yang datang
untu perawatan dengan ingatan aan rasa nyeri yang
se%elumnya pernah dialami cenderung mem%ayangan
tim%ulnya rasa nyeri selama perawatan* sehingga pasien
terse%ut menyaring secara seletif setiap informasi
se%elum perawatan dan memusatan perhatian pada setiap
rangsangan yang menyerupai atau %erhu%ungan dengan
rasa nyeri+5 Se%agai contoh* teanan pada gigi yang sangat
ringan sealipun dapat dipersepsian se%agai rasa nyeri
dan mengawali tim%ulnya reasi rasa nyeri+ Perangsangan
yang dise%a%an oleh ecemasan -uga dapat meningatan
ati#itas saraf simpati dan etegangan otot sehingga
menye%a%an rasa nyeri tam%ahan+33
!ecemasan pre"operative memilii sifat su%yetif* dan
secara sadar perasaan tentang ecemasan serta etegangan
yang disertai perangsangan sistem saraf otonom
menye%a%an peningatan teanan darah* denyut -antung*
dan tingat respirasi+35*34 <al ini sangat %er%ahaya arena
tingginya denyut -antung dan teanan darah memper%erat
sistem ardio#asuler dan meningatan e%utuhan aan
osigen dan er-a -antung+33
!ondisi pasien yang diliputi ecemasan aan
memperuat rangsang nyeri yang diterimanya arena
ecemasan menye%a%an Cat pengham%at rasa nyeri tida
diseresian+ Dengan adanya musi se%agai fasilitas dalam
prate doter gigi maa tingat ecemasan pasien dapat
diurangi sehingga tim%ul perasaan tenang dan riles* dan
dapat mengurangi rasa nyeri+
Musi se%agai gelom%ang suara diterima dan
diumpulan oleh daun telinga masu e dalam meatus
austius esternus hingga mem%rana timpani+ Aleh
mem%rana timpani %ersama rantai osiule dengan asi
hidroli dan mengungit* energi %unyi diper%esar men-adi
57@42 ali (rata&rata 50 ali) untu menggeraan medium
cair perilimf dan endolimf+ Setelah itu getaran diterusan
hingga organ orti dalam ohlea dimana getaran aan
diu%ah dari sistem ondusi e sistim saraf melalui ner#us
auditorius (.+ ?''') se%agai impuls eletris+3/
'mpuls eletris musi masu melalui sera%ut saraf dari
ganglion spiralis Dorti menu-u e nuleus olearis
dorsalis dan #entralis yang terleta pada %agian atas
medulla+34 Pada titi ini semua sinap sera%ut dan neuron
tingat dua diterusan terutama e sisi yang %erlawanan
dari %atang ota dan %erahir di nuleus oli#arius superior+
Setelah melalui nuleus oli#arius superior* pen-alaran
impuls pendengaran %erlan-ut e atas melalui lemnisus
lateralis emudian %erlan-ut e oliulus inferior* tempat
semua atau hampir semua sera%ut ini %erahir+ Setelah itu
impuls %er-alan e nuleus geniulata medial* tempat
semua sera%ut %ersinap* dan ahirnya %erlan-ut melalui
radiasio auditorius e ortes auditorius* yang terutama
terleta pada girus superior lo%us temporalis+35
Prasetyo( Peran musi se%agai fasilitas %(
Dari ortes auditorius yang terdapat pada ortes
sere%ri area /3* -aras %erlan-ut e sistem lim%i* melalui
cincin ortes sere%ral yang dise%ut ortes lim%i+
!ortes yang mengelilingi strutur su%ortial lim%i ini
%erfungsi se%agai Cona transisional yang dilewati sinyal
yang di-alaran dari sisi ortes e dalam sistem lim%i
dan -uga e arah yang %erlawanan+
Dari ortes lim%i* -aras pendengaran dilan-utan e
hipoampus* tempat salah satu u-ung hipoampus
%er%atasan dengan nulei amigdaloid+34 $migdala yang
merupaan area perilau esadaran yang %eer-a pada
tingat %awah sadar* menerima sinyal dari ortes lim%i
lalu men-alarannya e hipotalamus+ Di hipotalamus yang
merupaan pengaturan se%agian fungsi #egetatif dan
fungsi endorin tu%uh seperti halnya %anya aspe
perilau emosional* -aras pendengaran diterusan e
formatio retiularis se%agai penyalur impuls menu-u serat
saraf otonom+ Serat saraf terse%ut mempunyai dua sistem
saraf yaitu sistem saraf simpatis dan sistem saraf
parasimpatis+35 !edua sistem saraf ini mempengaruhi
ontrasi dan relasasi organ&organ+
Eelasasi dapat merangsang pusat rasa gan-aran
sehingga tim%ul etenangan+ Se%agai e-etor dari rasa
riles dan etenangan yang tim%ul* midbrain aan
mengeluaran gamma amino butyric acid (%A&A)*
enephalin* %eta endorphin+ Fat terse%ut dapat
menim%ulan efe analgesia yang aan mengeliminasi
neurotransmitter rasa nyeri pada pusat persepsi dan
interpretasi sensori somati ota+34
Musi dalam hal ini %erfungsi se%agai se%uah
inter#ensi untu mengurangi tingat ecemasan pasien
dalam %er%agai situasi linis+ Musi -uga ter%uti
memper%aii suasana hati (mood) pasien post"operative+37
Musi mengurangi ecemasan fisiologis pada indi#idu
yang siap men-alani perawatan dan tercatat adanya
penurunan teanan darah sistoli dan diastoli pasien+/
Pem%erian fasilitas musi menun-uan penurunan denyut
-antung*37 tingat respirasi*0 dan e%utuhan osigen pada
pasien dalam ruang prate+31 Musi -uga dapat
menim%ulan efe neuroendorin yang %erguna %agi
pasien+
Musi dapat meningatan suatu respons seperti
endorfin* yang dapat mempengaruhi suasana hati yang
dapat menurunan ecemasan pasien+1 Dalam penataan
prate* musi dapat mem%antu pasien untu riles
se%elum dan selama prosedur pemicu ecemasan*
perawatan dan terapi yang %erhu%ungan dengan aner+0*30
Diataan -uga %ahwa musi dapat menenangan %ayi dan
ana&ana+39
Musi mampu mengurangi persepsi dan pengalaman
nyeri dan meningatan toleransi terhadap nyeri aut dan
ronis+4 Musi mengalihan pasien dari rasa nyeri*
memecah silus ecemasan dan etautan yang
meningatan reasi nyeri* dan memindahan perhatian
pada sensasi yang menyenangan+ <al ini diduung oleh
pelepasan endorfin yang menghasilan efe paliatif+9
Musi -uga dapat memper%aii suasana hati (mood)
yang tertean dan dapat menurunan ecemasan yang
sifatnya ronis maupun situasional+37*38 Musi dapat
mem%antu onsentrasi* memecahan masalah* dan
mem%antu fungsi ognitif+/*52 Penelitian di ,epang
menun-uan %ahwa musi dapat menurunan frewensi
respirasi ireguler secara signifian+53
Musi diataan se%agai ansioliti (relaxing agent)
yang efetif+7 Peneliti menyimpulan %ahwa musi
mem%erian euntungan %agi pasien rawat -alan+0 Pasien
yang di%eri fasilitas musi -uga menun-uan penurunan
adar ortisol dalam sali#a dan setelah satu -am
penurunannya relatif sama dengan pasien yang tida
sedang dalam perawatan+ <al ini menun-uan %ahwa
fasilitas musi memilii efe menguntungan yang
signifian dalam menanggulangi ecemasan untu pasien
yang di%erian informasi tentang perawatan yang aan
dilauan+55
!esimpulan yang dapat diam%il dari telaah pustaa ini
yaitu fasilitas musi dalam prate doter gigi memilii
peranan yang signifian dalam menurunan ecemasan
pasien+
Disaranan agar fasilitas musi yang sederhana* murah*
dan efetif ini disediaan untu setiap pasien dalam ruang
prate agar tercipta suasana riles* sehingga ecemasan
pasien men-adi %erurang* namun disaranan -uga agar
pasien di%eri e%e%asan dalam memilih musi sesuai
dengan seleranya sehingga efe terapeuti musi dapat
tercapai* dengan demiian doter gigi dapat meningatan
pelayanannya epada pasien+
#CAPA TER)'A KAS)"
Penulis ingin mengucapan terima asih epada
Dr+ E+ Darmawan Seti-anto* drg+* M+!es+ yang telah
%anya mem%erian %im%ingan dan moti#asi* -uga epada
Maria Gunawan* drg+ yang telah mem%erian ide dalam
penyusunan artiel ini+
!A*TAR P#STAKA
3+ ?arley P+ Domplementary therapies in dental practice+ 3st ed+
Sydney( )lse#ier $ustraliaG 3880+ p+ 1@59+
5+ Dohen S* >urns ED+ Pathways of the pulp+ 9th ed+ Mississippi(
Mos%y 'ncG 522/+ p+ 52@4+
4+ >ergenholtC G+ Text%oo of endodontology+ Dopenhagen(
>lacwell Pu% ProfessionalG 5224+ p+ 70@17+
/+ $lexander M+ The charms of music( step&%y&step prescription for
patients+ .DM, 5223G 15(5)( 83@/+
7+ Palaanis !D* De.o%ile ,H* Sweeney H>* >lanenship DI+ )ffect
of music therapy on state anxiety in patients undergoing flexi%le
sigmoidoscopy+ Dis Dolon Eectum 388/G 40(7)( /09@93+
1+ Hinter M,* Pasin S* >aer T+ Music reduces stress and anxiety of
patients in the surgical holding area+ , Post $nesth .urs 388/G
8(1)( 4/2@4+
0+ $ugustin P* <ains $+ )ffect of music on am%ulatory surgery
patients postoperati#e anxiety+ $AE. , 3881G 14( 172@9+
%% Ma-+ !ed+ Gigi+ (Dent+ ,+)* ?ol+ 49+ .o+ 3 ,anuari 5227( /3@//
9+ >rand <S* GortCa E$T<* Palmer&>ou#a DDE* $%raham E)*
$%raham&'npi-n I+ Dardio#ascular and neuroendocrine responses
during acute stress induced %y different types of dental treatment+
'nt Dent , 3887G /7( /7@9+
8+ )li '* >ar&Tal B* Fuss F* Sil%erg $+ )ffect of intended treatment
on anxiety and on reaction to electric pulp stimulation in dental
patients+ , )ndodont 3880G 54( 18/@0+
32+ !ayumo# I+ PersonalCed J%rain music helps sleep+ >>D .ews&
<ealth 5225G 5389431( 3@4+
33+ <aun M+ )ffect of music on anxiety of women awaiting %reast
%iopsy+ >eha#ioral Medicine 5223G 4( 3@9+
35+ Guyton $D* <all ,)+ >uu a-ar fisiologi edoteran+ )disi 8+
'rawati
Setiawan* d ,aarta( )GDG 3880+ p+ 950@49* 858@/5+
34+ Ganong HF+ >uu a-ar fisiologi edoteran+ )disi 30+
Hid-a-ausumah M D-auhari* d+ ,aarta( )GDG 3889+
p+ 317@09* 390@9* 539@57* 577@1+
3/+ <erawati S* Eumini S+ >uu a-ar ilmu penyait telinga hidung
tenggoro+ Sura%aya( "nairG 5225+ p+ 30+
37+ >arnason S* Fimmerman I* .ie#een ,+ The effects of music
inter#entions on anxiety in the patient after coronary artery %ypass
grafting+ <eart Iung 3887G 5/(5)( 35/@45+
31+ Hhite ,M+ )ffects of relaxing music on cardiac autonomic %alance
and anxiety after acute myocardial infarction+ $m , Drit Dare 3888G
9( 552@42+
30+ Du%ois ,M* >artter T* Pratter ME+ Music impro#es patient comfort
le#el during outpatient %ronchoscopy+ Dhest 3887G 329( 358@42+
39+ Pratt EE* $%el <<* Sidmore ,+ The effects of neuro feed%ac
training with %acground music on ))G patterns of $DD and
$D<D children+ 'nt , $rts Med 3887G /( 5/@43+
38+ Field T+ Maternal depression effects on infants and early
inter#entions+ Pre# Med 3889G 50( 522@4+
52+ Eauscher F* Shaw G* !y !+ Music and spatial tas performance+
.ature+ 3884G 417( 133+
53+ 'shii D* <agihara S* Minamisawa E+ )ffects of music on reducing
pain associated with a compulsory posture+ .ihon !aryo
!agaaishi 3884G 34(3)( 52@0+
55+ Milu&!olasa >* A%minsi F* Stupnici E* Golec I+ )ffects of
music treatment on sali#ary cortisol in patients exposed to presurgical
stress+ )xp Dlin )ndocrinol 388/G 325(5)( 339@52+
Selasa, 1 #opember ./%% 8 9etro ': 8 ;ampung ost 8 Borneo #e,s 8 <ayasan
Sukma 8 Kick 3ndy
Search
!ome
9akanan
=aya !idup
'erapi enyakit
"nfo >bat
engobatan 3lternatif
?urnal Kesehatan
'ips
Beauty @ashion BlitA
Se) ;ife @amily ;ife Single ;ife
9edia "ndonesia
erempuan
>tomotif
'ravelista
=adget
Blog
:ideo
@oto
Binema
Suara 3nda 8 ;ayanan Umum 8 Kontak 9edia 8 ?ad,al !ari "ni 8 Lowongan Kerja
?ad,al Sholat enerbangan Kereta 3pi 'ravel C rimajasa
olisi emadam Kebakaran ;ayanan ublik
9edia >nline
"klan Sirkulasi ercetakan roduction ublishing
?umat, ./ #ovember .//- %0D// E"B
&iuretik 'erdepan 'angani !ipertensi
enulis D "karo,ina 'arigan
B('3K
K"F"9
/diggsdigg &"==
@3B(B>>K
buAAle.com
DIURTIK masih tetap bertengger sebagai obat terbaik dalam menangani hipertensi
pada laki-laki dan perempuan lanjut usia. Berdasarkan data terbaru dari studi 3;;!3'
*Antihypertensive and Lipid-Lowering Treatment to Prevent Heart Attack Trial+, diuretik
tipe thiaAide chlorthalidone menggungguli tiga pengobatan lainnya yaitu penghambat
saluran kalsium *calcium channel blocker+, ACE inhibitor, dan alpha-receptor blocker.
(fektivitas diuretik lebih besar hampir pada semua area, khususnya dalam menurunkan
kejadian stroke dan gagal jantung.
GKami meyakini diuretik tipe thiaAide masih menjadi pilihan favorit,G tutur peneliti &r.
Eilliam Bushman dari Veterans Aairs !edical Center di 9emphis, 'ennesse, seperti
dikutip situs healthday.
Gesannya masih belum berubah, menekankan pentingnya menangani hipertensi,G tambah
residen 3sosiasi ?antung 3merika *American Heart AssociationH3!3+ &r. Blyde
<ancy.G9engobati hipertensi dengan chlorthalidone menunjukkan hasil yang sangat
signifikan dalam mengurangi gagal jantung dan stroke.G
Pen!akit kardio"askular
ercobaan ini dimulai pada %--0 dan melibatkan lebih dari 7../// partisipan dengan
hipertensi dan paling tidak memiliki salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular.
artisipan secara acak diminta menggunakan salah satu dari obat anti-hipertensi berikutD
chlorthalidone *diuretik+, amlodipine besylate *calcium channel blocker+, do"a#osin
mesylate *alpha blocker+ atau lisinopril *ACE inhibitor+.
Studi dengan lima tahun masa olow-up ini bertujuan melihat perbedaan penggunaan
jangka panjang dari obat-obat hipertensi tersebut, khususnya yang berkaitan dengan
penyakit jantung koroner, angka kematian total, gagal jantung dan perburukan penyakit
kardiovaskular.G"ni merupakan percobaan mengenai hipertensi terbesar hingga saat ini,G
ujar Bushman.
Studi 3;;!3' sebelumnya telah menemukan bah,a diuretik sama baiknya dengan obat
penurun tekanan darah lainnya dalam menangani hipertensi pada pasien penderita
sindrom metabolik *serangkaian faktor risiko penyakit jantung+.
G'idak ada satu pun obat baru yang lebih super dibandingkan chlorthalidone dalam
mengurangi kematian akibat penyakit kardiovaskular atau penyakit ginjal stadium akhir,
meskipun hasil calcium channel blocker sangat mirip,G tegas Bushman. *>;-/1+
PENGGUNAAN DIURETIK PADA HIPERTENSI
osted on ?anuary %, .//1 by farmakoterapi-info8 ;eave a comment
( Disusun oleh# wah!u sa Purwanto$%&'(()%*&)
Pendahuluan
!ipertensi adalah keadaan dimana tekanan darah sistolik %7/ mm!g atau lebih dan tekanan
diastolik -/ mm!g atau lebih dan diukur lebih dari satu kali kesempatan. $oint %ational
Committee on Prevention& 'etection& Evaluation& and Treatment o High (lood Pressure *?#B+
:"" mengklasifikasikan tekanan darah untuk usia %1 tahun ke atas menjadi empat kelompok
berdasarkan tekanan darah SistolikH&iastolik yaitu tekanan darah normal *I%./HI1/+,
prehipertensi *%./-%6-H1/-1-+, hipertensi tingkat % *%7/-%0-H-/---+, dan hipertensi tingkat .
*J%2/HJ%//+. asien yang tekanan darahnya berada dalam kategori prehipertensi memiliki risiko
dua kali lebih besar untuk terkena hipertensi dibanding dengan orang yang tekanan darahnya
lebih.
Tujuan dan +asaran Terapi
'ujuan pengobatan hipertensi adalah mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas
kardiovaskuler akibat tekanan darah tinggi dengan cara-cara seminimal mungkin mengganggu
kualitas hidup pasien. !al ini dicapai dengan mencapai dan mempertahankan tekanan darah
diba,ah %7/H-/ mm!g sambil mengendalikan faktor-faktor resiko kardiovaskuler lainnya.
+trategi Terapi
Strategi penatalaksanaan hipertensi meliputi beberapa tahap yaitu, memastikan bah,a tekanan
darah benar-benar mengalami kenaikan pada pengukuran berulang kali, menentukan target dalam
penurunan tekanan darah, melakukan terapi non farmakologis meliputi pengamatan secara umum
terhadap pola hidup pasien, kemudian terapi farmakologis meliputi pengoptimalan penggunaan
obat tunggal anti-hipertensi dalam terapi, bila perlu berikan kombinasi penggunaan obat anti-
hipertensi, dan melakukan monitoring secara rutin. 'erapi hipertensi dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu terapi non farmakologis dan terapi farmakologis.
Diuretik
&iuretik menurunkan tekanan darah terutama dengan cara mendeplesikan simpanan natrium
tubuh. 3,alnya, diuretik menurunkan tekanan darah dengan menurunkan volume darah dan
curah jantung, tahanan vaskuler perifer. enurunan tekanan darah dapat terlihat dengan terjadinya
diuresis. &iuresis menyebabkan penurunan volume plasma dan stroke volume yang akan
menurunkan curah jantung dan akhirnya menurunkan tekanan darah. >bat-obat diuretik yang
digunakan dalam terapi hipertensi yaitu D&iuretik golongan tiaAid &iuretik kuat &iuretik hemat
kalium
,-at.o-at pilihan
Golongan Tia/id
(0 1endro2la/id$-endro2lu3eta/id * BorAide
K
+
IndikasiD edema, hipertensi
Kontra indikasiD hipokalemia yang refraktur, hiponatremia, hiperkalsemia, , gangguan ginjal dan
hati yang berat, hiperurikemia yang simptomatik, penyakit adison.
1entuk sediaan o-at# tablet
DosisD edema dosis a,al 0-%/ mg sehari atau berselang sehari pada pagi hari$ dosis pemeliharaan
0-%/ mg %-6 kali seminggu!ipertensi, .,0 mg pada pagi hari
2ek sa3pingDhipotensi postural dan gangguan saluran cerna yang ringan$ impotensi *reversibel
bila obat dihentikan+$ hipokalemia, hipomagnesemia, hiponatremia, hiperkalsemia, alkalosis
hipokloremanik, hiperurisemia, pirai, hiperglikemia, dan peningkatan kadar kolesterol plasma$
jarang terjadi ruam kulit, fotosensitivitas, ganggan darah *termasuk neutropenia dan
trombositopenia, bila diberikan pada masa kehamilan akhir+$ pankreatitis, kolestasis intrahepatik
dan reaksi hipersensitivitas.
Peringatan D dapat menyebabkan hipokalemia, memperburuk diabetes dan pirai$ mungkin
memperburuk S;( * eritema lupus sistemik +$ usia lanjut$ kehamilan dan menyusui$ gangguan
hati dan ginjal yang berat$porfiria.
40 5hlortalidone * !ygroton
K
, 'enoret 0/
K
, 'enoretic
K
+
Indikasi D edema, hipertensi, diabetes insipidus
Peringatan6Kontra indikasi6 dan e2ek sa3pingD lihat pada BendrofluaAid
Dosis D edema, dosis a,al 0/ mg pada pagi hari atau %//-.// mg selang sehari, kurangi untuk
pemeliharaan jika mungkin.!ipertensi, .0 mg$ jika perlu ditingkatkan sampai 0/ mg pada pagi
hari
1entuk sediaan o-at# tablet
*0 hidroklorotia/id
IndikasiD edema, hipertensi
Peringatan6Kontra indikasi6 dan e2ek sa3pingD lihat pada BendrofluaAid
Dosis D edema, dosis a,al %.,0-.0 mg, kurangi untuk pemeliharaan jika mungkin$ untuk pasien
dengan edema yang berat dosis a,alnya 50 mg sehari!ipertensi, dosis a,al %.,0 mg sehari$ jika
perlu ditingkatkan sampai .0 mg pada pagi hari
1entuk sediaan o-at# tablet
-0 Diuretik kuat
(0 7urose3ide * ;asi)
K
, uresi)
K
, impugan
K
+
IndikasiD edema pada jantung, hipertensi
Kontra indikasiD gangguan ginjal dan hati yang berat.
1entuk sediaan o-at# tablet, injeksi, infus
DosisD oral , de,asa ./-7/ mg pada pagi hari, anak %-6 mgHkg bb$ "njeksi, de,asa dosis a,al ./-
0/ mg im, anak /,0-%,0mgHkg sampai dosis maksimal sehari ./ mg$ infus ": disesuaikan dengan
keadaan pasien
2ek sa3pingD =angguan saluran cerna dan kadang-kadang reaksi alergi seperti ruam kulit
Peringatan D dapat menyebabkan hipokalemia dan hiponatremia$ kehamilan dan menyusui$
gangguan hati dan ginjal$ memperburuk diabetes mellitus$ perbesaran prostat$ porfiria.
80Diuretik he3at kaliu3
(0 93ilorid H5L * 3miloride
K
, puritrid
K
, lorinid
K
+
IndikasiD edema, hipertensi, konservasi kalium dengan kalium dan tiaAid
Kontra indikasiD gangguan ginjal, hiperkalemia.
1entuk sediaan o-at# tablet
DosisD dosis tunggal, dosis a,al %/ mg sehari atau 0 mg dua kali sehari maksimal ./ mg sehari.
Kombinasi dengan diuretik lain 0-%/ mg sehari
2ek sa3pingD =angguan saluran cerna dan kadang-kadang reaksi alergi seperti ruam kulit,
bingung, hiponatremia.
Peringatan D dapat menyebabkan hipokalemia dan hiponatremia$ kehamilan dan menyusui$
gangguan hati dan ginjal$ memperburuk diabetes mellitus$ usia lanjut.
40 +pironolakton * Spirolactone
K
, ;etonal
K
, Sotacor
K
, Barpiaton
K
+
IndikasiD edema, hipertensi
Kontra indikasiD gangguan ginjal, hiperkalemia, hipernatremia, kehamilan dan menyusui,
penyakit adison.
1entuk sediaan o-at# tablet
DosisD %//-.// mg sehari, jika perlu tingkatkan sampai 7// mg$ anak, dosis a,al 6 mgHkg dalam
dosis terbagi.
2ek sa3pingD =angguan saluran cerna dan kadang-kadang reaksi alergi s
eperti ruam kulit, sakit kepala, bingung, hiponatremia, hiperkalemia, hepatotoksisita, impotensi.
Peringata D dapat menyebabkan hipokalemia dan hiponatremia$ kehamilan dan menyusui$
gangguan hati dan ginjal$ usia lanjut.
Da2tar Pustaka
3nonim, .///, )normatorium *bat %asional )ndonesia +,,,, hal 75-57, 16--/,
&epartemen Kesehatan F", ?akarta.

Anda mungkin juga menyukai