Berikut hasil analisis Ukuran Partikel dengan menggunakan ANOVA :
Tabel 1. ANOVA Pengujian Ukuran Partikel Ukuran Partikel FB Sumber Keragaman db JK KT F-hitung p-value F-tabel 5% 1% Minggu 4 33085 8271 0.09 0.984 tn 3.259 5.412 Ternak 4 1973108 493277 5.27 0.011 * 3.259 5.412 Perlakuan 4 194384 48596 0.52 0.724 tn 3.259 5.412 Galat 12 1123969 93664
Total 24 3324546
Ukuran Partikel SB Sumber Keragaman db JK KT F-hitung p-value F-tabel 5% 1% Minggu 4 118156 29539 0.84 0.526 tn 3.259 5.412 Ternak 4 970300 242575 6.91 0.004 ** 3.259 5.412 Perlakuan 4 355495 88874 2.53 0.095 tn 3.259 5.412 Galat 12 421542 35128
Total 24 1865493 Keterangan - ** : sangat nyata pada taraf 1 % - * : nyata pada taraf 5 % - tn : tidak nyata
Berdasarkan pada hasil analisis dengan menggunakan ANOVA, pada variabel ukuran partikel first bailing, sumber keragaman perlakuan memiliki F-hitung sebesar 0,52 dengan p-value sebesar 0,724. Nilai F-hitung lebih kecil daripada F-tabel pada taraf 5% dan 1%. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian jenis pakan yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ukuran partikel first bailing.
Pada variabel ukuran partikel second bailing, sumber keragaman perlakuan memiliki F- hitung sebesar 2,53 dengan p-value sebesar 0,095. Nilai F-hitung lebih kecil daripada F-tabel pada taraf 5% dan 1%. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian jenis pakan yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ukuran partikel second bailing.
Berikut rata-rata ukuran partikel first bailing dan second bailing :
Tabel 2. Rerata Ukuran Partikel First Bailing dan Second Bailing Perlakuan Rerata Ukuran Partikel Ukuran Partikel FB Ukuran Partikel SB P0 715.6 253.67
449.41 115 P1 983.67 409.49
815.37 274.8 P2 911.86 415.96
590.24 261.55 P3 877.7 444.45
581.57 294.38 P4 852.07 424.21
658.36 365.64 BNT 5% 421.70 258.30 KK 35.30 30.30
Berdasarkan pada tabel rata-rata di atas, ditunjukkan bahwa rerata ukuran partikel first bailing paling tinggi ditunjukkan oleh P1 dengan rerata sebesar 983,67 dan rerata terendah didapatkan pada P0, namun tidak berbeda dengan semua jenis pakan. Rerata ukuran partikel second bailing paling tinggi ditunjukkan oleh P1 dengan rerata sebesar 815,37 dan rerata terendah didapatkan pada P0, namun tidak berbeda dengan semua jenis pakan.
2. Pengujian Efficiency of Particle Break Down dan Fractional Degradation of Particle Berikut hasil analisis Efficiency of Particle Break Down dan Fractional Degradation of Particle dengan menggunakan ANOVA :
Tabel 3. ANOVA Pengujian Efficiency of Particle Break Down dan Fractional Degradation of Particle Efficiency of Particle Break Down Sumber Keragaman db JK KT F-hitung p-value F-tabel 5% 1% Minggu 4 0.08604 0.02151 0.83 0.531 tn 3.259 5.412 Ternak 4 0.03532 0.00883 0.34 0.846 tn 3.259 5.412 Perlakuan 4 0.10732 0.02683 1.04 0.427 tn 3.259 5.412 Galat 12 0.30952 0.02579
Total 24 602.27 Keterangan - ** : sangat nyata pada taraf 1 % - * : nyata pada taraf 5 % - tn : tidak nyata
Berdasarkan pada hasil analisis dengan menggunakan ANOVA, pada variabel Efficiency of Particle Break Down, sumber keragaman perlakuan memiliki F-hitung sebesar 1,04 dengan p-value sebesar 0,427. Nilai F-hitung lebih kecil daripada F-tabel pada taraf 5% dan 1%. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian jenis pakan yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Efficiency of Particle Break Down.
Pada variabel Fractional Degradation of Particle, sumber keragaman perlakuan memiliki F- hitung sebesar 1,02 dengan p-value sebesar 0,435. Nilai F-hitung lebih kecil daripada F-tabel pada taraf 5% dan 1%. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian jenis pakan yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Fractional Degradation of Particle.
Berikut rata-rata ukuran partikel first bailing dan second bailing :
Tabel 4. Rerata Efficiency of Particle Break Down dan Fractional Degradation of Particle Perlakuan Efficiency of Particle Break Down dan Fractional Degradation Efficiency of Particle Break Down Fractional Degradation P0 0.33 0.17
11.18 5.57 P1 0.18 0.13
5.99 4.29 P2 0.32 0.13
10.55 4.57 P3 0.36 0.18
11.88 5.89 P4 0.25 0.12
8.21 4 BNT 5% 0.22 7.40 KK 56.20 56.20
Berdasarkan pada tabel rata-rata di atas, ditunjukkan bahwa rerata Efficiency of Particle Break Down paling tinggi ditunjukkan oleh P3 dengan rerata sebesar 0,36 dan rerata terendah didapatkan pada P1, namun tidak berbeda dengan semua jenis pakan. Rerata Fractional Degradation of Particle paling tinggi ditunjukkan oleh P3 dengan rerata sebesar 11,88 dan rerata terendah didapatkan pada P1, namun tidak berbeda dengan semua jenis pakan.
3. Pengujian pH Berikut hasil analisis pH dengan menggunakan ANOVA :
Total 24 0.77122 Keterangan - ** : sangat nyata pada taraf 1 % - * : nyata pada taraf 5 % - tn : tidak nyata
Berdasarkan pada hasil analisis dengan menggunakan ANOVA, pada variabel pH first bailing, sumber keragaman perlakuan memiliki F-hitung sebesar 0,45 dengan p-value sebesar 0,771. Nilai F-hitung lebih kecil daripada F-tabel pada taraf 5% dan 1%. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian jenis pakan yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pH first bailing.
Pada variabel pH second bailing, sumber keragaman perlakuan memiliki F-hitung sebesar 1,02 dengan p-value sebesar 0,437. Nilai F-hitung lebih kecil daripada F-tabel pada taraf 5% dan 1%. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian jenis pakan yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pH second bailing.
Berikut rata-rata pH first bailing dan second bailing :
Tabel 6. Rerata pH First Bailing dan Second Bailing Perlakuan pH pH FB pH SB P0 6.33 0.1
6.48 0.13 P1 6.36 0.23
6.46 0.15 P2 6.27 0.16
6.43 0.12 P3 6.18 0.3
6.43 0.26 P4 6.24 0.26
6.28 0.21 BNT 5% 0.33 0.24 KK 3.80 2.70
Berdasarkan pada tabel rata-rata di atas, ditunjukkan bahwa rerata pH first bailing paling tinggi ditunjukkan oleh P1 dengan rerata sebesar 6,36 dan rerata terendah didapatkan pada P3, namun tidak berbeda dengan semua jenis pakan. Rerata pH second bailing paling tinggi ditunjukkan oleh P0 dengan rerata sebesar 6,48 dan rerata terendah didapatkan pada P4, namun tidak berbeda dengan semua jenis pakan.
4. Pengujian VFA Berikut hasil analisis VFA dengan menggunakan ANOVA :
Berdasarkan pada hasil analisis dengan menggunakan ANOVA, pada variabel VFA Asetat first bailing, sumber keragaman perlakuan memiliki F-hitung sebesar 4,29 dengan p-value sebesar 0,022. Nilai F-hitung lebih besar daripada F-tabel pada taraf 5%. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian jenis pakan yang berbeda memberikan pengaruh yang signifikan terhadap VFA Asetat first bailing.
Pada variabel VFA Asetat second bailing, sumber keragaman perlakuan memiliki F-hitung sebesar 3,33 dengan p-value sebesar 0,047. Nilai F-hitung lebih besar daripada F-tabel pada taraf 5%. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian jenis pakan yang berbeda memberikan pengaruh yang signifikan terhadap VFA Asetat second bailing.
Pada variabel VFA Propionat first bailing, sumber keragaman perlakuan memiliki F-hitung sebesar 1,69 dengan p-value sebesar 0,217. Nilai F-hitung lebih kecil daripada F-tabel pada taraf 5% dan 1%. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian jenis pakan yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap VFA Propionat first bailing.
Pada variabel VFA Propionat second bailing, sumber keragaman perlakuan memiliki F-hitung sebesar 0,09 dengan p-value sebesar 0,983. Nilai F-hitung lebih kecil daripada F-tabel pada taraf 5% dan 1%. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian jenis pakan yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap VFA Propionat second bailing.
Pada variabel VFA Butirat first bailing, sumber keragaman perlakuan memiliki F-hitung sebesar 34,17 dengan p-value sebesar 0,000. Nilai F-hitung lebih besar daripada F-tabel pada taraf 5% dan 1%. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian jenis pakan yang berbeda memberikan pengaruh yang signifikan terhadap VFA Butirat first bailing.
Pada variabel VFA Butirat second bailing, sumber keragaman perlakuan memiliki F-hitung sebesar 1,62 dengan p-value sebesar 0,232. Nilai F-hitung lebih kecil daripada F-tabel pada taraf 5% dan 1%. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian jenis pakan yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap VFA Butirat second bailing.
Berikut rata-rata dan hasil uji BNT 5% VFA first bailing dan second bailing :
Tabel 8. Rerata VFA First Bailing dan Second Bailing Perlakua n VFA Asetat FB Asetat SB Propionat FB Propionat SB Butirat FB Butirat SB P0 15.9 6.3 a 48.81 11.65 c 8.16 2.21
7.99 3.18 51.73 13.32 b 22.03 21.64 P1 35.68 21.69 bc 45.46 13.21 bc 7.24 1.74
8.25 2.19 10.45 1.16 a 11.54 3.89 P2 47.54 7.41 c 37.11 6.05 abc 9.88 2.11
7.62 1.28 14.3 2.82 a 10.12 3.13 P3 42.71 11.16 bc 33.04 4.23 ab 8.03 2.16
8.23 0.79 9.2 3.18 a 9.75 1.56 P4 27.93 5.02 ab 31.22 8.36 a 9.41 3.29
Berdasarkan pada tabel rata-rata di atas, ditunjukkan bahwa rerata asetat first bailing paling tinggi ditunjukkan oleh P2 dengan rerata sebesar 47,54 namun tidak berbeda nyata dengan P1 dan P3. Rerata terendah didapatkan pada P0 namun tidak berbeda nyata dengan P4. Rerata asetat second bailing paling tinggi ditunjukkan oleh P0 dengan rerata sebesar 48,81 namun tidak berbeda nyata dengan P1 dan P2. Rerata terendah didapatkan pada P4, namun tidak berbeda dengan P2 dan P3.
Rerata propionat first bailing paling tinggi ditunjukkan oleh P2 dengan rerata sebesar 9,88 dan rerata terendah didapatkan pada P1, namun tidak berbeda dengan semua jenis pakan. Rerata propionat second bailing paling tinggi ditunjukkan oleh P1 dengan rerata sebesar 8,25 dan rerata terendah didapatkan pada P2, namun tidak berbeda dengan semua jenis pakan.
Rerata butirat first bailing paling tinggi ditunjukkan oleh P0 dengan rerata sebesar 51,73 dan rerata terendah didapatkan pada P3, namun tidak berbeda dengan P1, P2 dan P4. Rerata butirat second bailing paling tinggi ditunjukkan oleh P0 dengan rerata sebesar 22,03 dan rerata terendah didapatkan pada P4, namun tidak berbeda dengan semua jenis pakan.
5. Pengujian NH3 Berikut hasil analisis NH3 dengan menggunakan ANOVA :
Total 24 37425 Keterangan - ** : sangat nyata pada taraf 1 % - * : nyata pada taraf 5 % - tn : tidak nyata
Berdasarkan pada hasil analisis dengan menggunakan ANOVA, pada variabel NH3 first bailing, sumber keragaman perlakuan memiliki F-hitung sebesar 8,99 dengan p-value sebesar 0,001. Nilai F-hitung lebih besar daripada F-tabel pada taraf 5% dan 1%. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian jenis pakan yang berbeda memberikan pengaruh yang signifikan terhadap NH3 first bailing.
Pada variabel NH3 second bailing, sumber keragaman perlakuan memiliki F-hitung sebesar 1,13 dengan p-value sebesar 0,389. Nilai F-hitung lebih kecil daripada F-tabel pada taraf 5% dan 1%. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian jenis pakan yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap NH3 second bailing.
Berikut rata-rata NH3 first bailing dan second bailing :
Tabel 10. Rerata NH3 First Bailing dan Second Bailing Perlakuan NH3 NH3 FB NH3 SB P0 171.96 30.03 b 164.72 28.32 P1 159.12 48.54 ab 167.02 49.39 P2 269.74 86.48 c 128.2 39.77 P3 93.32 35.12 a 148.42 38.58 P4 203.94 52.78 bc 137 40.1 BNT 5% 12.00 49.19 KK 17.90 23.90
Berdasarkan pada tabel rata-rata di atas, ditunjukkan bahwa rerata NH3 first bailing paling tinggi ditunjukkan oleh P2 dengan rerata sebesar 269,74 namun tidak berbeda nyata dengan P4. Rerata terendah didapatkan pada P3 namun tidak berbeda nyata dengan P1. Rerata NH3 second bailing paling tinggi ditunjukkan oleh P1 dengan rerata sebesar 167,02 dan rerata terendah didapatkan pada P2, namun tidak berbeda dengan semua jenis pakan.